Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN MEMPELAJARI ILMU

PHI (Pengantar Hukum Indonesia)


Universitas Bina Bangsa
Oleh: Asnawi, SH., MH

PENGANTAR

HUKUM
INDONESIA

PHI (Pengantar Hukum Indonesia)


PHI dipergunakan pertama kali saat Universitas Gajah Mada berdiri tanggal 13 Maret
1946. PHI merupakan ilmu yang mengajarkan tentang tata hukum Indonesia dan segala seluk
beluk yang terdapat di dalamnya.

Tujuan mempelajari ilmu ini adalah :


 Sebagai ilmu yang mengajarkan dan menanamkan dasar-dasar hukum di Indonesia
bagi para calon sarjana hukum yang menuntut ilmu di Indonesia yang penting bagi
mereka untuk memahami pengetahuan dan pengertian tentang hukum ditingkat
pendidikan yang lebih tinggi.
 Mengantar setiap orang yang akan mempelajari hukum yang sedang berlaku di
Indonesia (hukum positif).

PHI mempelajari ilmu Hukum Positif di Indonesia. Hukum positif sendiri adalah
hukum yang sedang berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu, yang berartikan bahwa
PHI mempelajari hukum yang sedang berlaku di Indonesia.

Baca Juga
 SYARAT-SYARAT PENANGGUHAN PENAHANAN
 PENGERTIAN DAN MANAAT AMDAL
 ISTILAH DAN ARTI PENGANTAR ILMU HUKUM (PIH)
Unsur-unsur dari PHI sendiri adalah:
1. Hukum Pidana
2. Hukum Perdata
3. Tata Negara dan Administrasi Negara
4. Hukum Internasional
5. Hukum Adat
6. Hukum Acara

Pembahasan PHI hanya sekitar ke mana Indonesia sentri dan merujuk kepada
ketentuan hukum positif dan lege. PHI berobyek pada hukum yang sedang berlaku di
Indonesia sekarang ini, atau obyeknya khusus mengenai hukum positif (ius constitutum).

Ruang Lingkup Pengantar Ilmu Hukum


 Hukum Sebagai Norma dan Kaidah
Hukum sebagai kaidah yaitu menempatkan hukum sebagai pedoman yang mengatur
kehidupan dalam bermasyarakat agar tercipta ketentraman dan ketertiban bersama.
 Hukum Sebagai Gejala Perilaku Masyarakat
Hukum sebagai suatui keadaan/gejala sosial yang berlaku di masyarakat sebagai
maninfestasi dari pola tingkah laku yang berkembang.
 Hukum Sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu Hukum terbagi dalam 2 pengertian :


1. Ilmu Hukum dalam arti luas, yaitu ilmu yang mencakup dan membicarakan segala hal
yang berhubungan dengan hukum yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
tentang segala hal dan semua seluk-beluk mengenai hukum ( Satjipto Rahardjo).

2. Ilmu Hukum dalam arti sempit, yaitu ilmu yang mempelajari makna objektif tata
hukum positif yang disebut dogmatik hukum (ajaran hukum) ( Radbruch).

Metode Pendekatan
Kurang Lebih adalah beberapa cara atau metode yang meninjau segala segi dalam disiplin
Ilmu Hukum dan diperuntukan sebagai alat pendekatan, pengantar serta pengenalan lebih
jauh tentang Ilmu Hukum itu sendiri.
Metode Idealis
Bertitik tolak dari pandangan bahwa hukum sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu
dalam masyarakat. Nilai-nilai tertentu adalah keadilan.

Metode Normatif Analitis


Metode yg melihat hukum sebagai aturan yg abstrak. Metode ini melihat hukum sebagai
lembaga otonom dan dapat dibicarakan sebagai subjek tersendiri terlepas dari hal-hal lain
yang berkaitan dengan peraturan-peraturan. Bersifat abstrak artinya kata-kata yang digunakan
di dalam setiap kalimat tidak mudah dipahami dan untuk dapat mengetahuinya perlu
peraturan-peraturan hukum itu diwujudkan. Perwujudan ini dapat berupa perbuatan-
perbuatan atau tulisan. Apabila ditulis, maka sangat penting adalah pilihan dan susunan kata-
kata. Lembaga otonom dapat dibicarakan sebagai subjek tersendiri terlepas dari hal-hal lain
berkaitan dengan peraturan.

Metode Sosiologis
Metode yang bertitik tolak dari pandangan bahwa hukum sebagai alat untuk mengatur
masyarakat.

Metode Historis
Metode yang mempelajari hukum dengan melihat sejarah hukumnya.

Metode Sistematis
Metode yang mempelajari hukum sebagai satu sistem terdiri atas berbagai sub-sistem, hukum
peredata, hukum pidana, hukum acara, hukum tatanegara dll.

Metode Komparatif
Metode mempelajari hukum dengan membandingkan tata hukum dalam berbagai sistem
hukum dan perbandingan hukum di berbagai negara.

Anda mungkin juga menyukai