Anda di halaman 1dari 98

SUMUR

TANPA
DASAR
Karya Arifin C. Noer
Sumur Tanpa Dasar
@Arifin C. Noer
No. 106/89
Kulit Muka: S. Prinka
Penerbit PT. Pustaka Utama Grafiti
Kelapa Gading Boulevard TN 2 No. 14-15
Jakarta 14240
Anggota IKAPI
Cetakan Pertama. 1989
Percetakan PT. Temprint, Jakarta

Catatan:

Publikasi naskah ini dimaksudkan sebagai upaya penyediaan naskah drama


dan sebagai bahan referensi pembelajaran bagi individu atau kelompok-kelompok
teater yang membutuhkannya.
Disarankan bagi siapa saja yang memiliki cukup akses, agar membeli buku
terkait. Itupun dalam upaya membantu pengarang dan keluarganya. Kekayaan hak
intelektual naskah ini tetap ada pada pengarangnya.
Dan dimohon bagi pengunduh naskah ini untuk tidak menghapus catatan ini,
sebagai bukti pertanggung jawaban saya sebagai pihak yang mengetik ulang.

Terima kasih.
Lee Birkin

PENGANTAR

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 2


LAKON INI DITULIS, DISUTRADARI DAN DIPENTASKAN PERTAMA
KALI OLEH ARIFIN C NOER, DI BAWAH BENDERA TEATER MUSLIM.
PADA TAHUN 1971, LAKON INI KEMBALI DISUTRADARAI DAN
DIPENTASKAN ARIFIN C. NOER, DI TIM JAKARTA, DI BAWAH BENDERA
TEATER KETJIL.
KEBERHASILAN PEMENTASAN LAKON INI, DISUSUL OLEH
SEJUMLAH PEMENTASAN LAKON LAINNYA, BAIK KARYANYA SENDIRI
MAUPUN KARYA-KARYA TERJEMAHAN, MISALNYA KAPAI-KAPAI,
ZORRO, ORKES MADUN, ATAU MACBETH (EUGENE IONESCO) FAUST
(GOETHE) DAN FLIES (SARTRE), MENGUNDANG REAKSI PARA
PENGAMAT TEATER. REAKSI ITU KEMUDIAN MENEMPATKAN SOSOK
ARIFIN C. NOER SEBAGAI SALAH SEORANG PENULIS LAKON
TERKEMUKA NEGERI INI, SEKALIGUS SEBAGAI PENYAIR, SUTRADARA
DAN KEMUDIAN PENULIS SCENARIO FILM TERNAMA.
SEBAGAI LAKON YANG EKSPERIMENTALISTIK “SUMUR TANPA
DASAR” UNIKNYA SAMA SEKALI TIDAK BERCIRI ABSURDITAS MURNI
— HAL YANG MENGGEJALA DALAM KARYA-KARYA SASTRA MODERN
INDONESIA ERA 70AN — TETAPI JUSTRU MEMPERLIHATKAN UPAYA
PERSENYAWAAN KREATIF ANTARA TRADISI TEATER MODERN BARAT
PASCA REALISME DENGAN TEATER TRADISIONAL KITA; TEATER
RAKYAT, KHUSUSNYA LENONG BETAWI DAN TARLING CIREBON. HASIL
PERSENYAWAAN INI, MELALUI PERALATAN SIMBOLISME,
DIEKSPRESIKAN ARIFIN C. NOER KE DALAM LAKONNYA INI, SEHINGGA
KITA AKAN BEROLEH PERISTIWA YANG BERSUASANA KONTEMPLATIF
TENTANG KONFLIK KEJIWAAN TOKOH UTAMANYA, JUMENA
WARTAWANGSA — KONFLIK MENGENAI PERSOALAN IMAN DAN
EKSISTENSI DIRI
HIDUP JUMENA IBARAT SUMUR TANPA DASAR; GELAP DAN TAK
BERUJUNG, MENGGAPAI-GAPAI

Jakarta, Agustus 1989

DRAMATIC PERSONAE

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 3


JUMENA WARTAWANGSA Lelaki Tua
EUIS Istrinya
PEREMPUAN TUA Pembantunya
MARJUKI KARTADILAGA Adik angkatnya
SABARUDDIN NATAPRAWIRA Guru Agama
WARYA Pegawainya
EMOD Pegawainya
KAMIL Si Sinting
LELAKI Pelukis Sinting
MARKABA Tokoh Jahat
LODOD Tokoh Idiot
PEMBURU Alias SANGKAKALA
KABUT-KABUT, ORANG-ORANG
Dan LAIN-LAIN

WAKTU Kapan Saja

TEMPAT Di rumah, dalam pikiran Jumena


Martawangsa atau di mana saja

BAGIAN PERTAMA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 4


SANDIWARA INI KITA MULAI DENGAN SUARA DETAK-DETIK LONCENG
YANG MENGGEMA MEMENUHI RUANG. SUARA DETAK-DETIK INI
BERJATUHAN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA MENIMBULKAN
BERMACAM-MACAM ASOSIASI. SESEKALI DI SELA-SELA SUARA INI
MENYAYUP PANJANG LOLONG ANJING ATAU SRIGALA YANG SEDANG
MERAIH BULAN.

2
LONCENG ITU ANTIC, TUA, AGUNG DAN KUKUH PENUH RAHASIA. DARI
RONGGA LONCENG MUNCUL KABUT-KABUT ATAU PARA PEMAIN YANG
MELUKISKAN KABUT-KABUT. MEREKA MELANGKAH MENGENDAP-
ENDAP UNTUK SELANJUTNYA SECARA PENUH RAHASIA MENYEBAR KE
SEGENAP ARAH DAN SEGERA GAIB SIRNA.

3
PIGURA ITU TANPA GAMBAR TANPA POTO, KOSONG, TERGANTUNG
SUNYI DAN PENUH RAHASIA

4
DI ATAS KURSI GOYANG JUMENA MARTAWANGSA BERGOYANG-
GOYANG SUNYI. TAMPAK SESAK PERNAFASANNYA. SEKALI PUN
BEGITU, KEDUA MATANYA MASIH MENYOROTKAN PANDANGAN YANG
TAJAM. AMAT TAJAM. DAN DALAM KEADAAN SEPER JUMENA
KELIHATAN SEPERTI SEDANG MENGHITUNG DETAK-DETIK LONCENG.
SEJAK TADI, SEONGGOK KABUT BERDIRI DI SAMPINGNYA
MEMEAINKAN SEHELAI TALI YANG SIAP UNTUK MENGGANTUNG
LEHER. AGAK BEBERAPA SAAT JUMENA MENIMBANG-NIMBANG TALI
ITU. KEMUDIAN KABUT ITU MENDEKATKAN TALI GANTUNGAN ITU
DAN JUMENA MENCOBA MEMASANG PADA LEHERNYA. DIA TERTAWA.

JUMENA
Kalau saya bunuh diri, sandiwara ini tidak akan pernah ada

Sambil tertawa ia memberikan isyarat agar kabut pembawa tali pergi. Dan pada saat
itu detak-detik lonceng semakin lantang. Dari rongga lonceng muncul Sang Kala alias
Pemburu yang siap dengan senapannya. Ketika senapan itu meletus, terkumpullah
seluruh amarah dan kekagetan Jumena

JUMENA
Bangsat!

TATKALA SANG KALA GAIB BERDENTANGANLAH LONCENG ITU.


KEMUDIAN BERDENTANG JUGALAH BERJUTA LONCENG-LONCENG
DAN WEKER. SEDEMIKIAN RUPA SUARA ITU MENEROR SEHINGGA
MENYEBABKAN JUMENA BANGKIT. DAN PADA SAAT JUMENA BERDIRI,
HENING MENGGANTIKAN SUASANA. LALU JUMENA DUDUK KEMBALI.

PEREMPUAN TUA MUNCUL MENGGANTI TEMPOLONG LUDAH DI KAKI


KURSI GOYANG DENGAN TEMPOLONG YANG LAIN.

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 5


P. TUA (Sambil pergi)
Terlalu bernafsu. Pucat sekali wajahnya

ENTAH DARI SEBELAH MANA EUIS MUNCUL

JUMENA
Kalau saya bisa percaya, saya tenang. Kalau saya bisa tidak percaya, saya tenang.
Kalau saya percaya dan bisa tidak percaya, saya tenang. Tapi saya tidak percaya dan
tidak bisa tidak percaya, jadi saya tidak tenang. Tapi juga kalau saya tenang, tak akan
pernah ada sandiwara ini

EUIS
Akang

JUMENA
Euis

EUIS
Apa yang akang lihat?

JUMENA
Kau

EUIS
Kenapa?

JUMENA
Ingin tahu apa kau betul-betul cantik

EUIS MERANGKUL DAN MENCIUMI JUMENA, TELINGA JUMENA DAN


LAIN-LAIN SEHINGGA MEMBUAT JUMENA KEGELIAN. KEDUANYA
TERTAWA-TAWA. SEKONYONG-KONYONG JUMENA MEMATUNG,
MURUNG

EUIS
Kenapa, Akang?
(Jumena Memainkan Bulu Matanya Sendiri)
Kenapa tiba-tiba muram, Akang?

JUMENA (Manja-tua)
Umur Euis berapa?

EUIS
Dua enam

JUMENA
Itulah sebabnya!

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 6


EUIS
Percayalah akang. Euis akan tetap mencintai akang sekalipun umur akang delapan
puluh tiga tahun

JUMENA
Betul?

EUIS
sumpah

JUMENA
Kalau delapan lima?

EUIS
Cinta

JUMENA
Seratus tahun?

EUIS
Euis akan tetap menciumi leher akang

KEMBALI EUIS MERANGKUL DAN MENCIUMI LEHER JUMENA DAN


LAIN-LAIN. KEDUA-DUANYA TERTAWA

JUMENA
Kalau saja saya tahu kau betul-betul mencintai saya

EUIS
Euis sangat cinta pada akang

JUMENA
Menyenangkan sekali kalau itu benar

EUIS
Betul Euis mencintai akang

JUMENA
Mungkin, saying akang tidak tahu persis

EUIS
Tidak perlu

JUMENA
Perlu. Bahkan akang juga ingin tahu apa betul akang bahagia
(Terus mereka berciuman dan tertawa-tawa)
Sesekali enak juga berhibur seperti ini

TERUS MEREKA BERCIUMAN DAN TERTAWA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 7


6

ENTAH DARI MANA MARJUKI KARTADILAGA MUNCUL. IA TERSENYUM


SAMBIL MENYEDOT PIPA ROKOKNYA

JUMENA (Kesal-sedih)
Kenapa kau rusak sendiri? Kenapa kau berubah? Lenyapkan itu

(Begitu melihat Marjuki, perhatian Euis beralih dan langsung merangkulnya)

Bangsat. Kau rusak sendiri. Semuanya kau rusak sendiri

(Dalam sunyi Jumena menimbang-nimbang sendiri apa yang baru diucapkannya)

Siapa bilang aneh? Semua ini mungkin saja terjadi. Tuhan, kenapa justru saya
merasakan sesuatu semacam kenikmatan dengan segala pikiran-pikiran ini? Kau jebak
saya, Tuhan. Kau jebak saya. Tega. Kau! (lalu mulai dengan pikirannya) saya kira
mula-mula istri saya…. (Agak lama) Ya, mula-mula istri saya akan berlaku seperti
bidadari

(Euis menutup wajahnya seperti seorang gadis kecil)

Mungkin saja….

EUIS (Gemetar)
Tidak mungkin Juki

JUKI
Mungkin saja

EUIS (Gemetar)
Tidak mungkin. Saya tidak bisa meninggalkan dia

JUKI
Segalanya mungkin. Tidak ada tidak mungkin

EUIS
Hati saya mulai bersuara lagi

JUKI
Kalau begitu kau sedang membunuh dirimu sendiri. Apa kamu merasa sedang
dihukum? Apa ayahmu sedang melecutmu?

EUIS
Dada saya bergetar sangat kencangnya

JUMENA
Kalimat-kalimat ini berasal dari syahwat

Lolong anjing di kejauhan

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 8


EUIS
Kau dengar anjing yang melolong itu?

JUKI
Bukankah suara itu suara kita sendiri? Anjing yang melolong dan menggonggong?
Bulan yang kuning

JUMENA
….suara-suara kesepian yang baka dan purba…

JUKI
Euis

EUIS (Sangat takut)


Juki, dia suami saya

JUKI
Dan saya?

EUIS (Bertubi-tubi menciumi Jumena)


Saya mencintai suami saya seperti saya mencintai ayah saya sendiri

JUMENA
Setiap kali dia berlebihan menciumi saya, terasa ciuman itu sebagai niat pembunuhan

JUKI (Melangkah akan pergi)


Baiklah!

JUMENA
Apa yang akan ia lakukan?

EUIS (Mengejar)
Marjuki!

JUMENA
Saya kira begitu

JUKI
Euis, musuh kita selama ini adalah perasaan. Kita harus memusnahkannya.
Membunuhnya sama sekali. Kedua orang tua saya mati karena perasaan mereka
sendiri. Mereka bangkrut karena mereka terlalu mencintai paman saya. Dan akhirnya
mereka mati sebelum mati. karena saya tahu betul kejadian itu, tentu saja saya tidak
mau bernasib sama seperti mereka. Saya harus menang terhadap perasaan saya dank
au pun harus menang terhadap perasaanmu

EUIS
Tapi bagaimana pun dia suami saya

JUKI

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 9


Dan saya?

EUIS MENGGIGIT IBU JARINYA SENDIRI YANG KIRI

JUMENA
Apa yang diharapkan perempuan sebenarnya?

EUIS
Seorang suami yang mencintainya…

JUMENA
Saya sangsi…

JUKI
Dan sekalipun dia seorang perempuan atau banci? Tidak, sayang. Seorang perempuan
selamanya hanyalah mengharapkan seorang laki-laki. Kalau tidak, pasti bukan
perempuan. (Mendekat) lihatlah saya. Seorang laki-laki. Seluruhnya seratus persen

JUMENA
Kenapa membersit pikiran-pikiran seperti ini? Enyah! Enyah!

JUKI
Saya yakin ketika kau sendirian dalam kamar, kau sering duduk-duduk di muka
cermin, dan kau tentu sangat suka berbicara pada dirimu dalam cermin

EUIS (Dalam cermin)


Saya seorang perempuan. Saya kesepian. Saya harus menerima apa adanya. Dia suara
saya. Bagaimanapun!

JUKI
Kau tahu siapa yang membantah itu?

JUMENA (Melanjutkan)
Itulah musuhmu selama ini

JUKI
Perasaanmu!

EUIS
Tapi kalau itu kita kerjakan berbahaya. Lagi, kenapa kita harus…

JUKI
Bahaya harus berani kita tempuh kalau kita sungguh-sungguh menghendaki kepuasan
dalam hidup kita

EUIS
Saya kira saya sudah cukup puas. Saya kira cukup itu…

JUKI

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 10


Euis, kau bisa gila karena kelemahanmu. Kau jangan cepat puas. Apa yang kita kecap
dalam beberapa hari ini hanya sebagian kecil saja dari sukses. Kita belum
mendapatkan semuanya. Jangan takut pada diri sendiri. Persetan itu hati nurani. Diri
sendiri adalah milik kita sendiri. Kita harus bebas. Bebas seperti malam-malam
dahulu ketika suamimu pergi ke Tasikmalaya. Malam-malam ketika alam yang
murni mempertontonkan dirinya, di mana kita menjadi putra-puteri alam sejati,
terbuka dan merdeka

Suara kecapi di kejauhan, sayup dibawa angina sesekali. Jumena memejamkan mata

JUKI (makin rapat merangkul Euis)


Masih ingat pada Abu nawas?

Euis menggaguk kecil. Manja

JUKI
Di tepi sebuah parit, raja berjongkok akan melaksanakan hajat besarnya. Tapi baru
saja berjongkok, baginda marah-marah dengan dahsyat, sebab baginda melihat
seonggok najis kampul-kampul lewat di bawah anusnya

JUMENA
Apa dia juga berdongeng seperti saya?

JUKI
Maka tatkala dilaporkan bahwa najis yang terombang-ambing itu adalah najis
Abunawas, dipanggilnya Abunawas, “Abunawas!”

JUMENA
“Hamba, Tuanku”

JUKI
“Bukankah kau bersalah?”

JUMENA
Bahkan sebaliknya tuanku”

JUKI
“Ha?” Mata raja melotot

JUMENA
“Bahkan sebaliknya tuanku”

JUKI
“Hamba ingin menang sebagai pemuja nomor wahid paduka” Kata Abu Nawas
“Saksikanlah kini, tuanku raja, sekarang terbuktilah bahwa Abunawas si warga
Baghdad yang paling takjim hormatnya. Tidak saja orangnya suka mengiring ke mana
gbaginda pergi, bahkan najisnya pun mengiring najis rajanya”

(Jumena cemberut, sedangkan Euis terpingkal-pingkal)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 11


Sekalian pengawalnya tersenyum seraya manggut-manggut “Abunawas, kaulah
permadani terbaik di kota Baghdad”

(Euis Semakin Terpingkal-Pingkal Sambil Menahan Perutnya)

Lucu?

EUIS
Sangat amat lucu

JUKI
Tidakkah Abunawas seorang yang cerdik?

EUIS
Cerdik sekali. Raja kecerdikan

JUKI
Ya, dan kecerdikan bukan berasal dari perasaan, tetapi dihasilkan oleh kepala dan
pikiran. Kau mengerti?

JUMENA
Kejadian seperti ini adalah mungkin dan tidak mungkin. Bagaimana saya harus
menaruh kepercayaan kepada orang? Ah, lebih baik duduk-duduk di teras

EUIS
Saya mengerti

JUKI
Kau ahrus betul-betul berani. Berani seperti malam-malam itu

EUIS
Saya betul-betul berani sekarang. Saya kira Abunawas adalah guru kita

JUKI
Masih kau merasa bersalah?

EUIS
Tidak. Saya yakin suami sayalah yang bersalah

JUMENA
Kalau saja dia berani nyerocos seperti itu

JUKI
Kenapa kau bilang begitu?

EUIS
Dia perakus. Mata duitan

(Jumena mengambil sesuatu dan melemparkannya ke pintu)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 12


Pagi-pagi ia sudah pergi mengurus dagangannya, mengurusio pabrik-pabriknya.
Pulang-pulang jam dua, jam tiga, lalu selama beberapa jam menghitung-hitung
hartanya dan memandangi lemari hitamnya. Setelah maghrib ia menulis atau
membaca, lalu pergi. Pulang-pulang jam sembilan, sebentar duduk-duduk minum the
atau kopi lalu akhirnya kembali menghitung-hitung harta dan memandangi lemari
hitamnya. Itulah semuanya yang dikerjakannya secara rutin seperti mesin, selama
hampir lima tahun saya jadi istrinya.

JUMENA
Lalu apa yang diharapkan dari saya? Duduk-duduk menghabiskan waktu di bawah
bulan seperti dalam film-film itu? Saya sudah Bosan!. Apa dia piker semuanya akan
bisa diselesaikan hanya dengan senyum-senyum dan tiduran berbaring-baring di atas
ranjang?
Sekiranya saja dia dapat membuktikan bahwa dengan cara seperti itu dapat digapai
kebahagiaan hidup. Tidak! Saya sudah kecap semuanya, saya sudah jalani semuanya!
Kosong. Dan cara mengisi hidup seperti itu terlalu mahal ongkosnya dan tidak
produktif, apalagi kreatif. Selain bergurau di atas ranjang lama-lama menjemukan
juga. Capek, linu-linu apalagi pada pinggang — ah, lebih baik duduk-duduk di teras -

EUIS
Tidak,. Kalau saya serong dengan lelaki lain, bukan salah saya

JUMENA
Mungkin. Tapi pasti bukan juga salah saya

EUIS
Benar, bukan?

JUKI
Bagi saya tak ada yang benar dan yang salah. Dan kenapa mesti ada yang salah dan
benar?

JUMENA
Saya kira begitu. Bajingan

JUKI
Keduanya sama tidak penting

EUIS
Jadi?

JUKI
Tidak perlu kita mempertimbangkan keduanya. Kita hanya harus cepat
mempergunakan setiap kesempatan kalau kita ingin berhasil dalam hidup. Dan saya
selalu begitu

(Euis memandangi lelaki itu demikian lama dan tampak bergetaran bulu-bulu
matanya. Kemudian Jumena pura-pura batuk. Dan duduk. Terkejut mendengar suara
batuk)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 13


Suamimu?

EUIS (Panik)
Aku masuk?

JUKI
Saya akan masuk ke WC

KEDUANNYA KELUAR

PEREMPUAN TUA MUNCUL MEMBAWA MAKANAN

P. TUA
Lebih baik makan malam dulu, gan

JUMENA (Masih melayang pikirannya)


Saya kira….

P. TUA
Di sini atau di ruang makan, gan? Di sana banyak angina, lebih baik di sini saja

JUMENA
Saya kira….

P. TUA
Tadi pak Warya ke sini

JUMENA (Segera)
Ada apa?

P. TUA
Sengaja menengok agan

JUMENA
Sekarang di mana dia?

P. TUA
Sudah pulang satu jam yang lalu

JUMENA
Kenapa dia tidak di suruh masuk? Ikut mogok seperti yang lain?

P. TUA
Saya kira tidak begitu. Pak Warya hanya tidak mau mengganggu agan tidur. Nyai
bilang sejak sore, agan tidur nyenyak setelah hampir tiga hari sukar tidur. Nyai juga
bilang agan mulai lega napasnya. Setelah tidur banyak harus makan banyak, gan, biar
lekas sembuh

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 14


DETAK-DETIK LONCENG LANTANG MENGGEMA MEMENUHI RUANGAN,
KEDUA MATA JUMENA MELOTOT DAN LEHER JUMENA KAKU,
SEMENTARA PEREMPUAN TUA ITU TERUS BERBICARA TANPA SUARA

MUNCUL WARYA DAN EMOD. KEDUANYA MENGUTARAKAN SESUATU


YANG SANGAT MENDESAK KEPADA JUMENA DENGAN KERAS TANPA
SUARA. SETELAH BEBERAPA LAMA, PEREMPUAN TUA ITU
MENINGGALKAN RUANGAN ITU. TETAPI IA KEMBALI MENDEKATI
JUMENA , KETIKA JUMENA TIBA-TIBA BERBICARA KERAS SEKALI DAN
MARAH. PEREMPUAN TUA DENGAN RASA KEIBUANNYA MEMIJAT-
MIJAT BAHU JUMENA

JUMENA
Mau diapakan lagi? Saya tidak akan merobah keputusan saya. Saya tidak mau. Saya
tetap tidak akan memberikan biar segopeng pun. Berapa kali sudah saya bilang sejak
kalian jadi pengawas kedua bahwa standar gaji yang ada sekarang cukup baik, adil
untuk semua pihak. Prinsip saya cukup realistis karena berdasarkan kebutuhan riil
tiap-tiap keluarga. Lagipula saya sudah menghitung dengan cermat berapa setiap
keluarga menghabiskan biaya setiap bulan dan berapa sisa yang bisa ditabung

EMOD
Maaf gan, tapi saya kira kebisaaan orang lain. Juga sifat orang. Maksud saya mungkin
saja gaji yang diterima seseorang cukup besar tapi bukan tidak mungkin ada saja
orang yang menganggapnya masih kurang.

JUMENA
Itu karena umumnya semua orang boros. Saya yakin itu. Cobalah kamu Tanya istri
saya berapa ongkos rumah ini. Barangkali kamu tidak percaya kalau saya bilang
ongkos bulanan rumah ini kurang dari gaji yang kamu terima setiap bulan

EMOD
Tapi ini keadaan istimewa, gan. Maksud saya tidak setiap kali orang mengadakan
pesta perkawinan

JUMENA
Dengarkan. Kalau orang mau hemat dan rajin menabung, niscaya tidak akan
mengalami kekurangan biar segobang pun. Bisa kalian buktikan bahwa standard an
peraturan-peraturan yang saya buat merugikan? Kamu lupa gaji rata-rata di sini
setengah kali lebih besar disbanding tempat-tempat lain? Coba kalian mampir ke
pabrik tenun Mustopa atau pabrik minyak kacang Haji Bakri dan Tanya berapa orang-
orang di sana terima gaji? Sekali lagi War, Mod. Kalau orang mau hemat, insaAllah
tidak akan menemui kesulitan apa-apa. Dengan gaji yang mereka terima, mereka
akan dapat membiayai ongkos pengobatan dan apa saja. Dan lagi, tidak masuk akal
kalau saya pun harus menanggung biaya pemborosan kalian. Coba saja, kalian boros
dan saya harus menanggung keborosan kalian, sinting namanya. Apalagi untuk pesta
kawin, lebih sinting lagi.

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 15


SEMENTARA JUMENA BERBICARA, SEPANJANG ITU SEORANG DEMI
SEORANG PARA PEKERJA. PADA WAJAH MEREKA HANYA TAMPAK
TUNTUTAN-TUNTUTAN MEREKA. MAKA BEGITU SELESAI JUMENA
BICARA SERENTAK MEREKA SEMUA BICARA, SANGAT KERAS DAN
SANGAT KERAS. BAHKAN KETIKA MEREKA SUDAH MENINGGALKAN
RUANG ITU MASIH TERDENGAR HIRUK PIKUK ITU.
DI TENGAH SUARA GADUH ITU JUMENA BERTERIAK “Pemboros semua!
Pemalas! Kerbau! Kambing!” SAMBIL MENGHALAU MEREKA DAN MEREKA
KELUAR

LAMPU PENTAS MENYUSUT DAN BURABH WARNA. MUNCUL SANG


PEMBURU DARI RONGGA TUA ITU. TOKOH AGUNG INI SEMAKIN
MEMBESAR DAN MEMBESAR, SEMENTARA ITU JUMENA TERKAPAR DI
LANTAI. WAJAHNYA MENDONGAK TEGAK KE LANGIT-LANGIT

JUMENA
Datang juga kau

PEMBURU
Kapan pun datang juga

JUMENA
Datang juga kau

PEMBURU
Kapan pun datang juga

JUMENA
Kenapa kau datang?

PEMBURU
Kenapa kau datang?

JUMENA
Kenapa kau datang?

PEMBURU
Kenapa kau datang?

JUMENA
Kau permainkan saya

PEMBURU
Kau permainkan saya

SETELAH AGAK LAMA

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 16


Saya kira saya akan mati dua puluh tahun yang lalu

PEMBURU
Kau telah mati sejak kau mengira kau akan mati

JUMENA
Kau permainkan saya

PEMBURU
Kau permainkan saya

JUMENA
Dari siapa kau tahu saya akan mati?

PEMBURU
Kau sendiri yang mengatakannya

SETELAH AGAK LAMA

JUMENA
Jadi bagaimana?

PEMBURU
Apa?

JUMENA
Kapan saya mati?

PEMBURU
Tempo hari kau bilang kapan?

JUMENA
Dalam waktu dekat ini

SETELAH AGAK LAMA

Dalam waktu dekat ini?

PEMBURU
Kapan kau bilang tadi?

JUMENA
Dalam waktu dekat ini

PEMBURU
Kau percaya?

JUMENA
Ada yang membisikannya pada saya

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 17


PEMBURU
Siapa?

JUMENA
Saya sendiri

PEMBURU
Kau permainkan kau

KEMUDIAN SEGEROMBOLAN KABUT MENYEKAP JUMENA. TENTU SAJA


KEADAAN ITU MEMBUTA JUMENA SUKAR BERNAFAS. MEGAP-MEGAP.

10

SETELAH KABUT-KABUT PERGI, SEMUA LAMPU MENYALA KECUALI


PADA LONCENG. EUIS MUNCUL DAN TERKEJUT MELIHAT SUAMINYA
SEDANG BATUK-BATUK PARAH BERJONGKOK DEKAT JENDELA.

EUIS
Akang (Menghampiri suaminya)

JUMENA (Segera bangkit)


Tidak apa-apa. Tidak apa-apa

EUIS
Sebaiknya akang makan. Euis tadi ngaji. Ini kan malam Jumatan

(Jumena duduk dan tampak sesak sekali pernafasannya)

Euis suapi, akang?

JUMENA (Pada penonton)


Pasti ada apa-apa. Pasti ada apa-apa (Pada Euis) jangan berlebihan. Saya masih kuat
mengangkat meja, apalagi sendok. Saya bisa menyuap sendiri (Mulai akan makan.
Lama hanya melihat saja pada makanan) tak ada nafsu saya

EUIS
Dipaksa, akang

JUMENA
Siapa yang akan memaksa saya?

EUIS
Akang sendiri

JUMENA
Saya tidak mau. Saya juga tidak mau memaksa diri saya sendiri hanya agar saya
makan. Sudah, berhenti kau bicara. Saya sedang kesesakan

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 18


EUIS
Euis gosok dengan….

JUMENA
Berhenti kau bermain sandiwara dan diam (Pergi duduk)

11

DETAK-DETIK LONCENG LANTANG. BERATUS LELAKI DAN


PEREMPUAN MUNCUL DARIMANA-MANA. DI PENTAS TERJADI HIRUK
PIKUK. DI ANTARA MEREKA KELIHATAN WARYA DAN EMOD DENGAN
WAJAH BERANG DAN MENGHUNUS GOLOK BESAR. KEMUDIAN TIBA-
TIBA DI SELA-SELA HIRUK-PIKUK TERDENGAR JERITAN SEORANG
PEREMPUAN DAN BEBERAPA SUARA MENERIAKKAN “PEMBUNUHAN!
PEMBUNUHAN!” KETIKA KUMPULAN ORANG ITU BUBAR, TERTINGGAL
DUA LELAKI. KEDUANYA PENUH RAHASIA. MEREKA MARKABA DAN
LODOD

JUMENA
Siapa mereka?

LODOD
Dia menanyakan kita (Tertawa)

MARKABA TERTAWA

JUMENA
Siapa? (Mengingat keras)

MARKABA
Saya Jumena

LODOD
Saya juga Jumena

12

SAMBIL TERTAWA-TAWA, KEDUANYA PERGI ENTAH KEMANA.


KEMUDIAN JUMENA BERKELUH PANJANG SEKALI. SETELAH AGAK
LAMA, DIA MULAI MERASA ENAKAN SEDIKIT. LEGA.

JUMENA
Omong-omong berapa belanja kita hari ini?

EUIS
Akang lagi sakit, kenapa mesti urus juga tetek bengek semacam itu?

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 19


Bukan tetek bengek, tapi uang. Dan saya tidak pernah sakit untuk urusan uang. Ini
satu-satunya hiburan saya, gila kalau saya tidak memeliharanya. Sekarang katakan
berpaa belanja kita hari ini?

EUIS
Sama seperti kemarin

JUMENA
Kalau begitu masih ada sisa buat besok

EUIS
Masih

JUMENA
Sebetulnya masih bisa juga untuk belanja dua hari lagi, tapi kau belum tahu seninya.
Tidak apa. Kelak kau pasti bisa. Tapi sekali lagi saya nasihatkan jangan sekali-kali
kau suruh orang lain berbelanja. Juga jangan Nyai kau itu, belanjalah sendiri. Semua
orang sama saja. Tukang catut! Jangan salah paham, ini bukan sikap kikir, tapi sikap
cermat, dan kau tahu berkesenian dengan uang selain menghargai jerih payah

SUNYI

EUIS
Sepi sekali rasanya, padahal baru beberapa hari saja pekerja-pekerja mogok. Pabrik
apalagi, sepi.

JUMENA
Persetan

EUIS
Betapa kaget kalau Juki nanti datang

JUMENA
Kenapa dia tiba-tiba bicara tentang Juki? Pasti ada apa-apa. (Pada Euis) Juki akan
sepaham dengan saya. Tapi kalau dia mau main solider-solideran, boleh saja. Saya
bisa kerjakan semuanya sendiri, kalau saya mau. Saya kawal sendiri barang-barang
saya ke Jakarta. Kalau saya mau

(Sunyi)

JUMENA
Hati-hati, Euis

EUIS
Hati-hati apa kang?

JUMENA
Juki

EUIS

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 20


Kenapa?

JUMENA
Dia tampan kan?

(Euis Cuma diam saja. Kesal sudah tentu, tetapi semuanya dia tahan saja dalam hati)

Dia tampan kan? Bilang terus terang

EUIS (dingin)
Bisaa

JUMENA
Dia tampan, lebih tampan dari saya. Bahkan lebih muda

EUIS
Lalu?

JUMENA
Tidak apa-apa. Saya hanya bilang hati-hati. (Tiba-tiba gugup) jangan lupa, dulu dia
hidup diantara pencoleng-pencoleng Senen, kau tahu Senen?

EUIS
Ya, lalu kenapa?

JUMENA
Nah, lebih dari soal-soal mesum adalah pisau permainan orang macam dia

EUIS
Saya pun tidak mengerti kenapa bahkan akang pun tidak mempercayai Juki yang
boleh dibilang saudara akang sendiri

JUMENA
Saya tidak curiga,. Saya hanya bersikap hati-hati

EUIS
Barangkali akang terlalu hati-hati sehingga membuat akang sendiri tidak bisa tentram

JUMENA
Hanya orang bodoh yang bisa tentram. Lagipula kalau kau bilang saya terlalu hati-
hati, sebaliknya kau kurang hati-hati. Terus terang saya katakan, saya tidak senang
kalau kau keluar dari kamar mandi tanpa BH

EUIS
Tapi Euis selalu pakai baju

JUMENA
Ya, tapi tidak pakai BH. Itu kurang baik. Dan mata Juki bukan mata kelereng.
Pokoknya saya tidak suka. Punt! Atau kau memang sengaja ingin menarik
perhatiannya?

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 21


EUIS
Akang, sudah empat tahu sudah kita berumah tangga dengan….

JUMENA
Itu bukan jaminan. Pernah juga saya pergoki kau dan Juki sedang sayik omong-
omong di dapur. Apa perlunya kau suruh dia menemani kau di dapur?

EUIS
Saya tidak pernah menyuruh dia. Dia datang sendiri

JUMENA
Dan kau ladeni?

EUIS
Lalu apa harus saya usir?

JUMENA
Itu terserah bagaimana cara kau, tapi pemandangan serupa itu tidak enak di mata,
apalagi di hati

EUIS (Gembira)
Akang cemburu?

JUMENA
Cemburu! Minderwaardig! Buat apa? Saya hanya tidak suka milik saya diganggu
orang

(keduanya diam. Masing-masing terpaku oleh pikiran dan perasaannya sendiri-


sendiri)

Saya betu-betul tahu sekarang, saya sudah mulai tua. (Lirih hampir mendesah, seperti
bercampur tangis tua) Tidak ada orang yang mencintai saya. Tidak siapapun dan
apapun yang mencintai saya

EUIS
Akang yang tidak pernah mau mencintai saya. Selama empat tahun Euis mencoba
meyakinkan akang betapa Euis mencintai akang, betapa…..

JUMENA
Berhenti kau bicara. Saya tidak mau kalau…. Ah, lupakan semuanya (Menuju
makanan yang tersaji) Tak ada nafsu saya. Saya lapar, tapi tak ada nafsu

EUIS
Lebih baik akang tidur

JUMENA
Bawa lagi ke dapur

EUIS

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 22


Biar saja di meja ini. Siapa tahu akang ingin makan tengah malam nanti

JUMENA
Menantang dia! (Kasar) masuk ke dapur!

EUIS MEMBAWA MAKANAN MASUK KE DALAM

13

DETAK-DETIK LONCENG LANTANG, JUMENA KEMBALI DISIKSA


PIKIRANNYA SENDIRI

JUMENA
Jangan terus-terusan kau siksa aku seperti ini, Tuhan. Selalu kau bilang sebaliknya.
Tak henti-henti. Kau selalu bilang sebaliknya

LAMPU PENTAS BERUBAH. ANGIN DAN HUJAN DERAS SEKALI. KILAT


PETI, HALILINTAR. MUNCUL PEMBURU DAN KABUT-KABUT, MEREKA,
BEBERAPA SAAT HANYA MEMATUNG, LALU MELINTASI PEKERJA-
PEKERJA PIMPINAN WARYA DAN EMOD

JUMENA
Pergi kalian!

LODOD
Dia mengusir kita

MARKABA TERTAWA, LODOD TERTAWA

JUMENA
Mau apa kalian!? Pergi! Pergi!

PEMBURU
Jangan hiraukan, tidurlah

JUMENA
Saya tidak mau tidur, mereka akan membunuhku!

PEMBURU
Bodoh, kalau sampai mereka bisa membunuh kau. Tidurlah. Buat apa kau pusingkan,
toh kau akan mati juga sekalipun bukan mereka yang membunuh kau.

JUMENA
Saya ingin tentram

PEMBURU
Tidurlah

JUMENA
Saya tidak bisa

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 23


LODOD
Dia ingin tentram tapi dia tidak mau tentram (Tertawa)

MARKABA TERTAWA

PEMBURU
Diam semua!

KECUALI LONCENG, SEMUA DIAM, JUGA HUJAN DAN LAIN-LAIN.


MUNCUL EUIS DAN JUKI. MEREKA BERCUMBU

MARKABA
Jangan di sini

LODOD
Di bawah ranjang saja

MARKABA
Jangan. Nanti ketahuan. Di gudang saja

LODOD
Tapi di sana banyak tikus

SEMUA
Ssstt.

MARKABA
Di bawah ranjang saja

JUKI DAN EUIS MASUK KE BAWAH RANJANG DAN KEMUDIAN


BERSETUBH DI SANA. SEMENTARA ITU, WARYA DAN EMOD
MENGENDAP-ENDAP MEMBAWA SESUATU SEMACAM GONI PADAT
BRISI; CUMA LEWAT. PEREMPUAN TUA MUNCUL MENGGANTI
TEMPOLONG LUDAH DI KAKI KURSI GOYANG. MARKABA DAN LODOD
MENCABUT PIGURA KOSONG ITU DAN MEMBAWANYA KE JUMENA.
SETELAH CUKUP LAMA JUMENA MEMANDANGI PIGURA ITU, KEDUA
LELAKI ITU KEMBALI MEMASANG PIGURA SEPERTI SEMULA SAMBIL
TERTAWA-TAWA. PADA SAAT ITU DOKTER LEWAT.

MARKABA DAN LODOD SECARA RAHASIA MEMPERCAKAPKAN


SESUATU. TIDAK LAMA KEMUDIAN MUNCUL JUKI MENEMANI MEREKA.
LALU MERUNDINGKAN SESUATU. DENGAN HATI-HATI MEREKA MASUK
KE DALAM KAMAR, DAN BERGANTI-GANTI MENYETUBUHI EUIS. PADA
SAAAT ITU MUNCUL SABARUDDIN DAN BERBICARA PADA JUMENA
TANPA SUARA. LELAKI INI BEBERAPA TAHUN LEBIH MUDA DARIPADA
JUMENA.

DOKTER DAN EUIS MUNCUL DARI DALAM

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 24


DOKTER
Ada baiknya bapak di bawa ke rumah sakit

EUIS
Bapak keras kepala

DOKTER
Itulah sebabnya

EUIS
Tapi bapak tidak mau

SAMBIL MELANJUTKAN PEMBICARAAN, KEDUANYA KELUAR

14

SABARUDDIN
Jum, kau sebenarnya hanya capek, terlalu capek. Rupanya kau tidak pernah istirahat.
Rupanya selama ini kau hanya bekerja dan bekerja, berpikir dan berpikir. Dua puluh
tahun lalu ketika pertama kali saya kenal kau.ketika untuk pertama kalinya kau
membuka sawah dan lading di sini, bahkan sampai saat kau mulai usaha di bidang
pertenunan, saya selalu melihat kau sebagai lelaki yang paling bersemangat dan
paling bergembira di kota ini. Waktu itu, bahkan kau sendiri mengatakan bahwa
hidup di sini cocok untuk kau sebab kota ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Sejak dulu saya cemburu melihat bagaimana kau seolah menjadi satu dengan usaha-
usaha kau. Terus terang waktu itu saya membayangkan betapa bahagianya kau. Tapi
hanya satu yang saya sangsikan, yaitu sempatkah kau mengecap hidup ini?

JUMENA
Tidak. Tidak pernah dapat. Banyak kesempatan untuk itu, tapi memang hidup saya
tidak dapat mengecap hidup ini

SABARUDDIN
Masuk akal, sebab seluruh waktu hanya kau isi dengan kerja dan berpikir, maksud
saya memecahkan persoalan perusahaan-perusahaan kau. Kau memiliki sawah tapi
tidak pernah menikmati sawah, kau hanya menikmati uangnya. Bahkan saya sangsi
kau bisa menikmati uang. Saya kira kau hanya sempat menghitung-hitung uang
seperti juru hitung. Beberapa tahun terakhir malah saya, berani memastikan kau tidak
bahagia

JUMENA
Saya kira bukan maksud kau membicarakan hal-hal semacam itu maka saya harapkan
kedatangan kau. Memang saya memerlukan teman berbicara, tapi saya kira ada
persoalan yang mungkin lebih penting daripada itu

SABARUDDIN
Tapi tak ada salahnya kau mendengarkan nasihat saya. Sebelumnya saya perlu
katakan bahwa apa yang saya ingin lakukan untuk kau tak lebih hanya atas nama
persahabatan. Saya tetap sebagai sahabat dan bukan sebagai seseorang yang ingin

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 25


mengislamkan kau. Saya berbicara di sini karena saya selalu merasa berteman. Jum,
percayalah saya. Kau perlu istirahat.

JUMENA
Bagaimana?

SABARUDDIN
Ada baiknya kau melancong ke tempat lain

JUMENA (Tertawa)
Kalau kau tahu

SABARUDDIN
Kenapa kau tertawa? Ini sungguh-sungguh

JUMENA
Kalau kau tahu kenapa saya dua puluh tahun yang lalu memutuskan untuk tinggal di
sini, barangkali kau tidak akan menyarankan seperti itu. Dua puluh tahun lalu saya
pun menasehati diri saya sendiri agar saya melancong ke tempat lain, minggat dari
Jakarta, minggat dari politik-politikan dan lain-lain pekerjaan yang memang bukan
bidang saya.
Barangkali saya bisa sedikit lebih tenang kalau bisa jadi pengarang. Terlalu banyak
yang saya bisa kandung, tapi saya tidak mampu melahirkannya. Tidak, saya tidak
punya bakat untuk itu. (Tertawa) dua puluh tahun lalu saya benamkan seluruh diri
saya dalam kegiatan perusahaan saya, dengan harapan bisa tentram. Saya tutup mata
saya, telinga dan hati saya, bahkan seluruh mimpi saya.
Sekarang setelah dua puluh tahun, kau menyarankan agar saya melancong ke tempat
lain untuk istirahat. Saya jadi merasa geli, apa mungkin hidup hanya bisa diatasi
dengan pelancongan seperti itu!? Kau tahu benar apa sebenarnya yang sanagt
merisaukan saya terutama akhir-akhir ini?

SABARUDDIN
Saya kira…

JUMENA
Kau tidak tahu! Terus terang saya takut mati

SABARUDDIN
Saya kira setiap orang…

JUMENA
Belum tentu. Selain itu sampai sekarang saya belum punya seorang anak. Empat kali
saya beristri

SABARUDDIN
Banyak orang yang…

JUMENA
Lalu untuk apa semua yang selama berpuluh tahun saya kerjakan?

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 26


SABARUDDIN
Apa tidak lebih baik kau memungut anak angkat?

JUMENA
Kau simpan saja saran itu. Sudah terlalu sering orang menyampaikannya pada saya.
Dan saya tidak memerlukan itu
(Pause)
sekarang saya sedang rencanakan sesuatu. Gagasan ini pasti kau sambut dengan
gembira karena akan menyangkut pekerjaan kau (Tersenyum lebar) Saya akan
membangun kembali masjid kota ini

(Sabaruddin cuma diam tidak yakin)

Kenapa? Kau tidak percaya?

SABARUDDIN MASIH DIAM

JUMENA
Kau kira saya bergurau?

SABARUDDIN
Saya gembira sekali. Alhamdulillah. Sepuluh tahun saya menunggu ada orang yang
mengucapkan itu

JUMENA
Tapi jangan salah paham. Saya akan mengerjakan semua itu bukan dengan tujuan
muluk, apalagi tujuan keagamaan. Saya tidak punya tujuan seperti itu. Saya hanya
merencanakan hal itu lantaran saya rasa, mungkin saya bisa ikut bahagia bersama kau

SABARUDDIN
Kalau begitu, boleh saya bertanya, kenapa bukan gereja saja yang kau bangun?

JUMENA
Saya kenal seorang perempuan tua yang telah memelihara saya sampai saya agak
besaran

(Sabaruddin tersenyum tidak percaya)

Perempuan tua itu bukan ibu saya. Tapi dia memelihara saya. Setiap kali ia
menidurkan saya, perempuan tua itu selalu bersenandung. Kemudian saya tahu apa
yang disenandungkan, persis seperti lagu-lagu pujian yang bisaa dinyanyikan anak-
anak di mesjid
Saya kira inilah satu-satunya kenangan masa kanak-kanak saya.

SABARUDDIN (Setelah agak lama)


Bsiklsh. Kspsn ksu sksn mulsi rencana itu?

JUMENA
Selekasnya. Setelah kau menyusun suatu panitia

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 27


SABARUDDIN
Itu tidak terlalu sukar

JUMENA
Selain itu, saya akan membangun rumah gelandangan

SABARUDDIN
Diam-diam, kau sedang mengakui bahwa ada cara lain selain cara yang pernah kau
tempuh dalam mengisi hidup ini (Dengan gembira meluap-luap) sekarang Jum,
jalanilah apa yang telah saya sarankan

JUMENA
Melancong?

SABARUDDIN
Bukan. Yang sebelumnya. Ah, mungkin tadi kau kurang memperhatikan. Begini. Kau
pernah menyaksikan riwayat sekuntum bunga?

JUMENA
Belum

SABARUDDIN
Sama sekali?

JUMENA
Saya tidak begitu tertarik lagi justru setelah saya tinggal di tempat ini

SABARUDDIN
Menyesal sekali. Jum, bangunlah pagi-pagi dan amati secara teliti betapa indahnya
kehidupan yang berlangsung di pekarangan rumah kau. Ada baiknya juga kau
memelihara ikan hias. Sekedar hanya sebagai hiburan saja. Saya kira di sana kau
dapat juga merasa ikut bahagia bersama-sama bunga dan ikan-ikan dalam akuarium

JUMENA
Apa ku juga merasa begitu pasti seperti halnya dokter saya?

SABARUDDIN
Paling sedikit tekanan darahmu akan meluncur turun dalam tempo kurang dari
sebulan

JUMENA
Saya harus coba lagi. Saya harap pelancongan saya kali ini yang terakhir dan saya
bisa tentram

SABARUDDIN
Dengan semua itu, Jum, kau akan menikmati buahnya. Mesjid itu akan semakin
semarak dan penuh cahaya. Jemaahnya yang berbahagia akan semakin semarak, anak-
anak yang terlantar itu….

JUMENA (Melayang)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 28


Ya, ya…

SABARUDDIN
Akan semakin besar dan besar, sehat dan berpendidikan, dan semakin tumbuh dan
tumbuh seperti halnya kuntum-kuntum bunga dan ikan-ikan dalam akuarium, betapa
indahnya hidup

JUMENA
Ya, ya…

PEREMPUAN TUA MUNCUL MENGGANTI TEMPOLONG LUDAH DENGAN


TEMPOLONG YANG LAIN

SABARUDDIN
Tidak lama lagi kau akan dapat menghisap udara pagi kau kembali. Tidak lama lagi
kau akan kembali mengetahui berapa harga sinar surya kala pagi

JUMENA
Saya akan kembali merasakan betapa sejuknya air yang membasahi badan kalau saya
sedang mandi

SABARUDDIN
Suatu pagi, jalan-jalanlah telanjang kaki, nanti kau akan dapat juga merasakan betapa
nikmatnya kaki kita menginjak basah rerumputan dan batu-batu kerikil sementara
angina tipis mengusap-usap lembut hidung dan telinga

PEMBURU MENEMBAKKAN SENAPANNYA. DAHSYAT LETUSANNYA

JUMENA
Suara apa itu?

SABARUDDIN
Seperti lumrahnya, sehelai daun gugur

JUMENA
Saya kira suatu bom

LAMPU TIBA-TIBA PADAM

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 29


BAGIAN KEDUA
ADEGAN KEDUA DIMULAI KETIKA JUKI DAN KAMIL TERTAWA
TERBAHAK-BAHAK. TENTU SAJA KARENA ULAH LELAKI TUA GILA
YANG BISAA DIPANGGIL KAMIL, YANG SELALU BERPAKAIAN ALAM
KAUM TERPELAJAR ANGKATAN 08. TUBUHNYA SANGAT KURUS
SEPERTI HABIS DIHISAP OLEH MIMPI-MIMPINYA SENDIRI. SEMENTARA
ITU DENGAN GANAS MUNCUL PEREMPUAN TUA

P. TUA
Huss, jangan terlalu keras. Agan sedang tidur (Keluar)

KAMIL
Kenapa saya suka meramal? Sebab saya suka ilmu kebatinan, alias mistik dan ilmu
kejiwaan? Sebab dunia sekarang sudah berat sebelah
Nah, sekarang inilah peradaban sekarang, kepala terus diisi sementara dada dibiarkan
masuk angina, maka kepala terlampau berat tak dapat lagi ditopang oleh dada.
Seperti ondel-ondel terkena angina puyuh. Maka terhuyung-huyunglah manusia
zaman sekarang seperti pemabuk! Padahal sumber kekuatan hidup sebenarnya ada di
sini. Nih (Menunjuk ulu hati) bukan di kepala seperti kata Jumena. Karena dia
sinting!

P. TUA (Di pintu belakang)


Sudah! Sudah! Berhenti pidato!

KAMIL
Naaah! Pidato! Saya ingat lagi sekarang.
Pidato. Zaman-zaman sebelum filsafat Sokrates, atau professor Raden Hidayat
menyebutnya dengan istilah “Zaman Kata-kata Bunga Berduri”. Boleh, boleh saja
disebut Zaman Retorika, tapi saya cenderung menyebutnya dengan istilah sendiri

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 30


sesuai semangat kemandirian Professor Djojodiguno. Sumber kekuatan pada kata!
Kata Mereka! Padahal sumber kekuatan hidup ada di sini! Di jantung!

JUKI
Bukan di kaki, den Kamil?

KAMIL
Kaki itu sebenarnya tidak perlu lagi kalau orang sudah tinggi ilmunya. Kau percaya
bahwa saya setiap malam pergi ke Mekah? Sukar saya jelaskan. Kau masih kotor. Ini
ilmu-ilmu zaman dulu. Mau bukti? Saya bisa membelah meja ini! (Siap dengan
pukulan karate)

JUKI
Jangan den, saying mejanya

KAMIL
Memang tidak perlu. Sifat ilmu itu tidak merusak. Tapi kalau yang memiliki tidak
kuat jiwanya, bisa jadi sinting. Hati-hati memilih kiayi

JUKI
Merokok dulu den Kamil

KAMIL
Tolong menolong itu sifat nabi Nuh!

JUKI
Kata orang, den Kamil dulu…

KAMIL
Orang kaya?

JUKI
Ya

KAMIL
Tidak salah! Saya ini masih keturunan Sunan Gunung Jati tapi lebih cenderung
kepada Syekh Lemah Abang. Kata sementara orang saya ini orang kaya, jadi saya
orang kaya. Apa kata orang sebenranya tidak ada yang salah. Semuanya benar, sebab
semuanya berasal dari jiwa. — Sukma! Sukma! Sukma! — tidak percaya saya ini
orang kaya? Bapak saya dulu suka menggambar, jadi saya masih keturunan pujangga.
Kau tahu bahwa saya punya pabrik minyak kacang? Sawah? Saya punya. Lading?
Saya punya. Tambak ikan? Punya. Rumah saya berderet sepanjang jalan terbesar di
kota Cirebon. Took? Tiga buah

JUKI
Istri, den Kamil?

KAMIL
Istri saya? Istri saya lebih cantik daripada Siti Zulaikha yang memperkosa Nabi
Yusuf. Cobalah angkat gudang yang terbesar di pelabuhan Cirebon dan bawa kemari

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 31


unutk menyimpan harta saya, tidak akan cukup. Saya ini sangat kaya. Jangan
sembrono. Orang kaya itu galak. Dan empat puluh, saudara, empat puluh kamar
dalam rumah saya

P. TUA
Husss… jangan terlalu bising

EUIS
Makan dulu, Mil. Di dapur

KAMIL (Melihat Euis allu melihat Juki lalu tertawa)


Jejak-jejaknya mulai tercium (Pada Juki) Nanti saya ramal telapak tangan saudara!

EUIS
Sudah, sudah! Masuk!

KAMIL (Sambil pergi)


Siapa bilang buah Khuldi itu apel?

P. TUA
Sudah waktu makan. Tidak perlu juragan dibangunkan?

EUIS
Jangan. Biarkan. Beberapa hari belakang ini akang mulai kelihatan sakit lagi

P. TUA
Nyai kira juga begitu (Keluar)

EUIS
Anda harus menasehati

JUKI
Saya kira memang begitu. Tapi kau juga jangan diam saja

EUIS
Sudah terlalu sering. Tidak pernah mau dengar. Hampir lima tahun saya jadi istri dan
hampir selama itu pula ia tidak pernah mau dengar saya bicara. Saya selalu dituduh
yang tidak-tidak, dikira bersandiwara. Terhadap anda tentu sikap akang lain, setidak-
tidaknya dulu akang pernah tinggal di rumah anda. Saya kira akang merasa
bersaudara dengan anda.

JUKI
Kalau saja begitu, tentunya tidak akan sejelk ini. Dia tidak pernah mau percaya sama
orang lain. Itu susahnya. Semua diurusnya sendiri dan semua yang bekerja dia pukul
rata sebagai kuli atau mandor. Dan saya tidak lebih dari mandornya seperti yang lain!

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 32


Memang saya boleh dibilang sebagai adiknya tapi saya kira dia lebih percaya kepada
kau daripada kepada saya.

EUIS
Mestinya begitu (Diam) empat tahun sudah. Dia tidak pernah berubah. Dia tidak
pernah percaya bahwa ada orang yang mencintainya sementara dia sendiri tidak
pernah bisa mencintai

JUKI
Percaya kepada saya. Dia diam-diam mencintai kau, tapi dia tidak percaya kalau kau
mencintainya. Dari kelima perempuan yang pernah dia kawini Cuma dua orang yang
sungguh-sungguh dia cintai. Kau dan istrinya yang pertama.
Sampai sekarang saya masih bertanya-tanya kenapa dia menceraikan istrinya yang
pertama, padahal sangat dia cintai lagi seorang perempuan yang berpendidikan tinggi.
Beberapa kawan menduga mungkin karena mertuanya yang mata duitan.
Percayalah Euis, akangmu hanya sangat kesepian. Sampai setua ini keinginannya
untuk punya anak belum terwujud. Saya kira gampang kita maklumi

EUIS
Tapi saya sekarang sedang mengandung, dan saya yakin….

JUKI
Betul, Euis? Kalau begitu selesailah masalahnya. Percayalah, semua akan selesai
dengan sendirinya hanya karena anak dalam kandunganmu itu. Syukurlah Euis saya
harap kau lebih hati-hati

EUIS
Tapi dia tetap tidak mau percaya

JUKI
Kau harus sabar. Tunggu sampai dia sendiri melihat bagaimana anak dalam
kandungan itu semakin membesar dan membesar. Dan kalau dia tetap tidak percaya
kau sedang mengandung, pandangan matanya yang salah atau dia memang tidak
pernah percaya pada matanya sendiri.
Syukurlah Euis. Ah, sebentar nanti saya kira saya pun mulai membicarakan hal itu
dengan dia.
Seperti dongeng saja. Justru setelah hampir seluruh rambutnya putih tiba-tiba akang
Jumena akan punya (Tertawa) akang akan punya anak. Jangan lupa Euis kau harus,
harus… lebih baik kau tanyakan kepada Nyai.

EUIS
Tapi saya pikir

JUKI
Kenapa kau begitu cemas tiba-tiba?

EUIS
Maksud saya…. Apakah…. Apakah…. Ada perlunya…. Apakah tidak lebih baik
anda tidak usah menyinggung soal kandungan saya ini dalam pembicaraan kapan pun

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 33


dengan akang!? Maksud saya sebelum saya berhasil meyakinkannya sendiri?
Sebab…..

JUKI
Saya tidak mengerti maksud kau dan saya sangat heran kenapa…. Atau kau telah
berbohong?

EUIS
Berbohong?

JUKI
Kau telah membohongi saya. Kau sebenarnya tidak mengandung?

EUIS
Saya yakin kalau saya sedang mengandung. Untuk apa saya berbohong?

JUKI
Kalau begitu tak ada yang perlu dicemaskan. Percayalah, Euis. Semuanya akan
berubah seketika hanya karena berita gembira ini. Lihatlah nanti. Saya tahu
bagaimana caranya menyampaikan berita ini ke telinga tebalnya itu.

EUIS
Hati-hati…. Jantungnya.

JUKI
Kau memang istrinya, tapi saya jauh lebih mengenalnya daripada kau

PADA SAAT BARIS-BARIS TERAKHIR DIUCAPKAN, JUMENA


MARTAWANGSA SUDAH BERADA DALAM RUANGAN ITU. TENTU SAJA
MEREKA KAGET

JUKI
Syukurlah, akang bisa tidur nyenyak

JUMENA DIAM SAJA

EUIS
Tidak lebih baik akang makan dulu?

JUKI
Ya, saya sudah mendahului

JUMENA DIAM SAJA. SETELAH BEBERAPA LAMA EUIS KELUAR

JUKI
Saya senang akang bisa tidur

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 34


JUMENA
Saya Cuma berguling-guling, merem-merem ayam. Sebegitu lama saya berpejam
saya masih belum memastikan bagaimana rasanya mati. Saya hanya merasa bagian
punggung dan dada saya menjadi panas, kemudian semutan. Sesaat saya merasa
sedang terbang, merasa ringan seperti buih sabun. Kemudian segera saya buka
kembali mata sapa apabila saya merasa akan betul-betul terbang atau menguap.
Akhirnya saya merasa kesesakan karena jantung saya melipatkan kecepatannya. Tapi
setelah saya merasa kembali tenang, saya ulangi lagi berjam-jam dan begitu
seterusnya sampai saya jadi diam.

JUKI
Cukup sampai di situ aja akang menderita. Sebentar lagi akang melonjak seperti anak
kecil setelah mendengar berita gembira dari saya. Akang tidak perlu lagi terus-terusan
mati, tapi akang akan terus-terusan bersiul setelah akang mau mendengar betapa
sebenarnya akang orang yang paling bahagia di dunia

JUMENA
Kau mau memberitakan kepada saya bahwa Euis sedang mengandung?

JUKI
Akang sudah tahu?

JUMENA
Setiap awal bulan saya bisa memastikan Euis akan mengatakan hal yang sama pada
saya

JUKI
Dan akang tetap tidak percaya?

JUMENA
Tiga kali yang pertama saya percaya, tapi setelah itu saya bentak setiap kali dia
mengatakan kemungkinan itu

JUKI
Sekarang pun akang masih tetap tidak mempercayainya?

JUMENA
Saya suaminya, Juki, saya lebih tahu. Bahkan saya lebih tahu kesehatan paru-parunya.

P. TUA (Muncul di pintu depan)


Pak Emod minta ketemu, gan. Beliau ada di serambi

JUMENA (gugup)
Beri saya rokok, Juki

JUKI
Saya kira tidak baik untuk….

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 35


JUMENA
Cuma dua hisap (Setelah menghisap rokok) tidak menolong (Dimatikannya) Saya kira
sudah waktunya saya menghisap madat kalau saya sudah sembuh betul

P. TUA
Boleh pak Emod saya persilahkan kemari, gan?

JUMENA
Bilang saya sedang sibuk merencanakan penutupan pabrik

PEREMPUAN TUA KELUAR

JUKI
Kalau memang sama sekali tidak ada harapan, kenapa akang bersikeras tidak mau
mengambil anak angkat? Saya kira yang akang perlukan adalah seorang anak yang
diharapkan kelak akan melanjutkan usaha-usaha akang. Sudah banyak contoh yang
kita saksikan, bagaimana bahagianya antara keluarga yang memungut anak angkat
dan keluarga yang mempunyai anak kandung sendiri.

JUMENA
Berhenti bicara tentang itu Juki

JUKI
Maaf. Saya hanya….

JUMENA
Saya mengerti, saya laki-laki!

JUKI
Mengenai pabrik….

JUMENA
Kenapa?

JUKI
Kalau terus mereka dibiarkan mogok dan akang tetap diam saja, saya takut
perusahaan akang lama-lama hancur

JUMENA
Saya tidak takut (Diam) saya bisa saja meluluskan permintaan mereka dengan
memberikan tunjangan kesejahteraan kepada mereka. Kemudian, dalam tempo paling
lama setengah tahun perusahaan saya pun segera bangkrut?

JUKI
Kenapa?

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 36


Kamu lupa gaji di perusahaan kita rata-rata setengah kali lebih besar disbanding
dengan perusahaan lainnya?

JUKI
Saya kira tidak begitu

JUMENA
Orang-orang di sini rupanya hanya terdiri dari usus dan kantung sperma saja,
sehingga tidak bisa berpikir. Sengaja saya kasih mereka gaji lebih besar, dengan
harapan mereka punya kebisaaan menabung sendiri. Tapi yang terjadi mereka justru
makin lapar. Dan lagi dengan system upah semacam itu saya kira bisa sedikit
menyederhanakan administrasi kita

JUKI
Beri saja 10 atau 20 % dari gaji mereka sekarang

JUMENA
Lebih baik kamu berhitung lebih dulu, baru memberi saran. Kalkulasikan dulu
semuanya yang betul. Ini bukan sekedar masalah emosional, ini masalah angka.
Sebab itu secara dingin juga saya suruh mereka pilih; gaji tetap atau gaji diturunkan,
kemudian baru saya beri mereka tunjangan. Dengan perbandingan sesuai dengan
kebutuhan sekunder mereka

JUKI
Saya Cuma mengajukan jalan tengah. Saya hanya kuatir, lama-lama perusahaan
akang ambruk

JUMENA
Lebih dulu mereka yang ambruk. Saya masih cukup uang simpanan sampai usia saya
berlipat dua

EMOD, WARYA, MARKABA, LODOD DAN BEBERAPA LELAKI LAIN


MUNCUL. SEMUANYA MEMBAWA GOLOK BESAR

JUMENA
Mereka sendiri yang akan lumpuh

ORANG-ORANG ITU BERSABAR MEMASUKI RUANG-RUANG DALAM


RUMAH JUMENA. KELUAR

SUNYI

JUMENA
Juki

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 37


(Juki melihat pada jumena)

Untuk apa kau hidup?

JUKI (Tersenyum)
Saya tidak pernah pikirkan itu. Buat apa?

JUMENA (Setelah agak lama)


Kenapa kau tidak kawin?

JUKI
Sekarang saya sedang pikir-pikir

JUMENA
Gila. Berapa umur kau?

JUKI
Empat puluh….

JUMENA
Hampir lima puluh kau!

JUKI
Ya. Barangkali begitulah tepatnya

JUMENA
Kenapa tiba-tiba kau ingin kawin?

JUKI
Mulai capek badan saya. Saya ingin melihat ranjang saya penuh bertumpuk pakaian
perempuan

JUMENA
Lalu?

JUKI
Saya kira memang sudah waktunya, setelah lama saya bertualang. Dan terus terang,
saya begitu ingin berumah tangga, setelah ikut kerja pada akang. Akang tahu dulu
saya sangat bergajul, lontang lantung tanpa tujuan apa-apa. Sekarang saya ingin
bekerja keras, rajin dan cermat menabung. Saya ingin punya anak. Selain itu saya kira
umur saya masih cukup panjang. Siapa tahu? Bukan tidak mungkin saya masih
sempat melihat anak saya jadi arsitek

JUMENA
Sekarang umur saya sudah lewat jauh setengah abad, sementara tubuh saya merasa
belum dilahirkan. Saya sungguh tidak tahu bagaimana seharusnya saya hidup. Saya
tidak pernah merasa bahagia. Tapi kalau memang kebahagiaan hanya suatu keadaan
senang yang sesaat mampir dalam hidup, terus terang saya pernah merasakannya.
Adakalanya saya senang setiap kali melihat tumpukan uang saya, terutama

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 38


belakangan ini. Seolah-olah saya menyaksikan harga saya dalam tumpukan uang itu.
Tapi bagaimanapun saya tidak bisa menghindari bahwa saya akan mati juga. Kalau
begitu rasanya segala apa yang telah saya kerjakan selama ini tidak lebih hanya
mengisi kekosongan lain. Kau mengerti sekarang, kenapa tadi saya katakan bahwa
sebenarnya bisa saja saya luluskan permintaan pekerja-pekerja itu, toh sama saja bagi
saya.

JUKI
Kenapa tidak akang luluskan kalau bagi akang sama saja?

JUMENA
Ada sedikit bedanya, kalau permintaan mereka saya luluskan, mereka yang akan
terhibur. Kalau tidak, saya yang terhibur. Saya pilih hiburan untuk saya. Cuma inilah
yang saya dapat dari hidup. Kadang-kadang ingin saya baker saja semuanya,
(Tiba-tiba)
tidak begitu, saya akan kembangkan lagi usaha-usaha saya setelah saya benar-benar
sehat dan mereka memahami keputusan saya. Sekedar mengisi waktu sebelum
segalanya berakhir. Dan saya kira saya harus cari hiburan yang lain, karena hidup
memang harus begitu kata semua orang, baik ulama maupun pemabok.
Tidak, saya tidak akan poya-poya seperti dulu, Juki. Bosan! Ah, nanti saya akan cari
cara yang lain. Yang penting sekarang, saya harus menyelamatkan dan
mempertahankan seluruh milik saya.

10

MUNCUL PEREMPUAN TUA

P. TUA
Pak guru, gan

SEGERA SAJA JUMENA MERASA SESAK LAGI. DANS EPERTI BISAA JUKI
TIDAK TAHU MESTI BERBUAT APA KECUALI MEMAINKAN JARI
TANGANNYA SENDIRI. LALU JUMENA MENDENGUS

JUMENA
Suruh saja masuk. Tapi Nyai tidak usah bikin minuman dulu! Lihat keadaan nanti.

PEREMPUAN TUA KELUAR

JUKI
Lebih baik saya….

JUMENA
Jangan pergi. Di sini saja. Tak ada yang penting. Tidak lama. Kalau perlu saya usir
dia.

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 39


SETELAH ITU PEREMPUAN TUA MUNCUL LAGI. TIDAK LAMA
KEMUDIAN MUNCUL SABARUDDIN NATA PRAWIRA DENGAN UCAPAN
ASSALAMUALAIKUM. YANG MENJAWAB HANYA JUKI

SABARUDDIN
Saya harap kedatangan saya tidak mengganggu.

JUMENA
Tidak. Saya agak sehat sekarang, setelah beberapa hari kemarin saya mulai pusing-
pusing seperti bisaanya

SABARUDDIN
Boleh saya langsung ke persoalan?

JUMENA
Saya kira kalau kau sudah membaca surat saya tak perlu ada pembicaraan ini lagi

SABARUDDIN
Tapi ini bukan sekedar permasalah kau, Jum. Masalah hampir seluruh pemuka-
pemuka kota ini. Saya telah menyusun panitia dan mendatangi beberapa orang
penting seperti yang kita rencanakan. Sungguh tidak bijaksana kau batalkan begitu
saja.

JUMENA
Saya bilang, sejak awal bahwa semua rencana itu saya kira mungkin akan
menyenangkan saya, tapi kemudian setelah saya mengeluarkan uang untuk ini dan itu,
saya tersadar dan segera saya pastikan bahwa semua itu tidak menyenangkan saya.

Saya lihat kau memang bahagia, tapi saya tidak dapat hidup bahagia bersama kau.
Dengan demikian tentu saja tidak ada gunanya sedikit pun buat saya

SABARUDDIN
Lalu saya akan letakkan di mana muka saya?

JUMENA
Saya kira kau bisa minta tolong atau menghubungi orang-orang macam haji Bakri

SABARUDDIN
Hasilnya akan sama saja

JUMENA
Memang begitu saya kira, sebab mereka telah mendapatkan apa yang mereka
inginkan, sehingga mereka tidak perlu hiburan lain. Saya tidak.
(Setelah diam)
selain itu, ternyata di balik rencana-rencana itu ada pikiran-pikiran dasar yang keliru.
Coba paparkan lagi rencana-rencana itu dan mari kita diskusikan

SABARUDDIN
Rencana-rencana itu mulia sekali, Jum. Kita akan membangung rumah penampungan
social dan kita akan mengadakan pembaharuan mesjid. Maksud kita, kita akan

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 40


memperluasnya, mencat pintu dan jendela-jendelanya, mengganti lantai semen
dengan ubin-ubin dan juga kalau mungkin kita berhajat ingin memasang beberapa
batang lampu neon di sana.

JUMENA
Dua buah rencana hebat luar bisaa. Ckk. Ck. Ck….. dari siapa rencana rumah
penampungan itu mula-mula?

SABARUDDIN
Saya sendiri

JUMENA
Jelas, jelas suatu pikiran yang keliru. Sangat. Rumah penampungan? Indah sekali!
Terbayang dalam kepala setiap orang yang mendengarnya sebagai suatu surga
impian, dimana orang boleh makan-tidur Cuma-Cuma, dan kemudian orang percaya
bahwa yang bernama manusia hanyalah mahluk yang terdiri dari mulut dan perut
semata.

Pikiran keliru, sangat keliru. Saya tahu maksudmu baik tapi keliru, dan karena itu
sangat berbahaya. Sabar, karena begitu besar cintamu pada sesame manusia
barangkali, secara diam-diam dan mungkin tanpa kau sadari kau sedang
merencanakan suatu tindakan yang akan mencelakakan manusia-manusia itu sendiri,
terutama generasi yang akan datang.

Kau diam-diam akan mengajar mereka bermanja-manja dan malas! Tidak! Tidak!
Kita harus mengajar mereka berdiri sendiri dengan kedua kaki mereka sendiri umtuk
mengembangkan budi daya mereka sebagai mahluk termulia di bumi Tuhan ini. Juki,
ada baiknya kau berdiskusi di sini.

JUKI TERSENYUM TIDAK ENAK

JUMENA
Perkenalkan dulu, ini Marzuki Kartadilaga, anggap saja adik saya sendiri, pedagang
dari Jakarta (Kepada Juki) dan perkenalkan ini Sabaruddin Nata Prawira, kepala
sekolah agama di sini.

KEDUANYA BERSALAMAN

SABARUDDIN
Enak di Jakarta?

JUKI
Di mana-mana sama saja, asal ada uang (Tersenyum)

SABARUDDIN (Tersenyum)
Dagang hasil bumi juga?

JUKI
Macam-macam

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 41


JUMENA
Nah, sabar, sekarang kau boleh bertanya pada Juki bagaimana saya dulu hidup.
Barangkali kau tidak percaya dulu saya juga anak gelandangan alias pengemis

(Sabaruddin dan Juki tersenyum)

Saya sudah duga itu, kau tentu akan tersenyum tidak percaya. Tapi apalagi yang harus
saya bilang: Saya, Jumena Martawangsa yang dilahirkan tanpa tahu bapak ibunya,
sebab bapak saya meninggal sebelum saya lahir dan ibu saya meninggal untuk
melahirkan saya. Kira-kira begitulah cerita orang. Apakah mereka ada atau tidak ada,
saya tidak dapat memastikan. Satu-satunya yang pasti, saya dilahirkan dan pasti oleh
seorang perempuan.

Pikirkanlah, saya dilahirkan di dunia yang kaya raya ini betul-betul telanjang bulat,
tanpa popok dan gurita, nol dalam arti yang sejati.

(Diantara sunyi terdengar lolong seekor anjing. Perempuan Tua muncul membawa
tempolong ludah dan mengganti tempolong di kaki kursi goyang)

Tidak masuk akal.

SABARUDDIN
Seperti dongeng saja

JUMENA
Ya, karena sekarang, saya kaya raya, tapi coba kalau saya tetap pengemis, tidak akan
seperti dongeng, tapi seperti pemandangan buruk atau bahkan mimpi buruk.
Suatu malam di teras sebuah took di kota Cirebon, tempat bisaa saya tidur, seorang
kawan bercerita bagaimana cina pemilik restoran yang gedungnya besar di seberang
jalan, setindak demi setindak menjadi kaya. Ia bercerita bagaimana cina itu pada
mulanya hidup miskin.

Sebelum punya warung, cina itu bekerja sebagai kacung, katanya di sebuah restoran.
Dan sejak itu dia sangat rajin dan cermat menabung, sehingga pada suatu saat uang
tabungannya cukup untuk modal berjualan rokok. Semakin lama semakin cermat ia,
sampai pada suatu hari ia membeli sebuah warung kecil. Seterusnya ia membuka
warung nasi Lengko sambil tetap berjualan rokok.

Dan jadilah ia taukeh restoran terbesar di kota itu. Kalian tahu apa yang saya pikirkan
malam itu?

LAGI LOLONG ANJING

JUMENA
Di balik sarung kumal, malam itu, saya memutuskan saya harus keras bekerja dan
harus cermat dan rajin. Harus! Dan seperti kau tahu, Juki. Saya kemudian tinggal di
rumahmu sebagai kacung. Mujur untuk saya karena ayah Juki seorang guru yang
baik, saya disekolahkan (diam)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 42


Tapi setahun setelah saya menginjak lantai sekolah guru, Ayah Juki meninggal dan
peristiwa itu memaksa saya harus magang di kantor sekolah saya sendiri, jelasnya
membantu-bantu.

JUKI
Beberapa tahun kemudian ibu pun meninggal, juga karena sakit paru-paru.

JUMENA
Ya, saya dengar juga hal itu. Setelah itu kau ke Jakarta

JUKI
Lontang-lantung

JUMENA
Saya heran kau bisa jadi pedagang

JUKI
Lalu jadi apa?

JUMENA
Tapi ya kau mungkin meniru kebisaaan ibu

SABARUDDIN
Umumnya perempuan berbakat dagang

JUKI
Mungkin

JUMENA
Paling tidak sifat itu tidak berasal dari ayah

JUKI
Ya

SABARUDDIN
Kembali ke soal tadi

JUMENA
Nah, jelas barangkali dulu saya membayangkan manusia itu hanya mahluk yang
terdiri dari mulut dan perut belaka. Tapi sejak memahami cina tadi, kemudian saya
menyadari hal itu tidak benar. Dan sekarang saya yakin manusia adalah mahluk
paling hebat! Di samping punya mulut dan perut dan mata, juga punya kepala dengan
otaknya, punya tangan dan kaki

Kalau kau juga mau percaya, saya pernah juga berjualan balon keliling kota. Pendek
kata hidup saya penuh dengan kerja dan kerja. Berpikir dan berpikir, dan sampai
sekarang, begitu kekayaan telah dapat saya kumpulkan, toh saya masih cinta pada
kerja. insyaAllah sebelum saya masuk liang lahat tak hendak saya berhenti bekerja
dan berpikir. Lihatlah ke dalam, ke kamar kerja saya dengan rak-rak bukunya; bahkan

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 43


saya pun tak hendak berhenti belajar. Ini hanya satu missal saja dan coba apa jadinya
kalau….

SABARUDDIN
Justru itu maksud saya, Jum. Kita akan memberi penerangan dan pendidikan pada
gelandangan-gelandangan agar mereka cinta pada kerja

JUMENA
Gampang sekali itu. Undang dan kumpulkan saja mereka di mesjid dan berikan
mereka penerangan dan pendidikan. Kalau perlu saya yang bicara di mimbar

SABARUDDIN
Satu hal Anda lupakan; bukankah anak-anak kecil belum mampu dan belum kuasa
menggerakan daya upayanya?

JUMENA
Di bawah enam tahun, ya. Selebihnya adalah kemalasan. Dan kemalasan adalah
kesalahan mereka sendiri. Kenapa mereka malas? Guratlah tangan saya dan tangan
mereka, niscaya kau akan melihat darah yang warnanya sama; merah!
Sabar, bagi anak di bawah usia enam tahun rumah penampungan itu mungkin ada
gunanya tapi merupakan racun mujarab belaka bagi anak-anak selebihnya. Bahkan
merupakan tali gantungan bagi mereka yang sudah akil baligh. Sabar, untuk hari
depan mereka , mereka harus hidup sebagaimana yang telah saya alami.
Dengarkanlah musik yang paling merdu dalam hidup ini; bekerja dan berpikir. Irama
lagu kerja dan pikiran manusia akan mampu membelah gunung Ciremai menjadi
tujuh bukit kecil.
Sabar, kita harus tega terhadap ujian-ujian yang sedang mereka hadapi. Jelas
sekarang? Ini betul-betul masalah prinsip yang harus betul-betul dikaji. Jangan
gegabah. Sabar. Niat membantu itu memang kelihatan gampang , tapi
pelaksanaannya? Sepuluh dua puluh ribu memang apalah artinya bagi saya? Tapi
karena prinsip kita bertentangan, tidak mungkin saya ikut menyokong pembangunan
itu. Saya tidak mau terlibat dalam kekhilafan yang besar ini. Demi Tuhan, tidak.
(Pause)
Bukti bahwa cinta itu sukar dimaknakan. (Senyum)

SEBENTAR SUNYI

Tentang mesjid sekarang. Biarkan saya bertanya dulu. Yang dimaksud dengan
pembaharuan apakah pembongkaran dan pembangunan kembali?

SABARUDDIN
Ya, dalam arti yang luas kita akan memperluas mesjid itu dan memperindahnya….

JUMENA

Ha? Memperindah? Materialistis! Materialistis! (Menghisap nafas berat) ya Allah,


ampunilah hamba (Menggeleng-geleng) saya yakin, biarkan saya bertanya lagi.
Rencana siapa itu?

SABARUDDIN (Menahan diri)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 44


Sebagian besar kaum ulama. Juga umumnya para penduduk di sini

JUMENA
Kalau begitu gampang saja; sebagian besar penduduk di sini sinting dan rusak iman!
Ya Allah, ampunilah hamba. Sebagian ulama, sebagian besar? Allahu Akbar! Saya
yakin, saya yakin. Sabar. Kau sedang terbawa arus megah-megahan dank au tidak
sadar. Kau sedang menghadapi godaaan besar. Sabar. Dan saya yakin sebenarnya kau
mengerti sebab kau telah khatam AlQuran berkali-kali.

Allah tidak mengharapkan pintu-pintu dan jendela-jendela yang bercat meriah; Allah
tidak mengharap lantai dari ubin; Allah tidak mengharap permadani dari Turki; Allah
tidak mengharap lampu neon yang berbatang-batang. Tidak! Allah tidak
menghendaki semua itu. Allah terutama menghendaki hati dan pikiran manusia yang
jernih bersemangat lagu kerja. Ya Allah, ampunilah hamba.
Sabaruddin (Sesak) Materialistis!

Dengarkan; Materialistis! Janganlah mendahulukan badan daripada hati dan pikiran.


Sejelek-jelek wajah rupa orang yang penting hatinya juga. Seburuk-buruk langgar
atau mesjid yang penting umatnya juga

SABARUDDIN
Tapi bukankah lebih baik hati baik, badan pun baik?

JUMENA
subhanaAllah! Kesempurnaan tidak terletak di sana. Kau mengerti (Berpaling ke
Juki) Juki? (Kembali ke Sabaruddin) tidak! Tidak. Kesempurnaan terletak pada apa
yang ada di dalam. Di dalam! Atau kualitas!!

SEMENTARA ITU MUNCUL EUIS MENGHIDANGKAN TIGA CANGKIR KOPI


PANAS

JUMENA
Saya yakin kau tidak bisa membantah pikiran saya. Sebab pikiran yang saya anut juga
terdapat dalam kepala orang-orang yang baik di seluruh dunia. Termasuk seorang
guru yang bernama Sabaruddin Nataprawira (Menghela napas sambil duduk)
Nah, marilah kita minum

EUIS
Mangga di leueut (Keluar)

JUMENA
Silakan (pada Juki) Kopi, Juki (setelah Juki mengangkat cangkirnya) Kopi di sini
tidak kalah dengan kopi Ambarawa atau bahkan dengan kopi Arabica — kau
merokok, Sabar?

SABARUDDIN
Merokok. kretek

JUMENA (Tersenyum)
Kau juga merokok, Juki?

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 45


JUKI
Commodore

JUMENA
Sama saja. Oleh karena itu kopi dan rokok sanagt jodoh sekali dengan kita. Kafein
bisa memperlemah nikotin, kata orang. Saya kira benar. Kita sama-sama tahu dari
surat kabar, bahwa rokok bisa mengakibatkan kanker, sementara kopi pantangan
untuk si penyakit jantung.

Tapi kalau keduanya bertemu akan menyebabkan keadaan netral (Tersenyum) Saya
sangat terhibur oleh keganjilan-keganjilan ini.

JUKI DAN SABAR CUMA TERSENYUM

SABARUDDIN
Sedemikian lebar mang Jumena berbicara, sebenarnya hanya untuk mengatakan tidak
akan menyokong pembangunan itu. Saya heran mengapa mang Jumena tidak berterus
terang saja bahwa mang Jumena berkeberatan atas perluasan mesjid, karena akan
menyangkut tanah hak mang Jumena.

JUMENA (Geram)
Saya juga heran kenapa Anda tidak segera menjelaskan bahwa rencana pembangunan
mesjid akan menyangkut saya punya tanah

SABARUDDIN
Say kira Anda sudah mengerti sendiri tentang hal itu

JUMENA
Kalau Anda beranggapan begitu, sebaliknya saya menganggap perlu menjelaskan
panjang lebar kenapa saya menolak rencana-rencana itu

SABARUDDIN
Tapi, bagaimanapun, sekarang mang Jumena tahu , saya bukan orang yang cepat
putus asa untuk meyakinkan seseorang. Memang sejak lama saya mendengar orang
mengatakan bahwa mang Jumena adalah seorang a-sosial, sementara semua orang
tahu di daerah ini hanya Bapak Jumenalah yang paling kaya

JUMENA
Dan bagaimanapun sekarang, kau betul-betul tahu bahwa saya bukan seperti apa
yang dibayangkan orang. Saya punya prinsip

SABARUDDIN
Tapi setidaknya mang Jumena bisa lebih berperasaan tentang segala rencan yang
mulia itu. Sama sekali saya tidak menduga bahwa mang Jumena sampai hati
mencerca sedemikian rupa semua rencana itu.

JUMENA (Meluap)
Apakah orang akan mengharap….

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 46


JUKI (Kikuk)
Saya kira sebaliknya…..

JUMENA
Tidak, Juki. Saya perlu saksi. Saya minta kau mendengarkan semua ini dengan
obyektif.

(Juki duduk lagi. jumena tegang menahan amarah)

saya percaya sauadara Sabar pun mengerti bahwa berbicara atau menuduh tanpa fakta
adalah sangat berbahaya. Saya a-sosial? Saya sungguh tidak tahu cara kau berpikir.
Dengarlah, apa kekurangan saya sebagai seorang muslin? Atau seseorang yang hidup
di suatu masyarakat? Setiap Jumat saya memberi sedekah kepada orang-orang miskin
yang berbondong-bondong datang kemari. Dan setiap hari raya Idul Fitri saya tidak
lupa mengirimkan zakat fitrah. Begitu pun saya tidak pernah lalai menunaikan zakat
dank urban pada setiap ahri raya Idul Adha. Saya buka sawah, perkebunan, pabrik
untuk menggerakan masyarakat, agar suka berkerja dan meningkatkan daya piker
mereka.
Saya melepaskan mereka dari dongeng-dongeng tetek bengek. Dan saya kira, dalam
ukuran saya, juga merupakan suatu kebanggaan bahwa saya rela menunjang
seseorang yang tidak waras dalam rumah ini yang sebenarnya bukan tanggung jawab
saya; hanya akrena dulu dia pemilik rumah ini yang tidak punya lagi keluarga
Apalagi yang Anda harapkan dari saya? Dan lagi sudah saya bilang persoalannya
tidak terletak di sana. Persoalannya terletak pada prinsip. Terus terang saya katakan
saya tidak melihat manfaat dari semua rencana itu kecuali mudoratnya karena
hasilnya akan sia-sia

SABARUDDIN
Maaf, mang Jumena bisa membuktikan semua itu?

JUMENA
Apa harus saya ulangi lagi bahwa saya dilahirkan di dunia yang kaya raya ini hanya
dengan bekal nol? Bangun dan berdiri dengan kaki sendiri? Sesudah enam tahun usia
saya, tak satu tangan pun yang menunjang hidup saya kecuali tangan Jumena
Martawangsa sendiri. Maka saya yakin apa yang telah dapat saya kerjakan dapat juga
dikerjakan oleh siapa saja

SABARUDDIN
Saya kira hal itu kebetulan….

