Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PEMANASAN GLOBAL

Tugas Mata Pelajaran Fisika

Guru Mata Pelajaran:

Nini Haryanti, S.Pd

Nama kelompok :

1. Novri Fitriani

2. Zika Sabilah

3. Yulis Setiawati

Kelas : XII IPA 2

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMA NEGERI 1 PARITTIGA

TAHUN AJARAN 2023


Daftar Isi

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II ISI

A. Penyebab Pemanasan Global

1. Efek Rumah Kaca

2. Pemipisan Lapisan Oon

3. Emisi Karbon

B. Dampak Pemanasan Global

1. Gangguan Cuaca dan Iklim

2. Meningkatkan Permukaan Air Laut

3. Mengancam Kesehatan Manusia

C. Kesepakatan Internasional tentang Pemanasan Global

1. UMO

2. IPCC

3. UNFCCC

4. Protokol Kyoto

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Penutup
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di

bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.

Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74

0.18 °C. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya

emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,

perfluorokarbon,dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari proses

pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan dan

pembakaran hutan. Pemanasan global diperkirakan telah menyebabkan perubahan-perubahan

sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain; perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es

sehingga permukaan air laut naik, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Adanya perubahan

sistem dalam ekosistem ini telah memberi dampak pada kehidupan di bumi seperti terpengaruhnya

hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.

Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di

bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika tanpa efek rumah kaca. Tetapi, jika efek

rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan kondisi normalnya maka sistem tersebut akan bersifat

merusak. Melihat sebagian besar emisi gas rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia,

maka pemanasan global harus ada upaya solusinya dengan merubah pola hidup dan perilaku

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi

dunia saat ini. Pemanasan global berhubungann dengan proses meningkatnya suhu rata-rata

permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar

matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas

dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.
Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap oleh gas-gas

rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas- gas rumah kaca terutama

berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida. Kontribusi besar yang mengakibatkan

akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir adalah aktivitas manusia. Temperatur global rata-rata

setiap tahun dan lima tahunan tampak meningkat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penyebab pemanasan global ?

2. Bagaimana dampak pemanasan global ?

3. Bagaimana kesepakatan internasional tentang pemanasan global ?

4. Bagaimana upaya pengurangi pemanasan global ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui penyebab pemanasan global.

2. Untuk mengetahui dampak pemanasan global.

3. Untuk mengetahui kesepakatan internasional tentang pemanasan global.

4. Untuk mengetahui upaya pengurangi pemanasan global.


BAB II

ISI

A. Penyebab Pemanasan Global

1. Efek rumah kaca

Dalam rumah kaca (greenhouse) yang digunakan dalam budidaya terutama di negara yang

mengalami musim salju, atau percobaan tanaman dalam bidang biologi dan pertanian, energi

matahari (panas) yang masuk melalui atap kaca sebagian dipantulkan keluar atmosfer dan sebagian

lainnya terperangkap di dalam greenhouse sehingga menaikkan suhu di dalamnya. Contoh lain

yang dapat mengilustrasikan kejadian efek rumah kaca adalah, ketika kita berada dalam mobil

dengan kaca tertutup yang sedang parkir di bawah terik matahari.

Panas yang masuk melalui kaca mobil, sebagian dipantulkan kembali ke luar melalui kaca

tetapi sebagian lainnya terperangkap di dalam ruang mobil. Akibatnya suhu di dalam ruang lebih

tinggi (panas) daripada di luarnya. Matahari merupakan sumber energi utama dari setiap sumber

energi yang terdapat di bumi. Energi matahari sebagian terbesar dalam bentuk radiasi gelombang

pendek, termasuk cahaya tampak. Energi ini mengenai permukaan bumi dan berubah dari cahaya

menjadi panas.

Permukaan bumi kemudian menyerap sebagian panas menghangatkan bumi, dan sebagian

dipantulkannya kembali ke luarangkasa. Menumpuknya jumlah gas rumah kaca seperti uap air,

karbon dioksida, dan metana di atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas ini dalam bentuk

radiasi infra merah tetap terperangkap di atmosfer bumi, kemudian gas-gas ini menyerap dan

memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Akibatnya

panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Kondisi ini dapat terjadi berulang sehingga

mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terusmeningkat. Gas-gas tersebut berfungsi

sebagaimana kaca pada atap rumah kaca. Makin meningkat konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,

makin besar pula efek panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi,

karena tanpa efek rumah kaca planet bumi akan menjadi sangat dingin lebih kurang -18°C,
sehingga sekuruh permukaan bumi akan tertutup lapiesan es. Dengan temperatur rata-rata sebesar

15°C, bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C dengan efek rumah kaca. Akan tetapi jika gas-gas

tersebut telah berlebih di atmosfer, maka akan terjadi sebaliknya dan mengakibatkan pemanasan

global.

2. Penipisan Lapisan Ozon

Kerusakan lapisan ozon dalam waktu terakhir ini meningkat pesat. Kondisi ini

mengharuskan manusia lebih waspada untuk beberapa waktu ke depan. Rusaknya lapisan ozon

membuat sinar ultraviolet-B berbahaya bisa masuk melewati atmosfer. Sinar inilah yang

menyebabkan kanker kulit, katarak, dan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Meski demikian

ternyata Ozon juga bermanfaat bagi kehidupan manusia khususnya dalam kepentingan industri dan

kesehatan. Melalui perjanjian Montreal Protocol dari PBB, beberapa zat kimia dilarang digunakan

karena keberadaanya bisa bertahan lama di atmosfer hingga puluhan tahun. Perjanjian Montreal

Protocol 1987 melarang penggunaaan zat Chlorofluorocarbon (CFC) yang banyak digunakan

pada lemari es. WMO memaparkan data ini di ajang tahunan European Geosciences Union (EGU)

di Vienna, Austria. Tingkat kerusakan lapisan ozon dimusim dingin tergantung pada kondisi

meteorologi.

a. Pengertian Ozon

Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara

alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan

membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Lapisan ozon adalah lapisan di

atmosfer pada ketinggian 19 sampai 48 km (12 sampai 30 mil) di atas permukaan Bumi yang

mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan

terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa

ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang

muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.

Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila

terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan
di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker.

Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km diatas permukaan bumi yang dikenal

sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan denganberbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme

utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet

(UV) dari matahari. Ozon (O3) dihasilkan apabila O₂ menyerap sinar ultraviolet pada jarak

gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang

yang besar dari 290 nm. Os juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm.

Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilanganozon lapisan dan

penyerapan 90% sinar UV.Dalam ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan

bahan cemar biasa.

Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar

rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi

eletromagnetik. UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik.

Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan,

organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapansinar UV berbahaya

oleh ozon stratosfer amat penting untuk seluruh bumi. Ozon di muka bumi terbentuk oleh sinar

ultraviolet yang menguraikan molekul O, membentuk unsur oksigen. Unsur oksigen ini bergabung

dengan molekul yang tidak terurai dan membentuk O. Kadangkala unsur oksigen akan bergabung

dengan N₂untuk membentuk nitrogen oksida; yang apabila bercampur dengan cahaya mampu

membentuk ozon.

Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (02) yang

dengannya kita bernafas membentuk hampir 20% atmosfer. Pembentukan ozon (03), molekul

triatom oksigen kurang banyak dalam atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas

atmosfer.

b. Manfaat Ozon

Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi

dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan

kulit terbakar. Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk mengenyahkan kuman
sebelum dibotolkan (antiseptik), menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen

sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna), membantu proses

flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan

arsenik), mencuci, dan memutihkan kain (dipaten), membantumewarnakan plastik atau

menentukan ketahanan getah.

Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang

dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon terhasil dengan berbagai percampuran kimiawi, tetapi

mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar

ultraviolet (UV) dari matahari. Ozon (03) dihasilkan apabila O₂ menyerap sinar UV pada jarak

gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang

yang besar dari 290 nm. O juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm.

Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan ketetapan bilangan ozon dalam lapisan

dan penyerapan 90% sinar UV. UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan

genetik.

Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi

hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapan sinaran UV

berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di bumi. Jumlah ozon dalam

atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan musim. Ozon ditentukan dalam satuanDobson (Du)

di mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3 mm tebal lapisan ozon yang tulen jika

dimampatkan ke tekanan permukaan laut. Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di kawasan

tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-besar putaran atmosfer semasa musim

salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

c. Penyebab Menipisnya Lapisan Ozon

Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah chlorofluorokarbon (CFC)

buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-

angsur dalam tingkat ozon global. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang

tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalampenyembur, pembuatan busa dan

bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik. Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang
dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam

waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 sampai 50

km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 sampai 25 km, kurang sinar UV

diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom

klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.

Para ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia chloro fluoro

karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol,

memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin

ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan

molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul

ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-

negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida

dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.

Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab

meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu,

memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya

karbondioksida. Dan sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu

terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit

pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.

Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya

ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area

ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama

beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada

ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan

di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan-penerbangan yang dilakukan untuk meneliti

hal ini juga memberikan hasil yang sama.


Pada tahun 1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan

terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika

Serikat. Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak 1990 diusulkan oleh Komunitas Eropa

(sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush. Pada

Desember 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi

pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan

pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000. CFC tidak diproduksi lagi di negara

maju pada akhir tahun 1995 dan dihentikan secara bertahap di negara berkembang hingga tahun

2010. Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila

dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC, hingga 2020 pada negara maju

dan 2016 di negara berkembang.

Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, pada tahun 1991, National

Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Sateli Peneliti Atmosfer. Dilihat dari

penyebab menipisnya lapisan ozon dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

1) CFC. Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC)

yangmengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan

cara yangtidak terkira banyaknya.

2) Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat negatif pada lapisan

ozon.Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon. Semakin

lama,volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon monokida yang di

keluarkan,bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume kendaraan

semakinhari semakin bertambah.

3) Penggundulan hutan secara besar2an sangat berakibat buruk pada kualitas udara yang ada dibumi.

Gas2 karbon yang merusak lapisan ozon tidak lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagiyang

harus diandalkan untuk menyerap gas-gas tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan

ozondan tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup.


4) Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil.

Tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti ‘barli’ dan ‘oat’

menunjukkanPenurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman

diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga

merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada.

5) Pada hewan, Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan,

serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-

hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang

sering disebut sebagai “efek rumah kaca”. Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon. Menjadi

mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan Secara serius

melalui UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB Yang bergerak

dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.

6) Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam memperparah kerusakan

Lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan. Gas yang dikeluarkan dapat merusak lapisan

Ozon,amat mencemari udara, belum lagi limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan pabrik,

dapat merusak lingkungan.

d. Dampak Penipisan Lapisan Ozon

Ozon di atmosfer bawah menyebabkan banyak kerugian berupa gangguan kesehatan,Ekologi, dan

pertanian. Apabila lapisan ozon bocor dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti:

1) Meningkatnya penyakit kanker kulit.

2) Katarak pada manusia.

3) Merusak tanaman pangan tertentu.

4) Memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut.

5) Dan meningkatnya karbondioksida.

Pencairan gunung es juga bisa menjadi dampak penipisan lapisan ozon seperti lubang ozon

Di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartik

pada musim semi. Pembentukan lubang tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke
keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas. Mencegah Agar Ozon Tidak

Menipis. Beberapa langkan yang dapat dilakukan untuk menjaga lapisan ozon adalah dengan

Melakukan kegiatan ramah ozon atau ozone friendly dan sosialisasi untuk mengubah perilaku

Manusia secara bertahap. Upaya ini harus selalu menerapkan prinsip 4R, yaitu melakukan:

reduce, reuse, recycle, replace/replant. Langkah-langkah lain:

1) Kurangi pemakaian barang-barang yang mengandung CFC atau Freon. Seperti:

a) mengurangi pemakaian pada mesin pendingin (AC dan kulkas).

b) mengurangi produk berbentuk spray (semprot) dan busa plastik.

c) membatasi produksi dan penggunaan produk yang berbahaya dan beracun.

2) Di rumah dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang digunakan.

a) Diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar dapat masuk

dengan leluasa keDalam ruangan kantor atau kamar tidur sehingga keperluan AC

bisa dikurangi.

b) Sesuaikan kapasitas kulkas dengan dengan kebutuhan sehingga lebih efektif.

3. Emisi karbon

Emisi berhubungan dengan proses perpindahan suatu benda. Menurut Cambridge Dictionary,

emisi adalah sejumlah gas, panas, cahaya, dan lain-lain yang dikirimkan keluar. Kata ini sering

digunakan untuk menyebut emisi panas, emisi cahaya, hingga emisi karbon.

Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung

karbon, seperti CO2, solar, LPJ, dan bahan bakar lainnya. Dalam arti sederhana, emisi karbon adalah

pelepasan karbon ke atmosfer.

Emisi karbon menjadi kontributor perubahan iklim bersama dengan emisi gas rumah kaca.

Emisi gas yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini

mengakibatkan peningkatan suhu di bumi secara signifikan.

a. Penyebab Emisi Karbon


Emisi karbon disebabkan oleh aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung karbon.

Untuk mengetahui besaran emisi, maka dilakukan pengukuran jejak karbon. Melansir Ensiklopedia

Britannica, jejak karbon merupakan jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang berkaitan dengan segala

aktivitas seseorang atau entitas lain seperti bangunan, perusahaan, negara, dan lain-lain. Jejak karbon

berasal dari jejak ekologi yang merupakan dampak terhadap lingkungan yang dinyatakan sebagai

jumlah lahan untuk mempertahankan sumber daya alam. Konsep jejak karbon juga sering mencakup

misigas rumah kaca lainnya, seperti metana, nitrous oxide, atau chlorofluorocarbons (CFC).

b. Dampak Emisi Karbon

Sebuah studi global tentang emisi karbon yangditerbitkan dalam Jurnal Sustainability mengungkapkan,

peningkatan emisi karbon telahmenyebabkan kekhawatiran yang signifikan di antaranegara-negara

seperti China, Amerika Serikat,Rusia, India, Uni Eropa, dan Jepang sebagai penghasil emisi karbon

terkemuka dunia. Emisi karbon berdampak terhadap perubahan iklimglobal. Beberapa studi penelitian

emisi karbon telahmenarik perhatian para peneliti karena iklim globalyang berubah dengan cepat. Para

peneliti berhasilmengungkap bahwa emisi antropogenik dari satutriliun ton karbon cenderung

menyebabkanpeningkatan suhu global sebesar dua derajat Celcius.

c. Cara Mengurangi Emisi Karbon

Jejak karbon dapat dikurangi melalui melaluipeningkatan efisiensi energi dan perubahan gayahidup

dan kebiasaan membeli. Pengalihanpenggunaan energi dan transportasi seseorangdapat berdampak

pada jejak karbon primer. Contohnya adalah menggunakan transportasi umum,seperti bus dan kereta

api, memasang lampu hematenergi, menambahkan insulasi pada bangunan.Selain itu, emisi karbon

juga dapat dikurangi denganmenggunakan sumber energi terbarukan untukmenghasilkan listrik yang

dibutuhkan.
B. Dampak Pemanasan Golbal

1. Gangguan Cuaca dan Iklim

a. cuaca menjadi tidak menentu Kita sangat sulit memprediksi cuaca yg akan terjadi dalam

kurun.Waktu tertentu. Apabilakita memprediksikan hari akan cerah, tiba-tiba huja bisa

turun hujan.Hal inilah yang menyebabkan kesulitan melakukan ramalan cuacturun

b. musim datang tidak sesuai dengan masanya. Sejak akhir-akhir ini pemanasan global

melanda bumi,musim datang semakin tidak beraturan semakin tidak pada masanya.

Misalnya dibulan November yang seharusnya sudah memasuki musim penghujan,justru

masih terasa panas dan tidak menunjukan tanda-tanda akan turun hujan.

c. iklim atau cuaca menjadi terasa lebih panas Ketika pemanasan global terjadi,maka udara

menjadi terasa lebih panas dan panashuj ini merupakan panas yang menyengat kulit.

Jadi,meskipun matahari tidak terlalu terik, namun cuaca cukup membakar kulit kita

sehingga kita akan merasa gerah dan kepanasan.

2. Meningkatkan Permukaan Air Laut

a. permukaan air laut mengalami kenaikan

Kenaikan pada permukaan air laut ini memanglah tidak terlalu banyak sehingga mungkin

saja saja kita tidak terlalu menyadari. Misalnya banyak tempat yang dulunya tidak

tergenang dan sekarang tergenang air laut. Kemudian terjadi banjir diberbagai tempat,

selain itu banyak pulau-pulau kecil yang tenggelam. Kenaikan permukaan air laut tidak

lain dikarenakan es yang mencair akibat bumi semakin panas. Es yang mencair ini

merupakan es yang berada di kutub bumi ,baik kutub Utara maupun kutub Selatan. Ketika

es mencair maka akan menambah volume air laut,sehingga permukaan air laut menjadi

naik akibat bertambahnya volume tersebut.

b. suhu permukaan air lautmeningkatersebu

Hal inilah yang menyebabkan suhu air laut sekarang ini lebih hangat dari pada laut yang

dulu. Air laut yang hangat ini akan membawa perubahan ke ekosistem air laut. Air laut

yang hangat disebabkan cuaca bumi yang semakin panas akibat pemanasan global.

c. banyak pulau-pulau yang tenggelam


Pulau-pulau tenggelam karena permukaan air laut menjadi naik sehingga menutupi

pinggiran pulau. Apabila mengalami kenaikan maka suatu saat pulau-pulau besar yang

dihuni manusia pun lama -kelamaan akan tenggelam.

d. binatang-binatang laut mati

Beberapa perubahan keadaan adalah suhu air laut yang meningkat. Tidak semua makhluk

hidup bawah laut tahan akan suhu air laut yang menghangat, akibatnya beberapa makhluk

hidup yang tidak dapat bertahan tersebut akan mati. Selain itu, pemanasan global juga

dapat memicu terjadinya beberapa peristiwa laut yang dapat menjadi pembunuh massal

bagi ikan laut.

3. Mengancam Kesehatan Manusia

a. kematian akibat bencana /cuaca ekstrim

Peristiwa ekstrimyang bebebrapa tahun belakangan ini sering terjadi merupakan salah satu

dampak pemanasan global .Mulai dari banjir besar,badai,suhu bumi yang semakin pansat

hingga mencairnya es di kutub semuanya memakan banyak korban.Sebuah penelitian yang

dimuat dalam Journal Of Geopyshical Research Atmospheres pada 2007 mengungkapkan

bahwa beberapa daerah Eropa pernah mengalami gelombang panas yang meningkat 2 kali

lipat dari 100 tahun lalu dan memakan korban jiwa sebanyak 70.000 orang.

b. Kekeringan

Kondisi kekeringan tanah disuatudaerah biasanya disebabkan oleh perubahan iklim

danpenyalahgunaan tanah atau lahan.Ketika suatu lahan tanah mengalami degradasi

otomatis tana juga menjadi tidak subur untuk digunakan . Akibatnya luas lahan yang

seharusnya masih dapat digunakan untuk kepentingan manusia seperti pertanian, bercocok

tanam dan lainnya.

c. gangguan pernapasan

Asma merupakan salah satu gangguan pernapasan yang menjadi dampak pemanasan

global. Secaratidak langsung perubahan suhu dibumi dapat memengaruhi kualitas udara

karena tingginya kadar polutan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pemanasan
global telah memebuat iklim berubah sekitar 0,85°C lebih panad. Pada akhirnya

peningkatan suhu dan polusi udara berdampak pada pernapasan.

C. Kesepakatan Internasional tentang Pemanasan Global

Perkembangan dunia industri di berbagai negara terutama negara maju telah memberikan

manfaat dalam bidang perekonomian khususnya dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi

orang banyak. Namun, di sisi lain gas buangan hasil industri membuat temperatur bumi kian

memanas. Dampak Pemanasan global yang terjadi sudah disadari dan dirasakan oleh kita semua.

Beberapa puluh tahun lalu, sebagian masyarakat dunia berkumpul, duduk bersama dengan

membawa data dan fakta tentang pemanasan global, kemudian melakukan kesepakatan untuk

menanggulangi /mengurangi dampak pemanasan global.

Berikut ini hasil kesepakatan Dunia Internasional dalam upaya penanggulangan dampak

pemanasan global :

1. WMO

World Meteorological Organization (WMO) selaku lembaga dunia yang mengatur regulasi

yang berkaitan dengan cuaca dan iklim telah menerbitkan beberapa aturan terkait.

Sebelumnya acuan yang digunakan oleh lembaga penyelenggara kegiatan meteorologi pada

negara-negara di dunia adalah perhitungan normal iklim pada Guide to Climatological

Practices -WMO No. 100 edisi 2011. Pada 2016, WMO menerbitkan Updates WMO

Climatological Standard Normals, chapter 4, item 4.8, updated 19.01.2016 yang khusus

membahas perubahan definisi dalam normal iklim.

Sejarah World Meteorological Organization (WMO), lebih jauh sebelumnya, I. R. Tannehill

menyebutkan cikal bakal berdirinya IMO yang menjadi bagian sejarah World Meteorological

Organization (WMO) dimulai pada tahun 1853 di Brussel, Belgia di mana dilaksanakannya

Konferensi Meteorologi Maritim. Konferensi tersebut menandai dimulainya kerja sama

pengumpulan data cuaca dari kapal di laut. Selanjutnya pada tahun 1872 diselenggarakan

pertemuan informal para meteorologis di Leipzig, Jerman. Menurut I. R. Tannehill pertemuan

tersebut merupakan yang pertama dalam kaitan pengamatan cuaca pada stasiun di daratan.
Pertemuan tersebut dihadiri 52 meteorologis guna membicarakan kemungkinan terbentuknya

kerja sama meteorologi antarbangsa. Profesor Buys Ballot seorang meteorologis kenamaan

dunia yang juga menjabat sebagai direktur KNMI pada kesempatan tersebut memaparkan

idenya mengenai penyeragaman sistem pengamatan meteorologi.

2. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)

Pada tahun 1988, Badan PBB untuk lingkungan (United Nations Environment

Programme) dan organisasi meteorologi dunia (World Meteorology Organization) mendirikan

sebuah panel antar pemerintah untuk perubahan iklim yang dikenal dengan IPCC

(Intergovernmental Panel on Climate Change) yang terdiri atas 300 lebih pakar perubahan

iklim dari seluruh dunia. IPCC bersekretariat di Jenewa (Swiss) dan bertemu satu tahun sekali

di sebuah rapat pleno yang membahas tiga hal utama :

a. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim

b. Dampak, adaptasi dan kerentanan

c. Mitigasi perubahan iklim

Pada tahun 1990 dan 1992, IPCC menyimpulkan bahwa penggandaan jumlah gas rumah

kaca di atmosfer mengarah pada konsekuensi serius bagi masalah sosial, ekonomi, dan sistem

alam di dunia. Selain itu, IPCC menyimpulkan bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan

dari aktivitas manusia juga memberikan kontribusi pada gas rumah kaca alami dan akan

menyebabkan atmosfer bertambah panas. IPCC memperkirakan penggandaan emisi gas rumah

kaca akan menyebabkan pemanasan global sebesar 1,5 – 4,5 derajat celcius. Majelis umum

PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk sebuah badan negosiasi antar

pemerintah, yaitu Intergovernmental Negotiating Commitee (INC) untuk merundingkan

sebuah konvensi mengenai perubahan iklim. Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis

besar terdiri dari :

a. Laporan Kelompok Kerja I dikeluarkan pada Februari 2007, menekankan bahwa

manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca (GRK) di lapisan udara.
b. Laporan Kelompok Kerja II mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim

dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di banyak

negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan yang dapat

menyebabkan pemanasan global.

c. Laporan kelompok kerja III yang dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses

pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi adaptasi untuk

bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa dihindari.

3. UNFCCC

Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa (UNFCCC)

adalah perjanjian lingkungan internasional yang dirundingkan pada KTT Bumi di Rio de

Janeiro tanggal 3 sampai 14 Juni 1992 dan diberlakukan tanggal 21 Maret 1994. Tujuan

UNFCCC adalah "menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer sampai tingkat yang

mampu mencegah campur tangan manusia dengan sistem iklim". Kerangka kerja ini tidak

menetapkan batas emisi gas rumah kaca yang mengikat terhadap setiap negara dan tidak

mencantumkan mekanisme penegakan hukum. Kerangka kerja ini menentukan bagaimana

perjanjian internasional tertentu (disebut "protokol") dapat mengatur batas gas rumah kaca

yang benar-benar mengikat.

Awalnya, Intergovernmental Negotiating Committee menulis teks Konvensi Kerangka

Kerja dalam pertemuan di New York tanggal 30 April sampai 9 Mei 1992. UNFCCC

diadopsi tanggal 9 Mei 1992 dan dapat ditandatangani sejak 4 Juni 1992. UNFCCC

melibatkan 196 penandatangan per Maret 2014. Konvensi ini mendapat legitimasi luas

karena keanggotaannya yang hampir universal.

Penandatangan konvensi ini bertemu setiap tahun sejak 1995 dalam Konferensi

Penandatangan (COP) untuk menilai kemajuan terkait perubahan iklim. Pada tahun

1997, Protokol Kyoto disepakati dan mewajibkan negara-negara maju untuk mengurangi

emisi gas rumah kaca. Perjanjian Cancún 2010 menyatakan bahwa pemanasan global di
masa yang akan datang harus dibatasi di bawah 2,0 °C (3,6 °F) relatif terhadap tingkat suhu

pra-industri. COP ke-20 dilaksanakan di Peru tahun 2014.

Salah satu tugas pertama yang ditetapkan UNFCCC adalah pembentukan inventaris gas

rumah kaca nasional yang berisikan emisi dan pengurangan gas rumah kaca (GRK) oleh setiap

negara penandatangan. Inventaris tersebut akan digunakan untuk menentukan tingkat suhu

yang diperlukan agar negara-negara Aneks I Protokol Kyoto bisa bergabung dan berkomitmen

mengurangi emisi gas rumah kaca. Inventaris harus selalu dimutakhirkan secara rutin oleh

negara-negara Aneks I.

UNFCCC juga merupakan nama Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang

ditugaskan mendukung pelaksanaan Konvensi ini. Kantornya terletak di Haus Carstanjen, dan

UN Campus (Langer Eugen) di Bonn, Jerman. Sejak 2006 sampai 2010, sekretariat ini

dipimpin oleh Yvo de Boer. Tanggal 17 Mei 2010, Christiana Figueres dari Costa Rica

menggantikan de Boer. Sekretariat yang dibantu oleh program paralel Intergovernmental

Panel on Climate Change (IPCC) ini bertujuan mencapai kesepakatan melalui rapat dan

pembahasan sejumlah strategi.

4. Protokol Kyoto

Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi (UNFCCC) pada

1997 di Kyoto, Jepang. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menanda tangani atau

meratifikasi Protokol Kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Negara-negara yang

meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida

dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka

menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan

pemanasan global. Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-

rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C pada tahun 2050.

Menurut rilis pers dari Program Lingkungan PBB, yaitu : “Protokol Kyoto adalah sebuah

persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca

mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu
diperhatikan adalah jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa

protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi

rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca : karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur

heksafluorida, HFC, dan PFC yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara

2008 – 2012. Targer nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untuk AS,

6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk

Australia dan 10% untuk Islandia.” .

D. Upaya Pengurangi Pemanasan Global

Upaya Mengurang, Pomanasan Globa R. Reboisas May On Reboisasi bisa menambah Jumlah pohon

sehingga lahan tersebut akan menyerap karbon dioksida yg jumlahnya cukup banyak saat ini sehingga

karbon dioksida akan In berkurang dan menambah Jumlah oksigen di dunia ini, Ron Reboisasi adalah

melakukan penghijauan kemba mestinya.

1. Energi alternatif

Tujuan penggunaan energi alternatif adalah untuk menghemat dan menjaga keterbatasan

bahan bakar minyak (BBM) dari fosil. Pemanfaatan sumberr energi alternatif bertujuan

untuk mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil.

2. Energi matahari

Energi matahari merupakan sumber energi yang paling utama bagi kehidupan

manusia dan terjamin keberadaannya di muka bumi. Selain iti, matahari bisa

menyediakan 10.000 kali energi bumi yang memanfaatkan seluruh dunia secara gratis

dan menjadi salah satu sumber energi alternatif yang potensial untuk dikelola serta

dikembangkan secara langsung.

3. Angin

Angin merupakan salah satu sumber energi yang telah dimanfaatkan sejak beradap-adap

lau. Angin digunakan untuk menggerakan perahu layar keberbagai tempat. Di sampin

itu, ngin digunakan untuk memutar kinci angin agar dapat menggerakan irigasi

pertanian dan memompa air. Air Tenaga air ( hydropower) adalah energi yang diperoleh
dari air yang mengalir. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya

ddidapatkan dari sungai yang membendung. Pada bagian lubang air, terdap turbin yang

berfungsi mengubah energi kenetik dari gerakan air ke tenaga mekanik yang dapat

menggerakan generator air. Energi lisrik yang berasal dari nergi kinetik air disebut

hydreolectric (listrik tenga air).

4. Energi panas

Energi panas bumi secara terus menerus dihasilkan oleh magama di dalam perut bumi.

Energi panas itu muncu kepermukaan bumi melalui sumber uao panas atau geiser.

Energi panas bumi memanfaatkan stasiun pembangkit tenaga panas bumi(PLTA)

untuk memutar turbin yang dihubungkan ke generator.

5. Biomassa ( bahan bakar boiologis)

Kayu adalah sumber energi biomassa yang paling banyak digunakan oleh manusia.

Sejak dahulu, manusian membakar kayu untuk menghangatkan rumah dan memasak

makanan. Selain dari kayu, energi ini bisa didapatkan dari tanaman pertanian, tempat

pembuangan dan limbah. Limbah perkotaan, limbah industri, limbah pertanian, dan

limbah kayu merupakan sumber energi biomassa. Biosolar, biogas, dan bioetanol

merupakan bahan bakar bio. Biosolar (biodiesel) dihasilkan dari minyak kelapa sawit,

biogas dari kotoran hewan, dan bioetanol dari bahan tumbuhan. Bahan baku bioetanol

dapat diperoleh dari tanaman tebu, singkong, kentang, dan jagung.

❖ Kelebihan dan Kekurangan Energi Alternatif

1. Kelebihan Energi Alternatif

1) Tidak akan habis karena berasal dari sumber daya alam yang selalu ada atau dapat

diperbarui.

2) Tidak mencemari lingkungan.

3) Energi yang dihasilkan sangat besar.

2. Kekurangan Energi Alternatif

1) Membutuhkan biaya yang besar terutama untuk membangun pembangkit listrik.


2) Teknologi tinggi dibutuhkan untuk mengubah energi alternatif menjadi energi yang

digunakan.

3) Keberadaan energi dipengaruhi oleh musim, misalnya volume air berkurang

sehingga energi yang dihasilkan sedikit


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemanasan global adalah bagaimana manusia menjaga pemanasan semakin memburuk, pemanasan

global terjadi ketika karbon dioksida (CO) dan polutan udara lainnya terkumpul di atmosfer dan

menyerap sinar marahari dan radiasi matahari yang telah dipantulkan ke permukaan bumi.

B. Saran

Untuk mengatasi global warming, terapkan hidup sehat, misal dengan bersepeda atau jalan kaki

ketimbang bersepeda motor. Selain itu kita harus berhemat dengan membeli barang yang memang

harus di beli, jangan sampai tidak terpakai dan menjadi limbah yang mengotori lingkungan.

C. Sumber

https://ilmugeografi.com

https://dlh.semarangkota.go.id/penyebab-global-warming-serta-solusi-yang-dibutuhkan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Kyoto#:~:text=Protokol%20Kyoto%2C%20(nama%20resmi%20bahasa,

mengurangkan%20emisi%20gas%20rumah%20kaca.

Anda mungkin juga menyukai