Abstrak
Efek rumah kaca merupakan masalah umum yang terjadi di seluruh belahan dunia yang disebabkan
oleh emisi CO2 ke atmosfer. Setiap sumber energi berkarbon yang dalam prosesnya memerlukan
pembakaran akan mengemisikan CO2 ke atmosfer. Emisi CO2 yang melebihi kemampuan
penyerapan CO2 oleh tumbuhan, akan merusak lapisan ozon. Ketika lapisan ozon rusak, maka
kemampuan atmosfer dalam memantulkan radiasi panas matahari akan berkurang sehingga radiasi
panas akan diserap dan disimpan. Tujuan dari pembuatan esai ilmiah ini adalah untuk
menganalisis aliran energi pada efek rumah kaca beserta dampak negatifnya. Pada umumnya
tingkat emisi CO2 pada setiap tahunnya memiliki tren kenaikan. Terlebih lagi di Indonesia pada
tahun 2007 hingga 2014 selalu mengalami kenaikan. Peningkatan ini disebabkan oleh sumber
energi listrik mayoritas berasal dari PLTU yang masih menggunakan sumber energi dari bahan
bakar, tren masyarakat yang menggunakan bahan bakar minyak dalam memasak, dan juga
pembakaran sampah. Ketika radiasi Matahari sampai ke Bumi, 25% dipantulkan kembali ke
angkasa oleh atmosfer atau partikel lainnya, 25% diserap oleh atmosfer, 45% diteruskan ke
permukaan Bumi dan kemudian 5% diterima dan dipantulkan kembali oleh Bumi dalam bentuk
gelombang panjang berupa energi panas (sinar inframerah). Dari panas permukaan yang ditangkap
oleh atmosfer, lebih dari 75% dapat dikaitkan dengan aksi efek rumah kaca yang menyerap radiasi
termal yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Dampak dari efek rumah kaca adalah memanasnya
suhu global bumi, perubahan iklim global, mencairnya es kutub, dan lain hal. Jadi, emisi CO2 yang
merupakan agen pembentuk efek rumah kaca harus diminimalisasi agar tidak menimbulkan efek
kerugian yang berlanjut bagi bumi.
Kata kunci: CO2, efek rumah kaca, energi panas, radiasi.
Efek rumah kaca adalah proses al. 2013). Namun demikian, emisi
terjebaknya radiasi di dalam atmosfer bukan hanya dari unsur karbon saja
akibat GRK sehingga menaikkan suhu (seperti natrium (N), fluor (F), dan lain-
gas-gas hasil pemanasan bumi yang SIPIL Jurnal Teoretis dan Terapan
efek rumah kaca (Riebeek 2010). Efek pada Tahap Konstruksi Studi Kasus :
bakar batu bara maupun bahan bakar memiliki emisi CO2 yang paling banyak
minyak. Karena jumlah persediaan di antara PLTU yang lain. Hal ini dapat
batu bara yang masih tinggi dan terjadi karena PLTU Indramayu
menyumbang berton-ton CO2. CO2 yag yang representatif terhadap aliran energi
dari bumi menuju angkasa. terlihat bahwa aliran yang terjadi saling
angkasa oleh atmosfer atau partikel mengakibatkan efek rumah kaca. Dari
lainnya, 25% diserap oleh atmosfer, 45% panas permukaan yang ditangkap oleh
diteruskan ke permukaan Bumi dan atmosfer, lebih dari 75% dapat dikaitkan
kemudian 5% diterima dan dipantulkan dengan aksi efek rumah kaca yang
rumah kaca meningkat, sinar inframerah energi yang diterimanya ke luar angkasa
global sebagai akibat dari efek rumah = 894.000 + 142 + 4.780 = 898.922 ton