Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : Dr (C) BENNY AKBAR, SH, MH, MIP, CLA


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DUMAI – SEMESTER GANJIL TAHUN 2023
***********************************

Pengantar (inleiding/ Belanda, introduction/ Inggris), Yaitu memperkenalkan dan mengantarkan


secara umum dan luas kepada Mahasiswa dalam memahami secara deteil setiap sendi-sendi atau
dasar – dasar hukum Indonesia

Beberapa pendapat Ahli Indonesia tentang istilah Pengantar Hukum Indonesia :

1. Hartono Hadisoeprapto : Pengantar Tata Hukum Indonesia sebenarnya dipergunakan untuk


mengantarkan setiap orang yang ingin mempelajari aturan – aturan hukum yang sedang
berlaku di Indonesia.
2. R. Abdul Djamali : Tata Hukum (recht orde) adalah susunan hukum yang arti nya
memberikan tempat yang sebenarnya.. ini bermakna menyusun dengan baik dan tertib aturan
hukum dalam pergaulan hidup agar dengan mudah diketahui dan dipergunakan untuk
menyelesaikan setiap peristiwa hukum yang terjadi.
3. Soediman Kartohadiprodjo : hukum yang sekarang berlaku di Indonesia, tidak kepada
pergaulan hidup yang telah lampau, dan tidak pula pada pergaulan hidup masa yang akan di
cita – citakan di kemudian hari (ius constituendum)

Kesimpulan : Pengantar Hukum Indonesia memberikan pemahaman awal kepada siapa saja yang
ingin mengenal sistematika dan susunan hukum yang saat ini berlaku di Indonesia.

Tujuan memepelajari Pengantar Hukum Indonesia (Inleiding tot het positiefrecht van
Indonesie)
Agar setiap Mahasiswa mengetahui hukum yang berlaku (hukum Positif/ ius constitutum)
sekarang di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengenai :

1. Berbagai macam bentuk dan isi hukum yang berelaku di Indonesia;


2. Apakah tindakan – tindakan yang diharuskan, diperbolehkan, dan dilarang menurut hukum
Indonesia;
3. Kedudukan, hak, dan kewajiban setiap individu dalam masyarakat dan Negara menurut
hukum Indonesia;

1
4. Macam – macam lembaga atau institusi penbuat dan pelaksana atau penegak hukum
menurut hukum Indonesia;
5. Prosedur hukum secara peradilan dan birokrasi hukum/ pemerintahan, apabila menghadapi
masalah hukum dengan setiap orang dana para pelaksana hukum menurut hukum Indonesia

Persamaan dan Perbedaan antara Pengantar Hukum Indonesia dan Pengantar Ilmu
Hukum
1. Persamaan

 Persamaan fungsi di bidang kesejarahan dan kefilsafatan bagi lembaga – lembaga hukum
 Persamaan sebagai mata kuliah dasar (leervark)
 Persamaan mengenalkan konsep – konsep dasar, pengertian – pengertian hukum dan
generalisasi tentang hukum, dan teori – teori hukum positif yang umum untuk dapat
diaplikasikan
 Persamaan mengenalkan hukum sebagai suatu kerangka yang menyeluruh, yang dapat
dilihat dari sudut pandang tertentu, sehingga diperoleh suatu overzicht atau suatu
pandangan yang umum dan lengkap tentang hukum
 Persamaan diumpamakan sebagai peta dunia dalam sekala kecil yang memuat dunia
dalam segala bagian dan unsur – unsur nya;

2. Perbedaan

 Pengantar Hukum Indonesia mempelajari konsep dan teori hukum yang berlaku (hukum
Positif) di Indonesia sesuai dengan bahan – bahan realitas dan bahan – bahan idealitas
Indonesia sedsangakan Pengantar Ilmu Hukum (Inleiding tot de Rechtswetwnschap)
memperkenalkan dasar – dasar ajaran hukum umum (algeimene rechtslehre) dengan
memperkenalkan pengertian-pengertian dan konsep-konsep dasar tentang hukum pada
umum nya yang tidak hanya berlaku bagi keadaan di Indonesia, namun berlku pula bagi
masyarakat hukum lain nya.

NORMA atau KAIDAH


Menurut Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto : Norma atau kaidah adalah patokan atau
ukuran ataupun pedoman bertingkah laku/ berperilakuan atau bersikap tindak dalam masyarakat,
dalam hidup.

Secara umum : norma atau kaidah adalah petunjuk hidup, yaitu petunjuk bagaimana seharusnya
kita berbuat, bertingkah laku, tidak berbuat, dan tidak bertingkah laku di dalam masyarakat.

2
Norma atau kaidah berisi perintah atau larangan, setiap orang hendak nya menaati norma atau
kaidah itu agar kehidupan dapat tentram dan damai.

Sumber kaidah atau norma : dari luar diri manusia yaitu dari Tuhan Yang Maha Esa dan dari
dalam diri manusia itu sendiri ( pikiran dan perasaan).

Ada 4 macam Norma atau Kaidah di dalam pergaulan kehidupan manusia :

1. Norma Agama : peraturan hidup yang diterima sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Bersifat umum dan universal serta berlaku bagi seluruh
golongan manusia di dunia.
2. Norma Kesusilaan : peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia,
berupa bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan di insyafi oleh setiap orang sebagai
pedoman dalam sikap dan perbuatan nya;
3. Norma Kesopanan : peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia, diikuti
dan ditaai sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia lain yang
ada di sekitarnya. Bersifat khusus dan setempat (regional);
4. Norma Hukum : peraturan hidup yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi yang tegas.
Dibuat oleh penguasa Negara, isi nya mengikat kepada setiap orang dan pelaksanaan nya
dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat Negara.

Unsur – unsur yang terkandung di dalam Norma :

1. Sumber : darimana asal norma itu


2. Sifat : syarat –syarat kapan norma itu berlaku
3. Tujuan : untuk apakah norma itu dibuat
4. Sanksi : reaksi (alat pemaksa) apakah yang akan dikenakan kepada orang yang
melanggar atau tidak mematuhi norma tersebut.

PENGERTIAN HUKUM Menurut Beberapa Ahli Hukum :

1. E. Utrecht : hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, oleh karena
pelanggaran terhadap petunjuk hidup itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah
masyarakat itu.
2. A. Ridwan Halim : hukum merupakan peraturan – peraturan, baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis, yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai peraturan yang harus
ditaati dalam hidup bermasyarakat.

3
3. Sunaryati Hartono : hukum itu tidak menyangkut kehidupan pribadi seseorang, akan tetapi
menyangkut dan mengatur berbagai aktivitas manusia dalam hubungan nya dengan manusia
lain nya (hukum mengatur pelbagai aktivitas manusia di dalam hidup bermasyarakat)
4. E. Meyers : hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan,
ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman bagi
penguasa Negara dalam melakukan tugas nya
5. Immanuel Kant : hukum adalah keseluruhan syarat – syarat yang dengan ini kehendak bebas
dari orang yang satu dapat meneyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain,
menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan
6. Leon Duguit : hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya
penggunaan nya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari
kepentingan bersama dan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang
melakukan pelanggaran itu
7. J. Van Apeldoorn : tidak mungkin memberikan defenisi kepada hukum karena begitu luas
yang diatur nya. Hanya pada tujuan hukum mengatur pergaulan hidup secara damai

Kesimpulan : hukum adalah seperangkat norma atau kaidah yang berfungsi mengatur tingkah
laku manusia dengan tujuan untuk ketentraman dan kedamaian di dalam masyarakat.

HUKUM INDONESIA

Kapan lahirnya hukum di Indonesia :

1. Proklamasi Kemerdakaan NKRI tanggal 17 Agustus 1945


2. Undang –Undang Dasar 1945 tanggal 18 Agustus 1945

Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 : segala badan Negara dan peraturan yang ada masih
langsung berlaku selama belum diadakan yang baru menurut UUD ini (tujuan pasal ini : agar
tidak terjadi kevakuman/ kekosongan hukum (rechtvacuum) )

Syarat terbentuknya suatu Negara menurut Montevideo (Pan American) Convention on Rights
and Duties of states of 1933 Pasal 1 sebagai berikut :

1. Permanent population (penduduk/ rakyat tetap)


2. Defined territory (wilayah tertentu)
3. Government (pemerintahan yang berdaulat)

4
4. Capacity to enter into relations with other states (kemampuan untuk mengadakan hubungan
dengan Negara lain)

POLITIK HUKUM INDONESIA

1. Menurut Hartono Hadisoeprapto : Politik Hukum nasional adalah kebijaksanaan (policy) dari
penguasa Negara Republik Indonesia mengenai hukum yang berlaku di Negara Indonesia
2. Menurut Teuku Mohammad Radhie : diartikan sebagai pernyataan kehendak penguasa
Negara mengenai hukum yang berlaku di wilayah nya, dan mengenai kea rah mana hukum
hendak dikembangkan

Secara umum diartikan sebagai berikut :

1. Kebijaksanaan dasar yang menetukan arah, bentuk, maupun isi dari hukum yang akan
dibentuk
2. Mengenai nilai – nilai, penentuan nya, pengembangan nya, dan pemberian bentuk lama nya.

Dasar dan asas- asas tata hukum nasional Indonesia :

1. Dasar pokok hukum nasional adalah Pancasila


2. Hukum nasional bersifat : pengayoman, gotong royong, kekeluargaan, toleransi dan anti
kolonialisme, imperialism, dan feodalisme
3. Semua hukum sebanyak mungkin dibuat dalam bentuk tertulis (kitab/ kodifikasi)
4. Selain hukum tertulis, diakui berlaku hukum tidak tertulis (konvensi) misal : putusan
pengadilan (yurisprudensi)

Ciri hukum nasional yang modern yang mengabdi kepada kepentingan nasional :

1. Konsentris : adanya satu tangan yang mengatur/ membuat (lembaga legislative)


2. Konvergen : hukum Indonesia bersifat terbuka terhadap perubahan dan perkembangan
3. Tertulis : agar lebih menjamin kepastian hukum

5
SUMBER HUKUM DI INDONESIA

Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan – aturan yang mempunyai
kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu apabila dilanggar akan mengakibatkan timbulnya sanksi
yang tegas dan nyata.

1. Sumber Hukum Materill : sumber hukum yang menetukan isi kaidah hukum, terdiri atas :
perasaan hukum seseorang atau pendapat umum, agama, kebiasaan, politik hukum dari
pemerintah
2. Sumber Hukum Formil : merupakan tempat atau sumber darimana suatu peraturan
memperoleh kekuatan hukum. Hal ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan
peraturan hukum itu berlaku antara lain : Undang – Undang (statute), kebiasaan (custom),
keputusan hakim (jurisaprudentie), traktat (treaty), pendapat sarjana hukum (doktrin)

A. Undang – Undang (statute)

Adalah suatu peraturan Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, diadakan dan
dipelihara oleh penguasa Negara.

Undang – Undang mempunyai 2 arti (menurut Buys) :

1. Arti Materill : setiap keputusan pemerintah yang menurut isi nya mengikat langsung setiap
penduduk
2. Arti formil : setiap keputusan pemerintah yang merupakan undang – undang karena cara
pembuatan nya. Misal : dibuat oleh Pemerintah bersama – sama dengan parlemen

Syarat mutlak untuk berlaku nya suatu Undang – Undang : dicatatkan atau diundangkan
dalam Lembaran Negara (LN) oleh Menteri/ Sekretaris Negara.

Kapan mulai berlaku nya suatu Undang – Undang :

1. Menurut tanggal yang ditentukan oleh UU itu sendiri


2. Apabila tanggal tidak disebutkan, maka UU tersebut berlaku setelah 30 hari dicatatkan di
dalam LN (jawa dan Madura), setelah 100 hari untuk diluar wilayah jawa dan Madura

Fictie Hukum : setiap orang dianggap telah mengetahui adanya sesuatu UU. Konsekuensi nya,
apabila ada seseorang ada melakukan suatu kesalahan, terhadap diri nya tidak diperkenan kan
melakukan pembelaan dengan alasan Tidak tahu – menahu adanya UU tersebut.

6
Kapan suatu UU dianggap atau dinyatakan tidak berlaku lagi :

1. Jangka waktu sudah habis


2. Keadaan atau hal dimana Undang-undang itu diundangkan sudah tidak ada lagi
3. Dicabut oleh instansi yang membuat atau instansi yang lebih tinggi
4. Terbitnya UU yang baru yang isi nya bertentangan dengan UU yang dahulu berlaku

Setelah di undangkan di dalam Lembaran Negara (staatsblad disingkat Stb/ S), diumumkan
dalam Berita Negara (De Javansche Courant), lalu di umumkan dalam siaran pemerintah melalui
televisi, radio, surat kabar.

Lembaran Negara : suatu lembaran (kertas) tempat mengundangkan (mengumumkan) semua


peraturan Negara dan pemerintah agar sah berlaku.

Berita Negara : suatu penerbitan resmi Sekretariat Negara yang memuat hal – hal yang
berhubungan dengan peraturan Negara dan pemerintah serta memuat surat – surat yang dianggap
perlu seperti : akta pendirian PT, firma, koperasi, nama orang yang dinaturalisasi menjadi warga
Negara Indonesia, dll

Tambahan Lembaran Negara (TLN) : merupakan penjelasan dari suatu UU

TUGAS :

RANGKUMAN SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM DI INDONESIA,


MULAI DARI ERA VOC SAMPAI DENGAN DEKRIT PRESIDEN 5 JULI
1959

Anda mungkin juga menyukai