PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mempelajari dan mengetahui struktur morfologi Echinodermata.
2. Mempelajari dan menjelaskan anatomiEchinodermata.
3. Melakukan identifikasi terhadap Echinodermata.
I.2. Echinnodermata
Menurut Rivanna dan Mahmudah (2013),
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri,
derma artinya kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan
yang berkulit duri. Filum ini muncul di periode Kambrium awal
dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000
spesies yang sudah punah. Echinodermata adalah filum hewan
terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar
atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk
tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya
simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat
primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat dan
relatif dekat dengan Chordata dan simetri radialnya berevolusi
secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih
menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan
larva Hemichordata.
Echinodermata dibagi ke dalam lima kelas yaitu kelas
Asteroidea, kelas Crinoidea, kelas Echinoidea, kelas
Holothuroidea dan kelas Ophiuroidea. Kelompok hewan ini
ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul
di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang
masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Hewan ini
mempunyai kemampuan automi dan regenerasi bagian yang
putus, rusak atau hilang, contohnya timun laut. Apabila timun
laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan
menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan
untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang hilang nantinya
akan tumbuh kembali. Echinodermata mempunyai kulit keras
yang tersusun dari zat kapur dengan lima lengan berbentuk
seperti jari, dan organ-organ tubuh yang berjumlah/kelipatan
lima. Pada umumnya hewan ini bertubuh kasar karena terdapat
tonjolan kerangka dan duri di tubuhnya. Bentuk tubuh
echinodermata umumnya seperti bintang, bulat, pipih, bulat
memanjang, dan seperti tumbuhan. Sedangkan pada bagian
tubuhnya oral dan aboral. Pada permukaan tubuh
Echinodermata umumnya berduri, baik pendek tumpul maupun
panjang berduri. Echinodermata tidak mempunyai otak dan
memiliki Ambulakral yang berfungsi dalam mengatur
pergerakan (Tahe et al, 2013).
Echinodermata yang merupakan fauna penghuni karang
(Coral reef) yang penting. Mereka menduduki berbagai
mikrohabitat sesuai dengan cara hidup mereka masing-masing.
Echinodermata berkembang biak secara seksual, yaitu hewan
jantan dan betina yang melepaskan sel gametnya ke air laut,
dan proses fertilisasi yang berlangsung secara eksternal (di
dalam air laut). Echinodermata adalah hewan yang hidup
secara bebas artinya habitat hewan ini dapat dimana saja, bisa
di laut pantai sampai laut dalam. Makanan tergantung kepada
jenisnya. Contoh makanan adalah plankton, atau organisme
organisme yang telah mati atau membusuk. Echinodermata
memiliki sistem peredaran darah yang masih belum. Jika
digambarkan secara sederhana, pembuluh darah berawal dari
yang mengelilingi mulut. Echinodermata dilakukan engan
menggunakan insang atau pupula. Echinodermata terdiri atas
saraf yang berbentuk lingkaran (cincin) yang mempersarafi
mulut, dan saraf radial yang mirip tali mempersarafi pada
bagian lengan atau kaki tabung (Supriadi et al, 2015).
4.1 Hasil
4.1.1 Spesies Linckia laevigata
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea
Ordo : Valuatida
Family : Ophidiasteridap
Genus : Linckia
Species : Linckia laevigata
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Ophiuroidea
Ordo : Ophiuroidea
Family : Ophiuroidea
Genus : Ophiothrix
Species : Ophiothrix fragilis
4.1.3 Spesies Laganum laganum
Tampak Depan Tampak Bawah
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Echionidea
Ordo : Clypeosteroida
Family : Lagunudae
Genus : Laganum
Species : Laganum laganum
4.1.4 Spesies Holothuria scabra
4.2 Pembahasan
4.2.1 Spesies Linckia laevigata
5.2 Saran
1. Pada praktikum selanjutnya, praktikan diharapkan lebih
menguasai materi agar lebih mudah untuk melakukan identifikasi
spesies.
2. Praktikan harus lebih hati-hati untuk mengidentifikasi spesies
yang tersedia karena beberapa diantaranya sedikit rapuh.
3. Praktikan hendaknya menjaga alat dan bahan saat praktikum
dengan sebaik-baiknya agar masih dapat digunakan untuk
praktikum selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA