Anda di halaman 1dari 4

MIKROBIOLOGI UMUM 2021

Nama : Danila
NIM : 195090100111044
Kelompok :2
Kelas : Biologi C

LEMBAR PENGAMATAN TOPIK 4


KARAKTERISASI MORFOLOGI KOLONI DAN SEL BAKTERI

I. Karakterisasi Koloni Bakteri


Karakter Koloni Bacillus sp. E. coli S. aureus
Bentuk keseluruhan koloni
Bulat v v
Tidak teratur
Berfilamen
Berserabut v
Pinggiran/konfigurasi
Menyeluruh v v
Beralun
Lobate v
Erose
Permukaan: Elevasi
Datar v
Menaik
Cembung v v
Umbonate
Pulvinate
Cembung papilat
Cembung berkerut
Permukaan: Tekstur
Kasar v
Berkontur v v
Berbatas secara radial
Berkerut
Permukaan: Konsistensi
Kelihatan kering dan rapuh v
Pertumbuhan tipis seperti membran
Seperti mentega/lekit v v
Pertumbuhan mengikuti bekas garisan bekas inokulasi
Ciri optic
Opalesens v v
Iridesens
Pudar v
Berkilat
Fotogenik
Pendaflour
Pigmentasi
Merah
Kuning v
Krim
MIKROBIOLOGI UMUM 2021

Putih v v
Tidak berwarna

II. Pewarnaan Gram


Gambar Gram Bentuk sel Bacillus sp. E. coli S. aureus
(Positif/Negatif)

Bacillus
Negatif v
(batang)

Coccus
Positif v
(bulat)

Bacillus
Positif v
(batang)

III. Pewarnaan Endospora


Gambar Bacillus sp. E. coli S. aureus

Tidak Tidak
v menghasilkan menghasilkan
spora spora
MIKROBIOLOGI UMUM 2021

IV. Interpretasi Data (Pembahasan)


1. Apa manfaat dilakukannya karakterisasi morfologi koloni bakteri?
Jawaban:
Morfologi bakteri terdiri atas karakteristik seluler dan juga karakteristik koloni.
Karakteristik seluler antara lain bentuk, rekasi gram, tipe, dan lokasi flagella sebagai alat gerak
dapat membantu untuk identifikasi awal. Karakteristik koloni seperti warna, dimensi, dan bentuk
dapat digunakan untuk identifikasi dugaan. Koloni ini dapat bervariasi ukurannya, elevasinya,
dan ciri optiknya. Warna koloni atau perubahan yang dibawa koloni tersebut di lingkungan
sekitar juga menjadi indikator untuk pengidentifikasian bakteri (Verma & Singh, 2020).

2. Apa manfaat diketahuinya karakteristik Gram pada sel bakteri?


Jawaban:
Biasanya, bakteria tidak berwarna di alam dan sulit untuk dilihat. Namun, metode
pewarnaan membantu peneliti untuk memeriksa bakteri. Pewarnaan gram dapat membedakan
bakteri menjadi bakteri gram-positif dan bakteri-gram negatif sehingga menjadi petunjuk untuk
idektifikasi spesies bakteri (Engelkirk dkk., 2019). Perbedaan antara bakteri gram negatif dan
gram positif dapat mempengaruhi rencana pengobatan yang direkomendasikan apabila terinfeksi
bakteri. Karena bakteri gram negatif lebih sulit untuk diobati karena ada membrane yang
terdapat di sekitar dinding sel bakteri gram negatif yang meningkatkan risiko toksisitas pada
inang, sedangkan bakteri gram positif tidak memiliki membran tersebut (Ford, 2019).

3. Apa manfaat dilakukannya pewarnaan endospore pada bakteri?


Jawaban:
Endospora adalah struktur tambahan dan bentuk kondisi dorman dari bakteri. Tidak
semua bakteri membentuk spora dan spora ini tidak dapat diwarnai dengan pewarna umumnya
seperti pewarnaan gram karena pewarna tidak dapat masuk ke dinding spora (Murwani, 2015).
Pewarnaan endospora merupakan jenis pewarnaan untuk mengenali keberadaan spora pada sel
vegetatif bakteri untuk tujuan identifikasi bakteri (Oktari dkk, 2017).

4. Apa manfaat endospora bagi kelangsungan hidup bakteri?


Endospora adalah bentuk dorman dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk
apabila sel bakteri sedang berada di kondisi yang tidak menguntungkan. Endospora mengandung
sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Endospora tahan terhadap suhu tinggi, zat kimia,
dan juga radiasi cahaya dimana ia mati di atas suhu 120oC karena endospora terdiri atas dinding
protein yang tebal. Jika kondisi telah membaik, endospore dapat tumbuh menjadi bakteri seperti
sedia kala. Singkatnya, endospora menjadi pertahanan tubuh bakteri di lingkungan yang kurang
baik (Fifendy, 2017; Ngatirah, 2017).
MIKROBIOLOGI UMUM 2021

DAFTAR PUSTAKA

Engelkirk, P., Duben-Engelkirk, J., and Fader, R. 2019. Burton’s Microbiology for the Health
Sciences. Enchanced Eleventh Edition. Jones & Bartlett Learning. Massachusetts.

Fifendy, M. 2017. Mikrobiologi Edisi Pertama. Penerbit Kencana. Depok.

Ford, M. 2019. Medical Microbiology. Third Edition. Oxford University Press. Oxford.

Muwarni, S. 2015. Dasar-Dasar Mikrobiologi Veteriner. UB Press. Malang.

Ngatirah. 2017. Mikrobiologi Umum. Instiper Yogyakarta. Yogyakarta.

Oktari, A., Supriatin, Y., Kamal, M., and Syafrullah, H. 2017. The Bacterial Endospore Stain on
Schaeffer Fulton using Variation of Methylene Blue Solutine. Journal of Physics. 812: 1-5.

Verma, A. & Singh, A. 2020. Animal Biotechnology: Models in Discovery and Translation.
Elsevier. London.

Anda mungkin juga menyukai