Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering
dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan
membahas gambaran umum pemanasan global, aktivitas manusia dan peranannya
dalam pemanasan global beserta akibat dari pemanasan global itu sendiri.
Kami juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan manusia untuk
mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu
permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal
berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global
cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terekam sebelumnya.   . 
Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu
saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti
yang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan
iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang
mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung,
bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Seperti yang telah kita ketahui
segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar
energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.
Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian
panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang
panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer
bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini.Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan
di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan
suhu rata-rata bumi terus meningkat.

PEMANASAN GLOBAL 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming adalah suatu proses meningkatnya
temperature rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Temperature rata-rata
global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 +/- 0,18 oC selama seratus
tahun terakhir. International panel on climate change (IPPC) menyimpulkan
bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meningkatnya temperature rat-rata
permukaan dan atmosfer bumi mengakibatkan bumi terasa lebih panas dan pada
siang hari kita merasakan panas yang berlebihan. Pemanasan global berdampak
pada banyaknya kerusakan di bumi, sangat membahayakan dan mengancam
kehidupan di bumi.
B. Penyebab Pemanasan Global
Pemansan Global terjadi karna beberapa hal berikut:
1. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ditemukan pertama kali oleh joseph fourier pada tahun
1824 merupakan sebuah proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet.
Mars, Venus dan benda langit beratmosfer lainnya memilliki efek rumah kaca.
Segala sumber energy yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian
besar energy tersebut berupa radiasi gelombang pendek termasuk cahaya
tampak. Ketika sampai dipermukaan bumi sebagian energy cahaya berubah
menjadi energy kalor dan kalor yang tidak terserap dipantulkan kembali ke
atmosfer. Sebagian energi yang terpantul ini berupa radiasi gelombang panjang
pada spectrum infra merah ke angkasa luar. Sebagian energi kalor tetap
terperangkap dalam atmosfer bumi akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah
kaca antara lain: CO2, CH4, SO2 dan sebagainya, yang menjadi perangkap
radiasi energi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
energi yang dipancarkan bumi dan akibatnya energi tersebut tersimpan di
permukaan bumi dalam bentuk kalor atau panas. Hal ini terjadi berulang-ulang

PEMANASAN GLOBAL 2
dan mengakibatkan suhu rata-rata permukaan bumi terus meningkat. Gas-gas
tersebut berfungsi sebagai kaca dan rumah kaca. Dengan meningkatnya gas-gas
ini di atmosfer berdampak semakin banyak panas yang terperangkap
dibawahnya.
Beberapa aktivitas manusia yang berdampak meningkatkan konsentrasi gas
rumah kaca adalah :
a. Konsentrasi Energi Bahan Bakar Fosil
Menurut data dari departemen energy dan sumber daya mineral (2003),
konsumsi bahan bakar fosil sebanyak 70% dari total konsumsi energy ,
listrik pada posisi kedua sebanyak 10% dari total konsumsi energy.
Amerika serikat merupakan Negara dengan penduduk yang mempunyai
gaya hidup sangat boros dalam mengkonsumsi energy bahan bakar fosil,
Indonesia termasuk Negara pengkonsumsi terbanyak di asia setelah cina,
jepang, india dan korea selatan. Konsumsi energy yang besar ini diperoleh
karena banyaknya penduduk yang menggunakan bahan bakar fosil sebagai
sumber energinya. Menurut Prof. Emil Salim, amerika serikat dengan
jumlah 1,1 milyar penduduk mengemisikan 20 ton gas CO2 per orang per
tahun. Cina dengan 1,3 milyar penduduk mengemisikan 1,2 ton gas
CO2 per orang per tahun.
b. Sampah
Sampah menghasilkan gas metana (CH3) DIPERKIRAKAN 1 TON
SAMPAH PADAT MENGHASILKAN 50 Kg gas metana. Sampah
merupakan masalah besar yang dihadapai kota-kota di Indonesia.
Berdasarkan data dari kementerian negeri lingkungan hidup, pada tahun
1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah
sebanyak 0,8 Kg /hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 1 Kg/hari.
Disisi lain jumlah penduduk terus meningkat , sehingga diperkirakan 20
tahun yang akan datang jumlah sampah yang dihasilkan penduduk
perkotaan terus meningkat dan kemungkinan dapat mencapai 190ribu
ton/tahun. Dengan demikian, sampah di perkotaaan merupakan sektor
yang sangat potensial mempercepat proses pemanasan global.

