Dosen Pengampu:
Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting.
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa
Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Asam dan basa
saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam
sitrat di buah jeruk yang berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Cuka
mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk
menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad
pertengahan, salah satunya adalah aqua fortis (asam nitrat) yang digunakan oleh
para peneliti untuk memisahkan emas dan perak.
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan dalam tiga
golongan yaitu bersifat asam, basa dan netral (Rizky Satrio Wibowo, 2019) Sifat
asam-basa dari suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur pH nya. pH
adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa mempunyai
pH lebih besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7.
Mempelajari cara menentukan pH dan sifat larutan sangat penting untuk
mengetahui apakah larutan itu bersifat asam ataupun basa. Biasanya cara yang
digunakan untuk menentukan sifat dan pH larutan adalah dengan menggunakan
indikator. Indikator tersebut antara lain kertas lakmus, pH meter, indikator
universal, larutan fenolftalein, brom timol biru, metil merah, serta metil orange
(Rizky Satrio Wibowo, 2019)
B. pH secara Umum
Definisi pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Dan pH
merupakan skala yang menunjukkan kadar hidrogen yang melarut dalam suatu
larutan di mana:
pH = - log[H+]
Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental,
sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoretis. Skala pH bukanlah skala
absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional (Chang, 2003)
C. Alat Pengukur pH
Ada dua cara yang umum dilakukan dalam melakukan pengukuran kadar
pH suatu cairan atau larutan, yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan
pH meter. Perbedaan pokok dari kedua alat tersebut adalah tampilan dan
keakuratan hasil dari pengukuran yang dilakukan. Kertas lakmus mempunyai
output berupa perubahan warna dari setiap pengukuran kadar pH yang
dilakukan. Cara ini kurang akurat, karena outputnya berbentuk perkiraan yang
mendekati dengan skala pH standar. Sedangkan pH meter adalah suatu alat
pengukur pH modern yang mana outputnya dalam tampilan digital. Namun
pada umumnya pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Kalibrasi dilakukan dengan mengadjust pH meter sesuai cairan pH standar
(Buffer Solution) yang diukur (Parning, 2006).
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Asam dan basa memiliki sifat yang berbeda beda. Asam memiliki sifat-
sifat yaitu rasa masam seperti pada acar mentimu, cuka, dan lain lain. Hal ini
disebabkan karena drajat keasaman berkisar 1 sampai 6. Sifat kedua adalah dapat
mengubah warna indikator,zat alami ataupun buatan akan digunakan untuk
mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa senyawa asam. Sifat ke tiga adalah
dapat meng hantarkan srus listrik, hal itu dikarenakan asam dapat melepaskan ion
– ion dalam larutannya yang mampu menghantarkan arus listrik. Asam kuat
merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula
daya hantar listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Sifat keempat adalah
bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen. Sedangkan basa memiliki
sifat-sifat yaitu memiliki rasa pahit dan terasa licin dikulit, misalnya detergen
yang diberi air sedikit dan kita lumiri di kulit akan terasa licin. Serta basa tidak
bereaksi terhadap logam.
Pada penelitian pengukuran pH menggunakan air perasan jeruk didapatkan
hasil pengukuran yaitu pH=3. Karena derajat pH yang kecil maka tingkat
keasamannya semakin tinggi. Dikarenakan pH <7 maka larutan perasan jeruk
tergolong sebagai asam.
BAB 5
PENUTUP