Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS

Pada Ny. K G2P10000 A/T / H / Let. Kepala Inpartukala I fase aktif


akselerasi
dengan preeklamsia Ringan
di BPS. Ike Efendi Amd.Keb
MOJOSARI

Oleh :
Wulandari
(2008.06.119)

PROGRAM STUDY DIII KEBIDANAN


UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
MOJOKERTO
2010
TINJAUAN PUSTAKA

I. KONSEP DASAR PERSALINAN


A.Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
viable dari dalam rahim kedunia luar baik melalui jalan lahir maupun
jalan lain (Prawiroharjo, 2005).
Persalinan Normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai
secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam
presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37 hingga 42
minggu lengkap, setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi baik.
B.Sebab- Sebab Terjadinya Persalinan
1. Teori Penurunan Hormon
1-2 minggu sebelum partus terjadi penurunan kadar hormone
estrogen dan progesterone. Progesteron bekerja sebagai penenang
otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh
darah sehingga timbul his bila kadar progesterone turun.
2. Teori Oksitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior.
Penurunan hormone progesterone akibat tuanya kehamilan akan
meningkatkan oksitosin, sehingga persalinan dapat dimulai.
3. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15
minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin
saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil
konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan
pemicu terjadinya persalinan.
4. Teori Plasenta Menjadi Tua
Plasenta menjadi tua dengan tuanya kehamilan, villi koriales
mengalami perubahan-perubahan, sehingga kadar estrogen dan
progesterone menurun dan menyebabkan kekejangan pembuluh
darah. Hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim
5. Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia
otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenter.
Rahim akan berkontraksi untuk mengeluarkan isi rahim

C.Kala Persalinan
Kala I ( Kala Pembukaan)
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).
Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
a.Fase Laten
- Dimulai sejak awal kontraksi, menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap
- Pembukaan serviks < 4 cm
- Berlangsung < 8 jam
b. Fase Aktif
- Frekwensi dan lama kontraksi meningkat
- Pembukaan dari 4 ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1
cm per jam
- Berlangsung < 6 jam
Kala II (Kala Pengeluaran)
Kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada primigravida kala II
berlangsung rata-rata 1,5-2 jam dan multipara rata-rata ½-1 jam.
Tanda dan Gejala Kala II :
- Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi
- Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum
- Perineum menonjol
- Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
- Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
Diagnosis Kala II
- Pembukaan serviks telah lengkap
- Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina
Kala III ( Kala Pengeluaran Uri)
Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban.
Tanda-tanda lepasnya plasenta :
- Perubahan bentuk dan tinggi fundus
- Tali pusat memanjang
- Semburan darah tiba-tiba.
Kala IV
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
setelah kelahiran itu. Setelah lahirnya plasenta, periksa :
- Kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
- Perkiraan kehilangan darah
- Periksa perineum dari perdarahan aktif
- Evaluasi kondisi ibu

D.Tanda-Tanda Inpartu
- His teratur, frekwensi minimal 2x dalam 10 menit
- Penipisan dan pembukaan serviks
- Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah
E.Faktor-faktor yang berpengaruh dalam persalinan
a. Power
Yaitu kekuatan pendorong yang terdiri dari kekuatan his dan daya
mengejan
Kekuatan His
His adekuat pada fase laten bila :
- Frekwensi minimal 2 kali dalam 10 menit
- Intensitas kuat
- Lama >20 detik
His adekuat pada fase aktif bila :
- His teratur, frekwensi minimal 2 kali dalam 10 menit
- Intensitas kuat, uterus mengeras pada waktu kontraksi,
sehingga tidak didapatkan cekungan bila dilakukan
penekanan dengan jari
- Lama >40 detik
Daya mengejan
Kekuatan mengejan ditentukan oleh :
- Ada tidaknya reflek mengejan
- Otot abdomen dan diafragma
- Sisten cardiorespirasi
b. Passage (Jalan lahir)
- Tulang dan sendi
- Jalan lahir lunak terdiri dari ligament, otot dan jaringan
- Keadaan sekitar jalan lahir
c. Passanger
- Janin meliputi ukuran kepala, sikap, letak, presentasi, posisi
- Kedudukan janin
- Ketuban dan plasenta
d. Psikis Ibu
Kondisi psikologis ibu akan sangat membantu dalam proses
persalinan
e. Penolong
Kemampuan dan ketrampilan penolong dalam memimpin
persalinan

F.Rencana Asuhan
Kala I
a. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
- Ruangan hangat dan bersih, sirkulasi baik terlindung dari
tiupan angin
- Penerangan yang cukup
- Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan
penolong
b. Menyiapkan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obat yang
dibutuhkan
c. Menjaga privasi ibu antara lain menggunakan penutup atau tirai,
tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengetahuan dan seizin ibu
d. Memberikan dukungan emosional
- Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti
suami, keluarga atau teman dekat
- Mendengarkan keluhan ibu
- Memberikan penjelasan tentang kemajuan persalinan,
perubahan yang terjadi dan prosedur yang akan dilaksanakan
e. Membantu pengaturan aktivitas dan posisi ibu
- Posisi sesuai dengan keinginan ibu, jika ingin ditempat tidur
anjurkan untuk miring kekiri
- Sarankan untuk berjalan jika kepala telah engaged
- Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai dengan
kesanggupannya
f. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his : ibu diminta untuk
menarik nafas panjang, tahan sebentar, kemudian dilepaskan dengan
cara meniup sewaktu ada his
g. Memberikan cukup cairan dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
energi dan mencegah dehidrasi
h. Mempertahankan kandung kemih tetap kosong
i. Melakukan perawatan fisik ibu : menjaga kebersihan dan
kenyamanan
- Membolehkan ibu untuk mandi
- Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya seusai
buang air kecil/besar
j. Menggunakan partograf untuk memantau persalinan
yang terdiri ;
- Pembukaan servik dan penurunan kepala janin setiap 4 jam
- Kontraksi uterus setiap 30 menit
- Tekanan darah dan suhu badan setiap 4 jam
- Nadi setiap 30 menit
- Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam
- Denyut Jantung Janin setiap 30 menit

k. Menyiapkan rujukan apabila didapati salah satu atau lebih penyulit :


-Riwayat bedah sesar -Persalinan kurang bulan
-Perdarahan pervagina - -Ketuban pecah
-Ikterus dengan meconium
-Anemia berat -Ketuban pecah lama
-Ketuban pecah pada
-Tanda/gejala infeksi persalinan kurang bulan
-Preeklamsi/hipertensidalam -Gawat janin
kehamilan -Kehamilan gemelli
-TFU 40 cm/ lebih
-Syok -Presentasi majemuk
-Tali usat menumbung
Kala II
a. Mengamati tanda dan gejala kala II
b. Persiapan penolong persalinan : cuci tangan , mengenakan sarung
tangan dan perlengkapan pelindung pribadi
c. Memastikan kelengkapan peralatan dan bahan
d. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan terlibat dalam
asuhan ibu
e. Menjelaskan proses kelahiran dan kemajuan persalinan pada ibu dan
keluarga
f. Menjaga kebersihan ibu
- Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
- Bila ada darah, lendir atau cairan ketuban segera bersihkan
g. Membantu ibu memilih posisi yang nyaman saat meneran
h. Menganjurkan ibu untuk istirahat diantara his
i. Memberikan ibu cukup minum untuk mencegah dehidrasi
j. Mempertahankan agar kandung kemih tetap kosong
k. Memimpin persalinan
l. Persiapan kelahiran, melahirkan kepala, bahu, badan
m. Mengeringkan bayi dan menghangatkan dari kepala sampai seluruh
tubuh
n. Melakukan pemantauan :
- Nadi tiap 30 menit
- Frekwensi dan lama kontraksi tiap 30 menit
- DJJ tiap selesai meneran
- Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah
- Apakah ada presentasi majemuk
- Putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir
- Adanya kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya
Kala III
a. Memberikan oksitosin 10 IU IM pada paha kanan bagian luar
sepertiga bagian atas .
b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
c. Massase fundus uteri
Kala IV
a. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput
ketuban
b. Memperkirakan kehilangan darah
c. Memeriksa perineum dari perdarahan aktif
d. Melakukan penjahitan pada robekan
e. Menganjurkan ibu untuk minum untuk
mencegah dehidrasi dan menawarkan ibu makanan yang disukai
f. Membersihkan perineum ibu dan mengenakan
ibu pakaian yang bersih
g. Meningkatkan hubungan ibu dan bayi
h. Memantau keadaan umum ibu ; tekanan darah,
nadi, tinggi fundus uteri, kontraksi, kandung kemih, dan perdarahan
setiap 15 menit dalam 1 jam dan tiap 30 menit dalam 1 jam kedua
i. Memantau temperature ibu satu kali tiap jam
selama dua jam pertama pasca persalinan
j. Melakukan rangsang taktil uterus untuk
memastikan kontraksi uterus baik.
k. Mengajarkan ibu atau anggota keluarga
tentang :
- Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
- Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
II. Pengertian / Batasan
- Pre-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
pedema, prateinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
umumnya terjadi pada triwulan ke-3 kehamilan, tetapi terjadi
sebelumnya. (Saifudin, 2005 hal. 282 ).

