Anda di halaman 1dari 7

PEMANASAN GLOBAL

Penyusun :

- Kevin Luvian Pratama (27)

- DIO TRI .Rizkiyanto (11)


TAHUN AJARAN 2022-2023

PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18°C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gasgas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek
rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan
ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.

A. Penyebab Pemanasan Global

1. Gas Rumah Kaca Meningkat

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah
kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat
juga timbul akibat aktivitas manusia, terutamanya dengan pembakaran bahan bakar
fosil. Gas rumah kaca menjadi salah satu penyebab dari pemanasan global. Gas rumah
kaca ini berasal dari pembakaran minyak bumi seperti batu bara dan gas alam. Gas
rumah kaca ini menyebabkan adanya pemanasan yang terpantul tidak bisa diteruskan
ke luar angkasa. Panas tersebut justru kembali ke bumi dan menyebabkan pemanasan
global.

2. Polusi Udara

Pemanasan global terjadi karena adanya polusi udara. Fenomena ini diakibatkan oleh
pembakaran bahan bakar mesin kendaraan bermotor yang menghasikan gas
karbondioksidan. Gas tersebut diketahui tidak bisa diteruskan keluar angkasa
sehingga panas terperangkap di bumi. Hal inilah yang menyebabkan bumi terasa lebih
panas.

3. Efek Rumah Kaca


Efek tumah kaca menyebabkan panas yang ada di Bumi terperangkap di atmosfer dan
tidak bisa dipantulkan ke luar angkasa. Sebenarnya, efek rumah kaca ini dapat
berguna untuk kehidupan manusia. Namun, saat jumlahnya berlebih bisa
menimbulkan perubahan iklim dan cuaca di Bumi.

Di permukaan Bumi, efek rumah kaca ini terbentuk oleh 25% energi matahari yang
masuk ke Bumi dipantulkan oleh awan atau partikel lain, 25% diserap awan, 45%
diabsorpsi pemukaan bumi, dan 5% lainnya dipantulkan kembali ke permukaan Bumi.

4. Penggunaan CFC Berlebihan

Chlorofluorocarbon (CFC) adalah bahan kimia yang dibuat untuk berbagai peralatan
rumah tangga seperti kulkas dan AC. CFC ini ternyata bisa menyebabkan penipisan
lapisan ozon. Zat kimia ini ternyata cukup stabil sehingga bisa mencapai stratosfer
secara utuh.

Saat zat kimia ini berada di stratosfer, maka zat ini akan diubah oleh radiasi
ultraviolet oleh sinar matahari dan mengeluarkan atom klorin perusak ozon. Setelah
lapisan ozon menipis, sinar ultraviolet yang masuk ke Bumi bisa menyebabkan
perubahan ekosistem, kanker kulit, dan katarak.

5. Penebangan Hutan

Perusakan dan penggundulan hutan bisa menyebabkan pemanasan global. Hal


tersebut dikarenakan memiliki fungsi menyerap karbondioksida dan menghasilkan
oksigen.

Semakin banyak terjadi penebangan hutan, maka jumlah karbondioksida semakin


banyak dan mengakibatkan pemanasan global. Penebangan hutan juga membuat
pasokan oksigen berkurang dan hal ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup di bumi.

6. Polusi Metana

Selain polusi udara, jenis polus lainnya yang juga menjadi penyebab pemanasan
global yaitu polusi metana. Gas kimia ini juga memiliki kadar tinggi yang bisa
mengurangi oksidan di atmosfer bumi. Kadar gas ini akan semakin tinggi saat
bercampur ke udara dan menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Gas metana bisa dihasilkan dari sektor peternakan yaitu dari pakan ternak yang
digunakan. Kegiatan di sektor ini secara tidak langsung bertanggung jawab atas emisi
gas karbondioksida. Tak hanya itu, aktivitas pertanian seperti penggunaan pupuk
kimia juga bisa menghasilkan efek rumah kaca penyebab pemanasan global.

7. Penggunaan Listrik Berlebihan

Hal lain yang juga menyebabkan pemanasan global yaitu penggunaan listrik berlebih.
Boros listrik bisa menyebabkan pemanasan global karena dalam pembuatannya, listrik
membutuhkan pembakaran batu bara. Jika pembakaran batu bara untuk listrik
dilakukan terus menerus, maka akan mengakibatkan pemanasan global.

8. Sampah Plastik

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa saat plastik saat terkena sinar matahari dan
rusak, maka sampah tersebut akan mengeluarkan gas metana dan etlena. Perlu
dipahami bahwa gas metana bisa menyebabkan perubahaan iklim dan hal lain yang
berhubungan dengan peningkatan risiko pemanasan global.

Demikian penjelasan singkat seputar penyebab pemanasan global. Dari keterangan di


atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar pemanasan global terjadi karena
aktivitas manusia yang terlalu banyak melakukan eksploitasi sumber daya alam.

B. Dampak Pemanasan Global

1. Kebakaran Hutan

Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal ini
akan membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan mencemari air,
tanah, dan udara. Selain itu, asap yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan.

2. Mencairnya Es di Kutub

Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuyat es di kutub-kutub bumi
mencair. Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut.

3. Terjadinya Wabah Penyakit


Karena kenaikan suhu akibat pemanasan global, sistem imun makhluk hidup akan
menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini akan
menjadi wabah yang mengkhawatirkan.

4. Kabut Asap

Pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi, memicu terjadinya


kekeringan, dan memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut akan menimbulkan
kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian.

5. Krisis Air Bersih

Karena pemanasan global, sumber-sumber air di dalam tanah akan menguap. Selain
itu, sumber-sumber air tersebut juga akan tercemar sehingga krisis air bersih tidak
dapat dihindari.

6. Naiknya Permukaan Air Laut

Naiknya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es di kutub-kutub bumi.


Lama-kelamaan, hal ini akan menyebabkan banjir di wilayah sekitar. Bahkan, dapat
membuat pulau-pulau kecil tenggelam.

7. Meningkatnya Suhu Air Laut

Terjadinya pemanasan global ditandai dengan kenaikan suhu di permukaan bumi,


termasuk di dalam laut. Hal ini dapat membuat makhluk hidup yang hidup di
dalamnya mati sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem.

8. Rusaknya Terumbu Karang

Pemanasan global akan membuat suhu dan keasaman air laut. Kedua hal ini akan
membuat terumbu-terumbu karang mengalami pemutihan dan lama-kelamaan akan
rusak, bahkan hilang. Rusaknya terumbu karang akan membuat ekosistem laut
menjadi tidak seimbang serta flora dan fauna laut akan mati. Itulah 8 dampak
pemanasan global yang akan dirasakan oleh bumi dan makhluk hidup yang hidup di
dalamnya. Jika dibiark

D. Cara Mengatasi Pemanasan Global


 Melakukan reboisasi dan memperluas area tumbuhan hijau. Sebab, mereka
dapat menyerap karbon dioksida dalam proses fotosintesis.
 Memakai energi listrik secukupnya.
 Membatasi kegiatan merokok.
 Tidak membakar sampah.
 Tidak melakukan penebangan liar dan melakukan deforestasi atau
penggundulan hutan.
 Mengurangi pemakaian batu bara, gasoline, atau bahan bakar organik lain.
 Mengurangi pemanfaatan produk yang mengandung Chloro-fluorocarbons
(CFCs) serta menggantikannya dengan produk ramah lingkungan.

E. Energi Alternatif

Energi alternatif merupakan bentuk energi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
secara terus menerus dan minim emisi seperti angin, panas Bumi, dan sinar Matahari.

1. Energi Matahari

Energi Matahari merupakan sumber energi yang paling utama bagi kehidupan
manusia dan terjamin keberadaannya di muka Bumi. Selain itu, Matahari bisa
menyediakan 10.000 kali energi Bumi yang dimanfaatkan seluruh dunia secara gratis
dan menjadi salah satu sumber energi alternatif yang potensial untuk dikelola serta
dikembangkan lebih lanjut.

2. Angin

Angin merupakan salah satu sumber energi yang telah dimanfaatkan sejak berabad-
abad lalu. Angin digunakan untuk menggerakkan perahu layar ke berbagai tempat. Di
samping itu, angin digunakan untuk memutar kincir angin agar dapat menggerakkan
irigasi pertanian dan memompa air. Angin juga menggerakkan kincir angin modern
untuk memutar turbin pembangkit tenaga listrik. Negara-negara seperti Jerman,
Denmark, India, Cina dan Amerika Serikat membangun turbin angin sebagai sumber
tenaga listrik tambahan.

3. Air
Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Tenaga
air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapatkan dari sungai yang dibendung.
Pada bagian bawah lubang-lubang air, terdapat turbin yang berfungsi mengubah
energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan
generator air. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut hydroelectric
(listrik tenaga air).

Anda mungkin juga menyukai