Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENYEBAB

TERJADINYA EFEK RUMAH


KACA

OLEH:

NAMA: SALWA NABILA HADI PUTRI

NO. ABSEN: 30

KELAS: XI MIPA 3

SMA NEGERI 1 MLONGGO

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Beberapa tahun belakangan ini, kita sering merasakan perubahan cuaca yang
ekstrim. Dalam waktu singkat, cuaca yang awalnya terasa sangat panas, tiba-tiba
berubah menjadi mendung dan tak lama kemudian turun hujan. Dapat diamati
dari waktu ke waktu, bumi yang kita tinggali makin lama makin terasa panas. Hal
ini kemudian disebut sebagai pemanasan global atau global warming, yaitu
terjadinya peningkatan suhu di permukaan bumi akibat efek rumah kaca.
Efek rumah kaca (Green House Effect) pertama kali ditemukan oleh Joseph
Fourier pada tahun 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer
memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit lainnya yang
beratmosfer (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca. Efek
rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia.
Yang saat ini dihadapi adalah efek rumah kaca akibat ulah manusia. Sampai
detik ini, masih banyak manusia yang melakukan aktivitas tanpa mempedulikan
efek apa yang terjadi pada alam dari aktivitas asal mereka tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud efek rumah kaca?
2. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca?
3. Apa yang dapat menyebabkan timbulnya efek rumah kaca?
4. Apa akibat yang ditimbulkan dari efek rumah kaca?
5. Bagaimana cara mengurangi/mengatasi bahaya dari efek rumah kaca?

1.3. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya efek
rumah kaca (Green house Effect) serta dampaknya bagi kehidupan di bumi.
BAB II
LANDASAN TEORI

Istilah efek rumah kaca dalam bahasa Inggris disebut dengan green house
effect, pada awalnya berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah
berkilim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam dan menyimpan
sayur-mayur di musim dingin. Para petani tersebut menggunakan rumah kaca
karena sifat kaca yang mudah meneyerap panas dan sulit melepas panas. Di dalam
rumah kaca tersebut suhunya lebih tinggi daripada di luar rumah kaca. Hal ini
dikarenakan cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantukan kembali oleh
benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas berupa
gelombang sinar infra merah. Akan tetapi, gelombang panas tersebut
terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak bercampur dengan udara
dingin di luar ruangan.
Sementara itu, efek rumah kaca sendiri memiliki arti sebuah istilah untuk
menggambarkan kondisi bumi yang memiliki efek seperti rumah kaca (dapat
dilihat pada penjelasan di atas). Panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi.
Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) bisa menahan panas matahari
yang mengakibatkan panas matahari terperangkap di atmosfer bumi.
Para ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Salah satu
ilmuwan tersebut adalah Joseph Fourier, yang kemudian dikenal sebagai penemu
efek rumah kaca dan pertama kali dilaporkan kuantitatif oleh Svante Arrhenius
pada tahun 1896. Joseph Fourier mengatakan bahwa adanya gas-gas rumah kaca
tersebutlah yang membuat iklimdi bumi layak huni. Tanpa efek rumah kaca,
diperkirakan permukaan bumi akan berubah sekitar 60 oF atau 15,6o lebih dingin.
Suhu bumi akan menjadi sangat dingin dan beku, seperti halnya juga yang terjadi
pada planet Mars.
Dalam kondisi normal, matahari menyinari bumi pada siang hari sehingga
permukaannya akan terasa hangat. Sementara pada malam hari permukaan bumi
akan terasa dingin. Namun, lantaran ada efek rumah kaca, sebagian panas yang
seharusnya dipantulkan permukaan bumi itu diperangkap oleh gas-gas rumah
kaca di atmosfer. Itulah yang menyebabkan bumi makin hangat dari tahun ke
tahun. Apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca kian meningkat di atmosfer, efek
rumah kaca akan semakin besar.
Pengertian Efek Rumah Kaca Menurut Para Ahli

1. Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS)


Efek rumah kaca merupakan kejadian saat panas di bumi terperangkap
karena terhalang gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas
emisi itu sebagian besar berasal dari asap kendaraan pabrik, serta
kebakaran hutan.
2. Badan Perlindungan Lingkungan (AS)
Efek rumah kaca merupakan proses meningkatnya suhu rata-rata
permukaan bumi akibat menipisnya lapisan atmosfer bumi yang juga bisa
berdampak pada kebocoran.
3. Dewan Pertahanan Sumber Daya alam
Efek rumah kaca merupakan krisis lingkungan dan kemanusiaan yang
tengah terjadi di bumi. Gas-gas yang menyumbang efek rumah kaca di
antaranya uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4), ozon
(O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro Carbon), serta HFC
(Hydro Fluoro Carbon). Gas-gas itu sebenarnya diperlukan agar bumi
tidak dingin. Namun, sejak terjadinya revolusi industri, gas-gas seperti
karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya kian bertambah di
atmosfer. Konsentrasinya pun semakin meningkat imbas ulah manusia.

Dikutip dari buku IPA SMP/MTs Kelas VII terbitan Kemendikbud


yang ditulis oleh Wahono Widodo, dkk pada atmosfer bumi terdapat
beberapa gas-gas rumah kaca alami yang penting, seperti siklus air
(H2O), karbon dioksida (CO2), Nitrous Oxide (N2O), Methana (CH4),
Ozon (O3), CFC, dan HFC. Tanpa adanya gas-gas tersebut, kehidupan di
bumi tidak akan mungkin terjadi. Atas alasan tersebut, maka efek rumah
kaca hanya dapat terjadi pada planet-planet yang memiliki lapisan
atmosfer saja, seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Proses efek rumah kaca terjadi ketika radiasi sinar matahari mengenai
atmosfer bumi. Radiasi panas yang dipantulkan oleh bumi akan terhalang,
sehingga panas tersebut terperangkap ke bumi. Proses terperangkapnya panas
itu, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas rumah kaca
membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam bumi namun gas tersebut tidak
bisa memantulkannya kembali ke permukaan bumi.
Energi yang masuk ke bumi:
 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.
 25% diserap awan.
 45% diserap permukaan bumi.
 10% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Efek rumah kaca disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas CO2, dan gas-gas
lainnya CH4, NO2, HFCs, PFCs, dan SF6 di atmosfer yang disebut gas rumah
kaca. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran
bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya.
Gas rumah kaca dapat dihasilkan baik secara alamiah maupun dari hasil
kegiatan manusia. Namun, sebagian besar yang menyebabkan terjadinya
perubahan komposisi gas rumah kaca di atmosfer adalah gas-gas buang yang
teremisikan ke angkasa sebagai hasil dari aktivitas manusia untuk membangun
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selama ini. Aktivitas-aktivitas tersebut di
antaranya dari kegiatan perindustrian, penyediaan energi listrik, transportasi dan
hal lain yang bersifat membakar suatu bahan. Sedangkan dari peristiwa secara
alam juga menghasilkan/mengeluarkan gas rumah kaca seperti dari letusan
gunung berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, peternakan hingga kegiatan
bernafaspun mengelurkan gas rumah kaca. Selain itu, aktivitas manusia dalam
alih guna lahan juga mengemisikan gas rumah kaca.
Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi,
10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer,
34% dipantukan oleh awan dan permukaan bumi 42% membuat bumi menjadi
panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk
berfotosintesis.
Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak
diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh
tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas
inframerah dari pemukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. gas-
gas yang ada di atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.
Dalam skala yang lebh kecil, hal yang sama juga terjadi di dalam rumah
kaca. Radiasi sinar matahari menembus kaca, kemudian masuk ke dalam rumah
kaca. Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa
sinar inframerah dan tertahan oleh atap kaca yang mengakibatkan udara di
dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek
memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau “Green House Effect”.
Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca.
Mekanisme kerja gas rumah kaca adalah sebagai berikut-sesuai urutan
lapisan atmosfer-berturut-turut: troposfir, stratosfir, mesofir, dan termosfir.
Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek
rumah kaca.

3.2. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Menurut modul Fisika Paket C setara SMA/MA Kelas XI oleh Surya


Mudhari, Drs, MT, penyebab timbulnya efek rumah kaca adalah adanya panas
yang ditimbulkan cahaya matahari dari kumpulan gas-gas di permukaan bumi
yang terperangkap dalam atmosfer bumi.
Beberapa aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya efek rumah kaca di
antaranya, sebagai berikut:
1) Hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap
pabrik, dan hasil pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor.
2) Tingginya pemakaian pupuk kimia dalam bidang pertanian.
3) Adanya penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan
(Deforestation).
4) Penggunaan CFCs pada alat pendingin seperti AC, secara berlebihan.
5) Adanya emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan,
dan lain-lain.
6) Pencemaran laut.
7) Limbah rumah tangga yang dibiarkan lambat laun akan menghasilkan
gas metana dan karbon dioksida dari bakteri-bakteri penguraian sampah.
8) Industri peternakan seperti kotoran sapi dapat menghasilkan gas rumah
kaca, misalnya karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4).
9) Gaya hidup konsumtif. Produk-produk yang digunakan manusia
menyumbang 60% penghasil gas rumah kaca diakibatkan penggunaan
energi yang sangat banyak untuk memproduksi barang-barang industri
atau konsumsi misalnya penggunaan listrik dan batu bara.
10) Sampah plastik. Menurut penelitian, plastik mengeluarkan gas metana
dan etilen saat terkena sinar matahari dan berakibat rusak.
11) Gas karbon monoksida yang berkaitan dengan kendaraan bermotor.
12) Penggunaan listrik secara berlebihan menyebabkan penguapan pada
listrik.
13) Menggunakan bahan bakar bensin secara berlebihan juga dapat
menambah penyebab terjadinya efek rumah kaca.
14) Penggunaan tisu secara berlebihan. Tisu terbuat dari serat kayu. Jika
semakin banyak tisu yang digunakan, maka akan semakin banyak pula
serat kayu yang dibutuhkan, dengan kata lain, semakin banyak pohon
yang akan ditebang. Akibatnya, pohon di bumi semakin sedikit, dan
persediaan oksigen berkurang, juga mengakibatkan penipisan lapisan
ozon.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1. Dampak dari Efek Rumah Kaca