PEMANASAN GLOBAL 3
c. Kerusakan Hutan
Salah satu fungsi tumbuhan /hutan adalah mengurangi gas rumah kaca
di atmosfer melalui penyerapan gas karbondioksida (CO2) dan
mengubahnya menjadi gas oksigen (O2). Saat ini di Indonesia telah terjadi
kerusakan hutan yang disebabkan oleh manusia. Kerusakan hutan tersebut
disebabkan oleh kebakaaran hutan dan perubahan tata guna lahan, antara
lain perubahan hutan menjadi perkebunan dengan tanaman tunggal
misalnya kelapa sawit. Kerusakan hutan yang lain dapat ditimbulkan
pemegang pengusaha hutan (PPH). Penebangan hutan secara besar-besaran
dan tidak segera dilakukan reboisasi semakin memperparah kerusakan
hutan. Akibat kerusakan hutan adalah kurang optimalnya proses
penyerapan gas karbondioksida.
d. Pertanian dan Peternakan
Sawah-sawah yang tergenang mengakibatkan terjadinya pembusukan
sisa-sisa pertanian, penggunaan pupuk serta pembusukan kotoran ternak
menghasilkana gas metana (CH4) dan gas dinitro oksida (N2O). Disamping
itu saat mengawali pengolahan sawah para petani melakukan pembakaran
sisa-sisa tanaman sehingga dihasilkan gas CO2. Gas-gas tersebut adalah
gas rumah kaca, Hewan-hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana
yang signifikan. Sapi secara alamiah akan melepaskan metana (CH4) dari
dalam perutnya selama proses mencerna makanan. Hasil penelitian para
ilmuwan bahwa metana merupakan gas rumah kaca yang 23 kali lebih
buruk daripda karbondioksida.
Limbah lain dari sector peternakan aadalah kotoran ternak. Kotoran
ini mengandung senyawa Nitrogen Oksida (NO) yang 300 kali lebih
berbahaya dibandingkan gas C02. Di Indonesia sector pertanian dan
peternakan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca 8,05% dari total gas
rumah kaca yang diemisikan ke atmosfer.
2. Efek Umpan Balik

PEMANASAN GLOBAL 4
Analisis penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses
umpan balik yang dihasilkannya. Contoh penguapan air. Proses peningkatan
suhu atmosfer akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti karbon
dioksida (C02) dan gas metana (CH4) mengakibatkan lebih banyak terjadi
penguapan air ke atmosfer. Efek rumah kaca yang dihasilkan penguapan air
lebih besar jika dibandingkan dengan akibat yang ditimbulkan gas
karbondioksida ataupun gas metana.
Efek umpan balik karena awan saat ini sedang menjadi obyek penelitian.
Bila ditinjau dari posisi bawah, awan memantulkan kembali radiasi inframerah
ke permukaan bumi, sehingga meningkatkan efek pemanasan global.
Sebaliknya jika ditinjau dari posisi atas awan akan memantulkan radiasi sinar
matahari dan radiasi inframerah ke angkasa, sehingga meningkatkan
pendinginan. Efek netto nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan masih
berganntung pada beberapa factor seperti tipe dan ketinggian awan dari
permukaan bumi.
Efek umpan balik yang lain adalah berkurangnya daya pantul bumi
memantulkan cahaya (albedo) yang dikarenakan mencairnya es di kutub. Saat
suhu global meningkat, es di daerah kutub akan mencair dengan kecepatan
yang terus meningkat. Dalam waktu yang bersamaan pelelehan es daratan dan
air di bawahnya menjadi terbuka. Oleh karena kemampuan daratan ataupun air
memantulkan cahaya lebih rendah dibandingkan dengan es akibatnya daratan
dan air lebih banyak menyerap radiasi sinar matahari. Semakin banyak radiasi
sinar matahari terserap, semakin menambah pemanasan dan akibatnya semakin
banyak es mencair. Selain itu es yang mencair juga melepas gas metana yang
dapat juga menimbulkan umpan balik positif (menambah pemanasan).

PEMANASAN GLOBAL 5
C. Proses Terjadinya Pemanasan Global
Berikut proses terjadinya pemanasan global :

1. Sebagian sinar tampak matahari di serap bumi dan sebagiannya dipantulkan


ke angkasa (yang dipantulkan kembali adalah radiasi inframerah) (radiasi
masuk hingga 343 watt per m2)
2. Sebagian pantulan dari bumi sebagiannya terus ke langit dan Radiasi
sebagian dipantulkan lagi oleh atmosfer ke bumi
3. Pantulan panas matahari dari atmosfer dipantulkan kembali ke udara oleh
permukaan bumi dan diteruskan oleh atmosfer ke luar angkasa.
4. Sisa radiasi matahari dari berkali-kali pantulan tersebut menjadi 30 watt per
m2
Inilah rincian radiasi yang memantul ke bumi lagi :
25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain
25% : di serap awan
45% : di serap permukaan bumi

PEMANASAN GLOBAL 6
10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi
D. Gejala Pemanasan Global
Sebenarnya kita tidak menyadari kedatangan global warming karena memang
proses terjadinya global warming datang perlahan-lahan. Agar kita bisa
merasakan kedatangan global warming atau pemanasan global berikut gejala-
gejala yang bisa kita amati sebagai tanda kedatangan pemanasan global
1. Sering terjadinya angin raksasa, seperti topan dan puting beliung
2. musim hujan sudah tidak teratur dan sulit diprediksi
3. Banyak terumbu karang yang memutih
4. Bencana banjir dan longsor ada di mana-mana
5. kebakaran hutan besar-besaran
6. satelit bergerak lebih cepat
7. peningkatan kasus alergi
E. Dampak Pemanasan Global
1. Kenaikan Temperatur Global
Kenaikan temeratur global menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan
selatan, sehingga menambah volume dan menaikkan permukaan air laut, yag
mengakibatkan berkurangnya luas permukaan daratan. Pulau-pulau kecil di
daerah landai akan hilang. Naiknya prmukaan air laut juga berdampak
menurunkan produksi tambak ikan dan udang serta terjadinya pemutihan
terumbu karang (coral bleaching) dan punahnya berbagai ikan. Dampak lain
adalah memburuknya kualitas air tanah, sebagai akibat dari merembesnya air
laut, serta kerusakan infrastruktur perkotaan daerah pantai, akibat tergenang air
laut.
2. Perubahan Iklim
Para ilmuwan memprediksikan bahawa selama pemanasan global, di
beberapa daerah musim tanam menjadi lebih panjang. Temperature udara pada
musim dingin dan malam hari cenderung meningkat. Daerah hangat akan
menjadi lebih lembab karena lebih banyak terjadi penguapan air lautan.
Para ilmuwan belum begitu yakin dampak kelembaban udara terhadap
pemanasan global, apakah kelembaban udara akan meningkatkan atau bahkan

PEMANASAN GLOBAL 7
menurunkan temperatur pemanaasan global. Hal ini disebabkan karena uap air
merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek
insulasi pada atmosfer.
Perubahan iklim akan mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada
periode yang singkat serta musim kemarau yang panjang. Di beberapa daerah
terjadi peningkatan curah hujan sehingga meningkatkan peluang terjadinya
banjir dan tanah longsor, sementara di tempat lain terjadi penurunan curah
hujan yang berpotensi menimbulkan kekeringan. Sebagian besar daerah aliran
sungai (DAS) terjadi perbedaan tingkat air pasang dan surut yang semakina
tajam. Hal ini mengakibatkan meningkatnya intensitas terjadinya banir atau
kekeringan. Kondisi ini semakin parah apbila daya tampung sungai atau waduk
tidak terpelihara akibat erosi ataupun sedimentasi.
Pergeseran iklim dapat pula berdampak meningkatnya frekuensi badai.
Selain itu air akan cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah
menjadi lebih kering dari sebelumnya. Topan badai yang memperoleh kekuatan
dari penguapan air semakin besar.
3. Kenaikan Air Laut
Kenaikan temperatur global menyebabkan temperatur air laut juga akan
mengalami kenaikan sehingga volume menjadi bertambah dan menaikkan
tinggi permukaaan laut. Pemanasan juga berdampak mencairkannya es di kutub
utara dan selatan, sehingga memperbanyak volume dan menaikkan permukaan
air laut lebih tinggi lagi, yang mengakibatkan berkurangnya luas daratan.
Pulau-pulau kecil di daerah landai akan hilang. Tinggi permukaan laut di
seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad  ke 20, dan para ilmuwan
IPPC memprediksi peningkatan lebih lanjut berkisar 9-88 cm pada abad ke 21.
Kenaikan permukaan laut sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.
Naiknya permukaan air laut berdampak menurunkan produksi tambak ikan
udang serta terjadimya pemutihan terumbu karang dan punahnya berbagai jenis
ikan. Dampak lain adalah memburuknya kualitas air tanah, sebagai akibat dari
merembesnya air laut, serta kerusakan infrastruktur perkotaan di daerah pantai
akibat tergenang air laut.

PEMANASAN GLOBAL 8
4. Pertanian
Pada umumnya semua bentuk sstem pertanian sensitive terhadap perubahan
iklim. Perubahan iklim berakibat pada pergeseran musim dan pergeseran pola
curah hujan. Hal tersebut berdampak pada pla pertanian misalnya
keterlambatan masa tanam atau panen, kegagalan penanaman atau panen
karena banjir, tanah longsor, atau kekeringan. Yang pada akhirnya berakibat
terjadinya penurunan produksi pertanian.
Dampak pemanansan global di Indonesia terkait dengan perubahan iklim
adalah terpengaruhnya ketahanan pangan nasional. Bahan-bahan pokkok
terpaksa harus impor dari Negara lain.
5. Perikanan
Kenaikan temperatur air laut mengakibatkan terjadinya pemutihan terumbu
karang dan selanjutnya matinya terumbu karang yang merupakan habitat
berbagai jenis ikan. Temperatur air laut yang meningkat juga memicu
terjadinya migrasi berbagai jenis ikan yang sensitive terhadap perubahan suhu
secara besar-besara menuju ke daerah yang lebih dingin. Fenomena matinya
terumbu krang dan migrasi ikan merugikan nelayan karena menurunkan hasil
tangkapan.
6. Lapisan Ozon Menipis
Lapisan ozon merupakan lapisan yang menyelimuti bumi sehingga tidak
terkena radiasi langsung dari sinar matahari. Global warming mengakibatkan
lapisan ozon ini semakin menipis bahkan rusak.
Dampak dari kerusakan lapisan ozon ini adalah sinar matahari yang
langsung mengenai kulit manusia. Sinar ultraviolet yang langsung mengenai
kulit dapat mengakibatkan penyakit kulit hingga kanker kulit.
7. Pencarian Es Di Kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah
Antartika (Kutub Selatan). Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua
sampai tiga kali lipat. Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di bawah
permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan negara

PEMANASAN GLOBAL 9
kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang akan terpapar risiko
tertinggi dalam skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan
tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di
kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan
di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai,
dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut
akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya akan
menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.
F. Pengendalian Pemanasan Global
Pemanasan global dapat dikendalikan dengan beberapa cara berikut :
1) Jangan Menebang Pohon Sembarangan
Pepohonan merupakan penyerap gas CO2 dan penghasil gas O2 terbesar di
dunia. Setiap hari kita bernafas membutuhkan oksigen dan pepohonanlah
yang setiap harinya menyediakan oksigen untuk kita. Semakin sedikit
pepohonan semakin banyak gas CO2 di atmosfer bumi dan akibatnya
membuat bumi semakin panas.
2) Melakukan Reboisasi
Banyak aktivitas manusia dengan merusak hutan hanyauntuk mencari
keuntungan sesaat. Tanpa disadari hutan yang fungsinya sangat vital bagi
kehidupan di bumidirusak oleh sebagian manusia yang tidak bertanggung
jawab. Dengan reboisasi terhadap hutamn yang sudah gundul kita mencegah
pemanasan global dan juga terjadinya banjir dan tanah longsor.
3) Mengontrol Pemakaian Listrik
Lampu hemat energy membantu penghematan energy listrik. Matikan
lampu penerangan ruangan rumah di siang hari berpengaruh pada penggunaan
energy listrik. Penggunaan energy listrik yang berlebihan berdampak pada
pembakaran batubara atau BBM untuk mengtoperasikan pembangkit listrik.

PEMANASAN GLOBAL 10
Pembakaran baatubara atau BBM menghasilkan gas CO2 yang berpotensi
meningkatkan pemanasan global.

4) Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi


Kendaraan berbahan bakar minyak mengeluarkan gas pembuangan berupa
CO2 dan CO dalam jumlah besargas-gas itu dapat menimbulkan efek rumah
kaca yang akhirnya membuat pemanasan global semakin parah.
Adapun cara lain yang dapat digunakan adalah :
a)Pisahkan sampah plastik, kaleng,dan kertas agar dapat di daur ulang
b)Daur ulang sampah organic
c)Jemur pakaian anda di bawah sinar matahari
d)Gunakan kipas angina
e)Beli makanan yang mengandung unsur organic
f) Kurangi belanja

PEMANASAN GLOBAL 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama
umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia
sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi
pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil
untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita
bisa mengurangi efeknya.Penanggulangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap
kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan
terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah
menimpa bumi ini.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan global
adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di
atmosfer bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek
umpan balik karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk
hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan Bangsa
Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006
mengungkapkan bahwa, “industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah
kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah
kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). ” Hampir seperlima (20 persen)
dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi
gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.
B. Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup
ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa
dekadelah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua
dan memohon agar kita menjaga serta melestarikannya. Stop global warming.

PEMANASAN GLOBAL 12
Diharapkan dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih mengembangkan
makalah kami ini, dengan menambahakan referensi-referensi lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://dinaseptiarini49.blogspot.com/2013/02/mekanisme-terjadinya-pemanasan-
global.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
https://medidarmawanubinbmsmart.wordpress.com/2015/05/07/makalah-fisika-dampak-
pemanasan-global/
http://ravikurnia1.blogspot.com/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.pakgurufisika.com/2016/03/pemanasan-global.html
https://www.yuksinau.id/pemanasan-global/

PEMANASAN GLOBAL 13

Anda mungkin juga menyukai