Anda di halaman 1dari 11

HEALTH

Selasa, 05 Maret 2013

PERSALINAN (PARTUS)

PERSALINAN

(PARTUS)

A. PENGERTIAN

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan bayi) yang dapat hidup
kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau vagina.

B. PEMBAGIAN PERSALINAN

1.       Menurut cara persalinan

a.       Partus spontan

Proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat serta
tidak melukai ibu dan bayi dan umumnya berlangsung 24 jam.

b.       Partus luar biasa

§  Partus buatan

Adalah persalinan  yang dibantu tenaga dari luar seperti sectio caesaria, vacuum extractie, forceps,
dll.

§  Partus anjuran

Adalh persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru dimulai setelah pengobatan
misalnya pemecahan ketuban, pemberian pitocin (prostagalandin)/induksi.

2.       Menurut umur kehamilan

a.       Abortus adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup, BB janin < 500 gr, umur
kehamilan 20 munggu.
b.       Partus immaturus adalah pengeluaran buah kehamilan antara 20-28 minggu dengan berat antara
500-999 gr.

c.       Partus prematurus adalah persalinan dengan umur kehamilan 28-36 minggu dengan berat badan
janian antara  1000-2499 gr.

d.      Partus maturus atau aterm (cukup bulan) adalah persalinan dengan umur kehamilan antara 36-42
minggu dengam BB janin 2500-4000gr.

e.       Partus postmaturus/serotinus adalah persalinan dengan umur kehamilan lebih dari 43 munggu.

f.        Partus presipitius adalah persalina yang berlangsung cepat dalam keadaan / tempat dimana saja.

C. SEBAB-SEBAB YANG MENIMBULKAN PERSALINAN

1.       Teori penurunan hormon estrogen dan progesteron ( 1-2 minggu sebelum partus ). Progesteron
menimbulkan relaksasi otot rahim dan estrogen meniggikan kerentanan otot rahim. Pada akhir
kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.

2.       Teori placenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang
mengakibatkan kekejangan pembuluh darah yang mengakibatkan kontaraksi uterus.

3.       Teori distensi rahim menjadi besar dan menegang menyebabkan iskemia otot rahim yang
mengganggu sirkulasi uteroplasenta.

4.       Teori iritasi mekanik : ganglion bergeser dan tertekan pada belakang serviks sehingga timbul
kontraksi.

5.       Induksi persalinan (induction of labour)

Persalinan dapat pula ditimbulkan dengan jalan :

a.       Bagang laminaria

Laminaria dimasukkan dalam kanalis serviks untuk merangsang fleksus trankehauses.

b.       Amniotomi (pemecahan ketuban)

c.       Oxytocin drip

D. TANDA PERSALINAN
            Disebut kala pendahuluan (prepatory stage of labour)

1.       Perut  > lebih melebar, TFU turun

2.       Lightening / settling

3.       polakissuria

4.       Perasaan sakit perut dan pinggang (false labour pains)

5.       Serviks lembek, lendir bercampur darah (bloody show)

Tanda persalinan secara umum :

1.       Adanya his persalinan

2.       mengeluarkan lensir dan darah

3.       Keluarnya air sekonyong-konyong dari jalan lahir

4.       Adanya pembukaan pada seviks uteri.

E. TAHAP PERSALINAN

1.       KALA I (tahap persalinan)

Tandanya :

§  His jarang dan belum kuat

§  Pengeluaran lendir dan darah semakin banyak

§  Pembukaan serviks semakin lebar

§  Lamanya kala I :

Primi 12 – 14 jam dengan pembukaan serviks 1 cm / jam

Multi 7 – 8 jam denga pembukaan serviks 2 cm / jam

2.       KALA II

Mulai pembukaan lengkap (10 cm) sampai anak lahir.

Tandanya :
o   His semakin kuat, nyeri, panjang ± 50 detik-100 detik. Interval makin pendek, 2 menit-3menit saatu
kali / 3-4 kali / 10 menit.

o   Ketuban pecah (sewaktu pembukaan hampir / sudah lengkap) keluar air sekonyong-konyong /
kantong ketuban

o   Timbul refleks mengedan.

o   Anus dan vulva terbuka, perineum menonjol, kepala membuka pintu dan akhirnya keluar pintu
(ekspulsi)

o   Lam kala II : Primi 1-1½ jam, multi ½ jam.

