Anda di halaman 1dari 5

TIKET MASUK PRAKTIKUM

DIVERSITAS FAUNA

Arthropoda

NAMA : Bagus Haniful Hakim


NIM : 205090100111035
KELAS : Biologi A
ASISTEN PJ : Nabilla Rahna & Syahroni A. M.
TANGGAL PRAKTIKUM : 23 Maret 2021

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
1. Arthropoda secara umum
Filum Arthropoda merupakan salah satu filum terbesar, diperkirakan terdapat lebih dari satu juta spesies dari
Arthropoda yang hidup hingga kini. Apabila nama filum ini diartikan maka dapat disebut sebagai hewan yang berkaki
sendi. Setiap spesies dari filum ini memiliki exoskeleton kitin yang bersegmen. Sistem peredaran darah dari Arthropoda
sangat sederhana yang tersusun dari tabung punggung menyerupai bentuk hati. Dalam mencerna makanan, Arthropoda
memproses makanannya dimulai dari mulut ventral kemudian keluar dari anus terminal. Sistem pernapasan nya sendiri
bermacam-macam, ada yang menggunakan insang, paru-paru yang berbuku-buku, ataupun trakea. Arthropoda
bereproduksi secara bertelur (Hendrix & Robinson, 2016).
2. Kelas Crustacea
Klasifikasi Crustacea:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub Filum : Mandibulata
Kelas : Crustacea
Salah satu dari kelas dalam filum Arthropoda ini meliputi spesies udang-udangan, kepiting, lobster, yang
mayoritas dan umumnya bersifat akuatik dan hidup bebas secara soliter (Syafrudin, 2016). Struktur tubuh Crustacea
ditutupi dengan kutikula yang tersekresi dengan tersusun atas kitin, protein, serta bahan berkapur, selain itu tubuhnya
juga dilengkapi dengan dua pasang antena dan juga sepasang rahang bawah, yang umumnya Crustacea memiliki sistem
pernapasan dengan menggunakan insang (Hickman, 2017). Terdapat sistem pencernaan, yang dimulai dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus, dan anus, yang juga memiliki sistem peredaran darah terbuka, lalu dalam hidupnya
Crustacea memiliki sepasang mata majemuk bertangkai, dan reproduksinya terjadi secara eksternal dan kemudian
menghasilkan telur (Verianta, 2016).

(Hickman, 2017)
Gambar 1. Anisogammarus sp.
3. Kelas Arachnida
Klasifikasi Arachina:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub Filum : Cheliecherata
Kelas : Arachnida
Arachnida merupakan salah satu kelas dari filum Arthropoda yang sebagian besar terdiri dari organisme darat
(Rogers & Thorp, 2018). Struktur tubuh dari Arachnida umumnya berkarakteristik berupa tubuhnya yang terusun atas
sefalotoraks, terdapat empat pasang kaki, tidak bersayap, tidak memiliki antena, dan mulutnya yang terdiri dari sepasang
khelisera serta sepasang pedipalpi (Hadi & Soviana, 2018). Arachnida berperan sebagai predator dan bersifat karnivora.
Arachnida memiliki sistem pencernaan yang bermacam-macam, baik dengan trakea maupun dengan paru-paru buku,
yang juga dilengkapi sistem saraf tangga tali dan saraf ventral yang dilengkapi dengan beberapa pasangan ganglia
(Campbell & Reece, 2008). Arachnida memiliki jenis kelamin yang terpisah dan berkembang biak dengan bertelur
(Sutarno dkk, 2007).

(Hickman, 2017)
Gambar 2. Latrodectus mactans

4. Kelas Myriapoda
Klasifikasi Myriapoda:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Myriapoda
Myriapoda memiliki struktur tubuh yang dapat terlihat dengan jelas. Pada struktur kepalanya dilengkapi dengan
sepasang antena serta tiga pasang mulut pengunyah, dalam hal bergerak, Myriapoda dengan struktur kaki yang setiap
segmennya terdapat sepasang kaki seperti contoh pada lipan (Campbell & Reece, 2008). Memiliki sistem pencernaan
yang lengkap, bernafas dengan menggunakan trakea, serta memiliki kelamin dengan jenis yang terpisah (Sutarno dkk,
2007).

(Hickman, 2017)
Gambar 3. Scolopendra heros
5. Kelas Insecta
Klasifikasi Insecta:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub Filum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Insecta merupakan salah satu kelas dalam filum Arthropoda yang spesies nya paling beragam dan juga
melimpah dibanding dengan kelas lainnya. Umumnya memiliki kepala yang terdiri dari mata majemuk, sepasang antena,
serta dilengkapi dengan 3 oselus. Jenis mulut serangga dapat dilihat dari bagaimana dia memilih makanannya, dan pada
saat bergerak, serangga dapat bergerak baik dengan menggunakan kaki ataupun dengan sayap dalam terbang (Hickman,
2017). Mulutnya dapat diadaptasikan sesuai dengan makanannya, seperti mengunyah ataupun menjilat, bernafas dengan
menggunakan trakea, jantung terletak di dalam rongga pericardium, serta dilengkapi dengan jenis kelamin terpisah dan
pada saat berkembang biak Insecta menghasilkan telur (Sutarno dkk, 2007).

(Hickman, 2017)
Gambar 5. Romalea guttata
6. Metode Sampling Serangga
Metode sampling serangga sendiri dapat didefinisikan sebagai pengambilan spesies serangga untuk dijadikan
contoh dalam suatu penelitian demi mencapai tujuan tertentu. Sering menggunakan jaring ayun dalam pencarian spesies
dan pengamatan visual dengan disertai perangkap cahaya, yang lebih efektif apabila pencarian sampling tersebut
dilakukan di malam hari di sekitar persawahan. Setelah berhasil mendapatkan sampling, serangga tersebut dimasukkan
ke dalam wadah, yang kemudian nantinya akan dilakukan diidentifikasi dengan berpacu pada buku kunci determinasi
tertentu dalam melihat karakter morfologi dari sampling tersebut (Sari dkk, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2008). Biology: Eighth Edition. Pearson. California.


Hadi, U. K. & Soviana, S. 2018. Ektoparasit Pengenalan, Identifikasi, dan Pengendaliannya. IPB Press. Bogor.
Hendrix, C. M. & Robinson, E. 2016. Diagnostic Parasitology for Veterinary Technicians. Elsevier. St. Louise,
Missouri.
Hickman, C. P., dkk. 2017. Intergrated Principles of Zoology: Seventeenth Edition. Boston: McGraw-Hill Higher
Education.
Rogers, D. C. & Thorp, J. H. 2018. Keys to Palaearctic Fauna. Elsevier.
Sari, P., dkk. 2017. Analisis Keragaman Jenis Serangga Herbivora di Areal Persawahan Kelurahan Tamanlera Kota
Makassar. Jurnal of Biologi Makassar. Makassar.
Syafrudin. 2016. Identifikasi Jenis Udang (Crustacea) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan Kota Palangkaraya
Provinsi Kalimantan Tengah. Skripsi. Palangka Raya.
Sutarno, N., dkk. 2007. Zoologi Invertebrata. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Verianta, Mesi. 2016. Jenis Lobster di Pantai Baron Gunungkidul, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai