Anda di halaman 1dari 8

Nama : No.

Absen : Kelas :
MAKALAH (4) EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang sering
disebut Iptek memang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan, yaitu dapat
menyederhanakan dan mempermudah aktivitas-aktivitas dalam kehidupan. Namun, tidak hanya
dampak positif saja yang diberikan oleh kemajuan di bidang iptek ini, tetapi juga dampak-dampak
negative.
Misalnya saja, berkat adanya kemajuan iptek manusia tak perlu lagi berjalan kaki untuk
menempuh perjalanan yang jauh ataupun dekat. Karena saat ini sudah banyak sepeda motor dan
mobil yang mempercepat dan memudahkan kita menuju ke suatu tempat. Namun asap dari
kendaraan bermotor ini dapat menyebabkan polusi dan gas rumah kaca apabila kadarnya telah
berlebih. Tidak hanya itu, pembakaran fosil seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan
bermotor, AC, computer, pembakaran hutan juga menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca
meningkat.
Masalah lain yang juga kita alami saat ini adalah meningkatnya temperatur rata-rata
permukaan bumi. Dari tahun 1880-1940 temperatur bumi naik hingga 0,6 derajat celcius. Lalu
kembali menurun 0,3 derajat celcius dari tahun 1940-1975. Kemudian naik secar perlahan-lahan
sejak tahun 1975.
Masalah-masalah lingkungan ini makin lama makin bertambah, terlebih saat ini berhembus
masalah yang lebih besar mengenai efek rumah kaca dan global warming.
Oleh karena itu kami mencoba membahas masalah-masalah tersebut diatas dalam makalah ini. Apa
sebenarnya yang dimaksud dengan efek rumah kaca,global warming, penyebab efek rumah kaca,
dampak-dampak yang diberikan, dan keterkaitan masalah-masalah tersebut diatas satu sama lain.
Semua ini akan kami coba cari tahu dan membahasnya dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi:
1. Pengertian efek rumah kaca.
2. Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penyebabnya.
3. Keterkaitan efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim.
4. Dampak yang diakibatkan oleh efek rumah kaca.
5. Cara-cara menanggulangi efek rumah kaca.
Nama : No. Absen : Kelas :
MAKALAH (4) EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan
proses pemanasan permukaan suatu benda langit ( terutama planet atau satelit ) yang disebabkan
oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya
(seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca.
Istilah efek rumah kaca atau bahasa inggris disebut dengan green house effect ini dulu
berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan
rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga bunga-bungaan. Suhu di dalam rumah kaca lebih
tinggi daripada di luar rumah kaca.
Hal ini dikarenakan dikarenakan cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan
kembali oleh benda-benda di dalam ruangan kaca sebai gelombang panas yang berupa sinar infra
merah, tapi gelombang panas tersebut terperangkap dan tidak bercampur dengan udara luar yang
dingin. Itulah gambar sederhana mengenai terjadinya efek rumah kaca.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjukkan dua hal berbeda : efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat
aktivitas manusia.
2.2 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penyebabnya
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya gas karbondioksida ( CO2) dan gas-gas lainnya
di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar
minyak, batu bara dan bahan bakar organic lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-
tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke bumi, 25 % dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25
% diserap awan, 45 % diserap permukaan bumi, 5 % dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energy yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke
permukaan bumi. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang
dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organic
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting
dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara
lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini
terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan
bumi menjadi naik. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca. Gas yang
menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca.
Efek rumah kaca bisa terjadi karena berubahnya komposisi GRK (gas rumah kaca), yaitu
meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia terutama yang berhubungan
dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan
tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari
pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan, GRK yang
dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida. Hal tersebut di
atas juga merupakan salah satu penyebab pemanasan global yang terjadi saat ini.
Dunia memperoleh sebagian besar energi dari pembakaran bahan bakar fosil yang berupa
pembakaran minyak bumi, arang maupun gas bumi. Ketika pembakaran berlangsung sempurna,
seluruh unsur karbon dari senyawa ini diubah menjadi karbon dioksida. Senyawa karbon dari bahan
bakar fosil telah tersimpan di dalam bumi selama beratus-ratus milliar tahun lamanya.
Dalam jangka waktu satu atau dua abad ini, senyawa karbon ini dieksploitasi dan diubah
menjadi karbon dioksida. Tidak semua karbon dioksida berada di atmosfir (sebagian darinya larut di
laut dan danau, sebagian juga diubah menjadi bebatuan dalam wujud karbonat kalsium dan
magnesium), tetapi hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar CO2 di atmosfir perlahan-lahan
meningkat tiap tahun dan terus meningkat dekade-dekade terakhir.
Peningkatan dari kadar CO2 di atmosfir menimbulkan masalah-masalah penting yang
disebabkan oleh alasan-alasan berikut ini. Karbon dioksida memiliki sifat memperbolehkan cahaya
sinar tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi dapat
mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan energi yang
diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk cahaya sinar tampak.
Nama : No. Absen : Kelas :
MAKALAH (4) EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk lewat, energi lewat sampai ke
permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan (dipancarkan) oleh permukaan bumi
sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan cahaya sinar tampak, yang oleh karenanya
disearap oleh atmosfer CO2.
Sekali molekul CO2 menyerap energi dari sinar infra merah, energi ini tidak disimpan
melainkan dilepaskan kembali ke segala arah, memancarkan balik ke permukaan bumi. Sebagai
konsekuensinya, atmosfer CO2 tidak menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi
menghambat sebagian energi untuk kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut dengan efek
rumah kaca.
Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca
atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh
radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan
teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas,
awan dan partikel.
Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap
air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari
51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami
penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima
bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam
bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara
lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini
terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan
bumi menjadi naik. Terjadilah Efek Rumah Kaca.
2.3 Keterkaitan antara Efek Rumah Kaca, Global Warming, dan Perubahan Iklim.
Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-
parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu
tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui
kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih
10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang
kompleks yang terjadi di atmosfer bumi.
Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi
mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini
menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara
alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu
matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim
menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah,
intensitas dan distribusinya.
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-
gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut
terperangkap dalam bumi.
Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca,
dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca,
sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
Efek rumah kaca. Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati
manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih
dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous
Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride)
yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan
dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan
tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak.
Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian
dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan
nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat
kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke
Nama : No. Absen : Kelas :
MAKALAH (4) EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi.
Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu
rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi
ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi
panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar
ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya.
Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke
permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun
waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan
karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu
rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu
parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara
global.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di
kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang
berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya,
dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini
kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan,
pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya.
Nama : No. Absen : Kelas :
MAKALAH (4) EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Dampak yang Diakibatkan oleh Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah seperti yang diuraikan diatas, bahwa konsentrasi CO2 yang tebal
diatmosfer bumi menyebabkan emisi panas yang dikeluarkan oleh makhluk ataupun benda lain di
muka bumi tidak dapat dilepaskan sehingga suhu bertambah panas di didalam linkungan bumi. efek
berantainya adalah apabila ketebalan mencapai batas limit maka sinar matahari tidak akan mamapu
lagi menembus sampai kepermukaan bumi.
logikanya apabila konsentrasi sudah mencapai titik jenuh tersebut maka bumi akan
mengalami gelap karena radiasi panas tidak mampu menembus bumi akibat dipantulkannya
kembali keluar angkasa.
Dengan demikian maka suhu bumi akan turun drastis dan permukaan air akan membeku.
efek lain dari emisi gas rumah kaca adalah hewan & ikan dibumi akan mengalami kerusakan
jaringan dan reproduksi, kerabang telur ayam akan susah terbentuk telur ikan akan pecah sebelum
diselaputi lendir pelindung. sehingga populasi hewan dan ikan akan menurun bahkan musnah.