JUMENA
Kebetulan? subhanaAllah! Kita orang beragama tidak mengenal istilah kebetulan!
Semua, apa saja, hanyalah karena asma Allah.

Dan apakah saya dibedakan Allah dari yang lain? Tidak! Apakah saya Nabi!? Bukan!
Saya Jumena Martawangsa, tak kurang dan tak lebih manusia normal, sama dan
sebangun dengan Miska si tukang air yang bisaa mengisi kolam air mandimu.

Barangkali juga kau ingin tahu kenapa saya katakan rencana itu hanya akan
menghasilkan kesia-siaan? Jelas, rencana yang kau anggap mulia itu hanya mulia

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 47


dalam pikiranmu. Dapatkah kau menjelaskan secara terperinci rencana-rencana itu?
Kau hanya punya rencan global. Coba jawab, darimana akau kau dapat secara
kontinyu dana untuk kelangsungan penampungan itu? Sudah kau pikirkan itu? Saya
yakin belum. Nah, apa artinya? Yang jelas rumah penampungan itu dalam masa dua
tahu akan berubah menjadi rumah hantu yang penuh sawang debu. Dan sekarang akui
saja bahwa Anda termasuk orang yang hanya ingin menang dalam sejarah, yang
hanya ingin mengatakan bahwa manusia mesti mencintai sesamanya.

Tapi saya ingin membuktikan bahwa yang dibutuhkan orang-orang di sini, bangsa
kamu adalah semangat kerja dan berpikir dan bukan rasa kasihan. Maaf, kalau saya
terlalu kasar, tapi saya selalu tidak bisa menahan diri setiap kali membayangkan
bangsa kamu.

SEJENAK SEPI. TIBA-TIBA MUNCUL DARI PINTU LUAR KAMIL. DIA


MENYALAMI SEORANG DEMI SEORANG SAMBIL TERTAWA. LALU
KELUAR

KAMIL
Jee, ada tamu

SABARUDDIN
Saya kira sudah waktunya untuk mohon diri. Saya minta maaf karena saya bertemu
sampai larut malam

JUMENA
Tidak apa. saya suka berdiskusi. Sekali lagi Anda harus pikirkan seratus kali lagi
semuanya. dan camkan bahwa pikiran….

SABARUDDIN
Ya,ya, ya.

SETELAH PAMIT, SABARUDDIN KELUAR

11

JUMENA
Jelas bukan? ini persoalan prinsip. Kau tahu, Juki Begitu sampai di rumah ia akan ia
akan ikut mengusilkan bahwa Si Jumena makin medit, si kikir yang pelit, akik,
bakhil, cetil…..
Boleh! boleh saja semua orang di sini meneriakkan dengan lantang semua sebutan
dan sindiran itu. Apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi orang-orang bodoh
dan malas itu?
Bangsat semua. apa yang mau diandalkan mereka? Gotong Royong? Saya tidak
pernah membayangkan apa-apa tentang orang-orang di sini. Kecuali seperti abrisan
perempuan-perempuan yang bergotong royong mencari kutu. Katakan….

(Tiba-tiba kejang. Segera juki menolong)

Tidak apa-apa…. tidak….

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 48


12

KETUKAN PADA PINTU

JUMENA (Dalam kesakitannya)


Masuk!

JUKI
Masuk!

TIDAK ADA SAHUTAN. TIDAK ADA YANG MUNCUL. LALU KETUKAN


LAGI

JUMENA & JUKI (Hampir bersamaan)


Masuk!

JUGA TAK ADA SAHUTAN. JUGA TAK ADA YANG MUNCUL. LAGI
KETUKAN ITU SEHINGGA MENYEBABKAN JUMENA KETAKUTAN.
SEGERA JUKI PERGI KELUAR. KELIHATAN JUMENA SEMAKIN
KETAKUTAN DI RUANG TENGAH YANG LENGANG ITU. JUKI JUGA TAK
HABIS PIKIR KETIKA KEMBALI MASUK

JUMENA
Siapa?

JUKI
Tidak ada siapa-siapa

JUMENA (Bangkit gemetar)


Barangkali kau lihat seorang lelaki yang….Tidak, maksudku apa kau melihat
seseorang yang….

JUKI
Saya yakin tidak ada siapa-siapa. Mungkin….

LAGI KETUKAN PADA PINTU . DENGAN KETAKUTANNYA, JUMENA


KEMBALI DUDUK

P. TUA
Siapa sih? (Dari dalam)

(Muncul perempuan tua dengan membawa sebuah pisau dapur)

Siapa?

JUKI
Tidak ada siapa-siapa

P. TUA (Sambil menuju ke serambi)


Aneh

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 49


TAPI BARU SEPARUH PERJALANAN TIBA-TIBA KEDENGARAN SUARA
ORANG TERTAWA LALU MUNCUL SI EDAN KAMIL

KAMIL
Saya yang ngetok dari belakang. Eksperimen

(Jumena menggeram kesal sementara juki cuma tersenyum. tapi Nyai mengumpat)

Bisaa. orang kaya selalu sembarangan!

P. TUA
Maen-maen!

SAMBIL TERUS NGEDUMEL, NYAI MASUK KE DALAM. KELUAR

KAMIL
Ada kabar penting untuk agan Jumena Martawangsa

(Sementara juki bergerak ke suatu sudut sambil tersenyum dan kemudian menyalakan
rokoknya. Kamil dengan langkah sangat hati-hati slow motion mendekati Jumena
yang berusaha menahan diri. Kamil dengan gaya berbisik tapi cukup keras)

Istrimu serong!

JUMENA
Hah? Kurang ajar!

KAMIL
ORang kaya selalu kurang ajar!

(Juki tidak tersenyum lagi tentu)

Apa agan tidak percaya? Percayahlah pada fakta. Dan berita ini dari sumber yang
layak dipercaya. apa agan juga memerlukan sumber berita itu?

(lalu Kamil mendekati pintu kamar dan teriak di sana)

Euis, Euis! keluar, Euis! Suamimu tidak percaya bahwa kau seorang istri yang suka
serong!

MUNCUL EUIS, BERANG DAN JUKI MAKIN TIDAK ENAK HATI BERADA
DI SANA. JUMENA BELUM TAHU HARUS MELAKUKAN APA. NAPASNYA
NAIK TURUN PENDEK-PENDEK

EUIS
Kurang ajar! Jangan bicara sembarangan ya! Sinting!

KAMIL

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 50


Bicara sembarangan? hak orang kaya, bukan! Bicara sembarangan! serong! Dikutuk
Nabi Hidir kamu!

EUIS
Setan, tutup mulut kamu!

KAMIL
sayabmenutup mulut? saya membungkam kebenaran? Kalau saya menutup mulut,
maka berarti kejujuran telah tamat riwayatnya. Atau kau mau menyuap? Kau lupa
Tuhan tidak bisa disuap?

EUIS
Jangan diam saja, akang. lakukan sesuatu!

LALU PEREMPUAN ITU MENGAMBIL ASBAK

JUKI
Kamil, keluar!

EUIS
Kalau tidak segera pergi, saya pukul kepalamu yang tidak waras itu!

KAMIL
Hampir saja kau berbuat keliru, Euis. Yang mesti kamu pukul bukan kepala yang
briliyan ini tapi kepala yang itu (Menunjuk Juki)

EUIS
Biadab!

KAMIL
Biadab! apa itu nama orang kaya?

JUMENA (Bangkit, berang, besar)


Kamiiil! pergi kamu! Aku potong leher kamu!

KAMIL
Filsuf tidak memerlukan kepala

EUIS TAK TAHAN LAGI, DILEMPARNYA KAMIL DENGAN ASBAK, DAN


KAMIL TERUS LARI SAMBIL MENGOCEH. DAN SETELAH PENTAS JADI
KACAU KARENA KAMIL TERUS BERPUTAR-PUTAR DIKEJAR EUIS, LALU
TERJADI KEKAUAN ANTARA JUKI DAN JUMENA

JUMENA
Persis dugaan saya. tapi kenapa bangsat itu melapor justru saat kedua ekor binatang
ini ada di sini

MUNCUL EUIS YANG MARAH. LALU SAMBIL MENANGIS, IA MASUK


KAMAR

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 51


JUKI
Saya keluar sebentar, akang

LALU JUKI MENINGGALKAN JUMENA SENDIRIAN. KEMUDIAN JUMENA


MEMUKUL KEPALANYA SENDIRI. MUNCUL PEREMPUAN TUA
MENGGANTI TEMPOLONG LUDAH

JUMENA (Sendiri)
Tapi kalau memang mereka bersungguh-sungguh, kalau laporan si gila itu benar,
kenapa Euis dan Juki tidak minggat saja dari rumah ini? (Diam) Semuanya
menyembunyikan kuku sementara bibir mereka mengulum senyum

SETELAH TADI MENYAPU KERINGAT PADA WAJAH DAN LEHER


JUMENA LALU PEREMPUAN TUA MENINGGALKAN LELAKI TUA ITU

13

EUIS MUNCUL. LAMA TIDAK ADA PERCAKAPAN

EUIS
Akang

JUMENA
Hmmm?

EUIS
Akang percaya?

JUMENA
Kenapa mesti dipusingkan?

EUIS
Euis takut

EUIS TERUS BERBICARA TANPA SUARA SEMENTARA JUMENA MULAI


MENDAPATKAN KETEGANGAN

14

DETAK-DETIK LONCENG KERAS SEKALI. KADANG MENJELMA SUARA


TITIK AIR

JUMENA (Terpejam)
Bangsat!

SUARA DUA EKOR ANJING. MUNCUL JUKI, LANGSUNG MERANGKUL


EUIS DAN MENCIUM RAMBUT EUIS TEPAT DI UBUN-UBUN.

EUIS
besok dia akan menceraikan saya

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 52


JUKI
Kenapa?
EUIS
Dia seperti berada di ujung beribu-ribu pisau dan berusaha untuk menghindarinya. dia
takut harta-hartanya akan jatuh ke tangan saya apabila ia mati dan ia tidak rela
hartanya jatuh ke tangan orang lain

JUMENA
Kejadian seperti ini mungkin dan tidak mungkin

JUKI
kalau begitu sekarang kau yakin pada apa yang telah saya katakan, bukan? rasakanlah
baik-baik dendammu itu. saya tahu sekali kau sedang berdendam. dari dendam kau
bisa tarik bayangan hari depanmu yang amat menakjubkan

EUIS
saya belum pernah merasakan seperti ini. juga saya tak pernah bisa dendam sebegini
hebatnya. tapi saya tak bisa melenyapkan kebimbangan ini

JUKI
Sangat berbahaya membiarkan kebimbangan pada saat-saat begini. euis kau harus
mampu melepaskan kelemahanmu. kau ahrus kuat dan berani.
Dalam mewujudkan cita-cita dari keinginan, kita hanya punya waktu sempit sekali.
Kita hanya punya waktu satu detik., untuk memilih, memutuskan dan melakukan.
Hitam, hitam. Putih, putih. Kita terima seluruhnya atau kita tolak seluruhnya. Dengan
sikap banci kita hanya akan jadi kapas yang gampang dihempaskan angina kemana-
mana. Hampa dan akan menjadikan kita gila.

EUIS
keluarga saya keluarga baik-baik

JUKI
Apalagi keinginanmu? Semuanya akan berlangsung dengan lancer hanya dalam
waktu beberapa menit. Aku tahu benar apa kehendakmu. Aku hanya membantumu
agar kau lebih berani

(Semangat euis bangkit. euis mengambil pistol)

Ingatlah Euis, besok kau akan dicerai. Apakah kau masih tega ikut menghabiskan lagi
makanan yang yang sangat sedikit di rumah orang tua mu itu? Ambilah racun itu!

EUIS
Kenapa dengan racun?

JUMENA
Tembak saja! Tembak saja, bangsat!

(Euis Menembakkan Pistol Itu Beberapa Kali Lalu Lari Bersama Juki)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 53


Ayo tembak, bajingan!

15

PEREMPUAN TUA MUNCUL MEMBAWA ALAT KOMPRES. LONCENG


BERDENTANG. JUMENA MENJADI TENANG DENGAN KOMPRES ITU

P. TUA
Kalau saja agan mau berdoa

JUMENA
Saya sangat capek

P. TUA
Agan terlalu keras bekerja, agan tidak pernah istirahat

(Suara kecapi. Sayup-sayup. Juga suara kodok)

Saya hampir tidak percaya ada orang yang tidak pernah berbahagia, apalagi orang
yang seperti agan. Saya juga sebatang kara. Suami saya sudah lama mati dan anaks
aya satu-satunya pergi tidak pernah berkabar lebih dari sepuluh tahu. Memang saya
merasa sepi dan sedih, tapi setiap kali saya masih bisa merasa bahagia kalau saya
sedang melakukan sesuatu untuk orang lain. Saya bahagia melihat orang lain
bahagia . dan saya tidak habis mengerti kenapa ada orang yang tidak bahagia

JUMENA
Saya sangat sepi. Saya tidak pernah punya anak. Saya selalu bertanya untuk apa
segala hasil keringat saya selama puluhan tahun ini?

P. TUA
Kenapa agan tidak percaya Euis sedang mengandung?

JUMENA
Sudah empat puluh tujuh kali ia bilang begitu, dan ini yang ke empat puluh delapan

P. TUA
Tapi bukan tidak mungkin kali ini benar

JUMENA
Mungkin dan tidak mungkin. Saya betul-betul sendiri di dunia ini

P. TUA
Maaf, gan. Apa tidak sebaiknya agan mengambil anak angkat?

JUMENA
Tidak! Saya pun tidak tahu kenapa. Tapi saya tidak mau

(Sejenak tidak ada percakapan)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 54


P. TUA
Agan kelihatan mulai mengantuk

JUMENA
Rasanya begitu

P. TUA
Bagaimana kalau agan mencoba tidur di dalam?

JUMENA
Saya coba

(Jumena bangkit melangkah tapi ragu)

P. TUA
Ada apa, gan?

16

TIDAK MENJAWAB JUMENA LALU MELANJUTKAN MELANGKAH,


KELUAR, DIIKUTI PEREMPUAN TUA, SEPI SEJENAK. LALU SUASANA
RUANG KULIAH DAN MUNCUL KAMIL YANG MEMBAWA JUMENA
DENGAN MENJAMBAK RAMBUTNYA.

KAMIL
Nah, sekarang kuliah kita lanjutkan. Ini adalah manusia. Ini kepalanya, ini kakinya.
Ini adalah manusia yang jelek proporsinya. Kepalanya lebih besar daripada dadanya.
Dan perutnya jauh lebih besar lagi.
Jenis ini adalah jenis yang paling dekat dengan kera. Kalau ia terus berbiak dan
beberapa tingkat lagi niscaya ia akan menajdi kera. Nah sekarang jelas kekeliruan
radikal teori Darwin. Bukan manusia berasal dari kera. Tapi kera berasal dari manusia

(Tiba-tiba semua lampu padam. Kamil senang sekali)

Kiamat. Ternyata kiamat lebih cepat daripada perkiraan ahli meteorology. Saya
datang, Tuhan. Halo sahabatku (Keluar)

JUMENA
Lampu! Lampu!

(Sambil terkekeh kamil keluar dan mengulangi kuliahnya)

Lampu! Saya tidak mau kecurian! Lampu!

MUNCUL PEREMPUAN TUA MEMBAWA LILIN, SEGERA JUMENA


MENDEKATINYA

P. TUA
Lampu seluruh kota mati gan

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 55


JUMENA
Kurang terang! Kurang terang! Bawa dua atau tiga lilin dan letakkan di sini! Jendela
buka! Semua! Nyalakan petromak!

(Ketika jumena mengacungkan pistolnya, lalu euis muncul membawa dua lilin. dan
muncul lagi perempuan tua membawa yang lain. di suatu sudut jumena mengawasi
sekitar.)

Saya tidak mau kecurian. Saya tidak mau mati dalam keadaan gelap seperti ini. Selain
itu saya tidak bisa membedakan apakah saya masih hidup atau tidak dalam kegelapan
yang keparat ini.
Saya hampir tidak bisa bernapas. Kegelapan seperti menyumbat hidung dan mulut
saya dengan kain lakan hitam yang bau. Oh, kalau saja kegelapan ini berdaging akan
saya tembak dahinya

(Tiba-tiba semua lampu menyala dan jumena menutup matanya. Silau)

Bangsat! Cahaya! Sama menyiksanya

PEREMPUAN TUA KELUAR

17

JUMENA DAN EUIS. BEBERAPA SAAT KEDUANYA MEMBISU

EUIS
Akang

(Jumena Cuma memandang)

Akang susah

JUMENA
Puncak dari susah kalau orang sedang memikirkan kematian padahal orang itu belum
bersedia mati

EUIS
Selalu pikiran tentang itu. Pikiran yang sangat ngeri (Menggigit bibirnya)

JUMENA
Tapi memang begitu. Lebih lima-enam puluh umur akang barangkali. Hampir lima
tahun lalu kita bersanding jadi pengantin. Ngeri sekali di rumah ini, pada malam-
malam seperti ini, tiba-tiba berpikir tentang mati. Padahal baru saja akang kembali
meyakini bahwa yang penting dalam mengisi hidup adalah kerja, berpikir dan kerja.
Tiba-tiba akang berpikir tentang mati….
Akang sedang berpikir seandainya akang mati ketika sedang duduk di kursi itu,
padahal seorang anakpun belum punya. Enam tahun berumah tangga

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 56


EUIS
Hampir lima tahun akang

JUMENA
Semakin tua, terasa roda waktu seperti roda raksasa, berputar dan bergemuruh dalam
senyap dan gaib, tanpa kita bisa melihat sebab begitu cepat bagaikan kilat. Kalau saja
ada satu atau dua anak kita, tak akan lembab rumah ini

EUIS (Ragu-ragu)
Akang

(Jumena Cuma memandang)

Mungkin…..

JUMENA
Mungkin dan tidak mungkin

EUIS
Mungkin….

JUMENA
Sudah lebih dari cukup kau mengatakan ini. Kau akan mengatakan kau sudah berisi
dan minggu depan kau diam-diam haid

EUIS
Sejak gadis dulu, Euis memang bisaa telat, akang. Tapi kali ini Euis merasa yakin.
Sudah hampir dua bulan Euis tidak haid. Nyai juga berani memastikan. Dan kalau
akang mau besok kita sama-sama pergi ke dokter

JUMENA
Lebih baik kau diam. Kalau benar kau hamil, lahirkan saja.

(Hening)

Tiba-tiba badan saya berkeringat seperti ada yang meremas-remas di dalam. Aneh
sekali perasaan saya belakangan ini

EUIS
Kenapa, akang?

JUMENA
Saya tidak punya anak (Memejamkan matanya) tidak satupun suara anak-anak dalam
rumah ini. Badanku akan terkantuk-kantuk di situ dengan pernafasan yang sesak, tua
dan tanpa seorang anak.

EUIS
Akang selalu menyesali rumah ini, Euis jadi sedih

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 57


JUMENA
Saya hanya bertanya kenapa semua ini terjadi?

(Tiba-tiba jumena memegang kedua pelipisnya dengan kedua ujung telunjuknya)

Sebentar, sebentar. Saya ingat sesuatu sekarang

18

MUNCUL SABARUDDIN NATAPRAWIRA

JUMENA
Sabar….

SABARUDDIN
insyaAllah saya akan menimbang penuh dengan pikiran saya, meskipun saya yakin
sukar sekali hidup hanya dengan pikiran dalam hidup yang begini banyak dengan hal-
hal yang tak terpikirkan!

JUMENA
Tidak begitu. Sabar. Kau kira saya tidak mengerti kenapa saya tidak atau belum
punya anak?

SABARUDDIN
Berapa kali kau beristri?

JUMENA
Tiga kali

EUIS
Empat kali, akang

JUMENA
Ya, empat kali

SABARUDDIN
Semua subur?

JUMENA
Semua perawan. Subur seperti hutan

SABARUDDIN
Nah….

JUMENA (Marah tiba-tiba)


Kamu kira saya orang bodoh!? Persoalan ini gampang sekali dicernakan. Ini masalah
hormone saja atau masalah medis lainnya dan jelas bukan masalah pelik di luar akal

SABARUDDIN

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 58


Kalau kau ma terus mengusut persoalan itu dan mau jujur, kau akan mendengar
firman itu. Setiap detik Tuhan berfirman pada mahluknya

JUMENA
Jangan bawa-bawa firman. Ini bukan apa-apa. Ini hanya masalah nasib sial

SABARUDDIN
Tapi toh mang Jumena selalu mengeluh….

JUMENA
“Terkantuk-kantuk, tua dan sepi”

SABARUDDIN
Kalau saja kau mau berdoa

JUMENA
“Hampir tanpa siapa-siapa”

SABARUDDIN
Selalu kau hanya bertanya dan bertanya dan bertanya…..

JUMENA
“Untuk apa, untuk siapa semua ini?”

SABARUDDIN
Akan terus bertanya dan bertanya sementara berjuta-juta pertanyaan berbaris di
belakangnya

JUMENA
Cukup. Saya tidak memerlukan kamu lagi

SABARUDDIN
Saya akan pergi tapi saya akan selalu datang lagi karena sebenarnya kau memerlukan
saya

KALI INI PANJANG SEKALI. LOLONGAN ANJING DI KEJAUHAN

JUMENA
Kadang saya geram mendengar lolongan anjing seperti itu

EUIS
Akang

(Jumena Cuma memandang)

Akang, bukankah akang saying pada Euis?

JUMENA
Kenapa?

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 59


EUIS
Kalau memang akang saying pada Euis. Tak usahlah akang memikirkan yang tidak-
tidak. Bukankah akang tidak sendirian di rumah ini?

JUMENA (Tersenyum)
Ya, memang. Kaulah satu-satunya orang yang mengisi ruangan ini

EUIS
Euis sangat saying pada akang. Sanagt amat sayang

JUMENA
Tentu saja kau sangat saying sama akang. Kalau tidak, masa kau mau tinggal di sini
selama hampir lima tahun

EUIS
Betul, akang. Kalau tidak ada akang di dunia ini entah bagaimana rasanya hidup ini

JUMENA
Betul?

EUIS
Tentu saja betul. Kalau tidak, masa Euis mau tinggal sama akang selama hampir lima
tahun

JUMENA TIBA-TIBA MERASA LEGA SEKALI SEPERTI BARU SAJA


MEMECAHKAN PERSOALANNYA YANG AMAT BESAR

JUMENA
Keliru saya. Sebenarnya saya ini bahagia tapi saya tidak tahu

EUIS
Akang

JUMENA
Hm?

EUIS
Tidak usah merisaukan kematian lagi

JUMENA (Tiba-tiba lunglai)


Terkantuk-kantuk, tua dan sepi dan tanpa anak

EUIS
Apa akang menganggap Euis tidak ada?

JUMENA (Tersadar)
Maksudmu?

EUIS
Bukankah apa saja yang akang perbuat untuk Euis?

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 60


JUMENA
Kenapa kau bertanya begitu?

EUIS (Heran)
Kenapa?

JUMENA (melotot, nanar, marah, kacau. Ngambang)


Ya Allah, untuk apa, untuk siapa?

EUIS (Takut)
Akang

(Jumena diam saja)

Kenapa akang?

JUMENA (tajam)
Sudah lama kau pikirkan itu?

EUIS (Menggeleng-gelengkan kepala tak mengerti)


Akang

JUMENA
Aku melihat mata ketiga istriku yang dulu dalam pandangamu. Jelas. Tidak! Jangan
kau berpikir semacam itu. Kenapa kau bertanya begitu? Kenapa? Jawab singkat!

EUIS
Euis tidak mengerti akang

JUMENA
Ingatlah, geulis! Kau kukawini bukan untuk memindah hak hartaku. Sekarang kau
bertanya persis seperti yang telah ditanyakan oleh ketiga istriku yang dulu. Tidak!
Tidak! Kau kira dengan kedudukanmu sebagai istriku kau bisa merebut hartaku?
Hartaku yang telah kukumpulkan dengan seluruh keringatku yang sekarang sudah
hampir kering ini? Semua perempuan mata duitan!

EUIS (Puncak tangis bercampur amarah yang kuat tertahan)


Akang, apa kesalahan Euis? Apa? Euis pernah minta apa? Selama hampir lima tahun
Euis jadi sitri akang, pernahkah Euis minta apa-apa? Apa akang lihat orang tua Euis
tiba-tiba menjadi kayak arena Euis menjadi istri akang? Selama Euis di rumah ini,
Euis hanya dilimbur ketakutan padahal Euis Cuma mengharap cinta akang

JUMENA (Semakin gila)


Tidak! Tidak seorang pun kubiarkan mengangkat lemari itu. Bahkan tidak seorang
bidadaripun kubiarkan merayuku agar aku menyerahkan hartaku. Hartaku adalah
keringatku, milikku satu-satunya yang kuharap menjadi pelipurku yang terakhir.
Sekarang kau mau merebutnya

EUIS

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 61


Siapa mau merebutnya, akang? Euis tidak mengharapkan semua itu sama sekali. Euis
hanya mengharapkan cinta akang. Tidak percayakah ada orang yang hanya
membutuhkan cinta?

JUMENA
Aku pun membutuhkan cinta selama hidup, tapi yang kudapat hanya orang-orang
semacam kau yang berniat merebut hartaku

EUIS
Percayalah, akang tidak akan pernah bisa dicintai selama akang tidak pernah mau
dicintai. Jangan lanjutkan pertengkaran ini, akang. Euis tidak ingin akang tinggalkan.
Dan biar akang lega, tulislah sekarang surat wasiat akang dan jangan sebut-sebut
nama Euis, juga jangan anak dalam kandungan ini (Menangis keras)

(Beberapa saat tidak ada percakapan. Di ujung tangisnya yang mereda)

Selalu saja salah. Selalu saja berburuk sangka

(Euis menghapus bersih air matanya. Mencoba menghapus seluruh kesedihannya)

Akang, lebih baik kita berbicara yang lain. Euis minta maaf kalau memang Euis salah
tadi.

JUMENA (Setelah lama)


Saya piker juga begitu. Memang buat apa sepasang suami istri membicarakan hal-hal
seperti itu

EUIS
Iya akang. Pijit akang? (Euis memijit Jumena)

JUMENA
Seorang istri memang seharusnya bersikap begini. Saya lebih senang mendengar
pertanyaan soal-soal dapur daripada soal-soal harta (Tersenyum tiba-tiba) piker-pikir,
kita ini sebenarnya sangat bahagia

EUIS
Bahagia, akang. Seumpama merpati terbang berduaan diangkasa luas dan mampir ke
pohon-pohon berbunga

JUMENA
Nanti dulu! Aku selalu curiga setiap nasib baik yang jatuh tiba-tiba. Aku merasakan
sesuatu kebahagiaan yang ganjil malam ini. Rasanya dilebih-lebihkan seperti dalam
lakon-lakon film

EUIS
Ada apa lagi akang?

JUMENA
Tidak!

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 62


EUIS
Akang?

JUMENA
Untuk apa, untuk siapa?

EUIS
Apakah kita akan bertengkar lagi, akang?

JUMENA
Malam ini mungkin, tapi besok dan seterusnya kita tidak akan pernah lagi. Coba
jawab; bagaimana seandainya aku tiba-tiba mati malam ini?

EUIS
Gustiku, bagaimana aku mesti berkata. Tentu saja Euis akan sangat berduka dan
bukan tidak mungkin Euis akan pingsan

JUMENA
Dan kemudian kau akan siuman lagi dan segera kau akan menghitung-hitung harta
peninggalanku

EUIS (Kaget bukan kepalang)


Akang!

JUMENA
Tidak. Aku mengerti sekarang mengapa kau tiba-tiba merubah sikap dengan sikap
gembira yang dibuat-buat. Jelas. Aku sebatang kara di dunia ini. Kalau aku mati,
maka warisan seluruhnya jatuh ke tangan mu yang lentik itu.

EUIS
Akang, bunuhlah saya, kalau saya berpikiran seburuk itu

JUMENA
Tidak. Tidak. Siapapun tidak berhak atas hartaku kecuali Jumena Martawangsa yang
telah memeras keringat selama lebih empat puluh tahun. Aku harus merasa aman,
hartaku mesti aman. Kalau begitu kita harus cerai!

EUIS
Akang!

19

TIBA-TIBA WARYA DAN BEBERAPA LELAKI MASUK

WARYA
Gan, pabrik terbakar, gan!

JUMENA
Ha?

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 63


WARYA
Terbakar!

LELAKI
Pabrik tenun, gan!

EUIS
Gusti

JUMENA
Ini pasti setan bajingan

JUMENA MASUK MENGAMBIL PISTOL DAN KEMUDIAN BERSAMA-SAMA


KE PABRIK TENUN YANG TERBAKAR

20

PEREMPUAN TUA MUNCUL MEMBAWA TEMPOLONG LUDAH


MENGGANTI TEMPOLONG DI BAWAH KURSI GOYANG

P. TUA
Hanya dengan tidur….

LAYAR

BAGIAN KETIGA

1
SUASANA BEGITU KAKU SEHINGGA RUANG-RUANG RUMAH TUA ITU
SEPERTI MEMBEKU. KELIHATAN JUMENA MENAHAN DIRI BEGITU RUPA
SEHINGGA TAMPANGNYA YANG TUA SEMAKIN BERTAMBAH TUA.
SEBALIKNYA JUKI MENCOBA TETAP BERSIKAP SETENANG MUNGKIN
MESKI IRAMA NAPASNYA NAMPAK TIDAK TERATUR. ASAP ROKOK
DARI MULUTNYA IKUT MENCIPTAKAN KESAN KETEGANGAN ITU

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 64


JUMENA
Sekarang kau sudah cukup punya uang, sudah cukup segala-galanya. Kau mulai
bertingkah seakan-akan kau lebih pintar dan lebih tua dari saya. Apalagi yang mau
kau katakan? Nasihat? Apa semua orang mengira pikiran saya sudah tidak waras?
Apa seluruh yang saya piker dan saya perbuat tidak satu pun yang betul? Semuanya
hanya kumpulan dari segala kesalahan?

Karena dulu keluargamu telah menerima saya sebagai kacung, karena dulu kebetulan
ayah ibumu telah menolong saya, menyekolahkan saya, maka saya coba menolong
kau.

Jangan mungkir, ketika pertama kali kau datang kemari kau telah mengaku sebagai
pedagang besar dari Jakarta, padahal kau tak lebih dari makelar kecil. Juki, tidak
gampang saya mau menolong orang. Tapi apakah akrena itu lalau saya mengharap
supaay kau berterima kasih pada saya? Tidak. Buat apa? Saya hanya minta kau
laksanakan tugasmu dengan baik sebagai kurir dan tidak usah kau kut campur urusan
saya yang lain. Apalagi yang bersifat pribadi. Begitulah Juki saya minta kau maklumi
ini.

SUNYI

JUKI
Memang saya tidak bisa memungkiri akang telah banyak menolong saya. Juga saya
akui saya akan tetap lontang-lantung kalau saya tidak datang ke rumah ini. Terus
terang usia saya yang tinggal sedikit ini telah akang selamatkan sehingga saya
menjadi hidup kembali, cinta bekerja, cinta berpikir.

JUMENA
Jangan sentimental. Itu tidak penting. Saya tidak bermaksud mengungkit-ungkit. Lagi
orang lain tidak mustahil bisa menolong kau atau memberi pekerjaan kau lebih dari
saya. Saya hanya minta supaya kau bisa membatasi diri. Percayalah, semua soal akan
dapat saya selesaikan dengan baik dan semuanya sudah saya hitung dengan cermat.
Semuanya hanya soal-soal sepele. Sudah cukup pengalaman saya menghadapi
persoalan tetek bengek semacam itu

JUKI
Kesalahan saya tadi, memang karena seolah-olah saya bersikap seperti saudara.
Baiklah, sekarang sebagai kawan saya ingin mencoba memberi saran kepada akang

JUMENA
Empat kali sudah saya beristri! Karenanya tidk usah kau memberi saran apapun
kepada saya. semua perempuan sama ukurannya, materialistis! Kau belum beristri,
kan Juki? (Juki hanya menghisap napas) Nah, coba Juki apa yang akan kau perbuat
menghadapi perempuan-perempuan macam istri saya? Saya yakin kau akan
melakukan persis seperti apa yang saya lakukan berkali-kali. Saya coba mencintai
mereka, saya kawini mereka, saya beri apa yang seharusnya mereka miliki, lalu tiba-
tiba mereka mau merebut hak atas harta saya. Betul-betul tidak punya rasa terima
kasih.

JUKI

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 65


Setelah ini akang akan kawin lagi?

JUMENA
Tergantung keadaan. Tapi bosan saya

JUKI
Dan Euis?

JUMENA
Biarkan dia berkubang dalam rumah orang tuanya yang sombong itu

JUKI
Akang seharusnya percaya betapa Euis mencintai akang. Sudah hampir lima tahun
akang berumah tangga dengan dia

JUMENA
Dulu saya percaya bahwa mungkin saja ada seorang gadis yang separuh usia saya
dapat mencintai lelaki tua macam saya, tapi sekarang tidak. Gadis dan bukan gadis
sama saja perempuan, dan artinya sama perampoknya

JUKI
Akang jangan berdusta, sebenarnya akang sangat mencintai Euis

JUMENA
Tidak. (Diam) Buat apa?

SUNYI

JUKI
Saya yakin akang tidak begitukan Euis. Say abaca mata akang, akang sangat
membutuhkan dia. Saya percaya suatu ketika akang akan menyusul dia

JUMENA (Pada penonton)


Apa Anda percaya omongannya? Kurang ajar, dia bisa mengucapkan kalimat setulus
itu sementara hatinya meramu racun untuk saya

JUKI
Selama ini akang hanya dilimbur buruk sangka

JUMENA
Tuhanku, bendunglah amarah saya

JUKI
Saya tahu betul keadaan akang. Kalau akang percaya, saya pun sangat mencintai
akang. Terus terang saya akui, akang punya cita-cita yang sehat. Dengan rencana
perluasan usaha-usaha akang secara tidak langsung akang mengajak penduduk daerah
ini rajin dan lebih keras bekerja. Saya pun tahu bagaimana sebagian orang justru
mencemooh akang sebagai pengusaha yang kikir. juga saya tahu betapa banyak orang
menaruh dengki pada akang. Karena begitu saya…

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 66


JUMENA
Nah, kau ucapkan sendiri. Dengki. Itulah sifat semua orang

JUKI
Selalu akang begitu. Tidak semua orang jelek, akang. Percayalah, dengan prasangka-
prasangka buruk akang selama ini, akang sedang menghancurkan diri akang sendiri.
cobalah bercermin, nanti akang tahu betapa prasangka telah melipatkan usia akang

JUMENA
Kalau kau pernah memeras keringat selama empat puluh tahun, kau akan mengerti
bahwa orang menjadi tua karena kering ludas energinya

JUKI
Betul, tapi akang akan tampak lebih muda sekiranya tanpa prasangka

JUMENA (Pada penonton)


Inilah saatnya. Saya tidak bisa lagi menahan diri (Lalu dengan tenang) Juki, kau akui
saja bahwa diam-diam kau mencintai istri saya

(Juki tetap tenang)

Anda lihat sendiri dia tidak bisa berkutik. Bisakah Anda juga menyarankan agar saya
mempercayai lelaki itu?

JUKI
Betul-betul akang dikuasai pikiran-pikiran jelek saja. Apakah saya gila, maka
mencintai istri akang? Apakah saya orang yang tidak tahu terima kasih maka saya
merebut istri akang?

JUMENA
semuanya kau ucapkan sendiri. Siapa yang menuduh bahwa kau berniat merebut istri
saya? Saya hanya mengatakan bahwa kau mencintai istri saya. Dan ini mungkin saja.
Apakah aneh kalau mencintai seorang perempuan yang sudah bersuami? Tidak, Juki.
Kau tidak bisa terlalu lama menyembunyikan perasaanmu

JUKI
Untung saya sudah siap menghadapi segala prasangka. Sebentar lagi akang pun akan
mengatakan yang lebih dari itu

JUMENA
Tentu saja kau siap, akrena semuanya sudah ada dalam diri kamu sendiri. Prasangka!
prasangka! Apakah kau bisa mengelak kalau semuanya saya utarakan blak-nblakan di
sini? Coba jawab, apa yang terjadi setiap kali saya pergi ke Tasikmalaya atau ke
tempat-tempat lain?

JUKI (Mulai marah)


Apakah akang menuduh di rumah ini telah terjadi perbuatan mesum?

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 67


Selalu kau mendahului. Ya! Dan apa yang terjadi di gudang kacang setiap malam
pada jam-jam dinihari? Bagaimana Euis bisa hamil tanpa mengadakan hubungan
gelap?

JUKI
Darimana akang dapat cerita-cerita seram seperti itu? Saya kira seorang tidak waras
telah meniupkan fitnah ke telinga akang

JUMENA
Lagi kau akui sendiri. Ya! Si sinting Kamil yang menceritakan itu semua. Sengaja,
sejak lama saya suruh dia mengawasi semua orang termasuk istri saya dan kau

JUKI
Tuhanku, dan akang bisa percaya pada orang semacam itu?

JUMENA
Tidak saja saya, bahkan kau pun percaya. Kalau kau tidak percaya, tidak mungkin
pabrik tenun terbakar bersama si Kamil. Kau mau menghilangkan jejak kejahatan
dengan membakar lelaki sinting itu

JUKI
Akang sudah keterlaluan!

JUMENA
Kamu yang keterlaluan. Sudah saya beri pekerjaan dengan gaj besar dan tempat
tinggal Cuma-Cuma di sini, kamu masih juga merencanakan niat busuk di belakang
punggung saya.

Jangan mungkir. Kau dan Sabar berniat akan memperistrikan Euis kalau suatu ketika
Euis sudah jadi janda. Sebab itu kau keras mendesak agar saya jangan menceraikan
Euis. Saya juga tahu kau sedang mempercepat saat itu.
Jangan mungkir. Kau dan Sabar sedang menyiapkan kubur buat saya. betul-betul air
tuba

JUKI (Setelah agak lama)


Sebelum saya meninggalkan rumah ini…

JUMENA
Karena kau tersinggung?

JUKI
Akang, sebelum terlambat, bersihkanlah akang dari segala prasangka itu. akang sudah
tua

JUMENA
Jangan kau beri saya sugesti seperti itu. Saya tidak akan lembek oleh sugesti-sugesti
kasar seperti itu, bahkan saya akan merasa bertambah muda setiap hari (Tersenyum)
Saya tidak tahu persis berapa umur saya

JUKI

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 68


Selama tahun-tahun terakhir ini akang sendiri merasakan kesehatan akang semakin
mundur. Sekali lagi saya sarankan, agar akang jangan terlalu keras dan pendek piker.
tidak semua orang sama seperti akang! Tidak semua orang suka berprasangka buruk
seperti akang! Tidak semua orang pahit seperti akang! Tidak semua orang melakukan
apa yang dulu akang lakukan; suka main-main perempuan. menghabiskan usia yang
tinggal beberapa detik in lebih baik kita….

JUMENA
Sudahlah! jangan kau obral kata-kata palsu itu!

JUKI
Sekali pun begitu, saya tetap berterima kasih pada akang. Saya harap, kalau suatu
ketika kita jumpa, saya sudah punya seorang anak dan istri yang mau memelihara
saya

BEGITU JUKI KELUAR LONCENG BERDETAK KERAS

JUMENA
Bangsat! kenapa justru ia tidak menyangkal? (Tiba-tiba sesak napas kemudian batuk-
batuk dan muntah-muntah) Bangsat! Bangsat!

2
TAK ADA SUARA. MUNCUL SEORANG LELAKI KEMBARAN JUMENA,
TETAPI SANGAT TUA DI BALIK LONCENG. SEBENTAR BERTATAPAN
DENGAN JUMENA. MEREKA SEPERTI SEDANG MERUNDINGKAN
SESUATU LEWAT PANDANG MATA. SETELAH ORANG ITU
MENGANGGUK DAN JUMENA MENGGELENG, DIA KELUAR

3
PEREMPUAN TUA MUNCUL MEMBAWA TEMPOLONG LUDAH DAN
MENGGANTI TEMPOLONG DI KAKI KURSI GOYANG. SETELAH ITU IA
MELANGKAH TETAPI BERHENTI DI PINTU

P. TUA
Tinggal kita berdua

JUMENA
Kata orang, dulu saya pernah digendong oleh seorang perempuan tua

P. TUA
Kapan?

JUMENA
Dulu, jaman normal, kata orang

P. TUA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 69


Ketika agan kecil?

JUMENA
Perempuan tua itu menggendong saya, membawa saya kemana-mana, menjelajahi
seluruh pojok kota

P. TUA
Kenapa?

JUMENA
Minta-minta, ngemis

(Perempuan Tua Itu Tersenyum)

Ini bukan lelucon, ini riwayat hidup saya. Kata orang. Tapi, kalau ternyata memang
lelucon, maka jelas hidup juga suatu lelucon yang pahit. Saya betul-betul sendiri di
dunia. Kadang-kadang timbul pikiran yang ganjil. Apakah saya tidak pernah
dilahirkan? Apakah Tuhan melemparkan saya begitu saja ke pinggir kali atau tong
sampah?.

Bahkan saya pun tidak tahu kenapa saya bernama Jumena. Saya selalu merasa geli
kenapa dulu saya perlu menambah nama itu dengan Martawangsa. Apa maksud
Tuhan dengan semua ini?

4
MUNCUL EMPAT ORANG MEMBAWA KERANDA. MUNCUL PEMBURU DI
BALIK LONCENG

PEMBURU
Saya kira cukup agung, anakku….

(Jumena Cuma diam ketika keranda itu dibawa masuk ke dalam kamarnya

Semuanya saya yang bayar

(Yang membawa keranda tadi keluar)

Bunga-bunga jangan lupa

JUMENA (Berontak)
Saya tidak memerlukan semua itu. Kalau memang tidak pernah jelas dimana saya
lahir, maka saya kira juga tidak perlu kuburan atau nisan buat saya! Lemparkan saja
saya kembali ke pinggir kali. Dengan nisan rasanya saya malah seperti disindir

PEMBURU
Semuanya beres nanti, tanpa kau ikut campur

KLEUAR

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 70


5
SUNYI

JUMENA
Nyai punya anak?

P. TUA
Punya gan. tapi sudah lebih dari sepuluh tahun barangkali ia menghilang

JUMENA
Famili lain?

P. TUA
Tidak ada kecuali famili dari mendiang suami saya

JUMENA
Lumayan. Saya tidak punya siapa-siapa. Ke belakang hitam, ke muka hitam

(Sunyi)

Nyai bahagia?

P. TUA
Senang

JUMENA
Kenapa?

P. TUA
Tak ada yang pantas nyai susahkan. Dari itu nyai heran kenapa agan selalu nampak
susah . padahal nyai percaya setiap orang bisa merasa bahagia hanya karena melihat
orang lain bahagia. juga kita bisa bahagia karena kita melakukan sesuatu untuk
menyenangkan orang lain

JUMENA
Bagaimana anak nyai?

P. TUA
Nyai percaya pada suatu hari nanti kami akan bertemu lagi

JUMENA
Mungkin dan tidak mungkin

P. TUA
Nyai pilih mungkin. Juga nyai percaya kalau tidak sempat di dunia, gusti pangeran
akan mempertemukan kami di akherat kelak. Nyai yakin demikian halnya juga
agan….

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 71


Saya beriman. saya beriman…

P. TUA
Nyai selalu membayangkan betapa bahagia seseorang yang beriman kepada Tuhan

JUMENA
Saya percaya saya beriman

P. TUA
Mungkin tidak penuh

JUMENA
Saya beriman tapi sedikit sangsi

P. TUA
Agan harus yakin dengan hari nanti. Kalau agan yakin niscaya agan akan tenang.
Agan akan bisa lebih banyak membagi-bagikan sumbangan, lebih banyak berbuat
amal, dengan harapan….

JUMENA
Saya takut kena tipu. saya takut kalau ternyata semuanya hanya isapan jempol belaka
dan tak lebih hanya impian semata, hanya omong kosong, sementara saya sudah
membagi-bagikan harta saya

P. TUA
Kurang rendah hati

SUNYI

JUMENA (Mulai takut dan curiga aneh)


Kira-kira kemana Juki pergi?

P. TUA
Siapa bisa menduga? Ke Jakarta mungkin, ke Bandung mungkin, kemana saja
mungkin. dan bukan tidak mungkin ia tidak pergi kemana-mana

P. TUA KELUAR

JUMENA
Pasti ada apa-apa. Rencana Juki makin masak saya kira. Keman Juki? (Berseru) Nyai!

(Perempuan tua muncul )

Sebaiknya seluruh pintu dan jendela dikunci

P. TUA
Masih siang, gan

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 72


Turut apa saya bilang. Dan jangan buka sebelum saya perintahkan!

P. TUA DENGAN TERHERAN-HERAN KELUAR. LALU TERDENGAR BUNYI


PINTU-PINTU DITUTUP. ADA GEMA DI TELINGA JUMENA

6
JUMENA MENGAMBIL PISTOL. BERJAGA-JAGA. TIDAK BERAPA LAMA
TERDENGAR PINTU DIKETUK. MUNCUL PEREMPUAN TUA. LAGI
TERDENGAR KETUKAN

P. TUA
Dibuka, gan?

JUMENA
Intai dulu dan laporkan

PEREMPUAN TUA KELUAR. LALU PINTU DIKETUK. PEREMPUAN TUA


MUNCUL

P. TUA
pak Warya, gan

JUMENA
Apa keperluannya?

P. TUA
Belum nyai Tanya, gan

JUMENA
Tanya!

(Ketukan di pintu. Perempuan Tua keluar lagi, sebentar lalu muncul lagi)

Apa?

P. TUA
Mau menyampaikan pesan kawan-kawan, ganb. kawan-kawannya mau kerja lagi

(Sebentar Jumena berpikir)

Mereka kembali mau kerja, katanya gan

JUMENA
Bawa apa dia? golok?

P. TUA
Kurang jelas, gan

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 73


Lihat dulu

(Perempuan tua keluar. ketukan pintu)

Pistol ini harus disimpan dimana? Ya di sini

(Perempuan tua muncul)

Sabit? Golok? Saya kira belati

P. TUA
Tidak bawa apa-apa gan

JUMENA
Pakai sarung apa celana komprang?

P. TUA
Celana panjang bisaa

JUMENA (Setelah agak lama)


Suruh dia masuk

(Perempuan tua keluar)

Nyai!

(Perempuan tua muncul)

Jangan lupa pintu dikunci lagi

PEREMPUAN TUA KELUAR

7
JUMENA DI SUDUT. BERJAGA-JAGA

JUMENA
Mustahil tak ada hubungannya dengan Juki

(Muncul Warya Diikuti Perempuan Tua)

Nyai tidak usah ke belakang. Duduk sja di pintu. Jaga!

SUNYI

WARYA
Bapak kelihatan tambah segar

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 74


JUMENA
Lumayan

WARYA
Syukurlah

JUMENA
Tumben anda kesini

WARYA
Maklum repot, Baru sekarang saya bisa ke sini. Tapi bapak memang kelihatan mulai
bercahaya

JUMENA
Tidak lama lagi saya akan sembuh sama sekali

WARYA
InsyaAllah pak, kami semua mendoakan supaya bapak lekas sembuh

JUMENA
Tidak mendoakan supaya saya lekas mati? Kalau saya sudah sembuh, lalu kenapa?

WARYA
Kawan-kawan semua sudah sepakat akan mulai kerja lagi

JUMENA
Kapan?

WARYA
Terserah bapak tentunya

JUMENA
Kalau begitu saya timbang-timbang dulu. (Diam) Jadi kalian sudah memilih?

WARYA
Sudah, pak. kami memilih yang kedua

JUMENA
O, gaji yang diturunkan kemudian diperincikan dengan tambahan tunjangan social
dan lain-lain?

WARYA
Sependengaraan saya begitu pak. Nanti Emod sendiri dan kawan-kawan lain akan
langsung menyampaikan keputusan itu kepada bapak.

JUMENA
Kalian memang betul-betul kambing. di beri gaji cukup besar, kalian tidak mampu
mengendalikan diri. Buta administrasi alias tolol! Tapi yang paling tragis, kalian tidak
tahu lapar karena selalu lapar

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 75


WARYA
jadi bagaimana, pak?

JUMENA
apa yang bagaimana?

WARYA
Kapan kawan-kawan boleh mulai kerja lagi? Kapan pabrik akan buka?

JUMENA
Kau bilang nanti Emod dan kawan-kawan akan langsung ngomong sendiri dengan
saya?

WARYA (Tersenyum)
Tapi saya kira boleh saja saya tahu sebelumnya

JUMENA
Terlambat

WARYA
Maksud juragan?

JUMENA
Kalau seminggu yang lalu kau kemari, dan menyampaikan keinginan kawan-
kawanmu itu, barangkali saya akan senang sekali. sekarang rasanya tidak begitu.
Sekarang saya berada dalam pikiran bahwa keputusan apapun sama dan sia-sia untuk
saya.

WARYA (Tidak paham. Lalu setelah agak lama)


Lalu bagaimana, pak?

JUMENA
Saya sendiri belum tahu, nanti saya pikirkan. Akan saya timbang apakah ada gunanya
saya membantu kalian. yang pasti untuk saya semuanya sama saja. tak ada gunanya.
Tinggal satu soal: Saya berpihak pada kalian atau kepada diri sendiri?

WARYA (Ragu-ragu)
Saya juga belum, eh, maksud saya, apa, eh maksud saya, apa belum ada sesuatu. eh
belum ada sesuatu yang bapak perlukan yang saya bisa kerjakan?

JUMENA
Belum, Cuma satu yang saya inginkan dan perlukan: beridam diri atau berbaring-
baring setengah tidur. Tidur. tidur.

TAK HENTI-HENTI JUMENA MENGUCAPKAN KATA”TIDUR” SEHINGGA


MEMBUAT WARYA MERASA GANJIL

WARYA
Saya permisi, pak….

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 76


JUMENA MEMATUNG BEKU, DIBEKUKANNYA PIKIRAN SENDIRI KETIKA
WARYA PERGI. SEMENTARA ITU PEMBURU BERSAMA YANG LAIN-LAIN
MEMBAYANG DENGAN SENAPAN MASING-MASING DI TANGAN

8
SETELAH MENDNEGAR PERTENGAKARAN MULUT ANTARA
PEREMPUAN TUA DENGAN SESEORANG LALU MUNCUL LELAKI
KURUSKUSAM GONDRONG DALAM KEADAAN GERAM DIIKUTI
PEREMPUAN TUA YANG MASIH TERUS MENCOBA MENGUSIRNYA

LELAKI (Tajam menatap Jumena)


Rupanya kau

(Jumena berdiri lalu mundur ketakutan)

Rupanya kau harta karun itu

JUMENA (Setelah agak lama)


Siapa kau?

LELAKI
Siapa kau?

JUMENA
Siapa kau? Saya tembak kau. Saya tembak kau

LELAKI
Siapa kau? Saya tembak kau. Saya tembak kau. A, rupanya kau

JUMENA
Nyai!

P. TUA (Ketakutan)
Iya, gan

JUMENA
Kenapa nyai biarkan lelaki ini masuk?

LELAKI
Saya yang memaksa masuk setelah saya sembur dia. Heh, Nyai, sebaiknya nyai
masuk ke dalam. Ayo, masuk!

KETAKUTAN PEREMPUAN TUA MASUK KE DAPUR

JUMENA
Nyai!

KETAKUTAN, PEREMPUAN TUA KELUAR

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 77


LELAKI
Nyai!

KETAKUTAN PEREMPUAN TUA MASUK LAGI KE DAPUR

JUMENA
Nyai!

(Perempuan tua mengintip saja)

Siapa dia?

LELAKI
Kuslan nama saya. Pelukis, Nyai!

KETAKUTAN, PEREMPUAN TUA MASUK. TETAPI SEGERA LELAKI ITU


MEMANGGILNYA KEMBALI. DAN PEREMPUAN TUA MUNCUL LAGI DI
PINTU DAPUR

P. TUA
Saya masuk atau keluar?

JUMENA & LELAKI


Keluar!

PEREMPUAN TUA LEMAS PADA KAKINYA

LELAKI
Nyai, saya minta dengan hormat tapi sanagt, suruh Euis segera keluar

JUMENA TERNGANGA

P. TUA
Sudah nyai bilang Euis tak ada di sini, den

LELAKI
Jangan bohong! Saya yakin Euis lari kesini. Katanya ia mau kembali kesini

P. TUA
Betul, den. Euis tak ada di sini

JUMENA
Diam, nyai! Kau sebenarnya mau apa masuk ke rumah orang dengan cara seperti
garong?

LELAKI
Saya mencari Euis!

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 78


Mencari istri saya maksud Anda

LELAKI
Bekas istri Anda

JUMENA
Buat apa?

LELAKI
Ini urusan kami berdua

JUMENA
Anda ini sebenarnya siapa?

LELAKI
Saya Kuslan. Pelukis! Calon suami bekas istri Anda!

JUMENA
Kalau benar begitu, apa perlunya saudara kemari?

LELAKI
Euis minggat sejak kemarin . dan saya yakin Euis lari kesini

JUMENA
Kenapa saudara yakin betul Euis lari kesini

LELAKI
Saya tahu betul Euis sangat mencintai Anda

JUMENA TERNGANGA SEMENTARA PEREMPUAN TUA MENANGIS


SAMBIL MASUK KE DALAM

JUMENA
Euis tidak ada di sini. Tidak ada lagi

LELAKI
Saya tidak percaya

JUMENA
Periksalah sendiri

(Setelah mengawasi dan memeriksa dengan seksama, lalu lelaki kurus itu masuk ke
dalam)

Nyai!

(Sambil menghapus air matanya perempuan tua muncul. Jumena tidak segera bisa
berkata karena sekteika emosinya meluap hampir menyumbat napasnya)

Katakan selengkapnya siapa lelaki itu!

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 79


(Perempuan tua hanya menunduk)

Lekas katakan!

P. TUA
Maafkan, gan. Maafkan. Lelaki itu tetangga nyai, tetangga Euis

JUMENA (Seperti mengeja dan datar)


Tetangga Euis?

P. TUA
Orang-orang menganggap pelukis itu sinting. Orang tuanya dulu kaya, tapi belakang
ini kelihatannya agak menderita. Seluruh harta orang tuanya habis untuk membiayai
pelukis itu. Dia memang buah hati orang tuanya. Begitu saying sampai orang tuanya
selalu percaya pada kebohongan-kebohongannya. Misalnyam bahwa lukisan-
lukisannya sudah terkenal di Bandung, Jakarta dan luar negeri. Padahal semua orang
tahu, semua itu bohong dan hanya impiannya saja

LELAKI KURUS MUNCUL DALAM KEADAAN MURAM SEKALI. IA


DUDUK, MENANGIS

JUMENA
Teruskan

P. TUA (Setengah berbisik)


Sejak lama sekali lelaki itu mencintai Euis tapi Euis tidak pernah suka padanya.
Sudah sering orang tuanya menjodoh-jodohkannya dengan perempuan lain, tapi ia
tetap hanya minta Euis

LELAKI (Menegrang memelas)


Euis

JUMENA
Lalu kenapa dia tiba-tiba kemari?

P. TUA
Nyai tidak tahu

LELAKI
Bodoh! (Sambil menangis) Saya yakin Euis di sini!

JUMENA
Kau boleh yakin, tapi tetap dia tidak di sini

LELAKI
Ada! Semuanya sudah beres, undangan sudah beres, Euis sendiri bilang akan
mendampingi saya melukis setiap malam. Dia juga mengatakan anak saya akan lahir
kira-kira tiga bulan lagi

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 80


(Perempuan tua menangis lari ke dapur lagi. jumena kembali ternganga dan semakin
tua seketika. setelah agak lama kemudian lelaki kurus menghapus airmatanya dan
bersikap agak tenang, tetapi tetap ganjil gayanya)

Rupanya Euis hanya mencintai kau! Dia jahat!

(Jumena semakin bertambah tua lagi)

Dia juga bodoh, padahal dia sendiri tahu kau sama sekali tidak mencintainya dan dia
tahu juga saya sangat mencintainya

JUMENA
Boleh saya Tanya?

LELAKI
Dia kejam

JUMENA TIDAK SEGERA MENGAJUKAN PERTANYAAN

JUMENA
Kau, eh anda bilang tentang anak, tadi?

LELAKI
Anak itu anak saya!

(Senyum merekah di bibir kering. Lelaki itu menghapal)

Ketika itu dia seperti pengantin dan saya sangat bahagia sekali. Malam itu malam
pengantin yang paling indah. Seperti dalam film-film kartun. Paginya dengan
kesetanan saya menyelesaikan lukisan besar yang saya beri judul “Kereta Api Dalam
Kabut”

JUMENA
Kenapa tidak kau cari di rumah orang tuanya!?

LELAKI
Dia justru minggar dari rumah orang tuanya

(Jumena kembali ternganga lagi dan selanjutnya tertunduk seolah lehernya tertekuk.
Dia tidak menyadari ketika lelaki kurus itu mendekati dan mengamatinya. Sementara
sayup kedengaran suara Kamil membacakan kuliahnya tentang teori Darwin , dan
pemburu kemudian seperti berbaris menuju suatu upacara duka)

Kau juga kejam. Lelaki tua yang kejam!

(Kemudian pentas hanya menyanyikan kelengangan bagi Jumena. Dan lonceng


raksasa itu berdentang tak habis-habisnya sampai adegan ini selesai)

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 81


JUMENA
Seharusnya dulu saya punya binatang peliharaan . kalau saja saya tahu sejak dulu
bahwa yang diperlukan hidup hanyalah seekor anjing piaraan, atau piaraaan yang lain,
kalau saja saya tahu dulu, barangkali saya tidak sakit seperti ini

(Jumena semakin redup sementara cahaya kuat dari jendela menyorot tajam tepat di
mana Jumena duduk)

Kata orang saya bahagia, tapi saya tidak tahu. Saya kira tidak seorang pun yang tahu
persis bahwa dirinya bahagia. Dan saya kira juga mereka umumnya tidak mau tahu.
Tapi, saya ingin tahu. Ini celakanya!

JUMENA MENCOBA MENULIS SURAT. BARU SATU BARIS, KERTASNYA


DIA SOBEK. DIA REMAS-REMAS. BEGITU DIA LAKUKAN BERULANG
KALI. SEHINGGA NANTI PENTAS AKAN PENUH DENGAN REMASAN-
REMASAN KERTAS

9
SETELAH MULAI LELAH BENAR JUMENA BERHENTI MENULIS. DAN
KETIKA MUNCUL LEWAT EUIS, JUKI, SABARUDDIN SEGERA JUMENA
MENULIS LAGI DAN SETERUSNYA. LEWAT JUGA EMOD, WARYA DAN
BEBERAPA ORANG LAIN. KETIKA MARKABA DAN LODOD SEDANG
LEWAT.

JUMENA
Siapa mereka?

PEMBURU
Jangan hiraukan. Lebih baik kau istirahat banyak-banyak. Tinggal satu hal yang dapat
kau nikmati. Tidur. Itu pun kalau bisa

JUMENA
Nyai!

10
MUNCUL PEREMPUAN TUA GIRANG SEKALI

P. TUA
Agan, nyai ada pikiran baik. Bagaimana kalau agan nyai anggap saja sebagai anak
nyai supaya agan bisa tenang

JUMENA
Jangan. Uang saya banyak. Lebih baik segera nyai bawa ke sini satu botol minyak
tanah

P. TUA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 82


Buat apa, gan?

JUMENA
Belum jadi ibu saya, kamu sudah banyak Tanya. Bawa saja kesini. Satu kaleng kalau
bisa

KETAKUTAN PEREMPUAN SEGERA PERGI

11
JUMENA MENGITARI RUANGAN SEPERTI SEEKOR HARIMAU YANG
LAPAR DALAM KERANGKENG

JUMENA
Tuhan, mudah-mudahan kau semakin puas dengan ciptaanMu yang satu ini

PEREMPUAN TUA MUNCUL MEMBAWA BOTOL YANG SEGERA DIREBUT


OLEH JUMENA

P. TUA
Anakku….

(Jumena menyiram-nyiramkan minyak itu ke seluruh penjuru dan terutama pada


remasan-remasan kertas di lantai)

Anakku, jangan. Anakku. Kau jangan putus asa seperti itu

(Sekuat tenaga perempuan tua mencoba menghalangi tetapi badan jumena lebih kuat
sehingga ia malah terjatuh di lantai. segera jumena menyalakan korek api dan mulai
membakar kertas-kertas di lantai)

Kebakaran! Kebakaran!

SETELAH SEBENTAR DENGAN KEPANIKAN MONDAR-MANDIR DI SANA,


LALU PEREMPUAN TUA KELUAR SEMENTARA

JUMENA
Ini yang mereka kehendaki!

LALU JUMENA DUDUK DENGAN TENANG SEMENTARA API SEMAKIN


BESAR DAN KEDENGARAN SUARA PEREMPUAN TUA YANG MENJERIT-
JERIT HISTERIS DAN KEMUDIAN KENTONGAN DI BUNYIKAN DAN
PASUKAN PEMBURU SEMAKIN BERDERAP DENGAN BUNYI SEPATUNYA
YANG MENEYRAMKAN.

LAYAR

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 83


BAGIAN KEEMPAT

ASAP DUPA DI MANA-MANA. TERUTAMA DI KAMAR, DI MANA JUMENA


YANG DALAM KEADAAN KOMA BERBARING. TAK HENTI-HENTI IA
MENGELUH KESAKITAN YANG RUPANYA BERPUSAT DI BALIK
DADANYA. LENGUHNYA SANGAT MEMILUKAN. DUDUK BERSIMPUH DI
DEKAT KEPALANYA ADALAH WARYA, SALAH SEORANG MANDORNYA,
MEMBACA SURAT YASSIN.
DI RUANG TENGAH, YANG HANGUS KARENA DIBAKAR BEBERAPA
WAKTU YANG LALU, DUDUK PIKIRAN JUMENA YANG BAGAIKAN
MAHLUK BUAS, TUA DAN PURBA. DENGAN MATANYA YANG NYALANG
MENYALA IA BERGOYANG-GOYANG DI KURSI GOYANG. SEPERTI IA
SEDANG MENGAWASI SETIAP SUDUT DARIMANA AKAN MUNCUL
MUSUH-MUSUHNYA.

MUNCUL EUIS DIIKUTI PEREMPUAN TUA, KEDUANYA BERKERUDUNG.


KELIHATANNYA SANGAT KUYU, PUCAT SEKALI EUIS SEMENTARA
KANDUNGANNYA MULAI MEMBERAT SAKING BESARNYA.

EUIS
Apa pesan pak Dokter?

P. TUA
Bapak Dokter tidak bilang apa-apa. Setelah memberikan suntikan semalam, beliau
hanya pesan agar segala kemauan bapak dituruti saja. Segala makanan apa saja boleh,
kata beliau (Diam) Lebih baik ibu segera masuk ke dalam

EUIS MENGGELENG SEDIH

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 84


P. TUA
Lupakan yang sudah-sudah, tak ada baiknya.

EUIS
Saya takut mengganggu ketenangannya

P. TUA
Jangan pikirkan apa-apa. Tidak ada gunanya. Juga jangan bicarakan apa-apa. Yang
paling baik pada saat seperti ini Ibu ke kamar dan menemui beliau, biar beliau
senang. Mudah-mudahan dengan begitu beliau akan cepat sembuh. Dengan sedikit
lebih tabah lagi, insyaAllah semuanya akan beres, dan rumah ini akan lebih bercahaya
dari hari-hari sebelumnya; dengan seorang dua orang anak berkejaran diantara kursi-
kursi makan

BEBERAPA SAAT MEREKA SALING MEMBISU. KEMUDIAN KEDUANYA


MASUK KE DALAM KAMAR JUMENA

WARYA DI KAKI RANJANG DI TEMPAT JUMENA BERBARING. DI KAMAR

EUIS (Menahan sedu)


Terlalu menderita

P. TUA (Memijit-mijit jarinya sendiri yang kering)


Dalam tidur pun tampaknya tidak juga ia mau berhenti berpikir

KEMUDIAN KELIHATAN MEREKA MULAI BERCAKAP-CAKAP

SESEORANG DI BALIK LONCENG MUNCUL. SECARA PASTI IA


MELANGKAH MASUK KE DALAM KAMAR JUMENA. DI SANA IA
MENYUAPI JUMENA MAKAN. SETELAH SELESAI JUMENA MAKAN,
ORANG ITU SANG PEMBURU, KEMBALI MASUK KE DALAM LONCENG
YANG BERDENTANGAN

JUMENA
Siapa yang mau percaya bahwa si edan Kamil yang membakar pabrik tenun saya?
Coba saja, buat apa dia? Atau memang semua orang sedang merebut menguasai dan
merusak harta saya? (Menggeram) Boleh saja kalau bisa

(Lewat Marjuki)

Boleh

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 85


LEWAT MARKABA DAN LODOD

JUMENA
Siapa mereka? (Memukul-mukul kepalanya sendiri)

PEMBURU
Jangan hiraukan. Tidak banyak lagi kesemapatanmu

JUMENA
Saya akan lawan mereka.

PEMBURU
Itu lebih baik barangkali

JUMENA
Saya harus menang

PEMBURU
Kau pasti menang

SABARUDDIN DAN PAK HAJI BAKRI MEMASUKI RUMAH ITU DAN


LANGSUNG KE KAMAR JUMENA

SABARUDDIN
InsyaAllah pak Jumena lekas sembuh. Beliau sanagt kuat dan tabah (Pada
Perempuan Tua) Dimasak seperti jamu pahit godokan

PEREMPUAN TUA KELUAR SETELAH MENERIMA BUNGKUSAN JAMU


DARI SABARUDDIN

PAK HAJI
Pak Warya sebaiknya tidur dulu

WARYA
Biar saya tidur di sini saja (Berbaring di lantai)

PAK HAJI
Jangan terlalu kecil hati, Euis. InsyaAllah semuanya akan berlalu dengan selamat

EUIS
Terima kasih pak haji

PAK HAJI
Tawakal

SETELAH MENGUCAPKAN KALIMAT ITU, PAK HAJI DAN SABAR


MENINGGALKAN KAMAR ITU LALU MENINGGALKAN RUMAH ITU.

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 86


SETELAH EUIS SENDIRIAN IA MENANGIS, SETELAH AGAK LAMA,
SETELAH IA MENDAPATKAN SEMANGATNYA KEMBALI. EUIS
MENINGGALKAN KAMAR ITU MENUJU KAMAR

JUMENA
Hh….hh…..hh…..Bangsat….Bangsat….hh….

(uki Muncul Dan Berdiri Di Sisi Jumena)

Hh….Bangsat. hh….

(Muncul Euis Berdiri Di Sisi Lain Jumena)

Bangsat. Hhh…..bangsat. Bangsat….Hh…hhh….

PAK HAJI
Allah….Allah….Muhammadurrasulullah…Allah….Allah….

MUNCUL MARKABA DAN LODOD, SI BANDIT DAN SI IDIOT

MARKABA
Siapa perempuan itu?

JUKI
Istrinya

MARKABA
Eerste klas. Jitu, yahud!, Betul tidak Lodod?

LODOD (Mengacungkan kedua jempol tangannya)


Haaa

JUMENA
Bangsat! bangsat!

JUKI
Markaba, setelah semuanya selesai, saya kira kau tidak lupa perjanjian kita

MARKABA
Lodod!

LODOD
Dibagi tiga sama rata, satu sen tidak berbeda

JUKI

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 87


Sebelum itu, Mar. Apa semua langkah-langkah masak kau perhitungkan?

MARKABA
Betul-betul kamu banci. Tidak pernah cair pengecutmu. Tapi untung kau punya pipa
sehebat itu. Iblispun lari melihat pipamu, apalagi perempuan( Tersenyum) Seperti
pertanyaan anak kecil saja. lebih baik kamu jawab pertanyaan saya! Sedang apa orang
itu?

JUKI
Tidur, kata istrinya

MARKABA (Menerawang)
Dan dia akan tidur terus

JUMENA
Coba saja kalau bisa. Sudah tahu saya cara untuk mengalahkan mereka

MARKABA
Lodod!

LODOD (Seperti bisaa)


Haa….

MARKABA (Pada Juki)


Kamu gemetar sekali seperti kena malaria

KEDUANYA TERTAWA. KEDUANYA MENDEKATI JUMENA DAN


TERTAWA

JUMENA
Bunuh saya, bangsat! Bunuh saya! Kalau bisa! (Tertawa)

(Keduanya Tertawa)

Semua binatang, binatang-binatang, setan-setan, bahkan para malaikat pn


menghendaki harta saya. Bunuh saya, bangsat. bunh saya! kalau bisa! (Tertawa)

SABARUDDIN
Allah….Allah….

JUKI
Mar, kapan mau mulai?

MARKABA
Kau gugup sekali seperti perawan (Pada Lodod) Heh, bagaimana perasaanmu?

LODOD
Angin….(Tertawa) Haaa…

MARKABA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 88


Kamu seperti tiang listrik (Pada Juki) Coba, Juki, Perhatikan batang pohon itu.
Diam-diam Lodod telah menjadi seorang Filsuf. (Pada Lodod)Heh, pelepah pisang.
Apa yang penting untukmu?

LODOD
Perempuan dan makan (Tertawa)

MARKABA
Dia lupa, kita tidak bisa enak main perempuan dalam keadaan lapar. (Pada Lodod)
Dod, itu harus dibalik. Makan dulu baru perempuan. Betul tidak?

LODOD (Seperti bisaa)


Haaa…

MARKABA
Lalu apa tujuan hidup kita, kata dukun kita?

LODOD
Angin (Tertawa)

MARKABA
Artinya?

LODOD (Tertawa)
Angin sama dengan nol. Nol sama dengan kosong (Tertawa) Kosong sama dengan
makan dan perempuan (Tertawa)

MARKABA (Tertawa)
Nah, kau lihat, Juki. Lodod betul-betul manusia sejati. Dia betul-betul pahlawan
segala zaman

JUMENA TERTAWA

JUMENA (Kemudian meraung)


Apa? Saya sudah tempuh semuanya. Saya hamburkan uang saya. Saya tiduri segala
hotel. Saya masuki segala restoran. Warung-warung. Saya tiduri semua kota. Saya
makan segala makanan. Saya minum segala minuman. Saya hisap seluruhh
kenikmatan perempuan segala jenis. Saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan.
Nol! Sedemikian tega Tuhan melemparkans aya ke pinggir kali

SEPI DAN BEKU SEJENAK. TEGANG. TERGANTUNG

MARKABA
Dod, lihatlah Marjuki. Dia sedang mencuci bajunya dengan keringatnya sendiri. Ayo,
sekarang kita tidur. Juki biar berjaga di sini (Pada Juki) Waalupun kamu seorang
pengecut saya berani bertaruh kamu bisa bersiul. Nah, bersiulah kalau ada apa-apa.
(Pada Lodod) Lodod!

MARKABA DAN LODOD KELUAR. ANJING-ANJING SALING


MENGGONGGONG SANAGT RIUH SEKALI

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 89


8

DUA LELAKI DEKAT LONCENG MUNCUL DAN MENEMBAK KE ATAS.


LONCENG PUN BERDENTANG

EUIS
….Allah….Allah…. Akang kita akan punya anak….

PAK HAJI
Euis, relakan suamimu, relakan. Biar lapang dadanya, biar akangmu tidak terlalu
lama menderita (Menahan tangis dan setengah berteriak) Jangan ada yang syirik!
relakan! Biarkan! Biarkan dia kembali ke asalnya! Allah, jangan ada yang syirik!
(Kembali menuntun) Allah…Jum….Jum….

PEREMPUAN TUA MENGANGKAT EUIS DAN MEMBAWANYA KELUAR


DARI KAMAR

SABARUDDIN
Allah….Allah….(KEpada Orang-orang) Kaum wanita sebaiknya keluar saja. Beliau
kepanasan. Ganti handuknya. mana kain yang kering? ….Allah….Allah….

JUMENA
Bangsat!

PAK HAJI
Jum, sadar, Jum. Sebut nama Allah….Allah….Jum….Allah….

10

JUKI SEGERA MENGHAMPIRI KETIKA MUNCUL MARKABA DAN LODOD


YANG TERTAWA

JUKI
Bagaimana?

MARKABA
Bagaimana, Lodod?

LODOD (Tolol)
Bagaimana?

MARKABA (Tertawa)
Semuanya seperti angina laut yang menyegarkan

LODOD

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 90


Segar seperti hujan-hujanan

JUKI
Bagaimana, Mar?

MARKABA (Tertawa)
Juki, Juki. Rupanya kau telah menghidangkan mayat untuk saya

JUKI
Maksudmu?

JUMENA (Tertawa)
Tertipu mereka. Saya kelabui mereka

MARKABA
Ketika saya masuk, orang itu sudah tergantung diudara dengan seutas tali di lehernya

LODOD
Berkibar-kibar seperti bendera

JUKI
Mar, kau tidak bergurau?

MARKABA
Kau timbanglah sendiri. Kira-kira betul tidak yang saya katakan (Tertawa) Dan
agaknya sebelum orang itu mengibarkan badannya yang malang supaya bergoyang-
goyang ditiup angina, ia telah menulis surat wasiat yang berbunyi

JUMENA
“Semua harta kekayaan diwariskan kepada dua orang yang tak dikenal yang bernama
Markaba dan Lodod”

JUKI
Mar, Kau jangan berkata begitu. Kau mulai tidak jujur

MARKABA
Kau pengecut banci yang lekas marah. Tapi sekali lagi saya bilang, untung kamu
punya pipa, jadi seram kelihatannya. Saya berani bertaruh ayahmu dulu seorang lelaki
lemah yang sering dipukuli istrinya. Dengarkan baik-baik, toh kamu belum membaca
surat wasiat itu. Selanjutnya dalam akte itu dicantumkan juga :”Berhubung Juki
punya pipa, Maka patut dikasihani oleh Markaba dan Lodod, dengan bagian sepertiga
dari jumlah seluruhnya” (Pada Lodod) Lodod!

LODOD
“Wassalam: Orang yang malang

JUKI TERSENYUM SENANG

MARKABA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 91


Sampai mati kau boleh tersenyum sebab kamu akan memiliki rumah ini dengan
segala pabrik dan kebun-kebunnya dan andil-andilnya dengan syarat….

JUMENA
Demi Tuhan, tidak! Ini hanya pikiran saya! (Menangis) Anakku, di mana kau?

JUKI
Kau betul-betul lihai, Mar. Semua orang nanti akan mengira dia mati bunuh diri,
bukan?

MARKABA (Membentak)
Memang dia bunuh dir! Lodod!

LODOD TERTAWA

MARKABA
Angin adalah sesuatu yang terbaik di dunia. Sekarang orang itu telah menjadi angin

LODOD
Angin, dingin. Dingin, bereselimut. Selimut. Tidur (Tertawa)

KETIKA MARJUKI IKUT KETAWA, YANG LAIN BERHENTI KETAWA


SEHINGGA LAMA-LAMA TAWA JUKI CEMPLANG DAN BERHENTI

MARKABA
Kamu jangan ketawa dulu seperti Bandar Kim Ok yang lehernya berlipat itu. Kamu
toh belum mendengar syarat yang akan saya ajukan. Inilah syarat itu. Sebelum saya
dan Lodod keluar dari sini. Saya perlu sedikit hiburan. Mana perempuan tadi? Dia
hartanya juga, kan?

JUKI (Menyembunyikan gentarnya)


Tentu saja dia lain, Mar

MARKABA
Lodod

LODOD MENGGELENG-GELENGKAN KEPALANYA

MARKABA
Apa kamu tidak kenal saya?

JUKI
Tapi tentu kau bisa mengerti perasaan saya, Mar

MARKABA
Lodod

LODOD MENGGELENG-GELENGKAN KEPALANYA

MARKABA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 92


Apa kamu sedang main asmara sama dia? — Lodod!

LODOD
Kelas satu! (Mengacungkan kedua ibu jarinya)

MARKABA
Bagaimana? Apa kamu mau berurusan sedikit dengan Lodod? Saya berani bertaruh
kamu tidak ingin menggantung diri, bukan?

JUMENA (Tertawa)
Tidak satupun yang bisa mengalahkan saya, tidak satu pun!

JUKI
Bukan itu maksud saya, Mar. (Diam) Baiklah, Mar. kau boleh mengambil dia

MARKABA
Saay tidak akan mengambil dia. Saya hanya butuh malam ini

JUKI
Tapi kalau bisa, Mar

MARKABA (Tidak sabar)


Sudah terlalu malam, Juki!

JUKI
Sebentar, Mar

JUMENA (Tertawa)
Saya harus berhibur sedikit…. Lalu bagaimana?

11

EUIS (Muncul dan jijik marah)


Kau tega memperlakukan saya seperti binatang

JUKI
Tidak usah banyak turut campur, manis. Turut saja apa kata saya. Akan lancer
semuanya

EUIS
Kamu kira saya tuli? Anak kecil?

JUKI
Kau belum paham, manis. Percayalah. Semuanya akan beres persis seperti rencana
kita

JUMENA (Tertawa)
Tidak segampang yang mereka sangka!

EUIS

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 93


Saya betul-betul paham sekarang. Kalau kau serahkan tubuh saya pada kawan-
kawanmu itu, kelak orang akan menyangka saya telah diperkosa dia

JUKI (Segera)
Euis!

EUIS
Tidak! akan saya buka semuanya. Akan saya katakan bahwa kau licik. Keberanianmu
Cuma di mulut. Saya tidak peduli pada apa yang akan terjadi pada diri saya. Daripada
saya kawin dengan kamu, lebih baik saya tenggelam dalam sumur. Dan lebih baik
lagi kalau saya ikut kawan-kawanmu yang betul-betul jantan. Tapi sebelum itu, saya
akan bongkar semua rancanganmu yang busuk itu supaya kamu rasakan sendiri hasil
tipuanmu

JUKI
Euis, kau jangan ambil resiko yang bukan-bukan

EUIS
Tidak. Lebih baik saya katakan semuanya kepada kawan-kawanmu

JUKI
Euis!

MARKABA
Juki! (Matanya merah. Lantas pada Euis) Apa yang mau kau katakan? Apa
rancangannya?

KETEGANGAN MENEKAN MEREKA, EUIS MEMANDANG JUKI DENGAN


RASA JIJIK BERCAMPUR CINTA YANG TAK BERSEMANGAT

MARKABA
Katakan semuanya. Rancangan apa yang telah disusunnya?

JUKI
Euis (Merasa pisau itu telah menempel di pipinya)

EUIS
Tapi sebelum saya bilang. Berjanjilah kalian mau membawa saya kemana kalian pergi

MARKABA
Gampang itu. Lekas katakan semua seterang-terangnya (Kepada Lodod) Lodod!

LODOD MEMBAYANGI JUKI DENGAN PANDANGAN-PANDANGANNYA

EUIS (Dengan air matanya)


Dia akan menjebak kalian dalam rencana pembunuhan ini. Dia akan memberi jejak-
jejak kepada polisi agar polisi gampang menangkap kalian. Dia akan…

MARKABA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 94


Babi!

JUKI
Bohong! Bohong! (Pada MArkaba) Mar, apa kau percaya? Percaya kepada mulutnya,
kau….

MARKABA
Tidak. Tapi saya lebih tidak percaya kepadamu. kau licik, itu sudah jelas dalam cara
kau berjudi. Juki, lihat mata saya. Sering kamu melihat saya marah, tapi lihatlah.
belum pernah saya marah sedemikian hebatnya. Selama hidup bertualang belum
pernah saya dikhianati kawan sendiri sedemikian rendahnya. Jangan pula kau mengira
saya takut mati.

Saya tidak pernah takut sama siapapun. Kalaupun polisi akan membelah dada saya
menajdi dua puluh kerat, saya juga tidak akan takut. Mati bagi saya tidak berarti apa-
apa. Tidak ada Tuhan!

JUMENA
Tidak ada surga

MARKABA
Tidak ada neraka

JUMENA
Tidak ada malaikat

MARKABA
Tak ada apa-apa di sini dan di mana saja

JUMENA
Nonsens!

MARKABA
kau pengecut! tak usah kau pungkiri. Dan kau memang kerbau berpipa! Saya ingin
menampar mulutmu yang berewok itu. Sedemikian marah saya dan sedemikian
terkejut saya karena tidak sedikit pun saya mengira ini semua bisa terjadi, padahal
saya percaya kepadamu!

JUKI
Tapi semua itu dusta, Mar

MARKABA
Kamu tidak punya apa-apa lagi untuk membela dirimu, Juki

JUKI
Terserah. terserah kalau kamu bisa terpengaruh oleh mulut perempuan itu, tapi tentu
kamu bisa memaafkan saya, Mar, Ambilah ahrta itu semua, tapi maafkanlah saya.
Mar, kau lupa saya sahabatmu. Mar?

MARKABA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 95


Kamu yang lupa saya dan kawan-kawan kamu!

JUKI
Mar, maafkan saya! (Lari, pergi)

MARKABA
Lodod! (Mengejar bersama Lodod)

SEJUTA EKOR ANJING MENGGONGGONG. EUIS MENENGADAH DAN


MENUTUP TELINGANYA. KEMUDIAN DIA LARI

12

JUMENA (Yang di kursi berseru gembira)


Nyai!

P. TUA (Di tepi ranjang)


Ya, gan

JUMENA
Kalau alam bisa memperlakukan saya seperti itu, saya kira alam juga bisa
memperlakukan orang-orang itu seperti yang saya bayangkan. Jadi begini setelah
menyembelih Marjuki, kedua orang asing itu pasti kemudian mati diracun oleh
perempuan tukang sihir itu. Sedangkan Euis akan mati karena gila. Euis kejatuhan
buah kelapa.

Nah, akhirnya amanlah hidup dan harta saya. Aman sudah. Sekarang, pintu-pintu dan
jendela supaya kembali dibuka seperti bisaanya. Tapi sekalipun demikian, ada satu
yang tidak akan pernah selesai: kita tidak akan pernah sampai, tidak saya, tidak juga
kau. Ayo, buka semua!

P. TUA
Ya, gan

JUMENA
Dan saya akan kawin lagi! Saya akan mulai hidup lagi dengan sikap pura-pura seperti
setiap orang, karena agaknya, hidup hanya bisa diatasi dengan cara kucing-kucingan
seperti itu, sambil kita rangkai kembang-kembang kematian dan kelahiran, dalam
perasaan harap-harap cemas

13

SEJUTA SENAPAN MELETUS BERSAMA, LALU SEJUTA LONCENG


BERDENTANG BERSAMA
PEMBURU
Kau tahu kau sudah mati?

JUMENA
Apa?

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 96


PEMBURU
Kau sudah mati

JUMENA
Gila! Saya sendiri tidak tahu (Senyum pahit) Apa boleh buat

PEMBURU
Tidak perlu tahu, seperti halnya tentang hidup

JUMENA
Tapi saya selalu ingin tahu

PEMBURU
Hampir semua orang juga ingin tahu, tapi umumnya orang lebih hemat dalam segala
hal dan lebih sibuk menyiapkan segala sesuatunya untuk menuju surga. Kau telah
memakan buah khuldi, sementara orang umumnya lebih suka menelan air liurnya,
lantaran mereka tak mau kehilangan surganya

JUMENA
Kau ini sebenarnya siapa?

PEMBURU
Yang kau cari. Yang kau rindui. Ayahmu alias Tanya

JUMENA TERPESONA. PEMBURU TERSENYUM. AGUNG SEKALI

JUMENA
Bajingan!

PEMBURU
Mulutmu kotor seperti otakmu

JUMENA TERSENYUM

JUMENA
Kalau begitu, betul saya sudah mati?

PEMBURU
Begitu kata orang

JUMENA
Lalu bagaimana? apakah ini berarti saya ahrus mulai lagi?

PEMBURU
Tidak, anakku. Lebih baik kau lanjutkan. ikutilah saya

JUMENA MENGIKUTI LANGKAH PEMBURU MENUJU LONCENG RAKSASA


ITU

JUMENA

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 97


Dari sini kita mulai?

PEMBURU
Ya

SEMUANYA MASUK KE DALAM LONCENG RAKSASA ITU, SEMENTARA


SEBELUMNYA IA SUDAH MEMPERDENGARKAN BUNYINYA YANG
MENGGEMA TEPAT PUKUL 12

KETIKA MUNCUL PEREMPUAN TUA MENGAMBIL TEMPOLONG LUDAH


DI KAKI KURSI GOYANG, DAN TEPAT SELANGKAH KETIKA IA MASUK
KE DALAM, SEMUA LAMPU SUSUT CAHAYA DAN LAYAR TURUN
PERLAHAN

SELESAI

Lakon Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer 98

Anda mungkin juga menyukai