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya


perubahan ikilim yang sangat ekstrem di bumi. Menurut perhitungan simulasi,
efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1,5 oC. Bila
kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 oC sekitar tahun
2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan
semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi
diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi
meningkat.
Efek rumah kaca memiliki dampak yang tidak sedikit. Apabila kita tidak
segera bergerak untuk menanggulanginya, efek rumah kaca akan semakin besar
dan bisa mengancam kehidupan. Berikut beberapa contoh dampak yang
disebabkan oleh efek rumah kaca:
1. Pemanasan global.
2. Mencairnya es di kutub yang dapat mengakibatkan kenaikan air laut
yang dapat menenggelamkan daerah-daerah rendah di sekitarnya.
3. Kerusakan ekosistem dan tingginya tingkat keasamaan air laut. Hal ini
dapat menyebabkan matinya terumbu karang dan ekosistem lainnya.
4. Menipisnya lapisan ozon menyebabkan bahaya sinar ultraviolet sampai
ke permukaan bumi.
5. Kegagalan panen secara besar-besaran akibat perubahan iklim yang
drastis.
6. Meningkatkan risiko kepunahan berbagai spesies makhluk hidup.
Penelitian dalam majalah Nature, mengungkapkan peningkatan suhu dari
adanya efek rumah kaca, dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu
juta spesies.
Sejauh ini, telah disepakati oleh banyak ilmuwan dari berbagai
negara, bahwa efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim
global adalah emisi gas rumah kaca (GRK) yang berasal dari alam
maupun kegiatan manusia (anthropogenic. Adapun GRK yang
disepakati hingga 2016 ada 6 jenis, yakni CO 2, N2O, CH4, SF6, PFC5, dan
HFC5. Berdasarkan data yang terangkum dalam laporan IPCC tahun
2007, keseluruhan GRK terus mengalami peningkatan konsentrasi di
atmosfer.
4.1. Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca

Terlepas dari bahaya efek rumah kaca yang sudah dipaparkan, kita masih bisa
melakukan suatu upaya untuk setidaknya dapat mengurangi dampak efek rumah kaca
bagi kehidupan makhluk hidup di bumi.

1. Hemat energi listrik.


2. Beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik.
3. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
4. Mengolah limbah peternakan.
5. Menggalakkan reboisasi.
6. Batasi penggunaan plastik.
7. Mulai membiasakan berjalan kaki jika tempat tujuan terbilang dekat. Ini bisa
mengurangi asap kendaraan bermotor.
8. Pengelolaan sampah.
 Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik.
 menghemat pengguanaan kertas agar tidak banyak pohon yang
ditebang.
 Mengurangi pengguanaan tisu.
 Mendaur ulang kertas, plastik, dan logam.
 Membuat kompos.
BAB V

PENUTUP

Efek rumah kaca adalah kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu


udara panas yang nyaman dalam perubahan nilai yang kecil. Unsur pembentuk efek
rumah kaca ialah gas rumah kaca yang menahan panas yang menahan panas keluar
dari bumi. Peran utama adanya efek rumah kaca adalah suhu udara di bumi dapat
berada pada nilai yang nyaman bagi makhluk hidup. Tanpa efek rumah kaca, bumi
akan memiliki suhu rata-rata yang sangat dingin serta dapat membahayakan
keberlangsungan hidup dari makhluk hidup.

Oleh karena itu, tentunya harus ada penanggulangan agar dampak dari efek
rumah kaca tidak semakin parah dan berimbas pada kehidupan kita nantinya. Banyak
hal yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dampak tersebut, di
antaranya penghematan dalam menggunakan listrik penggunaan kendaraan kendaraan
bermotor atau bahan bakar, penanaman pohon, serta daur ulang sampah.

Dengan dilakukannya beberapa hal tersebut, kita turut memberikan perhatian


dan tindakan demi keberlangsungan hidup semua makhluk di muka bumi. Juga
diharapkan dari dilakukannya kegiatan tersebut adalah dampak buruk dari efek rumah
kaca dapat diatasi sedikit demi sedikit.
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Salwa Nabila Hadi. 2014. “(DOC) Makalah efek rumah kaca – deni putra
– Academia.edu”. Tersedia di https://www.academia.edu. Diakses pada tanggal 23
Maret 2022.

Putri, Salwa Nabila Hadi. Tidak tertera. “BAB 1 PENDAHULUAN A”.


Tersedia di https://ikabuh.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal 23 Maret 2022.

Putri, Salwa Nabila Hadi. 2021. “Efek Rumah Kaca: Proses, Penyebab, dan
Dampak Terjadinya – Detikcom”. Tersedia di https://www.detik.com. Diakses pada
tanggal 23 Maret.

Putri, Salwa Nabila Hadi. 2021. “Pengertian Efek Rumah Kaca, Proses
Terjadinya & Dampaknya- Gramedia.com”. Tersedia di https://www.gramedia.com.
Diakses pada tanggal 23 Maret.

Putri, Salwa Nabila Hadi. Tidak tertera. “Efek rumah kaca – Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas”. Tersedia di https://id.m.wikipedia.org. Diakses pada
tanggal 23 Maret.
KESAN & PESAN

Kesan dan pesan terhadap mapel fisika ....

Dulu, saya pikir fisika adalah mata pelajaran yang sulit, membosankan dengan
berbagai jajaran huruf, angka, dan simbol yang bersatu menjadi sebuah rumus.
Pandangan itu tercipta ketika saya berada di kelas 9. Saat itu saya merasa begitu
hopeless dengan mapel ini. Namun, akhirnya saya mengerti bagaimana pandangan itu
bisa terbangun, kuncinya terletak pada saya yang sudah takut lebih dulu dengan guru
pengajar fisika saat SMP dulu. Selama pelajaran saya tidak benar-benar memusatkan
perhatian pada sang guru, melainkan lebih mempedulikan gejolak perasaan takut
ditunjuk maju untuk mengerjakan soal.

Dan sampailah pada bangku SMA, di mana saya mengetahui sebuah fakta
bahwa sebenarnya fisika tidak jauh berbeda dengan matematika. Yang membedakan
hanyalah pada setiap soal matematika, hanya memerlukan satu rumus dan itu sudah
tentu pasti alias paten. Sementara pada setiap soal fisika, bisa memerlukan lebih dari
tiga rumus sekaligus. Terdengar begitu rumit, namun itulah kenyataannya.

Fisika dapat diselesaikan bukan hanya tergantung dengan penghapalan rumus


semata, tetapi juga pemahaman akan penerapan rumus itu pada soal. Hapal rumus
tetapi tidak tahu cara penerapan sama saja dengan tahu ke mana arah pergi tetapi
tidak tahu arah mana yang akan menghantarkan pulang. Kebanyakan siswa, termasuk
saya, lebih mementingkan hapal rumus dari pada penerapan.

Akan tetapi, ketika memasuki SMA, saya mulai menghilangkan pandangan itu,
dan merubah hapalan untuk bisa sejalan dengan penerapan. Buktinya, saya sedikit
mulai paham dengan pelajaran ini. Meskipun tak mendapat nilai banyak dan sempat
remidi satu kali ketika ulangan, setidaknya pemahaman saya terhadap mapel ini
semakin berkembang. Hal ini mungkin juga terjadi karena saya tidak merasakan takut
pada guru pengajar, Bu Anna.

Banyak yang bilang jika Bu Anna cukup galak, tetapi entahlah, saya malah
tidak merasa takut. Awal PTM saya memang sempat merasa takut, tetapi seiring
berjalannya waktu, saya mulai bisa melawan perasaan takut. Toh, sejauh ini Bu Anna
sendiri tidak pernah terlihat begitu marah, hanya sebatas membentak karena saat itu
kelas sangat berisik. Itu wajar.

Menurut saya, Bu Anna menjelaskan dengan sangat detail, tetapi terkadang


temponya begitu cepat sehingga saya sulit memahami. Bahkan saya pernah menatap
papan tulis yang sudah penuh dengan coretan rumus dengan alis menukik tajam,
berusaha mencerna penjelasan secara kilat. Saya harap, Bu Anna bisa sedikit
mengubah tempo penjelasan menjadi lebih perlahan. Banyak teman yang juga
mengeluhkan hal ini, tapi entahlah apa mereka menuliskannya pada bagian kesan dan
pesan ini. Mungkin bisa dibilang saya mewakili mereka.

Namun apapun itu, terima kasih banyak untuk Bu Anna yang sudah membuat
saya mulai suka dengan pelajaran fisika, juga membuat saya mulai memahami materi
walau tak sepenuhnya.

Terima Kasih ....

Anda mungkin juga menyukai