A.Patofisiologi Pre-eklamsia
Perubahan pokok yang terdapat pada pre-eklamsi yaitu
spasmus pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air.
Apbila spasmus arteriola ditemukan di seluruh tubuh maka mudah
dimengerti bahwa tekanan darah yang meningkat merupakan usaha
mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan odema yang disebabkan
penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruangan intertitial,
diperkirakan hal tersebut filtrasi glomerulus yang menurun,
mengakibatkan diuresis juga menurun. Penurunan volume
intravaskuler menyebabkan peningkatan viskositas darah dan
hematokrit proteinuria disebabkan oleh spasmus arteriole ginjal
sehingga menyebabkan perubahan pada glomerulus.
Gangguan akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin,
menurunnya pergerakan anak bahkan gawat janin.
Selain itu spamus pada arteri mengakibatkan gangguan pada
mata, jantung dan otak pada eklamsi. Perubahan sistem saraf pusat
menyebabkan hiperplexia, sakit kepala dan kekejangan
.
B.Penggolongan Pre-eklamsia
Menurut Prof. Dr. Ruslam Muchtar dalam bukunya, Sinopsis
Obstetri, Pre-eklamsi dapat dibagi menjadi 2 golongan.
1. Pre-eklamsia Ringan
- Tekanan darah 140/90 mmhg. Atau lebih yang diukur
pada posisi rebah, terlentang atau tidur berbaring atau
kenaikan diastolik 15 mmhg atau kenaikan tekanan
sistolik 30 atau lebih. Cara pengukuran sekurang-
kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak
periksa sebaiknya 6 jam.
- Edema umur, kaki, jari tangan dan muka atau kenaikan
berat badan 1 kg atau lebih per minggu.
- Proteinura kwantitatif + 1 atau 2 pada urine kateter atau
midstream.
2. Pre-eklamsia Berat
- Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih.
- Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
- Oliguria jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
- Adanya gangguan cerebral, gangguan usus dan rasa
nyeri epigastriuma.
- Adanya edema paru dan syanosis.

C.Gambaran Klinis Pre-eklamsia


1. Kenaikan tekanan darah sitole  30 mmhg atau diastole 
15 mmhg ( dari tekanan darah sebelum hamil ) pada
kehamilan 20 minggu atau lebih, atau sistole  140 ( < 60
mmhg), diastole  90 mmhg ( < 110 mmhg)/
2. Protein urine : 0,3 gr/lt dalam 24 jam atau secara kwalitatif
(++).
3. Edema pada : - Pretibia
- Dinding perut
- Lumbosakral
- Wajah/tangan

D.Perubahan Fisiologik Patologik


1. Perubahan pada placenta dan uterus
Menurunnya aliran darah ke placenta mengakibatkan
gangguan fungsi placenta. Pada hipertensi yang agak lama
pertumbuhan janin terganggu, pada hipertensi yang lebih
pendek bisa terjadi gawat janin sampai kematian karena
oksigenasi.
2. Perubahan Pada Ginjal
Perubahan pada ginjal disebabkan oleh aliran darah ke
dalam ginjal menurun, sehingga menyebabkan filtrasi
glomerulus berkurang. Kelainan pada ginjal ialah
hubungannya dengan proteinuria dan retensio garam dan
air. Fungsi ginjal pada pre-eklamsia agak menurun
sehingga menyebbakan diurisis turun pada keadaan lanjut
terjadi oliguri atau anuria.
3. Perubahan Pada Retina
Pada Pre-eklamsia tanpa sedema retina, spasmus
setempat atau menyeluruh pada satu atau beberapa arteria
jarang terjadi perdarahan atau eksudat, skotomo, diplopia
dan amblipia pada penderita pre-eklamsia. Keadaan ini
disebabkan oleh perubahan aliran darah dalam pusat
penglihatan dikorteks serebri atau dalam retina.
4. Perubahan Pada Paru-paru
Edema paru-paru merupakan sebab utama kematian
penderita pre-eklamsia dan aklamsia, komplikasinya
disebabkan oleh dekompensatio cordis kiri.
5. Perubahan Pada Otak
Mc. Call melaporkan bahwa resistensi pembuluh
darah dalam otak pada hipertensi dalam kehamilan lebih
meninggi lagi pada eklamsia. Walaupun demikian aliran
darah ke otak dan pemakaian O2 oleh otak hanya menurun
pada eklamsia.

E.Diagnosis
Pada umumnya diagnosis pre-eklamsia didasarkan dari tanda
trias yaitu : hipertensi, odem dan proteinuria.

Diagnosa Banding:

1. Hipertensi Kronik
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan 20 minggu
atau menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.
2. Transient Hipertensi
Timbul hipertensi saja tanpa gejala yang lain dan hilang
setelah 10 hari pasca persalinan.
F.Penatalaksanaan
a..Kehamilan < dari 37 Minggu
Jika belum ada perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat
jalan :
 Pantau tekanan darah, urin, dan kondisi janin
 Konseling tentang tanda-tanda bahaya preeklamsi dan
eklamsi
 Lebih banyak Istirahat
 Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat dirumah sakit :
- Pantau tekanan darah 2 kali sehari dan urin
sekali sehari
- Tidak perlu obat-obat
- Tidak perlu diuretic, kecuali jika terdapat odem
paru, dekompensasi kordis atau gagal ginjal akut
- Jika tekanan distolik turun sampai normal pasien
dapat dipulangkan
- Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan, tetap
dirawat ( Saifudin, 2002)

b. Kehamilan lebih dari 37 minggu


 Jika serviks matang pecahkan ketuban dan induksi
persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin
 Jika serviks belum matang, lakukan pematngan dengan
prostaglandinatau kateter foley atau lakukan section
sesarea (Saifudin, 2002)
c.Perawatan Konservatif
1. Indikasi
Pada kehamilan < 37 minggu tanpa adanya tanda-tanda
inpending eklamsia.
2. Pengobatan
 Di kamar bersalin ( selama 24 jam )
- bagian lain sesuai indikasi.
 Pengobatan dan Evaluasi selama Rawat Tinggal di
ruang bersalin (setelah 24 jam masuk ruangan
bersalin).
 tirah baring
 obat-obatan
i. Roboransia : Multivitamin
ii. Aspirin dosis rendah 1 x 87,5 mg per hari
- Antihipertensi 3 x 10 mg atau metildopa 3 x 250
mg.
 pemeriksaan laboratorium
- Hb pcv dan hapusan darah tepi.
- Asam urat darah
- Trombosit
- Fungsi ginjal/hepar
- Urine lengkap
- Produksi urine per 24 jam, penimbangan BB/hari.
 diet tinggi protein, rendah karbohidrat
- Dilakukan penilaian kesejahteraan janin
3. Perawatan Konservatif dianggap gagal bila :
 Adanya tanda-tanda impending ekslamsia.
 Kenaikkan progesif dari tekanan darah.
 Adanya syndrome helip
 Adanya kelainan fungsi ginjal
 Penilaian kesejahteraan
4. Penderita boleh pulang bila :
 Penderita sudah mencapai perbaikkan dengan tanda-
tanda pre-eklamsia ringan. Perawatan dilanjutkan
sekurang-kurangnya selama 3 hari lagi ( perkiraan
lama perawatan 1-2 minggu )
 Bila keadaan tetapi tidak bertambah berat/buruk
( Pedoman Diagnosis dan Terapi Laboratorium /
UPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan,
1994 hal.43 )
d. Perawatan Aktif
1. Indikasi
 Hasil penelitian kesejahteraan janin jelek
 Adanya gejala-gejala implending eklamsia
 Adanya syndrome helip
 Kehamilan aterm ( > 38 mgg )
 Apabila perawatan konservatif gagal (seperti
perawatan konservatif )
2. Pengobatan Medisinal
 Segera rawat inap
 Tirah baring miring ke satu sisi
 Infus R1 yang mengandung 5 % dekstrol dengan 60-
125 cc/jam.
 Pemberian anti kejang ke satu sisi.
Dosis awal :
- Mg SO4 20% 4 gr IV
- Mg SO4 40% 10 gr im
Pada bokong kanan/kiri ( masing-masing 5 gr) dosis
awal s/d 6 jam pasca persalinan.
Syarat Pemberian :
 Refleksi Patela (+)
 Respirasi > 16x / menit
 Urine sekurang-kurangnya 150 cc/jam
 Harus selalu tersedia kalsium glukonas 1 gr, 10 &
(diberikan IV, pelan-pelan pada intosidasi mg SO4)
 Antihipertensi dapat dipertimbangkan bila
:Klonodin IV dilanjutkan Nifedipin 3 x mg atau
metiladopa 3 x 250 mg .
1. Systole  180 m menit
2. Diastole  120 m menit.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal, Depkes RI, Jakarta


Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta
Pritchard, Mac Donald, 1984, Obstetri William, Airlangga University
Press, Surabaya.
Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono prawirohardjo. Jakarta.

Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
RSUD DR Soetomo. 1994. Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmu
Kebidanan dan Penyakit Kandungan
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS
Pada Ny. K G2P10000 A/T / H / Let. Kepala Inparti kala I fase aktif
akselerasi
dengan preeklamsia Ringan
di BPS. Ny. Ike Efendi Amd.Keb
Mojosari

I. Pengkajian
Tgl. 15-07-2010 Pkl. 20.00 WIB

A. Data Subyektif
 Identitas / Biodata
Nama istri : Ny. K Nama suami : Tn. S
Umur : 31 tahun Umur : 42 tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Petani
Alamat : Pucangro RT 3/3 Alamat : Pucangro RT
3/3
Kali tengah Kali
tengah

 Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan dan mengeluh perutnya kenceng-
kenceng mulai pukul 17.30 wib pada tgl 15 juli 2010 disertai keluar
cairan.
 Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sangat kuat dan sering pada
tgl 15-7-2010 jam 20.00 lalu meneluarkan cairan pada jam 20.00
warnanya putih cernih,bau arus.
 Riwayat Menstruasi
HPHT : 12-10- 2009
HPL : 19-07-2010
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Jumlah : Normal
Warna : Merah
Disminore : Hari 1-3
Flour Albus : 2 hari sebelum haid

 Riwayat Kehamilan Sekarang

TT : 2x → TT1 : UK 3 bulan
TT2 : UK 5 bulan
ANC : 5x → I : UK 2 bulan IV : UK 8 bulan
II : UK 4 bulan V : UK 9 bulan
III : UK 7 bulan
TM I : − Ibu sering mual-mual
− Nafsu makan berkurang
TM II : − Ibu merasa pusing
− Gerakan anak menurun
− TD Ibu meningkat
TM III : − Ibu mengalami odem pada ekstrimitas bawah

 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Anak yang lalu

Kehamilan Persalinan Anak


No BB/ H/ Lama Nifas KB Ket
Suami UK Penyulit TT Penolog jenis Penyulit sex
TB umur menetek
1. 1 9 bln - 2x Bidan Spt B - pr 2,9/49 Mati/1 hr - - - -

 Riwayat Kesehatan Keluarga


– Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menahun.
– Kelurga tidak memiliki riwayat penyakit menular.
– Keluarga tidak memiliki riwayat kembar.
 Riwayat Kesehatan Yang Lalu
– Tidak pernah menderita penyakit menahun.
– Tidak pernah menderita penyakit menular.
 Keadaan Psikososial
– Emosi stabil.
– Hubungan keluarga harmonis.
– Harapan Ibu pada kehamilan sekarang agar bayinya lahir dengan
selamat.
 Pola Kesehatan Fungsional
 Pola nutrisi
– Sebelum hamil : makan 2-3x / hari dengan komposisi
nasi,
lauk pauk dan sayur.
minum air putih ± 1000 cc → 1 botol
Aqua
besar.
− Selama hamil : makan 3x / hari dengan komposisi nasi,
lauk pauk dan sayur.
minum air putih ± 1500 cc → 1 botol
lebih Aqua besar.
 Pola Personal Hygiene
− Sebelum hamil : − mandi 2x / hr − ganti baju 2x /
hr
− gosok gigi 2x / hr − ganti celana
dalam
2x / hari
− Selama hamil : − mandi 2-3x / hr − ganti baju 3x /
hr
− gosok gigi 2-3x / hr − ganti celana
dalam
2-3x / hr

 Pola Eliminasi
– Sebelum hamil : BAK = 4-5x / hari
BAB = 1x / hari
− Selama haml : BAK = 5-6x / hari
BAB = 1x / hari
 Pola Kebiasaan
− Sebelum hamil
Ibu mengatakan biasanya minum jamu setelah menstruasi.
− Selama hamil
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu selama
hamil.

 Pola Aktivitas
Sebelum dan selama hamil, Ibu biasa mengerjakan pekerjaan
rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan membersihkan
rumah.

 Pola istirahat
Sebelum hamil : 6-8 jam / hari
Selama hamil : Ibu mengatakan susah tidur.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
GCS : 4-5–6
Kesadaran : composmetis
BB sebelum hamil : 58 kg
BB selama hamil : 60 kg
TB : 160 cm
Suhu : 37˚ C
TD : 140 / 100 mmHg
Nadi : 88x / menit
RR : 24x / hari
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut warna hitam, ikal, distribusi rambut
merata dan tidak ada ketombe.
Muka : Tidak ada chloasma gravidarum, tidak odem
pada muka.
Mata : Tidak cekung, sklera berwarna putih terdapat
gambaran tipis pembuluh darah, conjungtiva
merah muda.
mulut : Bibir lembab, lidah tidak bersiag, gigi bersih
dan tidak ada carries gigi.
Leher : Tidak ada bendungan Vena jugularis dan tidak
ada pembengkakan kelenjar tyroid.
Dada : Simetris, pernafasan normal, mammae
membesar, tidak ada benjolan, puting susu
menonjol, colostrom belum keluar.
Abdomen : Pembesaran ke depan sesuai dengan usia
kehamilan, tidak ada bekas sc, terdapat striae,
terdapat linea nigra.
Genetalia : tidak ada varises
Ekstrimitas bawah : Terdapat odem pada daerah pre tibia, tidak ada
varices.
3. Palpasi
Leopold I : teraba lunak, tidak melenting, TFU 32 cm.
Leopold II : teraba besar pada perut bagian kiri dan teraba
bagian kecil pada perut sebelah kanan.

Leopold III : teraba keras dan melenting.


Leopold IV : janin sudah masuk PAP .
4. Auskultasi
DJJ + 130x / menit

5. Pemeriksaan Dalam
VT: O 7cm ,eff 75%,Ketuban sudah pecah, presentasu uuk
,denominator uuk didepan , sation Hodge III, tidak ada bagian
kecil dbagian terendah janin

II. PENENTUAN DIAGNOSA / IDENTIFIKASI MASALAH


Dx : G2 P10001 A/ T / H inpartu kala 1 fase aktif akselerasi letak
kepala dengan Preeklamsia ringan
Ds : − Ibu mengatakan hamil ke-2 dan umur kehamilannya lebih dari
9
bulan.
− Ibu merasakan kenceng-kenceng.pkl 18-7-2010 tlg 15-7-2010
dan mengeluarkan cairan ,serta bengkak pada kaki.
Do : − k / u lemah
− TD = 140 / 100 mmHg
− N = 88x / menit
− RR = 24x / menit
− Suhu = 37 C Auskultasi
− Palpasi
Leopold I = TFU 32 cm
Leopold II = punggung kiri (puki)
Leopold III = letak kepala
Leopold IV = janin sudah masuk PAP
DJJ + 130x / menit
VT: O 7cm ,eff 75%,Ketuban sudah pecah, presentasu
uuk ,denominator uuk didepan , sation Hodge III, tidak ada
bagian kecil dbagian terendah janin
Masalah : gelisah
Ds : Ibu merasa cemas akan keadaan janinnya dan selalu
bertanya-tanya kapan ia akan melahirkan.
Do : − K / u cukup
− Ibu bertanya terus
− Raut muka Ibu kelihatan cemas

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Preeklamsia berat
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

V. INTERVENSI
TGL 15-7-2010 jam 21.00 wib

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharpkan dalm waktu 5 jam


diharapkan proses persalinan berjalan normal tanpa komplikasi
dengan ibu dan bayi lahir spontan
kriteria hasil : - keadaan umum ibu baik
- Proses persalinan berjalan spontan
Reencana asuhan

 Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga


R : Untuk menciptakan kerjasama yang baik antara ibu,keluarga dan
tenaga kesehatan
 Jelaskan pada keluarga tentang keadaan pasien
R : Keluarga mengetahui keadaan pasien dan membantu dalam
pengambilan keputusan.
 Jelaskan kepada pasien tentang kehamilannya.
R : pasien mengetahui bagaimana keadaan kehamilanya sehingga
pasien dapat mengambil keputusan dan menyiapkan diri dan
mentalnya menjelang persalinan.
 Anjurkan pada pasien tentang posisi tidur dan teknik relaksasi
R : Memberikan kenyamanan pada pasien dan memperlancar sirkulasi
darah serta dengan nafas panjang dapat mencegah odem pada jalan
lahir.
 Lakukan observasi
R : menilai perkenbangan ibu dan janin.
 Pemberian terapy obat
R : agar pasien tenang.
 Siapakan alat-alat persalinan
R : sebagia media persalinan.
 Berikan dukungan moril pada pasien
R : Dengan memberikan dukungan moril, beban pikiran klien
berkurang dan kegelisahanpun berkurang.
VI. IMPLEMENTASI
 Meakukan pendekatan terapeytik pada ibu dan keluarga
 menjelaskan pada keluarga tentang keadaan pasien
 menjelaskan kepada pasien tentang kehamilannya.
 menganjurkan pada pasien tentang posisi tidur dan teknik relaksasi
 Melakukan observasi
 Memberian terapy obat
 Menyiapakan alat-alat persalinan
 memberikan dukungan moril pada pasien

VII. EVALUASI

Tgl 16-7-2010 jam 00.00 wib

S: ibu mengatakan ingin meneran dan tidak tertahan lagi

O: DJJ + 130x / menit


VT: O 10cm ,eff 100%,Ketuban sudah pecah, presentasu uuk
,denominator uuk didepan , sation Hodge IV, tidak ada bagian kecil dibagian
terendah janin

A:G2P10001 A/T/H memasuki kala II tidak lebih daro 5 jam

P: lakukan pertolongan persalinan

Anda mungkin juga menyukai