Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA

PEMANASAN GLOBAL

OLEH:
SYAHRUL RAMADHAN
XI MIPA 5

TAHUN AJARAN 2019/2020


SMAN 5 BUKITTINGGI
A.    Pengertian global warming

Global warming atau pemanasan global adalah proses kenaikan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi terjadi karena adanya radiasi sinar matahari
menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar tersebut berubah menjadi energi panas dalam
bentuk sinar inframerah yang diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian sinar inframerah
dipantulkan kembali ke atmosfer dan di tangkap oleh gas-gas rumah kaca, kemudian menyebabkan
suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen
oksida. Akumulasi gas-gas kimia di atmosfer tersebut karena aktifitas manusia.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan
bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30
badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka
perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah
kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian
besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut
diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah
kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

B.     Gejala global warming

Peningkatan suhu bumi secara menyeluruh mengakibatkan naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang eksterm, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Pemanasan global juga dapat memengaruhi hasil pertanian, hilangnya glester, dan punahnya berbagai
jenis hewan. Gejala pemanasan global terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut.

1.    Efek rumah kaca

Efek rumah kaca menurut Joseph Fourier pada 1824 merupakan proses pemanasan permukaan
benda langit yang beratmosfir. Benda langit tersebut dapat berupa planet atau satelit karena komposisi
dan keadaan atmosfernya. Contoh planet yang mengalami efek rumah kaca seprti Bumi, Mars dan
Venus sedangkan satelit yang mengalami efek rumah kaca seperti Titan. Suhu rata-rata bumi tanpa
rumah kaca adalah -18°C sehingga permukaan bumi dilapisi oleh es. Efek rumah kaca menyebabkan
bumi mengalami kenaikan suhu sebesar 33°C dari suhu semula sehingga suhu rata-rata bumi menjadi
15°C. efek rumah kaca dalam keadaan normal diperlukan agar perbedaan suhu antara siang dan
malam tidak berbeda jauh.

Sumber energy bumi diperoleh dari matahari . energy matahari sebagian besar berbentuk
radiasi gelombang pendek , termasuk cahaya tampak. Cahaya tampak yang sampai ke permukaan
bumi , akan mengalami perubahan dari bentuk cahaya menjadi panas sehingga menghangatkan bumi.
Permukan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan sisanya kembali ke luar angkasa.

Pemanasan global merupakan akibat yang dipicu oleh kegiatan manusia, terutama yang
berkaitan dengan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-guna lahan. Kegiatan tersebut dapat
menghasilkan gas-gas rumah kaca yang makin lama makin banyak jumlahnya di atmosfer.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-
gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan. Gas rumah kaca yang paling banyak
adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai.
Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua.

2     Emisi Karbon

Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka
membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan
kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap
karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk
perluasan lahan pertanian. Hasilnya, pemanasan global yang mengancam kehidupan berbagai flora &
fauna di bumi tidak dapat dihindari.

3.   Efek umpan balik

Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-
gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang
menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus
berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi
uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2
sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif
udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini
hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh
es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan
yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan
terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan
menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus
yang berkelanjutan.

Umpan balik positif (yang menambah pemanasan) akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik
positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini
diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan
diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

Faktor pertumbuhan penduduk dan pengunaan bahan bakar fosil berkaitan dengan kerusakan
hutan (deforestasi). Ketidakseimbangan antara perusakan dan perbaikan tercermin pada kedua faktor
tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perubahan tata lahan. Pembabatan lahan penyerap
karbon harus segera dihentikan untuk menekan pemanasan global.

4.    Variasi Matahari

Variasi dapat meningkatkan eepek umpan balik dari awan sehingga menambah dampak
pemanasan global.Pemanasan global karena efek rumah kaca menyebabkan bertambahnya aktivitas
matahari sehingga memanaskan stratosfer.Sebaliknya,efek rumah kaca dapat mendinginkan
stratosfer.Terjadinya penipisan lapisan ozom juga memberikan efek pendinginan.

5.    Penggunaan Cloro Flour Carbon(CFC)secara berlebihan

Peralatan elektronikarumah tangga  banyak yang mengandung Cloro Flour Carbon(CFC) ). Saat
ini, jumlah alat yang mengandung CFC sudah terlalu banyak sehingga dampak terhadap pemanasan
global. Oleh sebab itu, pemanfaatan alat-alat yang mengandung CFC sebaiknya dikurangi, misalnya
kaleng, nampan, dan kulkas.

6.    Keberadaan pabrik

Pabrik beroperasi menggunakan bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi dan batubara. Bahan
bakar fosil digunakan sebagai sumber energi untuk meghemat pengeluaran dan memanfaatkan sumber
daya alam yang ada. Akan tetapi, penggunaan bahan bakar fosil sebaikya dilakukan secara bijak
karena penggunaanya memberikan sumbsngan yang besar terhadap pemanasan global. Eksploitasi
bahan bakar fosil memberikan dampak terhadap pemanasan global.

7.    Polusi kendaraan bermotor

Kendaraan bermotor menghasilkan karbondioksida sebagai sisa pembakaran. Oleh sebab itu, 
penggunaannya harus dikurangi untuk menguragi karbondioksida yang terlepas ke atmosfer.
Antisipasi pemanasan global karena penggunaan kendaran bermotor dapar dimulai dengan cara
mengurangi intensitas penggunaan kendaraan bermotor , misalnya berjalan kaki atau mengendarai
sepeda untuk menempuh jarak dekat.

8.    Penebangan pohon

Pohon merupakan komponen alam sebagai paru-paru dunia dan menjaga keseimbangan alam.
Akan tetapi, saatt ini banyak pohon yang ditebang dengan alasan, misalnya untuk pembukaan lahan,
bahan bakar, dan sebagainya. Jika pemanfaatan pohon tidak diimbagi dengan penanaman benih baru,
maka kuantitas pohon akan semakin berkurang dan menipis sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan alam, misalnya pemansan global. Pemanfaatan kayu sebagai material untuk
pembangunan rumah dapat diganti dengan material lainnya.  

Pemanasan global merupakan salah satu bentuk ketidakseimbangan alam. Pemanasan global
menyebabkan perubahan di bumi.  Misalnya suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer. Pemanasan
global juga berdampak terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai,pertanian,kehidupan hewan
liar, dan kesehatan manusia.

C.     Dampak global warming

Dampak global warming dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut beberapa aspek yang merupakan
imbas dari pemansan global bagi bumi.

1.     Perubahan iklim
Kelembapan pada daerah yang hangat cenderung meningkat karena jumlah air laut yang
menguap lebih banyak. Kelembapan tinggi menyebabkan peningkatan curah hujan sekitar 1 persen
untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Selain itu, badai lebih sering terjadi dan air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya, beberapa daerah menjadi lebih kering dari sebelumnya.
Begitupun juga, angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda . badai topan (hurricane)
yang memperoleh kekuatan dari penguapan air akan terjadi lebih besar.

Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi
perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibatnya, musim tanam sulit
diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu menyebabkan produksi panen sulit ditentukan.
Hal ini menimbulkan masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja, bahkan
menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup. Daerah di bumi yang hangat akan memilih
cadangan makanan lebih banyak daripada sebelumnya. Adapun daerah di bagian selatan kanada akan
mengalami curah hujan lebih tinggi dan masa tanam mnjadi lebih lama. Di lain pihak, lahan pertanisn
gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh akan mengalami snowpack
(kumpulan salju) musim dingin sebagai reservoir alami akan mencair sebelum puncak bulan-bulan
masa tanam. Tanaman pangan dan hutan akan diserang serangga dan penyakit.

2.     Pencairan es di kutub bumi

pemanasan global menyebabkan darah bagian utara belahan bumi utara (Northem hemisphere)
mengalami pemanasan lebih tinggi dariada daerah-daerah lainnya di bumi. Akibatnya, gunung-
gunung es akan mencair dan dataran es semakin mngecil. Jumlah  es yang terapung di perairan utara
juga semakin sedikit. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi, bagian yang tertutup salju  pada semakin sedikit dan salju akan lebih cepat
mencair. Bahkan suhu pada msim dingin dan malam hati cenderung menigkat. Pencairan es di kutub
bumi mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global. Sejumlah ppulau-pulau kecil menjadi
tenggelam sehingga kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir menjadi terancam. Selain itu,
permukiman penduduk akan mengalami banjir karena air pasang yang tinggi sehingga terjadi
kerusakaan fasilitas sosial dan ekonomi. Saat temperatur atmosfer hangat maka menyebabkan volume
air laut meningkat. Tinggi permukaan laut yang berubah dapat mennguragi kehidupan di daerah
sekitar pantai

3.    Terganggunya ekologi

Pemansan global menyebabkan hewan dan tumbuhan mengalami kesulitan dalam menghindari
damoaknya. Hak ini karena sebagian besar lahan telah dihuni oleh manusia. Terdesaknya tempat
tinggal hewan, maka hewan cenderugg berimigrasi kearah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan
mengubah arah pertumbuhannya. Lahan yang telah dihuni oleh manusia menjdi penghalang bagi
perpindahannya hewan-hewan ke kutub maupun pegunungan sehingga hewan-hewan tersebut mati.

Perubahan tekanan udara,suhu,kecepatan, dan arah angin menyebabkan terjadinya perubagan


arus laut. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap migrasi ikan sehingga hasil perubahan araus laut.
Kondisi tersebut di pengaruhi larva dan masa pertumbuhan organisme tertentu. Keadaan tersebut
memungkinkan munculnya wabah penyakit baru yang resisten terhadap perubahan musim. Tumbuhan
yang tidak tahan terhadap perubahan suhu, kelembapan, kadar air, dan sumber makanan akan
mengalami hambatan laju produktivitas primer. Pemanasan global juga mengancam kerusakan
terumbu karang karena berbagai perubahan pada lautan.

4.     Dampak terhadap aspek sosial dan politik


Pemanasan global dapat menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit yang berhubungan
dengan panas (heat stroke), bahkan kematian. Suhu yang panas menyebabkan gagal panen. Perubahan
cuaca yang ekstrim dang peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es kutub utara memiu
terjadinya bencana alam. Misalnya banjir, badai, dan kebakaran, serta kematian akibat trauma.
Timbulnya bencana alam  disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian
memunculkan berbagai penyakit, misalnya diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma
psikologis, penyakit kulit, dan sebagainya.

Menurutnya kualitas lingkungan karena pencemaran limbah pada sungai menyebabkan


terjadinya penyebaran penyakit melalui air (waretborne diseases) maupun melalui vektor (vector-
borne diseases). Penyebaran penyakit tersebut dapat meningkatkan kasus demam berdarah karena
Aedes aegypti, penyebar virus, bakteri, dan plasmodium.

Polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol dan kebakaran hutan dapat
menyebabkan munculnya penyakit-penyakit salran pernapasa, misalnya infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA), BROCHITIS, penyakit paru obstruksi kronis (COPD). Asma, alergi, coccidiodomycosis,
penyakit jantung, paru kronis, kanker paru, gangguan kehamilan, kemandulan, pada wanita, dan
sebagainya.

Pemansan global juga mempengaruhi penipisan lapisan ozon, antara lain meningkatnya
intensitas sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
gangguan terhadap kesehatan, misalnya kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh,
pertumbuhan mutasi genetik, memperburuk penyakit-penyakit umum seperti asma dan alergi,
meningkatkan kasus-kasus kardiovaskular, serta kematian karena penyakit jantung dan stroke serta
gangguan jantung dan pembuluh darah.

D.    Upaya penanggulangan global warming

Pemanasan global dapat di tanggulagi dengan cara peduli terhadap lingkungan.


Penanggulangan pemanasan global dapat dilakukan dengan mencegah kerusakan lingkungan. Berikut
merupakan beberapa upaya penanggulangan pemanasan global

1.     Konservasi lingkungan

Lembaga yang berwewenang sebaiknya mengawasi penebangan hutan untuk


mengurangi   penebangan hutan. Hutan memberikan banyak manfaat, misalnyabterhindar dari
bencana banjir dan erosi.konservasi lingkungan dilakukan dengan cara melakukan penanaman pohon
dan penghijauan pada lahan-lahan kritis. Hal ini  karena tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses
fotosintesis yang memerlukan karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Penanggulangan
karbodioksida oleh tumbuhan yang akan terjadi secara akumulasi menyebabkan gas-gas karbon di
atmosfer menjadi berkurang.

2.    Efisiensi dalam penggunaan energi

Efisiensi dalam penggunaan energi merupakan tindakan untuk menguragi tindakan untuk
menguragi jumlah penggunaan energi. Efisiensi energi dapat dicapai dengan cara menggunakan
energi lebih sedikit atau menguragi konsumsi energi. Efisien energibmenguragi biaya,meningkatnya
kualitas lingkungan ,keamanan negara,keamanan pribadi,dan kenyamanan.Pihak perorangan dan
organisasi dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedanfkan pengguna
komersial dan industri dapat meningkatkan efisien dan keuntungan dengan melakukan penghematan
energi.Efisiensi energi dapat menurunkan konsumsi dab permintaan energi per kapita sehingga dapat
menutup peningkatan kebutuhan energi karena pertumbuhan populasi. selain itu dapat menguragi
naiknya biaya energi dan kebutuhan pembangkit energi atau impor energi . Berkurangnya permintan
enegi dapat memberikan freksibilitas dalam memilih metode produksi energi.Efisiensi energi juga
memudahkan pergantian sumber-sumber energi tak trbarukan dengan sember-sumber energi yag
dapat diperbarui. Efisiensi energi merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan
energi dan upaya yang lebih ramah lingkungan daripada peningkatan produksi energi.

Penggunaan biogas merupakan salah satu caara untuk melakukan efisiensi energi. biogas
diperoleh dari berbagai limbah industri, misalnya produksi kertas, produksi gula, kotoran hewan
peternakan, dan sebagainya. Proses fermentasi maupun fisika-kimia pada bahan-bahan organik
dengan cara gasifikasii dapat melepaskan gas yang mudah terbakar. Aliran limbah harus diencerkan
dengan air dan di berikan secara alami agar terjadi fermentasi sehingga menghasilkan gas metana.
Residu dari aktivitas fermentasi adalah pupuk yang kaya nitrigen,karbon,dan mineral.

3.     Menghindari penggunaan karbon

Penanaman pohon dapat menguragi jumlah karbondioksida di udara. Karbondioksida juga


dapat dihilangkan secara langsung, yaitu menginjeksikan karbon ke sumur-sumur minyak untuk
mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga dapat dilakukan untuk mengisolasi
gas karbondioksida di bawah tanah, misalnya dalam sumur minyak, lapisan batubara , atau aquifer .
Metode tersebut dilakukan pada salah satu anjungan pengeboran lepas pantai norwgia dimana
karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke
aquifer sehingga tidak dapat kembali kepermukaan.

Karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Oenggunaan bahan bakar fosil
mulai meningkat secara pesat sejak revolusi industri. Perubahan penggunaan bahan bakar fosil
sebenarnya tidak langsung telah menguragi jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke udara karena
gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit daripada minyak dan batubara. Walaupun demikian,
penggunaan energi terbarukan dan energi nuklir lebih menguragi pelepasan karbondioksida ke udara.
Penggunaan energi nuklir merupakan cara untuk mengatasi emisi karbondioksida karena energi nuklir
tidak menghasilkan karbondioksida. Energi terbarukan meliputi energi surya, energi panas bumi,
tenaga air, biomassa, biogas, dan biocair.

4.     Efisiensi penggunaan produk dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan

Penggunaan suatu produk sebaiknya dilakukan secra efisiensi. Efisiensi penggunaan suatu
pruduk dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dapat di lakukan dengan car-cara sebagai
berikut.

a. Memanaskan air dengan pemanasan air bertenaga surya.Tenaga surya menghasilakn energi
bersih yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan pemanasan air bernaga surya di rumah
dapat menguragi penggunaan listrik berbayar dan memanfaatkan energi listrik yang ramah
lingkungan.
b. Menggunakan lampuh hemata energi sebagai penerangan. Lampuh hemat energi sedikit
lebih mahal, tetapi delapa kali lebih kuat dan 80% lenih hemat daripada lampuh pijar biasa.
c. Tidak memberikan peralatan elektronik dalam keadaan stand by untuk mengurangi emisi
karbondioksida dari peralatan elektronik secara signifikan karena penggunaan peralatan
elektronik yang tidak terkendali memicu pemanasan global. 

5.     Menguragi pemakaian kendaraan bermotor


Kendaran bermotor memberikan kemudahan bagi manusia. Pemakaian kendaran bermotor
perlu di kurangi dan beralih menggunakan sarana transportasi yang lebih sehat, misalnya sepeda atau
berjalan kakimenuju tempat yang dekat. Pemakain kendaraan bermotor menyebabkan populasi udara
berupa karbondioksida sehingga suhu bumi mejadi lebih panas. Semakin sedikit penggunaan
kendaraan bermotor, maka karbondioksida yang di hasilkan semakin kecil.

6.     Menguragi penggunaan lampu di siang hari

Sinar matahari pada siang hari dapat dimanfaatkan untuk penerangan sehingga dapar
mengurangi pengunaan lampu pada siang hari. Lampu yang digunakan terlalu lama pada siang hari
menyebabkan panas bumi semakin meningkat. Jika seluruh panas lampu dikumpulkan dari setiap
penduduk bumi semakin banyak .Akibatnya, menyalahkan lampu sebaiknya dengan bijak dan
menghindari penggunaan lampu pada siang hari.

7.     Mensiasati konsumsi makanan

konsumsi makanan oleh semua orang di bumi ternyata berperan dalam pemansan global.
Konsumai daging dari peternakan sebaiknya di kuragi karena aspek peternakan menyumbangkan 18%
dari jejak karbon dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada prosentase jejak karbon karena
penggunaan kendaraan bermotor. Konsumsi produk lokal juga dapat menurunkan angka emisi
kendaraan untuk mengangkut produk impor dari daerah atau negara lain. Konsumsi fast food atau
masakan cepat saji menghasilkan sampah terbesar didunia dan memicu pemanasan global.

8.    Pendidikan kepada masyarakat

Upaya pendidikan kepada masyarakat luas terhadap penanggulangan pemansan global dapat di
lakukan dengan memberikan pemahaman dan penerapan atas dasar prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Dimensi manusia
Manusia merupakan makhlik yang menggunakan alam, tetapi dapat merusak atau
melestarikan alam. Penanaman kesadaran manusia terhadap pntingnya alam bagi
kehidupannya perlu dilakukan. Manusia memperoleh sumber makan dan kebutuhan sosial
lainnya dari alam, sehingga manusia melakukan eksploitasi alam.
b. Penegakan hukum dan keteladanan
Tindakan manusia yang merusak lingkungan harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian
lingkungan dan memberi efek jera bagi pihak-pihak yng melanggar. Hukum harus
ditegakkan tanpa memandang strata sisial masyarakat.
c. Keterpaduan
Upaya pelestariam lingkungan dalam sumber daya alam serta penegakan hukum harus
dilakukan secara terpadu olh seluruh elemen masyarakat. Upaya tersebut harsus dilakukan
secara komprehensif dan lintas sektor.
d. Mengubah sikap dan pola pikir
Faktor-faktor lingkungan fisik dan makhluk hidup memiliki peran yang berbeda-beda
dalam lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk yang diberi kemampuan logika harus
mampu memandang kepentingan hidupnya terkait dengan kehidupan makhluk hidup lain
beserta kejadian proses-proses alam. Manusia telah dibekali sikap dan perilaku yang peduli
terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, pola pikir untuk mempertahankan hidup akan
memberi motivasi bagi manusia dalam melestarikan ekiisistem dan lingkungannya.
e. Etika lingkungan
Kecintaan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam akan menumbuhkan sikap dan
perilak ari dalam kehidupan. Kearifan lokal melahirkan etika dan norma kehidupan
masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungannya. Selama
masyarakat masih mnghormati budaya tradisional yang memiliki  etika dan nilai norma
terhadap lingkungan alamnya., maka konservasi sumber daya alam dan lingkunan mnjadi
hal mutlak. Etika lingkungan akan guna jika muncul dalam tindakan nyata dalam kehidupan
sehari-hari.

E.     Upaya penanngulangan global warming sebagai seorang siswa

Untuk mengetahui cara mencegah atau mengurangi pemanasan global kita harus mengetahui terlebih
dahulu apa  penyebab terjadinya pemanasan global, diantaranya:     

1. Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil.


2. Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi.
3. Gas Metana dari peternakan dan pertanian.
4. Aktivitas penebangan pohon.
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan pemanasan global. Itu hanya baru beberapa sebenarnya
masih banyak hal yang menyebabkan pemanasan global. Sekarang mari kita bahas apa yang bisa kita
lakukan sebagai pelajar untuk menanggulangi pemanasan global.

1. Tidak membuang sampah sembarangan


Point pertama ini memang gampang untuk di ucapkan tapi sangat susah untuk dilakukan.
Yang saya alami kendala yang paling sulit adalah ketersediaan tempat sampah yang sulit
ditemui.
2. Tidak menggunakan parfume/pengharum ruangan yang ber CFC
Parfum tentu sering kita gunakan dalam kegiatan sehari hari. Apalagi kita sebagai anak
muda yang selalu ingin tampil wangi. Jangan menggunakan parfume atau pengharum
yang ber CFC karena dapat menyebabkan lubang ozon membesar.
3. Menanam pohon.
Kita sebagai pelajar mengemban tugas tidak hanya untuk belajar, kita juga harus menjaga
lingkungan dengan menanam pohon. Kita bisa menanam pohon dimana saja dan kapan
saja. Apalagi dalam waktu dekat ini Forum Komunitas Hijau Kabupaten Tasikmalaya
akan menggelar Festival Hijau yang akan di laksanakan tanggal 30 November 2013
bertempat di Setda Kabupaten Tasikmalaya (Singaparna). Mari kita buktikan bahwa kita
sebagai pelajar mampu menjaga bumi.
4. Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi kita. Karena Hijau nya
bumi kita dengan pepohonan membuat hidup kita lebih baik. "Green Eart fo Good Life".

F.      Hasil kesepakatan dunia internasional tentang pemansan global

Pemanasan global merupakan permasalahan dunia secara menyeluruh karena dampak


pemanasan global dapat dialami oleh semua negara di dunia. Seluruh makhluk hidup di bumi juga
merasakan pemanasan global. Oleh sebab itu, diperlukan upayapenanggulangan pemanasn global
secara serentak oleh semua negara di dunia

Intergivernmental panel on climate change (IPCC) atau panel antarpemerintah tentang


perubahan iklim merupakan suatu panel ilmiah yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh dunia.
IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua organisasi PBB. Yaitu world meteorological organization
(WMO), Dan united nations environment programme (UNEP). IPCC didirikan untuk menganalisis
risiko perubahan iklim karena aktivitas manusia. Penelitian tersebut, meliputi semua aspek
berdasarkan literatur teknis atau ilmiah yang telah dikaji dan dipublikasikan. Laporan-laporan dari
IPCC sering dikutip dalam setiap perdebatan yang berhubungan dengan perubahan iklim. Badan-
badan nasional dan intrnasional yang terkait dengan perubahan iklim menjadikan IPCC sebagau
acuan.

Selain IPCC juga terdapat protokol kyoto, yaitu sebuah amandemen terhadap konvesi rangka
kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) protokol kyoto berupa persetujuan internasional
mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol tersebut berkomitmen untuk
menguragi emisi atau pengeluaran karbindioksida dan gas-gas rumah kaca lainnya atau bekerja sama
dalam perdagangan emisi. Jika jumlah atau emisi gas-gas tersebut bertambah, maka akan terjadi
pemanasan global. Jika protokol kyoto sukses dilakukan, maka cuaca rata-rata secara global menjadi
sekitar  0,02⁰C dan 0,28⁰C pada tahun 2050 mendatang.

UNFCCC (united nations framework convention on climate change) juga merupakan


kesepakatan internasional tentang pemanasan global. UNFCCC merupakan perjajian lingkungan
hidup internasional dengan tujuan mencapai stabilitas konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada
tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim. Protokol
awalnya diadopsi pada tanggal 11 desember  1997 di kyoto,jepang,dan mulai berlaku pada tanggal 16
februari 2005. Tujuan utama UNFCCC adalah stabilitas konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada
tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim. Bahkan
jika Annex I yang terdiri dari 37 negara berhasil dalam pertempuran putaran pertama berkomitmen
untuk melakukan pengurangan emisi yang jauh lebih besar akan diperlukan dimasa depan untuk
menstabilkan konsetrasi gas rumah kaca atsmofer.

Anda mungkin juga menyukai