Disusun Oleh :
NIM : 205090107111007
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
1.1.1 Definisi dan Contoh dari Rangkai Kelamin (sex
linkage)
Definisi dari kromosom adalah suatu untai panjang
DNA yang di dalamnya terdapat banyak sekali gen dari tetua,
yang nantinya akan diwariskan dan terekspresi kepada anak
keturunannya. Semua gen yang terletak pada satu kromosom
yang sama disebut dengan linked genes. Selain itu, terdapat pula
gen-gen yang terletak pada kromosom kelamin, gen ini akan
disebut dengan gen rangkai kelamin atau sex-linked genes,
sedangkan pewarisan sifat dari gen ini disebut dengan peristiwa
rangkai kelamin atau sex linkage (Piliang et al., 2021).
Terdapat dua macam gen rangkai kelamin, yaitu
rangkai kelamin X atau X-trait genes dan rangkai kelamin Y
atau Y-trait genes. Pada rangkai kelamin X, genotip dari F1 dan
F2 tergantung dari sifat resesif apa yang diwariskan dari tetua-
nya. Misal, ketika tetua betina homozigot memiliki sifat resesif
pada rangkai kelamin X-nya, maka dia akan mewariskan sifat
tersebut kepada keturunannya yang berjenis kelamin laki-laki
(Fowler et al., 2017). Fenomena ini dapat terjadi karena pada
dasarnya perempuan memiliki dua buah kromosom X.
Sehingga, jika satu kromosom X-nya berfungsi dengan baik,
namun kromosom X lain tidak berfungsi dengan baik serta
membawa sifat resesif. Maka, gen yang terekspresikan ialah
gen yang dibawa oleh kromosom X yang fungsional tersebut,
sedangkan sifat resesif pada kromosom X lain tidak akan
muncul. Tetapi perempuan ini nantinya akan menjadi carrier
atau membawa sifat resesif ini. Berbeda dengan laki-laki,
karena laki-laki hanya memiliki satu kromosom X, dari
kromosom XY, maka ketika ia menerima sifat resesif terpaut
kromosom X dari ibunya, maka gen resesif tersebut tetap akan
terekspresikan (Skwarecki, 2018).
Contoh dari sifat terpaut kromosom X atau sex linkage
ini pada manusia yaitu penyakit haemofilia, buta warna, serta
distrofi otot. (Skwarecki, 2018).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Genetika dengan topik “Rangkai
Kelamin ini adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari rangkai kelamin dengan uji butawarna
2. Mempelajari cara pengujian butawarna secara individu
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum Genetika dengan topik
“Rangkai Kelamin” ini yaitu praktikan dapat mengetahui definisi
dari gen yang terpaut kromosom, serta contoh-contohnya. Selain
itu, praktikan dapat mengetahui penyebab dari buta warna serta
metode untuk mengetahui ada tidaknya kelainan buta warna ini
melalui metode Ishihara serta mengaplikasikannya.
BAB II
METODE
5.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa macam gen pada manusia, salah
satunya adalah gen terpaut kromosom. Gen terpaut kromosom
adalah gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama.
Terdapat beberapa macam dari gen terpau kromosom, yaitu gen
terpau kromosom X dan gen terpaut kromosom Y. Namun, yang
paling sering dijumpai adalah gen terpau kromosom X. Contoh
dari gen-gen terpaut kromosom X adalah buta warna, hemofilia,
anodontia, dan distrofi otot. Pada populasi kelas Biologi C,
didapatkan frekuensi fenotip normal sebesar 98%, fenotip buta
warna carrier sebesar 0,004%, dan fenotip buta warna sebesar
0,4%.
5.2 Saran
Praktikan diharapkan mengikuti semua prosedur
praktikum dengan baik agar tujuan praktikum dapat tercapai
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
LPS