Anda di halaman 1dari 11

PENYEBAB PEMANASAN

GLOBAL (FISIKA)

KELOMPOK 3 (KELAS X 8)

Anggota:
1. Angel Daun Datu
2. Haikal Septian
3. Hyang Dara Ayu S.W
4. Nur Aisyah
5. Rani Tria Paelongan

SMA NEGERI 7 BALIKPAPAN


KATA PENGANTAR

Terima kasih kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah
perlindungan dan kesehatan untuk kami siswa-siswi SMA NEGERI 7
BALIKPAPAN kelas X-8, sehingga pada kesempatan kali ini kami dapat
membuat Makalah mata pelajaran Fisika tentang “Pemanasan Global” dapat
kami selesaikan dengan baik. Terima kasih juga kepada teman-teman yang
sudah meluangkan waktu dan pikiran dalam pembuatan makalah ini.
Kiranya apa yang kami ketik dan kami jabarkan pada Makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya tentang Pengetahuan Alam, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.
Daftar Isi:

1. Pengertian"PemanasanGlobal".
2. Penyebab Pemanasan Global, dan terjadi karena aktivitas
manusia.
3. Beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab utama dari
pemanasan global
Pengertian Pemanasan Global
Pengertian pemanasan global secara umum adalah kondisi di mana bumi mengalami
kenaikan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan. Pemanasan global mulai meningkat pada
pertengahan abad ke-20 karena meningkatnya produk sigas rumah kaca. Proses pemanasan global
ini diawali dengan pancaran atau radiasi matahari. Ada beberapa gas diatmosfer bumi yang
bertugas menahan panas tersebut. Pada saat pemanasan global terjadi, hal ini justru kembali ke
bumi.

Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya. Sebagian
dari gas-gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon,
metana, dan dinitrogenoksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi.
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisigas
rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan-
perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain, perubahan iklim yang ekstrem.

Penyebab Terjadinya Pemanasan Global


1. Efek rumah kaca
Penyebab pemanasan global secara umum adalah meningkatnya produk sigas rumah kaca.
Semakin banyak gas rumah kaca, maka semakin banyak konsentrasi ozon (O3) yang bereaksi
dengan gas rumah kaca tersebut. Akibatnya konsentrasi O3 distratosfer berkurang. Lubang ozon
sebenarnya adalah istilah untuk menyatakan penurunan konsentrasi O3 distratosfer. Adanya
lubang O3 mengakibatkan radiasi ultraviolet dari matahari semakin besar intensitasnya
memasuki bumi. Akibatnya adalah suhu bumi menjadi naik.

2. Penggunaan Bahan Bakar Bensin


Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-Cuma juga bisa menjadi penyebab terjadinya
pemanasan global. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya. Saat
bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan menimbulkan gas karbon dioksida. Gas
karbon dioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Namun sayangnya,
cahaya panas ini tidak bisa disalurkan keluar angkasa. Pada
akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga
berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.
3. Penggunaan Listrik yang Boros
Boros listrik pun bisa menjadi penyebab terjadinyapemanasan global. Ada penguapan pada
listrik yang terlalu sering digunakan. Upaya yang bisa dilakukan adalah lebih efisien
menggunakan. Disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak asal-asalan. Pengaruh buruknya bisa
menambah gas karbon dioksida ke bumi hingga sebabkan pemanasan global. Tak hanya boros
pengeluaran, hal ini juga merusak lingkungan.

4. Polusi Metana
Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Gas
ini menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan. Gas metana berasal dari bahan-
bahan organik. Terutama terkait hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan
peternakan. Metana termasuk gas rumah kaca, di mana ia dapat memerangkap panas dalam
atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan produk si batu bara, gas alam, dan minyak. Sisa
makanan manusia yang
terbuangdanmenjadisampahpunakanmenghasilkanmetana.Indonesiatermasuk negara nomor
dua terbesar di dunia penghasil sampah makanan.

5. Gas Karbon Monoksida


Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Gas ini amat
berkaitan erat dengan aktivitas manusia. Terutama berkaitan dengan penggunaan kendarakan
bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendaraaan bermotor dan
sebabkan polusi.

6. Perilaku Konsumtif
Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang ternyata juga berdampak buruk
terhadap lingkungan. Dilansir dari reuse this bag, produk-produk yang digunakan manusia
berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca. Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk
memproduksi produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan membutuhkan
jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik dan
batu bara.
7. Sampah Plastik
Penyebab terjadinya pemanasan global selanjutnya berasal dari hasil kegiatan manusia,
yaitu tumpukan sampah plastik yang tak terkendali. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan. Menurut penelitian, plastik mengeluarkan gas metana dan etilena ketika terkena
sinar matahari dan berakibat merusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai
penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan peningkatan
pemanasan global.

8. Gas Industri
Gas dari industri pun termasuk penyebab terjadinya pemanasan global. Gas dari industri
akan menyebabkan pencemaran udara. Terutama karena asap pabriknya yang berlebihan dan
tak ditampung dengan benar. Ada gas karbon dioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain
sebagainya.

9. CFC Tidak Terkontrol


CFC merupakan Cloro Four Carbon. CFC ini termasuk penyebab terjadinya pemanasan global
yang sulit dihindarkan. CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah
tangga. Peralatan ini memang bermanfaat untuk menunjang kehidupan, tetapi jika berlebihan
juga tak direkomendasikan. CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC. Penggunaan yang
berlebihan dan tak sesuai aturan akan berdampak buruk bagi lingkungan, seperti pemanasan
global.

10. Hutan Menyempit


Hutan yang semakin sempit pun termasuk penyebab terjadinya pemanasan global. Maka
ketika telah terjadi kebakaran hutan secara besar-besaran, patut diselidiki pelaku utamanya.
Lahan hutan sangat berperan penting untuk makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru
dunia yang seharusnya dijaga. Hutan yang menyempit akan membuat cuaca semakin
memburuk. Tanpa hutan, tak ada yang membantu mengubah karbon dioksida menjadi
oksigen. Hal ini kemudian akan berdampak pada
pernapasan yang semakin terganggu. Dampaknya,
pencemaran udara akan terjadi.
11. Efek Umpan Balik
Efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan global. Umpan balik di sini
contohnya adalah penguapan air. Proses pemanasan selain menghasilkan karbon dioksida
juga menghasilkan uap air. Contohnya reaksi pembakaran hidro karbon seperti beriku tini:
CxHy+O2→CO2+H2O. Nah tuh ada H2O alias air dihasilkan. Semakin banyak pemanasan yang
terjadi akibat efek rumah kaca karbon dioksida semakin melimpah uap air yang
membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri ternyata memberi efek rumah kaca, seperti gas
CO2. Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus
hingga akhirnya tercapai ke setimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari
penguapan air disinyalir lebih besar dari efek rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya .

12. Variasi matahari


Variasi matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dilepaskan matahari.
Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain
fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Penyebab pemanasan global karena variasi
matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi matahari terjadi
peningkatan aktivitas matahari. Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu stratosfer
sebaliknya efek rumah kaca akan menurunkan suhu stratosfer. Semenjak tahun 1960,
pendinginan stratosfer ini sebenarnya sudah teramati. Peristiwa ini sepertinya tidak mungkin
terjadi jika penyumbangnya adalah aktivitas matahari.
Penipisan lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi
Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah memberikan
efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak
tahun 1950. Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap
45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35%
antara tahun 1980 dan 2000. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun ada
peningkatan sensitivitas iklim terhadap pengaruh matahari. Namun, sebagian besar
pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini fix disebabkan oleh gas-gas rumah
kaca. Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil
sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang dihasilkannya selama 30 tahun terakhir.
Dengan angka sekecil ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang terhadap
pemanasan global. Bahkan Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan
bahwa tidak ada pemanasan global dengan variasi
matahari sejak tahun 1985 sebenarnya tak ada
hubungan sama sekali , baik melalui variasi dari output
matahari maupun variasi dalam sinar kosmis. Seperti
yang sudah kita ketahui sekarang bahwa terdapat
berbagai proses yang membuat terjadinya pemanasan global
yang dapat berdampak pada kehidupan makhluk hidup di bumi.

Beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab


utama dari pemanasan global
1. Penebangan hutan (deforestasi)
Setiap tahun, penebangan hutan terjadi di berbagai belahan dunia untuk kepentingan
komersil, seperti produksi kayu untuk bahan baku kertas dan mebel maupun untuk
membuka lahan pertanian, peternakan, perumahan, atau industri. Pembukaan lahan tak
hanya dilakukan dengan menebang hutan, Tidak jarang, oknum-oknum nakal sengaja
melakukan pembakaran hutan guna lebih cepat menggunduli lahan.
Kebakaran hutan tentu akan meningkatkan suhu rata-rata di daerah tersebut. Hal ini juga
bisa melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan polutan lain ke udara. Pepohonan
berperan besar untuk menyeimbangkan efek rumah kaca dengan menyerap lebih banyak
karbon dioksida dan mencegahnya terperangkap di atmosfer.
Sementara itu, tumbuhan juga akan mengeluarkan gas oksigen untuk membantu
menetralkan suhu bumi yang kian memanas. Makin sedikit lahan hutan yang tersedia, tentu
kualitas oksigen di bumi pun makin memburuk. Deforestasi juga merusak habitat sehingga
mengancam keanekaragaman hayati.

2. Emisi gas bahan bakar kendaraan


Emisi gas buangan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab utama
pemanasan global. Sejumlah gas rumah kaca ini juga lambat laun akan merusak kualitas
udara, tanah, dan air. Lebih dari 90% transportasi yang digunakan saat ini, baik transportasi
darat, udara, maupun air, ditenagai oleh bahan bakar petroleum, seperti bensin atau diesel.
Asap knalpot dari kendaraan bermotor mengandung karbon dioksida dan polutan lainnya,
seperti gas metana dan dinitrogen dioksida. Bahkan, setiap liter bensin yang Anda gunakan
menyumbang sekitar dua kilogram karbon dioksida ke atmosfer bumi.
Setiap jenis gas polutan memiliki kemampuan memerangkap panas yang berbeda.
Beberapa di antaranya bahkan bisa memerangkap lebih banyak panas. Sebagai contoh,
metana tidak bisa bertahan lama saat berada di udara, tetapi bisa mengikat panas 84 kali
lebih cepat dan banyak daripada CO2.
3. Limbah industri
Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan global ketiga
terbesar setelah emisi gas kendaraan bermotor. Keberadaan industri bahkan ditengarai jadi
penyebab paling awal pemanasan global. Studi menunjukkan global warming perlahan mulai
terjadi pada pertengahan abad ke-19 mengikuti maraknya revolusi industri di Amerika
Serikat dan negara-negara lainnya.
Selain industri kertas, industri plastik juga jadi salah satu dalang terbesar dari global
warming. Diperkirakan 12 juta barel minyak bisa memproduksi 30 juta produk plastik PET.
Satu barel berisi sekitar 159 liter (135 kg) minyak mentah dapat mengandung 118 kg karbon.
Apabila dihitung secara kasar, pembuatan setiap ton plastik PET bisa menghasilkan sekitar 3
ton gas karbon dioksida (CO2).

4. Limbah pertanian dan peternakan


Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin parahnya pemanasan
global juga tidak boleh Anda pandang sebelah mata. Selain dari deforestasi untuk
pembukaan lahan, limbah yang dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan juga menghasilkan
emisi gas berbahaya.
Napas, gas kentut, dan kotoran kewan ternak, khususnya sapi dan kerbau,
menghasilkan gas metana yang juga termasuk jenis gas penyebab pemanasan global. Selain
itu, pupuk kompos dari kotoran hewan juga menghasilkan gas dinitrogen oksida (N2O).
Limbah industri agrikultur tercatat menyumbang sekitar 10% dari total volume emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan pada 2019.

5. Penggunaan listrik
Pembangkit listrik tenaga minyak bumi, gas alam, dan batu bara sejauh ini menjadi
penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua setelah industri pabrik. Pembakaran batu
bara untuk pembangkit listrik menghasilkan sekitar 2 miliar ton limbah karbon dioksida
(CO2) setiap tahun di Amerika Serikat. Penggunaan tenaga listrik yang boros bisa
menyumbang sekitar 25% dari total emisi gas rumah kaca pada tahun 2019.
Alat-alat elektronik di dalam rumah Anda, seperti lemari es, freezer, dan pendingin
ruangan juga berkontribusi menjadi penyebab pemanasan global. Gas berfluorinasi
(fluorinated gas) yang dihasilkannya memiliki efek
pemanasan yang sangat kuat, bahkan sampai 23 ribu kali
lebih besar dari CO2.
Daftar Pustaka:

1. https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/penyebab-pemanasan-global/?amp=1
2. https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/
3. https://www.liputan6.com/hot/read/4644077/10-penyebab-terjadinya-pemanasan-global-dancara-
mengatasinya
4. www.gramedia.com
5. www.liputan6.com
6. www.hellosehat.com

Anda mungkin juga menyukai