Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR ILMU HUKUM

Adityo Putro Prakoso,SH., MH


?
Buat apa
Mengapa
harus belajar
PIH ?
Pengantar Ilmu Hukum
Dari segi etimologi, istilah pengantar adalah
pandangan umum secara ringkas.
Ilmu Hukum adalah pengetahuan yang khusus
mengajarkan perihal hukum dan segala seluk-beluk
yang berkaitan di dalamnya.

Ilmu Hukum  ilmu pengetahuan yang objeknya hukum


Ilmu Hukum mempelajari semua seluk beluk
mengenai hukum (asal mula, wujud, asas-asas,
sistem, pembagian, sumber-sumber,
perkembangan, fungsi, kedudukan hukum di dalam
masyarakat)
Istilah PIH

Lahir pertama kali dan digunakan di


Indonesia sejak berdirinya Perguruan Tinggi
Gajah Mada di Yogyakarta tanggal 13 maret
1946
Merupakan terjemahan dari istilah bahasa
Belanda ‘inleiding tot de Rechtswetenschap’
Metode Pendekatan
Mempelajari Hukum

Metode Idealis
Metode Normatif Analitis
Metode Sosiologis
Metode Historis
Metode sistematis
Metode Komparatif
Metode Idealis
Metode yang bertitik tolak dari suatu
pandangan atau penglihatan bahwa hukum
sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu.
Metode ini selalu menguji apakah yang
dilakukan oleh hukum untuk mewujudkan
nilai-nilai tertentu
Nilai-nilai tertentu yang dimaksud adalah
keadilan.
Metode idealis: bertujuan untuk mencapai
keadilan
Pantaskah Nenek Minah dihukum hanya
karena mencuri 3 buah kakao yang
harganya mungkin tidak lebih dari
Rp.10.000,-? Dimana prinsip kemanusiaan
itu? Adilkah ini bagi Nenek Minah?
Pertanyaan ?
Apa itu keadilan ?
Bagaimana ia diwujudkan melalui hukum ?
Metode Normatif Analitis

Metode yang melihat hukum sebagai suatu


sistem aturan yang abstrak.
Metode ini melihat hukum sebagai lembaga
yang benar-benar otonom dan dapat
dibicarakan sebagai subjek tersendiri
terlepas dari hal-hal lain yang berkaitan
dengan peraturan-peraturan.
Metode normatif analisis: bertujuan untuk
mengetahui bagaimana menerapkan hukum di
kehidupan sehari-hari.
Metode Sosiologis

Metode yang bertitik tolak dari pandangan


yang melihat hukum sebagai alat untuk
mengatur masyarakat.
Perhatian metode ini pada faktor
kemasyarakatan yang mempengaruhi
pembentukan, wujud, dan perkembangan
hukum, serta efektivitas hukum itu sendiri
dalam kehidupan masyarakat.
Metode sosiologis: bertujuan untuk
mengevaluasi implementasinya di masyarakat.
Metode Historis

Metode yang mempelajari hukum dengan


melihat sejarah hukum itu sendiri.
Bagaimana hukum yang berlaku di masa
lampau dan di masa sekarang, mengetahui
bagaimana perbedaan hukum yang berlaku di
masa lampau dan di masa sekarang.
Orang dapat mengetahui bagaimana hukum
itu lahir, berkembang, lenyap,
perkembangan lembaga-lembaga hukum.
Metode Sistematis

Metode yang mempelajari hukum dengan cara


melihat hukum sebagai satu sistem yang
terdiri atas berbagai sub-sistem seperti
hukum perdata, hukum pidana, hukum acara,
HTN.
Metode Komparatif

Metode yang mempelajarai hukum dengan


membandingkan antara tata hukum yang
berlaku di suatu negara tertentu dengan
tata hukum yang berlaku di negara lain, di
masa lampau dan sekarang.
Hakikat Ilmu Hukum

Ilmu hukum memiliki karakteristik interdisipliner.


Berbagai disiplin ilmu lain (Politik, ekonomi,
sosiologi, antropologi, dsb, digunakan untuk
mengetahui bekerjanya hukum dalam masyarakat.
Contoh : faktor politik menjadi faktor dominan
dalam pembuatan UU.
Hakikat PIH 
Mata kuliah dasar sebagai dasar dari
yang bertujuan untuk pengetahuan hukum
memperkenalkan ilmu yang mengandung
hukum secara pengertian-pengertian
keseluruhan dalam dasar yang menjadi
garis besarnya akar dari ilmu hukum
itu sendiri

Pengantar
Ilmu
Hukum
Fungsi PIH

Memberikan pengertian-pengertian dasar baik secara


garis besar maupun secara mendalam mengenai segala
sesuatu yang berkaitan dengan hukum

Berfungsi pedagogis  menumbuhkan sikap adil dan


membangkitkan minat untuk dengan penuh kesungguhan
mempelajari ilmu hukum
Mata Kuliah Dasar
Keahlian Hukum

Pengantar Ilmu Hukum Pengantar Hukum Indonesia

Objeknya : Fungsinya :
hukum pada mendasari dan Fungsinya :
Objeknya :
umumnya yang menumbuhkan mengantarkan
hukum positif
tidak terbatas motivasi bagi setiap orang
Indonesia
pada hukum setiap orang yang akan
positif negara yang akan mempelajari
tertentu mempelajari hukum positif
hukum Indonesia
RUANG LINGKUP PIH
 Hukum sebagai Norma/ Kaidah
 Hukum sebagai kaidah yaitu menempatkan hukum sebagai pedoman yang
mengatur kehidupan dalam bermasyarakat agar tercipta ketentraman dan
ketertiban bersama.
 Hukum sebagai Gejala Perilaku di Masyarakat
 Hukum sebagai suatui keadaan/ gajala sosial yang berlaku di masyarakat
sebagai maninfestasi dari pola tingkah laku yang berkembang
 Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan
Ilmu Hukum terbagi dalam 2 pengertian :

1. Ilmu hukum dalam arti luas, yaitu ilmu yang mencakup


dan membicarakan segala hal yang berhubungan dengan
hukum yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
tentang segala hal dan semua seluk-beluk mengenai
hukum (Satjipto Rahardjo)
2. Ilmu hukum dalam arti sempit, yaitu ilmu yang
mempelajari makna objektif tata hukum positif yang
disebut dogmatik hukum (ajaran hukum) ( Radbruch)
HUKUM

Dalam BHS Inggris pengertian Law:


Merupakan sekumpulan preskripsi mengenai
apa yg seharusnya dilakukan dalam mencari
keadilan (hukum, ius, droit, Recht)
Merupakan aturan perilaku yang ditujukan
untuk menciptakan ketertiban masyarakat
(undang-undang,lex, loi, wet)
Ilmu Hukum

Rechtsdomatiek =Dogmatika hukum


Jurisprudence: Ilmu pengetahuan yg
mempelajari hukum
jus, juris: Hukum atau Hak.
Prudentia: Pengetahuan ( melihat ke depan
atau melihat keahlian)
BEBERAPA CIRI ILMU HUKUM
 ILMUHUKUM BERSIFAT DOGMATIS (ILMU HUKUM
DOGMATIK): MEMPELAJARI HUKUM POSITIF, SDGKAN
HUKUM POSITIF DIANGGAP DOGMA, DIANGGAP SEBAGAI
SESUATU YANG TIDAK BOLEH DIBUKTIKAN LANJUT, TIDAK
BOLEH DIGANGGU GUGAT. MENGGUNAKAN METODE
SINTESIS : MENGGABUNGKAN DUA PREMISSE SHG MENJADI
SUATU KESIMPULAN YG BERBENTUK SILOGISME.
BARANGSIAPA MENCURI DIHUKUM. A MENCURI. A DIHUKUM
 ILMU HUKUM BERSIFAT NORMATIF: OLEH KARENA
OBYEKNYA TERDIRI DARI NORMA ATAU KAEDAH
 ILMU HUKUM BERSIFAT HERMENEUTIS: ILMU HUKUM
BERSIFAT MENAFSIRKAN
 ILMU HUKUM BERORIENTASI YURISPRUDENSIAL: ILMU
HUKUM PERADILAN , ATAU ILMU HUKUM YG BERORIENTASI
KEPADA YURISPRUDENSI
Silabus PIH
1. HAKEKAT HUKUM
2. HAKEKAT MASYARAKAT
3. PENGERTIAN NORMA, MACAM-MACAM NORMA
4. HUBUNGAN KEEMPAT NORMA, PERBEDAAN DAN PERSAMAAN KEEMPAT
NORMA
5. DEFINISI HUKUM, TUJUAN HUKUM
6. FUNGSI HUKUM
7. SUBJEK DAN OBJEK HUKUM
8. UTS
9. PERISTIWA HUKUM, AKIBAT HUKUM
10. HUBUNGAN HUKUM
11. KEKUATAN HUKUM : TEORI THEOKRASI, TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT,
TEORI KEKUATAN, TEORI KEDAULATAN NEGARA, TEORI KEDAULATAN HUKUM
12. SUMBER-SUMBER HUKUM : PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN SUMBER HUKUM
13. PENAFSIRAN HUKUM : PENGERTIAN, FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA
PENAFSIRAN HUKUM, CARA-CARA PENAFSIRAN HUKUM.
14. PENGGOLONGAN HUKUM DAN MACAM-MACAMNYA
15. NILAI-NILAI KONSTITUSI SUPREMASI KONSTITUSI DALAM NEGARA
16. UAS
Literatur
 Pengantar Ilmu Hukum. Edisi 1 Cetakan 5/oleh R Soeroso.–Jakarta: Sinar
Grafika,2002
 Ilmu Hukum. Cetakan 5/oleh Satjipto Rahardjo.–Bandung: Citra Aditya
Bakti,2000
 Pengantar Filsafat Hukum. Cetakan 3/oleh Lili Rasjidi dan Ira Thania
Rasjidi.–Bandung: Mandar Maju,2002
 Pengantar Ilmu Hukum; Suatu Pengenalan Pertama Ruang Lingkup
Berlakunya Ilmu Hukum. Buku I./oleh Muchtar Kusumaatmadja dan B
Arief Sidharta.–Bandung: Alumni,2000
 Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Cetakan 8/oleh CST
Kansil.–Jakarta: Balai Pustaka,1989
 Refleksi tentang Hukum.Cetakan Kedua./oleh JJ H Bruggink.–Bandung:
Citra Aditya Bakti,1999
 Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum; Sebuah Penelitian tentang Fondasi
Kefilsafatan dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum… Cetakan Kedua./oleh
Bernard Arief Sidharta.–Bandung: Mandar Maju,2000

Anda mungkin juga menyukai