Anda di halaman 1dari 52

MAKALAH

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN PADA BIJI

TANAMAN ANGIOSPERMAE DAN GYMNOSPERMAE

Di susun oleh :

1. Nisa Novi Afina (182500021)


2. Vidia Kristanti (182500022)
3. Prayul Novilia Sartika Batlayar (182500024)
4. Antonius Buksalwembun (162500017)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat,

dan karunia-Nya, sehingga Makalah “Struktur dan Perkembangan Pada Biji

Tanaman Angiospermae dan Gymnospermae” dapat terselesaikan dengan

baik.

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan

baik dari segi penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu saran dan

kritik yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan, sehingga kesalahan

dan kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada penyusunan berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 17 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................... 2

DAFTAR ISI ................................ ................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................. 4

1.1 Latar Belakang................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .............................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................... 5

2.1 Pengertian Dari Biji ......................................... 5


2.2 Struktur Biji .................................................... 6
2.3 Proses Perkembangan Dari Biji ....................... 11
2.4 Jenis Biji Dari Kelompok Tanaman Angiospermae Dan
Gymnospermae ................................................ 15
2.5 Peranan Dan Manfaat Biji-Bijan Bagi Kelangsungan Hidup
Manusia ........................................................... 22

BAB III PENUTUP ....................................................... 25

3.1 Kesimpulan ...................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................... 26

INDEKS .......................................................................... 27

GLOSARIUM ................................................................ 28

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Spermathopyhta merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat


perkembangan filogenik yang tinggi. Ciri khas tumbuhan spermatophyta
adalah adanya suatu organ berupa biji. Hal inilah yang membedakan
Spermatophyta dengan golongan tumbuhan lainnya seperti Thallophyta
(talus) Bryophyta (lumut) dan Pteridophyta (paku).

Biji merupakan cikal bakal dari pertumbuhan dan perkembangan suatu


tanaman, dalam hal ini biji menjadi alat perkembangbiakan bagi semua jenis
tanaman berbunga (Spermatophyta). Biji memilki struktur yang unik, yang
nantinya akan nengalami serangkaian proses perkembangan hingga akhirnya
dapat menghasilkan suatu tanaman baru.

Beberapa jenis biji memiliki manfaat dan peranan yang cukup penting bagi
kelangsungan hidup manusia. Dilatarbelakangi oleh hal-hal tersebut kami
akan membahas lebih jauh mengenai biji.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana pengertian dari biji?
2. Bagaimana struktur biji ?
3. Bagaimana proses perkembangan dari biji?
4. Bagaimana jenis biji dari kelompok tanaman Angiospermae
dan Gymnospermae?
5. Bagaimana peranan dan manfaat biji-bijan bagi
kelangsungan hidup manusia?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biji


Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri
dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan makanan
cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan
didalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan
disimpan dalam jaringan disekililingnya.
Secara lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam stamen dan pistil, proses
penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji
dan perkembangan penyediaan cadangan makanan yang
digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji berkecambah
(Yuniarsih, 1996).
Bunga sangat beragam bentuknya , meskipun
demikian, persamaan yang pokok diantara bunga bermacam
tumbuhan itu lebih besar dibandingkan dengan kelainannya,
karena semua bunga mempunyai kerangka struktur dasar yang
sama. Menurut botaniawan, bunga adalah sepotong batang atau
cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami
metamorfosis yang berhubungan dengan fungsinya untuk
bereproduksi.

5
Dikatakan mengalami perubahan bentuk karena di
antara daun-daun ini ada yang mungkin menyerupai daun
biasa, tetapi yang lain berbeda sekali dalam strukturnya
sehingga sukar dinamakan daun (Tjitrasam, 1987).
Uraian mengenai bunga dan perkembangan
selanjutnya sampai terbentuk biji yang telah diutarakan pada
tinjauan di atas hanyalah mengungkapkan sebagian mengenai
riwayat perkembangbiakan seksual pada tumbuhan bunga.
Pembahasan tentang hal ini belum lengkap bila tidak
disinggung-singgung perihal buah, penyebaran buah serta biji
dan perkecambahan biji (Tjahjadi, 1998).
Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan
zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan
yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel

6
endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan
jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam
pembuahan penyatuan tersebut dinamakan pembuahan ganda.
Biji masak terdiri dari tiga bagian yaitu embrio dan endosperm
yang dihasilkan dari pembuahan ganda serta kulit biji yang
dibentuk oleh dinding bakal biji, termsuk kedua
integumentnya.
Biji adalah ovule yang dewasa (mature ovule). Biji bisa
terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovary pada legume,
tetapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovary
pada monocot. Setiap biji matang (mature seed) selalu terdiri
paling kurang bagian embryo dan kulit biji, dinyatakan bahwa
embryo terbentuk dari telur yang dibuahi (zygot) dengan
mengalami pembelahan sel didalam embryo.

2.2 Struktur Biji


Menurut Genbong, 2000 biji secara umum dapat
dibedakan bagian-bagiannya yaitu : Kulit biji, tali pusar,
dan inti biji.
a. Kulit biji (spermodernis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak
berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-
nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama

7
asalnya, misalnya integumen pada bakal biji merupakan
kulit biji (spermodemis).
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum),
oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan tertutup
(Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu :
1. Lapisan kulit luar (testa)
Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-
macam. Ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit,ada yang keras seperti batu. Bagian ini
merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada
di dalam. Bagian ini juga memperlihatkan warna dan
gambaran yang berbeda-beda : merah, biru, pirang,
kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang
mempunyai permukaam yang keriput.
2. Lapisan kulit dalam (tegmen)
Lapisan ini biasanya tipis seperti selaput,
seringkali dinamakan juga kulit ari. Biji yang
mempunyai kulit yang terdiri atas dua lapisan itu
umumnya adalah biji tumbuhan Angiospermae. Pada
biji telanjang (Gymnospermae), umumnya terdapat
satu lapisan kulit atau integumen. Namun ada juga
yang memilki tiga bagian lapisan seperti yang dimilki

8
oleh biji melinjo (Gnetum gnemon) bagian-bagian
yang dimaksud adalah :
1) Kulit luar (sarcotesta ) biasanya tebal
berdaging, pada waktu masih muda
berwarna hijau, kemudian berubah
menjadi kuning dan akhirnya merah.
2) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan
yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai
kulit dalam atau endocarpium pada buah
batu.
3) Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis
seperti selaput, seringkali melekat erat
pada inti biji.

9
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap kulit
luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka pada kulit luar biji
itu masih ditemukan bagian-bagian lain misalnya :
1) Sayap (ala) berbagai jenis tumbuhan mempunyai
alat tambahan beupa sayap pada kulit luar biji, dan
dengan demikian biji tersebut mudah dipencarkan
oleh angin.
2) Bulu (coma) merupakan penonjolan sel-sel kulit
luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus.
Fungsinya seperti sayap yaitu memnudahkan
berterbangannya biji oleh tiupan angin.
3) Salut biji (arillus) yang biasanya berasal dari
pertumbuhan tali pusar.
4) Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji,
tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan
tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji
(micropile).
5) Pusar biji (hilus) yaitu bagian kulit luar biji yang
merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar,
biasanya kelihatan kasar.

10
6) Liang biji (micropyle) adalah liang kecil bekas
jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal
biji pada peristiwa pembuahan.
7) Berkas-berkas pembuluh pengangkutan (chalaza)
yaitu tempat pertemuan integumen dengan
nuselus.
8) Tulang biji (raphe) yaitu terusan tali pusar pada
biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
berasal dari bakal biji yang angguk dan pada biji
hanya kelihatan pada biji biasanya tak begitu jelas
lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak.
b. Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan
biji dengan tembuni,jadi merupakan tangkainya biji. Jika
biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya
(tangkai biji) dan pada biji hanya tampak bekasnya yang
dikenal sebagai pusar biji.

c. Inti biji (Nucleus seminalis)

Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang


terdapat di dalam kulitnya oleh sebab itu inti biji juga
dapat dinamakan isi biji.

11
Inti terdiri atas :

1. Lembaga (embrio) yang merupakan calon individu


baru.

2. Putih lembaga (albumen), jaringan yang berisi


cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan
tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari
makanan sendiri.

 Lembaga (embryo) adalah calon tumbuhan


baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru, setelah biji memperoleh
syarat-syarat yang diperlukan.
 Lembaga dalam biji telah memperlihatkan
ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu :

a. Akar lembaga atau calon akar (radicula),


yang biasanya kemudian akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan
yang tergolong dalam dicotyledonae. Akar
lembaga ini ujungnya menghadap ke arah
liang biji dan pada perkecambahan biji, akar

12
itu akan tumbuh menembus kulit biji dan
keluar melalui liang tadi.

b. Daun lembaga ( cotyledo) yang merupakan


daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga
dapat mempunya fungsi yang berbeda-beda.