Tumbuhan yang sebetulnya memerlukan CO2 untuk fotosintesis justru tidak dapat melakukan
fungsi tersebut dikarenakan sel fotosintesis pada daun tertutup jelaga yang merupakan efek samping
dari CO2, pada permukaan daun akan timbul kutikula daun atau bintil bintil daun, itu seperti kanker
pada hewan atau manusia. Ganggang dan fitoplankton pun setali tiga uang dengan tumbuhan besar,
sel fotosintesis tidak akan berfungsi. Yang jelas apapun bila tidak sesuai ukuran akan
mengakibatkan kerusakan.
coba bila anda makan sesuai porsi dengan makan yng berlebih sampai kekenyangan, maka
akan jelas efeknya.
Makan sesuai porsi akan jadi sehat. makan berlebih perut jadi sakit dan kelanjutannya
keorgan lainnya. demikian juga emisi gas rumah kaca (CO2) bila berlebihan akan menimbulkan
penyakit, tetapi bila sesuai porsi akan membuat sehat tumbuhan dan bumi.
Jadi yang jelas akibat global warming yang disebabkan efek rumah kaca bukan akan
menambah jumlah ikan karena air yng semakin banyak dan tumbuhan bukannya menghasilkan
oksigen bertambah banyak karena berlebihannya CO2.
Efek rumah kaca itu tidak berbanding lurus dengan melimpahnya sinar matahari.
rasa hangat dan panas yang kita rasakan itu bukan dari sinar matahari tapi dari emisi/radiasi
yang terjebak dibawah permukaan gas CO2 yg tebal. Perlu dicatat emisi,radiasi dan sinar itu hal
yang berbeda. Sinar matahari kebumi membawa serta radiasi dan emisi (emisi adalah efek hasil
pemanasan yang berupa gas, sedangkan radiasi dihasilkan akibat tidak stabilnya elektron akibat
tumbukan antara elektron yang akan menimbulkan pemanbahan atau pengurangan jumlahnya untuk
mencapai kesetabilan, tetapi hal ini juga mempengaruhi inti atomnya, akibatnya akan mengeluarkan
sinar seperti alfa, gama, beta, ultraviolet, X, dll).
Jadi jelasnya bumi kita ini harus dirawat dikelola dengan bijaksana agar terus seimbang.
karena ketidak seimbangan akan mengakibatkan petaka bukan manfaat. Meningkatnya suhu
permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini
dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan
mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air
laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5
°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan
peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya
konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan
dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi
meningkat. Peningkatan suhu bumi juga mempengaruhi terjadinya perubahan cuaca dan suhu laut
yang begitu ekstrim.
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat
menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang
ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat
menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan
Nama : No. Absen : Kelas :
MAKALAH (4) EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan
perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti:
diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air
(Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti
meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk
ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor
penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat
tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa
spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang
ekstrem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak
kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan,
DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu).
Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es didaerah kutub. Hal
akan berakibat naiknya permukaan laut yang dapat mengancam pemukiman penduduk disepanjang
pantai. Naiknya permukaan air laut dapat mengakibatkan erosi disekitar wilayah pesisir pantai,
kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, berkurangnya intensitas cahaya didasar laut, serta
naiknya tinggi gelombang air laut.
Disamping itu efek rumahkaca mengakibatkan terganggunya keseimbangan biologis di laut
sehingga dapat meningkatkan jumlah ganggang di lautan. Beberapa jenis ganggang ini ada yang
dapat mengeluarkan racun yangmembahayakankehidupan lautdan meracuni manusia yang
memakan hasil laut.
Efek rumah kaca juga akan meningkatkan suhu bumi sekitar 1o – 5 o C. Hal ini akan
mengganggu ekosistem dan lingkungan. Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran
limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease.
Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya
akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi,
coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Namun disamping hal-hal tersebut efek rumah kaca juga memiliki dampak yang positif bagi
kehidupan, terutama manusia. Efek rumah kaca sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang
ada di bumi. Karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar
15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada
efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi.
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global.
3.2 Cara-cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau
komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan
karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan
memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan
cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui
fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan
telah mencapai level yang mengkhawatirkan
Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan
kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau
pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali
yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan
(menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar
ke permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam
sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan
pengeboran lepas pantai Norwegia, dimana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama
gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke
permukaan.
Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil.
Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada
Nama : No. Absen : Kelas :
MAKALAH (4) EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi
pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai
sumber energi. Perubahan trend penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung
telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon
dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara.
Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi
pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan
keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, t Untuk kendraan bermotor, perlu digunakan alat
penyaring khusus gas buangan pada bagian knalpot (tempat keluar gas buangan) yang
dapatmenetralisirdan mengurangi dampak negatif gas buangan tersebut. Bisa juga dengan
mengganti bahan bakar dengan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, seperti tenaga surya
(matahari) atau biodisel. Perlu dikeluarkan regulasi tentang usia kendraan bermotor yang boleh
beroperasi agar tidak menimbulkan pencemaran.
Untuk skala industri, perlu dibuat sistem pembuangan dan daur ulang gas buangan yang
baik. Saluran buangan perlu diperhatikan, kearah mana akan dibuang dan haruslah memperhatikan
lingkungan sekitar.
Reboisasi lahan yang gundul merupakan salah satu langkah untuk menahan laju
karbondioksida yang berlebih diudara. Termasuk penanaman pohon-pohon disepanjang jalan raya
yang dapat menetralisir pencemaran udara disepanjang jalan raya.Tetapi tidak melepas karbon
dioksida sama sekali.
Selain itu diperlukan juga adanya pengelolaan sampah.Pengelolaan sampah adalah
pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material
sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia,
dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan
sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus
untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang ,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan
institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan
untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah
Selain itu perlu diadakan kerja sama internasional untuk mensukseskan pengurangan gas-gas
rumah kaca. Apabila pada suatu negara diterapkan peraturan kebijakan lingkungan yang ketat, maka
ekonominya dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi
membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh, Belanda, negara
industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi
tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbon dioksida. Oleh karena
itu, perlu adanya upaya yang serius, konsisten, dan kontinyu agar masalah kerusakan lingkungan ini
dapat diatasi atau diminimalisir.
Nama : No. Absen : Kelas :
MAKALAH (4) EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh
gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi yang disebut gas rumah kaca, sehingga sinar
tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK).
2. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen
monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas
metana dan klorofluorokarbon (CFC).
3. Efek rumah kaca dapat mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
4. Menanggulangi dampak dari efek rumah dapat dilakukan dengan dua cara yakni, pertama
dengan cara mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau
komponen karbon-nya di tempat lain. Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
5. Efek rumah kaca menjadikan suhu bumi layak untuk kehidupan manusia.
4.2 Saran
Dunia yang kita huni ini bukan hanya untuk beberapa tahun saja. Bukan hanya untuk kita saja.
Generasi kita jugalah yang akan menikmati kehidupan di dunia ini. Kalau bukan kita yang akan
menjaga dan merawat bumi ini siapa lagi. Sejak dini mulailah kita memperbaiki sikap kita, mulailah
kita ramah terhadap lingkungan, mulailah kita bersikap arif terhadap bumi. Bila tidak dari sekarang,
kita akan merasakan dampak yang sangat besar untuk generasi-generasi mendatang. Pemanasan
global bukanlah disebabkan oleh alam, pemanasan global sebenarnya karena ulah manusia yang
semakin serakah, semakin tidak ramah terhadap lingkungan seperti dalam Al Qur’an Surat Ar
Ruum ayat 41, yang artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

DAFTAR PUSAKA
http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-efek-rumah-kaca.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
http://www.analisadaily.com/news/read/2011/06/12/3309/efek_rumah_kaca_untuk_kehidupan_di_b
umi/
http://munawar.8m.net/rmh_kaca.htm
http://www.antaranews.com/berita/1318863686/efek-rumah-kaca-dan-dampak-terhadap-lingkungan
http://iklimkarbon.com/perubahan-iklim/efek-rumah-kaca/
http://nurmadina.blogspot.com/2012/05/pengaruh-efek-rumah-kaca-pada-ekosistem.html

Anda mungkin juga menyukai