Oleh :
Wulandari
(2008.06.119)
C.Kala Persalinan
Kala I ( Kala Pembukaan)
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).
Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
a.Fase Laten
- Dimulai sejak awal kontraksi, menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap
- Pembukaan serviks < 4 cm
- Berlangsung < 8 jam
b. Fase Aktif
- Frekwensi dan lama kontraksi meningkat
- Pembukaan dari 4 ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1
cm per jam
- Berlangsung < 6 jam
Kala II (Kala Pengeluaran)
Kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada primigravida kala II
berlangsung rata-rata 1,5-2 jam dan multipara rata-rata ½-1 jam.
Tanda dan Gejala Kala II :
- Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi
- Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum
- Perineum menonjol
- Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
- Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
Diagnosis Kala II
- Pembukaan serviks telah lengkap
- Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina
Kala III ( Kala Pengeluaran Uri)
Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban.
Tanda-tanda lepasnya plasenta :
- Perubahan bentuk dan tinggi fundus
- Tali pusat memanjang
- Semburan darah tiba-tiba.
Kala IV
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
setelah kelahiran itu. Setelah lahirnya plasenta, periksa :
- Kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
- Perkiraan kehilangan darah
- Periksa perineum dari perdarahan aktif
- Evaluasi kondisi ibu
D.Tanda-Tanda Inpartu
- His teratur, frekwensi minimal 2x dalam 10 menit
- Penipisan dan pembukaan serviks
- Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah
E.Faktor-faktor yang berpengaruh dalam persalinan
a. Power
Yaitu kekuatan pendorong yang terdiri dari kekuatan his dan daya
mengejan
Kekuatan His
His adekuat pada fase laten bila :
- Frekwensi minimal 2 kali dalam 10 menit
- Intensitas kuat
- Lama >20 detik
His adekuat pada fase aktif bila :
- His teratur, frekwensi minimal 2 kali dalam 10 menit
- Intensitas kuat, uterus mengeras pada waktu kontraksi,
sehingga tidak didapatkan cekungan bila dilakukan
penekanan dengan jari
- Lama >40 detik
Daya mengejan
Kekuatan mengejan ditentukan oleh :
- Ada tidaknya reflek mengejan
- Otot abdomen dan diafragma
- Sisten cardiorespirasi
b. Passage (Jalan lahir)
- Tulang dan sendi
- Jalan lahir lunak terdiri dari ligament, otot dan jaringan
- Keadaan sekitar jalan lahir
c. Passanger
- Janin meliputi ukuran kepala, sikap, letak, presentasi, posisi
- Kedudukan janin
- Ketuban dan plasenta
d. Psikis Ibu
Kondisi psikologis ibu akan sangat membantu dalam proses
persalinan
e. Penolong
Kemampuan dan ketrampilan penolong dalam memimpin
persalinan
F.Rencana Asuhan
Kala I
a. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
- Ruangan hangat dan bersih, sirkulasi baik terlindung dari
tiupan angin
- Penerangan yang cukup
- Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan
penolong
b. Menyiapkan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obat yang
dibutuhkan
c. Menjaga privasi ibu antara lain menggunakan penutup atau tirai,
tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengetahuan dan seizin ibu
d. Memberikan dukungan emosional
- Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti
suami, keluarga atau teman dekat
- Mendengarkan keluhan ibu
- Memberikan penjelasan tentang kemajuan persalinan,
perubahan yang terjadi dan prosedur yang akan dilaksanakan
e. Membantu pengaturan aktivitas dan posisi ibu
- Posisi sesuai dengan keinginan ibu, jika ingin ditempat tidur
anjurkan untuk miring kekiri
- Sarankan untuk berjalan jika kepala telah engaged
- Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai dengan
kesanggupannya
f. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his : ibu diminta untuk
menarik nafas panjang, tahan sebentar, kemudian dilepaskan dengan
cara meniup sewaktu ada his
g. Memberikan cukup cairan dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
energi dan mencegah dehidrasi
h. Mempertahankan kandung kemih tetap kosong
i. Melakukan perawatan fisik ibu : menjaga kebersihan dan
kenyamanan
- Membolehkan ibu untuk mandi
- Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya seusai
buang air kecil/besar
j. Menggunakan partograf untuk memantau persalinan
yang terdiri ;
- Pembukaan servik dan penurunan kepala janin setiap 4 jam
- Kontraksi uterus setiap 30 menit
- Tekanan darah dan suhu badan setiap 4 jam
- Nadi setiap 30 menit
- Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam
- Denyut Jantung Janin setiap 30 menit
A.Patofisiologi Pre-eklamsia
Perubahan pokok yang terdapat pada pre-eklamsi yaitu
spasmus pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air.
Apbila spasmus arteriola ditemukan di seluruh tubuh maka mudah
dimengerti bahwa tekanan darah yang meningkat merupakan usaha
mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan odema yang disebabkan
penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruangan intertitial,
diperkirakan hal tersebut filtrasi glomerulus yang menurun,
mengakibatkan diuresis juga menurun. Penurunan volume
intravaskuler menyebabkan peningkatan viskositas darah dan
hematokrit proteinuria disebabkan oleh spasmus arteriole ginjal
sehingga menyebabkan perubahan pada glomerulus.
Gangguan akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin,
menurunnya pergerakan anak bahkan gawat janin.
Selain itu spamus pada arteri mengakibatkan gangguan pada
mata, jantung dan otak pada eklamsi. Perubahan sistem saraf pusat
menyebabkan hiperplexia, sakit kepala dan kekejangan
.
B.Penggolongan Pre-eklamsia
Menurut Prof. Dr. Ruslam Muchtar dalam bukunya, Sinopsis
Obstetri, Pre-eklamsi dapat dibagi menjadi 2 golongan.
1. Pre-eklamsia Ringan
- Tekanan darah 140/90 mmhg. Atau lebih yang diukur
pada posisi rebah, terlentang atau tidur berbaring atau
kenaikan diastolik 15 mmhg atau kenaikan tekanan
sistolik 30 atau lebih. Cara pengukuran sekurang-
kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak
periksa sebaiknya 6 jam.
- Edema umur, kaki, jari tangan dan muka atau kenaikan
berat badan 1 kg atau lebih per minggu.
- Proteinura kwantitatif + 1 atau 2 pada urine kateter atau
midstream.
2. Pre-eklamsia Berat
- Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih.
- Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
- Oliguria jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
- Adanya gangguan cerebral, gangguan usus dan rasa
nyeri epigastriuma.
- Adanya edema paru dan syanosis.
E.Diagnosis
Pada umumnya diagnosis pre-eklamsia didasarkan dari tanda
trias yaitu : hipertensi, odem dan proteinuria.
Diagnosa Banding:
1. Hipertensi Kronik
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan 20 minggu
atau menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.
2. Transient Hipertensi
Timbul hipertensi saja tanpa gejala yang lain dan hilang
setelah 10 hari pasca persalinan.
F.Penatalaksanaan
a..Kehamilan < dari 37 Minggu
Jika belum ada perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat
jalan :
Pantau tekanan darah, urin, dan kondisi janin
Konseling tentang tanda-tanda bahaya preeklamsi dan
eklamsi
Lebih banyak Istirahat
Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat dirumah sakit :
- Pantau tekanan darah 2 kali sehari dan urin
sekali sehari
- Tidak perlu obat-obat
- Tidak perlu diuretic, kecuali jika terdapat odem
paru, dekompensasi kordis atau gagal ginjal akut
- Jika tekanan distolik turun sampai normal pasien
dapat dipulangkan
- Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan, tetap
dirawat ( Saifudin, 2002)
I. Pengkajian
Tgl. 15-07-2010 Pkl. 20.00 WIB
A. Data Subyektif
Identitas / Biodata
Nama istri : Ny. K Nama suami : Tn. S
Umur : 31 tahun Umur : 42 tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Petani
Alamat : Pucangro RT 3/3 Alamat : Pucangro RT
3/3
Kali tengah Kali
tengah
Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan dan mengeluh perutnya kenceng-
kenceng mulai pukul 17.30 wib pada tgl 15 juli 2010 disertai keluar
cairan.
Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sangat kuat dan sering pada
tgl 15-7-2010 jam 20.00 lalu meneluarkan cairan pada jam 20.00
warnanya putih cernih,bau arus.
Riwayat Menstruasi
HPHT : 12-10- 2009
HPL : 19-07-2010
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Jumlah : Normal
Warna : Merah
Disminore : Hari 1-3
Flour Albus : 2 hari sebelum haid
TT : 2x → TT1 : UK 3 bulan
TT2 : UK 5 bulan
ANC : 5x → I : UK 2 bulan IV : UK 8 bulan
II : UK 4 bulan V : UK 9 bulan
III : UK 7 bulan
TM I : − Ibu sering mual-mual
− Nafsu makan berkurang
TM II : − Ibu merasa pusing
− Gerakan anak menurun
− TD Ibu meningkat
TM III : − Ibu mengalami odem pada ekstrimitas bawah
Pola Eliminasi
– Sebelum hamil : BAK = 4-5x / hari
BAB = 1x / hari
− Selama haml : BAK = 5-6x / hari
BAB = 1x / hari
Pola Kebiasaan
− Sebelum hamil
Ibu mengatakan biasanya minum jamu setelah menstruasi.
− Selama hamil
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu selama
hamil.
Pola Aktivitas
Sebelum dan selama hamil, Ibu biasa mengerjakan pekerjaan
rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan membersihkan
rumah.
Pola istirahat
Sebelum hamil : 6-8 jam / hari
Selama hamil : Ibu mengatakan susah tidur.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
GCS : 4-5–6
Kesadaran : composmetis
BB sebelum hamil : 58 kg
BB selama hamil : 60 kg
TB : 160 cm
Suhu : 37˚ C
TD : 140 / 100 mmHg
Nadi : 88x / menit
RR : 24x / hari
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut warna hitam, ikal, distribusi rambut
merata dan tidak ada ketombe.
Muka : Tidak ada chloasma gravidarum, tidak odem
pada muka.
Mata : Tidak cekung, sklera berwarna putih terdapat
gambaran tipis pembuluh darah, conjungtiva
merah muda.
mulut : Bibir lembab, lidah tidak bersiag, gigi bersih
dan tidak ada carries gigi.
Leher : Tidak ada bendungan Vena jugularis dan tidak
ada pembengkakan kelenjar tyroid.
Dada : Simetris, pernafasan normal, mammae
membesar, tidak ada benjolan, puting susu
menonjol, colostrom belum keluar.
Abdomen : Pembesaran ke depan sesuai dengan usia
kehamilan, tidak ada bekas sc, terdapat striae,
terdapat linea nigra.
Genetalia : tidak ada varises
Ekstrimitas bawah : Terdapat odem pada daerah pre tibia, tidak ada
varices.
3. Palpasi
Leopold I : teraba lunak, tidak melenting, TFU 32 cm.
Leopold II : teraba besar pada perut bagian kiri dan teraba
bagian kecil pada perut sebelah kanan.
5. Pemeriksaan Dalam
VT: O 7cm ,eff 75%,Ketuban sudah pecah, presentasu uuk
,denominator uuk didepan , sation Hodge III, tidak ada bagian
kecil dbagian terendah janin
V. INTERVENSI
TGL 15-7-2010 jam 21.00 wib
VII. EVALUASI