Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH FISIKA TENTANG EFEK RUMAH

KACA DAN PEMANASAN GLOBAL

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : M. Supriyanto
Kelas : XI IPA 4
Guru pembimbing : Fiernawati,S.Si

TAHUN AJARAN 2018/2019


SMA NEGERI 2 PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis kami yang berjudul :
“Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global“ dengan baik dan lancar.Terselisaikannya karya
tulis ini, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh yang berkontribusi dalam penulisan makalah
ini. Upaya kami ini bagai setetes air ditengah samudra dunia pendidikan nasional. Namun,
kami selalu mengharap apa yang kami perbuat dapat turut serta menyukseskan tujuan
pendidikan nasional demi kemajuan bangsa. Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan
demi kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata semoga hasil karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
bagi penyusun khususnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini,mungkin kita menduga udara yang akhir-akhir ini di bumi
semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu
membuat kehidupan di muka bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan
tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab semakin panasnya
suhu bumi, karena tidak seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang
ditimbulkan oleh msin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain. Hal tersebut
bukanlah suatu masalah yang mesti kita risaukan. Mana mungkin tindakan dari satu atau dua
orang makhluk hidup bisa mengganggu kondisi planet bumi yang maha besar ini. Mungkin
itu semua yang ada dipikiran kita.
Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di Eropa terus
meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun
seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari efek rumah kaca dan pemanasan global ?
2. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global ?
3. Apa yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global ?
4. Apa akibat dari efek rumah kaca dan pemansan global terhadap lingkungan ?
5. Apakah usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca ?
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca
Pemanasan Global
B. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global
C. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global
D. Akibat Terjadinya Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global
E. Usaha Mengurangi Terjadinya Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Glbal


 Efek merupakan suatu resiko yang ada positif dan negatifnya yang diterima setelah
melakukan suatu hal.Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas
matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang
pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai
radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke
angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses
dalam rumah kaca (green house) di pertanian, ruangan kaca memang berfungsi menahan
panas untuk menghangatkan/menstabilkan suhu dalam rumah kaca.
Rumah kaca dalam arti harfiah yaitu adanya gedung-gedung bertingkat di kota besar
yang dindingnya menggunakan kaca sehingga memantulkan panas matahari kembali ke
atmosfer bumi.
Sartain menyatakan yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini
yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes.
Pihak NASA telah mengemukakan bahwa efek dari rumah kaca sebenarnya bukanlah
dari pemanasan global ini karena pemanasan global mampu diredam dengan memperbanyak
penanaman pohon di sekitar area yang terjadi efek rumah kaca . Tetapi efek sebenarnya
adalah " serangan meteor yang akan menghujam bumi " . Karena menurut NASA sekitar
jutaan meteor menghujam bumi setiap tahunnya, dan semuanya terbakar habis di atmosfer.
Namun setelah penelitian selama 10 tahun , kadar lapisan atmosfer bumi terus menurun
secara drastis, dan diperkirakan 6 - 10 tahun ke depan bumi akan terbuka lebar oleh serangan-
serangan batu meteor-meteor yang tidak akan mampu lagi ditahan oleh atmosfer bumi karena
atmosfer bumi terus menipis.
Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di
daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca.
Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan
kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa
sinar infra merah. Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta
tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih
tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran sederhana terjadinya efek rumah kaca (ERK).
Pengalaman petani di atas kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan
atmosfir. Lapisan atmosfer terdiri dari, berturut-turut: troposfer, stratosfer, mesosfer dan
termosfer: Lapisan terbawah (troposfer) adalah yang yang terpenting dalam kasus efek rumah
kaca. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh
radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan
teratas. Sedangkan lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh
molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfer. Di dalam
troposfer ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar
51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan
14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfer oleh molekul
gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan.
Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang
antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas
inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfer dan oleh karenanya, suhu udara di
troposfer dan permukaan bumi menjadi naik. Terjadilah efek rumah kaca. Gas yang
menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca.
Seandainya tidak ada efek rumah kaca, suhu rata-rata bumi akan sekitar minus 180 C
terlalu dingin untuk kehidupan manusia. Dengan adanya efek rumah kaca, suhu rata-rata
bumi 330 C lebih tinggi, yaitu 150C. Jadi, efek rumah kaca membuat suhu bumi sesuai untuk
kehidupan manusia.Namun, ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh
CO2 dan gas lainnya, maka sinar inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi
menjadi naik. Dibandingkan tahun 50-an misalnya, kini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 C
lebih.Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan
proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang
disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars, Venus, dan benda langit
beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus,Titan) memiliki efek rumah kaca,(dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia).
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda, yaitu : efek
rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia.Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak
dipancarkan ke bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di
atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi
panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk
perfotosintesis.Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak
diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam
bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan bumi
tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi
panas pantulan dari bumi.
Dalam skala yang lebih kecil, hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca.
Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari
benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap
kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar
dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau ”green house effect”.
Sedangkan gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau
”green house gases”.

 Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat


peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan
perubahan iklim, seperti menungkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehingga
menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan dibelahan bumi lain akan mengalami musim
kering yang berkepanjangan disebabkan oleh kenaikan suhu.
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian
besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia
melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan
ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dan negara-negara G8. Akan
tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan IPCC
tersebut.

Ada beberapa yang masih diragukan oleh para ilmuwan yakni mengenai jumlah pemanasan
yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-
perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga
saat ini masih sering terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai hal-hal yang
harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk
beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintah negara-
negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

1. Gas rumah kaca


Gas-gas rumah kaca (Green House Gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di
atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang
panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.
Gas-gas yang dimaksud antara lain adalah Karbon diokasida (CO2), Metan (CH4), Nitrous
Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida
(SF6).
Sumber gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua yaitu alami dan akibat
aktifitas manusia. Gas rumah kaca yang terjadi secara alami adalah CO2, methane.
Sedangkan gas yang dihasilkan akibat aktifitas manusia antaralain CO2 (Proses pembakaran
bahan bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri
dan konsumen). dan kebakaran hutan, industri peternakan, pembangkit listrik, dan
transportasi merupakan penyumbang terbesar emisi karbon,yang menyebabkan pemanasan
global.
Menurut Forest Destruction, Climate Change and Palm Oil Expansion in Indonesia 2008,
Indonesia menduduki urutan ketiga dunia sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca dunia,
setelah Cina dan Amerika Serikat Penyebabnya diperkirakan hilangnya 2 juta hektare lahan
hutan di Indonesia setiap tahun, baik karena kebakaran maupun penebangan liar, khususnya
hutan di lahan gambut di Kalimantan.
Aktivitas penebangan dan kebakaran hutan di Asia Tenggara diperkirakan menyumbang 2
miliar ton karbon dioksida (CO2) ke udara. Nilai ini setara dengan 8 % emisi global yang
berasal dari bahan bakar fosil. Dan sekitar 90 persen emisi CO2 dari hutan gambut di Asia
Tenggara disumbangkan oleh Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup
menyatakan, sepanjang 2003-2008, total sumber emisi karbon dioksida di Indonesia setara
dengan 638,975 gigaton.
Selubung gas rumah kaca tepatnya terdapat di lapisan troposfer pada ketinggian 7-16 km
diatas permukaan bumi.
2. Pemanasan global adalah terjadinya kecenderungan meningkatnya suhu udara dipermukaan
bumi dan lapisan atmosphere bawah dari waktu ke waktu, akibat terjadinya efek rumah kaca
(green house effect).
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada dekade sekarang ini telah terjadi kenaikan rata-
rata suhu udara antara 0.3-0.6oC.
Bila emisi gas-gas rumah kaca terus meningkat dengan laju peningkatan seperti sekarang
maka diperkirakan pada tahun 2030 rata-rata kenaikan suhu udara akan berkisar antara 3
sampai 5oC dan menyebabkan perubahan iklim global.
3. Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Secara umum iklim sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik parameternya,
seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di
muka bumi. Untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, menurut ukuran internasional
diperlukan nilai rata-rata parameternya selama kurang lebih 30 tahun. Iklim muncul akibat
dari pemerataan energi bumi yang tidak tetap dengan adanya perputaran atau revolusi bumi
mengelilingi matahari selama kurang lebih 365 hari serta rotasi bumi selama 24 jam. Hal
tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima berubah tergantung lokasi dan posisi
geografi suatu daerah. Daerah yang berada di posisi sekitar 23,5 Lintang Utara – 23,5
Lintang Selatan, merupakan daerah tropis yang konsentrasi energi suryanya surplus dari
radiasi matahari yang diterima setiap tahunnya (MenLH, 2003).
Ketika suhu di bumi semakin panas, sehingga lebih dari kondisi normal, inilah efek rumah
kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya
memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena
suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi,
terjadilah perubahan iklim secara global.
4. Konsentrasi gas rumah kaca – Pemanasan Global – Perubahan Iklim
 Adanya gas-gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan efek rumah kaca di bumi.
 Konsentrasi gas-gas rumah kaca yang tidak seimbang di atmosfir mengakibatkan.
pemanasan global dan perubahan iklim
5. Dampak peningkatan konsentrasi gas rumah kaca :
 Peningkatan radiasi gelombang panjang.
 Mempengaruhi variasi dan kecenderungan suhu udara.
 Mempengaruhi variasi dan kecenderungan curah hujan, yang mengakibatkan: banjir,
kekeringan.
B. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari.
Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan
diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer.
Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air
itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali
ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas.
Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbondioksida dan uap air di
atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah
bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan
semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
C. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.Energi yang
masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25%
diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan
bumi.
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh
awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi
tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi.
Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca
perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.Selain gas CO2,
yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida , nitrogen monoksida (NO)
dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan khloro
fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek
rumah kaca.
D. Akibat Dari Efek Rumah Kaca Terhadap Lingkungan
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan
laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata
bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang
panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan
suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
E. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca
Banyak hal mudah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang
menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu dan peralatan
elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan uang untuk bayar listrik, juga
mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar. Rajin-rajin memanggil tukang servis AC.
Carpooling atau berangkat bareng teman atau keluarga ke sekolah, tempat les, atau mal.
Selain mengurangi kemacetan, kita juga menghemat energi. Saat mencetak tugas, usahakan
memakai dua sisi kertas. Plastik adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Jika dibakar, plastik
akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik saat belanja harus dikurangi.
Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba pakai tas karton atau tas kanvas.
Selain itu, hal yang bisa kita lakukan sebagai orang biasa untuk berkontribusi positif
dalam pengurangan efek rumah kaca. Sebenarnya mudah, tapi tidak mudah untuk dilakukan.
Untuk kita yang dirumah kita bisa melakukan :
 Matikan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Kerlip merah penanda standby
menunjukkan alat tersebut masih menggunakan listrik. Artinya, Anda terus berkontribusi
pada pemanasan global.
 Pilihlah perlengkapan elektronik serta lampu yang hemat energi.
 Saat matahari bersinar hindari penggunaan mesin pengering, jemur dan biarkan pakaian kering
secara alami.
 Matikan keran saat sedang menggosok gigi.
 Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman.
 Segera perbaiki keran yang bocor. Karena keran yang bocor dapat menumpahkan air bersih
hingga 13 liter air per hari.
 Jika mungkin mandilah dengan menggunakan shower. Mandi berendam merupakan cara yang
paling boros air.
 Gunakan kembali amplop bekas.
 Jangan gunakan produk ’sekali pakai’ seperti piring dan sendok kertas atau pisau, garpu dan
cangkir plastik.
 Gunakan baterai isi ulang.
 Pilih kalkulator bertena
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali
oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap
oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi yang disebut gas rumah kaca, sehingga sinar
tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK).

2. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida,
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).

3. Efek rumah kaca dapat mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan
akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

4. Menanggulangi dampak dari efek rumah dapat dilakukan dengan dua cara yakni, pertama
dengan cara mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut
atau komponen karbon-nya di tempat lain. Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

5. Efek rumah kaca menjadikan suhu bumi layak untuk kehidupan manusia.

6. Pemanasan global merupakan permasalahan global yang harus segera diatasi.

7. Penyebab utama terjadinya pemanasan global adalah adanya efek rumah kaca dan efek
umpan balik positif.

8. Pemanasan global memberikan banyak sekali dampak negatif terhadap kelangsungan


hidup organisme di bumi.

DAFTAR PUSTAKA
http://1.bp.blogspot.com/nj1zat33A5g/SqYgVrg61PI/AAAAAAAAACw/5eVJPurduc0/s160
0-h/efek-rumah-kaca.jpg
http://bp.blogspot.com/.../y68dNGb2L3E/s320/erk.jpg
http://climatechange.menih.go.id/index2.php?option=content&do_pdf=i&id=15
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Efek
http://hackersixtaz.blogspot.com/2009/09/efek-rumah-kaca-disebabkan-karena.html
http://lasonearth.wordpress.com/makalah/efek-rumah-kaca-green-house-effect/

Anda mungkin juga menyukai