Anda di halaman 1dari 23

PENGANTAR HUKUM

INDONESIA
Oleh :
SRI WAHYUNINGSIH HASBULLAH
B1A121132
ILMU HUKUM (D)
PENGERTIAN
 Pengantar atau introduction (dalam bahasa inggris), atau enleiding (dalam bahasa belanda),
artinya memperkenalkan secara umum. Pengantar bersifat meluas, tetapi tidak mendalam. Juga
dapat dikatakan bahwa Pengantar Hukum Indonesia adalah mengantar atau memperkenalkan
hukum yang berlaku sekarang di negara Republik Indonesia.

 Pengantar Hukum Indonesia berarti memperkenalkan secara umum atau secara garis besar
dasar-dasar hukum yang berlaku sekarang di Indonesia kepada siapa saja yang ingin
mengetahui dan mempelajari hukum Indonesia.

 Pengantar Hukum Indonesia mempelajari keseluruhan hukum positif Indonesia sebagai suatu
sistem hukum yang sedang berlaku di Indonesia dalam garis besarnya,
SUBJEK DAN OBJEK PHI

 Subjek atau pelaku hukum dari Pengantar Hukum Indonesia adalah setiap warga
negara Indonesia dan warga negara asing yang bermukim di Indonesia, serta badan
hukum yang dibentuk berdasarkan hukum Indonesia.
 Objek dari Pengantar Hukum Indonesia adalah hukum yang berlaku sekarang di
Indonesia atau hukum positif Indonesia. Adapun menurut Ishaq, objek PHI adalah
mengkajidan menganalisis hukum sebagai suatu fenomena (gejala) hukum yang
berhubungan dengan kehidupan manusia secara universal.
 Fungsinya adalah mengantarkan setiap mahasiswa atau orang yang akan mempelajari
hukum positif Indonesia
PERBEDAAN PHI DAN PIH
Pengantar Hukum Indonesia mempelajari hukum yang sekarang sedang berlaku
atau hukum positif di Indonesia (ius constitutum) , PHI juga memperkenalkan hukum
sebagai suatu kerangka yang menyeluruh dan hukum sebagai suatu kerangka yang
menyeluruh. Sementara Pengantar Ilmu Hukum mempelajari pengertian dasar dan teori
ilmu hukum pada umumnya, dan tidak terbatas pada hukum yang berlaku tertentu saja,
tetapi juga hukum yang berlaku di negara lain pada waktu kapan saja ( ius constitutum
dan ius constituendum).
TUJUAN MEMPELAJARI PHI
 Tujuan utama mempelajari PHI untuk mengetahui perbuatan atau tindakan manakah yang
benar menurut hukum dan yang manakah yang melanggar hukum, bagaimana kedudukan
seseorang dalam masyarakat, apakah kewajiban-kewajiban dan wewenang –wewenangnya
semua itu menurut hukum Indonesia.
 Menurut Umar Said Sugiarto, tujuan mempelajari PHI adalah untuk mengetahui :
1. Macam-macam hukum (bentuk dan isi) yang berlaku di Indonesia
2. Perbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan yang diharuskan serta yang diperbolehkan menurut
hukum Indonesia
3. Kedudukan, hak, dan kewajiban setiap orang dalam masyarakat dan negara menurut hukum
Indonesia
4. Macam-macam lembaga atau institusi pembentuk atau pembuat dan pelaksana atau penegak
hukum menurut hukum Indnesia
5. Prosedur hukum (acara peradilan dan birokrasi hukum atau pemerintahan) apabila menghadapi
masalah hukum dengan setiap orang dan para pelaksana hukum Indonesia
SUMBER-SUMBER HUKUM
 Sumber hukum adalah segala apa saja yang dapat menimbulkan aturan-aturan dan mempunyai
kekuatan hukum yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan apabila dilanggar akan mengakibatkan
sanksi yang tegas dan nyata
 Sumber hukum dapat ditinjau dari 2 sudut yaitu sumber hukum materil dan sumber hukum
formil
 Sumber hukum materil adalah bahan bahan yang dapat dijadikan isi huku yang mengatur
kehidupan manusia, yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan
 Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang telah mempunyai bentuk atau format tertentu
yang digunakan untuk mempertahankan hukum materil di persidangan yang terdiri dari undang-undang,
kebiasaan, yurisprudensi, traktat, dan doktrin
PEMBIDANGAN HUKUM
 Menurut sumbernya: UU, kebiasaan, traktat, yurisprudensi, doktrin
 Menurut bentuknya: Hukum Tertulis (hukum yang telah dilembarkan dalam undang-undang),
Hukum Tak Tertulis (kebiasaan di masyarakat atau konvensi)
 Menurut waktu berlakunya: Ius Constitutum (hukum positif), Ius Constituendum (hukum yang
dicita citakan), Hukum Asasi ( hukum abadi)
 Menurut tempat berlakunya: Hukum Nasional, Hukum Internasional, Hukum Asing, Hukum
Islam, Hukum Gereja
 Menurut cara mempertahankannya: Hukum Materil, Hukum Formil
 Menurut sifatnya: Hukum Imperative (memaksa), Hukum Fakultatif ( hukum pengatur)
 Menurut objeknya: Hukum Obyektif dan Hukum Subyektif
 Menurut isinya: Hukum Privat (konkrit), Hukum Publik(umum)
ASAS-ASAS HUKUM PIDANA
 Pengertian : Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur tentang sanksi pelanggaran dan
kejahatan terhadap kepentingan umum.

 Asas-asas yang terkandung dalam KUHP :


1. Asas Legalitas
2. Asas Teritorialitas
3. Asas Nasional Aktif
4. Asas Nasional Pasif
5. Asas Universalitas
 Jenis-jenis Hukuman :
1. Hukuman Mati
2. Hukuman Penjara
3. Hukuman Kurungan
4. Hukuman Denda

 Hukuman Tambahan :
1. Pencabutan Hak-hak Tertentu
2. Penyitaan Barang-barang Tertentu
3. Pengumuman Putusan Hakim
ASAS-ASAS HUKUM PERDATA
 Pengertian : Hukum Perdata adalah aturan-aturan hukum yang mengatur tingkah laku setiap
orang terhadap orang lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang timbul dalam
pergaulan masyarakat maupun pergaulan keluarga.
 Pembagian Hukum Perdata ada dua yaitu :
1. Hukum Perdata Materil : Kepentingan-kepentingan perdata setiap subjek hukum
2. Hukum Perdata Formil : Mengatur bagaimana cara seseorang mempertahankan haknya
apabila dilanggar orang lain.
 Asas-asas Hukum Perdata :
1. Asas Kebebasan Berkontrak
2. Asas Kepastian Hukum
3. Asas Konsensualisme
4. Asas Iktikad Baik
5. Asas Kepribadian
Fig. 02
01
 Sistematika Hukum Perdata Dalam Buku KUHPERDATA
1. Buku I, memuat hukum perorangan
2. Buku II, memuat hukum benda dan hukum waris
3. Buku III, memuat hukum harta kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban yang berlaku bagi orang-orang atau pihak-pihak tertentu
4. Buku IV, memuat perihal alat pembuktian dan akibat lewat waktu terhadap
hubungan hukum

 Sistematika Hukum Perdata Menurut Ilmu Pengetahuan


1. Hukum Tentang Orang
2. Hukum Kekeluargaan
3. Hukum Waris
4. Hukum Kekayaan
ASAS-ASAS HUKUM ACARA
 Pengertian : Hukum Acara adalah serangkaian aturan yang mengikat dan mengatur tata cara
dijalankannya persidangan pidana, perdata maupun tata usaha negara.

 Hukum acara di Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu hukum acara pidana (KUHAP), hukum
acara perdata (KUHAPER), maupun hukum acara tata usaha negara

1. Hukum acara pidana adalah himpunan ketentuan-ketentuan tentang tata cara menyidik/mengusut,
menuntut, mengadili orang yang dianggap melanggar suatu ketentuan dalam pidana.
 Asas-asas Hukum Acara Pidana :
1. Asas Praduga Tak Bersalah
2. Asas Perlakuan Yang Sama Dimuka Hukum
3. Asas Akusator
4. Asas Legalitas
5. Asas Peradilan Cepat, Sederhana, dan Biaya Ringan
6. Asas Opuritunitas
7. Asas Peradilan Terbuka Untuk Umum
8. Asas Tersangka/Terdakwa Berhak Mendapat Bantuan Hukum

 Pihak-Pihak Dalam Hukum Acaara Pidana :


1. Tersangka dan Terdakwa
2. Penuntut Umum (Jaksa)
3. Penyidik dan Penyelidik
4. Penasehat Hukum
 Proses Pelaksanaan :
1. Pemeriksaan Pendahulan
2. Pemeriksaan Dalam Pengadilan
3. Putusan Hukum Pidana
4. Upaya Hukum
5. Pelaksanaan Putusan Pengadilan
6. Alat-alat Bukti Perkara

2. Hukum Acara Peradata adalah peraturan hukum yang mengatur tentang bagaimana cara-cara
mempertahankan hukum perdata materil di persidangan.
 Asas- asas KUHAPER :
1. Hakim bersifat menunggu
2. Hakim bersifat pasif
3. Persidangan bersifat terbuka
4. Mendengar kedua belah pihak
5. Putusan harus disertai alasan
6. Beracara dikenai biaya
7. Tidak ada keharusan mewakilkan

 Pihak- Pihak Dalam Hukum Acara Perdata:


1. Penggugat dan Tergugat
2. Kuasa Hukum

 Alat-Alat Bukti Dalam Perkara Perdata :


1. Bukti Tertulis
2. Bukti Sanksi
3. Persangkaan
4. Pengakuan
5. Sumpah
ASAS-ASAS HUKUM ADAT
 Pengertian : Keseluruhan aturan tingkah laku positif yang disatu pihak mempunyai sanksi dan
pihak lain dalam keadaan tidak dikodifikasikan. Dengan kata lain hukum adat adalah adat
kebiasaan yang mempunyai akibat hukum.
 Asas-Asas Hukum Adat :
1. Kepercayaan
2. Perasaan
3. Tujuan
4. Kaidah
5. Kedudukan, Peranan dan Pelaksanaan
6. Tingkatan
7. Sanksi
8. Kekuasaan
ASAS-ASAS HUKUM TATA NEGARA
 Pengertian : Menurut Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrahim berpendapat bahwa, hukum tata
negara sekumpulan peraturan yang mengatur organisasi dari pada negara, hubungan antar alat
perlengkapan negara dalam garis vertikal dan horizontal, serta kedudukan warga negara dan
hak-hak asasinya.

 Menurut Van Der Pot hukum tata negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan
badan-badan yang diperlukan, wewenang masing-masing badan, hubungan anatara badan yang
satu dengan yang lainnnya, serta hubungan antara badan-badan itu dengan individu-individu di
dalam suatu negara.
 Ruang Lingkup Hukum Tata Negara :
1. Bentuk Negara
2. Bentuk Pemerintahan
3. Sistem Pemerintahan
4. Corak Pemerintahan
5. Sisten Pendelegasian Kekuasaan Negara

 Asas Hukum Tata Negara


1. Asas Pancasila
2. Asas Negara Hukum
3. Asas Kedaulatan Rakyat dan Demokrasi
4. Asas Negara Kesatuan
5. Asas Pembagian Kekuasaan
ASAS-ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 Pengertian : Menurut Kusnadi Pudjosewojo hukum administrasi negara adalah keseluruhan
aturan hukum yang menentukan cara bagaimana negara sebagai penguasa itu menjalankan usaha-
usaha untuk memenuhi tugas-tugasnya atau cara bagaimana penguasa itu seharusnya bertingkah
laku dalam mengusahakan tugas-tugasnya.
 Menurut R. Abdoel Djamali hukum administrasi negara adalah peraturan hukum yang mengatur
administrasi, yaitu hubungan anatara warga dan pemerintahannya yang menjadi sebab sampai
negara itu berfungsi.
 Menurut L.J Van Apeldoorn hukum administrasi negara adalah peraturan-peraturan yang harus
diperhatikan oleh para pendukung kekuasaan pemerintahan yang memegang tugas pemerintahan
dalam menjalankan kewajiban pemerintahan.
 Objek Administrasi :
1. Administrasi yang berobjek kenegaraan
2. Administrasi yang berobjek privat
3. Administrasi yang berobjek internasional

 Sumber-Sumber HAN Positif :


1. Undang-Undang
2. Kebiasaan
3. Yurisprudensi
4. Traktat
5. Doktrin
 Asas- Asas Pelaksanaan HAN :
1. Asas-asas mengenai prosedur pengambilan keputusan
2. Asas mengenai kebenaran fakta yang dipakai sebagai dasar untik membuat keputusan

 Syarat-Syarat Pelaksanaan HAN :


1. Efektivitas
2. Legitimasi
3. Yuridiktas
4. Legalitas
5. Moralitas
6. Efisiensi wajib dikerjakan seoptimal mungkin
7. Teknik dan Teknologi
ASAS-ASAS HUKUM AGRARIA
 Pengertian : Menurut Tjitrosoedibjo Soebekti hukum agraria adalah keseluruhan dari pada
ketentuan-ketentuan baik hukum perdata maupun hukum tata negara maupun hukum tata usaha
negara yang mengatur hubungan-hubungan antara orang termasuk badan hukum dengan bumi,
air dan ruang angkasa dalam wilayah negara dan mengatur pula sewenang-wenang yang bersumber
pada hubungan-hubungan tersebut.

 Asas-Asas Hukum Agraria :


1. Asas Kesatuan
2. Asas Kepentingan Nasional
3. Asas Nasionalisme
4. Asas Manfaat
DAFTAR PUSTAKA

Prakoso, Abiantoro. 2012. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Laksbang


Tim Pengajar Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia, Bahan ajar Pengantar Hukum
Indonesia, FH Universita Jambi, 2018
Ishaq. 2014. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: PT. Radja Grafindo
Imaniyati, Sri Neni dan Panji Adam. 2019. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: PT Sinar Grafika

Anda mungkin juga menyukai