Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENGUKURAN PH PADA AIR PERASAN JERUK

Dosen Pengampu:

Ir. Gindo Tampubolon, M. S.

Oleh:

1. Aldi Saputra Dalimunte (D1A023369)


2. Bayu Prasetyo Irawan (D1A023093)
3. Berkat Damai Hati Giawa (D1A023081)
4. Markus Rykoandro Dasi Letto (D1A023057)
5. Muhammad Dzaky Febrian (D1A023033)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting.
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa
Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Asam dan basa
saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam
sitrat di buah jeruk yang berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Cuka
mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk
menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad
pertengahan, salah satunya adalah aqua fortis (asam nitrat) yang digunakan oleh
para peneliti untuk memisahkan emas dan perak.
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan dalam tiga
golongan yaitu bersifat asam, basa dan netral (Rizky Satrio Wibowo, 2019) Sifat
asam-basa dari suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur pH nya. pH
adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa mempunyai
pH lebih besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7.
Mempelajari cara menentukan pH dan sifat larutan sangat penting untuk
mengetahui apakah larutan itu bersifat asam ataupun basa. Biasanya cara yang
digunakan untuk menentukan sifat dan pH larutan adalah dengan menggunakan
indikator. Indikator tersebut antara lain kertas lakmus, pH meter, indikator
universal, larutan fenolftalein, brom timol biru, metil merah, serta metil orange
(Rizky Satrio Wibowo, 2019)

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian “Pengukuran pH buah jeruk” yaitu, untuk
mengetahui nilai pH pada buah jeruk dan mengetahui cara penggunaan kertas uji
indikator universal.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori- teori
Asam dan basa merupakan zat elektrolit sehingga dapat dibedakan
menjadi asam kuat dan asam lemah serta basa kuat dan basa lemah. Kekuatan
asam atau basa ditentukan oleh tingkat ionisasi/derajat disosiasinya, yakni banyak
sedikitnya ion H atau OH yang dilepas oleh asam atau basa, yang dinyatakan oleh
derajat ionisasi (α) (Tarti Harjani, 2012). Secara umum, ada tiga teori yang
menerangkan asam-basa, antara lain:
1. Teori Arrhenius
Teori asam basa mulai dipelajari sejak tahun 1884 oleh Svante Arrheniu.
Menurut Arrhenius, apabila asam dan basa dilarutkan ke dalam air, maka
keduanya akan mengalami proses penguraian menjadi ion-ion (reaksi
ionisasi/disosiasi). Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air dapat
melepaskan ion hidrogen (H), sedangkan basa adalah zat yang dalam air
melepaskan ion hidroksida (−OH), (Tarti Harjani, 2012). Contoh: Cl, HCl, HNO3
(Fatima Septi Sundari, 2014).
2. Teori Brownsted – Lowry
Pada tahun 1923, dua ahli kimia, yakni Johannes Brownsted dan Thomas
Lowry secara terpisah merumuskan suatu teori asam basa yang kemudian dikenal
dengan teori asam basa Brownsted – Lowry. Teori ini menyatakan bahwa reaksi
asam basa melibatkan transfer proton (H) kepada suatu basa, sedangkan basa akan
menerima proton (H) dari asam (Tarti Harjani, 2012).

B. pH secara Umum
Definisi pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Dan pH
merupakan skala yang menunjukkan kadar hidrogen yang melarut dalam suatu
larutan di mana:
pH = - log[H+]
Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental,
sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoretis. Skala pH bukanlah skala
absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional (Chang, 2003)
C. Alat Pengukur pH
Ada dua cara yang umum dilakukan dalam melakukan pengukuran kadar
pH suatu cairan atau larutan, yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan
pH meter. Perbedaan pokok dari kedua alat tersebut adalah tampilan dan
keakuratan hasil dari pengukuran yang dilakukan. Kertas lakmus mempunyai
output berupa perubahan warna dari setiap pengukuran kadar pH yang
dilakukan. Cara ini kurang akurat, karena outputnya berbentuk perkiraan yang
mendekati dengan skala pH standar. Sedangkan pH meter adalah suatu alat
pengukur pH modern yang mana outputnya dalam tampilan digital. Namun
pada umumnya pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Kalibrasi dilakukan dengan mengadjust pH meter sesuai cairan pH standar
(Buffer Solution) yang diukur (Parning, 2006).
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tempat dan Wakrtu Praktikum


Penelitian ini berlokasi di Jl. Mendalo Asri, Mendalo Asri, Mendalo Darat, Jambi
Luar Kota (Kos sulis), Kab. Muaro Jambi, Jambi. Penelitian ini dilakukan pada
hari Senin,4 Desember 2023, Pukul 14.30 WIB.

2.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan saat penelitian, yaitu:
a. Jeruk
b. Gelas
c. Pisau
d. Kertas indikator universal

2.3. Cara Kerja


1) Siapkan jeruk yang akan diuji tingkat pH nya
2) Belah menjadi 2 bagian jeruk tanpa mengupas kulitnya
3) Siapkan gelas untuk wadah perasan jeruk
4) Peras potongan jeruk ke dalam gelas
5) Lalu celupkan kertas uji ke dalam air perasan jeruk
6) Amati warna yang dihasilkan
7) Bandingkan dengan indeks skala pH untuk mengetahui pH larutan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Larutan Kertas Indikator pH Asam/ Basa Kelompok


larutan
Perasan jeruk 3 Asam Asam kuat

Asam dan basa memiliki sifat yang berbeda beda. Asam memiliki sifat-
sifat yaitu rasa masam seperti pada acar mentimu, cuka, dan lain lain. Hal ini
disebabkan karena drajat keasaman berkisar 1 sampai 6. Sifat kedua adalah dapat
mengubah warna indikator,zat alami ataupun buatan akan digunakan untuk
mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa senyawa asam. Sifat ke tiga adalah
dapat meng hantarkan srus listrik, hal itu dikarenakan asam dapat melepaskan ion
– ion dalam larutannya yang mampu menghantarkan arus listrik. Asam kuat
merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula
daya hantar listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Sifat keempat adalah
bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen. Sedangkan basa memiliki
sifat-sifat yaitu memiliki rasa pahit dan terasa licin dikulit, misalnya detergen
yang diberi air sedikit dan kita lumiri di kulit akan terasa licin. Serta basa tidak
bereaksi terhadap logam.
Pada penelitian pengukuran pH menggunakan air perasan jeruk didapatkan
hasil pengukuran yaitu pH=3. Karena derajat pH yang kecil maka tingkat
keasamannya semakin tinggi. Dikarenakan pH <7 maka larutan perasan jeruk
tergolong sebagai asam.
BAB 5
PENUTUP

Sifat asam-basa dari suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur pH


nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa
mempunyai pH lebih besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph =
7.Dan dapat diketahui bahwa pH yang dimiliki pada air perasan jeruk setelah
diukur yaitu pH=3. Karena derajat pH yang kecil maka tingkat keasamannya
semakin tinggi. Dikarenakan pH dari air perasan jeruk = <7 maka larutan perasan
jeruk tergolong sebagai asam.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai