PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Raven
dkk.,2011).
(Raven et al., 2011).Gambar 1. Anatomi mata manusia
2.2. Kelainan pada Indera Pengelihatan
Miopi atau rabun jauh adalah kelainan mata dimana
penderita miopi mampu melihat objek dengan jelas dengan
jarak dekat namun tidak dapat melihat objek secara jelas
dalam jarak yang jauh.Miopi disebabkan ketidakmampuan
mata untuk fokus,sistem optik (pembiasan) terlalu kuat
ataupun ametropia aksial. Ametropia aksial menyebabkan
bayangan benda difokuskan di depan atau dibelakang retina
dikarenakan sumbu optik bola mata lebih panjang atau lebih
pendek.Penderita miopi dapat melihat jarak jauh dengan baik
apabila menggunakan kaca mata dengan lensa cekung atau
lensa negatif (Timby, 2014).
Hipermetropi atau rabun dekat adalah kelainan mata
dimana penderita hipermetropi mampu melihat objek dalam
jarak jauh dengan jelas namun tidak dapat melihat objek
dengan jelas pada jarak dekat.Hipermetropi disebabkan
sistem optik (pembiasan) terlalu lemah ataupun
hipermetropia aksial, yaitu fokus bayangan terletak di
belakang retina dikarenakan sumbu optik bola mata lebih
lebih pendek.Penderita hipermetropi dapat melihat jarak
dekat dengan baik apabila menggunakan kaca mata dengan
lensa cembung atau lensa positif (Timby, 2014).
Presbiopi adalah hilangnya daya akomodasi yang terjadi
seiring dengan proses penuaan.Kelainan mata ini
disebabkan oleh semakin kerasnya lensa yang
mengakibatkan berkurang elastisitasnya. Presbiopi
umumnya terjadi pada orang-orang yang berumur sekitar
empat puluh lima tahun keatas.Orang-orang yang gemar
membaca dan bekerja dengan mengandalkan pengelihatan
jarak dekat umumnya akan mengalami presbiopi lebih cepat
dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya. Daya
pengelihatan penderita presbiopi dapat dibantu dengan
bantuan kaca mata baca yang umumnya hanya digunakan
apabila penderita ingin melakukan aktivitas yang
memerlukan pengelihatan jarak dekat dan dilepaskan
apabila penderita ingin melihat dalam jarak jauh(Timby,
2014).
Astigmatisme adalah suatu keadaan dimana sinar yang
sejajar tidak dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada
seluruh bidang pembiasan sehingga fokus pada retina tidak
pada satu titik. Setiap orang umumnya memiliki
astigmatisme ringan. Astigmatisme biasanya bersifat
diturunkan atau terjadi sejak lahir. Astigmatisme biasanya
berjalan bersama dengan miopia dan hipermetropia dan
tidak banyak terjadi perubahan selama hidup. Astigmatisme
merupakan akibat bentuk kornea yang oval seperti telur,
makin lonjong bentuk kornea makin tinggi astigmatisme mata
tersebut. Penderita astigmatisme dapat dibantu dengan
menggunakan lensa silinder (Timby, 2014).
(Seeley, 2008)
Gambar 2. struktur sel batang dan kerucut
BAB III
METODE
dipakai dan mata yang terbuka ditutup dengan tangan kiri lalu perhatikan selembar k
Ditutup dengan telapak tangan sebelah kiri
Akan terlihat suatu gambaran yang melingkar, yang agak kabur dan titik tera
pot dengan tangan kanan sejauh mungkin dari muka anda, dengan posisi gambar
kan tangan yang menutup mata, lalu perhatikan apa yang terjadi pada titik terang y
gambar bintang yang ada disebelah atas dari jarak sejauh mungkin diperhati
da gerakan pupil yang hilang, mengapa pupil belakang diafragma menciut bila mata
beberapa saat gerakkan gambar peraga pelahan menuju ke mata hingga hilang dan
kan tangan yang menutup mata, lalu perhatikan apa yang terjadi pada titik terang ya
jarakPERIMBANGAN
3.3.2. antara alat peraga dan mata
ENTOPTIC diukur
PADA PUPIL
ta pada kacamata yang terbuka dan lihat melalui diafragma ujung pensil yang dileta
ang terjadi pada pupil saat menggerakkan ujung pensil menjauhi kertas putih dan me
Gambat Bulatan (Diskus)
Dilihat dan apakah betul hanya terlihat garis lingkaran - lingkaran gelap
Dilihat dan apakah pada semua tempat tampak garis-garis sama lebar dan sama gel
apat perbedaan antara garis gelap yang sama dalam setiap batang atau ada peruba
3.3.4. BATAS KONVERGENSI
Sampel
Sampel
Diambil
Masukkan dengan
filter biru tangan
sebelah kanan
kanan dan dan
filterletakkan di depankiri
merah sebelah muka
kacamata
perhatikan pada semua gambar dan lihatlah beberapa perubahan yang terjadi
Tukar filter kacamata, filter merah di kanan & filter biru di kiri
t mengawasi gambar melalui kacamata, gerakkan kepala pada salah satu sisi, catat
3.3.6. BUTA WARNA dan FENOMENA PURKINJE
Sampel warna
ter abu-abu dalam kacamata mulai dimasukkan (dimulai dengan memasang sebanya
i 5 menit, bila tidak terlihat sesuatu, kemudian diambil satu filter. Bila masih bisa me
Perhatikan sampel warna dengan hati-hati, sisi mana yang tampak terang ?
amata dilepas dan perhatikan sampel warna, Sisi mana yang tampak terang tanpa ka
titik hitam yang terletak di tengah-tengah antara warna-warna selama kurang lebih
tam yang terdapat pada lembar putih yang berada di sebelahnya, dan perhatikan ta
dan catat yang terjadi setelah beberapa saat kemudian, & melihat tipe warna yang b
3.3.8. POLA AKIBAT GETARAN WARNA
Gambar peraga
dupkan motor penggerak dengan kecepatan pelan sampai sedang, secara perlahan.
an putaran itu pada jarak 1-2 m dari tempat lingkaran yang memusat (berapa jumlah
Atur kecepatan putaran sampai tampak ada perbedaan lingkaran yang mungkin terja
Gambar peraga
n itu menampakkan perbedaan sejumlah berkas sinar yang berwarna ? Mengapa lin
Dimati dalam putaran lambat dari jarak 1-2 m
3.3.9. GERAKAN AKIBAT HASIL KERJA
Pusat pergerakan cakram diperthatikan selama 30 detik atau lebih
akukan observasi dengan melihat hidung teman anda dan catat apa yang anda lihat/
Ulangi percobaan ini, tetapi dengan mengubah putaran pada arah yang berlawa
am selama 30 detik atau lebih, pada jarak 1-2 m, kemudian hentikan putaran itu den
4.2.3 Astigmatisma
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada
probandus pria dan wanta yang masing-masing memiliki kondisi
mata normal, minus, silinder dapat diketahui bahwa probandus
wanita dan pria dengan kondisi mata normal dapat
mempersepsikan gambar uji sesuai dengan gambar uji yang
diberikan. Probandus pria dengan mata minus juga dapat
mempersepsikan gambar uji dengan benar. Hasil uji pada
probandus wanita bermata minus menunjukkan bahwa
probandus wanita dengan mata minus kesulitan untuk
menentukan persamaan warna gelap dari gambar uji. Probandus
pria dan wanita dengan mata silinder umumnya tidak dapat
melihat persamaan ukuran dan warna gelap garis pada gambar
uji yang diujikan. Data pengamatan dapat dilihat pada tabel 3.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat
diketahui bagaimana persepsi dari probandus yang memilliki
tingkat kesehatan mata yang berbeda.Pupil akan membesar
dan mengecil ketika menanggapi rangsangan cahaya.
Perubahan lensa mata menyebabkan pengelihatan
seseorang dalam mempersepsikan ukuran berbeda-beda.
Setiap orang memiliki batas konvergensi pengelihatan yang
berbeda. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan warna yang sensitive terhadap sel batang dan
sel kerucut adalah warna biru dan merah. Fenomena buta
warna dan fenomena purkinje pada setiap probandus
berbeda-beda. Probandus pria memiliki persentase
kemungkinan buta warna yang lebih tinggi dibandingkan
wanita. Setiap orang memiliki kemampuan mata untuk
beradaptasi pada situasi tertentu. Mata akan memberikan
respon terhadap objek yang bergerak. Berdasarkan praktikum
dapat diketahui bahwa setiap orang memilki daya akomodasi
yang berbeda-beda.
5.2. Saran
Praktikum yang dilakukan umumnya sudah baik.namun
hendaknya dilakukan beberapa perbaikan sehingga
praktikum yang selanjutnya akan dilakukan menjadi lebih
baik. Hendaknya praktikum dapat dilakukan lebih cepat agar
durasi atau waktu praktikum tidak melebihi waktu yang telah
dialokasikan mengingat jumlah uji yang dilakukan cukup
banyak. Setiap praktikan juga hendaknya lebih fokus dalam
menjalankan praktikum sehingga hasil uji yang dihasilkan
lebih tepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA