Anda di halaman 1dari 9

PERKULIAHAN DARING

ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
” GLOBAL WARMING”

Disusun oleh :
Febri Wahfiudin Alfian 17.84.0065

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA


TAHUN 2019-2020
A. PENGERTIAN
Pemanasan Global adalah suatu istilah yang menunjukan adanya
kenaikan rata-rata temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan
dalam iklim. Bumi yang lebih hangat dapat menyebabkan perubahan siklus
hujan, kenaikkan permukaan air laut, dan beragam dampak pada tanaman,
kehidupan liar, dan manusia.

a. Pengertian Pemanasan Global Menurut Para Ahli


Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat Menurut agen
perlindungan lingkungan Amerika Serikat pengertian pemanasan global adalah
peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah berlalu maupun
yang sedang terjadi saat ini. Efek rumah kaca merupakan penyebab pemanasan
global yang paling besar sehingga menyebabkan perubahaan iklim
.Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat Menurut
Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat pengertian pemanasan
global adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi
sebagai dampak dari efek rumah kaca.Efek rumah kaca tersebut merupakan
peristiwa terperangkapnya panas di bumi karena terhalang oleh gas emisi
seperti karbondioksida (asap kendaraan bermotor, asap pabrik-pabrik atau
industri, kebakaran hutan) di atmosfir.
Natural Resources Defense Council (NRDC)Menurut NRDC global
warming adalah proses peningkatan suhu udara karena terperangkapnya panas
di atmosfir oleh gas karbondioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan
dapat menimbulkan bencana di permukaan bumi. NRDC mengatakan global
warming merupakan krisis lingkungan dan kemanusiaan terbesar yang terjadi
pada saat ini.
National Wildlife FederationMenurut National Wildlife
Federation, global warming adalah peningkatan suhu udara di bumi yang
mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam, misalnya badai, kekeringan,
banjir, dan lain-lain. Global warming juga mengakibatkan perubahan landscape
kehidupan di bumi dan membunuh banyak species.

B. Proses Terjadinya Pemanasan Global (Global Warming)


Gas rumah kaca memerangkap panas. Atmosfir bum terdiri dari gas
nitrogen(78%), oksigen (21%), dan gas-gas lain seperti argon, karbon dioksida,
uap air, dan sebagainya. Gas-gas tersebut mampu meneruskan sinar matahari
yang mempunyai gelombang pendek sehingga sampai kebumi. Namun, tidak
semua panas/cahaya matahari masuk kebumi, sebagian lagi dipantulkan oleh
atmosfer.
Gas meradiasikan kembali panas yang telah melewati atmosfer ke
segala arah, sehingga menimbulkan bumi terasa semakin panas.
Karena terdapat banyak macam-macam gas yang telah mencemari dan
bahkan merusak lapisan atmosfer, maka lebih banyak panas yang terperangkap
di atmosfer yang tidak bisa keluar melatinya.
Otomatis suhu akan meningkat. Peningkatan suhu inilah yang
dinamakan pemanasan global (Global Warming), yang menyebabkan
banyaknya kerugian yang amat besar, seperti melelehnya es dikutub,
menyebabkan peningkatan debit air laut tiap tahunnya. Jika terus-menerus
terjadi pemanasan global, maka dpat diperkirakan sebagian besar daratan akan
ditutupi air.
C. Penyebab Pemanasan Global (Global Warming)
1. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi
yang terdapat di Bumi
berasal dari Matahari.
Sebagian besar energi
tersebut berbentuk radiasi
gelombang pendek,
termasuk cahaya tampak.
Ketika energi ini tiba
permukaan Bumi, ia
berubah dari cahaya
menjadi panas yang
menghangatkan Bumi.
Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida,
dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata
tahunan bumi terus meningkat
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca.
Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.Efek rumah kaca ini
sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena
tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya
telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada
efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi
seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut
telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
2. Efek Umpan Balik
Anasir penyebab
pemanasan global juga
dipengaruhi oleh berbagai
proses umpan balik yang
dihasilkannya. Sebagai contoh
adalah pada penguapan air.
Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah
kaca seperti CO2, pemanasan
pada awalnya akan
menyebabkan lebih
banyaknya air yang menguap ke atmosfer.
Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan
terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya
suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang
dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.
3. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari,
dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi
kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas
Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer.
Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati
sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi
kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat
memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi
mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan
dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan
dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak
tahun 1950.

4. Model Iklim
Perhitungan pemanasan global pada tahun 2001 dari beberapa
model iklim berdasarkan scenario SRES A2, yang mengasumsikan tidak
ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi emisi. Para ilmuan telah
mempelajari pemanasan global berdasarkan model-model computer
berdasarkan prinsip-prinsip dasar dinamikan fluida, transfer radiasi, dan
proses-proses lainya, dengan beberapa penyederhanaan disebabkan
keterbatasan kemampuan komputer.
Model-model ini memprediksikan bahwa penambahan gas-gas
rumah kaca berefek pada iklim yang lebih hangat. Walaupun digunakan
asumsi-asumsi yang sama terhadap konsentrasi gas rumah kaca di masa
depan, sensitivitas iklimnya masih akan berada pada suatu rentang tertentu.
Dengan memasukkan unsur-unsur ketidakpastian terhadap
konsentrasi gas rumah kaca dan pemodelan iklim, IPCC memperkirakan
pemanasan sekitar 1.1 °C hingga 6.4 °C (2.0 °F hingga 11.5 °F) antara tahun
1990 dan 2100. Model-model iklim juga digunakan untuk menyelidiki
penyebab-penyebab perubahan iklim yang terjadi saat ini dengan
membandingkan perubahan yang teramati dengan hasil prediksi model
terhadap berbagai penyebab, baik alami maupun aktivitas manusia.
D. KONDISI TERBARU TENTANG GLOBAL WARMING DI INDONESIA
Pemanasan Global menurut BMKG, Pemanasan global yang terjadi di
Indonesia berdampak pada perubahan iklim yang tidak menentu. Misalnya
perubahan awal musim kemarau dan penghujan. Berdasarkan data dari NOAA,
tercatat perbedaan panjang musim kemarau pada tahun 2010. Panjang musim
kemarau pada tahun 2010 semakin singkat dan semakin sulit untuk diprediksi.

Berdasarkan data BMKG, pemanasan global juga mempengaruhi kenaikan


suhu muka laut di Indonesia. Terdapat perbedaan yang signifikan antara suhu
muka laut di tahun 2010 dan tahun 1998 dan kenaikan suhu rata-rata di kota-kota
besar di Indonesia misalnya ibukota Jakarta pada tahun 1973-2009.
Sector perikanan sangat rentan menjadi korban dari dampak pemanasan
global. Sebagai negara maritime, tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap
kehidupan di Indonesia. Belum lagi bencana yang akan ditimbulkan oleh
pemanasan global di Indonesia.
KESIMPULAN
Dilihat dari grafik dari data yang dikumpulkan dalam hasil riset BMKG,
kenaikan suhu di sekitar Indonesia yang meniungkat menyebabkan ekonomi serta
pertumbuhan terutama di sector perikanan menurun drastis. Kaitannya dengan
dibutuhkannya Arsitektur Berkelanjutnya sangat setuju karena arsitektur berkelanjutan
sangat berperan penting dalam pemanasan global di dalam proses pembangunan yang
memikirkan adanya pencegahan dalam pemanasan global
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/pemanasan-global/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pemanasan-global.html
https://www.kompasiana.com/anggimaritsa/5a7c586cf1334427ce2e5123/pemanasan-
global-di-indonesia-dan-mitigasi-oleh-bmkg

Anda mungkin juga menyukai