3.       KALA III

Dimulai sejak bayi lahir lengkap sampai lahirnya placenta lamanya ± 5-10 menit. Tanda-tanda
lepasnya palsenta :

o   Uterus menjadi bundar

o   Perdarahn sekonyong-konyong

o   Tali pusat memanjang

o   Fundus uteri naik, mudah digerakkan

4.       KALA IV

Dimulai sejak 1 jam setelah placenta lahir dan selalu harus mendapat perhatian seperti :

o   Kontraksi uterus

o   Perdarahan

o   Plasenta dan selaput ketuban lengakp

o   Vesika urinaria kosong

o   Luka episiotomi harus dirawat (jka ada)

F.  MEKANISME PERSALINAN

1.       Engaged

§  Turun / masuk kepala ke PAP dalam urusan mellintang dan fleksi ringan
§  Pada primi terjadi pada kehamlan pada bulan terakhir

§  Pada multi terjadi pada permulaan persalinan.

2.       Descent

§  Majunya kepala yang mana pada primi terjadi pada kala II sedangkan multi bersamaan dengan
engaged sambil desceent terjadi pula fleksi, rotasi interna dan defleksi.

§  Faktor yang mempengaruhi :

     Tekanan cairan ketuban

     Tekanan langsung dari uterus pada saat kontraksi

     Kontraksi otot diafragma dan otot abdomen

     Melurusnya tubuh janin karena aanya kontraksi uterus

3.       Fleksi

●        Fleksi / menekur maka dagu mendekati dada dan bagian bawah terendah / depan UUK.

●        Fleksi terjadi karena anak didorong kebawah, tetapi bagian terendah mendapat tahanan dari serviks
dan dasar panggul

4.       Rotasi interna

o   Putaran paksi dimana bagian terendah janian (UUK) berputar kedepan yang biasanya pada hodge III
sehingga berada dibawah simfisis.

5.       Ekstensi

Setelah sub okssiput lahir, kepala mengadakan defleksi, kepala berputar keatas sehingga sub oksiput
sebagai hipomoklion akan mel;ahirkan UUB, dahi, hidung, mulut dan dagu sehingga kepala lahir
seluruhnya.

6.       Rotasi eksterna

o   Terjadi setelah kepala anak lahir seluruhnya

o   Berputar mengembalian posisi kepala anak ke posisi semula sebelum rotasi interna, berputar kearah
punggung untuk menghilangkan torsi pada leher.

7.       Ekspulsi

Setelah paksi luar selesai, bahu depan lahir diikuti oleh bahu belakang kemudian trokanter mayor
depan dan belakang lahir sampai kaki anak (anak lahir seluruhnya).
G. PERAWATAN IBU DALAM INPARTU

            KALA I

1.       Kala I  ( pembukaan 0-3 cm )

a.    Perhatikan keadaan umum suhu, nadi, pernafasan, TD diukur setiap 4 jam

b.    Obsevasi :

  His : frekuansi, kuatnya, panjangnya tiap 4 jam

  Keadaan janin : DJJ  diperiksa setiap 1 jam dan kuatnya DJJ apakah frekuensinya teratur / tidak
kuatnya.

  Pengeluaran dari vulva

ü  Air, lendir, darah

ü  Air sekonyong-konyong

ü  Air ketuban, perhatikan apakah jernih, bercampur dengan meconium berwarana hijau, kuning merah,
ataukah ada air ketuban yang keluar.

c.    Lakukan usaha septik dan antiseptik

  Memotong / membersihkan kuku

  Mengobati dan menutupi luka bila ada

  Mencuci Rmbut jika dirasa perlu

d.   Kandung kencing dan rektum juga  perlu diperhatikan setiap 2-4 jam, ibu dianjurkan kencing, bisa
dilaukan kateterisasi dan bila ada keinginan untuk BAB dilakukan huknah

e.    Ibu dilarang mengedan, anjurkan ibu untuk tarik nafas panjang dan buka mulut.

f.     Kalau ketuban belum pacah ibu bisa dianjurkan untuk jalan –jalan.

g.    Berikan makanan yang mudah dicerna untuk antisipasi apabila kemungkinan dilakukan operasi

h.    Beri dukungan moril pada ibu dan usahakan ketenangan.

i.      Alat-alat disiapkan untuk pertolongan persalinan seperti 2 pasang sarung tangan, 1 gunting
episiotomi, 1 gunting tali pusat, 2 klem tali pusat, 1 pemecah ketuban, 1 benang tali pusat, 1 kain
duk steril an kasa steril

j.      Lakukan vulva higiene

k.    Pariksa dalam kapan perlu


l.      Bantu bu dalam mengatasi rasa nyeri dengan teknik distraksi dan relaksasi, misalnya dengan usapan.

2.       Kala I  ( pembukaan 4-10 cm )

a.    Perhatikan keadaan uum ( vital sign)

b.    Obsevasi his tiap 30 menit, keadaan janin, DJJ tiap 15 menit

c.    Bantu ibu untuk mengatasi rasa nyeri.

d.   Perhatikan kandung kencng, k/p kateter

e.    Beri dukungan moril

f.     Lakukan vulva higiene

g.    Ibu tidak boleh ditinggal sendirian

h.    Perhatika teknik asseptik dam antiseptik

KALA II

a.       Perhatikan keadaan umum ibu (vital sign)

b.       Mengawasi keadaan his tiap 15 menit dan DJJ tiap 15 menit

c.       Mengawasi kemajuan perssalinan

d.      Lakukan persiapan penolong

    Lakukan cuci tangan

    Penolong menggunakan celemek, penutup kepala dan masker

    Pakai sarung tangan steril

e.       Lakukan persiapan pasien

    Pasien dibaringkan dengan posisi lithotomy

    Pasang penutup perut, alas bokong, penutup kaki steril

    Vulva dibersihkan dengan kapas sublimat dengan cara dari atas kebawah kemudian dioleskan
bethadine

f.        Apabila terdapat tanda-tanda seperti :

    Anus dan vulva terbuka


    Perineum menonjol

    Apabila ketuban belum pecah. Paecahkan

    Pimpin ibu mengedan denga cara :

ü  Mengedan pada waktu his

ü  Tarik nafas panjang dulu baru mengedan sepanjang mungkin seperti BAB

ü  Pantat tidak boleh diangkat

ü  Untuk membantu kekuatan mengedan sambil menarik kedua kaki / paha atau menolak palang tempat
tidur

ü  Mengedan jangan bersuara, bisa juga dengan menggigit handuk

g.       Pada waktu kepala keluar pintu seesar 3-4 cm, perineum pucat, berkilat tipis, ada darah merah
muda, lakukan episiotomi.

o   Berikan anestesi lokal sebelum melakukan episiotomi

o   Tunggu reaksi obaat setelah itu lakukan episiotomi

h.       Bila kepala keluar pinti 6-8 cm :

o   Tangan kana menahan perineum, agar tidak robek lakukan sampai dagu lahir

o   Tangan kiri mempertahankan kepala anak agar tetap dalam keadaan fleksi, dilaksanakan sampai sug
oksiput lahir

o   Awasi kemajuan persalinan

i.         Bila kepala lahir dampai sub oksi[ut, ibi berhenti mengedan dan lakukan defleksi, tangan kiri
mengikuti / mengatur defleksi sehingga mealhirka UUB, muka dan dagu, usahakan agar tidak terlalu
cepat, perineum tetap ditahan sapai kepala lahir seluruhnya.
j.         Setelah kepala lahir seluruhnya  : dengan tangan kanan mata dan muka diusap dengan kasa steril
(k/p), mengisap lendir dari mulut dan hidung

k.       Periksa kalau ada lilitan tali pusat, bila lilitan pada leher bayi :

o   Tali pusat kendor : longgarkan dan bebaskan tali pusat   dengan bantuan jari penolong

o   Tali pusat ketat : jepit tali pusat dengan klem didua tempat dan tali pusat dipotong diaantara 2 klem
tersebut dengan gunting tali pusat dan dilepaskan.

l.         Kedua tangan memegang samping kepala anak, mengikuti atau membantu kepala melakukan
putaran paksi luar sampai muka anak menghadap tuberischiadika (tulang duduk ibu)
m.     Setelah putaran paksi luar selesai, kepala anak yang dipegang dengan kedua tangan ditarik kebawah
untuk melahirkan bahu depan, kemudian menarik keatas untuk melahirkan bahu belakan, gerakkan
seedikait kebawah untuk trochanter maayor depan lahir, tarik kearah depan / sesuai sumbu jalan
lahir.

n.       Anak lahir seluruhnya, letakkan anak diatas perut ibu, lakukan pengisapan lendir pada mulut dan
hidung, tali pusat diklem dengan dua klem ± 5-10 cm dari perut bayi, tali pusat dipotong diantara
dua klem, kemudian diolesi betadin untuk mencegah infeksi tetanus neonatorum. Tali pusat diikat
dikedua tempat dalam dan luar klem, bisa juga  dijepit dengan penjepit tali pusat.

KALA III

a.       Awasi keadaan umum ibu (vital sign).

b.       Awasi kemungkinan perdarahan

c.       Awasi kontraksi rahim

ü  Ukur tinggi TFU (n) 1-2 jari diatas simfisis

ü  Raba korpus uteri, apabila :

    Keras berarti kontraksi rahim baik

    Lembek apabila kontraksi rahim tidak baik, potensial terjadi perdarahan.

d.      Kosongkan kandung kencing dengan kateter

e.       Perksa kemungkinan plasenta sudah lepas

ü  Massage uterus sampai teraba keras adanya kontraksi

ü  Bila diam dan tali pusat keluar memanjang berarti plasenta sudah lepas.

f.        Mengelola kelahran plasenta

ü  Uterus dimassage sehingga terjadi kontraksi

ü  Tangan kiri menyokomng uterus untuk mencegah inversio

ü  Tangan kanan menarik tali pusat perlahan-lahan sampai plasenta lahir seluruhnya, periksa
kelengkapan plasenta :

    Apakah kuteledon lengkap dan tidak ada kelainan

    Ukur diameter (N) 10-20 cm

    Peroksa inversio
    Periksa selaput janin

    Ukur panjang tali pusat

    Timbang placenta

    Beri etiket

g.       Kalau ada perineum yang diepisiotomi segera dihecting dan dikompres dengan kapas betadine.

KALA IV

a.       Setelah plasenta lahir, ukur fundus uteri dan raba corpus apakah terjadi kontraksi.

b.       Awasi keadaan umum ibu dan ukur tanda vital ( TD, temperatur, denyt nadi dan pernafasan ).

c.       Awasi dan periksa perdarahan

d.      Periksa perineum, rawat dan jahit luka perineum dan pasang pembalut / mens verband.

e.       Bersihkan tubuh ibu, ganti pakaian dan pasang gurita.

f.        Ibu disuruh istirahat dan beri teh hangat dan makanan kecil.

g.       Setelah satu jam dirawat, ibu dipindah kekamar perawatan pasien.

H. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1.       Pengkajian

a.       Biodata

b.       Status pengkajian

c.       Anamnesa

    Tentang his : mulai nyeri, lokasi, teratur / tidak teratur disertai ingin mengejan

    Pengeluaran dari vulva

d.      Pemeriksaan fisik : tanda vital, inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan periksa dalam

e.       Pengkajian his : frekuensi, panjang his dan kuatnya

f.        Data psikososial
2.       Diagnosa keperawatan yang sering  muncul

a.       Mulanya proses persalinan, peniangkatn aktivitas endometium, pembukaan serviks b/d perubahan
hormonal dan fisik.

b.       Resio infeksi pada alat genital dan perkemihan b/d prosedur invasif/pemeriksaan genital ari rektum
dan perineum yang kotor, pembukaan serviks, pecahnya kantung ketuban.

c.       Gangguan asa nyaman b/d hipoxia uteri, tekanan bawah anak.

d.      Perubahan cardiak output b/d kontraksi uterus, pergeseran uteri dari uterus.

e.       Potensial kekurangan cairan b/d penurunan motilitas lambung, pebatasan intake.

f.        Perubahan pola eliminasi urine b/d tekanan bawah anak.

g.       Potensial injuri pada janin b/d penurunan alian darah dari uterus ke plasenta akibat kontraksi.

h.       Potensial injuri dan infeksi pada ibu b/d fase ekspulsi pada janin.

i.         Potensial perdarahan pada kala III dan IV b/d kontraksi uterus.

j.         Kecemasan b/d kurangnya pengetahuan tentang prosedur dan tidak ada persiapan menerima
kelahiran.
Lotus Manan di 02.10
Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar


Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya

Lotus Manan
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai