Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM IPA SEKOLAH III

PENGAMATAN REPRODUKSI SEKSUAL TUMBUHAN

Disusun Oleh:

1. Rizki Andriana Dewi (19312244013)


2. Sitoh Unsi Mariami (19312244015)
3. Nadia Viviana Narulita (19312244016)
4. Nurita Warih Palupi (19312244024)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
A. Judul
Pengamatan Reproduksi Seksual Tumbuhan
B. Tujuan
- Mengidentifikasi morfologi putik dan benang sari
- Mengeksplorasi bagian dalam putik dan benang sari
C. Dasar Teori
Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan secara seksual dan
merupakan bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang biak
menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang berbeda-beda. Bunga
merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu dapat berkembang
biak. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang
melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto, 1997).
Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu
tumbuhan-tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ
tumbuhan, dan fungsinya adalah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan.
Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi
berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran
individu-individu spesies secara luas (Lakitan, 2010).
Bunga (flos) adalah struktur reproduksi sexual pada tumbuhan berbunga.
Bunga hanya dipunyai oleh divisi Magnoliophyta atau Spermatophyta subDivisi
Angiospermae.Bunga tidak ditemukan di Gymnospermae, Pteridophyta dan
Bryophyta. Pada bunga terdapat organ reproduksi yang dinamakan putik dan benang
sari. Bunga secara sehari-hari juga digunakan untuk menyebut struktur yang secara
botani disebut bunga majemuk (Widya, 2012).
Bunga terdiri atas aksis (sumbu) dan pada sumbu inilah muncul organ bunga.
Bagian sumbu yang mempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai bunga yang
disebut pedicel. Ujung distal dari pedicel membengkak dan meluas disebut
reseptakulum Bunga mempunyai empat macam organ. Organ paling luar adalh sepala,
yang secara bersama menyusun kaliks (kelopak bunga) yang biasanya berwarna hijau,
dan ditemukan paling bawah, tempat di atas reseptakulum. Di sebelah dalam sepala
adalah korola (mahkota bunga), yang terdiri atas petala yang biasanya berwarna.
Kedua tipe organ ini bersama- sama membentuk periantium (perhiasan bunga). Di
dalam perianthium terdapat dua macam organ reproduksi. Organ di sebelah luar
disebut stamen (benang sari yang bersama-sama membentuk androeslum, dan organ
di sebelah dalam disebut pistila (daun buah) yang membentuk ginoesium. Susunan
organ bunga pada reseptakulum dapat berbentuk spiral atau melingkar. Kedua tipe
susunan tersebut dapat terjadi dalam bunga yang sama. Pada kebanyakan bunga yang
susunannya melingkar, organ dan tiap lingkaran berselang-seling. Organ bunga dapat
bebas atau berlekatan (Mulyani, 2006).
Struktur bunga secara umum terdiri dari tangkai bunga, dasar bunga, perhiasan
bunga dan organ reproduktif. Tangkai bunga (pedicellus) merupakan bagian bunga
yang memiliki sifat batang yang jelas, yang umumnya berwarna hijau. Dasar bunga
(receptaculum) merupakan ujung tangkai bunga yang melebar. Perhiasan bunga
merupakan modifikasi dari daun, yang terdiri dari kelopak (calys) dan mahkota
(corolla). Sedangkan organ reproduktif jantan yang disebut benang sari (stamen) dan
organ reproduktif betina yang disebut putik (pistillum) (Rosanti, 2009).
Jika dalam satu batang tumbuhan saja hanya memiliki satu bunga, bunga
biasanya terletak di ujung batang. Jika dalam satu batang berjumlah banyak, biasanya
bunga terletak di ujung batang atau cabang-cabangnya, dapat pula terletak di ketiak
daun. Jadi, menurut letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga diujung batang (flos
terminalis), dan bunga di ketiak daun (flos axillaris) (Rosanti, 2009).
Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda
menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya
merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu
tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada
bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa-peristiwa yang
disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan
yang kita sebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru (Tjtrosoepoma, 2009)
Bunga merupakan taruk yang terkondensasi untuk menjadi organ reproduktif.
Bagian-bagian daun dimana munculnya bunga disebut dengan bract atau braktea.
Bunga memiliki tangkai bunga atau panjang yang disebut dengan pedicel. Bagian
pedicel memiliki bentuk mengembang (swollen), spherical atau conical yang disebut
dengan thalamus atau receptacle. Daun daun yang membentuk bunga ditemukan pada:
sepal, petal, stamen, dan carpel (Gambar 5.4).
Bagian terluar dari bunga disebut dengan calyx atau kaliks. Setiap anggota
dari kaliks ini disebut dengan sepal. Ketika semua sepal bebas satu dengan yang lain
disebut dengan polypetalous. Tipe ini disebut dengan dengan sawi dan lobak. Ketika
sepel bergabung satu dengan yang lainnya disebut dengan gamosepalous. Seperti pada
tanaman kapas (Gossypium hirsutum), kecubung (Datura metel). Calyx Mussaenda,
memiliki satu sepal besar dan bentuk daun. Beberapa tumbuhan berwarna putih atau
berwarna terang. Bagian ini menarik insekta dan bertindak sebagai penarik. Pada
Trapa, calyx termodifikasi menjadi duri dan membantu melindungi untuk melindungi
buah.Pada Argemone duri ditemukan pada permukaan sepal dan berfungsi untuk
melindungi bunga. Pada larkspur dan balsum, pada bagian posterior dari sepal
termodifikasi menjadi tabung narrow. Struktur seperti ini disebut dengan sepal spur.
Nectar disimpan di dalam spur untuk menarik insekta. Pada famili asteraceae, sepals
termodifikasi menjadi rambut-rambut, yang disebut dengan pappus. Pappus
termodifikasi yang membantu penyebaran buah.
• Struktur benang sari
Dalam satu bunga jumlah benang sari bervariasi. Berdasarkan panjangnya
dapat dibedakan menjadi benang sari didinamus (2 panjang, 2 pendek) dan
tetradinamus (4 panjang, 2 pendek) (BB,Utama. 2020)
Gambar 3. Benangsari tetradinamus dan didinamus
Benang sari dapat terpisah atau berlekatan satu dengan yang lain. Benang sari
yang berlekatan dapat dibedakan menjadi (BB,Utama. 2020) :
1. Monadelfus, terdiri dari 1 tukal, seperti pada Hibiscus sp
2. Diadelfus, memiliki 2 tukal (1+9), seperti pada Papilionaceae
3. Polyadelfus, lebih dari 2 tukal, seperti pada Calliandra sp (Gambar 4.)

Gambar 4. Pelekatan benang sari


Kepala sari dapat terpisah atau berlekatan (syngenesis) (Gambar 5). Tangkai
sari umumnya berbentuk silindris, tetapi ada stamen yang seperti lembaran dan
biasanya steril, misalnya dapat ditemukan pada bunga Canna hybrida

Gambar 5. Kepala sari yang berlekatan


● Struktur Putik.
Berdasarkan letak ovarium terhadap dasar bunga, dapat dibedakan menjadi :
ovarium menumpang (superum), ovarium tenggelam (inferum), dan ovarium
setengah tenggelam (hemi/semi inferum). Berdasarkan letak ovarium terhadap
perhiasan bunga, dapat dibedakan menjadi ovarium epiginus, ovarium periginus, dan
ovarium hipoginus(Gambar 6)

Gambar 6. Letak ovarium terhadap perhiasan bunga


Putik tersusun dari karpel, karpel ini dapat terpisah-pisah (apokarp) atau
bersatu (sinkarp). Ruang pada karpel dapat dibedakan menjadi beruang satu
(unilokular), binokuler, trilokuler, dan multilokular. Ovulum melekat pada dinding
ovarium melalui plasenta (tembuni). Berdasarkan tempat melekatnya dapat
dibedakan menjadi marginalis, parietalis, aksilaris, sentralis, basalis, dan apikal
(Gambar 7).(BB,Utama. 2020).

Gambar 7. Tipe plasentasi

Beberapa jenis bunga ada yang memiliki perhiasan bunga yang tidak dapat
dibedakan antara kaliks dan korola, disebut tenda bunga (perigonium), helaiannya
disebut tepal. Tepal ini dapat tersusun terpisah (perigonium choripetalum/p.
pleiopetalum) atau saling berlekatan (p. sintepalum/p. gamotepalum). Jika tenda
bunga ini memiliki ciri seperti korola disebut p. petaloid/carolina sedangkan jika
mirip dengan kaliks disebut p.sepaloid / p. cali sinus. Pada beberapa tumbuhan
terdapat jarak antara mahkota dengan benang sari dan putik. Jarak tersebut terbentuk
akibat pemanjangan dasar bunga disebut androginophore (andro = jantan; gyna =
betina; phore = tangkai). Jika dasar bunga yang mengalami pemanjangan hanya di
antara benang sari dan putik disebut ginofor, sedangkan jika pemanjangan diantara
mahkota dengan benang sari disebut androfone (Gambar 8.) (BB,Utama. 2020).