o Sebagai tempat penimbun makanan,


yang lalu kelihatan tebal, seringkali
mempunyai bentuk cembung pada satu
sisi dan rata pada sisi yang lain,
jumlahnya biasanya dua, dan duduk
berhadapan pada sisi yang rata tadi.
o Sebagai alat untuk melakukan
asimilasi.
o Sebagai alat penghisap makanan untuk
lembaga dari putih lembaga.
c. Batang lembaga ( cauliculus) yang
seringkali dapat dibedakan dalam 2 bagian, yaitu :
 Ruas batang di atas daun lembaga (
internodium epicotylum),
 Ruas batang di bawah daun lembaga
(internodium hypocotylum)

13
Batang lembaga beserta calon-calon daun
merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk
lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang
sudah jelas, ada pula yang berupa titik tumbuh batang
lembaga saja. Jika akar lembaga pada rumput
mempunyai suatu selubung, maka pada biji tumbuhan
tersebut pucuk lembaganyapun mempunyai suatu
selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (
coleoptilum). Jumlah daun lembaga pada biji
merupakan salah satu ciri yang penting dalam
mengadakan penggolongan tumbuhan biji :

a) Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga


dengan satu daun lembaga. Disini daun lembaga
mempunyai bentuk seperti perisai dan bertugas
untuk menghisap makanan dari putih lembaga,
dan dinamakan skutelum. Tumbuhan yang
lembaganya hanya mempunyai satu daun
disebut tumbuhan biji tunggal
(monocotyledonae) karena biji tampak utuh atau
tunggal.

14
b) Tumbuhan yang lembaganya mempunyai dua
daun. Biji ini jelas kelihatan terdiri atas dua
belahan atau keping, oleh sebab itu tumbuhan
dengan sifat demikian merupakan suatu
golongan lain lagi yang dinamakan tumbuhan
biji belah atau Dicotyledonae.
c) Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga
dengan lebih dari dua daun lembaga, dapat
sampai 15. Biji dengan lembaga yang
mempunyai lebih dari dua daun lembaga hanya
kita dapati pada golongan tumbuhan biji
telanjang( Gymnospermae)
d. Putih lembaga (Albumen)

Putih lembaga merupakan bagian biji, yang terdiri


atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan
makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai
putih lembaga, seperti misalnya pada biji tumbuhan
berbuah polong (Leguminosae) cadangan makanan
tidak tersimpan dalam putih lembaga melainkan
dalam daun lembaga oleh sebab itu daun lembaganya
menjadi tebal. Melihat asalnya jaringan yang menjadi

15
tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita
dapat membedakan putih lembaga dalam :

a) Putih lembaga dalam ( endospermium) jika


jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-
sel yang berasal dari inti kandung lembaga
sekunder.

b) Putih lembaga luar (perispermium) jika bagian


ini berasal dari bagian biji di luar kandung
lembaga.
3. Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil belum lama
muncul dari biji dan msih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan
kecambah (plantula).
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a) Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu
jika perkecambahan karena pembentagan ruas
batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat
ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya pada
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)

16
b) Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila
daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji,
dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji
kacan kapri (Pisum sativum L.)
Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan
berkecambah jika syarat-syarat yang diperlukan yaitu :
air, udara, cahaya dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak
terpenuhi biji baru yang ada didalam berada dalam
keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap
hidup bahkan sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan
daya tumbuhnya.
Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring
berjalanya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan
waktu istirahat dulu, kemudian tumbuh lagi. Sebelum
dicukupi waktu untuk beristirahat yang diperlukan biji
tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang
sudah terpenuhi. Dalam dunia pertanian itu disebut
sebagai dormansi (dormancy).

2.3 Proses Perkembangan Biji

A. Perkembangan biji angiospermae

17
Pada Angiospermae, ovulumnya (bakal biji)
dibungkus oleh ovarium (bakal buah). Ovulum
tersebut nantinya berkembang menjadi biji dan
ovarium berkembang menjadi buah. Buah sangat
berperan dalam kesuksesan tumbuhan ini karena
membantu penyebaran biji. Hewan dapat mengambil
dan memakan buah, lalu membuang bijinya. Bisa juga
biji termakan, lalu terbawa dalam jarak yang cukup
jauh sebelum dikeluarkan bersama kotoran. Kotoran
yang dikeluarkan bersama biji ini akan menjadi pupuk
alami yang berperan dalam pertumbuhan tumbuhan
baru.

a. Reproduksi Tumbuhan Biji Tertutup


(Angiospermae)

Pada tumbuhan biji tertutup (tumbuhan


bunga),

18
perkembangbiakan memiliki dua tahap, yaitu
penyerbukan dan pembuahan. Pembuahan pada
tumbuhan berbiji tertutup ini unik karena merupakan
pembuahan ganda. Disebut pembuahan ganda karena
terdapat dua buah sperma: sperma 1 (inti generatif 1)
membuahi sel telur; dan sperma 2 (inti generatif 2)
membuahi inti kandung lembaga. Hasil dari
pembuahan ini adalah zigot (2n) dari endosperma
(3n). Tahap-tahap pembuahan ganda

b. Pematangan gametofit betina (kantung


embrio/kandung lembaga):

Di dalam megasporangium di tiap-tiap


ovulum, megasporosit membelah secara meiosis
untuk menghasilkan empat buah megaspora. Hanya
satu buah yang akan bertahan dan menjadi gametofit
betina. Megaspora ini mengalami tiga kali
pembelahan mitosis, menghasilkan tujuh sel dengan
delapan inti yang haploid (sel tengah memiliki dua inti
sel (diploid), disebut sebagai inti polar). Terbentuk
susunan unik pada kandung lembaga. Pada ujung
bawah, sel telur yang haploid diapit oleh dua sel

19
haploid yang disebut sinergid. Tiga sel haploid pada
ujung atas disebut dengan sel antipodal. Kemudian,
inti polar yang diploid berada pada bagian tengah
kandung lembaga.

c. Pematangan gametofit jantan (serbuk sari):

Di dalam tiap-tiap mikrosporangium terdapat


sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.
Tiap mikrosporosit membelah secara meiosis menjadi
empat buah mikrospora yang haploid. Mikrospora ini
membelah secara mitosis dan sitokinesis untuk
menghasilkan dua buah sel yang terpisah, sel generatif
dan sel buluh (tube). Dua buah sel ini yang dibungkus
dengan dinding spora merupakan serbuk sari yang
belum matang. Ketika gametofit jantan ini matang,
inti generatif membelah secara mitosis, sehingga
menghasilkan dua buah sel sperma. Kemudian, kepala
sari matang dan mulai terbuka dan serbuk sari
disebarkan.

d. Penyerbukan dan pembuahan:

20
Saat serbuk sari jatuh pada kepala putik,
serbuk sari lalu berkecambah dan terbentuklah buluh
serbuk sari sebagai saluran dua buah sel sperma
tersebut untuk membuahi gametofit betina. Sel
sperma 1 (inti generatif 1) membuahi sel telur,
hasilnya zigot (2n). Sel sperma 2 (inti generatif 2)
membuahi inti polar kandung lembaga, hasilnya
endosperma (3n). Zigot berkembang menjadi embrio
yang dibungkus endosperma (cadangan makanan) dan
kulit biji. Klasifikasi tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) tumbuhan biji tertutup memiliki
spesies yang sangat banyak, sehingga dalam bagian
ini hanya akan dijelaskan garis besarnya saja. Saat ini
terdapat delapan kelompok dari Angiospermae yang
masih hidup, yaitu:

1. Amborella, semak/perdu kecil yang hanya ada di


Kaledonia Baru.
2. Nymphaeales, teratai (water lily).
3. Austrobaileyales, tumbuhan adas/pekak (star
anise).

21
4. Chloranthales, beberapa tumbuhan aromatis
dengan daun bergerigi.
5. Magnoliids, bunga magnolia dan black pepper.
6. Monocots, tumbuhan yang memiliki satu
kotiledon seperti padi, jagung, kelapa, anggrek,
dll.
7. Ceratophyllum, beberapa tumbuhan akuatik
yang sering digunakan untuk penghias
akuarium.
8. Eudicots, tumbuhan yang memiliki dua
kotiledon sejati seperti kacang polong, buncis,
mawar, bunga matahari, apel, dll.

Kelompok dengan biji yang memiliki satu daun


lembaga (kotiledon) disebut monokotil, dan kelompok
dengan biji yang memiliki dua daun lembaga (kotiledon)

22
disebut dikotil. Kelompok ini pada beberapa buku
merujuk pada kelas:

23
a) Kelas Monocotyledoneae, biji memiliki satu daun
lembaga (kotiledon).
b) Kelas Dicotyledoneae, biji memiliki dua daun
lembaga (kotiledon).

Tetapi, perkembangan filogenetik modern


ternyata menunjukkan bahwa dikotil adalah
kelompok yang parafiletik (monokotil adalah
kelompok yang monofiletik). Sebagian besar spesies
yang dahulu mengisi kelompok dikotil saat ini
dikategorisasi ulang ke dalam kelompok eudikotil
(dikotil sejati) yang monofiletik, dan sisanya tersebar
ke dalam basal angiosperma dan magnoliids.

B. Perkembangan gymnospermae

Tumbuhan berbiji terbuka menghasilkan heterospora,


yaitu berupa megaspora dan mikrospora. Mikrospora
berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit jantan)
berisi serbuk sari. Sedangkan megaspora berkembang

24
menjadi megagametofit (gametofit betina). Bakal biji
(megaspora) ada kantong serbuk sari (pollen chamber)
dan struktur liang biji (mikrofil) yang menggantikan
fungsi bunga sebagai organ reproduksi betina. Setelah
serbuk sari dilepas maka butir serbuk sari akan menjadi
sperma. Saat penyerbukan serbuk sari akan melekat pada
bakal biji, kemudian sperma bergerak menuju sel telur
lewat buluh serbuk sari. Dan jika terjadi pembuahan maka
terbentuklah zigot yang berkembang menjadi embrio dan
biji, jika biji jatuh di tempat yang sesuai maka biji akan
tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru. Dan
jika terjadi pembuahan maka terbentuklah zigot yang
berkembang menjadi embrio dan biji, jika biji jatuh di
tempat yang sesuai maka biji akan tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan baru

25
2.4 Jenis Biji Dari Kelompok Tanaman
Angiospermae Dan Gymnospermae

1. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)


Gymnospermae yaitu tumbuhan yang bijinya tidak
ditutupi oleh bakal buah.
Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
yaitu :
 Pada umumnya perdu atau pohon tidak ada yang
berupa herba batang dan akar berkambium
sehingga dapat tumbuh membesar

26
 Bentuk perakaran tunggang
 Daun sempit, tebal dan kaku
 ulang daun tidak beraneka ragam
 Tidak mempunyai bunga sejati
 Alat perkembang biakannya berbentuk kerucut
yang disebut Strobilus atau runjung
 Alat klamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam
Strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam
Strobilus betina
a. Cycadinae
Ciri khas yaitu batang tidak bercabang daunnya
majemuk tersusun sebagai tajung di puncak pohon
merupakan tumbuhan berumah dua, artinya
mempunyai strobilus jantan saja atau strobilus betina
saja. Contoh : Zamia furfuracea, Cycasrevoluta dan
Cycasrumphii (Pakis Haji)

b. Ginkgoinae
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan
Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30meter, daun
berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan

27
bakal bii dihasilkan oleh idividu yang berlainan.
Anggota klompok ini hanya ada satu species yaitu
Ginkgo biloba
c. Coniferinae
Coniferinae berarti tumbuhan pembawa kerucut
karena alat perkembang biakan jantan dan betina
berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan
yangtermasuk kelompok ini mempunyai cirri selalu
hijau sepanjang tahun(evergreen). Contoh Agathis
alba ( dammar ), Pinus mercusii ( pinus ), Cupressus
sp, Araucariasp Sequuoia sp, Juniperus sp, Taxus sp.
d. Gnetinae
Anggota kelompok ini berupa perdu, liana ( tumbuhan
pemanjat ) dan pohon. Daun berbentuk oval atau
lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk
urat daun menyirip. Pada xiloem terdapat trakea dan
floem tidak mempunyai sel pengirim. Strobilus tidak
berbentuk kerucut, tetapi suda dapat disebut bunga.
Contoh yang terkenal dari kelompok ini yaitu Gnetum
gnemon ( Melinjo).

28
2. Tumbuhan Berbiji Tertutup ( Angiospermae )
Angiospermae berasal dari 2 kata yaitu Angios yang
artinya tertutup dan sperma yang artinya biji. Sehingga
kita dapat simpulkan Angiospermae yaitu golongan
tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan berbiji
tertutup atau tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam
bakal buah . Angiospermae mempunyai nama lain
Magnoliophyta dan lawannya yaitu Gymnospermae.
Ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) yaitu:

 Bakal biji diselubungi daun buah ( karpela


)Berupa herba, perdu, atau pohon

 Mempunyai organ yang berupa bunga lengkap


(terdapat kelopak bunga, mahkota bunga, serta
alat kelamin berupa benang sari dan putik)

 Mempunyai pembulu Xylem dan Floem

 Embrio tersimpan didalam bakal biji

 Habitat berupa semak, herba, perdu atau pohon

29
a) Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup (
Angiospermae )
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu :
1. Kelas Monocotyledoneae.
Monocotyledoneae yaitu tumbuhan berbunga
yang menghasilkan biji dengan 1 kotiledon.
Ciri-ciri Monocotyledoneae :
 Berbiji tunggal (hanya mempunyai satu daun
lembaga),berakar serabut,batang sama besar dan
tidak bercabang

 Daun tunggal berpelepah,bertulang


sejajar,bagian bunga kelipatan tiga (trimer)

 Akar dan Batang tidak berkambium

 Xylem dan Floem tersebar.

 Warna tidak mencolok

 Ruas-ruas batang jelas


2. Kelas Dicotyledoneae
Yaitu tumbuhan berbunga (angispermae) yang
menghasilkan biji dengan 2 kotiledon dan dapat
mengalami pertumbuhan eksogen, seperti

30
pertumbuhan pada batang akibat dari penebalan
kambium. Ciri-ciri Dicotyledoneae :
 Mempunyai daun lembaga (dikotiledom)

 Batang umumnya bercabang

 Tulang daun menjari atau menyirip

 Mempunyai cambium sehingga agar dan


batang bertambah besar,jaringan ikat
pembuluh xylem dan floem pada akar dan
batang tersusun dalam lingkaran

 Mempunyai system akar tunggang.

31
(Gambar perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil)

(Gambar contoh,suku-suku dan peran tumbuhan


monokotil dan dikotil)

32
 Contoh dan peranan tumbuhan Monokotil

1. Oryza sativa ( Padi )

2. Zea mays ( Jagung )

33
3. Musa paradisiacal ( Pisang ).

4. Elaeis ( Kelapa Sawit ) Bisa digunakan


sebagai bahan kosmetik.

34
 Contoh dan peranan tumbuhan dikotil
1. Mangifera indica ( Mangga)

2. Psidium guajava ( Jambu Biji )

35
3. Nephelium lappaceum ( Rambutan )

Dapat dijadikan sebagai bahan makan

4. Gossypium hirsutum ( kapas)

Dapat digunakan sebagai bahan sandang

36
a. Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan
Monokotil diantaranya:
 Rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi,
jagung, bambu, rumput, tebu, gandum.

 Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya:


kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak.

 Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya:


kunyit, jahe, lengkuas.
b. Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan Dikotil
diantaranya:
 Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya:
singkong, jarak, karet, puring.

 Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya:


putri malu, petai, flamboyan, kembang merak,
kacang kedelai, kacang tanah.

 Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya:


kentang, terong, tomat, cabai, kecubung.

 Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk


manis, jeruk bali

37
 Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya:
kembang sepatu, kapas.

2.5 Peranan dan manfaat biji-bijian :


Dari berbagai jenis tanaman yang ada di
bumi kita ini, ada banyak sekali jenis tanaman
yang dapat dibedakan berdasarkan cara
perkembangkm biakannya.
Salah satu jenis tanaman yang dapat dibedakan
berdasarkan perkembangbiakannya adalah
tanaman yang tumbuh dengan menggunakan biji.
Tanaman biji sendiri untuk manusia memiliki
banyak sekali manfaat.

Berikut ini adalah beberapa manfaat tanaman biji


bagi kehidupan manusia secara umum:
 Sebagai Sumber Oksigen
Tanaman biji akan menghasilkan tanaman yang
memiliki daun. Daun merupakan salah satu alat

38
yang dapat menghasilkan oksigen yang tentunya
sangat dibutukan oleh kita untuk proses respirasi
alias pernapasan. Dengan banyaknya tanamn biji
yang ditanam dan juga dikembangbiakkan dengan
sangat baik, maka hal ini akan menjadi sangat baik
dalam hal pemenuhan oksigen di bumi kita ini.
 Pembuatan Kerajinan
Manfaat tanama biji juga memilki berbagai
macam hasil kerajinan. Banyak sekali jenis
tanaman biji, yang daun, batang, dan akarnya
menjadi salah satu bahan baku pembuatan
kerajinan tangan yang tentunya sangat bagus dan
juga menarik. Sebut saja batang dari pohon yang
juga sering dimanfaatkan sebagai ukiran dan juga
pajangan kayu.
 Untuk Pembuatan Kertas
Kulit dari kayu tanaman berbiji sering
dimanfaatkan untuk diolah sedemikian rupa
hingga menjadi bentuk kertas. Hal ini dapat
membantu untuk mencukupi pemenuhan
kebutuhan kita akan kertas, yang sampai saat ini

39
seperti nyamasih menjadi primadona, meskipun
sudah ada konsep elektronik, yang tidak
menggunakan kertas.
 Sebagai Salah Satu Tanaman Herbal
Beberapa tanaman biji memiliki banyak khasiat
dan manfaat, terutama untuk kesehatan tubuh kita.
Selain itu, beberapa jenis tanaman biji juga sering
diolah dan juga dimanfaatkan untuk mencegah
dan juga mengobati berbagai macam penyakit
seperti anemia, hepatitis, demam berdarah,
malaria, serangan jantung, kanker, kolestrol dan
diabetes.
 Dikonsumsi Sehari-hari
Hasil produksi dari tanaman atau tumbuhan berbiji
ini juga sering dimanfaatkan untuk konsumsi
sehari-hari. Selain itu, hasilnya juga sering
dimanfaatkan untuk diolah menjadi berbagai
macam kebutuhan konsumsi. Beberapa hasil dari
tanaman biji yang sering dikonsumsi dan diolah
menjadi bahan konsumsi yaitu buah-buahan,

40
sayur-sayuran, tanaman kacang-kacangan, cabai
dll.

 Dapat Menunjang Kebutuhan Nutrisi


Pentingnya tanaman biji bagi tubuh kita adalah,
berbagai macam hasil dari tanaman biji, mulai dari
daun, akar dan juga buahnya memiliki banyak
sekali kandungan nutrisi dan juga mineral yang
sangat baik untuk kesehatan tubuh kita. Beberapa
vitamin dan mineral yang bisa anda peroleh dari
tanaman biji seperti zat besi, protein, multivitamin
(mulai dari vitamin A hingga Vitamin K),
kalsium, selenium, serat, antioksidan dan kolestrol
baik
 Sebagai Dekorasi Taman
Selain untuk dikonsumsi, manfaat tanaman berbiji
juga sering sekali digunakan sebagai salah satu
dekorasi taman. Biasanya jenis tanaman biji yang
sering dimanfaatkan sebagai dekorasi taman dapat
berupa tanaman bunga yang berwarna warni,
seperti:

41
 Untuk Bahan Baku Pembuatan Rumah
Saat ini, beberapa jenis kayu yang diperoleh
melalui tumbuhan biji juga sering dimanfaatkan
untuk pembuatan rumah. Meskipun tidak
sepopuler kayu jati atau cendana, namun
demikian, jenis kayu tersebut juga bisa
dimanfaatkan untuk membangun rumah.
 Sebagai Bahan Bakar
Kayu yang berasal dari pohon dan tanaman
berbiji, terutama pohon buah sering sekali
dimanfaatkan untuk bahan bakar, salah satunya
adalah kayu bakar. Beberapa jenis tanaman biji
yang kayunya dimanfaatkan sebagai kayu bakar
seperti kayu pohon rambutan, kayu pohon
mangga, kayu pohon alpukat
 Sebagai pupuk kompos
Daun dan juga kulit dari buah-buahan tanaman
berbiji sering dimanfaatkan untuk menjadi pupuk
kompos. Selain untuk pupuk kompos, biasanya
jenis limbah ini juga dapat diolah menjadi bentuk

42
biogas, yang ramah lingkungan dan juga sangat
mudah untuk pengolahannya.
 Untuk Menjaga Kestabilan Ekosistem
Alam
Dalam kehidupan, terutama kehidupan antara
manusia dengan alam, pasti membutuhkan suatu
keseimbangan. Salah satu manfaat dari tanaman
berbiji ini adalah dapat menjaga kestabilan dan
juga keutuhan dari ekosistem alam.

 Sebagai Sumber Mata Pencaharian


Beberapa orang sangat menggantungkan hidup
dan isi dompet mereka dari tanaman berbiji ini.
Salah satunya adalah para petani, yang menanam
dengan menggunakan bibit, agar nantinya hasil
dari bibit tersebut dapat dijual.
 Sebagai Keperluan Rumah Tangga Sehari
hari, Disamping Makanan
Manfaat tanaman biji lainnya juga bisa sebagai
kebutuhan hidup lainnya selain makanan yang
dapat anda peroleh dari tumbuhan atau tanaman

43
berbiji ini seperti hobi, dekorasi mencegah erosi.
Beberapa tanaman biji memilki jenis akar
tunggang. Akar tunggang merupakan salah satu
jenis akar yang kuat. Akar jenis ini mampu untuk
mencegah erosi dan juga tanah longsor, karena
dapat memperkuat struktur tanah.
 Mendukung Pergerakan Ekonomi Negara
Agraris
Indonesia pernah menjadi Negara agraris, sebelum
saat ini, yang cenderung mengarah ke Negara
industry. Salah satu ciri khas Negara agraris
adalah menggantungkan tanaman dan hasil –
hasilnya sebagai produk ekspor. Biasanya
tanaman biji memilki peran yang sangat penting
dalam hal ini, karena memiliki siklus
pertumbuhan yang relative lebih cepat.

44
PERTANYAAN

1. Secara umum struktur biji dapat dibedakan menjadi 3


bagian. Jelaskan ketiga bagian tersebut.

2. Seperti apakah karakteristik testa (kulit luar) pada biji?

3. Apa yang dimaksud dengan Nucleus seminalis ?

4. Sebutkan fungsi dari daun lembaga

5. Jelaskan perbedaan yang mencolok dari strukur biji


tanaman Angiospermae dan Gymnospermae?

6. Apa saja syarat-syarat yang diperlukan bagi biji untuk


berkecambah?

7. Apa yang dimaksud dengan pembuahan ganda?

8. Pada reproduksi tumbuhan biji tertutup terdapat 2


tahap yaitu penyerbukan dan pembuahan. Jelaskan kedua
proses tersebut

9. Sebutkan peranan biji sebagai bahan alternatif yang


bermanfaat bagi dunia kesehatan.

10. Mengapa kita perlu mempelajari struktur dan


perkembangan pada biji?

45
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Spermathopyhta merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat


perkembangan filogenik yang tinggi. Ciri khas tumbuhan
spermatophyta adalah adanya suatu organ berupa biji. Hal inilah yang
membedakan Spermatophyta dengan golongan tumbuhan lainnya
seperti Thallophyta (talus) Bryophyta (lumut) dan Pteridophyta (paku).

Biji merupakan cikal bakal dari pertumbuhan dan perkembangan


suatu tanaman, dalam hal ini biji menjadi alat perkembangbiakan bagi
semua jenis tanaman berbunga (Spermatophyta). Biji memilki struktur
yang unik, yang nantinya akan nengalami serangkaian proses
perkembangan hingga akhirnya dapat menghasilkan suatu tanaman
baru.

Beberapa jenis biji monokotil dan dikotil memiliki manfaat dan


peranan yang cukup penting bagi kelangsungan hidup manusia

46
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Morfologi


Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Ai, N.S dan Maria, B. 2020. Peranan air
dalam perkecambahan biji.
Prabowo, D 2016. Anatomi tumbuhan
monokotil dan dikotil.

47
INDEKS

A
Angiospermae, 1, 2, 3, 8, 18, 19, 22, 27, 30,31,50

D
Diploid, 20,48,50
Dormansi, 17,48,50

E
Embrio, 5,6,7,12,20,21,25,30,48,50
Endosperm, 7,50

F
Filogenik, 4,50
Floem, 29,30,31,32,50

K
Kotiledon, 22,31,51

L
Legume, 7,51

M
Megasporosit, 20,51
Meiosis, 20,51

N
Nuselus, 11,51

48
P
Pistil, 5,51

S
Selenium, 42,51
Sitokinesis, 21,51
Stamen, 5,51

X
Xylem, 30,31,31

49
GLOSARIUM
1. Angiospermae: merupakan golongan tumbuhan
yang dapat menghasilkan biji
2. Diploid : sel atau organisme tersebut memiliki 2
set kromosom lengkap di inti sel
3. Dormansi : suatu keadaan berhenti tumbuh yang
dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai
tanggapan atas suatu keadaan yang tidak
mendukung pertumbuhan normal.
4. Embrio: tumbuhan kecil yang terbentuk
dalam biji yang berada dalam keadaan dormansi,
menunggu kondisi lingkungan yang tepat
untuk berkecambah.
5. Endosperm : bagian dari biji tumbuhan berbunga
(Anthophyta) yang merupakan hasil dari
pembuahan berganda selain embrio
6. Filogenik : salah satu cabang dari biologi yang
berhubungan, mempelajari serta juga menentukan
hubungan evolusioner, atau juga pola keturunan,
kelompok organisme.
7. Floem: jaringan yang mengangkut hasil
fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan

50
8. Kotiledon: bakal daun yang terbentuk, dan
melekat pada embrio dengan hipokotil.
9. Legume : tanaman kacang-kacangan
10. Megasporosit: Sel induk kantung embrio yang
merupakan sel diploid dalam bakal buah, sesudah
meiosis akan menghasilkan empat megaspora
yang haploid
11. Meiosis: cara sel untuk mengalami pembelahan
12. Metamorphosis : suatu proses
perkembangan biologi pada hewan yang
melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau
struktur setelah kelahiran atau penetasan.
13. Nuselus: jaringan tengah bakal biji yang berisi
kantong embrio.
14. Pistil : putik
15. Selenium : mineral yang termasuk dalam
kelompok zat gizi mikro
16. Sitokinesis : bagian dari proses pembelahan sel,
yaitu sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah
menjadi dua sel anak.
17. Stamen : benang sari

51
18. Xylem : pembuluh dalam tanaman yang
membawa air dari akar ke bagian bagian tanaman

52

Anda mungkin juga menyukai