Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM BASA

(Pengidentifikasian Larutan Asam Basa Netral Berdasarkan Studi Literatur)

LAPORAN PRAKTIKUM I

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Praktikum


Mata Kuliah Biokimia

Oleh :

RIKEU RELAWATI
119110031

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2020
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Larutan dapat berupa bahan yang sehari-hari kita
gunakan seperti pembersih lantai, pemutih pakaian, bahkan minuman. Secara
umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat
pada jeruk, asam cuka pada cuka makanan, serta asam benzoat yang
digunakan sebagai pengawet makanan. Basa merupakan senyawa yang
mempunyai sifat licin, rasanya pahit, dan jenis basa tertentu bersifat caustic
atau membakar, misalnya natrium hidroksida atau soda api.

Meskipun asam dan basa dapat dibedakan dari rasanya, tetapi tidak
disarankan (dilarang) untuk mencicipi asam atau basa yang ada di
laboratorium. Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat tertentu yang
disebut indikator atau menggunakan alat khusus.

Sifat asam dan basa dari suatu larutan dapat dijelaskan menggunakan
beberapa teori, yaitu teori asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted-
Lowry, dan teori asam-basa G.N. Lewis.

Menurut Arrhenius (1887) mengemukakan bahwa asam adalah suatu


zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+).
Basa adalah suatu senyawa yang di dalam air (larutan) dapat menghasilkan ion
OH-.

Menurut Johannes Bronsted dan Thomas Lowry, asam adalah spesi


(ion atau molekul) yang berperan sebagai proton donor (pemberi proton atau
H+) kepada suatu spesi yang lain. Basa adalah spesi (molekul atau ion) yang
bertindak menjadi proton akseptor (penerima proton atau H+).

Pada tahun1932, G. N. Lewis mengajukan konsep baru yang dikenal


dengan asam Lewis dan basa Lewis. Asam Lewis adalah suatu senyawa yang
mampu menerima pasangan elektron dari senyawa lain, atau akseptor
pasangan elektron, sedangkan basa Lewis adalah senyawa yang dapat
memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain atau donor pasangan
elektron.

Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi negatif logaritma dari


konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan; pH = -log [H+], sedangkan pOH
merupakan fungsi negatif logaritma dari ion OH- dalam suatu larutan; pOH = -
log [OH-]. pH + pOH = 14. Larutan bersifat asam, nilai pH < 7; larutan
bersifat netral, nilai pH = 7; dan larutan basa, nilai pH > 7. Nilai pH dapat
ditentukan dengan menggunakan pH meter, pH indikator atau kertas lakmus.

1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa larutan
yang bersifat asam/basa/netral berdasarkan studi literatur.
II. METODE
2.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah alat tulis/perangkat


untuk mencatat, juga gadget untuk mencari literatur di internet dari larutan
yang akan diidentifikasi. Bahan praktikum ini adalah literatur dari berbagai
sumber (buku, internet, atau jurnal).

2.2. Langkah-Langkah

Metode pengidentifikasian dilakukan dengan langkang-langkah beriku :

1. Mencari literatur yang berkaitan dengan tema praktikum


2. Mengidentifikasi kisaran pH dari larutan berikut :
a. Minuman berkarbonasi
b. Cairan pembersih keramik/lantai
c. Minuman sari jeruk
d. Pemutih pakaian
e. Air mineral
3. Mengidentifikasi kisaran pH tersebut berdasarkan studi literatur yang
diperoleh.
4. Menjelaskan mengapa larutan tersebut bersifat asam, basa, atau netral.
5. Menuliskan hasil identifikasi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Warna kertas
Jenis Sifat Larutan
No. lakmus pH
Larutan
Merah Biru Asam Netral Basa
Minuman
1. Berkarbonasi Merah Merah 2,5 
(Coca cola)
Cairan
2. pembersih Biru Biru 8-9 
keramik/lantai
Minuman sari
3. Merah Merah 3,69 
jeruk
Pemutih
4. Biru Biru 11 
pakaian
5. Air mineral Merah Biru 7 

3.2. Pembahasan
3.2.1. Minuman Berkarbonasi (Coca Cola)

Menurut C. Stuart Hardwick, “Coca cola has a pH of about 2.5,


toward the acidic end of the food spectrum,..” Coca cola memiliki pH sekitar
2,5, menuju ujung asam dari sprektrum makanan, seperti pada gambar berikut.

Gambar 1 - pH Zat Umum


Sumber : www.quora.com

Dimasukkan larutan coca-cola ke dalam beaker glass dan masukan pH


indikator universal. Lalu diangkat dan dicocokan dengan skala pH yang ada.
Setelah dicocokan warna indikator universal dengan skala pH didapatkan pH
sekitar 2. Maka, coca cola termasuk larutan yang bersifat asam.

3.2.2. Cairan Pembersih Lantai

Peramono (dalam Fandi, 2017: 35) menjelaskan bahwa nilai pH cairan


pembersih lantai menurut persyaratan SNI adalah 6-11. Cairan pembersih
lantai mempunyai kecenderungan pH basa yaitu 8-9. Dalam penggunaannya,
cairan pembersih lantai masih diberi air dalam jumlah yang cukup besar.
Akibatnya, pH akan berubah mendekati 7. Hal ini baik dan aman bagi
lingkungan. Cairan pembersih lantai ini termasuk larutan yang bersifat basa.

3.2.3. Minuman Sari Jeruk

Pengujian terhadap minuman sari jeruk dengan menggunakan kertas


lakmus didapatkan warna kertas lakmus merah tetap merah, sedangkan pada
lakmus biru berubah menjadi warna merah. Sebab itulah diketahui minuman
sari jeruk bersifat asam. Hanya karena minuman sari jeruk (jus jeruk)
mengandung citrus tinggi, bukan berarti jus jeruk otomatis lebih asam.
Campuran jus jeruk yang paling asam bahkan tidak banyak yang akan berada
di bawah 3,69 pada skala pH.

3.2.4. Pemutih Pakaian

Pemutih pakaian berbentuk larutan mengandung natrium hipoklorit


(NaOCl) 5,25%, pemutih bentuk bubuk mengandung kalsium hipoklorit
(Ca(ClO)2). Larutan NaOCl memiliki pH yang cukup stabil pada pH 11-12.
Berdasarkan praktikum yang ada ketika pemutih pakaian diteteskan ke kertas
lakmus warna dari kertas lakmus merah menjadi biru dan kertas lakmus biru
tidak berubah (tetap berwarna biru). Hal ini berarti pemutih pakaian bersifat
basa.
3.2.5. Air Mineral

Pengujian air mineral dengan menggunakan kertas lakmus. Pada kertas


lakmus merah setelah ditetesi air mineral tidak mengalami perubahan, begitu
pula dengan kertas lakmus biru tidak mengalami perubahan. Air mineral
memiliki pH sama dengan 7. Sehingga dapat dinyatakan bahwa air mineral
bersifat netral.
IV. KESIMPULAN

Larutan asam memiliki pH < 7, larutan netral pH = 7, dan larutan basa


pH > 7. Berdasarkan larutan yang ada, larutan yang termasuk bersifat asam
adalah larutan berkarbonasi (Coca Cola) dan minuman sari jeruk. Larutan
yang bersifat basa adalah cairan pembersih lantai dan pemutih pakaian.
Sedangkan larutan yang bersifat netral adalah air mineral.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. The Dangers of Acidity in Beverages.


https://www.lincolnparksmiles.com/the-dangers-of-acidity-in-beverages/
(diakses tanggal 25 Oktober 2020)

Anonim. 2011. Bahan Kimia Rumah Tangga.


https://www.google.com/amp/s/funbiologyfun.wordpress.com/2012/03/09/
bahan-kimia-rumah-tangga/amp/ (diakses tanggal 25 Oktober 2020)

Anonim. 2018. Laporan Praktikum Asam Basa. http://professor-


link.blogspot.com/2018/11/laporan-praktikum-asam-basa.html?m=1
(diakses tanggal 26 Oktober 2020)

Fandi Akhmad. 2017. Formulasi Cairan Pembersih Lantai dari Najis


Mughalladzah dengan Variasi Konsentrasi Kaolin-betonoit dan variasi
konsentrasi natrium metasilikat. Makalah.

Hardwick, C Stuart. 2017. How Much Acid does Coca Cola Have and How does It
Affect Your Health. https://www.quora.com/How-much-acid-does-Coca-
Cola-have-and-how-does-it-affect-your-health (diakses tanggal 25 Oktober
2020)

Sianturi, Yesy. 2012. pH Minuman Bersoda.


http://mengetahuimemahamimencintai.blogspot.com/2012/04/ph-
minuman-bersoda.html (diakses pada 26 Oktober 2020)

Sudarmo, Unggul. 2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Utami, Meriam N. Tanpa Tahun. 57331_kimia Laporan Praktikum(1).


https://id.scribd.com/document/365944076/57331-kimia-Laporan-
Praktikum-1 (diakses tanggal 25 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai