Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

JUDUL PRAKTIKUM:
Array
MATA KULIAH:
BIOKOMPUTASI DASAR (MAB60002)-KELAS (A)

Oleh:

Elvina Rashida Khairi (205090107111030) (2020)

LABORATORIUM BIOLOGI KOMPUTASI DAN BIOINFORMATIKA


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Lembar Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Elvina Rashida Khairi

NIM : 205090107111030

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa isi dari laporan Array yang ditulis
berikut ini merupakan murni dari hasil pemikiran saya dan tidak ada unsur
plagiasi.

Bekasi, 26 November 2020

Yang menyatakan,

Elvina Rashida Khairi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komputasi merupakan bidang yang berkaitan dengan ilmu komputer,
informatika, algoritma, teknologi, dan sebagainya. Fokus dari komputasi yang
ada saat ini tentunya sudah jauh berkembang dari masa lampau. Saat ini
komputasi lebih mencakup kepada teknologi informasi, komputasi ilmiah,
sistem informasi, rekayasa perangkat lunak, dan ilmu komputer teoretis. (Tedre,
2014)
Komputasi kini sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia dan
merambah pula ke dalam bidang biologi. Melimpahnya data biologis saat ini
memunculkan kebutuhan unuk mengsinkronisasikan disiplin ilmu biologi
dengan komputasi. Salah satu aplikasi pemrograman yang dapat digunakan
untuk keperluan pengolahan data biologis adalah Python dengan Integrated
development environment yang digunakan pada paktikum ini adalah Spyder.
Data biologis tersebut dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan array
untuk memudahkan pemrograman. Berdasarkan pada uraian di atas, maka
didapat beberapa rumusan masalah.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum biokomputasi dasar dengan topik
Array adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan array?
2. Apa saja macam-macam array dan perbedaannya?
3. Apa perbedaan dari dictionary, list, dan tuple serta bagaimana
karakteristiknya?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum biokomputasi dasar dengan topik Array
adalah:
1. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan array.
2. Untuk memaparkan macam-macam array beserta perbedaannya.
3. Untuk menjelaskan perbedaan dari dicitonary, list, dan tuple dan
memaparkan karakteristiknya.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat setelah praktikum mengenai Array adalah dapat
diterapkannya cara membuat array baik satu dimensi maupun multidimensi.
Dengan array kita juga dapat menyimpan berbagai jenis data seperti float,
integer, char, boolean, dan lain lain, serta akan lebih mudah dalam
pengelompokkan dalam pembuatan program. Selain itu, praktikan dapat lebih
memahami dan terbiasa dengan menggunakan Python serta dapat
mengembangkan lebih lanjut kemampuannya dalam mengoperasikan Python,
terutama Spyder yang mana kemampuan programming sangat dicari dan
dibutuhkan saat ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Array


Array dapat didefinisikan sebagai struktur data atau blok memori yang
berdekatan atau berdampingan. Array merupakan struktur data yang paling
sederhana yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu urutan (Aziz, dkk.,
2019). Array adalah sekumpulan item data yang tipenya sama atau sejenis dan
setiap itemnya berhubungan dengan item yang pertama dari kumpulan data
tersebut. Struktur array dapat berupa urutan ortogonal, tabel data, matriks, atau
hipermatriks (Tou, 2012).
Elemen pada array dapat diakses dengan subskrip dan nama array-nya
yang disebut dengan indeks. Indeks menyatakan letak atau posisi suatu elemen
pada array yang mana merupakan angka berurutan dimulai dari 0 (Anderson &
Franceschi, 2018). Indeks harus berupa bilangan bulat positif atau angka nol dan
bukan merupakan bilangan negatif atau desimal (Sianipar, 2014). Sebelum
program array dijalankan, jumlah elemen harus telah diketahui atau
dideklarasikan karena array merupakan struktur data yang statik. Array
seringkali digunakan ketika ingin menyimpan banyak data dengan tipe data
yang sama pada suatu tempat penyimpanan di memori (Rahayudi, 2011).
2.2 Macam-macam Tipe Array
Array terbagi menjadi dua tipe, yaitu array satu dimensi dan array
multidimensi. Array satu dimensi merupakan jenis array atau larik yang hanya
terdiri dari satu dimensi saja (satu indeks) dan nilai serta ukurannya telah
ditentukan sejak awal. Adapun array multidimensi adalah array atau larik yang
terdiri dari dua atau lebih dimensi (indeks lebih dari 1) (Blazing, 2018). Array
tipe ini dapat juga dinyatakan sebagai suatu array yang mana elemennya
merupakan array atau larik yang lain. Adapun jumlah indeks pada array
multidimensi munjukkan jumlah dari dimensi array-nya (Rahayudi, 2011).
2.3 Dictionary, List dan Tuple
Python memiliki beberapa fitur yang dapat digunakan untuk program
array, seperti dictionary, list, atau tuple. Fitur list berbentuk suatu urutan, dapat
diindeks, diduplikasi, atau dimodifikasi, seperti dihapus atau diubah. List dapat
dijalankan untuk berbagai macam tipe data baik berupa int, float, string, maupun
boolean dan dapat terdiri dari campuran beberapa tipe data. Berbeda dengan list,
fitur tuple tidak dapat diubah atau dimodifikasi, tetapi bentuknya sama-sama
berupa suatu urutan atau sekuen. Adapun fitur dictionary merupakan
sekumpulan dari pasangan key (kunci) dan value (nilai) yang mana key
merupakan sesuatu yang dapat dirincikan atau dicirikan dengan value sebagai
nilainya (Sarkar & Roychowdhury, 2019).
Data list dinyatakan dengan tanda kurung siku ([]), data tuple dinyatakan
dengan tanda kurung biasa (()), dan data dictionary umumnya dinyatakan
dengan tanda kurung kurawal ({}). Tanda koma dijadikan sebagai pemisah antar
elemennya. Tidak seperti list dan tuple yang merupakan suatu urutan atau
sekuen dan diindeks dengan letak atau posisinya, dictionary merupakan data
yang tidak berurutan dan elemennya dapat diindeks dengan nama yang telah
ditentukan atau dengan key-nya. Key itu sendiri merupakan nama dari
elemennya, sedangkan value merupakan data yang terkandung dalam elemen
tersebut (Donahue, 2019).
BAB III
METODE

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum biokomputasi dengan topik Array bertempat di Bekasi, Jawa
Barat menggunakan media konferensi Zoom dan dilaksanakan pada tanggal 26
November 2020 pada pukul 11.30 sampai 13.30.
3.2 Metodologi
Praktikum dengan topik Array menggunakan aplikasi Spyder, adapun
metodologi dalam membuka Spyder adalah dengan dibukanya Anaconda
Navigator pada menu aplikasi dengan logo yang tertera di bawah (Gambar 1.
Klik Logo Anaconda Navigator pada Menu Aplikasi). Setelah berhasil terbuka,
pada menu Home diklik “Launch” pada opsi Spyder, seperti yang tertera pada
gambar di bawah (Gambar 2. Klik Launch pada Menu Home Anaconda
Navigator). Selanjutnya, tunggu sampai Spyder terbuka dan setelah terbuka
Spyder telah dapat digunakan dengan tampilan seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah (Gambar 3. Tampilan Spyder yang Telah Terbuka).

Gambar 1. Klik Logo Anaconda Navigator pada Menu Aplikasi

Gambar 2. Klik Launch pada Menu Home Anaconda Navigator


Gambar 3. Tampilan Spyder yang Telah Terbuka
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Dimensi Array


Array tergolong ke dalam dua tipe, yaitu array satu dimensi dan array
multidimensi. Array satu dimensi merupakan array atau larik yang hanya terdiri
dari satu dimensi saja (hanya memiliki satu indeks) dan nilai serta ukurannya
telah ditentukan sejak awal. Adapun array multidimensi adalah array atau larik
yang terdiri dari dua atau lebih dimensi (indeks lebih dari 1) (Blazing, 2018).
Array tipe ini dapat juga dinyatakan sebagai suatu array yang mana elemennya
merupakan array atau larik yang lain. Adapun jumlah indeks pada array
multidimensi munjukkan jumlah dari dimensi array-nya. Array multidimensi
dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah tabel, matriks, dan lain lain
(Rahayudi, 2011). Array multidimensi yang memiliki dua dimensi menyatakan
informasi dalam bentuk baris dan kolom. Pada array dua dimensi, lazimnya
indeks yang pertama mewakili baris dan indeks yang kedua mewakili kolom
dari elemen tersebut (Sianipar, 2014). Ukuran dari array satu dimensi dapat
dilihat dari indeks terakhir elemennya. Array multidimensi dengan n sebagai
jumlah dimensinya dapat dinyatakan sebagai suatu array yang tersusun dari
array (n-1) dimensi yang mana nilai minimal n adalah 2, maka jika kita ingin
membuat array 3 dimensi, array tersebut adalah array dari array 2 dimensi dan
seterusnya untuk berapapun nilai n (Anderson & Franceschi, 2018).
Perbedaan dari array satu dimensi dan dua dimensi dapat lebih jelas dilihat
pada gambar yang tertera di bawah (Gambar 4. Input Array Satu Dimensi,
Gambar 5. Output Array Satu Dimensi, Gambar 6. Input Array Multidimensi,
Gambar 7. Output Array Multidimensi). Berdasarkan gambar 4, dapat dilihat
bahwa array-nya hanya terdiri dari satu baris dan satu indeks, berbeda dengan
gambar keenam yang mana struktur datanya terdiri dari tiga baris dan tiga kolom
serta memiliki dua indeks, yaitu baris dan kolom. Array satu dimensi dibuat
dengan tipe list dan diberi perintah print(Buah_1) yang ketika dijalankan
akan memunculkan ['Naga', 'Anggur', 'Kelengkeng', 'Jeruk']
pada console. Adapun array multidimensi dibuat dengan tipe list yang ketika
diberikan perintah print(Buah [2][2]) akan memunculkan elemen
“Salak” pada console karena indeks baris dan kolomnya adalah 2 yang mana
dimulai dari angka 0. Perintah yang diberikan selanjutnya adalah print(Buah
[0][1]) yang ketika dijalankan akan memunculkan elemen “Pisang” pada
console karena indeks barisnya adalah 0 atau merupakan baris pertama dan
indeks kolomnya adalah 1 yang mana dimulai dari angka 0 atau merupakan
kolom kedua. Selanjutnya, untuk menyajikan seluruh elemen pada variabel
“Buah” dapat menggunakan sintaks looping berupa for statement, seperti for
enak in Buah: dan pada baris yang selanjutnya diberikan perintah
print(enak) yang ketika dieksekusi akan memunculkan ['Mangga',
'Pisang', 'Jambu'], ['Sirsak', 'Apel', 'Nangka'],
['Durian', 'Alpukat', 'Salak'] pada console yang masing-
masingnya tercetak pada baris yang berbeda.

Gambar 4. Input Array Satu Dimensi

Gambar 5. Output Array Satu Dimensi

Gambar 6. Input Array Multidimensi

Gambar 7. Output Array Multidimensi


4.2 Modifikasi Dictionary
Modifikasi dictionary yang telah dibuat pada Spyder memiliki input seperti
yang tertera pada gambar di bawah (Gambar 8. Input Modifikasi Dictionary).
Sintaks input modifikasi dictionary lebih jelasnya adalah sebagai berikut,
biodata = {"Nama Lengkap": str(input ("Nama: ")), "Nomor
Induk Mahasiswa": int(input ("NIM: ")), "Kelas": str
(input ("Kelas: ")), "Tempat Lahir": str(input ("Tempat
Lahir: ")), "Tanggal Lahir": int(input ("Tanggal Lahir:
")), "Bulan Lahir": str(input ("Bulan Lahir: ")),"Tahun
Lahir": int(input ("Tahun Lahir: ")), "Hobi": str(input
("Hobi: "))}. Input untuk nama, tempat lahir, bulan lahir, dan hobi berupa
str atau string yang merupakan karakter alfanumerik atau gabungan dari
berbagai karakter, sedangkan untuk input nomor induk mahasiswa, tanggal
lahir, dan tahun lahir berupa int atau integer yang merupakan bilangan bulat atau
bilangan utuh (Blazing, 2018). Key dari program modifikasi dictionary yang
dibuat adalah Nama Lengkap, Nomor Induk Mahasiswa, Kelas, Tempat Lahir,
Tanggal Lahirr, Bulan Lahir, Tahun Lahir, dan Hobi. Adapun value dari
program modifikasi dictionary yang dibuat adalah Elvina Rashida Khairi,
205090107111030, Biologi A, Cimahi, 19, Agustus, 2002, serta Membaca
novel, mendengarkan musik, menonton film. Masing-masing dari key dan value
tersebut berpasangan secara berurutan. Pada baris selanjutnya diberikan
perintah print (biodata). Secara keseluruhan program modifikasi
dictionary menghasilkan output atau keluaran seperti yang tertera pada gambar
di bawah (Gambar 9. Output Modifikasi Dicitionary).
Tipe dictionary merupakan sekumpulan dari pasangan key (kunci) dan
value (nilai) yang mana key merupakan sesuatu yang dapat dirincikan atau
dicirikan dengan value sebagai nilainya (Sarkar & Roychowdhury, 2019). Data
dictionary umumnya dinyatakan dengan tanda kurung kurawal ({}) dan setiap
elemennya dipisahkan dengan tanda koma (,). Dictionary merupakan data yang
tidak berurutan dan elemennya dapat diindeks dengan nama yang telah
ditentukan atau dengan key-nya. Key itu sendiri merupakan nama dari
elemennya, sedangkan value merupakan data yang terkandung dalam elemen
tersebut (Donahue, 2019).

Gambar 8. Input Modifikasi Dictionary


Gambar 9. Output Modifikasi Dictionary

4.3 Modifikasi List


Modifikasi list yang telah dibuat pada Spyder memiliki input seperti yang
tertera pada gambar di bawah (Gambar 10. Input Modifikasi List). Program
modifikasi list dari potongan lirik lagu berjudul Wondering diawali dengan
dituliskannya variabel “Wondering” yang memiliki elemen ["If", "i",
"could", "go", "back", "and", "change", "the", "past",
"be", "a", "little", "brave", "than", "i", "had", "and",
"bet", "against", "the", "odds", "Would", "i", "still",
"be", "lost?"], kemudian pada baris selanjutnya diberikan perintah
print(Wondering). Setelah perintah pertama yang terletak pada baris
kedua, program list dimodifikasi dengan append() yang akan menambahkan
kalimat “Even if I woke up in my dream” setelah elemen yang terakhir.
Selanjutnya, program diperintahkan untuk mengindeks kata “change” dengan
variabel X adalah X=Wondering.index(“change”) dan kalimat perintah
print(X) pada baris berikutnya yang ketika dijalankan akan diketahui bahwa
kata “change” memiliki indeks 6 atau merupakan urutan kata keenam yang
dimulai dari angka 0. Setelahnya, dituliskan variabel Y beserta dengan
elemennya berupa Y=Wondering.count(“i”) yang mana ketika
diberikan perintah print(Y) akan memunculkan angka 3 pada console yang
menunjukkan jumlah kata “i” pada potongan lirik tersebut. Modifikasi terakhir
yang dilakukan terhadap program ini adalah dengan menambahkan kalimat
kepada lirik yang sebelumnya yang dibuat dengan menuliskan
Wondering.insert(0, ”From the other side of all i’ve had
and lost, would it be enough or would i still be wondering”)
dan pada baris yang selanjutnya diberikan perintah print(Wondering) dan
kalimat yang diapit tanda petik dua tersebut telah ditambahkan ke bagian awal
lirik karena indeks yang dimasukkan pada insert adalah 0. Secara keseluruhan
program modifikasi list dari potongan lirik lagu ini menghasilkan output atau
keluaran seperti yang tertera pada gambar di bawah (Gambar 11. Output
Modifikasi List).
Data list dinyatakan dengan tanda kurung siku ([]) dan setiap elemennya
dipisahkan dengan tanda koma (,) (Donahue, 2019). Tipe list berbentuk suatu
urutan atau sekuen, dapat diindeks, diduplikasi, atau dimodifikasi, seperti
dihapus diganti atau yang lainnya. List dapat dijalankan untuk berbagai macam
tipe data baik berupa int, float, string, maupun boolean dan dapat terdiri dari
campuran berbagai tipe data bahkan nested list. Program modifikasi list ini
dibuat dengan beberapa built-in method pada array, yaitu append(), index(),
count(), dan insert(). Built-in method berupa append akan menambahkan suatu
elemen ke dalam variabel yang diacu. Penambahan elemen ini hanya dapat
ditempatkan di akhir elemen yang sebelumnya (Sarkar & Roychowdhury,
2019). Metode index akan memunculkan indeks atau posisi dari suatu elemen
yang muncul pertama kali. Metode count akan menyajikan jumlah atau
banyaknya suatu elemen yang disimpan dalam list. Adapun metode insert akan
menyisipkan atau memasukkan suatu elemen baru ke dalam variabel yang
diinginkan pada ideks (posisi) yang telah ditentukan. Selain yang digunakan
dalam program ini, terdapat banyak built-in method pada array, yaitu sort,
remove, clear(), copy(), reverse(), pop(), dan extend(). Metode sort() digunakan
untuk mengurutkan elemen. Metode remove() digunakan untuk menghapus
elemen pertama yang sesuai dengan ketentuan. Metode clear() digunakan untuk
meghapus seluruh elemen dari suatu variabel (hanya menyisakan tanda kurung
yang digunakan). Metode copy() digunakan untuk mengembalikan sebagian
atau potongan dari list. Metode reverse() digunakan untuk mengubah urutan dari
list menjadi urutan yang sebaliknya. Metode pop() digunakan untuk menghapus
atau menghilangkan suatu elemen dengan indeks yang ditentukan. Metode
extend() digunakan untuk menambahkan suatu elemen ataupun iterasi ke bagian
akhir list yang diinginkan (Sianipar, 2014).
Gambar 10. Input Modifikasi List

Gambar 11. Output Modifikasi List


4.4 Contoh Tuple
Program array menggunakan tuple yang telah dibuat pada Spyder memiliki
input seperti yang tertera pada gambar di bawah (Gambar 12. Input Program
Array dengan Tuple). Program ini diawali dengan diberikannya perintah
print(“Destinasi Opsi Liburan”). Selanjutnya, dituliskan variabel
beserta elemennya, yaitu Tujuan = ("Maldives", "Malang",
"Bandung", "Dubai", "Hawaii", "rumah saja"). Berikutnya,
diberikan perintah print(“Kemana anda ingin berlibur?”) dan
pada baris yang selanjutnya dituliskan sintaks looping berupa for statement,
seperti for i in Tujuan:, kemudian pada baris yang selanjutnya diberikan
perintah print(“Saya mau berlibur di”,i) yang ketika dieksekusi
akan memunculkan Saya mau berlibur di Maldives, Saya mau
berlibur di Malang, Saya mau berlibur di Bandung, Saya mau
berlibur di Dubai, Saya mau berlibur di Hawaii, Saya mau
berlibur di rumah saja pada console yang masing-masing kalimatnya
tercetak pada baris yang berbeda. Secara keseluruhan program array dengan
tuple menghasilkan output atau keluaran seperti yang tertera pada gambar di
bawah (Gambar 13. Output Program Array dengan Tuple).
Tipe tuple berbentuk suatu urutan atau sekuen dan tidak dapat diubah atau
dimodifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah dibuat tuple tidak lagi dapat
berubah-ubah nilainya atau akan selalu tetap. Tipe tuple hanya bisa diindeks dan
apabila diberikan suatu modifikasi, semisal insert(), maka akan menghasilkan
TypeError (Sarkar & Roychowdhury, 2019). Data tuple dinyatakan dengan
tanda kurung biasa (()) dan masing-masing dari elemennya dipisahkan dengan
tanda koma (,) (Donahue, 2019).

Gambar 12. Input Program Array dengan Tuple

Gambar 13. Output Program Array dengan Tuple


4.5 Pembuatan Program dengan Array
Program taksa penyu dengan array yang telah dibuat pada Spyder memiliki
input seperti yang tertera pada gambar di bawah (Gambar 14. Input Program
Taksa dengan Array). Program yang dibuat hanya akan menyajikan data
klasifikasi dari penyu yang telah terdaftar sebagai elemen pada variabel “Jenis
Penyu”, yaitu “Penyu Tempayan” dan “Penyu Sisik”. Program taksa dengan
array ini divariasikan dengan if statement yang merupakan seleksi kondisi.
Setelah menuliskan elemen dari variabel “Jenis Penyu”, “Tempayan”, dan
“Sisik”, diberikan variabel X yang mana elemennya berupa string dan
merupakan jawaban atau input dari pertanyaan yang diapit tanda petik dua, yaitu
“Apa jenis penyunya?”. Program dijalankan dan dimasukkan jawaban dari
pertanyaan yang muncul, yaitu “Penyu Tempayan” setelah diklik enter, pada
console akan muncul ('Nama Indonesia = Penyu Tempayan', 'Nama
Genus = Caretta', 'Nama Spesies = caretta', 'Nama Latin =
Caretta caretta')yang artinya seleksi kondisi if menghasilkan nilai benar
atau True dan perintah print(Tempayan) di baris berikutnya dieksekusi.
Namun, jika jawaban yang dimasukkan adalah “Penyu Sisik”, yang akan
muncul pada console adalah ('Nama Indonesia = Penyu Sisik',
'Nama Genus = Eretmochelys', 'Nama Spesies = imbricata',
'Nama Latin = Eretmochelys imbricata') yang menandakan seleksi
kondisi elif menghasilkan nilai benar atau True dan perintah print(Sisik)
di baris yang selanjutnya dieksekusi. Akan tetapi, apabila jenis penyu yang di-
input tidak terdaftar dalam variabel “Jenis Penyu”, maka seleksi kondisi akan
diarahkan kepada seleksi terakhir, yaitu else yang akan memuculkan kalimat
Maaf data belum tersedia pada console ketika jawaban dari
pertanyaan yang dimasukkan adalah “Penyu Hijau”. Secara keseluruhan, output
atau keluaran yang dihasilkan dari program taksa penyu dengan array dapat
lebih jelas disajikan pada gambar di bawah (Gambar 15. Output Program dengan
Array).

Gambar 14. Input Program Taksa dengan Array

Gambar 15. Output Program dengan Array


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Array merupakan sekumpulan struktur data atau blok memori yang
berdekatan atau berdampingan dan biasa digunakan untuk menyatakan suatu
urutan atau sekuen. Array adalah sekumpulan item data yang tipenya sama atau
sejenis. Array dapat diakses dengan menggunakan indeksnya (posisi elemen
yang merupakan angka berurutan dan dimulai dari angka 0). Array terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu array satu dimensi dan array multidimensi. Array satu
dimensi adalah array atau larik yang hanya terdiri dari satu dimensi saja dan
hanya memiliki satu indeks. Adapun array multidimensi adalah array atau larik
yang terdiri dari dua atau lebih dimensi yang mana jumlah indeksnya
menunjukkan jumlah dari dimensi array tersebut. Array multidimensi dengan n
sebagai jumlah dimensinya dapat juga didefinisikan sebagai suatu array yang
mana tersusun dari array (n-1) dimensi. Pada praktikum ini, program array
dibuat dengan tipe data list, dictionary, dan tuple. Data tipe list dapat
diduplikasi, dapat diubah, berupa suatu urutan, dan dinyatakan dengan tanda
kurung siku ([]). Data tipe tuple berupa suatu urutan, dapat diduplikasi, dan tidak
dapat diubah. Tipe tuple dinyatakan dengan tanda kurung biasa (()). Data tipe
dictionary dapat diubah, tidak dapat diduplikasi, bukan merupakan suatu urutan,
dan dinyatakan dengan tanda kurung kurawal ({}). Seluruh elemen dari tipe data
tersebut dipisahkan dengan tanda koma (,). Fitur dictionary merupakan
sekumpulan dari pasangan key (kunci) dan value (nilai) yang mana key
merupakan sesuatu yang dapat dirincikan dan merupakan nama dari elemen
tersebut dengan value sebagai nilainya atau data yang terkandung dalam
elemennya.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum biokomputasi dasar mengenai Array adalah
praktikan diharapkan untuk mempelajari dasar-dasar dari penggunaan Spyder
agar lebih mudah dan terbiasa ketika praktikum. Selain itu, sangat disarankan
untuk langsung mencoba membuat program yang diperintahkan ketika sedang
praktikum agar jika ada hal yang tidak dimengerti dapat langsung ditanyakan.
Diusahakan juga memiliki jaringan atau koneksi internet yang baik dan stabil
agar praktikum secara daring ini dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson & H. Franceschi. 2018. Java Illuminated: an Active Learning


Approach. Fifth Edition. Jones & Bartlett Learning. Massachusetts
Aziz, A., T-H. Lee, & A. Prakash. 2019. Elements of Programming
Interviews in Python: The Insiders Guide. Element of Programming
Interview. Delhi
Blazing, A. 2018. Pemrograman C# Dengan Database SQL Server, MYSQL
Dan SQLITE. Klik Solusi. Bekasi
Donahue, G. A. 2019. Arista Warrior: Arista Products with a Focus on EQS.
O’Reilly Media, Inc. USA
Rahayudi, B. 2011. Dasar-Dasar Pemrograman: Disertai Berbagai Contoh
Kasus dan Diimplementasikan dalam Bahasa Pascal. Universitas
Brawijaya Press. Malang
Sarkar, T. & S. Roychowdhury. 2019. Data Wrangling with Python:
Creaating Actionable Data from Raw Sources. Packt Publishing.
Birmingham
Tedre, Matti. 2014. The Science of Computing: Shaping a Discipline. CRC
Press. Florida
Tou, J., T. 2012. Advances in Information Systems Science: Volume 5.
Springer Science & Business Media. New York

Anda mungkin juga menyukai