NAMA : Danila
NIM : 195090100111044
KELAS/ KELOMPOK : C/02
Rhizopus sp.
Sporangiospora Sporangium Sporangiofor
Fusarium sp.
Mikrokonidia
Konidia/Konidium Konidiofor
Makrokonidia
PEMBAHASAN LAPORAN
Pada isolat Rhizopus sp. berdasarkan hasil pengamatan terdiri atas sporangiosfor
untuk reproduksi aseksual, sporangiofor sebagai tangkai sporangium, stolon untuk
menghubungkan antar sporangiofor, rhizoid sebagai tempat melekatnya Rhizopus sp. ke
media agar/media pertumbuhan dan sporangium sebagai kotak spora.
Menurut Cappuccino & Sherman (2012), struktur Rhizopus sp. yang terlihat pada
Gambar 1 terdiri atas sporangium sebagai kotak spora, columella untuk pertukaran nutrisi
antara protoplasma dan spora yang berkembang, collarette sebagai dasar dari columella,
sporangiofor sebagai tangkai sporangium, stolon sebagai penghubung antar tangkai
sporangium, miselium yang satu tertanam dalam lapisan dan yang lainnya seperti antena
membentuk stolon, dan rhizoid untuk melekat di media.
(Cappuccino & Sherman, 2012)
Gambar 1. Bagian-bagian Rhizopus sp.
Pada isolat Aspergillus sp. berdasarkan hasil pengamatan terdiri atas konidia
sebagai kantong spora, sterigma (phialides) sebagai cabang penghubung tangkai konidia,
metulae sebagai sterigma sekunder, vesicles untuk menyimpan enzim-enzim yang
diperlukan sel dan penyimpanan makanan untuk fungi itu sendiri, konidiofor/Stipes
sebagai batang yang menghubungkan foot cells dengan vesicles, foot cells sebagai bagian
hifa yang tegak, dan hifa untuk menyerap nutrisi, sebagai reproduksi vegetatif.
Menurut Cappuccino & Sherman (2012), struktur Aspergillus sp. yang terlihat pada
Gambar 2 terdiri atas konidia sebagai kantong spora, sterigma sebagai cabang
penghubung antar konidiofor dengan konidia, vesicle sebagai tempat penyimpanan,
konidiofor sebagai tangkai bagi konidia, dan miselium untuk penyerapan nutrisi.
Isolat Fusarium sp. berdasarkan hasil pengamatan terdiri dari konidiofor sebagai
tangkai pembentuk badan Fusarium sp., phialides untuk memproduksi konidia,
mikrokonidia: reporduksi aseksual berbentuk bulat/silindris, dan makrokonidia: reproduksi
aseksual berbentuk bulan sabit. Menurut Cappucino & Sherman (2012), struktur Fusarium
sp. yang terlihat pada Gambar 3 terdiri atas konidia yang merupakan kantong spora dan
tangkai konidia berupa konidiofor.
(Cappuccino & Sherman, 2012)
Gambar 3. Struktur Fusarium sp.
Struktur dari khamir yang diamati, yaitu Saccharomyces sp. terdiri atas mother cell
dan budding cell yang menurut Cappuccino & Sherman (2012), mother cell berfungsi
untuk berkembang menjadi tunas, dan tunas yang berkembang itu disebut budding cell
seperti yang terlihat pada Gambar 4.
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-Azeem, A. M., Abdel-Azeem, M. A., Abdul-Hadi, S. Y., & Darwish, A. G. 2019. Recent
Advancement in White Biotechnology Through Fungi, Fungal Biology. Springer
Nature. Switzerland.
Brown, A., & Smith, H. 2012. Benson’s Microbiological Applications: Laboratory Manual
In General Microbiology, Short Version, Thirteenth Edition. McGraw-Hill
Education. New York.
Bzducha-Wróbel, A., Kieliszek, M., & Błażejak, S. 2013. Chemical composition of the cell wall
of probiotic and brewer’s yeast in response to cultivation medium with glycerol as a
carbon source. European Food Research and Technology, 237:489-499.
Cappuccino, J. G., & Sherman, N. 2012. Microbiology: A Laboratory Manual Tenth Edition.
Pearson. Boston.
Fallo, G. 2017. Pertumbuhan Fusarium Verticillioides, Aspergillus flavus, dan Eurotium chevalieri
pada Berbagai Media. Savana Cendana. 2(3):39-41.
Fullick, W. 2019. Human Infectious Disease And Public Health. Oxford University Press.
Oxford.
Gautam, A. K., & Avasthi, S. 2019. Methods in Fungal Biology: A Manual of Laboratory
Protocols. Scientific Publishers. Jodhpur.
Gryganskyi, A. P., Golan, J., Dolatabadi, S., Mondo, S., Robb, S., Idnurm, A., & Stajich, J. E.
2018. Phylogenetic and Phylogenomic Definition of Rhizopus Species. Genes, Genomes,
and Genetics Journal, 8:2007-2018.
Hardianto, Muhibuddin, A., & Sektiono, A. W. 2018. Optimalisasi Fosfat untuk Meningkatkan
Pertumbuhan Kerapatan Populasi dan Kemampuan Antagonis Saccharomyces cerevisiae
terhadap Fusarium sp. SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi, 10(2): 27-41.
Kwolek-Mirek, M., & Zadrag-Tecza, R. 2014. Comparison of methods used for assessing the
viability and vitality of yeast cells. Federation of European Microbiological Societies,
14:1068-1079.
Paulussen, C., Hallsworth, J. E., Alvarez-Perez, S., Nierman, W. C., Hamill, P. G., Blain, D., . . .
Lievens, B. 2016. Microbial Biotechnology Special Issue Invitation on 'Biotechnological
Potential or Eurotiale Fungi'. Microbial Biotechnology, 10(2): 296-322.
Pfalle, M. A., Woosley, L. N., Messer, S. A., Jones, R. N., & Castanheira, M. 2012. Significance
of Molecular Identification and Antifungal Susceptibility of Clinically Significant Yeasts
and Moulds in a Global Antifungal Surveillance Program. Mycopathologia, 174:259-271.
Sharma, L., & Marques, G. 2018. Fursarium, an Entomopathogen. Pathogens, 7(93): 1-15.
Sine, Y. & E. S. Soetarto. 2018. Isolasi dan identifikasi kapang Rhizopus pada tempe gude
(Cajanus cajan L.). Savana Cendana. 3(4):67–68.
Virgianti, D. 2015. Uji Antagonis Jamur Tempe (Rhizopus Sp) Terhadap Bakteri Patogen
Enterik. Biosfera, 32(3):162-168.