Anda di halaman 1dari 16

A.

    Pengertian global warming

Global warming atau pemanasan global adalah proses kenaikan suhu rata-rata

atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi terjadi karena adanya

radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar tersebut berubah

menjadi energi panas dalam bentuk sinar inframerah yang diserap oleh udara dan

permukaan bumi. Sebagian sinar inframerah dipantulkan kembali ke atmosfer dan di

tangkap oleh gas-gas rumah kaca, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-gas

rumah kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida. Akumulasi gas-

gas kimia di atmosfer tersebut karena aktifitas manusia.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±

0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak

pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi

gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar

ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua

akademi sains nasional dari negara-negara G8.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan

global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.

Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda

mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas

iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga

2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih

dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan

besarnya kapasitas panas dari lautan.

B.     Gejala global warming


Peningkatan suhu bumi secara menyeluruh mengakibatkan naiknya permukaan air

laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang eksterm, serta perubahan jumlah dan

pola presipitasi. Pemanasan global juga dapat memengaruhi hasil pertanian, hilangnya

glester, dan punahnya berbagai jenis hewan. Gejala pemanasan global terjadi karena faktor-

faktor sebagai berikut.

1.           Efek rumah kaca

Efek rumah kaca menurut Joseph Fourier pada 1824 merupakan proses pemanasan

permukaan benda langit yang beratmosfir. Benda langit tersebut dapat berupa planet atau

satelit karena komposisi dan keadaan atmosfernya. Contoh planet yang mengalami efek

rumah kaca seprti Bumi, Mars dan Venus sedangkan satelit yang mengalami efek rumah

kaca seperti Titan. Suhu rata-rata bumi tanpa rumah kaca adalah -18°C sehingga

permukaan bumi dilapisi oleh es. Efek rumah kaca menyebabkan bumi mengalami kenaikan

suhu sebesar 33°C dari suhu semula sehingga suhu rata-rata bumi menjadi 15°C. efek

rumah kaca dalam keadaan normal diperlukan agar perbedaan suhu antara siang dan

malam tidak berbeda jauh.

Sumber energy bumi diperoleh dari matahari . energy matahari sebagian besar

berbentuk radiasi gelombang pendek , termasuk cahaya tampak. Cahaya tampak yang

sampai ke permukaan bumi , akan mengalami perubahan dari bentuk cahaya menjadi panas

sehingga menghangatkan bumi. Permukan bumi akan menyerap sebagian panas dan

memantulkan sisanya kembali ke luar angkasa.

Pemanasan global merupakan akibat yang dipicu oleh kegiatan manusia, terutama

yang berkaitan dengan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-guna lahan. Kegiatan

tersebut dapat menghasilkan gas-gas rumah kaca yang makin lama makin banyak

jumlahnya di atmosfer.

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah

kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan. Gas rumah kaca
yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut,

danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua.

2.           Emisi Karbon

Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika

mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan

bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama,

jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat

perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.

Hasilnya, pemanasan global yang mengancam kehidupan berbagai flora & fauna di bumi

tidak dapat dihindari.

3.           Efek umpan balik

Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat

bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan

menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri

merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air

di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca

yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun

umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara

hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan

balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang

panjang di atmosfer.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya

(albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub

mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut,

daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan

memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan
menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan

menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif (yang menambah pemanasan) akibat terlepasnya CO2 dan CH4

dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi

terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga

menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat,

hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga

membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon

yang rendah.

Faktor pertumbuhan penduduk dan pengunaan bahan bakar fosil berkaitan dengan

kerusakan hutan (deforestasi). Ketidakseimbangan antara perusakan dan perbaikan

tercermin pada kedua faktor tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perubahan

tata lahan. Pembabatan lahan penyerap karbon harus segera dihentikan untuk menekan

pemanasan global.

4.           Variasi Matahari

Variasi dapat meningkatkan eepek umpan balik dari awan sehingga menambah

dampak pemanasan global.Pemanasan global karena efek rumah kaca menyebabkan

bertambahnya aktivitas matahari sehingga memanaskan stratosfer.Sebaliknya,efek rumah

kaca dapat mendinginkan stratosfer.Terjadinya penipisan lapisan ozom juga memberikan

efek pendinginan.

5.           Penggunaan Cloro Flour Carbon(CFC)secara berlebihan

Peralatan elektronikarumah tangga  banyak yang mengandung Cloro Flour

Carbon(CFC) ). Saat ini, jumlah alat yang mengandung CFC sudah terlalu banyak sehingga

dampak terhadap pemanasan global. Oleh sebab itu, pemanfaatan alat-alat yang

mengandung CFC sebaiknya dikurangi, misalnya kaleng, nampan, dan kulkas.


6.            Keberadaan pabrik

Pabrik beroperasi menggunakan bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi dan

batubara. Bahan bakar fosil digunakan sebagai sumber energi untuk meghemat

pengeluaran dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Akan tetapi, penggunaan

bahan bakar fosil sebaikya dilakukan secara bijak karena penggunaanya memberikan

sumbsngan yang besar terhadap pemanasan global. Eksploitasi bahan bakar fosil

memberikan dampak terhadap pemanasan global.

7.           Polusi kendaraan bermotor

Kendaraan bermotor menghasilkan karbondioksida sebagai sisa pembakaran. Oleh

sebab itu,  penggunaannya harus dikurangi untuk menguragi karbondioksida yang terlepas

ke atmosfer. Antisipasi pemanasan global karena penggunaan kendaran bermotor dapar

dimulai dengan cara mengurangi intensitas penggunaan kendaraan bermotor , misalnya

berjalan kaki atau mengendarai sepeda untuk menempuh jarak dekat.

8.           Penebangan pohon

Pohon merupakan komponen alam sebagai paru-paru dunia dan menjaga

keseimbangan alam. Akan tetapi, saatt ini banyak pohon yang ditebang dengan alasan,

misalnya untuk pembukaan lahan, bahan bakar, dan sebagainya. Jika pemanfaatan pohon

tidak diimbagi dengan penanaman benih baru, maka kuantitas pohon akan semakin

berkurang dan menipis sehingga menyebabkan ketidakseimbangan alam, misalnya

pemansan global. Pemanfaatan kayu sebagai material untuk pembangunan rumah dapat

diganti dengan material lainnya.  

Pemanasan global merupakan salah satu bentuk ketidakseimbangan alam.

Pemanasan global menyebabkan perubahan di bumi.  Misalnya suhu, pola presipitasi, dan

sirkulasi atmosfer. Pemanasan global juga berdampak terhadap cuaca, tinggi permukaan air

laut, pantai,pertanian,kehidupan hewan liar, dan kesehatan manusia.


C.     Dampak global warming

Dampak global warming dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut beberapa aspek

yang merupakan imbas dari pemansan global bagi bumi.

1.           Perubahan iklim

Kelembapan pada daerah yang hangat cenderung meningkat karena jumlah air laut

yang menguap lebih banyak. Kelembapan tinggi menyebabkan peningkatan curah hujan

sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Selain itu, badai lebih sering

terjadi dan air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya, beberapa daerah menjadi

lebih kering dari sebelumnya. Begitupun juga, angin akan bertiup lebih kencang dengan pola

yang berbeda . badai topan (hurricane) yang memperoleh kekuatan dari penguapan air akan

terjadi lebih besar.

Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi

perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibatnya, musim tanam

sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu menyebabkan produksi panen

sulit ditentukan. Hal ini menimbulkan masalah penyediaan pangan bagi penduduk,

kelaparan, lapangan kerja, bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup.

Daerah di bumi yang hangat akan memilih cadangan makanan lebih banyak daripada

sebelumnya. Adapun daerah di bagian selatan kanada akan mengalami curah hujan lebih

tinggi dan masa tanam mnjadi lebih lama. Di lain pihak, lahan pertanisn gurun yang

menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh akan mengalami snowpack

(kumpulan salju) musim dingin sebagai reservoir alami akan mencair sebelum puncak bulan-

bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan akan diserang serangga dan penyakit.

2.           Pencairan es di kutub bumi

pemanasan global menyebabkan darah bagian utara belahan bumi utara (Northem

hemisphere) mengalami pemanasan lebih tinggi dariada daerah-daerah lainnya di bumi.

Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan dataran es semakin mngecil. Jumlah  es

yang terapung di perairan utara juga semakin sedikit. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi, bagian yang tertutup salju 

pada semakin sedikit dan salju akan lebih cepat mencair. Bahkan suhu pada msim dingin

dan malam hati cenderung menigkat. Pencairan es di kutub bumi mengakibatkan naiknya

permukaan air laut secara global. Sejumlah ppulau-pulau kecil menjadi tenggelam sehingga

kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir menjadi terancam. Selain itu,

permukiman penduduk akan mengalami banjir karena air pasang yang tinggi sehingga

terjadi kerusakaan fasilitas sosial dan ekonomi. Saat temperatur atmosfer hangat maka

menyebabkan volume air laut meningkat. Tinggi permukaan laut yang berubah dapat

mennguragi kehidupan di daerah sekitar pantai

3.           Terganggunya ekologi

Pemansan global menyebabkan hewan dan tumbuhan mengalami kesulitan dalam

menghindari damoaknya. Hak ini karena sebagian besar lahan telah dihuni oleh manusia.

Terdesaknya tempat tinggal hewan, maka hewan cenderugg berimigrasi kearah kutub atau

ke atas pegunungan. Tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya. Lahan yang telah dihuni

oleh manusia menjdi penghalang bagi perpindahannya hewan-hewan ke kutub maupun

pegunungan sehingga hewan-hewan tersebut mati.

Perubahan tekanan udara,suhu,kecepatan, dan arah angin menyebabkan terjadinya

perubagan arus laut. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap migrasi ikan sehingga hasil

perubahan araus laut. Kondisi tersebut di pengaruhi larva dan masa pertumbuhan

organisme tertentu. Keadaan tersebut memungkinkan munculnya wabah penyakit baru yang

resisten terhadap perubahan musim. Tumbuhan yang tidak tahan terhadap perubahan suhu,

kelembapan, kadar air, dan sumber makanan akan mengalami hambatan laju produktivitas

primer. Pemanasan global juga mengancam kerusakan terumbu karang karena berbagai

perubahan pada lautan.

4.           Dampak terhadap aspek sosial dan politik

Pemanasan global dapat menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit yang

berhubungan dengan panas (heat stroke), bahkan kematian. Suhu yang panas
menyebabkan gagal panen. Perubahan cuaca yang ekstrim dang peningkatan permukaan

air laut akibat mencairnya es kutub utara memiu terjadinya bencana alam. Misalnya banjir,

badai, dan kebakaran, serta kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam  disertai

dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian memunculkan berbagai

penyakit, misalnya diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit,

dan sebagainya.

Menurutnya kualitas lingkungan karena pencemaran limbah pada sungai

menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit melalui air (waretborne diseases) maupun

melalui vektor (vector-borne diseases). Penyebaran penyakit tersebut dapat meningkatkan

kasus demam berdarah karena Aedes aegypti, penyebar virus, bakteri, dan plasmodium.

Polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol dan kebakaran hutan

dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit salran pernapasa, misalnya infeksi

saluran pernapasan akut (ISPA), BROCHITIS, penyakit paru obstruksi kronis (COPD).

Asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung, paru kronis, kanker paru, gangguan

kehamilan, kemandulan, pada wanita, dan sebagainya.

Pemansan global juga mempengaruhi penipisan lapisan ozon, antara lain

meningkatnya intensitas sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. Hal tersebut

menyebabkan terjadinya gangguan terhadap kesehatan, misalnya kanker kulit, katarak,

penurunan daya tahan tubuh, pertumbuhan mutasi genetik, memperburuk penyakit-penyakit

umum seperti asma dan alergi, meningkatkan kasus-kasus kardiovaskular, serta kematian

karena penyakit jantung dan stroke serta gangguan jantung dan pembuluh darah.

D.    Upaya penanggulangan global warming

Pemanasan global dapat di tanggulagi dengan cara peduli terhadap lingkungan.

Penanggulangan pemanasan global dapat dilakukan dengan mencegah kerusakan

lingkungan. Berikut merupakan beberapa upaya penanggulangan pemanasan global

1.           Konservasi lingkungan
Lembaga yang berwewenang sebaiknya mengawasi penebangan hutan untuk

mengurangi   penebangan hutan. Hutan memberikan banyak manfaat, misalnyabterhindar

dari bencana banjir dan erosi.konservasi lingkungan dilakukan dengan cara melakukan

penanaman pohon dan penghijauan pada lahan-lahan kritis. Hal ini  karena tumbuhan hijau

memiliki peran dalam proses fotosintesis yang memerlukan karbondioksida dan

menghasilkan oksigen. Penanggulangan karbodioksida oleh tumbuhan yang akan terjadi

secara akumulasi menyebabkan gas-gas karbon di atmosfer menjadi berkurang.

2.           Efisiensi dalam penggunaan energi

Efisiensi dalam penggunaan energi merupakan tindakan untuk menguragi tindakan

untuk menguragi jumlah penggunaan energi. Efisiensi energi dapat dicapai dengan cara

menggunakan energi lebih sedikit atau menguragi konsumsi energi. Efisien

energibmenguragi biaya,meningkatnya kualitas lingkungan ,keamanan negara,keamanan

pribadi,dan kenyamanan.Pihak perorangan dan organisasi dapat menghemat biaya dengan

melakukan penghematan energi, sedanfkan pengguna komersial dan industri dapat

meningkatkan efisien dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi.Efisiensi

energi dapat menurunkan konsumsi dab permintaan energi per kapita sehingga dapat

menutup peningkatan kebutuhan energi karena pertumbuhan populasi. selain itu dapat

menguragi naiknya biaya energi dan kebutuhan pembangkit energi atau impor energi .

Berkurangnya permintan enegi dapat memberikan freksibilitas dalam memilih metode

produksi energi.Efisiensi energi juga memudahkan pergantian sumber-sumber energi tak

trbarukan dengan sember-sumber energi yag dapat diperbarui. Efisiensi energi merupakan

cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi dan upaya yang lebih ramah

lingkungan daripada peningkatan produksi energi.

Penggunaan biogas merupakan salah satu caara untuk melakukan efisiensi energi.

biogas diperoleh dari berbagai limbah industri, misalnya produksi kertas, produksi gula,

kotoran hewan peternakan, dan sebagainya. Proses fermentasi maupun fisika-kimia pada

bahan-bahan organik dengan cara gasifikasii dapat melepaskan gas yang mudah terbakar.

Aliran limbah harus diencerkan dengan air dan di berikan secara alami agar terjadi
fermentasi sehingga menghasilkan gas metana. Residu dari aktivitas fermentasi adalah

pupuk yang kaya nitrigen,karbon,dan mineral.

3.           Menghindari penggunaan karbon

Penanaman pohon dapat menguragi jumlah karbondioksida di udara. Karbondioksida

juga dapat dihilangkan secara langsung, yaitu menginjeksikan karbon ke sumur-sumur

minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga dapat

dilakukan untuk mengisolasi gas karbondioksida di bawah tanah, misalnya dalam sumur

minyak, lapisan batubara , atau aquifer . Metode tersebut dilakukan pada salah satu

anjungan pengeboran lepas pantai norwgia dimana karbondioksida yang terbawa ke

permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak

dapat kembali kepermukaan.

Karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Oenggunaan bahan

bakar fosil mulai meningkat secara pesat sejak revolusi industri. Perubahan penggunaan

bahan bakar fosil sebenarnya tidak langsung telah menguragi jumlah karbondioksida yang

dilepaskan ke udara karena gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit daripada minyak

dan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbarukan dan energi nuklir lebih

menguragi pelepasan karbondioksida ke udara. Penggunaan energi nuklir merupakan cara

untuk mengatasi emisi karbondioksida karena energi nuklir tidak menghasilkan

karbondioksida. Energi terbarukan meliputi energi surya, energi panas bumi, tenaga air,

biomassa, biogas, dan biocair.

4.           Efisiensi penggunaan produk dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan

Penggunaan suatu produk sebaiknya dilakukan secra efisiensi. Efisiensi penggunaan

suatu pruduk dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dapat di lakukan dengan car-

cara sebagai berikut.

a.        Memanaskan air dengan pemanasan air bertenaga surya.Tenaga surya menghasilakn

energi bersih yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan pemanasan air bernaga surya di
rumah dapat menguragi penggunaan listrik berbayar dan memanfaatkan energi listrik yang

ramah lingkungan.

b.        Menggunakan lampuh hemata energi sebagai penerangan. Lampuh hemat energi sedikit

lebih mahal, tetapi delapa kali lebih kuat dan 80% lenih hemat daripada lampuh pijar biasa.

c.        Tidak memberikan peralatan elektronik dalam keadaan stand by untuk mengurangi emisi

karbondioksida dari peralatan elektronik secara signifikan karena penggunaan peralatan

elektronik yang tidak terkendali memicu pemanasan global. 

5.           Menguragi pemakaian kendaraan bermotor

    Kendaran bermotor memberikan kemudahan bagi manusia. Pemakaian kendaran

bermotor perlu di kurangi dan beralih menggunakan sarana transportasi yang lebih sehat,

misalnya sepeda atau berjalan kakimenuju tempat yang dekat. Pemakain kendaraan

bermotor menyebabkan populasi udara berupa karbondioksida sehingga suhu bumi mejadi

lebih panas. Semakin sedikit penggunaan kendaraan bermotor, maka karbondioksida yang

di hasilkan semakin kecil.

6.           Menguragi penggunaan lampu di siang hari

Sinar matahari pada siang hari dapat dimanfaatkan untuk penerangan sehingga dapar

mengurangi pengunaan lampu pada siang hari. Lampu yang digunakan terlalu lama pada

siang hari menyebabkan panas bumi semakin meningkat. Jika seluruh panas lampu

dikumpulkan dari setiap penduduk bumi semakin banyak .Akibatnya, menyalahkan lampu

sebaiknya dengan bijak dan menghindari penggunaan lampu pada siang hari.

7.           Mensiasati konsumsi makanan

 konsumsi makanan oleh semua orang di bumi ternyata berperan dalam pemansan

global. Konsumai daging dari peternakan sebaiknya di kuragi karena aspek peternakan

menyumbangkan 18% dari jejak karbon dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada
prosentase jejak karbon karena penggunaan kendaraan bermotor. Konsumsi produk lokal

juga dapat menurunkan angka emisi kendaraan untuk mengangkut produk impor dari

daerah atau negara lain. Konsumsi fast food atau masakan cepat saji menghasilkan sampah

terbesar didunia dan memicu pemanasan global.

8.           Pendidikan kepada masyarakat

Upaya pendidikan kepada masyarakat luas terhadap penanggulangan pemansan

global dapat di lakukan dengan memberikan pemahaman dan penerapan atas dasar prinsip-

prinsip sebagai berikut.

a.       Dimensi manusia

Manusia merupakan makhlik yang menggunakan alam, tetapi dapat merusak atau

melestarikan alam. Penanaman kesadaran manusia terhadap pntingnya alam bagi

kehidupannya perlu dilakukan. Manusia memperoleh sumber makan dan kebutuhan sosial

lainnya dari alam, sehingga manusia melakukan eksploitasi alam.

b.       Penegakan hukum dan keteladanan

Tindakan manusia yang merusak lingkungan harus mendapatkan hukuman yang

setimpal. Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian

lingkungan dan memberi efek jera bagi pihak-pihak yng melanggar. Hukum harus

ditegakkan tanpa memandang strata sisial masyarakat.

c.        Keterpaduan

Upaya pelestariam lingkungan dalam sumber daya alam serta penegakan hukum harus

dilakukan secara terpadu olh seluruh elemen masyarakat. Upaya tersebut harsus dilakukan

secara komprehensif dan lintas sektor.

d.        Mengubah sikap dan pola pikir


Faktor-faktor lingkungan fisik dan makhluk hidup memiliki peran yang berbeda-beda

dalam lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk yang diberi kemampuan logika harus

mampu memandang kepentingan hidupnya terkait dengan kehidupan makhluk hidup lain

beserta kejadian proses-proses alam. Manusia telah dibekali sikap dan perilaku yang peduli

terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, pola pikir untuk mempertahankan hidup akan memberi

motivasi bagi manusia dalam melestarikan ekiisistem dan lingkungannya.

e.        Etika lingkungan

Kecintaan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam akan menumbuhkan sikap

dan perilak ari dalam kehidupan. Kearifan lokal melahirkan etika dan norma kehidupan

masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungannya. Selama

masyarakat masih mnghormati budaya tradisional yang memiliki  etika dan nilai norma

terhadap lingkungan alamnya., maka konservasi sumber daya alam dan lingkunan mnjadi

hal mutlak. Etika lingkungan akan guna jika muncul dalam tindakan nyata dalam kehidupan

sehari-hari.

E.     Upaya penanngulangan global warming sebagai seorang


siswa

Untuk mengetahui cara mencegah atau mengurangi pemanasan global kita harus

mengetahui terlebih dahulu apa  penyebab terjadinya pemanasan global, diantaranya:     

1.           Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil.

2.           Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi.

3.           Gas Metana dari peternakan dan pertanian.

4.           Aktivitas penebangan pohon.

5.           Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan pemanasan global. Itu hanya baru beberapa

sebenarnya masih banyak hal yang menyebabkan pemanasan global. Sekarang mari kita

bahas apa yang bisa kita lakukan sebagai pelajar untuk menanggulangi pemanasan global.
1.           Tidak membuang sampah sembarangan

Point pertama ini memang gampang untuk di ucapkan tapi sangat susah untuk

dilakukan. Yang saya alami kendala yang paling sulit adalah ketersediaan tempat sampah

yang sulit ditemui.

2.           Tidak menggunakan parfume/pengharum ruangan yang ber CFC

Parfum tentu sering kita gunakan dalam kegiatan sehari hari. Apalagi kita sebagai

anak muda yang selalu ingin tampil wangi. Jangan menggunakan parfume atau pengharum

yang ber CFC karena dapat menyebabkan lubang ozon membesar.

3.            Menanam pohon.

Kita sebagai pelajar mengemban tugas tidak hanya untuk belajar, kita juga harus

menjaga lingkungan dengan menanam pohon. Kita bisa menanam pohon dimana saja dan

kapan saja. Apalagi dalam waktu dekat ini Forum Komunitas Hijau Kabupaten Tasikmalaya

akan menggelar Festival Hijau yang akan di laksanakan tanggal 30 November 2013

bertempat di Setda Kabupaten Tasikmalaya (Singaparna). Mari kita buktikan bahwa kita

sebagai pelajar mampu menjaga bumi.

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi kita. Karena Hijau nya

bumi kita dengan pepohonan membuat hidup kita lebih baik. "Green Eart fo Good Life".

F.      Hasil kesepakatan dunia internasional tentang pemansan


global

Pemanasan global merupakan permasalahan dunia secara menyeluruh karena

dampak pemanasan global dapat dialami oleh semua negara di dunia. Seluruh makhluk

hidup di bumi juga merasakan pemanasan global. Oleh sebab itu, diperlukan

upayapenanggulangan pemanasn global secara serentak oleh semua negara di dunia


Intergivernmental panel on climate change (IPCC) atau panel antarpemerintah tentang

perubahan iklim merupakan suatu panel ilmiah yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh

dunia. IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua organisasi PBB. Yaitu world meteorological

organization (WMO), Dan united nations environment programme (UNEP). IPCC didirikan

untuk menganalisis risiko perubahan iklim karena aktivitas manusia. Penelitian tersebut,

meliputi semua aspek berdasarkan literatur teknis atau ilmiah yang telah dikaji dan

dipublikasikan. Laporan-laporan dari IPCC sering dikutip dalam setiap perdebatan yang

berhubungan dengan perubahan iklim. Badan-badan nasional dan intrnasional yang terkait

dengan perubahan iklim menjadikan IPCC sebagau acuan.

Selain IPCC juga terdapat protokol kyoto, yaitu sebuah amandemen terhadap konvesi

rangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) protokol kyoto berupa persetujuan

internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol

tersebut berkomitmen untuk menguragi emisi atau pengeluaran karbindioksida dan gas-gas

rumah kaca lainnya atau bekerja sama dalam perdagangan emisi. Jika jumlah atau emisi

gas-gas tersebut bertambah, maka akan terjadi pemanasan global. Jika protokol kyoto

sukses dilakukan, maka cuaca rata-rata secara global menjadi sekitar  0,02⁰C dan 0,28⁰C

pada tahun 2050 mendatang.

UNFCCC (united nations framework convention on climate change) juga merupakan

kesepakatan internasional tentang pemanasan global. UNFCCC merupakan perjajian

lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai stabilitas konsentrasi gas rumah

kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang

berbahaya dengan sistem iklim. Protokol awalnya diadopsi pada tanggal 11 desember  1997

di kyoto,jepang,dan mulai berlaku pada tanggal 16 februari 2005. Tujuan utama UNFCCC

adalah stabilitas konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah

gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim. Bahkan jika Annex I yang

terdiri dari 37 negara berhasil dalam pertempuran putaran pertama berkomitmen untuk

melakukan pengurangan emisi yang jauh lebih besar akan diperlukan dimasa depan untuk

menstabilkan konsetrasi gas rumah kaca atsmofer.

Anda mungkin juga menyukai