Anda di halaman 1dari 13

MORFOLOGI BUNGA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 RUMUSAN MASALAH


a. Apa saja bagian-bagian dalam suatu bunga?
b. Apa yang membedakan bunga tunggal dan majemuk?
c. Apa saja jenis dalam bunga?

1.2 TUJUAN MASALAH


a. Untuk mengetahui bagian-bagian dalam suatu bunga.
b. Untuk mengetahui yang membedakan bunga tunggal dan majemuk.
c. Untuk mengetahui jenis dalam bunga.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bunga

Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara
botani disebut sebagai bunga majemuk / inflorescence. Bunga majemuk
adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan.
Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem
pembuahan tertutup.
Sistem pembuahan tertutup, yaitu karena bakal biji terlindung di dalam
bakal buah atau ovarium dan ini juga menjadi ciri khasnya lain. Ciri yang
terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain :
tumbuhan berbiji terbuka / Gymnospermae. Dari kedua ciri tersebut
muncullah nama Anthophyta (tumbuhan bunga) dan Angiospermae (berbiji
terbungkus). Nama lain juga diberikan yaitu Magnoliophyta (tumbuhan
sekerabat dengan magnolia).
2.2 Fungsi Biologi Bunga

Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya


gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan
biji. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah berfungsi sebagai
pemikat hewan pembantu proses penyerbukan. Beberapa bunga lain
menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga bertujan memikat hewan
untuk membantu penyerbukan.
Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk bunga apabila mengalami
kekurangan air atau suhu rendah. Contohnya adalah bunga kertas
Bougenville. Bunga mengurangi metabolisme dan apabila tumbuhan mati,
biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan (survival).
Fungsi bunga ialah untuk menjadi perantara bagi penyatuan gamet
jantan dan gamet betina. Proses ini diistilahkan sebagai pembungaan.
Banyak bunga bergantung pada angin untuk menggerakkan benang sari
antara bunga-bunga spesies yang sama.
Fungsi utama bunga adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif.
Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang
didahului pembuahan. Pembuahan yang terjadi dimulai dengan
penyerbukan, penyerbukan yaitu peristiwa jatuuhnya serbuk sari ke kepala
putik.

2.3 Bagian-bagian Bunga

Bagian-bagian pada bunga majemuk :


a. Bagian yang bersifat seperti batang / cabang, antara lain :
1. Ibu tangkai bunga (pedunculus), lanjutan batang / cabang yang
mendukung bunga majemuk.
2. Tangkai bunga (pedicellus), cabang ibu tangkai yang mendukung
bunganya.
3. Dasar bunga (receptaculum), ujung tangkai bunga yang
mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
b. Bagian yang bersifat seperti daun, antara lain :
1. Daun-daun pelindung (bractea)
2. Daun tangkai (bracteola)
3. Seludang bunga (spatha)
4. Daun-daun pembalut (bractea involucralis)
5. Kelopak tambahan (epicalyx)
6. Daun-daun kelopak (sepalae)
7. Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
8. Daun-daun tenda bunga (tepalae)
9. Benang-benang sari (stamina)
10.Daun-daun buah (carpella)

Bagian-bagian bunga pada umumnya terdiri dari :


1. Kelopak bunga (calix)
Bagian terluar dari bunga adalah kelopak, fungsinya yaitu untuk
melindungi bunga pada waktu bunga masih muda yang berbentuk
kuncup bunga. Kelopak umumnya berwarna hijau seperti daun, namun
ada pula yang berwarna selain hijau, sehingga tampak seperti mahkota
bunga. Di samping kelopak pada beberapa bunga tumbuh kelopak
tambahan (epicalyx).
2. Tajuk bunga / Mahkota bunga (corolla)
Merupakan hiasan pada bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak.
Umumnya memiliki ukuran yang lebih besar daripada kelopak dan
berwarna menarik, tidak jarang mempunyai bau yang harum yang
dapat menjadi daya tarik serangga atau binatang seperti burung,
kelelawar untuk mendatangi bunga. Fungsi lainnya adalah melindungi
alat-alat kelamin pada bunga sebelum terjadi proses penyerbukan.
Setiap helaiannya disebut petala. Bunga sebagai salah satu organ pada
tumbuhan jelas membutuhkan zat makanan. Karena itu, pada bunga
ditemukan juga pembuluh-pembuluh angkut yang berfungsi memasok
makanan bagi bunga. Bagian-bagian tajuk bunga dinamakan tajuk daun
/ daun mahkota (petala). Memiliki sifat-sifat, berlekatan (sympetalus,
gamopetalus, atau monopetalus), lepas atau bebas (choripetalus,
dialypetalus, atau polypetalus), dan daun-daun tajuk tidak ada / sangat
kecil sehingga sama sekali tidak menarik perhatian.
Berdasarkan simetrinya, mahkota bunga dibedakan menjadi :
1. Beraturan (regularis)
1. Bintang (rotatus atau stellatus)
2. Tabung (tubulosus)
3. Terompet (hypocrateriformis)
4. Mangkuk atau buyung (urceolatus)
5. Corong (infundibuliformis)
6. Lonceng (campanulatus)
2. Setangkup tunggal, bersimetri satu atau monosimetri
(zigomorphus)
a. Bertaji (calcaratus)
b. Berbibir (labiatus)
c. Seperti kupu-kupu (papilionaceus)
d. Bertopeng atau berkedok (personatus)
e. Berbentuk pita (ligulatus)
3. Benang sari / Stamen (alat kelamin jantan)
Benang sari merupakan hasil dari metamorfosis daun. Bukti bahwa
benang sari merupakan hasil metamorfosis daun, terlihat sangat nyata
pada bunga jenis tumbuhan tertentu, contoh bunga tasbih (Canna
indica).
Benang sari dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu tangkai sari
(filamentum), kepala sari (antera), dan penghubung ruang sari
(conektivum). Tangkai sari, bagian yang berbentuk benang dengan
penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat, sedangkan
kepala sari, bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari.
Bagian dalamnya memiliki dua ruang sari (theca) dan masing-masing
ruang terdiri atas dua ruang kecil (loculumentum). Di dalam ruang
tersebut terdapat serbuk sari (polen), yaitu sel kelamin jantan untuk
penyerbukan. Penghubung ruang sari (conektivum) adalah bagian dari
lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala
sari (ruang sari). Penghubung ruang sari terdapat di kanan kiri
penghubung ini.
4. Putik / Pistilum (alat kelamin betina)
Merupakan bagian paling dalam. Putik pun tersusun atas daun-daun
yang telah mengalami metamorfosis. Daun-daun penyusun putik
disebut daun buah (karpelum). Secara keseluruhan daun-daun buah
penyusun putik dinamakan gynaecium.
Bagian putik yang mengandung sel telur dinamakan bakal biji
(ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen). Sementara bagian
putik yang di dalamnya terdapat bakal biji tadi, yaitu bakal buahnya
(ovarium), akan berbuah menjadi buah (fructus). Putik terdiri dari tiga
bagian, yaitu bakal buah (ovarium), tangkai kepala putik (stilus), dan
kepala putik (stigma). Bakal buah (ovarium) merupakan bagian putik
yang pada umumnya kelihatan membesar dan terletak pada dasar
bunga. Sedangkan tangkai kepala putik (stilus) merupakan bagian putik
yang sempit dan terdapat di atas bakal buah, biasanya berbentuk
benang, fungsinya untuk tempat melekatnya kepala putik. Kepala putik
(stigma) ialah bagian dari putik yang paling atas, terletak pada ujung
tangkai kepala putik.
5. Kelenjar madu (nectarium)
Madu (nectar) yang dihasilkan oleh beberapa jenis bunga, berfungsi
menarik perhatian binatang (serangga atau burung) yang dapat menjadi
perantara dalam proses penyerbukan.
Madu yang terdapat pada bunga, dihasilkan oleh kelenjar madu
(nectarium). Kelenjar madu merupakan metamorfosis dari salah satu
bagian bunga yang dapat berasal dari :
1) Daun mahkota
2) Benang sari
3) Bagian-bagian lain pada bunga
6. Tenda bunga (perigonium)
Tenda bunga adalah bagian hiasan bunga yang tidak dapat dibedakan
antara kelopak dengan tajuknya baik bentuk maupun warnanya.
Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga dinamakan daun tenda
bunga (tepala), yang menurut bentuk dan warnanya dapat dibedakan
menjadi 2 :
a. Serupa kelopak (calycinus)
b. Serupa tajuk (corollinus)
Daun tenda bunga berdasarkan susunannya, dibedakan menjadi 2 :
a. Berlekatan (gamophyllus)
b. Lepas / bebas (pleiophyllus)

2.4 Kelamin Bunga

Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga,


dapat dibedakan :
1) Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus)
2) Bunga berkelamin tunggal (unisexualis)
a. Bunga jantan (flos masculus)
b. Bunga betina (flos femineus)
3) Bunga mandul atau tidak berkelamin

Berdasarkan jumlah kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan,


dapat dibedakan tumbuhan yang :
1) Berumah satu (monoecus)
2) Berumah dua (dioecus)
3) Poligam (polygamus)

2.5 Susunan Bunga

Bagian-bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun (kelopak,


mahkota, benang sari dan daun buah), dapat dijumpai dalam susunan yang
berbeda-beda, yaitu :
1) Terpencar, tersebar, atau menurut suatu spiral (acyclis)
2) Berkarang, melingkar (cyclis)
3) Campuran (hemicyclis)

2.6 Simetri Bunga


1) Asimetris atau tidak simetris
2) Setangkup tunggal (monosimetris atau zimomorphus)
3) Setangkup menurut dua bidang (bilateral simetris atau disimetris)
4) Beraturan atau bersimetri banyak (polysimetris, regularis, atau
actinomorphus)

2.7 Jenis Bunga

Berdasarkan jumlah bunga yang dihasilkannya, tumbuhan dibagi menjadi 2


macam :
1) Tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), yaitu tumbuhan yang
hanya menghasilkan satu bunga saja pada satu tangkai, biasanya
terdapat pada ujung batang.
2) Tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora), yaitu tumbuhan yang
hanya menghasilkan lebih dari satu bunga dalam satu ibu tangkai
bunga. Sebagian bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan sebagian
pada ujung batang atau cabang-cabang.

Menurut letak tumbuhnya, dapat dibedakan menjadi :


1) Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya kembang merak
(Caesalpinia pulcherrima Swartz.)
2) Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, yaitu perhiasan bunga dan alat
kelamin bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.

Bunga lengkap

Bunga lengkap ialah bunga yang memiliki kelopak, mahkota, benang


sari, serta putik. Bunga lengkap tersebut pasti mempunyai 2 (dua) macam
alat kelamin, disebabkan karena itu disebut juga dengan bunga berkelamin
ganda (hermafrodit). Tetapi bunga berkelamin ganda ataupun berkelamin
lengkap tersebut belum tentu juga merupakan disebut bunga lengkap.
1. Tangkai Bunga : bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga.
Tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara
tangkai bunga dengan ranting.
2. Dasar Bunga : berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai
bunga. Berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
3. Kelopak Bunga : bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota
ketika masih kuncup. Fungsinya yaitu melindungi mahkota bunga
ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar.
4. Mahkota Bunga : sering disebut dengan perhiasan bunga.
5. Benang Sari : alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan
bunga terdiri dari tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari. Biasanya
terletak di tengah-tengah mahkota bunga.
6. Putik : merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebut kepala
putik, bagian putik yang panjang disebut tangkai putik. Bakal biji
terdapat di dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan
calon lembaga.

Bunga Tidak Lengkap


Bunga disebut bunga tidak lengkap apabila tidak mempunyai salah satu
ataupun beberapa bagian pada bunga baik perhiasan ataupun juga alat
kelamin bunga. Bunga tidak lengkap tersebut dibedakan menjadi 2(dua)
kelompok yaitu : perhiasan bunga tidak lengkap, perhiasan bunga tidak
lengkap ialah tidak mempunyai mahkota atau juga kelompak. Bunga yang
yang tidak mempunyai perhiasan bunga disebut juga dengan bunga
telanjang.
Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi
dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
 Bunga Sempurna
Bunga disebut bunga sempurna jika mempunyai dua macam alat
kelamin, yaitu benang sari dan putik. Perhiasan bunga tersebut berupa
kelopak dan juga mahkota bunga tidak dapat selalu harum ada pada
bunga sempurna tersebut.
 Bunga Tidak Sempurna
Disebut bunga tidak sempurna jika hanya mempunyai satu macam alat
kelamin yaitu benang sari saja / putik saja. Dapat juga dikatakan ialah
sebagai monoesis dan diesis, monoesis ialah bunga yang mempunyai
alat kelamin jantan dan juga bunga yang mempunyai alat kelamin
betina terdapat pada satu tumbuhan saja, contohnya tumbuhan jagung
dan mentimun. Diesis ialah bunga jantan dan juga bunga betina yang
terdapat pada individu tumbuhan yang berlainan, maka disebut juga
dengan tumbuhan berumah dua. Contohnya tumbuhan salak
dan siwalan.

Macam-macam bunga majemuk


a. Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia
botryoides atau inflorescentia centripetala)
Dibedakan lagi menjadi :
1) Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga
(bertangkai / tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya.
a) Tandan (racemus atau botrys), yaitu jika suatu bunga
bertangkai nyata dan duduk pada ibu tangkainya. Misalnya
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.)
b) Bulir (spica), yaitu bunga yang tidak bertangkai dan langsung
duduk pada ibu tangkai bunga. Misalnya bunga jantan jagung
(Zea mays L.)
c) Untai atau bunga lada (amentum), yaitu bunga yang seperti
bulir, tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga berkelamin
tunggal. Misalnya pada sirih (Piper betle L.)
d) Tongkol (spadix), yaitu seperti bulir, tetapi ibu tangkai lebih
besar, tebal dan berdaging. Misalnya pada bunga betina jagung
(Zea mays L.)
e) Bunga payung (umbella), yaitu pada ibu tangkainya
mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjang. Misalnya
pada daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.)
f) Bunga cawan (corymbus atau anthodium), yaitu ujung ibu
tangkainya melebar dan merata, sehingga menyerupai bentuk
cawan. Pada umumnya, bunga cawan dibagi menjadi dua
macam bunga, yaitu :
 Bunga pita, yaitu bunga mandul yang terdapat di
sepankang tepi cawan.
 Bunga tabung, yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas
cawan (flos disci), merupakan bagian bunga yang subur
karena dapat menghasilkan buah.
Contoh bunga cawan dengan bagian-bagian yang lengkap
adalah bunga matahari (Heliantus annuus L.).
g) Bunga bongkol (capitulum), bentuknya menyerupai bunga
cawan, tetapi ujung ibu tangkainya membesar, sehingga bunga
majemuk seluruhnya nampak seperti bola. Contoh bunga putri
malu (Mimosa pudica L.)
h) Bunga periuk (hypanthodium), dibedakan menjadi 2 bentuk :
 Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, bentuknya seperti
gada, bunganya meliputi seluruh bagian yang menebal.
Misalnya pada nangka (Artocarpus integra Merr.)
 Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, membentuk badan
menyerupai periuk.
2) Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabang-cabangnya dapat
bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu
tangkainya.

a) Malai (panicula), yaitu pada ibu tangkainya mengadakan


percabangan secara monopodial, demikian juga dengan cabang-
cabangnya. Malai disebut juga tandan majemuk, yang biasanya
keseluruhan bunganya menyerupai kerucut atau limas.
Misalnya pada bunga mangga (Mangifera indica L.).
b) Malai rata (corymbus ramosus), yaitu pada ibu tangkai yang
mengadakan percabangan, tetapi bunga majemuk dalam ibu
tangkai ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak
melengkung. Misalnya bunga soka (Ixora grandiflora Zoll. Et
Mor.)
c) Bunga payung majemuk (umbella composita), yaitu suatu
bunga payung yang bersusun. Misalnya pada wortel (Daucus
carota L.)
d) Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol yang ibu
tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang
memiliki susunan seperti tongkol pula. Misalnya pada kelapa
(Cocos nucifera L.)
e) Bulir majemuk, yaitu ibu tangkai bunga yang bercabang dan
masing-masing cabang mendukung bunga dengan susunan
seperti bulir. Misalnya bunga jantan jagung (Zea mays L.)
b. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa / inflorescentia
centrifuga, inflorescentia definita)
Bunga majemuk tak terbatas dapat dibedakan lagi menjadi :
1) Anak payung menggarpu (dichasium), yaitu pada bagian ibu
tangkai terdapat satu bunga, dibawahya terdapat dua cabang yang
sama panjang. Misalnya bunga melati (Jasminum sambac Ait.)
2) Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yaitu
bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya
bercabang lagi, yang arahnya ke kiri dan ke kanan. Misalnya pada
buntut tikus (Heliotropium indicum L.)
3) Bunga sekerup (bostryx), seperti pada bunga tangga, tetapi
cabangnya berturut-turut membentuk sudut sebesar 90 o, sehingga
arah percabangan seperti gerakan sekerup atau spiral. Misalnya
pada bunga kenari (Canarium commune L.)
4) Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua
percabangan terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya
menampakkan bentuk seperti sabit. Misalya pada tumbuhan suku
Juncaceae.
5) Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga tangga, semua
percabangan terletak pada satu bidan dan cabang tidak sama
panjang. Terdapat pada tumbuhan suku Iridacea.
c. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), suatu bunga
majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk
berbatas dengan tidak berbatas.
d. Lain-lain tipe bunga majemuk
1) Gubahan semu atau karanga semu (verticillaster)
2) Lembing (anthela)
3) Tukal (glomerulus)
4) Berkas (fasciculus)

Penyerbukan (Pollinatio) dan Pembuahan (Fertilisatio)

Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di kepala putik (tumbuhan biji


tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji (tumbuhan biji
terbuka). Sedangkan pembuahan adalah menyatu dan meleburnya sel telur
yang terdapat dalam kandung lembaga di dalam bakal biji dengan satu inti
yang berasal dari serbuk sari.
Penyerbukan dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Penyerbukan sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di
kepala putik berasal dari bunga itu sendiri.
2. Penyerbukan tetangga (geitonogamy), yaitu jika serbuk sari yang
jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga.
3. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy), yaitu jika serbuk sari
berasal dari bunga pada tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam
jenis yang sama.
4. Penyerbukan bastar (hybridogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari
bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenisnya.

Menurut perantara yang menyebabkan terjadi penyerbukan, dapat


dibedakan menjadi :
1. Penyerbukan dengan perantara angin (anaemophyly, anemogamy)
2. Penyerbukan dengan perantara air (hydrophyly, hydrogamy)
3. Penyerbukan dengan perantara binatang (zoidiophyly, zoidiogamy)

Daftar Pustaka

http://miiyanni.blogspot.com/2013/05/morfologi-tumbuhan-tentang-
bunga_24.html
https://rimbakita.com/bunga/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bunga/

Anda mungkin juga menyukai