Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PERAKITAN

VARIETAS TANAMAN
ACARA I
STRUKTUR BUNGA

oleh:

Nama : Muhammad Isra Aulia


NPM : E1J015096
Shift : Rabu, 08.00 WIB
Co-ass : Rossi Anandayu Sari
Dosen : Dr. Ir. Catur Herison M.Sc

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Pada dasarnya tanaman memiliki bunga, yang merupakan
modifikasi/penjelmaan dari batang dan daun yang bentuk, warna, dan susunannya
disesuaikan dengan kepentingan tanaman sehingga pada bunga dapat berlangsung
penyerbukan serta pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat perkembangbiakan.
Bunga memiliki sifat-sifat yang menarik, yaitu bentuk/bagian bunga, warna bunga, bau
bunga, dan ada tidaknya madu ataupun zat lainnya. Fungsi biologi bunga adalah sebagai
wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora)
Berdasarkan bagiannya, bunga ada dua macam, yaitu bunga lengkap (flos
completes) dan bunga tidak lengkap (flos incompompletus). Bunga lengkap terdiri atas:
satu lingkaran daun kelopak, satu lingkaran daun mahkota, satu atau dua lingkaran
benang sari, dan satu lingkaran daun buah. Bunga yang memiliki bagian-bagian yang
tersusun dalam empat lingkaran bersifat tetralistik dan jika terdapat lima lingkaran
bersifat pentasiklik, sedangkan bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memilki
salah satu hiasan bunga atau kelamin.
Berdasarkan alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, bunga dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu bunga berkelamin tunggal (unisexualis), bunga
banci/berkelamin ganda (hermaphroditus), dan bunga mandul. Berdasarkan jumlah
kelamin bunga yang terdapat pada suatu tanaman, bunga dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu berumah satu (monoecus), berumah dua (dioceus), dan poligami
(polygamous).
Morfologi bunga tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tetapi juga untuk
menentukan fungsi dari masing-masing bagian bunga dan susunan tubuh yang
terbentuk. Informasi dibutuhkan dalam pemahaman siklus hidup, penyebaran serta
konservasi dari suatu spesies.

1.2 Tujuan
1. Untuk menentukan bagian-bagian yang berbeda dari bunga dan fungsinya
2. Untuk menentukan tanaman menyerbuk sendiri atau menyerbuk silang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya peristiwa


penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah yang di dalamnya
terdapat biji. Biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru (Machin dan Scopes,
2005). Selain berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, bunga juga memiliki banyak
manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai sumber makanan, minuman,
penghias, bahan parfum, bahan obat, untuk keperluan budaya, dan lain-lain
(Purnobasuki, 2014).
Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Bunga dikatakan lengkap apabila
mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik atau daun buah. Bunga
terdiri atas bagian fertil, yaitu benang sari dan daun buah, serta bagian yang steril yaitu
daun kelopak dan daun mahkota (Ningsih, 2016).
Bunga disebut bunga lengkap jika mempunyai kelopak, mahkota, benang sari, dan
putik. Contohnya adalah bunga sepatu, tembakau, mawar, melati, dan terung. Bunga
lengkap pasti memiliki dua macam alat kelamin, karena itu disebut dengan bunga
berkelamin ganda (hermadrofit). Akan tetapi bunga berkelamin ganda atau berkelamin
lengkap belum tentu merupakan bunga lengkap. Bunga disebut bunga tidak lengkap jika
tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat
kelamin bunga.
Bunga tidak lengkap dibedakan menjadi dua kelompok. Perhiasan bunga tidak
lengkap, karena tidak memiliki mahkota atau kelopak. Bunga yang tidak memiliki
perhiasan bunga disebut dengan bunga telanjang. Alat kelamin tidak lengkap. Jika
bunga hanya mempunyai salah satu alat kelamin disebut bunga berkelamin tunggal,
terdiri dari bunga mentimun dan bunga salak. Atau jika bunga tidak memiliki alat
kelamin disebut bunga mandul (bunga tidak berkelamin), misalnya bunga pita pada
bunga matahari (Harmi, 2012).
Bunga dapat pula dibedakan menjadi dua macam, yaitu bunga sempurna (perfect
flower), yaitu bunga yang kedua bagian fertil atau reproduksinya (stamen dan pistilum)
ada dalam satu bunga. Bunga seperti ini dinamakan pula bunga hermaphrodit. Serta
bunga tidak sempurna (imperfect flower), yaitu bunga yang hanya memiliki satu macam
alat reproduksi, yaitu stamen atau pistilum saja. Bunga seperti ini juga dinamakan bunga
uniseksual. Terdapat 2 macam bunga yang uniseksual yaitu bunga jantan (staminate)
dan bunga betina (carpelate/pistilate) (Wardhini, 2008).
Bagian steril bunga terdiri dari sepal, secara kolektif dinamakan kaliks, dan petal,
secara kolektif dinamakan korola. Sepal atau kelopak bunga merupakan lingkaran
terluar atau terdalam dari struktur bunga. Pada umumnya, sepal berwarna hijau dan
memiliki penampilan seperti daun meski ukurannya lebih kecil dibanding daun. Seluruh
sepal pada bunga menyusun kaliks dan memiliki fungsi utama untuk melindungi tunas
bunga yang sedang berkembang. Pada saat bunga mekar, kaliks kerap melipat ke arah
luar. Petal merupakan bagian bunga yang umumnya berwarna mencolok, dapat menarik
perhatian serangga dan hewan-hewan lainnya seperti tikus, burung, dan kelelawar, yang
merupakan vektor dalam proses penyerbukan (polinasi). Petal biasanya berwarna
terang. Seluruh tumbuhan berbunga memiliki bunga, tetapi tidak semua bunga berwarna
terang. Petal pada bunga-bunga tertentu tereduksi (tidak tumbuh sempurna) atau tidak
ada sehingga tumbuhan sangat tergantung pada angin atau air untuk membantu
polinasinya.
Bagian Fertil yaitu bagian reproduktif atau fertil bunga terdiri dari struktur
reproduksi jantan atau stamen (mikrosporofil) dan struktur reproduksi betina atau karpel
(megasporofil). Stamen menyusun andresium sedang karpel atau pistil menyusun
ginesium. Struktur reproduksi jantan atau stamen terdiri dari antera yang menghasilkan
polen dan filamen yang mendukung antera. Polen yang dihasilkan antera kemudian akan
dibawa serangga atau hewan polinator lain ke bunga yang lain untuk membuahi sel
telur. Stamen atau alat perkembangbiakan jantan, menyusun lingkaran ketiga dari
bunga, yaitu di bagian dalam atau atas korola. Kumpulan dari stamen menyusun
androecium. Pada umumnya, stamen terdiri dari filamen yang berbentuk seperti tangkai
dengan antera di ujungnya. Pistilum Pistilum atau alat perkembangbiakan betina, dapat
terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel), berada di bagian tengah bunga.
Kumpulan dari karpel disebut sebagai ginoecium. Bunga dapat memiliki satu atau lebih
karpel. Jika bunga memiliki 2 atau lebih karpel, karpel-karpel tersebut dapat bebas satu
dari yang lain (ginesium apokarp) atau bersatu (ginesium sinkarp). Ginesium dengan
satu karpel diklasifikasikan sebagai apokarp (Wardhini, 2008).
Menurut Darjanto (1990) dari penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa Bunga
dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun, yang letaknya sama dengan
tempat tunas yang akantumbuh menjadicabang. Bagian-bagian bunga (kelopak, tajuk,
benang sari, putik) kadang-kadang dapat menyerupai daun biasa dengan perbedaan
sedikit sampai besar sekali. Pada ketiak daun kelopak atau daun tajuk kadang-kadang
dapat membentuk sebuah kuncup.
DAFTAR PUSTAKA

Darjanto dan Siti Satifah.1987. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik
Penyerbukan Silang Buatan. PT Gramedia. Jakarta

Harmi, S. 2012. Ilmu Pengatahuan Alam. Tiga Serangka. Solo

Machin, B., Scopes, N. 1978. Chrysanthemums Year-Round Growing. Blandford Press.


London.

Ningsih, I.Y. 2016. Modul Botani Farmasi : Anatomi Dan Morfologi Bunga. Biologi
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Jember. Jember

Purnobasuki, H. 2014. Variasi Morfologi Bunga pada Beberapa Varietas


Chrysanthemum morifolium Ramat. J. Natural B, Vol. 2, No. 3

Wardhini dan Trimurti, H. 2008. Struktur Bunga, Bagian-bagian Bunga, dan


Modifikasinya. http://repository.ut.ac.id/4368/1/BIOL4312-M1.pdf diakses 5
maret 2018
BAB III
METODOLOGI
3.1 Bahan dan Alat
 Bahan : Bunga dari beberapa spesies tanaman
 Alat : Pensil, pensil warna, kaca pembesar, kertas lembar pengamatan
3.2 Pelaksanaan
Menyediakan bunga dari beberapa varietas tanaman pangan, hortikultura dan
atanaman perkebunan yang mekar dan hampir mekar, disertakan juga cabang atau
dahan tempat terletaknya bunga.
3.3 Pengamatan
 Bagian struktur bunga digambar atau didokumentasikan dan diberi keterangan
bagian-bagiannya.
 Bagian –bagian penysusn bunga : Epicalyx (kelopak tambahan), Calyx
(kelopak), Stamen (benang sari), Pistilum (putik)
 Jumlah bagian-bagian penyusun bunga : Sepal (daun kelopak dan kelopak
tambahan jika ada), Petal (daun mahkota), Stamen (benang sari), dan Stigma
 Keadaan masing-masing penyusun bunga : Petal (berlekatan, lepas, tumpang
tindih), Sepal (berlekatan, lepas, tumpang tindih), Stamen (berlekatan, lepas),
Putik (berlekatan, lepas)
 Bentuk maing-masing bagian penyusun bunga : petal, sepal, stamen, pistil
 Letak masing-masing penyusun bungan terhadap bagian lainnya : berhadapan,
berseling, berselang seling
 Membuat deskripsi bunga, meliputi :
a. Letang bunga : di ujung batang, di ujung cabang, di ketiak daun, atau lainnya
b. Warna mahkota bunga
c. Ekspresi bunga : organ jantan dan betina pada satu bunga (perfect flower=
bunga sempurna), atau organ jantan dan betina pada bunga yang terpisah
(imperfect flower= bunga tidak sempurna)
d. Distribusi bunga pada tanaman :
1. Organ jantan dan betina dalam satu bunga (hermaprodit)
2. Organ jantan dan betina pada satu tanaman (monoecious), tetapi letaknya
terpisah.
3. Organ jantan dan betina pada tanaman yang terpisah (dioecious)
e. Jenis bunga : bunga lengkap (complete flower), bunga tak lengkap
(imcomplete flower), bunga telanjang, jika bunga tidak punya kelopak dan
tajuk.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini ialah morfologi atau struktur
bunga. Morfologi bunga tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tetapi juga untuk
menentukan fungsi dari masing-masing bagian bunga dan susunan tubuh yang
terbentuk. Informasi dibutuhkan dalam pemahaman siklus hidup, penyebaran serta
konservasi dari suatu spesies.
Adapun bunga yang diamati ialah tiga jenis bunga yaitu bunga tanaman
hortikultura yang terdiri dari bunga kembang sepatu dan bunga pepaya, bunga tanaman
pangan yang terdiri dari bunga [adi dan bunga singkong dan yang terakhir yaitu bunga
tanaman industri yaitu bunga kelapa sawit.
Bunga hortikultura yang pertama yaitu bunga kembang sepatu (Hibiscus Rosa
sinensis). Bunga ini memilki warna bergama, dapat kuning, merah, pink dan juga
jingga. Merupakan bunga lengkap dan juga bunga sempurna. Dimana bunga ini memilki
empat organ yaitu kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Letak bunga di ujung
cabang, bunga kembang sepatu merupakan hemaprodit, dimana alat kelamin jantan dan
betina terdapat dalam satu bunga. Dalam pernyerbungan, biasanya dibantu oleh
serangga ataupun angin. Dalam praktikum, bunga kembang sepau memilki jumlah sepal
7 dan petal 5. Bunga hortikultura yang kedua yaitu bunga pepaya. Bunga pepaya
(Carica papaya) merupakn bunga majemuk yaitu kumpulan dari beberapa anak bunga.
Bunga pepaya merupakan bunga tidak lengkap dan bunga tidak sempurna, dimana
bunga alat kelamin baik jantan dan betina terpisah dan berada di lain pohon atau disebut
dioecius. Letak bunga berada diketiak daun dan memilki warna mahkota kuning.
Penyerbukan dapat dilakukan dengan hewan atau angin. Jumlah sepal 4 dan petal
berjumlah 5.
Untuk tanaman pangan yang pertama ialah bunga padi. Bunga padi (Oryza
sativa) merupakan bunga majemuk dan memilki sifat hemaprodit dimana bunga jantan
dan bunga betina terdapat disatu bunga sehingga juga dapat dikatakan bunga padi
merupakan bunga sempurna. Jumlah sepal dan petalnya tidak diketahui sehingga bunga
ini termasuk bunga tidak lengkap. Letak bunga terdapat diketiak daun dan memilki
warna mahkota kuning dan dapat menyerbuk sendiri. Untuk bunga ubi kayu (Manihot
utilisima) merupakan bunga tunggal, dimana memilki sifat monoceius yaitu bunga
jantan dan betina terpisah namun masih dalam satu tanaman sehingga dikatakan bunga
ini merupakan bunga tidak sempurna. Bunga ini merupakan bunga tidak lengkap
terletak di ujung cabang dan memilki warna mahkota ungu keputihan.
Bunga tanaman industri kelapa sawit (Elaeis guinensis jacq) merupakan bunga
majemuk.bunga memiliki sifat diaecious yang merupakan bunga yang alat kelamin dan
tanamannya terpisah, sehingga dikatan bunga tidak sempurna. Dilihat dari kelengkapan
bunga, bunga kelapa sawit merupakan bunga tidak lengkap, bunga ini tidak memilki
mahkota dan kelopak. Letak buga di ketiak pelepah berwarna kuning gelap. Untuk
pernyebukan, bunga ini dapat dibantu dengan angin maupun hewan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini ialah
1. Bagian bagian bunga terdiri dari bagian steril bunga yaitu sepal yang berfungsi
sebagai pelindung bunga pada saat kuncup dan petal yang berfungsi sebagai
penarik serangga untuk datang membantu penyerbukan. Bagian fertil bunga
terdiri dari alat kelamin jantan ( benang sari) dan alat kelamin betina (putik)
yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan dari proses fertilisasi.
2. Tanaman penyerbuk sendiri merupan tanaman yang memiliki alat kelamin
jantan dan betina dalam satu bunga. Contohnya padi dan kembang sepatu.
Bunga penyerbuk silang merupakan bunga yang memiliki alat kelamin jantang
dan betina terpisah baik pada satu pohon maupun beda pohon. Contohnya ialah
bunga pepaya dan bunga kelapa sawit.

5.2 Saran

Pengamatan bagian bagian harus dilakukan secara serius bagar dapat


mengetahui letak bagian bagian bunga tersebut bagian bagian luar maupun bagian
dalam bunga. Untuk bagian yang kecil dapat digunakan lup.

Anda mungkin juga menyukai