Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN HUKUM DAN SUMBER-


SUMBER HUKUM
(Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar hukum
Indonesia)

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Siti Afiyah, S,H. M,H

Oleh kelompok:
1. Meiya Putri Aisty anam (23011017)
2. Siti Fadhilah (23011036)
3. Nova Safiti (23011041)
4. Devy Makkatul Qirom

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM


LAMONGAN
FAKULTAS HUKU
PRODI ILMU HUKUM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga kami


dapat menyusun makalah yang berjudul “Pengertian Hukum dan Sumber-
Sumber Hukum”. Dengan menyelesaikan makalah ini semoga dapat
berguna bagi para pembaca, serta temen-teman sekalian. Hukum adalah
peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang di buat oleh badan-
badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-
peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman
tertentu. Dengan demikian semoga makalah ini dapat berguna bagi para
mahasiswa dalam kelancaran proses belajarnya.

Lamongan, 04 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
B. Pengertian Sumber-sumber Hukum
C. Macam-macam hukum
D. Macam-macam sumber hukum
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat manusia sehingga di dalam masyarakat selalu ada sistem hukum, ada
masyarakat ada norma hukum (ubi societas ibi ius). Hal tersebut dimaksudkan
oleh Cicero bahwa tata hukum harus mengacu pada penghormatan dan
perlindungan bagi keluhuran martabat manusia. Hukum berupaya menjaga dan
mengatur keseimbangan antara kepentingan atau hasrat individu yang egoistis dan
kepentingan bersama agar tidak terjadi konflik. Kehadiran hukum justru mau
menegakkan keseimbangan perlakuan antara hak perorangan dan hak bersama.
Oleh karena itu, secara hakiki hukum haruslah pasti dan adil sehingga dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Hal tersebut menunjukkan pada hakikatnya para penegak hukum (Hakim,
Komisi Pemberantas Korupsi, Jaksa, Notaris, dan Polisi) adalah pembela
kebenaran dan keadilan sehingga para penegak hukum harus menjalankan dengan
itikad baik dan ikhlas, sehingga profesi hukum merupakan profesi terhormat dan
luhur (officium nobile). Oleh karena mulia dan terhormat, profesional hukum
sudah semestinya merasakan profesi ini sebagai pilihan dan sekaligus panggilan
hidupnya untuk melayani sesama di bidang hukum. Akan tetapi, ironisnya para
profesi hukum kurang memiliki kesadaran dan kepedulian sosial. Hal ini dapat
dilihat para pakar hukum menjadi orang-orang sewaan yang dibayar mahal oleh
kliennya, pelayanan hanya diberikan kepada orang-orang yang berdiut saja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yang akan di
bahas adalah:
1. Apa itu pengertian Hukum?
2. Sebutkan macam-macam Hukum?
3. Apakah pengertian Sumber Hukum?
4. Jelaskan macam-macam Sumber Hukum?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
Agar mahasiswanya dapat mengetahui
- Sumber Hukum Di Indonesia itu sangat penting untuk membangun Negara
ini menjadi maju
- Dan dapat di pelajari dan pemberian dorongan untuk para masyarakat di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Hukum Secara Umum

Sebelum memulai pembahasan mengenai pengertian sumber hukum ada


baiknya kita juga mengetahui tentang hukum itu sendiri secara umum yang dapat
kalian ketahui berikut ini!

Kata hukum berasal dari bahasa arab al-hukmu yang berarti penghakiman,
ketetapan, ketertiban, pemerintahan, kekuasaan dan hukuman.Para ahli dan
sarjana hukum mencoba memberikan definisi atau pengertian hukum, namun
belum ada ahli atau sarjana hukum yang mampu memberikan pengertian hukum
yang dapat diterima oleh semua pihak. Pada gilirannya, tidak adanya definisi
hukum yang diterima oleh semua ahli dan ahli hukum mengubah masalah definisi
hukum dalam kaitannya dengan perbedaan pendapat, apakah mungkin untuk
mendefinisikan hukum, atau mungkinkah membuat definisi hukum? Kemudian
berkembang lagi menjadi: Apakah kita perlu mendefinisikan hukum?

Hukum adalah kumpulan aturan yang terdiri dari norma dan sanksi.
Hukum sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia dan merupakan sistem
terpenting dalam penyelenggaraan kepolisian dalam rangkaian kekuasaan
kepolisian, karena seluruh kehidupan manusia dibatasi oleh hukum.

Hukum mengatur dalam banyak hal sanksi atas penyalahgunaan kekuasaan


di bidang politik, ekonomi dan sosial dan bertindak sebagai mediator utama dalam
hubungan sosial antara masyarakat terhadap pelanggaran hak-hak individu dalam
kasus perdata dan pidana yang mencari cara negara untuk mengadili. Para pelaku.
Pelanggaran hukum publik.
Hukum administrasi digunakan untuk mengadili suatu pemerintahan,
sedangkan hukum internasional mengatur hal-hal antara negara-negara merdeka
yang berkaitan dengan bisnis, lingkungan, peraturan atau aksi militer. Filsuf
Aristoteles berkata: “Suatu aturan hukum akan jauh lebih baik daripada aturan
tiraniKetiadaan definisi hukum jelas menjadi kendala bagi mereka yang hanya
ingin belajar hukum. Tentunya sebelum mulai mempelajari apa itu hukum dalam
berbagai aspeknya, diperlukan suatu pemahaman pendahuluan, atau pengertian
tentang hukum secara umum. Bagi orang awam, arti hukum tidak begitu penting.
Yang lebih penting adalah penegakan masyarakat dan perlindungan hukum. Tentu
saja, jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang hukum, Anda perlu
mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum.Secara umum, susunan kata dari
definisi hukum sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur sebagai berikut:

 Hukum mengatur tingkah laku atau kegiatan orang-orang dalam


masyarakat. Aturan berisi hal berupa perintah dan larangan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Hal ini bertujuan untuk
mengatur perilaku masyarakat sedemikian rupa sehingga tidak
melanggar atau merugikan kepentingan umum.
 Peraturan hukum ditentukan oleh lembaga atau otoritas yang
berwenang. Peraturan perundang-undangan tidak dibuat oleh setiap
orang, melainkan oleh lembaga atau badan yang memiliki kekuasaan
untuk menetapkan peraturan yang mengikat masyarakat luas.
 Penegakan hukum itu wajib. Hukum tidak dibuat untuk dilanggar,
tetapi dibuat untuk dipatuhi. Untuk memenuhinya, juga dibentuk
aparatur yang berwenang untuk mengontrol dan memenuhinya
bahkan dalam hal tindakan represif. Namun, ada juga standar hukum
opsional/tambahan.
 Hukum memberikan sanksi, dan setiap pelanggaran atau tindakan
melawan hukum akan dikenakan hukuman yang berat. Sanksi juga
sudah diatur dalam undang-undang
Macam-macam hukum
A.Berdasarkan bentuknya, hukum terbagi menjadi dua, yakni hukum
tertulis dan tidak tertulis:

 Hukum tertulis ialah hukum yang dicantumkan atau ditulis dalam


perundang-undangan. Contohnya, hukum pidana yang dituliskan dalam
KUHP pidana dan hukum perdata yang dituliskan dalam KUHP perdata.
 Hukum tidak tertulis ialah hukum yang tidak tercantum dalam perundang-
undangan atau hukum kebiasaan yang masih dijunjung tinggi dalam
keyakinan masyarakat. Meski hukum tersebut tidak tercantum, masih
berlaku serta masih ditaati seperti halnya peraturan perundangan.
Contohnya, hukum kebiasaan/adat suatu daerah atau masyarakat tidak
dicantumkan dalam perundang-undangan, namun tetap dipatuhi oleh
daerahnya.

B.Berdasarkan sumbernya, hukum terbagi menjadi lima macam,


yaitu hukum undang-undang, kebiasaan/adat, traktat, jurisprudensi,
doktrin.

 Hukum undang-undang ialah hukum yang tercantum di dalam


peraturan perundang-undangan.
 Hukum adat ialah hukum yang berada dalam peraturan-peraturan
adat.
 Hukum traktat ialah hukum yang dibentuk karena adanya suatu
perjanjian negara-negara yang terlibat di dalamnya.
 Hukum jurisprudensi ialah hukum yang terbentuk karena adanya
keputusan dari hakim.
 Hukum doktrin adalah hukum yang terbentuk dari pendapat
beberapa ahli hukum yang terkenal karena pengetahuannya.
C.Berdasarkan waktu berlakunya, hukum terbagi menjadi, tiga yaitu
Ius constitutum, Ius constituendum, dan Hukum asasi.

 Ius constitutum merupakan hukum positif yang berlaku saat ini


bagi suatu masyarakat dalam suatu daerah tertentu.
 Ius constituendum merupakan hukum yang berlaku untuk masa
yang akan datang.
 Hukum asasi merupakan hukum alam yang berlaku di manapun.

D.Berdasarkan tempatnya, hukum terbagi menjadi tiga, yaitu hukum


nasional, hukum internasional, dan hukum asing.

 Hukum nasional ialah hukum yang hanya berlaku di dalam suatu


negara dan tidak berlaku di negara lain.
 Hukum internasional ialah hukum yang mengatur hubungan antara
negara-negara di berbagai penjuru dunia.
 Hukum asing ialah hukum yang berlaku di negara asing.

E.Berdasarkan sifatnya, hukum terbagi menjadi dua, yakni:

 Hukum yang memaksa, merupakan hukum yang memiliki paksaan


secara mutlak dalam keadaan apa pun.
 Hukum yang mengatur, merupakan hukum yang dapat
dikesampingkan atau diabaikan jika pihak-pihak yang
bersangkutan sudah membuat/memiliki peraturan sendiri.
Pengertian Sumber Hukum
Menurut R. Suroso dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum (2005:117-
118)

Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang


mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. Yang dimaksud
dengan segala sesuatu adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya
hukum, faktor-faktor yang merupakan sumber kekuatan berlakunya hukum secara
formal artinya dari mana hukum itu dapat ditemukan , dari mana asal mulanya
hukum di mana hukum dapat dicari atau hakim menemukan hukum, sehingga
dasar putusannya dapat diketahui bahwa suatu peraturan tertentu mempunyai
kekuatan mengikat atau berlaku dan lain sebagainya.

Menurut Ilhami Bisri dalam bukuya Sistem Hukum Indonesia (2004:6)


sumber hukum adalah segala sesuatu yang memiliki sifat normatif yang dapat
dijadikan tempat berpijak bagi atau tempat memperoleh informasi tentang system
hukum yang berlaku di Indonesia.

Dalam bukunya Pengantar Hukum dan Tata Hukum Indonesia, CST


Kansil menjelaskan bahwa sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat
menimbulkan aturan yang memaksa, yaitu aturan yang jika dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang berat dan nyata. Sementara itu, Bagir Manan
menyatakan bahwa sumber hukum adalah sesuatu yang memerlukan kehati-hatian
dalam penyusunan kata agar tidak menimbulkan kesalahan, apalagi menipu.

Jadi sumber hukum adalah tempat terlihatnya perwujudan hukum yang


mempunyai kekuatan mengikat. Maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi hukum, seperti di mana hukum itu berada dan dengan standar apa
hukum itu didasarkan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa sumber hukum adalah


semua tulisan, dokumen, manuskrip, dan lain-lain, yang digunakan suatu bangsa
sebagai pedoman hidup pada waktu tertentu. Dengan demikian, sumber hukum
dapat diartikan sebagai bahan atau dasar yang memuat hukum dibuat dan
dibentuk, proses pembuatan hukum, dan wujud hukum itu dilihat, diraba dan
dirasa.

Menurut buku Pengantar Hukum Indonesia karya Rahman Amin


(2019), sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat membentuk negara
hukum dan tempat di mana negara hukum itu berada. Dari sumber hukum inilah
lahir peraturan-peraturan yang bersifat wajib dan mengikat. Ketika aturan
dilanggar, hukuman berat dan nyata dijatuhkan kepada pelanggar.

Menurut R. Suroso dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum (2005:117), Prof Dr.
Sudikno SH, dalam bukunya mengenal hukum (1982:62) sumber hukum itu
sendiri digunakan dalam beberapa arti seperti:

1. Sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan


permulaan hukum misalnya kehendak Tuhan, akal manusia,
jiwa, bangsa dan sebagainya
2. Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan
kepada hukum yang berlaku sekarang. Misalnya Hukum
Perancis, Hukum Romawi
3. Sebagai sumber berlakunya , yang memberi kekuatan,
berlaku secara formal kepada peraturan
4. Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum,
misalnya dokumen, undang-undang
5. Sebagai sumber terjadinya hukum sumber yang
menimbulkan hukum
Macam-macam sumber hukum menurut pendapat berbagai
pakar Hukum

Mengenai macam-macam sumber Hukum Sudikno menyebutkan (1986 :


63) :

1. Algra membagi sumber hukum dalam sumber hukum materiil

dan sumber hukum formil.

 Sumber hukum materiil ialah tempat dari mana materi hukum itu diambil.
 Sumber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum misalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan
politik, situasi sosial ekonomi, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan),
hasil penelitian ilmiah (kriminologi, lalu-lintas), perkembangan
internasional, keadaan geografis. Ini semuanya merupakan obyek studi
penting bagi sosiologi hukum.
 Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber dari mana suatu
peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau
cara yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku secara formal.Yang
diakui umum sebagai sumber hukum formil ialah undang- undang,
perjanjian antar negara, yurisprudensi dan kebiasaan.

2. van Apeldoorn dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum ter- jemahan Mr.
Octarid Sadino. Penerbit Noor Komala tahun 1954 halaman 72, membedakan
empat macam sumber hukum yaitu :

1) Sumber hukum dalam arti historis, yaitu tempat kita dapat menemukan
hukumnya dalam sejarah atau dari segi historis. Sumber hukum dalam arti
historis ini dibagi lebih lanjut menjadi dua, yaitu :
a) Sumber hukum yang merupakan tempat dapat dike- temukan atau
dikenalnya hukum secara historis, dokumen- dokumen kuno, lontar dan
sebagainya.

b) Sumber hukum yang merupakan tempat pembentukan undang-undang


mengambil bahannya.

2) Sumber hukum dalam arti sosiologis (teleologis) meru- pakan faktor-


faktor yang menentukan isi hukum positif, seperti misalnya keadaan agama,
pandangan agama dan sebagainya.

3) Sumber hukum dalam arti filosofis, yang dibagi lebih lanjut

menjadi dua :

a. Sumber isi hukum, di sini ditanyakan isi hukum itu asalnya dari mana. Ada
tiga pandangan yang mencoba menjawab pertanyaan ini yaitu :

 Pandangan teoritis, menurut pandangan ini isi hukum berasal dari


Tuhan.
 Pandangan hukum kodrat, menurut pandangan ini isi hukum berasal
dari akal manusia.
 Pandangan mazhab historis, menurut pandangan ini isi hukum berasal
dari kesadaran hukum.

b. Sumber kekuatan mengikat dari hukum, mengapa hukum mempunyai


kekuatan mengikat, mengapa kita tunduk pada hukum. Kekuatan mengikat
dari kaedah hukum bukan, semata-mata didasarkan pada kekuatan yang
bersifat memaksa, tetapi karena kebanyakan orang di- dorong oleh alasan
kesusilaan atau kepercayaan.

4) Sumber hukum dalam arti formil. Yang dimaksudkan ialah sumber dilihat
dari cara terjadinya hukum positif meru- pakan fakta yang menimbulkan
hukum yang berlaku yang mengikat hakim dan penduduk. Isinya timbul dari
kesadaran rakyat. Agar dapat berupa peraturan tentang tingkah laku harus
dituangkan dalam bentuk undang-undang, kebiasaan dan traktat atau
perjanjian antar negara.

Van Apeldoorn menyebutkan perjanjian, yurisprudensi dan ajaran hukum


atau doktrin sebagai faktor-faktor yang membantu pembentukan hukum,
sedangkan Lemaire menyebutkan yuris- prudensi, kesadaran hukum dan ilmu
hukum sebagai determinan bagi pembentukan hukum.

3. Achmad Sanusi (1977: 34) membagi sumber hukum dua kelompok yaitu:
menjadi:

1) Sumber hukum normal, yang dibaginya lebih lanjut menjadi:

a. Sumber hukum normal yang langsung atas pengakuan undang-undang


yaitu :

 Undang-undang.
 Perjanjian antar negara.
 Kebiasaan.

b. Sumber hukum normal yang tidak langsung atas peng- akuan undang-
undang yaitu:

 Perjanjian.
 Doktrin.
 Yurisprudensi.

2) Sumber hukum abnormal, yaitu :

 Proklamasi.
 Revolusi.
 Coup d'etat.

4. Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 menggunakan istilah sumber tertib


hukum yaitu:
1. Pancasila.
2. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
3. Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
4. Undang-Undang Dasar.
5. Surat Perintah 11 Maret 1966.

5. Sumber hukum filosofis idiologis dan sumber hukum yuridis.

Sumber hukum itu dapat dibagi dalam (Marhaenis 1981 buku I: 146):

1) Sumber hukum filosofis idiologis ialah sumber hukum yang dilihat dari
kepentingan individu, nasional atau internasional, sesuai dengan falsafah dan
idiologi (way of life) yang dianut di suatu negara misalnya:

a. Di negara blok Barat (Amerika, Inggris, Belanda, Jerman Barat, Perancis,


Belgia) sumber hukumnya liberalisme dan individu.

b. Di negara Tirai Besi (dulu) dan Tirai Bambu (Uni Soviet, RRC,
Chekoslowakia), ialah Komunisme, historis materialisme yang diterapkan dengan
paham Leninisme, Maoisme, Titoisme.

c. Di negara kita R.I. sumber filosofis idiologisnya adalah Panca Sila.

2) Sumber hukum segi yuridis merupakan penerapan dan penjabaran langsung


dari sumber hukum segi filosofis idiologis yang diadakan pembedaan antara
sumber hukum formal dan sumber hukum materiil:

a. Sumber hukum materiil ialah sumber hukum yang dilihat dari segi isinya
misalnya:

(1) KUH Pidana segi materiilnya ialah mengatur tentang pidana umum, kejahatan
dan pelanggaran.

(2) KUH Perdata dari sei materilnya mengatur tentang masalah orang sebagai
subyek hukum, barang sebagai obyek hukum, perikatan, perjanjian, pem- buktian
dan kadaluarsa.
b. Sumber hukum formal adalah sumber hukum dilihat dari segi yuridis dalam
arti formal yaitu sumber hukum dari segi bentuknya yang lazimnya terdiri dari :

1. Undang-undang.
2. Kebiasaan.
3. Traktat.
4. Yuriprudensi.
5. Doktrin.

BAB III

PENUTUP
2.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai