PENDAHULUAN
3. Talus Fruticose
Talus fruticose merupakan tipe talus kompleks dengan cabang-cabang
yang tidak teratur. Talus ini memiliki bentuk cabang silinder atau pita. Talus
hanya menempati bagian dasar dengan cakram bertingkat. Lumut kerak
fruticose ini memperluas dan menunjukan perkembangannya hanya pada batu-
batuan, daun, dan cabang pohon (Vashishta 1982, diacu dalam Januardania
1995; Moore, 1972).
4. Talus Squamulose
Talus ini memiliki bentuk seperti talus crustose dengan pingiran yang
terangkat ke atas di atas tempat hidupnya. Talus ini memiliki bentuk
seperti sisik yang tersusun oleh banyak cuping (lobes) yang kecil tetapi
tidak memiliki rizin (Vashishta 1982, diacu dalam Januardania 1995;
Moore, 1972; Hale, 1979; Noer,2004).
No Nama Fungsi
Bahan
1 Peta lokasi Melihat lokasi penelitian
2 Plastik transparan Menggambar lumut kerak
3 Amplop Menyimpan sampel lumut kerak
4 Akuades, laktofenol-anali blue, Membuat preparat
tissue
Alat
5 Pita meteran Mengukur keliling batang pohon
6 Kape, pahat, dan martil Mengambil sampel lumut kerak
7 Termometer bola basah dan Mengukur suhu (C) dan
bola kering kelembaban udara (%)
8 Planimeter Mengukur luas lumut kerak
9 Imvinger dan dust sampler Mengukur kualitas udara
10 Alat tulis dan tally sheet Mencatat hasil
11 Kamera Dokumentasi
12 Object glass, cover glass, Melihat ciri-ciri mikroskopik
pinset, pipet, pisau silet,
3.2.2 Tumbuhan Tingkat Tinggi
Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu, 5 buah tanaman Bayam
(Amaranthus sp) dan 5 buah tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa) di
dalam reaktor rumah tanaman. Di jalur tengah trotoar pembatas Jalan Ahmad Yani
terdapat 5 buah Bayam (Amaranthus sp) dan 5 buah tanaman Bunga Pukul Empat
(Mirabilis jalapa). Sebagai tanaman kontrol yaitu 5 buah tanaman Bayam
(Amaranthus sp) dan 5 buah tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa).
..(2)
...................(3)
.........(4)
5.2 Saran
1. Penelitian ini hanya membahas lumut kerak sebagai bioindikator dengan
melihat bentuk fisiknya saja, sehingga salah satunya perlu dilakukan
penelitian dengan melihat kandungan zat pencemar yang diterima oleh lumut
kerak.
2. Pengelompokan berdasarkan marga masih sangat terbatas terhadap spesies
yang ditemukan, sehingga diperlukan penelitian selanjutnya untuk melakukan
identifikasi pada beberapa sampel lumut kerak yang belum diketahui.
3. Memperhatikan lokasi penelitian dengan kondisi yang relatif sama,
diantaranya adalah jenis tanaman/substrat, umur tanaman dan kondisi iklim
mikro
4. Kajian lumut kerak sebagai bioindikator perlu diteliti lebih lanjut dengan
memperluas daerah penelitian dan stasiun pengamatan.
5. Untuk tumbuhan tingkat tinggi dapat dilakukan studi kasus yang serupa
dengan disertai analisis laboratorium terhadap kandungan yang ada dalam
daun seperti analisa klorofil dan stomata untuk lebih mengetahui jenis
kerusakan yang diakibatkan oleh perlakuan pemaparan.
6. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi dan
lama pemaparan yang lebih lama untuk lebih mengetahui jenis kerusakan
nyata yang diakibatkan oleh perlakuan pemaparan.
7. Penggunaan tumbuhan - tumbuhan lainnya dapat dilakukan dalam penelitian
ini sehingga dapat menambah literatur dan mengembangkan ilmu di bidang
biomonitoring.
8. Diperlukan pengembangan dalam bidang ilmu rekayasa genetika dimana
dimungkinkan untuk menciptakan varietas tumbuhan yang dapat menjadi
indikator pencemaran udara tanpa mengalami pengaruh dari faktor-faktor
lainnya.
9. Sebaiknya tumbuhan indikator yang digunakan dalam pemantauan
pencemaran udara secara aktif adalah tumbuhan yang hidup dalam keadaan
kondisi udara ambien yang benar-benar bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Alexopoulos, C.J & C.W. Mims. 1979. Introductory Mycology, Third Edition.
John Wiley and sons, Inc. New York.
Anonim. 2006. Strategi dan Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kualitas Udara.
BAPPENAS.
Fink, B. 1961. The Lichen Flora of The United States. Ann Harbor, The
University of Michigan. United State of America.
Hale, M.E. 1979. How to Know The Lichens, Second Edition. WCB
McGraw-Hill. Boston.
Misra, A & Agrawal, R.P. 1978. Lichens (A Preliminary Text) Oxford & IBH
Publishing. India.
Moore, E. 1972. Fundamental of The Fungi, 4 th Edition. Landecker Prentince
Hall International Inc.
Mulgrew, et.al. 2000. Biomonitoring of Air Quality Using Plants. [Online] WHO
Collaborating Centre for Air Quality Management and Air Pollution
Control URL:http://umweltbundesamt.de/ whocc/ AHR10/ I-Introd. htm.
Pandey, S.N & Trivendi, P.S. 1977. A Text Book of Botany (Algae, Fungi,
Bacteria, Hycoplasma, Viruses, Lichens and Elementary Plant
Pathology), Volume I.