Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bunga merupakan modifikasi dari daun dan batang, dan berkembang dari pucuk yang
tumbuh menjadi ranting diiringi daun-daun yang sangat rapat.Pada ujung ranting tersebut
terdapat ada bagian yang membengkak yang disebut dasar bunga (receptalum) dan
dibawahnya terdapat tangakai bunga (pedicle). Pada dasar tangkai bunga terdapat daun
pelindung (braktea). Bila daun pelindung itu terdapat pada tangkai bunga pebungaan dan
melindungi seluruh perbungaan disebut dengan seludang bunga (spatha). Sedangkan daun
pelindung untuk setiap anak bunga disebut brakteola.

Bunga yang biasanya terdapat di ujung-ujung cabang atau batang disebut bunga
terminalis dan ada juga yang terdapat pada ketiak daun disebut dengan bunga
axilaris.Morfologi bunga terdiri dari bagian perhiasan bunga dan alat kelaimnnya. Pada
makalah ini akan di bahas mengenai bagian generative bunga berupa penggolongan
bunga , tipe benang sari , pelekatan kepala sari , jumlah karpel , jumlah ruang, tipe
plasenta serta posisi ovarium.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian generative bunga?
2. Berdasarkan apa saja bunga digolongkan ?
3. Apa saja tipe bunga benang sari?
4. Apa sja tipe pelekatan kepala sari ?
5. Apa yang dimaksud dengan jumlah karpel?
6. Berpakah jumlah ruang dalam bunga ?
7. Apa saja tipe plasenta pada bunga ?
8. Bagaimana posisi ovarium dalam bunga ?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui bagian generative bunga
2. Dapat mengolongkan bunga berdasarkan beberpa tipe .
3. Mengetahui tipe tipe benang sari
4. Mengetahui pengertian serta jumlah karpel
5. Dapat mengetuhi berpa ruang yang ada dalam bunga
6. Mengetahui tipe plasenta bunga
7. Mengetahui posisi ovarium pada bunga
D. Manfaat penulisan makalah
Dari penulisan makalahh ini penulis mendapat pengetahuan lebih mengenai morfologi
bagian generative bunga. Selain penulis pembaca juga mendapat informasi tersebut .
selain itu penulis merasa dapat memahami materi sebelum presentasi pada hari yang
telah di tentukan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.Penggolongan Bunga.
1. Berdasarkan klasifikasi mahkota bunga
a. Sympetalous bunga yang masuk dalam grup ini memiliki kelopak bunga
yang menempel, baik sebagian ataupun seluruhnya.
b. Polypetalous bunga yang masuk dalam grup ini memiliki kelopak bunga
yang terpisah.
c. Actinomorphic - bunga dalam grup ini memiliki karakteristik radial simetri.
Bunga dapat dibagi menjadi dua bagian identik sepanjang poros imajiner
apapun melalui pusat. Ini adalah lanjutan diklasifikasikan sebagai saluran
berbentuk, berbentuk tabung dan berbentuk lonceng (sempit daripada
berbentuk tabung, yang berbentuk seperti lonceng).
d. Zygomorphic - menampilkan bunga simetri bilateral. Bunganya berbibir dua,
bibir atas merupakan gabungan dua kelopak, dan bibir bawah gabungan tiga
kelopak.
2. Berdasarkan klasifikasi posisi
a. Terminal - Dalam grup ini, bunga atau kelompok bunga muncul pada ujung
sumbu atau cabang, seperti Magnolia grandiflora (Magnolia selatan) dan
Nerium oleander.
b. Axillary - bunga atau kelompok bunga yang dibawa di persimpangan dari
batang atau poros dan daun, seperti Catharanthus roseus (periwinkle),
Callicarpa mericana (beautyberry), dan kembang sepatu rosa-sinensis (bunga
raya)
3. Berdasarkan klasifikasi Cabang dan Susunan Bunga
a. Tunggal - Dalam grup ini, satu bunga hadir di ujung gagang bunga, tangkai
yang panjang atau cabang dari sumbu utama tanaman. Contohnya seperti tulip
dan Magnolia grandiflora (selatan magnolia).
b. Cluster - Dalam hal ini, tiga atau lebih bunga berkumpul bersama-sama dalam
formasi sederhana atau dengan cara bercabang. Contohnya adalah Ligustrum
japonicum (ligustrum), Pentas spp. (Pentas), Mangifera indica (mango),
Pyracantha coccinea (firethorn), dan Dianthus barbatus (sweet William).
4. Inflorescence (susunan bunga) - istilah umum yang digunakan untuk rangkaian
bunga atau kelompok bunga . Ada bermacam-macam tampilan di antara berbagai
jenis bunga, tapi tetap beberapa karakteristik yang sama untuk jenis tertentu dan
mereka sangat berguna dalam identifikasi spesies. Mereka diklasifikasikan lebih
lanjut ke dalam jenis racemose dan jenis cymose.
a. Racemose Inflorescences Susunan bunga terus tumbuh pada bagian poros
bunga , bunga yang lebih tua akan berada di paling bawah dan bunga terbaru
tumbuh di ujung atau pangkal.
b. Cymose Inflorescences - Pengembangan bunga berhenti bertumbuh pada saat
tiba di pangkal sumbu bunga. Bunga tertua
berada diujung atas dan bunga yang lebih muda berada lebih
rendah. Sekali bunga pertama terbuka maka panjang poros bunga
pun akan terhenti, sehingga susunan bunga ini disebut susunan bunga tetap.

5. Berdasarkan klasifikasi mekarnya bunga


a. Annual Flowers (Berbunga satu tahun sekali).
b. Biennial Flowers (Berbunga dua kali dalam setahun)

6. Klasifikasi bunga berdasarkan klaminnya


a. Bunga banci (hermaprodithus), dimana pada satu bunga terdapat benang sari
dan putik, dapat pula disebut bunga sempurna.
b. Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), terbagi menjadi 3 macam yaitu,
1. Bunga yang terdiri dari benang sari saja, yang disebut bunga jantan (flos
masculus)
2. Bunga yang terdiri dari putik saja yang disebut bunga betina (flos
femineus)
3. Dan bunga yang tidak memiliki kelamin, atau bunga mandul.

1.2.Bagian Generativ Bunga

Bagian kelamin bunga terdiri dari alat pembiakan jantan yaitu benang sari dan alat
pembiakan betina yaitu putik. Benang sari berada pada lingkaran sebelah luar putik.
Benang sari terdiri dari kepala sari dan tangkai sari. Di dalam kepala sari terjadi pembentukan
serbuk sari. Bila serbuk sari ini jatuh di kepala putik maka akan terbentuk buluh serbuk sari
dan inti generatif menjadi 2 inti sperma. Putik biasanya terletak di bagian tengah bunga dan
dikelilingi oleh banyak benang sari. Bagian bagian putik yaitu: kepala putik, tangkai putik,
dan bakal buah.

A. Benang Sari (stamen)

Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Seperti halnya dengan
bagian-bagian bunga yang diuraikan dahulu. Benag sari pun merupakan suatu metamorfosis
daun. Yang bentuk dan pungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.

Bahwasanya benang sari merupakan metamorfosis daun masih dapat terlihat dengan
nyata pada bunga jenis tumbuhan tertentu . misalnya pada bunga tasbih (Canna indica). Pada
tumbuhan ini tajuk bunga nya justru tidak begitu menarik . tetapi yang warna indah dan
menarik adalah benang sarinya yang bersifat seperti tajuk bunga.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan


berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Cannaceae

Canna indica L. Genus : Canna

Spesies : Canna indica L.


a. Pada benang sari terdapat beberpa bagian
yaitu :
1. Tangkai sari (filamentum) . Yaitu
bagian yang berbentuk benag dengan penampang
melintang yang umumnya berbentuk bulat.
2. Kepala sari (anthera). Yaitu bagian
benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari.
Bagian ini didalamnya biasanya mempunyai dua
ruang sari (theca). Masing-masing ruang sari
semula terdiri atas dua ruangan kecil(aloculus atau
loculumentum).Dalam ruang sari terdapat serbuk
sari atau tepun sari (pollen). Yaitu sel-sel jantan
yang berguna untuk penyerbukan atau
persanan. Adakalanya serbuk sari tidak terbentuk atau serbuk sari yang ada tidak
mampu untuk mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian dinamakan
benang sari yang mandul.
3. Penghubung ruang
sari (connectivum). merupakan lanjutan tangkai sari
yang meniadi penghubung kedua bagian
1. Tipe-tipe penghubung benang sari

Walaupun telah dikemukakan. Bahwa semua bagian


bunga , jadi juga benang sari, didukung oleh dasar
bunga ,tetapi tampaknya benang sari tidak selalu
demikian duduknya.
Citrus sp
b. Tipe pelekatan benang sari
Klasifikasi

Berdasarkan duduknya benang sari dibedakan 3 macam,


Kingdom : Plantae
yaitu:
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta 1. Benang sari jelas duduk pada dasar bunga
Subdivisi : Angiospermae .tumbuhan dengan bunga yang bersifat demikian oleh
Kelas : Dicotyledonae DE CANDOLLE dinamakan. Thalamiflorae, misalnya
Ordo : Rutales jeruk (Citrus sp).
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
Klasifikasi

2. Benang sari tampak seperti duduk diatas


kelopak , yang sering dapat kita lihat pada bunga
yang perigin atau epigin. Tumbuha demikian oleh
DE CANDOLE dinamakan : Calyciforae, misalnya
mawar (Rosa hybrida.)

Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Rosanales
Famili: Rosaceae
Genus: Rosa
Spesies: Rosa hybrida

Klasifikasi
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
3. Benang sari tampak duduk Bangsa : Solanales
diatas tajuk bunga. Tumbuhan Suku : Boraginaceae
Marga : Heliotropium
yang demikian disebut: Jenis : Heliotropium indicum L.
Corolliflorae, a.l. anggota-
anggota suku Boraginaceae, misalnya buntut tikus (Heliotropium indicum).

Berdasarkan jumlah benang sari pada bunga


umumnya dibedakan 3 golongan :
a. Benang sari banyak, yaitu jika dalam satu bunga
terdapat lebih dari 20 benang sari seperti
terdapat dalam jambu-
jambuan (Myrteceae). Misalnya jambu
biji (Psidium guajava)
b. Jumlah benang sari 2x lipat jumlah daun
tajuknya. Jumlah benang sari 2x jumlah daun
tajuknya; benang sari biasanya tersusun 2
lingkaran, lingkaran luar dan dalam. Berdasarkan
duduknya terhadap daun tajuk dibagi lagi atas :
1. diplostemon; benang-benang sari
pada lingkaran luar duduk berseling dengan daun-
daun tajuk, contoh kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz.).
2. obdiplostemon; benang-benang
sari pada lingkaran dalam
duduknya berseling dengan
daun-daun tajuknya., contohnya
bunga geranium (Pelargonium
odoratissimum Hort.).

c. Benang sari sama banyak dengan daun


tajuk atau kurang, yang dalam hal ini duduknya
benang sari dapat :

1. Episepal (episepalis). Artinya berhadapan


dengan daun-daun kelopak. Berarti pula berseling
dengan daun-daun tajuk.

2. Epipetal (epipetalus). artinya berhadapan


dengan daun-daun tajuk. Jadi berdeling dengan daun-
daun kelopak.

Berdasarkan bertalian dengan panjang pendeknya


benang sari yang terdapat pada satu bunga itu dapat di
bedakan :
a. Benang sari panjang dua (didynamus), jika
dalam satu bunga terdapat misalnya 4 benang sari
dan dari 4 benang sari itu yang 2 panjang, sedang
yang dua lainnya pendek , misalnya
kemangi(ocimum basilicim).

b. Benang sari panjang


empat (tetradynamus). Jika misalnya dalam satu
Raphanus sativus
bunga terdapat 6 benang sari. Dan dari 6 benang
sari itu yang 4 panjang yang 2 lainnya pendek
misalnya bunga lobak(Raphanus sativus ).

2. Tipe-tipe Tangkai sari (Filamentum)

Tangkai sari biasnya duduk terpisah-pisah diatas dasar bunga akan tetapi tidak jarng
pula terdapat tangkai sari yang berlekatan satu sama lain. Cara pelekatannya dan panjangnya
bagian tangkai sari yang berlekatan amat bermacam-macam. Ada yang berlekatan pada
pangkalnya saja ada bagian yang lebih panjang bagiannya yang berlekatan. Bahkan mungkin
perlekatannya hampir meliputi seluruh panjang tangkai sari.

Melihat jumlahnya berkas yang merupakan perlekatan benang-benang sari tadi dapat
dibedakan :

a. Benang sari berbekas satu atau benang sari


bertukal satu (Monodelphus) yaitu jika semua tangkai
sari pada satu bunga berlekatan menjadi satu .
merupakan suatu berkas yang tengahya berongga dan
hanya bagian ujungg tangkai sari yang mendukung
kepala sari saja tyang masih bebas satu sama lain.
Misalnya bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa
sinensis).
b. Benang sari berbekas dua atau benang
sari bertukal dua (diadelphus), jika benang sari
terbagi menjadi dua kelompok dengan tangkai yang
berlekatan dalam masing-masing kelompok. Jumlah
tangkai sari dalam masing-masing kelompok tidak
perlu sama, misalnya pada bunga kupu-
kupu (papilionaceae), yang dalam setiap bunga
terdapat 10 benang sari yang tersusun dalam dua
berkas yang lain hanya terdiri atas 1 tangkai sari
saja.

papilionaceae

c. Benang sari berbekas banyak yaitu jika dalm


satu bunga yang mepunyai banya benang sari ,
tangkai sarinya tersususn menjadi beberapa
kelompok atau berkas, misalnya pada bunga
kapok (Ceiba pentandra ) yang dalam 1 bunga
terdapat 5 berkas benang sari dengan tangkai-
tangkainya yang berlekatan didalam masing-masing

Ceiba pentandra
berkas

3. Tipe-tipe Kepala Sari (Anthera )

Kepala sari adalah bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari ,
meerupakan suatu badan yang bentuknya bermacam-macam : bulat, jorong, bulat
telur, dan lain-lain. Didalamnya terdapat 2 ruang sari (theca), tetapi dapat pula hanya
satu atau lebih dari dua ruang , satu ruang sari hanya terdiri atas dua kanting
sari (loculumentum), teteapi sekat yang memisahkan kedua kantong sari itu dapat
hilang sehingga kedua kantong sari itu akhirnya menjadi satu ruang saja.
Ruang sari merupakan tempat terbenuknya
serbuk sari (pollen) seteah terjadinya persarian
(serbuk sari jatuh ke kepala putik), maka serbuk sari
itu bakalan tumbuh merupakan suatu buluh menuju
kebakal biji, hingga inti sperma yang terdapat dalam
serbuk sari akhirnya dapat lebur (bersatu) dengan
seel telur yang terdapat dalam di dalam andung
lembaga.

Serbuk sari merupakan badan yang amat lembut , jika terpisah-pisah mudah sekali
berterbangan karena tiupan angin, ada pula yang bergumpal-gumpal.

Duduknya kepala sari pada tangkainya dapat bermacam-macam:

a. Tegak (innatus) yaitu jika kepala sri dengan tangkainya meperlihatkan batas yang jelas,
dan kepala sari bersambungan pada pangkalnya dengan tangkai sari dan sambungan ini tidak
memberikan kemungkinan gerak bagi kepala sarinya.

b. Menempel (adnatus), jika tangkai sari pada ujungnya beralih menjadi penghubung
ruang sari atau kepala sari sepanjang penghubung ruang sarinya menenmel pada ujung
tangkai sari.

c. Bergoyang (versatilis) jika kepala sari melekat pada suatu titik pada ujung tangkai sari
sehingga kepala sari dapat digerak-gerakan atau bergoyang, misalnya pada rumput
umumnya (Gramineae)

Kepala sari dapat membuka dengan jalan yang berbeda-beda misalnya :

a. Dengan celah membujur , yang menjadi jalan keluarnya serbuk sari dapat dibedakan
menjadi :

1. Menghadap kedalam (introsum), terdapat pada


tumbuhan yang tergolong dalam suku compositae
misalnya bunga matahari, dll.

Helianthus annuus
2. Menghadap ke samping,
misalnya pada bunga begonia.

3. Menghadap keluar,
misalnya pada bunga semprit.

Begonia semprit

b. Dengan celah yang melintang yang tidak banyak


terdapat, misalnya pada tumbuhan suku Euphorbiaceae.

c. Dengan sebuah
liang pada ujung atau
pangkal kepala
sari misalnya euphorbia
kentang (poris dehiscens)
d. Dengan kelep , yang jumlahnya satu atau lebih,
poris dehiscens
misalnya pada keningar.
B. Putik (Pistillum)

Putik juga merupakan metamorfosis daun yang berfungsi sebagai alat kelamin betina
tumbuhan. Putik tersusun atas daun-daun buah atau carpellum, daun-daun buah sebagai
keseluruhan dinamakan gynaecium. Daun-daun buah inilah nantinya yang akan menjadi
bagian buah yang paling pinggir atau kulit buah. Bagian - bagian putik adalah :

1. Bakal buah (ovarium); bagian putik yang membesar dan duduk pada dasar
bunga.Berdasarkan letaknya terhadap dasar bunga, bakal buah dibedakan atas :
a. Bakal buah menumpang (superus); yaitu bakal buah duduk di atas dasar bunga
sehingga letaknya lebih tinggi, sama tinggi atau mungkin lebih rendah dari tepi dasar bunga
tetapi bagian samping bakal buah tidak pernah berlekatan dengan dasar bunga.

b. Bakal buah setengah tenggelam (semi inferus); yaitu bakal buah duduk pada dasar
bunga yang cekung, tempat duduk bakal buah selalu lebih rendah dari tepi dasar bunga dan
sebagian dinding bakal buah berlekatan dengan dasar bunga.

c. Bakal buah tenggelam (inferus); seluruh bagian samping bakal buah berlekatan
dengan dasar bunga.

Berdasarkan jumlah ruang yang terdapat dalam satu bakal buah bakal buah dapat dibedakan
dalam :

a). bakal buah beruang satu ( unilocularis) bakal buah yang beruag satu dapat tersusun atas
satu daun buah saja. misalnya pada tumbuhan polong dapat pula tersusun atas lebih dari satu
misalnya bunga markisah ( Passiflora quadrangularis)

b). bakal buah beruang dua (biocularis) bakal buah ini basanya tersusun atas dua daun buah
misalnya terdapat pada bunga kubis
c). bakal buah beruang tiga (trilocularis), bakal buah ini terjadi dari tiga daun buah yang
tepinya melipat kedalam dan berlekatan, sehingga terbentuklah bakal buah dengan tiga sekat
seperti terdapat pada suku getah-getahan (euphorbiaceae)

d). bakal buah beruang banyak (multilocularis) yaitu bakal buah yang tersusun atas banyak
daun buah yang berlekatan dan membentuk banyak sekat-sekat dan dengan demikian
terjadilah banyak ruang-ruang, seperti terdapat pada durian (Durio zibethinus)

Berdaarkan sekat-sekat yang membagi bakal buah menjadi beberapa dapat di bedakan dalam

a). sekat yang sempurna (septum complpletus) yaitu jika sekat ini benar-benar membagi
bakal buah menjadi lebih dari pada satu ruang dan ruang-ruang yang terjadi tidak lagi
mempunyai hubungan satu sama lain. dapat di bedakan menjadi :

- sekat asli (septum) yaitu jika sekat ini berasal dari sebagian daun buah yang melipat
kedalam lalu berubah menjadi sekat. misalnya durian
- sekat semu (septum spurius) yaitu jika sekat tadi bukan merupakan sebagian daun buah
tetapi misalnya terdiri atas suatu jaringan yang terbentuk oleh dinding bakal buah. misalnya
pada bunga kecubung (Datura metel )

b). sekat yang tidak sempurna ( septum


incompletus) yaitu sekat-sekat yang
membagi bakal buah menjadi beberapa ruang,
tetapi ruang-ruang itu masih ada
hubungannya satu sama lain .

2. Tangkai kepala putik (stylus); bagian


putik berbentuk benang di atas bakal buah.

3. Kepala putik (stigma); bagian putik


paling atas. Bentuk kepala putik amat beraneka
ragam, biasanya disesuaikan dengan cara
penyerbukan pada bunga yang bersangkutan.

a. Seperti benang, misalnya pada bunga Zea mays

jagung (Zea mays).

b. Seperti bulu ayam, pada bunga padi


(Oryza sativa L.).

c. Seperti bulu-bulu, misalnya pada bunga


kecipir (Psophocarpus tetragonolobus D.C.).
Oryza sativa L.).
d. Bulat, misalnya pada bunga jeruk (Citrus
sp.)

e. Bermacam-macam bentuk lain, misalnya


seperti bibir, seperti cawan, serupa daun mahkota dan
lain sebagainya.

Psophocarpus tetragonolobus
4. Tembuni

Di dalam bakal buah terdapat calon-calon biji yang dinamakan bakal biji. yang berjumlah
satu atau lebih bakal biji itu dalam bakal buah itu terdapat pada bagian khusus yang menjadi
pendukung bakal biji tadi. bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji tadi
dinamakan tembuni atau placenta . menurut letaknya tembuni dibedakan yang dalam:

a. marginal (marginalis) bila letaknya pada tepi daun buah.

b. laminal ( laminalis ) bila letaknya pada helaian daun buahnya .

Untuk bakal buah yang hanya terdiri atas satu ruang, maka kemungkinan letak tembuninya
adalah :

1. parietal ( parietalis) yaitu pada dinding bakal-bakal buah, yang jika diperhatakan pula
bagaimana letaknya pada daun buah, dapat di bedakan lagi dua macam.:

- pada dinding di tepi dan buah ( parietalis marginalis)

- pada dinding di helaian daun buah ( parietas-marginalis)

2. sentral ( centralis atau axilis) , yaitu di pusat atau di poros bila tembuni terdapat di tengah-
tengah rongga bakal buah yang beruang satu,
biasanya berbentuk buluh atau silinder dengan
bakal-bakal bijinya menghadap ke semua jurusan
( menghadap ke arah dinding bakal buah)

3. aksilar ( axillaris) yaitu di sudut tengah bila


tembuni terdapat pada bakal buah yang beruang
lebh dari pada dua dan tembuni tadi terdapat
dalam sudut pertemuan daun-daun buah yang
melipat kedalam dan merupakan sekat-sekat bakal
buah. jika di tinjau letaknya pada daun buah maka
tembuni yang aksilar itu terdapatnya biasanya
pada tepi daun buah, jadi bersifat marginal.
Bakal biji (ovulum), bakal biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara
yang berbeda-beda pula, pada umumnya pada bakal biji dapat di bedakan bagian-bagian
berikut :

1. kulit bakal biji (integumentum) yaitu lapisan bakal biji yang paling luar, yang kelak akan
merupakan kulit biji.

2. badan bakal biji (nucellus) yaitu jaringan yang diselubungi oleh kulit bakal biji tadi.

3. kandung lembaga ( saccus embryyonalis) sebuah sel dalam nuselus yang mengandung sel
telur (ovum), dan kalu sudah terjadi pembuahan ( peleburan sel telur dengan inti kelamin
jantan), akan menjadi lembaga (embryo) yatu caln individu baru

4. liang bakal biji (micropyle) yaitu suatu liang pada kulit bakal biji, yang menjadi jalan inti
kelamin jantan yang berasal dari bulu serbuk sari untuk dapat bertemu dengan sel telur yang
terdapat dalam kandungan lembaga, sehingga dapat berlangsung peristiwa pembuahan.

5. tali pusat ( funiculus) pendukung bakal biji, yang menghubungkan bakal biji dengan
tembuni.

Letak bakal biji pada tembuni dapat di bedakan lima posisi utama yaitu bakal-bakal
biji yang :

1. tegak ( atropus) yaitu jika liang bakal biji letaknya pada satu garis dengan tali pusar (
funiculus) pada arah yang berlawanan.

2. mengangguk ( anattropus), jika liang bakal biji


sejajar dengan tali pusar karena tali pusarnya
membengkok, sehingga liang bakal biji berputar 180
derajat.

3. bengkok (campylotropus) bila tali pusar dan


bakal bijinya sendiri membengkok sehingga liang
bakal biji berkedudukan seperti pada bakal biji yang
mengangguk
4. setengah mengangguk ( hemittropus) yaitu jika hanya ujung tali pusarnya yang
membengkok, sehingga tali pusar dengan liang bakal biji membuat sudut 90 derajat satu sama
lan

5. melipat ( camptotropus) jika tali pusar tetap lurus, tetapi bakal bijinya sendiri yang melipat
sehingga liang bakal biji menjadi sejajr pula dengan tali pusarnya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi.Bunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu
organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga
dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian
utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:

Kelopak bunga atau calyx,Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat
berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan,Alat kelamin
jantan atau androecium berupa benang sari,Alat kelamin betina atau gynoecium berupa putik.

Bunga Tidak Sempurna Bunga yang tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah
satuTembuni adalah bagian bakal buah yang menjadi tempat duduknya bakal-bakal
biji. Berdasarkan letaknya tembuni dibedakan atas :

Parietal; tembuni terletak pada dinding-dinding bakal buah.

Sentral; tembuni terletak pada poros atau pusat bakal buah.

Aksilar; tembuni terletak di sudut tengah pada bakal buah yang beruang lebih dari dua dan
tembuninya terdapat pada sudut-sudut pertemuan daun-daun buah yang melipat ke dalam

B. Saran
Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus
menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi ini dengan mencari lagi buku-
buku bacaan lainnya atau dari internet, dan kita sebagai manusia harus mensyukuri
dan menjaga kelestarian dari berbagai makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai