Anda di halaman 1dari 3

NAMA : M SULTHAN ALTHOF FARROS T

NPM : 202210121564
KELAS : DD1
MATA KULIAH : PENGANTAR HUKUM INDONESIA

SOAL

1. Banyak definisi tentang hukum sehingga Van Apeldoren mengatakan sulit mendefinisikan
hukum. Sebut dan Jelaskan definisi tentang hukum yang anda ketahui.
2. Sebut dan jelaskan tujuan mempelajari pengantar hukum Indonesia
3. Suatu hal pundamental yang harus dipahaami dalam belajar Pengantar Hukum Indonesia
adalah unsur-unsur dari hukum. Sebut dan jelaskan unsur-unsur dari hukum.
4. Memahami asas-asas hukum merupakan suatu keharusan bagi seorang penekun ilmu hukum.
Sebutkan dan jelaskan asas-asas hukum yang saudara ketahui dan apa manfaat
memahami asas-asas hukum dalam memecahkan masalah hukum.
5. Sebut dan jelaskan sumber-sumber hukum perdata dan ruang lingkup hukum perdata

Jawaban :

1. Lambertus Johannes van Apeldoorn


Pengertian hukum menurut van Apeldoorn adalah suatu gejala sosial, tidak ada masyarakat yang
tidak mengenal hukum.
Maka, hukum menjadi suatu aspek dari kebudayaan seperti agama, kesusilaan, adat istiadat, dan
kebiasaan (norma).
Immanuel Kant
Pengertian hukum menurut Immanuel Kant adalah keseluruhan syarat berkehendak bebas dari
orang untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, dengan mengikuti
peraturan tentang kemerdekaan.
Aristoteles
Menurut Aristoteles, hukum adalah kumpulan yang bersifat teratur namun mengikat dan
menghakimi masyarakat.
2. Tujuan mempelajari pengantar hukum Indonesia adalah agar mengerti dan memahami
sistematika dan susunan hukumyang berlaku di Indonesia termasuk mempertahankan,
memelihara, dan melaksanakan tata tertib di kalangan anggota masyarakat dan peraturan-
peraturan yang diadakan oleh negara.
3. Unsur Unsur Hukum

 Hukum mengenai tingkah laku, yaitu suatu hukum yang memegang tingkah laku
manusia. Hal ini bertujuan untuk mengatur tingkah laku manusia menjadi baik dan benar.
Jika ada manusia yang melanggar aturan ini akan merasa malu
 Hukum yang dibuat oleh lembaga, yaitu hukum yang dibuat oleh pemerintah negara. Hal
ini bertujuan untuk memberikan ketertiban manusia dalam bermasyarakat. Hukum dibuat
oleh lembaga DPR
 Hukum yang bersifat memaksa, yaitu suatu hukum yang harus ditaati oleh seluruh
golongan. Hal ini bertujuan untuk memberikan aturan di masyarakat. Hukum ini
dilakukan tidak ada yang terkeceuali dan tidak memandang ras, suku, dan agama
 Hukum memiliki sanksi, yaitu suatu orang yang melanggar hukum, maka akan
mendapatkan sanksi. Hal ini bertujuan untuk seirang pelanggar tidak akan mengulangi
lagi

4. 1. Asas Teritorial
Menurut azas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di
wilayahnya dan terhadap semua barang atau orang yang berada diwilayah tersebut, berlaku
hukum asing (internasional) sepenuhnya.

2. Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya, menurut asa ini setiap
negara di manapun juga dia berada tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya, Asas ini
mempunyai kekuatan extritorial, artinya hukum negera tersebut tetap berlaku juga bagi warga
negaranya, walaupun ia berada di negara asing.

3. Asas Kepentingan Umum


Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalan
kehidupan masyarakat, dalam hal ini negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan
peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum, jadi hukum tidak terikat pada batas batas
wilayah suatu negara. 

Asas hukum secara umum berfungsi sebagai kerangka dasar dalam


terbentuknya peraturan-peraturan konkrit. Untuk mempersempit fungsi asas hukum tersebut,
maka asas dapat digolongkan berdasarkan jenisnya.
5. sumber sumber hukum  KUHperdata ,traktat, yaurisprudensi, dan kebiasaan. Dari
keempat sumber tersebut dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu sumber hukum perdata tertulis
dan tidak tertulis. Yang di maksud dengan sumber hukum perdatatertulis yaitu tempat
ditemukannya kaidah-kaidah hukum perdata yang berasal dari sumber tertulis.

Untuk mengetahui ruang lingkup hukum perdata maka dapat mengacu pada pendapat para ahli
hukum (doktrin) maupun sistematika pengaturan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUH Perdata).

Anda mungkin juga menyukai