Anda di halaman 1dari 1

Metode paraffin merupakan cara pembuatan preparat permanen dengan menggunakan paraffinse

bagai
media
embedding
dengan tebal irisan kurang lebih mencapai
6
m8 m.Metode ini memiliki irisan
yang
lebih
tipisdibandingkan dengan menggunakan metode beku atau metode seloidin
yangtebal irisannya kurang lebih mencapai 10 m. Prosesnya juga jauh lebih cepatdibandingkan
metode seloidin. Selain itu metode parafin juga memiliki kejelekan yaitu jaringan menjadi keras,
mengerut dan mudah patah, jaringan-jaringanyang besar menjadi tidak dapat dikerjakan, dan
sebagian besar enzim-enzim akanlarut karena menggunakan metode ini(Gunarso, 1986).
Metode paraffin memiliki langkah-langkah penting dalam metode ini antara lain fiksasi,
pencucian, dehidrasi, penjernihan, embedding, penyayatan (section), penempelan, pewarnaan,
dan penutupan(Dasumiati, 2008).
Prosedur pembuatan sediaan menggunakan metode parafin pada umumnya sama baik pada
jaringan hewan maupun tumbuhan. Pertama-tama organ yang akan dijadikan preparat diisolasi
terlebih dahulu, kemudian difiksasi minimal 24 jam, didehidrasi dengan alkohol bertingkat
selama 30 menit, diclearing dengan xylol murni juga selama 30 menit, diinfiltrasi agar parafin
yang masuk berfungsi sebagai penyangga jaringan saat diiris dengan mikrotom, lalu
diembedding (proses penanaman) yaitu merendam jaringan saat ke dalam parafin cair, dan
parafin akan masuk ke seluruh bagian jaringan, proses pemotongan dengan mikrotom,
penempelan pada kaca objek, pewarnaan dengan hematoksilin (pada umumnya bahan ini yang
sering digunakan untuk jaringan hewan) sedangkan jaringan tumbuhan seringkali menggunakan
safranin ataupun fast green. Setelah diwarnai lalu dimounting, diberi perekat entellan, dan diberi
label nama (Santoso, 2002).
Burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang jauh, ukuran tubuh relatif kecil,
dan berkaki pendek. Burung puyuh disebut juga gemak (jawa) atau quail (asing), merupakan
bangsa burung (liar) yang pertama ali diternakkan di Amerika Serikat tahun 1870. Sedangkan di
Indonesia burung puyuh dikenal dan diternakkan sejak 1979.
Jenis burung puyuh yang biasa diternakkan adalah berasal dari jenis Coturnix coturnix
japonica. Produksi telur burung puyuh ini mencapai 250-300 butir per tahun dengan berat ratarata 10 gram per butir. Di samping produksi telurnya, burung puyuh juga dimanfaatkan daging
dan kotorannya.
Klasifikasi burung puyuh sebagai berikut:
Class : Aves
Ordo : Galiformes
Family : Phasianidae
Genus : Coturnix
Spesies : Coturnix coturnix japonica
(Anonim, Tanpa Tahun).
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu (Anonim, 2013).

Anda mungkin juga menyukai