Anda di halaman 1dari 4

Transpor Aktif Primer

Transpor Aktif Sekunder

Eksositosis
Meliputi: Transpor Aktif
Endositosis

Fagositosis
Proses

Pinositosis

Difusi
Interfase Profase Metafase Anafase Telofase Meiosis I Meiosis II

Difusi Terfasilitasi Meliputi Transpor Pasif

Osmosis Tahapan Tahapan

Macam Sel
Sel Tubuh Sel Gamet Sel Prokariotik
SEL

Prokariotik Eukariotik Mitosis Meiosis Amitosis

Tidak memiliki membran inti sel Memiliki membran inti sel


Pembelahan

Sel Hewan Sel Mikroorganisme Sel Tumbuhan

Inti Sel Sitoplasma Membran Sel Inti Sel Membran Sel Dinding Sel Sitoplasma

Organel Organel

Retikulum Endoplasma Badan Golgi Lisosom Mitokondria Mikrobodi Sentriol Retikulum Endoplasma Ribosom Badan Golgi Lisosom Mitokondria Mikrobodi Plastida Vakuola
NAMA : NIKMATUL IZZAH
NIM : 19312244006
KELAS : PENDIDIKAN IPA 2019

SEJARAH PENEMUAN DNA SEBAGAI MATERI GENETIK

Tahun Perkembangan Penemuan DNA

1869 Fredrich Miescher (Jerman) :


Mengisolasi inti sel darah putih, menemukan di dalamnya terdapat
senyawa yang mengandung fosfat (nuklein). Karena terdapat di dalam
nukleus, maka zat itu disebutnya nuklein. Nama ini kemudian diubah
menjadi asam nukleat, karena asam ikut menyusunnya.

1880 Fisher :
Ditemukan zat-zat pirimidin dan purin di dalam asam nukleat.

Albreent Kossel :
Temuan dua pirimidin (sitosin dan timin) dan dua purin (adenin dan
guanin) di dalam
asam nukleat

Awal 1900 Phoebus Levene :


Menemukan urutan senyawa kimia tertentu dari DNA dan bagaimana
ini digabungkan membentuk molekul yang mirip rantai.

1920 Robert Feulgen :


dengan pewarna ungu DNA yang khas, DNA ditemukan terletak secara
ekslusif pada kromosom

Phoebus Levine :
Gula DNA adalah deoksiribosa (karena itu namanya asam
deoksiribonukleat)

1928 Eksperimen Griffth :


Dengan eksperimen transformasi bakteri Streptococcus pneumoniae
(bersifat virulen) yang diinjeksikan ke tubuh mencit, menunjukkan
bahwa sel-sel yang avirulen dapat mengalami transformasi (perubahan)
menjadi sel yang virulent. Bukti DNA
menyebabkan transformasi yaitu penelitian Avery serta Hershey dan
Chase.

1930 P. Levene dkk :


- RNA tersusun atas 1 gugus gula ribosa dan 4 basa nitrogen
- DNA tersusun atas gugus gula yang berbeda (deoksiribosa)
1944 Avery Machlead dan Mc Arthy :
Memberi penegasan terhadap penemuan terdahulu bahwa DNA
mempunyai hubungan langsung dengan keturunan

1950 Hukum Chargaff :


Proporsi basa A, T, G, C selalu sama, sehingga komposisi DNA
dinyatakan dengan kandungan G + C yang berkisar 2% s.d 74%.
Campuran DNA bisa berbeda-beda di antara berbagai spesies.

1952 Eksperimen Hershey dan Chase: Waring blender experiment :


Membelah proterin bakteriofag T2 (35S) → melabel DNA bakteriofag
(32p) → menginfeksi E. coli. Hasilnya, mayoritas proterin berlabel
tetap di luar sel, sedangkan DNA berlabel ada di dalam sel. Jadi yang
masuk ke dalam sel adalah molekul DNA.

1953 Struktur molekul DNA menurut Watson dan Crick :


Membuat model struktur DNA, disebut untai ganda (double helix),
tersusun oleh 2 rantai polinukleotida berpilin yang berikatan hidrogen
antar basa (adenine & thymine; guanine & cytosine) dengan orientasi
berlawanan satu sama lain (antiparalel).

1955 Chargaff :
melalui hidrolisis DNA membuktikan bahwa pada berbagai macam
makhluk ternyata banyaknya adenin selalu kira-kira sama dengan
banyaknya timin (A=T), demikian pula dengan sitosin dan guanin
(S=G).

1961 M.A.F. Wilkins


DNA tidak berdiri sendiri sebagai suatu rantai tunggal melainkan
sebagai dua rantai yang saling berpilin, dengan basa pada rantai yang
satu melekat pada basa rantai yang lain. Dengan lain perkataan, DNA
adalah suatu heliks ganda

Akhir abad 19 Pemisahan DNA dan RNA

1994 Eksperimen Oswald Avery dkk :


Ekstraksi sel → protein dihilangkan → direaksikan dengan enzim
pendegradasi protein (tripsin & khimotripsin) maupun enzim
penghancur RNA (Rnase). Hasilnya, sel masih dapat menyebabkan
transformasi. Saat sel direaksi dengan enzim deoksiribonuklease
(penghancur DNA), menyebabkan hilangnya transformasi.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar F.A.F. 2018. Perjalanan Menjawab Misteri Pewarisan Sifat. Diakses dari
https://www.zenius.net/, pada tanggal 8 September 2021 pukul 23.21 WIB.
James D. W., et.al. 1988. DNA Rekombinan (Suatu Pelajaran Singkat). Jakarta: Erlangga.
Suryo. 1994. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tribowo Yuwono. 2015. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai