PENDAHULUAN
dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan
kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral
adalah 7,0. Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC Berkeley mengusulkan teori
alternative untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya menjelaskan tentang asam dan
basa berdasarkan struktur dan ikatan. Asam menurut Lewis adalah suatu zat yang
mempunyai kecenderungan menerima pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam
Lewis adalah SO3, BF3, maupun AlF3. Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat
memberikan pasangan elektron. Basa lewis memiliki pasangan electron bebas, contohnya
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan-bahan alami yang telah
diekstrak yang digunakan untuk mengetahui tingkat asam basa atau pH suatu larutan.
Larutan asam dan basa akan memberikan warna tertentu apabila direaksikan dengan
indikator. Indikator adalah zat yang warnanya berbeda dalam lingkungan asam dan
lingkungan basa (Tim Abdi Guru, 2014 : 140). Dengan indikator, kita dapat mengetahui
Indikator alami yang biasa dipakai dalam pengujian asam-basa adalah tumbuhan yang
larutan yang kemudian diteteskan pada cairan atau larutan yang akan diuji. Jika pada larutan
terjadi perubahan warna maka larutan yang diuji tersebut bersifat asam atau basa. Namun
indikator semacam ini tidak tahan lama dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Berbeda
dengan indikator lakmus yang dapat tahan hingga bertahun-tahun. Biasa dalam percobaan
sehari-hari, indikator yang digunakan adalah kertas lakmus berwarna merah dan biru, tetapi
Maka pada penelitian ini dicoba membuat kertas indikator dari bahan alami yaitu dari
bunga telang dengan menggunakan kertas tisu yang dibentuk menyerupai indikator kertas
lakmus. Bunga telang merupakan tanaman perdu yang dapat tumbuh dan hidup bertahun-
tahun (perennial), tingginya dapat mencapai 5 meter, berambut halus, dan bagian pangkal
umumnya), bunganya tunggal seperti kupu-kupu yang keluar dari ketiak daun, warna
bungannya biru terang dengan warna putih kekuningan di bagian tengah, tetapi ada juga
INDIKATOR ASAM BASA DARI BUNGA TELANG” karena pemilihan bunga telang ini telah
dipikirkan karena selain khasiat bunga telang bagi manusia bermacam-macam seperti;
sebagai pewarna makanan, mengurangi peradangan, dan lainnya. Bunga ini juga mudah
ditemukan. Sehingga diharapkan kertas indikator bunga telang ini lebih praktis
penggunaannya dan lebih tahan lama dibanding indikator alami dalam bentuk larutan. Selain
itu harganya relatif murah karena hanya memerlukan bahan kertas tisu saja.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk menjawab permasalahan yang diteliti, peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut ini.
1.2.1 Bagaimana pemanfaatan tisu sebagai uji indikator asam basa dari bunga telang?
1.2.2 Bagaimana proses perubahan warna pada tisu setelah diberi larutan asam basa ?
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut ini.
1.3.1 Untuk menjelaskan pemanfaatan tisu sebagai uji indikator asam basa dari bunga telang.
1.3.2 Untuk mengetahui hasil perubahan warna pada tisu setelah diberi larutan asam basa.
Penelitian ini diharapkan berhasil dengan baik dan dapat mencapai tujuan penelitian secara
optimal, mampu menghasilkan laporan yang sistematis dan bermanfaat secara umum.
Hasil penelitian ini mampu diajukan sebagai bandingan untuk peneliti lainnya yang akan
melakukan penelitian tentang indikator alami asam basa. Selain itu, juga bisa dijadikan
Penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi rujukan untuk para pelajar mengetahui
tingkat asam basa bunga telang. Juga membantu pembelajaran di sekolah tentang asam
basa.
kandungan asam basa pada bunga telang yang nantinya berguna untuk membantu
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Asam basa merupakan senyawa kompleks yang mampu bereaksi dengan asam atau basa yang
disertai dengan perubahan warna. Indikator asam basa memiliki trayek pH yang ditunjukkan oleh
perubahan warnanya pada kondisi asam dan basa. Penggunaan indikator asam basa sintesis
membutuhkan biaya dan dapat mencemari lingkungan sehingga dibutuhkan suatu indikator
pengganti yang lebih murah dan ramah lingkungan. Indikator sintesis dapat diganti dengan
indikator alami yang dapat dibuat dengan mengekstrak bagian dari tanaman, seperti batang,
daun, bunga dan buah. Beberapa jenis dan bagian tanaman seperti buah karamunting, bunga
dadap merah, bunga kembang merak, bunga kembang sepatu, bunga rosella, bunga telang, bunga
waru, daun adam hawa, kayu secang, ketan hitam, kubis ungu, kulit buah naga, pucuk daun
pucuk merah, dan ubi jalar ungu berpotensi sebagai indikator asam basa. Hal ini dapat dilihat
dari trayek pHnya, perubahan warnanya, dan aplikasinya pada titrasi asam basa. Indikator asam-
basa alami dapat dijadikan laternatif sebagai pengganti indikator asam basa sisntesis.
Menurut Arrhenius, Asam merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat
menghasilkan ion H+. Basa merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat
menghasilkan ion OH-. Sedang menurut Bronsted-lowry, Asam adalah senyawa yang dapat
memberikan proton kepada senyawa lain atau disebut donor proton. Lewis ahli kimia dari
Amerika mendefinisikan asam sebagai suatu zat yang dapat menerima sepasang elektron, dan
Dari teori di atas peneliti bisa menyimpulkan bahwa asam basa adalah senyawa yang mampu
bereaksi dengan asam atau basa lewat perubahan warna. Suatu larutan disebut asam jika pHnya
ada di bawah angka 7 dan dikatakan basa jika pHnya di atas angka 7.
Indikator alami, yaitu indikator yang dibuat dari bahan tanaman yang biasanya berasal dari
tanaman yang berwarna. Untuk keperluan titrasi asam-basa, diperlukan indikator alami yang
memiliki perubahan warna yang tajam ketika berada dalam suasana asam ke basa atau
sebaliknya. Menurut Yulfriansyah dan Novitriani (2016) indikator adalah zat yang warnanya
berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui
tingkat kekuatan suatu asam atau basa. Prinsip kerja dari indikator asam basa yaitu berdasarkan
prinsip reaksi asam basa. Jika suatu indikator bersifat asam lemah, maka larutan asam dan basa
konjugasinya akan menghasilkan warna yang berbeda. Jika indikator adalah basa lemah, maka
Dari teori di atas peneliti bisa menyimpulkan bahwa indikator alami adalah zat yang dapat
mengetahui tingkat suatu asam atau basa dengan menggunakan tanaman alami di sekitar seperti
Bunga telang secara ilmiah dikenal sebagai Clitoria ternatea. Tanaman ini bunga berwarna biru
cerah dan ungu yang khas, kelopak berbentuk corong, serta mahkota berbentuk kupu-kupu.
Bunga telang sendiri merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai
minuman fungsional berupa teh yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Bunga
Telang (Clitoria ternatea) mengandung pigmen antosianin yang memiliki potensi dikembangkan
sebagai pewarna alami lokal pada berbagai produk pangan. Pewarna alami lokal pada berbagai
produk pangan selain meningkatkan atribut mutu warna juga dapat memberikan efek
Dari paragraf diatas dapat disimpulkan bunga telang adalah tanaman herbal berwarna biru cerah
dan ungu yang biasa dijadikan minuman fungsional berupa teh yang memiliki banyak manfaat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai peneliti kualitatif. Dikategorikan penelitian kualitatif
karena data dalam penlitian ini berupa data kata, kalimat, dan menggunakan metode yang fokus
pada pengamatan yang mendalam. Penelitian ini menjelaskan secara umum mengenai asam basa
dan menjabarkan mengenai fungsi bunga telang sebagai indikator alami asam basa dalam bentuk
Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian
yang dilakukan dengan pendekatan saintifik dengan menggunakan dua set variabel. Sesuai
dengan pengertiannya penelitian yang dilaksanakan ini juga membandingkan dua variabel yang
dimana variabel pertama yaitu perubahan warna pada larutan asam dan variabel kedua
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh, dalam hal ini sumber data
pada penelitian ini didapatkan dari teori yang terdapat pada buku-buku dan website, sedangkan
data dari penelitian ini adalah hasil praktikum yang sudah dilakukan.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Februari 2023 saat jam pelajaran Kimia pukul 12.15-
Dalam melakukan penelitian, seharusnya peneliti terlebih dahulu mengetahui tentang prosedur
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Tahap-tahapnya yakni, sebagai berikut ini:
A.) Dokumentasi
Pada saat peneliti lain sedang melakukan uji coba pada ekstrak bunga tumbuhan tersebut
hendaknya ada peniliti lain yang menulis serta mengambil foto yang nantinya bisa
B.) Observasi
teliti dan secara seksama dalam membandingkan perubahan yang terjadi terhadap subjek
peneletian yang dimana mengalami perubahan pH dari pH 1-14, dengan begitu nantinya
peneliti dapat menyimpulkan sampai pH berapakah yang menunjukkan larutan asam dan
HASIL PENELITIAN
4.1
4.2
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(JIKA ADA)