(atmos - fer), yang terutama terdiri dari lapisan bawah (troposfer), Stratosfer, Mesosfer, Thermosfer, Eksosfer .
Yang dimaksud dengan global
warming adalah gejala naiknya suhu udara pada lapisan bawah (troposfer) secara
GLOBAL WARMING??
Pemanasan Global adalah meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.
Green House Effect atau Efek Rumah Kaca
Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam
rumah kaca terjadi pula dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya, pemanasan Global merupakan peningkatan suhu bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca dalam lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi, terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam atmosfir seperti uap air dan karbon dioksida.
Sekitar 50% dari sinar matahari sampai
ke permukaan bumi. Permukaan bumi menyerap sinar matahari itu, lalu memantulkan sinar inframerah (yang panas) ke udara. Gas-gas rumah-kaca di troposfer menyerap sinar infra-merah yang panas itu , lalu memanaskan udara di sekitarnya. Bila tak dikendalikan , dalam 100 tahun dapat terjadi kenaikan suhu udara 1-5
b a b e n y a n s e a P an l a m b e P Glo
Global warming saat ini disebabkan oleh emisi gas-gas
rumah-kaca (limbah dari industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah perubahan ta- taguna lahan). Sekitar 50% dari global warming tersebut disebabkan oleh gas CO2, yang terutama berasal dari nafas manusia , asap kebakaran hutan, asap industri, dan asap kendaraan bermotor. Gas CO2 dapat bertahan di troposfer selama 50 tahun. Emisi gas-gas rumah-kaca saat ini ditimbulkan oleh: negara-2 Barat (50%), negara-2 Eropa Timur (25%), dan negara-2 sedang berkembang (25%).
Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari.Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Efek Umpan Balik
Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.(Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan
mpak Pe manasan
Global
Dampak negatif utama dari global
warming adalah naiknya permukaan air laut dan per- ubahan iklim di seluruh dunia. Naiknya permukaan air laut itu terutama di- sebabkan oleh mencairnya es di kutub mau pun di puncak-puncak gunung tinggi , dan oleh memuainya air permukaan laut
1. Kenaikan temperatur global
2. Pergeseran musim Peristiwa tersebut akan menimbulkan dampak pada beberapa sektor : a)Kehutanan. b) Perikanan. c) Pertanian. d) Kesehatan
U L O I S S
Solusi Pemanasan Global
a) Jadilah Vegetarian b) Tanam Pohon c) Bepergian yang Ramah Lingkungan d) Kurangi Belanja e) Beli Makanan Organik f) Gunakan Lampu Hemat Energi g) Gunakan Kipas Angin h) Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari i) Daur Ulang Sampah Organik j) Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
enghadapi global warming
Pemanasan global sebaiknya dihadapi
terutama dengan dua usaha : pengurangan laju emisi gas-gas rumah kaca dan penanggulangan dampak negatif dari pemanasan global itu. Karena pemanasan global terutama disebabkan oleh produksi dan konsumsi gas CO2 dan gas CFC, maka laju pemanasan global terutama harus dikurangi dengan pengurangan gas-gas itu, misalnya dengan penghematan BBF dan pengelolaan hutan-hutan secara tepat.
Penghematan BBF sebaiknya dilaksanakan
melalui usaha efisiensi energi, agar penghematan itu tidak mengganggu rencana-rencana pembangunan ekonomi. Efisiensi itu misalnya dapat dilaksanakan dengan penggunaan renewable energy resources , misalnya energi surya, energi angin, energi air, energi gas alam, dan biofuels. Penghematan juga dapat dilaksanakan dengan pemberian insentif pada penggunaan angkutan umum, agar pengguna -an mobil pribadi di seluruh dunia dapat dikurangi.
Tahun 1972 Konferensi di Stockholm membentuk
UNEP (United Nations Environmental Program) untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan (eco-friendly sustainable development). Tahun 1987 Montreal Protocol menetapkan bahwa produksi bahan-bahan yang merusak lapisan ozon (terutama CFC) harus dikendalikan. Tahun 1992 Earth Summit di Rio de Janeiro mendorong negara-negara secara sukarela mengurangi emisi gas-gas rumah kaca agar emisi pada tahun 2000 lebih rendah daripada emisi pada tahun 1990.
Tahun 1997 Kyoto Protocol mengharuskan
negara-negara maju mengurangi emisi gasgas rumah kaca agar emisi setiap tahun selama tahun 2008-2012 berkurang sekitar 5% bila dibandingkan dengan emisi tahun 1990. Th 2002 World Summit di Johannesburg menetap- kan sasaran-sasaran pembangunan selama abad ke-21 a.l. dengan mengurangi masalah-masalah lingkungan hidup. Th 2007 Konferensi di Denpasar menetapkan Bali Roadmap sebagai persiapan ke arah konferensi di Copenhagen pada tahun 2009.
SELESAI
Kita tidak mewarisi bumi ini dari nenek
moyang kita,kita meminjamnya dari anak cucu kita maka kembalikanlah secara utuh.Lindungilah Bumi ini,Stop Global Warming.