Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

“Identifikasi Bunga”

Oleh :

MUHAMMAD MAHDI

215040200111288

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bunga merupakan salah satu dari beberapa bagian yang dimiliki oleh
tumbuhan. Pada perannya, bunga memiliki sedikit perbedaan yang
membedakan bunga dengan bagian yang lainnya seperti batang, daun, akar,
dan buah. Bunga merupakan bagian tumbuhan yang berperan sebagai tempat
perkembiakan atau tempat penghasil sel anakan tumbuhan tersebut. Sama
halnya dengan mahkhluk hidup lain, tanaman juga dapat berkembang biak.
Untuk berkembang biak, bunga menghasilkan sel gamet jantan dan gamet
betian yang tersimpan pada benang sari (gametofit jantan) dan putik (gametofit
betina.
Selain sebagai tempat perkembangbiakan, bunga juga memiliki fungsi
sebagai hiasan tanaman tersebut. pada umumnya bunga terlihat indah dan
canntik, hal tersebut dikarenakan beberapa bunga tersebut memerlukan
bantuan serangga seperti kupu-kupu dan lebah untuk membantu proses
penyerbukan tanaman tersebut. Selain itu, beberapa bunga juga dapat
dikonsumsi dan dapat dijadikan obat untuk beberapa penyakit tertentu.
Sama seperti bagian tumbuhan yang lain, bunga memiliki beragam jenis dan
bentuknya. Setiap jenis tumbuhan memiliki bentuk dan rupa bunga yang
berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan oleh adaptasi tumbuhan terhadap
tempat habitatnya. Beberapa bunga memiliki jenis yang berbeda sehingga para
peneliti terdahulu membagi jenis bunga kedalam beberapa kelompok.
Kelompok jenis bunga dibedakan berdasarkan beberapa ciri utama bunga
tersebut, diantaranya :
1. Berdasarkan Letak Bunga
2. Berdasarkan Jumlah Bunga
3. Berdasarkan Kelengkapan Bunga
4. Berdasarkan Alat Reproduksi bunga
5. Berdasarkan Simetri Bunga
1.2 Tujuan
Untuk menghindari kesalahan ketika berada dilapangan, sudah semestinya kita
mempelajari motfologi dan pembagian kelompok-keompok bunga tersebut.
praktikum ini memiliki tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui secara
langsung proses identifikasi bunga melalui beberapa ciri-ciri yang sebelumnya
telah disampaikan oleh dosen. Selain itu, praktikum ini sangat bermanfaat bagi
mahasiswa karena bisa mempraktikan secara langsung dari ilmu yang mereka
dapat sebelumya.
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapat dari praktikum ini diantara lain adalah :
1. Mahasiswa dapat mengimplementasikan semua pembelajaran yang terlah
diajarkan oleh dosen untuk menambah pengetahuan dilapangan
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara untuk mengidentifikasi akar tanaman
berdasarkan sistem perakaran tanaman tersebut dan modifikasi fungsi
akarnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Bunga


Flowering plants (angiosperms, Angiospermae) are sometimes referred
to as “Spermatophyta”, or “upgraded gymnosperms”. In fact, there is no single
character which unequivocally differs flowering plants from other seed plants.
Only several characteristics combined together will distinguish angiosperms.
(Shipunov, 2018). Flowers, the reproductive shoots of angiosperm
sporophytes, are typically composed of four types of floral organs: carpels,
stamens, petals, and sepals (Figure 38.2). When viewed from above, these
organs take the form of concentric whorls. Carpels form the first (innermost)
whorl, stamens the second, petals the third, and sepals the fourth (outermost)
whorl. All are attached to a part of the stem called the receptacle. Unlike
vegetative shoots, flowers are determinate shoots; they cease growing after the
flower and fruit are formed. (Dangl, 2011)
Sebelum tumbuhan mencapai batas waktu hidupnya, pada umumnya
tumbuhan tersebut akan menghasilkan suatu alat yang akan difungsikan
sebagai pengganti tumbuhan tersebut dengan tumbuhan yang baru. Dalam
tumbuhan itu sendiri, alat reprosuksi dibagi menjadi dua, yaitu vegetative dan
generative. Pada tumbuhan berbiji, alat reproduksi generatifnya adalah bunga,
(Silalahi, 2015)
Bunga merupakan salah satu bagian dari tanaman yang memiliki peran
sebagai alat reproduksi seksual. Bunga terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga yang lengkap memiliki bagian
seperti daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik dan daun buah.
Sedangkan bunga yang tidak lengkap tidak memiliki salah satu atau beberapa
bagian dari bagian-bagian bunga lengkap. (Sutara, 2011)
2.2 Fungsi Bunga
Pada umumnya bunga memiliki fungsi sebagai alat reproduksi generatif
tanaman. Akan tetapi bunga juga memiliki beberapa manfaat yang lain, seperti
sumber makanan, minuman, penghias dan obat bagi manusia. (Dewi, 2012)
2.3 Bagian – Bagian Bunga
Bunga merupakan salah satu dari bagian yang terdapat pada tumbuhan.
sedikit berbeda dari bagian tumbuhan lainnya, bunga memiliki peran yang
sangat penting bagi kehidupan setelahnya. Bunga merupakan bagian pada
tumbuhan yang memiliki alat-alat perkembangbiakan.
Menurut Mutiara (2014), pada umumnya bunga yang lengkap memiliki
beberapa bagian-bagian yang menyusun bunga tersebut, diantaranya :
1. Kelopak Bunga (Sepal)
Bagian terluar dari bunga yang pada umumya memiliki warna yang
beragam, seperti hijau, merah, kuning, dan lain-lain yang tersusun dalam
satu atau beberapa lingkaran pada tumbuhan. kelopak bunga memiliki
fungsi sebagai pelindung kuncup bunga.
2. Mahkota Bunga (Petal)
Bagian yang memiliki ukuran lebih besar dari kelopak bunga dan
terletak disebelah dalam kelopak bunga. Pada umumnya memiliki warna
mencolok sehingga dapat menarik perhatian serangga untuk membatu
proses penyerbukan bunga tersebut. bentuk yang dimiliki bagian ini sangat
beragam.
3. Benang Sari (Stagmen)
Alat perkembangbiakan (alat kelamin) jantan pada tanaman. Pada
umumya letak dari benang sari mengelilingi putik. Benang sari berfungsi
sebaai penghasil sel kelamin jantan. Bagian yang menyusun benang sari
diantara lain adalah tangkai sari (filamen), kepala sari atau kotak sari
(antenna) pada ujung dari tangkai nya. Kepala sari berfungsi sebagai tempat
serbuk sari (polen) dimana serbuk sari itu sendiri adalah sel kelamin jantan
(sperma).
4. Putik (Carpel)
Alat perkembangbiakan betina pada tanaman. Putik terletak pada
pusat bunga setelah benang sari. Bagian dari putik diantaranya adalah kepal
putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah (ovarium) dimana di
dalam bakal buah ini terdapat sel telur yang merupakan sel kelamin betina
(Ovum).
2.4 Bunga Berdasarkan Letaknya
Pada umumnya tumbuhan hanya menghasilkan satu bunga dalam satu
tumbuhan, akan tetapi ada beberapa tumbuhan yan menghasilkan banyak
bunga dalam satu tumbuhan. Tumbuhan yang hanya menumbuhkan satu bunga
disebut dengang bunga tunggal (planta uniflora), sedangkan untuk tumbuhan
yang menghasilkan banyak bunga disebut dengan bunga majemuk (planta
multiflora).
Tumbuhan yang hanya menumbuhkan satu bunga pada umumnya bunga
tersebut tumbuh pada ujung dari tangkai tumbuhan tersebut. Di sisi lain,
tumbuhan yang menghasilkan banyak bunga memiliki berbagai cara untuk
menumbuhkan bunga tersebut di berbagai tempat sesuai denga jenis
tanamannya, baik pada ketiak daun ataupun pada ujung dari percabangan.
Menurut Marina (2015), berdasarkan tempat tata letak tumbuhnya bunga dapat
dibedakan menjadi :
1. Pada Ujung Batang (flos terminalis) : bunga kembang merak (Caesalphinia
pulcherrima)
2. Pada Ketiak Daun (flos lateralis/axilaris) : Bunga Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis) atau kembang telang (Clitoria ternatea)

Tumbuhan yang memiliki bunga banyak, letaknya dibedakan menjadi :

1. Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi) : Bunga pukul empat


(Mirabilis jalappa)
2. Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang
beranekaragaman. Suatu rangkaian dinyatakan juga sebagai bunga
majemuk seperti pada Bunga Matahari (Helianthus annuus) atau kembang
merak (Caesalphinia pulcherrima)
2.5 Bunga Berdasarkan Jumlah Bunga
Menurut Marina (2015), Bunga majemuk disebut dengan infloresentia. Tipe
bunga dengan susunan seperti ini diantara lain adalah :
1. Raceme
Sumbu utama memanjang dan bunga terdapat pada bagian
pedicellate. Contoh tanaman dari bunga jenis ini adalah lobak (Raphanus
sativus)

2. Spike
Sumbu utama memanjang akan tetapi bunga termasuk kedalam
kelompok biseksual dan sesil seperti pada Achyranthes. Susunan bunga
dengan jenis ini terdapat pada tumbuhan rumput-rumputan (Gramineae)
3. Catkin
Memiliki penduncle yang tipis, Panjang dan lemah, serta bunga sesil
yang bersifat uniseksual. Penducle ini disebut dengan pendulus dan sering
ditemukan pada mulberry, Betula, dan Oak.
4. Spadix
Bunga dengan penducle tebal, Panjang, dan berdaging, serta sesil
yang bersifat uniseksual. Bunga jantan dan betina tertutupi oleh satua atau
baktea yang berwarna disebut dengan spathe. Bunga dengan jenis jumlah
ini dapat ditembukan pada talas (Colocasia esculenta), jagung (Zea mays),
kelapa (Cocos nucifera).
5. Corymb
Bunga dengan penducle pendek dan sesma guanga memiliki
kedudukan yang sama. Tumbuhan dengan jenis pembungaan seperti ini
dapat dijumpai pada tumbuhan Candytuft (Iberis asmara)
6. Umbel
Pembungaan inflorescene dengan tangkai bunga yang berbeda dal
kurang lebih memiliki panjang yang sama dan muncul dari titik yang sama.
Tumbuhan dengan jenis pembungaan seperti ini dapat ditemukan pada
Cemtella.

2.6 Bunga Berdasarkan Kelengkapan Bunga


Beberapa dari jenis bunga memiliki beberapa kelompok yang dibadakan
berdasarkan dari kelengkapan bunga tersebut. menurut Marina (2015) dan
Mutiara (2014), kelompok bunga berdasarkan kelengkapan bunga tersebut
terdiri atas :
1. Bunga Lengkap (complete flower)
Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua bagian-bagian penting
dan pokok seperti kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
Tumbuhan dengan jenis kelengkapan bunga ini sangat lah banyak, seperti
2. Bunga Tidak Lengkap (incomplete flower)
Bunga tidak lengkap merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu dari
bagian pokok yang dimiliki oleh bunga lengkap
2.7 Bunga Berdasarkan Alat Produksi Bunga
Bunga memiliki alat kelamin atau reproduksinya. Terdapat beberapa
kelompok bunga yang dibedakan berdasarkan alat kelamin atau produksinya.
Menurut Marina (2015), kelompok tersebut terbagia atas :
1. Bunga Unisexual
Bunga ini hanya memiliki gynoecium atau alat kelamin betina saja atau
hanya androecium (alat kelamin jantan) nya saja. Tumbuhan dengan bunga
jenis ini dapat ditemui pada bunga pohon papaya atau bunga pohon sirsak
2. Bunga Bisexual
Bunga jenis ini dapat ditemukan gynoecium (alat kelamin betina) dan
androecium (alat kelamin jantan). Nama lain dengan bunga Bisexual ini
adalah hermaphroditus. Tumbuhan dengan jenis ini dapat dijumpai pada
tumbuhan bunga tulip dan bunga sepatu.
Tumbuhan yang dibedakan berdasarkan kelamin bunganya terbagi atas :
1. Tumbuhan Berumah Satu (monoceus)
Tumbuhan yang memiliki bunga jantan dan bunga betina pada satu
tumbuhan yang sama. Contoh dari tumbuhan berumah satu adalah Cocos,
Ricinus, Colocasia, Zea, Acalypha.

2. Tumbuhan Berumah Dua (duiceus)


Tumbuhan yang hanya memiliki bunga jantan dan bunga betina pada
tumbuhan yang berbeda. Contoh dari tumbuhan ini adalah Mulberry,
Papaya (Carica papaya).
3. Tumbuhan Poligami (polygamus)
Tumbuhan ini memiliki bunga unisexual (jantan atau betina), bisexual dan
netral pada tanaman yang sama. Contoh tumbuhan dengan bunga seperti
ini adalah Mangga (Mangifera indica)
2.8 Bunga Berdasarkan Simetri Bunga
Menurut Marina (2015), kelompok bunga berdasarkan simetris bunga nya
terbagi atas :
1. Actinomorphic/ radial/ regular
Bunga yang memiliki kenampakan yang sama apabila bunga tersebut
dibagi menjadi dua dengan berbagai cara. Contoh dari bunga dengan jenis
simetri seperti ini adalah Mustard, China Rose, Datura, dan Chilli
2. Zygomorphic / bilateral
Bunga yang dapat dibagi menjadi bagian yang sama hanya 1 bidang, yaitu
secara vertikal. Bunga seperti ini dapat ditemui pada tumbuhan Pea (Pisum
sativum), Bean (Phaseolus vulgaris), Gulmohur, Cassia
3. Asymmetrical/ irregular
Tanaman yang memiliki bunga yang tidak memiliki bidang yang simetri.
Tumbuhan dengan simetri bunga jenis ini dapat ditemui pada tumbuhan
Canna (Canna hybrida)
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Nama Alat Gambar Fungsi

Untuk mencatat hasil


Alat Tulis dari pengamatan
praktikum

Untuk
mendokumentasikan
Kamera
kegiatan dan hasil
pengamatan praktikum

3.1.2 Bahan
Nama Bahan Gambar Fungsi

Sebagai bahan
Bunga Krokot
sampel
(Portulaca
pengamatan
grandiflora)
praktikum
3.2 Cara Kerja

3.3 Analisa Perlakuan


Langkah pertama yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan
praktikum adalah menyediakan semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam kegiatan praktikum. Maka pada praktikum kali ini, sediakan kamera,
Alat tulis, dan Bunga Krokot (Portulaca grandiflora) yang telah disiapkan
sebelumnya. Setelah semua alat dan bahan siap, lakukanlah pengamatan
terhadap Bunga Krokot (Portulaca grandiflora) . Identifikasi Bunga
tersebut sesuai dengan table identifikasi yang telah disediakan. Setelah
pengamatan selesai, catat hasil pengamatan praktikum pada table yang telah
disediakan kemudian foto Bunga yang telah diamati tersebut sebagai bahan
dokumentasi praktikum
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Tanaman

a. Kingdom : Plantae
b. Divisi : Magnoliophyta
c. Kelas : Magnoliopsida
d. Sub-kelas : Liliopsida
e. Ordo : Caryophyllales
f. Famili : Portulacaceae
g. Genus : Portulaca L
h. Spesies : Portulaca grandiflora.

4.1.2 Tabel Hasil Identifikasi


Alat
Bunga Letak Jumlah Kelengkapan Simetri
Reproduksi
Krokot
Ujung Bunga Bunga Bunga Zygomorphic
(Portulaca
Tangkai Tunggal Lengkap Sempurna bilateral
grandiflora)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan,
didapatkan data bahwa bunga krokot atau Portulaca grandiflora merupakan
bunga yang tumbuh pada ujung dari batangnya. Bunga tersebut juga
termasuk kedalam bunga tunggal dimana pada satu tumbuhan tersebut
hannya tumbuh satu bunga.
Bunga krokot merupakan bunga yang memiliki bagian pokok bunga
yang sempurna karena memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga.
Hal tersebut dapat dibuktikan karena bunga krokot termasuk ke dalam
kelompok bunga lengkap yang memiliki semua bagian pokok yang harus
dimiliki oleh bunga lengkap.
Gambar Dokumentasi Gambar Tangan
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bunga memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan
agar dapat melanjutkan kehidupannya. Bunga terdiri dari beberapa bagian
penyusun seperti kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik.
Bunga yang lengkap harus memiliki semua bagian-bagian tersebut. apabila
salah satu dari bagian tersebut tidak lengkap, maka bunga tersebut termasuk
ke dalam bunga tidak lengkap. Sedangkan untuk bunga yang sempurna
adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik sebagai alat
perkembangbiakannya. Apabila tidak ada salah satu, maka bunga tersebut
tergolong ke dalam bunga tidak sempurna.
Dalam pengamatan praktikum ini mahasiswa melakukan
pengamatan terhadap bunga krokot (Portulaca grandiflora). Hasil yang
didapati dari pengamatan praktikum ini adalah bunga krokot merupakan
bunga yang tumbuh pada ujung batangnya dan berbunga tungga dimana
hanya satu bunga yang tumbuh pada setiap tumbuhan. selain itu bung aini
merupakan bunga lengkap yang memiliki seluruh bagian pokok yang harus
dimiliki oleh setiap bunga lengkap serta memiliki simetrisitas yang bilateral
dimana bunga tersebut hanya akan terlihat simetris apabila dipotong dari
satu bidang saja yaitu vertikal.
5.2 Saran
Saran yang didapat dari praktikum hari ini adalah :
1. Peneliti
dapat mengembangkan praktikum pada tingkat yang lebih
kopmpleks seperti melakukan perbandingan antara daun yang satu
dengan daun yang lain. Maka akan diperoleh hasil yang lebih dari
praktikum saat ini
2. Pengajar
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar sekaligus
menjadi pedoman jika ingin melakukan praktikum ini pada saat proses
belajar dan mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dangl, J. (2011). Angiosperm Reproduction and Biotechnology. In J. B. Reece,
Campbell Biology (pp. 815-836). New york: Library of Congress
Cataloging-in-Publication Data.
Dewi, A. S. (2012). Keanekaragaman Morfologi Bunga Pada Chrysanthemum
morifolium ramat Dan Varietas. 2-3.
Ismi, M. G. (2014). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS
BELAJAR 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS VIII 3 SMPN 1 KOTA BENGKULU.
SKRIPSI, 8-25.
Shipunov, A. (2018). Introduction to Botany. North Dakota: Minot State
University.
Silalahi, M. (2015). Morfologi Tumbuhan. Bahan Ajar, 51-80.
Sutara, P. K. (2011). Struktur Dan Fungsi Organ Tanaman. Bahan Ajar, 15-19.

Anda mungkin juga menyukai