Gambar 8. Androfore dan ginofor


Berikut ini merupakan bunga-bunga yang akan diamati dalam praktikum
antara lain :
a. Bunga Bugenvil (Bougainvillea spectabilis)
Kembang kertas merupakan bunga yang mahkotanya seperti kertas
dengan warna merah menyala dan warna lainnya. Batang berkayu dengan
daun yang berwarna hijau. Kuncup muncul sebagai metamorfosis dari batang
dan daun. Duri (spina) terdapat pada ketiak daun yang berwarna hijau muda
(Tjitrosoepomo, 2009: 210).
Bougainvillea ini memiliki daun penumpu yang menarik, yaitu warna
merah lembayung, jingga, merah tua atau putih dengan jenis kelamin
biseksual. Calix atau korolanya perigonium dengan stamennya pada bagian
dasar bersatu serta memiliki pistilum stigma bersatu. Ovariumnya superum
dengan simetri bunga aktinomorf. Kelamin tumbuhannya berupa dieseous
yaitu benang sari dan putiknya berbeda pohon. Pelekatan pistilnya sinkarp dan
memiliki tipe jenis buah basalis. Adapun manfaat dari bunga kertas
(Bougainvillea glabra) sebagai tanaman hias (Tjitrosoepomo, 2002).
b. Bunga Sepatu ( Hibiscus schizopetalus)
Bunga sepatu merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 4 - 8 m.
Memiliki batang yang berstruktur keras dan bercabang. Perakarannya cukup
dalam dan kuat.
Bunga sepatu adalah bunga tunggal yang keluar dari ketiak daun,
panjang tangkainya sekitar 1-4 cm dengan mahkota bunga sebanyak 5 buah.
Pembungaan berlangsung sepanjang tahun, bunga hanya bertahan mekar 1-2
hari. Kembang sepatu merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi luas
terhadap lingkungan tumbuh baik di daerah subtropis maupun tropi
(Dalimartha,2005)
c. Bunga Kenikir
Kenikir merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika kemudian
menyebar ke daerah tropis. Kenikir dapat ditemui di pembatas sawah, tepi
ladang dan semak belukar. Kenikir tahan terhadap cuaca panas dan dapat
tumbuh di tempat yang terkena sinar matahari langsung dengan tanah berpasir,
berbatu, berlempung, dan liat bepasir dengan kelembapan sedang atau lebih
(Dalimartha,2005)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Cosmos
Jenis : Cosmos caudatus Kunth.
Bunga kenikir (Gambar 1B) tergolong bunga majemuk yang tumbuh di
ujung batang. Mahkota bunga terdiri dari 8 helai daun dan bewarna merah
muda. Bunga kenikir mempunyai banyak cakram, berkelamin 2, bertaju 5,
bewarna pucat dengan bagian pangkal bewarna kuning. Benang sari berbentuk
tabung dan bewarna cokelat kehitaman. Putik berambut dengan 2 cabang
tangkai putik dan bewarna hijau kekuningan (Adi, 2008).
d. Bunga Merak
Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima L. Swart) berasal dari
Amerika dan tersebar di kawasan afrika dan asia. Di Indonesia kembang
merak biasa ditanam di taman atau pekarangan rumah sebagai tanaman hias,
kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. (Dalimartha S, 2005). Tanaman
Kembang merak memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcherrima (L.) Swart
e. Bunga Mawar (Rosa damascene Mill.)
Tanaman bunga mawar merah (Rosa damascena Mill) merupakan
tanaman yang dapat dibudidayakan di Indonesia. Tanaman ini tumbuh baik di
daerah yang memiliki ketinggian mencapai 700-1000 di atas permukaan laut
yang sejuk dan lembab. Tanaman tumbuh pada iklim yang tropis dan
subtropis. Bunga mawar juga banyak dikenal oleh masyarakat, karena
memiliki keindahan dan aroma yang harum. Bunga mawar dapat
dimanfaatkan sebagai pajangan dan hiasan (Windi, 2014).
Menurut (Farima, D. 2009) Mawar memiliki ciri-ciri morfologi yang
umum yakni :
- Berupa semak dan tinggi +2m.
- Batang tegak,bulat, berkayu, berduri, hijau keabu-abuan.
- Daun berbentuk majemuk, lonjong, panjang daun 5-10 cm, lebar,5-2,5
cm, tepi beringgit, tulang berbentuk menyirip.tangkai silindris, panjang
+0,5 cm ,hijau keabu-abuan.
- Biji berbentuk bulat dan berwarna coklat.
- Bunga berbentuk majemuk, bulat, berada di ujung tangkai silindris,+
2,5, kelopak berbentuk lonceng,benang sari bertangkai ,panjang 0,7 cm
,kepala sari,kuning, putik bulat ,mahkota halus ,berbau harum.
- Akar tunggang, putih kotor
f. Bunga Asoka (lxora acuminata)
Bunga soka termasuk dalam jenis bunga hiasan yang memiliki sistem
perakaran tunggang. Termasuk dalam tumbuhan dikotil yang memiliki daun
berukuran kecil dengan warna hijau. Bunga berwarna merah dengan mahkota
berjumlah 4 (Tjitrosoepomo, 2009: 89-120).
Bunga asoka merupakan tanaman semak yang berasal dari daerah Asia
Tropi dengan tinggi mencapai 2 m, berbatang tegak, berkayu bulat, dengan
percabangan simpodial, berdaun lebar, tunggal berbentuk lonjong, pangkal
meruncing. Bunga berupa majemuk dengan tandan ramping membentuk
seperti payung di ujung batang, kuntum bunga berwarna merah, berkelamin
dua, kelopak bentuk corong, benang sari empat, kelapa sari melekat pada
mahkota (Tjitrosoepomo, 2009: 89-120).
g. Bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus)
Bunga tapak dara merupakan bunga hias yang tergolong bunga
tahunan yang menarik. Memiliki warna yang beragam dengan daun yang
berwarna hijau. Tepi daun rata dengan ujung yang membulat (Tjitrosoepomo,
2009: 89-120).
h. Pacar Air
Pacar air merupakan tanaman terna berakar serabut, berbatang basah,
lunak, bulat, bercabang, warna hijau kekuningan. Tanaman pacar air biasanya
dijadikan tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak
dengan percabangan monopodial. Daun pacar air berwarna hijau muda,
dengan panjang 6-15 cm dan lebar 2-3 cm, daun tunggal, tersebar, berhadapan
atau dalam karangan, berbentuk lanset memanjang dengan pinggir bergerigi
dan ujung daun meruncing (Wijayakusuma, 2000).
Buah tanaman pacar air terdiri dari bakal buah menumpang, memiliki
4-5 ruang. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji.
Buah berbentuk elips, dapat pecah dengan mudah. Buah kendaga dan jika
matang, akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Bunga terkumpul 1-3,
daun kelopak samping berbentuk corong miring dan terdapat noda kuning di
dalamnya. Daun mahkota memanjang berjumlah 5, lepas atau sebagian
melekat, dengan panjang 2-2,5 cm yang bersatu dengan kuku. Ada 5 benang
sari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sari bersatu
membentuk tudung putih. Bunga berwarna cerah dan memiliki beberapa
warna seperti merah, orange, ungu, putih, dan lain-lain (Wijayakusuma, 2000).
Ada 5 benang sari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu.
Kepala sarinya bersatu membentuk tudung putih. Bunga terkumpul 1-3. Setiap
tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak beruas. Memiliki 5 kepala
putik (Dalimartha, 2003).
i. Bunga Euphorbia (Euphorbia milii)
Bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap
dompol terdiri ata 4-32 kuntum. Ada empat bagian utama bunga, yaitu
mahkota bunga semu, benang sari, putik, dan bakal buah. Mahkota bunga
yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga sebetulnya adalah
brachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami modifikasi sehingga
menyerupai mahkota. Oleh karena itu, sering kali bunga euphorbia disebut
bermahkota semu (Purwanto, 2006).
Mahkota bunga Euphorbia sebenarnya bukanlah mahkota yang
sesungguhnya, tetapi seludang bunga yang bermodifikasi, sehingga tampak
seperti mahkota bunga muncul membentuk dompolen, setiap dompolen terdiri
dari 4-32 kuntum. Euphorbia milii L. termasuk tanaman berumah satu karena
dalam satu bunga terdapat benang sari dan putik. Putik akan mekar setelah
tiga hari sebelum benang sari. Bentuk mahkota ada empat macam, yaitu bulat,
ujung lancip, bentuk hati, dan berbelah daun dan posisi mahkota ada tiga
macam, yaitu saling bertumpuk, mengait, dan bersinggungan (Kusumayanti
dan Andoko, 2005: 10).
j. Bunga Kertas (Zinnia sp.)
Kembang kertas merupakan tanaman tahunan yang tersebar luas di
dunia. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan
rumah dan bunga potong. Spesies ini mampu tumbuh di daerah tropis dan
subtropis dengan ketinggian hingga 1800 m (Stimart & Boyle, 2007).
Habitus tanaman ini berbatang yang berdiri tegak dengan tinggi 10-100
cm dengan warna kehijauan, dan dapat menjadi pemenang. Daun tanaman ini
bisa berbentuk lanset, jorong, dan memanjang dengan pangkal daun berbentuk
romping atau rata dan tumpul serta memiliki ujung daun runcing (Toress,
1963).
Bunga kertas berbentuk floret dengan diameter bunga hingga mencapai
10 cm. bentuk bunga terdiri dari disk dan petal yang mana lagi disk terletak di
bagian tengah dengan warna kuning-jingga atau ungu kecoklatan. Sementara
bagian kelopak terletak di bagian disk yang tersusun menyebar dengan jumlah
mulai dari 8-20 dan jumlah tersebut dapat mencapai dua kali hingga tiga kali
lipatnya pada tanaman hasil kultivar. Warna pada petal beraneka macam
mulai dari putih kuning merah, jingga, pink ungu, ungu kemerahan, namun di
alam sering dijumpai dengan warna merah. Bentuk kembang kertas sendiri
terdiri dari bentuk tunggal, tumpuk, dan pompom yang didasarkan atas lapidan
petal pada bagian disk bunga (Javid et al., 2005).
k. Bunga Kamboja Jepang (Adenium obesum)
Kamboja jepang merupakan salah satu jenis tanaman hias yang berasal
dari gurun Afrika dan Arab. Melihat dari asalnya, tanaman ini memerlukan
sinar matahari penuh dan jenis media tanam yang porous. Tanaman kamboja
jepang termasuk dalam tanaman semak sekulen yang tahan terhadap
lingkungan yang kering dan panas (Sugih, 2005:). Di Indonesia tanaman hias
ini sangat cocok untuk dikembangkan karena Indonesia memiliki iklim tropis
yang cenderung panas (Megawati, 2011).
Variasi warna bunga tanaman Adenium sp. banyak digemari oleh
masyarakat Indonesia. Keindahan tanaman ini tidak hanya dari bunganya,
tetapi juga dari akar dan batangnya yang berbentuk bonggol. Bentuk
bonggolnya yang unik dan menarik mampu memikat para pecinta tanaman
hias (Beikram dan Andoko, 2004). Keindahan bonggol tanaman Adenium sp.
adalah salah satu nilai jual dari tanaman ini. Bonggol merupakan kemampuan
pangkal batang dan akarnya yang membesar. Umur mempengaruhi ukuran
bonggol, semakin tua umur tanaman ini semakin besar ukuran bonggolnya.

l. Bunga Pukul Sembilan (Portulaca grandiflora)


Portulaca grandiflora Hook (Gelang Bunga Besar) merupakan terna dikotil
yang tumbuh semusim ataupun tahunan. Batangnya berwama hijau, batang
tumbuh merambat di atas tanah, terkadang beberapa cabang tumbuh tegak.
Daun tunggal dengan tangkai yang pendek, daunnya berwarna hijau,
berbentuk garis atau lanset yang tumbuh berselingan dan mengumpul pada
ujung batang. Bunga berkelamin ganda dengan mahkota bunga berwarna
jingga, merah, merah muda, kuning dan putih (Hayah, 2016: 142).
Tanaman yang berbentuk sukulen ini memiliki cabang dengan panjang 10-30
cm dan mempunyai banyak percabangan. Daun dari tanaman ini memiliki
panjang sekitar 12-35 mm dan lebar berkisar 1-4 mm liniersubulate,
berdaging, dan berbentuk elips runcing. Tangkai bunganya pendek dengan
rambut-rambut halus di bagian ketiaknya. Bentuk mahkota bunga seperti
bunga mawar kecil. Mahkota bunga berwarna merah, merah jambu, atau ungu
dengan diameter 2-4 cm serta benang sari yang terlihat jelas dikelilingi oleh
mahkota (Ashok dan Bashir, 2010).

D. Metodologi Percobaan
1. Tempat dan Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 07 September 2021
Pukul : 13.40-15.20 WIB
Tempat : Rumah masing-masing praktikan
2. Alat dan Bahan
a. Alat
- Kertas
- Pensil
- Cutter
b. Bahan
- Bunga Bugenvil
- Bunga Kamboja
- Bunga Eforbia
- Bunga Pukul Sembilan
- Bunga Mawar
- Bunga Kertas
- Bunga Sepatu
- Bunga Pacar Air
- Bunga Tapak dara
- Bunga Asoka
- Bunga Kenikir
- Bunga Merak

3. Prosedur Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Mengamati bagian-bagian bunga yaitu benang sari, dan putik

Mengamati bagian-bagian dari benang sari dan putik

Melukiskan bagian dari struktur bunga yang telah diamati dengan memberi
keterangan di setiap komponen penyusunnya.

Mendeskripsikan hasil pengamatan ke dalam tabel data hasil

E. Data Hasil
a. Kegiatan tugasnya:
1. Pada tabel beri gambar dari foto bunga yg kalian amati, setelah itu kalian gambar
manual benang sari dan putik serta bagian2 dari keduanya. habis itu gambar yg kalian
buat foto dan masukkan kedalam tabel pengamatan
2. isi utama tabel: no, nama bunga, gambar bunga (foto), gambar benang sari dan putik
beserta bagiannya, keterangan
3. Apabila ada data lain yg berkaitan dengan bunga yang diamati dipersilahkan
4. Apabila ada pertanyaan silahkan ditanyakan

No Nama bunga Foto bunga Gambar dan deskripsi


morfologi putik dan benang
sari

1. Bunga
Sepatu
2. Bunga
Kenikir

3. Bunga merak

4. Bunga Tapak
Dara

5 Bunga Asoka
6. Bunga Pacar

7. Bunga
Kamboja

8. Bunga
Eforbia

9. Bunga
Bugenvil
10. Bunga
Terompet
ungu

11. Bunga
mawar

12. Bunga kertas

F. Pembahasan
Pada hari Selasa, 7 September 2021 praktikan telah melakukan praktikum IPA
Sekolah 3 tentang "Alat Reproduksi pada Tumbuhan". Praktikan dilakukan secara
terbatas di rumah masing masing praktikan di sertai dengan media Zoom Meeting.
Praktikum dilaksanakan dari 13.40-15.20 WIB. Tujuan dari praktikum ini adalah
mengidentifikasi morfologi putik dan benang sari serta mengeksplorasi bagian dalam
putik dan benang sari.
Sebelumnya praktikan telah menyiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan
dalam praktikum ini. Adapun alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain
kertas, pensil, dan cutter. Sedangkan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini
hanyalah bunga dari beberapa tanaman. Praktikan menggunakan 12 jenis bunga yang
berbeda diantaranya Bunga Bugenvil, Bunga Kamboja, Bunga Eforbia, Bunga Telang,
Bunga Mawar, Bunga Sepatu, Bunga Pacar Air, Bunga Tapak dara, Bunga Asoka,
Bunga Sepatu, Bunga Kenikir, dan Bunga Merak.
Kegiatan yang dilakukan pada praktikum ini hanya 1 kegiatan. Prosedur kerja
yang dilaksanakan adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, mengamati
bagian-bagian bunga yaitu benang sari dan putik, mengamati bagian-bagian dari
benang sari dan putik, melukiskan bagian dari struktur bunga yang telah diamati
dengan memberi keterangan di setiap komponen penyusunnya dan terakhir
Mendeskripsikan hasil pengamatan ke dalam tabel data hasil.
Objek pertama yang diamati adalah Bunga sepatu. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan oleh praktikan bunga sepatu memiliki struktur yaitu mahkota,
kelopak.bunga, putik, dan benang sari. Putik berwarna merah dan terletak di atas
benang sari. Sedangkan benang sari terletak di bawah putih dengan jumlah yang lebih
banyak dari putik. Hal tersebut sesuai dengan dasar teori, yang menyatakan bahwa
pada bunga, benang sari dan putik merupakan alat kelamin bunga. Benang sari
sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina, hal ini sesuai
dengan teori Susilowati dan Sunarto (2010: 37) yang mengatakan bahwa alat kelamin
pada tumbuhan bunga berupa kepala putik sebagai alat kelamin betina dan benang sari
sebagai alat kelamin jantannya.
Bunga sepatu adalah bunga tunggal yang keluar dari ketiak daun, panjang
tangkainya sekitar 1-4 cm dengan mahkota bunga sebanyak 5 buah. Pembungaan
berlangsung sepanjang tahun, bunga hanya bertahan mekar 1-2 hari. Kembang sepatu
merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh
baik di daerah subtropis maupun tropi (Dalimartha,2005)
Objek kedua yang diamati yaitu bunga kenikir. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan oleh praktikan bunga kenikir. Bunga kenikir termasuk bunga majemuk dan
terdapat gamet jantan dan betina dalam satu bunganya. Hal tersebut sesuai dengan
dasar teori, yang menyatakan bahwa pada bunga, benang sari dan putik merupakan
alat kelamin bunga. Benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat
kelamin betina, hal ini sesuai dengan teori Susilowati dan Sunarto (2010: 37) yang
mengatakan bahwa alat kelamin pada tumbuhan bunga berupa kepala putik sebagai
alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantannya.
Bunga kenikir tergolong bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang.
Mahkota bunga terdiri dari 8 helai daun dan bewarna merah muda. Bunga kenikir
mempunyai banyak cakram, berkelamin 2, bertaju 5, bewarna pucat dengan bagian
pangkal berwarna kuning. Benang sari berbentuk tabung dan berwarna coklat
kehitaman. Putik berambut dengan 2 cabang tangkai putik dan berwarna hijau
kekuningan (Adi, 2008).
Objek ketiga yang diamati yaitu bunga merak. Secara morfologi bunga merak
memiliki warna bunga oranye kemerahan, tangkai panjang, dan di dalam satu bunga
sudah terdapat putik dan benang sari. Dimana putik merupakan alat kelamin betina
dan benang sari sebagai alat kelamin jantan. Hal tersebut sesuai dengan dasar teori,
yang menyatakan bahwa pada bunga, benang sari dan putik merupakan alat kelamin
bunga. Benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina,
hal ini sesuai dengan teori Susilowati dan Sunarto (2010: 37)
Objek keempat yang diamati oleh praktikan yaitu bunga asoka. Pada bunga
asoka praktikan menemukan adanya benang sari berjumlah 4 dengan kepala sari
melekat pada mahkota bunga, putik, dan mahkota bunga yang berjumlah 4. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Tjitrosoepomo (2009: 89-120) yang menyatakan
bahwa bunga berwarna merah dengan mahkota berjumlah 4, benang sari empat,
kelapa sari melekat pada mahkota.
Pada bunga, benang sari dan putik merupakan alat kelamin bunga. Benang sari
sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina, hal ini sesuai
dengan teori Susilowati dan Sunarto (2010: 37) yang mengatakan bahwa alat kelamin
pada tumbuhan bunga berupa kepala putik sebagai alat kelamin betina dan benang sari
sebagai alat kelamin jantannya.
Bunga asoka termasuk bunga sempurna karena bunga asoka memiliki dua alat
perkembangbiakan sekaligus yaitu benang sari dan putik, dan termasuk bunga
majemuk tandan ramping. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Tjitrosoepomo (2009: 89-120) bahwa bunga majemuk dengan tandan ramping
membentuk seperti payung di ujung batang, kuntum bunga berwarna merah,
berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari empat, serta kepala sari melekat
pada mahkota bunga.
Objek selanjutnya yang diamati oleh praktikan yaitu bunga tapak dara, tapak
dara merupakan bunga hias yang tergolong bunga tahunan yang menarik. Memiliki
warna yang beragam dengan daun yang berwarna hijau. Tepi daun rata dengan ujung
yang membulat (Tjitrosoepomo, 2009: 89-120). Pada bunga tapak dara praktikan
menemukan adanya tangkai bunga, mahkota bunga, putik dan benang sari. Putik dan
benang sari merupakan alat kelamin pada bunga, putik sebagai alat kelamin betina
sedangkan benang sari sebagai alat kelamin jantan, kemudian mahkota bunga
berfungsi untuk melindungi putik dan benang sari yang ada di dalam mahkota bunga
hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Susilowati dan Sunarto (2010: 37)
yang mengatakan bahwa alat kelamin pada tumbuhan bunga berupa kepala putik
sebagai alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantannya, fungsi
mahkota, selain untuk menarik perhatian serangga dan burung, juga untuk melindungi
putik dan benang sari yang ada di dalamnya.
Pada bunga tapak dara terdapat polen atau serbuk sari yang berfungsi untuk
proses penyerbukan, polen merupakan bagian dari stamen atau benang sari.
Penyerbukan adalah proses jatuhnya pollen ke kepala putik. Hal ini sesuai dengan
teori Susilowati dan Sunarto (2010: 37) yang menyatakan bahwa serbuk sari (pollen
grain) merupakan sebuah sel hidup yang berisi sel kelamin jantan pada bunga dan
dilindungi oleh dinding sel, penyerbukan merupakan peristiwa pemindahan polen dari
anther ke kepala putik(stigma).
Bunga tapak dara termasuk bunga sempurna atau hermaprodit karena memiliki
dua alat perkembangbiakan sekaligus yaitu putik dan benang sari, hal ini sesuai
dengan teori Susilowati dan Sunarto (2010: 38) yang menyatakan bahwa bunga
sempurna, yaitu bunga yang memiliki putik dan benang sari. Bunga yang memiliki
alat kelamin jantan dan kelamin betina ini disebut juga bunga hermaprodit.
Objek selanjutnya yang diamati oleh praktikan yaitu bunga pacar air. Pacar air
merupakan tanaman terna berakar serabut, berbatang basah, lunak, bulat, bercabang,
warna hijau kekuningan (Wijayakusuma, 2000). Pada bunga pacar air praktikan
menemukan adanya mahkota bunga, benang sari dan putik. Benang sari berfungsi
sebagai alat kelamin jantan dan putik berfungsi sebagai alat kelamin betina,
sedangkan mahkota bunga berfungsi untuk melindungi putik dan benang sari yang
ada di dalam mahkota bunga, hal ini sesuai dengan teori Susilowati dan Sunarto
(2010: 37) yang mengatakan bahwa alat kelamin pada tumbuhan bunga berupa kepala
putik sebagai alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantannya,
fungsi mahkota, selain untuk menarik perhatian serangga dan burung, juga untuk
melindungi putik dan benang sari yang ada di dalamnya.
Selain itu bunga pacar air termasuk bunga sempurna atau hermaprodit, karena
memiliki dua alat reproduksi sekaligus yaitu putik sebagai alat kelamin betina dan
benang sari sebagai alat kelamin jantan, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Susilowati dan Sunarto (2010: 38) yang menyatakan bahwa bunga sempurna,
yaitu bunga yang memiliki putik dan benang sari. Bunga yang memiliki alat kelamin
jantan dan kelamin betina ini disebut juga bunga hermaprodit.
Pada bunga selanjutnya, yaitu bunga Kamboja. Pada bunga kamboja praktikan
menemukan adanya putik dan benang sari. Sehingga tanaman kamboja merupakan
tanaman hermaprodit karena memiliki dua alat reproduksi sekaligus yaitu putik
sebagai alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantan, hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Susilowati dan Sunarto (2010: 38) yang
menyatakan bahwa bunga sempurna, yaitu bunga yang memiliki putik dan benang
sari. Bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan kelamin betina ini disebut juga
bunga hermaprodit.
Kemudian pada bunga Euphorbia, praktikan menemukan adanya putik yang
berwarna pink berjumlah 1, namun apabila jumlah putik dalam bunga euphoria ini
lebih dari satu, putik tersebut akan saling berlekatan dan benang sari. Bunga
euphorbia termasuk bunga lengkap/sempurna karena bunga euphorbia mempunyai
bagian-bagian bunga yang lengkap seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
Hal tersebut sesuai dengan literatur menurut Estiti (1994, 135) bahwa suatu bunga
dikatakan lengkap (flos completes) jika kelopak, tajuk/ mahkota, benang sari dan
putik semua ditemukan pada bunga. Bunga Euphorbia merupakan bunga hermaprodit
karena dalam satu bunga terdapat 2 alat kelamin yaitu alat kelamin jantan (stamen)
dan alat kelamin betina (pistilum) (Estiti, 1994: 135). Benang sari (stamen) pada
bunga euphorbia berwarna merah dan jumlahnya 5 dan terdapat dalam satu lingkaran.
Stamen pada bunga euphorbia ini saling berlepasan dengan ukuran yang hampir sama.
Bagian benang sari yang dapat diidentifikasi adalah kepala sari dan tangkai sari.
Duduknya kepala sari pada tangkai sarinya adalah tegak (innatus) yaitu kepala sari
dan tangkai sari memperlihatkan batas yang jelas, dan kepala sari bersambungan pada
pangkalnya dengan tangkai sari dan sambungan ini tidak memberikan kemungkinan
gerak bagi kepala sarinya. Pada bunga ini, posisi serbuk sari berada pada kepala sari.
Serbuk sari berwarna kuning.
Lalu, praktikan melakukan pengamatan pada bunga bugenvil didapatkan hasil
bahwa bunga bugenvil termasuk ke dalam golongan bunga tidak lengkap dan bunga
sempurna. Meskipun dikatakan bunga tidak lengkap, tetapi bunga bugenvil dikatakan
sebagai bunga sempurna karena memiliki kedua alat perkembangan yaitu putik dan
benang sari. Hal tersebut sesuai dengan dasar teori, yang menyatakan bahwa pada
bunga, benang sari dan putik merupakan alat kelamin bunga. Benang sari sebagai alat
kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina, hal ini sesuai dengan teori
Susilowati dan Sunarto (2010: 37) yang mengatakan bahwa alat kelamin pada
tumbuhan bunga berupa kepala putik sebagai alat kelamin betina dan benang sari
sebagai alat kelamin jantannya.
Benang sari dan putik pada bunga bougenville berasal dari tanaman yang
berbeda maka disebut dengan dieseous. Mahkota bunga pada bunga bugenvil terletak
pada tengah daun pemikat dan berukuran lebih kecil. Di dalam mahkota tersebut
terdapat stamen dan pistil yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Bunga
bugenvil merupakan bunga hermaprodit karena dalam satu bunga terdapat 2 alat
kelamin yaitu alat kelamin jantan (stamen) dan alat kelamin betina (pistilum) (Estiti,
1994: 135)
Pada bunga selanjutnya yaitu bunga pukul sembilan . Dari hasil percobaan
terlihat bahwa pada bunga pukul sembilan merupakan bunga sempurna karena
memiliki kedua alat perkembangbiakan yaitu putik dan benang sari. Dimana putik
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina dan benang sari berfungsi sebagai
alat perkembangbiakan jantan. Putik berada pada tengah-tengah benang sari yang
dikelilingi mahkota bunga. Pada bunga ini terlihat kelopaknya berwarna merah muda
dan bertumpuk seperti mawar kecil. Mahkota ini berfungsi untuk menarik serangga
untuk proses penyerbukan. Dari hasil tersebut telah sesuai dengan dasar teori yang
menyatakan bahwa Susilowati dan Sunarto (2010: 37) yang mengatakan bahwa alat
kelamin pada tumbuhan bunga berupa kepala putik sebagai alat kelamin betina dan
benang sari sebagai alat kelamin jantannya, fungsi mahkota, selain untuk menarik
perhatian serangga dan burung, juga untuk melindungi putik dan benang sari yang ada
di dalamnya.
Pada bunga selanjutnya yaitu bunga Mawar.Dari hasil pengamatan dapat
dikatakan bahwa bunga mawar termasuk bunga lengkap hal ini karena terdapat
diseluruh bagian bunga. Selain itu bunga mawar merupakan bunga sempurna karena
memiliki dua alat perkembangbiakan sekaligus yaitu putik dan juga benang sari. Putik
berperan sebagai alat perkembangbiakan betina dan benang sari sebagai alat
perkembangbiakan jantan. Mahkota bunga mawar tersusun dari helai per helai yang
menyusun menjadi satu kesatuan dan berwarna merah . Mahkota berfungsi untuk
menarik serangga untuk membantu proses penyerbukan. Selain itu terdapat tangkai
bunga sebagai penopang dan juga kelopak bunga sebagai pelindung bunga pada saat
kuncup. Hal ini sesuai dengan teori Susilowati dan Sunarto (2010: 37) yang
mengatakan bahwa alat kelamin pada tumbuhan bunga berupa kepala putik sebagai
alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantannya.
Pada bunga selanjutnya yaitu bunga Kertas. Berdasarkan hasil pengamatan
pada bunga kertas terdapat tangkai bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari.
Dari hasil pengamatan bunga kertas tergolong dalam bunga sempurna karena
memiliki dua alat perkembangbiakan yaitu putik dan benangsari. putik sebagai alat
perkembangbiakan betina dan benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan.
Selain alat perkembangbiakan , pada bunga kertas juga terdapat tangkai berfungsi
sebagai penopang kemudian terdapat mahkota yang berfungsi menarik serangga untuk
membantu proses penyerbukan. Hal ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa alat kelamin pada tumbuhan bunga berupa kepala putik sebagai alat kelamin
betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantannya, fungsi mahkota, selain untuk
menarik perhatian serangga dan burung, juga untuk melindungi putik dan benang sari
yang ada di dalamnya (Susilowati dan Sunarto 2010: 37).

G. Kesimpulan
1. Secara morfologi, benang sari dan putik pada semua bunga yang telah diamati oleh
praktikan dapat dilihat dengan jelas.
2. Pada putik terdapat bagian berupa kepala putik(stigma), tangkai putik (stylus), bakal
buah (ovarium), dan bakal biji (ovulum). Sedangkan pada benang sari terdapat bagian
berupa anther (kepala sari), polen (serbuk sari), dan filamen (penghubung antara
bunga dengan anther).

H. Daftar Pustaka
Adi, Lukas Tersono. 2008. Tanaman Obat dan Jus. Jakarta: Agromedia Pustaka
Dalimartha S., 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3, Puspa Swara, Jakarta.
Adi, Lukas Tersono. 2008. Tanaman Obat dan Jus. Jakarta: Agromedia Pustaka
Dalimartha,S.2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Jakarta:Puspa Swara
Gembong, Tjitrosoepomo. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
Susilowati dan Sunarto. 2010. Pewarisan Sifat Pada Manusia, Tumbuhan dan Hewan.
Semarang: Alprin.
Wijayakusuma, 2000, Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, Jilid I, Penerbit Pustaka
Kartini, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai