PEMANASAN GLOBAL
Disusun Oleh :
NIM : 19312244015
2020
A. JUDUL
Pemanasan Global
B. TUJUAN
C. DASAR TEORI
Gambar 1. Mekanisme Efek Rumah Kaca (Sumber : Wisnu Arya, 2010: 49)
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian
besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya
tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya
menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap
sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini
memantul sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar ( Wisnu
Arya, 2010 : 15)
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan
iklim yang sangat ekstrim di bumi . Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap
karbondioksidadi atmosfir. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung
es di daerah kutub yang dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah
kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang
dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara yang berupa kepulauan
akan mendapat pengaruh yang sangat besar (Riza Pratama. 2019: 121).
Green house effect atau lebih kita kenal dengan sebutan efek rumah kaca adalah
sebuah kondisi di mana suhu dari sebuah benda permukaan langit, seperti planet dan
bintang , meningkat secara drastis. Meningkatnya suhu ini disebabkan karena adanya
perubahan kondisi dari komposisi serta keadaan atmosfir yang mengelilingi benda langit
tersebut (Riza Pratama. 2019: 121).
Sebenarnya, penggunaan istilah efek rumah kaca diadopsi dari petani di negara
Eropa dan Amerika , karena mekanisme pemanasan bumi ini sama seperti yang terjadi di
rumah kaca yang digunakan untuk perkebunan di negara tersebut . Biasanya para petan
menggunakan rumah kaca di musim dingin . Tanaman yang ditanam di dalam rumah kaca
akan tetap hidup dan tidak mati membeku , oleh pengaruh musim dingin (Riza Pratama.
2019: 121). Karena kaca akan menghalangi suhu yang masuk dan memantulkan kembali
keluar . Ini menyebabkan seringnya terjadi kesalah pahaman bahwa efek rumah kaca
disebabkan oleh banyaknya rumah berdinding kaca (Riza Pratama. 2019: 121).
Yang terjadi pada bumi adalah , ketika cahaya matahari mengenai atmosfer serta
permukaan bumi , sekitar 70 persen dari energi tersebut tetap tinggal di bumi , diserap
oleh tanah , tumbuhan , lautan dan benda lainnya . Tiga puluh persen sisanya dipantulkan
kembali melalui awan , hujan serta permukaan reflektif lainnya . Tetapi panas 70 persen
itu , tidak selamanya berada di bumi . Benda-benda di sekitar planet yang menyerap
cahaya matahari seringkali meradiasikan kembali panas yang diserapnya (Riza Pratama.
2019: 121).
Global warming sudah sejak lama terjadi karena peningkatan lapisan gas yang
menyelimuti bumi dan berfungsi sebagai lapisan seperti rumah kaca. Gas rumah kaca
terdiri atas CO2 (55%), sisanya berupa NOx, SO2, O3, CH4 dan uap air. Lapisan tersebut
menyebabkan terpantulnya kembali sinar panas infra merah A yang datang bersama sinar
matahari, sehingga panas bumi mencapai 130 o C Semakin besar gas rumah kaca, akan
semakin meningkatkan suhu bumi. CO2 di atmosfer saat ini mencapai 300 ppm dan
diperkirakan akan meningkat menjadi 600 ppm pada 2060 akibat berbagai aktifitas
alamiah dan diperparah dengan aktifitas manusia (Suryani, 2007). Karbondioksida adalah
penyumbang gas rumah kaca terbesar. Pada tahun 1994, 83% penyumbang gas efek
rumah kaca adalah CO 2, sisanya 15% CH4, N2O, dan CO (Fadeli, 2004).
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari
yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan bumi lalu
dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di
atmosfer sehingga bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan,
tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek
gas rumah kaca. Tanpa efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC.
Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak
panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas (Riza Pratama. 2019:
123).
Pemanasan global akibat adanya meningkatnya gas-gas rumah kaca yang
menyebabkan efek rumah kaca yang berlebihan pada atmosfer bumi diyakini merupakan
salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim global secara ekstrem ini. Gas-gas yang
dihasilkan lewat proses alami di Bumi ataupun merupakan hasil sampingan dari aktivitas
manusia saat memenuhi kebutuhan hidup. Gas yang dihasilkan oleh letusan gunung
berapi, kebakaran hutan , rawa-rawa , proses photosintesa, proses pembusukan hingga
proses bernafaspun merupakan sumber Gas Rumah Kaca alami. Sedangkan sisa
pembakaran hasil industri , pembakaran bahan bakar fosil, emisi gas buang kendaraan
bermotor adalah sumber Gas Rumah Kaca akibat dari aktivitas manusia . Meningkatnya
Gas Rumah Kaca dimulai sejak abad 18 saat manusia menemukan teknologi industri yang
banyak menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas maupun batubara untuk
menghasilkan energi dan menyisakan gas-gas rumah kaca yang kemudian kian banyak
terkumpul pada lapisan atmosfer melampaui batas kemampuan tumbuhan dan laut untuk
mengabsorsinya (Riza Pratama. 2019: 123).
1. Laptop
2. Jaringan
3. Aplikasi Phet Cholorado
4. Alat tulis
E. PROSEDUR KERJA
Kegiatan 2
Menentukan Atmosphere during pada mode today, 1750, dan ice age
Kegiatan 3
Menentukan jumlah awan dapat diamati jumlahnya (di aplikasi max terdapat 3 awan)
F. DATA HASIL
Kegiatan 1
Pergerakan
Infrared photon
No Konsentrasi gas Suhu dan sunlight Keterangan
photon
Kegiatan 2
Pergerakan
No Waktu/zaman Suhu Infrared photon Keterangan
dan sunlight photon
Infrared photon
bergerak dari bumi
menuju ke atas dan
1 Today 15 ° juga memantul +++
kembali ke bumi.
Terdapat banyak
rumah dan gedung.
Infrared photon
bergerak dari bumi
menuju ke atas dan
2 1750 14 ° juga memantul ++
kembali ke bumi.
Terdapat beberapa
rumah
Kegiatan 3
Pergerakan
No Jumlah awan Suhu Infrared photon Keterangan
dan sunlight photon
Infrared photon
bergerak dari bumi
menuju ke atas dan
juga memantul
kembali ke bumi.
1 1 awan 15 ° +
Awan mempengaruhi
infrared photon dan
sunlight photon
memantul kembali ke
bumi.
Infrared photon
bergerak dari bumi
menuju ke atas dan
juga memantul
kembali ke bumi.
2 2 awan 15 ° ++
Awan mempengaruhi
infrared photon dan
sunlight photon
memantul kembali ke
bumi.
Infrared photon
bergerak dari bumi
menuju ke atas dan
juga memantul
kembali ke bumi.
3 3 awan 14 ° +++
Awan mempengaruhi
infrared photon dan
sunlight photon
memantul kembali ke
bumi
Keterangan : Infrared photon yang memantul kembali ke bumi
+ : sedikit
++ : sedang
+++ : banyak
G. PEMBAHASAN
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Praktikum kegiatan ketigamenggunakan variasi jumlah awan yang ada. Tiga
variabel yang digunakan yaitu variabel bebas berupa jumlah awan, variabel kontrol
berupa suhu dan infrared photon,terakhir variabel terikat berupa waktu dan
sunlight photon. Terdapat 3 percobaan dalam kegiatan ini, pada percobaan
pertama dengan menggunakan awan berjumlah 1 maka pada simulasi diperoleh
suhu sebesar 15°C, pada percobaan pertama ini terlihat infrared photon dengan
jumlah sedikit bergerak dari bumi menuju ke atas kemudian dipantulkan kembali
menuju bumi hal ini dapat terjadi karena keberadaan 1 awan tersebut. Selanjutnya
pada percobaan kedua dengan mengan awan yang berjumlah 2 ,maka pada
percobaan maka suhunya 15°C, pada percobaan juga terlihat infrared photon
dengan jumlah sedang yang bergerak dari bumi menuju ke atas kemudian
dipantulkan kembali ke bumi disebakan terdapat 2 awan. Terakhir pada percobaan
ketiga menggunakan awan yang berjumlah 3 maka suhunya sebesar 14°C, dlam
percobaan juga terlihat infrared photon dengan jumlah banyak yang bergerak dari
bumi menuju ke atas kemudian dipantulkan kembali ke bumi karena terdapat 3
awan tersebut. Maka dari percobaan kegiatan 3 ini dapat dikatakan bahwa
semakin sedikit jumlah awan yang digunakan maka semakin tinggi suhunya
sedangkan semakin banyak awan yang digunakan maka semakin rendah suhunya.
KESIMPULAN
1. Pengaruh konsentrasi gas rumah kaca terhadap suhu adalah semakin tinggi
konsentrasi gas rumah kaca maka suhu akan semakin tinggi dan jumlah infrared
photon juga akan semakin banyak.
2. Pada masa sekarang memiliki suhu paling tinggi sedangkan pada masa ice age
memiliki suhu paling rendah, perbedaan suhu tersebut dipengaruhi oleh
kandungan gas H2O, CO2, CH4, N2O yang semakin tinggi kandungan zat
tersebut dalam permukaan bumi maka semakin tinggi temperatur yang di
hasilkan.
3. Pengaruh jumlah awan terhadap efek rumah kaca adalah semakin banyak jumlah
awan maka suhu di permukaan bumi akan semakin rendah dan sinar matahari
akan semakin banyak yang dipantulkan ke bumi dalam bentuk panas matahari
atau infrared photon.
4. Mekanisme terjadinya efek rumah kaca adalah sebagai berikut :
a) Cahaya matahari merambat melalui ruang angkasa hampa udara
bersamaan dengan panas dari radiasi matahari.
b) Radiasi akan terserap oleh lapisan ozon, namun cahaya tidak terserap
dalam ozon.
c) Cahaya matahari beserta energi panasnya menyentuh permukaan
daratan menyebabken pemantulan tidak merata.
d) Saat menyentuh air, panas akan mudah terpantul kembali ke luar angkasa
dan 30% di antaranya terperangkap oleh gas-gas rumah kaca pada lapisan
ozon.
e) Adapun 70% lainnya berhasil keluar dari atmosfer kembali ke luar
angkasa.
H. DAFTAR PUSTAKA
Arya, Wisnu.2004. Dampak Pencemaran Lingkungan.Yogyakarta: Andi
Fadeli, C .2004. Perhutanan Kota.Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.
Fatkurrohman.2009.Pemanasan Global dam Lubang Ozon: Bencana Masa
Depan.Yogyakarta: Media Wacana.
Riza Pratama. 2019. Efek Rumah Kaca Terhadap Bumi. Sumatra Utara: Universitas
Islam Sumatra Utara.
SOS,Team.2011.Pemanasan Global.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
I. LAMPIRAN