Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBIDANGAN HUKUM

Dosen Pegampu : Lailatus Sururiyah, S.H.,M.A

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. Nabila Husna (2206200639p)

2.Munawir sya’bani sitepu (2306200577)

3.Raihan yulianda putra (2306200581)


4.

PROGRAM STUDI PENGANTAR ILMU HUKUM (PIH)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah tentang “PEMBIDANGAN HUKUM” Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,8 Oktober 2023

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................1

Daftar isi..................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang..................................................................................................3

1.2.Rumusan masalah.............................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1.Pembidangan Hukum Berdasarkan Bentuknya................................................6

2.2.Pembidangan Hukum Berdasarkan Hal Yang Diatur......................................8

2.3.Contoh Hukum publik....................................................................................10

2.4. Contoh Hukum privat....................................................................................13

2.5. Pembidangan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankan.........................14

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................16

DAFTAR PUSAKA 17

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hukum di Indonesia menganut sistem hukum campuran hukum umum, hukum agama
dan hukum adat mempunyai Kontribusi awal terhadap Pengembangan Hukum di Indonesia
yang terdiri dari sistem hukum Eropa Kontinental (Hukum sipil (sistem hukum). Keseluruhan
hukum tersebut dimuat dan diatur dalam Peraturan perundang-undangan
Indonesia di Indonesia. Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat manusia sehingga di dalam masyarakat selalu ada sistem hukum, ada
masyarakat ada norma hukum (ubi societas ibi ius). Hal tersebut dimaksudkan oleh Cicero
bahwa tata hukum harus mengacu pada penghormatan dan perlindungan bagi keluhuran
martabat manusia. Hukum berupaya menjaga dan mengatur keseimbangan antara
kepentingan atau hasrat individu yang egoistis dan kepentingan bersama agar tidak terjadi
konflik. Kehadiran hukum justru mau menegakkan keseimbangan perlakuan antara hak
perorangan dan hak bersama. Oleh karena itu, secara hakiki hukum haruslah pasti dan adil
sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hukum yang berlaku di Indonesia memiliki
beberapa sumber yang sebelum merdeka sudah berlaku, antara lain hukum yang bersumber
dari agama, hukum yang bersumber dari adat atau kebiasaan dan hukum yang bersumber dari
negara lain yang menjajah Indonesia. Ketiga sumber hukum tersebut sangat erat kaitannya
dan tidk dapat dipisahkan satu dengan lain, karena apabila hukum negara ditegakkan di
wilayah yang sangat menjunjung tinggi hukum adat maka keberadaan hukum itu sendiri akan
berbenturan dengan masyarakat. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan tujuan hukum itu
sendiri yaitu menciptakan mengatur dan mengarahkan manusia untuk lebih baik.

Dalam hal penegakan hukum ada tujuan yang diharapkan dari adanya penegakan
hukum, menurut Gustav Radbruch hukum ditegakkan bertujuanan agar tercapainya kepastian
hukum, keadilan hukum dan kemanfaatan hukum terhadap para pihak . Hal ini sudah sesuai
dengan pembukaan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan juga
Pancasila pada sila ke dua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab “hal ini
menunjukkan bahwa penegakan hukum juga harus terpenuhinya rasa keadilan dan
kemanusiaan bagi para pihak yang sedang menjalankan proses penegakan hukum baik itu
korban maupun pelaku. Penegakan hukum yang efektif menurut Lawrance M. Friedman ada
tiga elemen antara lain substansi hukum, struktur hukum dan kultur atau budaya masyarakat.

3
Substansi hukum berisi tentang peraturan dan undang undang yang digunakan untuk menjerat
pelaku kejahatan. Struktur hukum berisi lembaga lembaga yang berwenang untuk
melaksanakan peraturan dan undang undang yang tentunya harus memiliki sumber daya
manusia yang baik. Kultur atau Budaya Masyarakat mengandung arti sikap dan perilaku
masyarakat terhadap adanya hukum yang ditegakkan di masyarakat, apakah masyarakat
tersebut tergolong masyarakat yang patuh hukum atau tidak.

Secara teoretis, tata hukum pada dilihat dari kepentingan yang diatur itu terbagi atas
hukum publik dan hukum perdata. Hukum perdata dan Hukum pidana di Indonesia umumnya
berbasis pada sistem hukum Eropa, khususnya hukum Romawi-Belanda, karena aspek
sejarah Indonesia yang merupakan bekas wilayah jajahan Belanda yang bernama Hindia
Belanda (Nederlandsch-Indie) selama ratusan memberi pengaruh atas sistem peradilan di
Indonesia. Sementara itu, hukum agama, terutama Syariat Islam, juga diterapkan hingga taraf
tertentu dalam hukum positif di Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia
menganut agama Islam. Hukum syariat Islam di Indonesia umumnya hanya mengikat pada
umat Muslim dan lebih banyak mengatur aspek-aspek hukum perdata, seperti dalam bidang
perkawinan, kekeluargaan, dan warisan. Selain itu, Indonesia juga menganut sistem hukum
adat, hukum umum yang dimuat dalam perundang-undangan atau yurisprudensi, yang
merupakan bentuk hukum tertulis dari aturan-aturan masyarakat dan adat, budaya setempat
yang ada di wilayah Indonesia.Sementara dari segi fungsinnya, tta hukum itu terbaginatas
hukum materil dan hukum formil. Di dalam Undang undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 Bab 1 Pasal 1 ayat (3) dijelaskan bahwa

“Negara Indonesia adalah Negara Hukum “, hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang
terjadi di Indonesia baik yang berhubungan dengan negara ataupun masyarakatnya diatur
sesuai peraturan hukum yang berlaku. Hal ini dirumuskan untuk membatasi hak dan
kewajiban masyarakat terhadap masyarakat dan masyarakat terhadap negara agar terjaminnya
rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia. Definisi hukum terlalu luas sehingga orang tidak
dapat membuat definisi singkat yang meliputi segala-galanya, namun hukum dapat dibagi
menjadi beberapa golongan menurut asas pembagian. Pembidangan menurut bahasa adalah
proses atau cara pengelompokan berdasarkan lapangan (lingkungan, pekerjaan, pengetahuan,
dsb) yang sama, dan pemisahan atas bidang- bidang lainnya, Istillah lain dari Pembidangan
Hukum adalah Klasifikasi Hukum, Lapangan Hukum, Penggolagan Hukum. Sedangkan
Hukum itu sendiri menurut bahasa adalah peraturan atau adat yanag secara resmi dianggap

4
mengikat yang dikukuhkan oleh pemerintah/penguasa untuk mengatur kehidupan di
masyarakat.

Hukum demikian luasnya, sehingga untuk mempermudah mempelajari selain


memahami unsur-unsur, juga dapat dilakukan dengan memahami pembidangan.
Pembidangan ini diusahakan unduk mengadakan penggolongan hukum atau kategori
berdasarkan beberapa ukuran, agar dapat diperoleh suatu pengertian yang lebih baik serta
lebih mudah dalam menemukan dan menerapkan hukum. Apabila dibuat dalam bentuk
bagan. Antara lain seperti Hukum Menurut sumbernya, Hukum menurut bentuknya, Hukum
menurut tempat berlakunnya, Hukum menurut waktu berlakunnya, Hukum menurut cara
mempertahannya, Hukum menurut sifatnya, Hukum menurut wujudnya, Hukum menurut
isinnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk pembidangan hukum di indonesia?


2. Apa saja hal yang diatur dalam pembidangan hukum?
3. Bagaimana cara mempertahankan pembidangan hukum?
4. Bagaimana dasar tempat berlakunnya pembidangan hukum?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembidangan Hukum Berdasarkan Bentuknya

Pembidangan Hukum di Indonesia dibagi menurut bentuk, isi, sifat, sumber, wujud, tempat
berlakunnya, cara mempertahankan dan cara pembentukannya,

2.1.1Hukum Tertulis

Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan dalam berbagai
peraturan perundang-undangan secara tertulis.

Contohnya sebagai berikut :

Konstitusi

Jenis hukum tertulis yang pertama adalah konstitusi. Konstitusi adalah hukum dasar suatu
negara yang menetapkan struktur pemerintahan, hak-hak dan kewajiban warga negara,
dan prinsip-prinsip dasar yang mengatur sistem hukum dan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Undang-Undang (Legislatif)

Jenis hukum tertulis yang kedua adalah undang-undang (legislatif). Undang-undang


dibuat oleh lembaga legislatif, seperti parlemen atau kongres, dan merupakan peraturan
hukum tertinggi yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Undang-undang mengatur
topik seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum tenaga kerja, hukum lingkungan, dan
sebagainya.

Peraturan Pemerintah:

Jenis hukum tertulis yang ketiga adalah peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah, juga
dikenal sebagai peraturan eksekutif atau peraturan administratif, dikeluarkan oleh
pemerintah eksekutif dalam melaksanakan kekuasaan mereka yang diatur oleh undang-

6
undang. Peraturan pemerintah menjabarkan dan mengatur detail teknis dari undang-
undang yang lebih umum.

Peraturan Daerah:

Jenis hukum tertulis yang keempat adalah peraturan daerah. Peraturan daerah, juga
dikenal sebagai peraturan lokal atau peraturan kabupaten/kota, dikeluarkan oleh
pemerintah daerah untuk mengatur masalah yang lebih khusus dan relevan dengan
wilayah tertentu, seperti peraturan tata ruang, perizinan usaha, dan peraturan lalu lintas.

Perjanjian Internasional

Jenis hukum tertulis yang kelima adalah perjanjian internasional. Perjanjian internasional,
seperti traktat atau perjanjian bilateral, adalah perjanjian tertulis antara dua negara atau
lebih. Perjanjian internasional mengatur hubungan antarnegara, termasuk perdagangan,
keamanan, hak asasi manusia, lingkungan, dan lain-lain.

Putusan Pengadilan

Jenis hukum tertulis yang keenam adalah putusan pengadilan. Putusan pengadilan atau
jurisprudensi juga dapat dianggap sebagai hukum tertulis. Putusan pengadilan yang
signifikan menciptakan preseden hukum yang menjadi acuan dalam kasus serupa di masa
depan. Sistem hukum umum, seperti Inggris dan Amerika Serikat, mengandalkan
preseden hukum sebagai sumber hukum yang penting.

Peraturan Organisasi

Jenis hukum tertulis yang terakhir adalah peraturan organisasi. Peraturan organisasi
adalah peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
atau Uni Eropa (UE) untuk mengatur kegiatan organisasi mereka.

2.1.2Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan dipatuhi,
akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan tumbuh di
kalangan masyarakat tersebut. Contoh hukum tidak tertulis adalah hukum adat, hukum
agama, dan lain-lain. Hukum tidak tertulis merujuk pada aturan yang tidak dibukukan atau

7
diatur di dalam undang-undang yang tertulis. Contoh hukum tidak tertulis di Indonesia seperti
norma dan juga hukum adat.
Bentuk dari norma yang berlaku di Indonesia adalah seperti menghormati orang yang lebih
tua, tidak meludah sembarangan, memberi atau menerima dengan tangan kanan, selalu
berkata jujur dengan orang lain, menghormati kedua orang tua, hingga menjaga hubungan
baik antar umat beragama.
Kemudian seperti yang dikutip dari buku Ilmu Hukum Adat (2020) karya Sri Warjiyati,
bentuk dari hukum adat adalah kebiasaan yang pada umumnya harus berlaku dalam
masyarakat suatu adat tertentu. Misalnya adat Jawa, maka yang dimaksud adalah kebiasaan
berperilaku dalam masyarakat Jawa seperti menundukkan badan ketika melewati orang yang
lebih tua, menggunakan bahasa halus ketika berbicara dengan orang tua, dan selalu ramah
kepada orang lain.

2.2 Pembidangan Hukum Berdasarkan Hal Yang Diatur


Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan isinya, yakni hukum publik dan hukum privat. Berikut
adalah penjelasan penggolongan hukum menurut isinya :
 Hukum Publik (Hukum Negara)
Hukum publik atau disebut juga hukum negara, adalah jenis hukum yang mengatur hubungan
antara negara dengan individu atau warga negaranya. Hukum publik umumnya menyangkut
tentang kepentingan umum atau publik dalam ruang lingkup masyarakat.

1. Subjek Hukum

 Hukum publik mengatur hubungan antara individu atau entitas swasta dengan
pemerintah atau negara.

 Hubungan hukum dalam hukum publik terjadi antara individu atau entitas swasta
dengan pemerintah sebagai otoritas publik.

8
2. Tujuan Hukum

 Tujuan utama hukum publik adalah menjaga ketertiban umum, keadilan sosial, dan
kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

 Hukum publik bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan perilaku pemerintah


serta melindungi hak-hak warga negara.

3. Penegakan Hukum

 Penegakan hukum dalam hukum publik melibatkan penuntutan pelanggaran hukum


pidana atau administratif oleh pemerintah terhadap individu atau entitas swasta.

 Pemerintah memiliki kewenangan untuk menyelidiki dan mengadili tindak pidana


serta melaksanakan sanksi terhadap pelanggar hukum.

4. Sumber Hukum

 Sumber hukum publik meliputi konstitusi, undang-undang, peraturan pemerintah, dan


kebijakan publik.

 Hukum publik berfokus pada pengaturan pemerintahan, hak-hak warga negara, tindak
pidana, hukum lingkungan, hukum administrasi, dan aspek hukum yang berkaitan
dengan otoritas.

Hukum publik dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :


 Hukum Pidana, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait pelanggaran dan
kejahatan, serta memuat larangan dan sanksi.
 Hukum Tata Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan antara
negara dengan bagian-bagiannya.
 Hukum Tata Usaha Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur tentang tugas
dan kewajiban para pejabat negara secara administratif.

9
 Hukum Internasional, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan antar
negara, seperti hukum perjanjian internasional, hukum perang internasional, dan
sejenisnya.
 Hukum Privat (Hukum Sipil)

2.3 Contoh Hukum Publik

1. Hukum Konstitusi atau Hukum Tata Negara

Salah satu komponen utama hukum publik adalah hukum konstitusi. Seperti hukum
eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang mengatur dasar-dasar penyelenggaraan negara
Termasuk di dalamnya struktur pemerintahan, hak-hak dasar warga negara, pembagian
kewenangan antara cabang-cabang pemerintahan, dan perlindungan hak-hak dasar individu.

2. Hukum Pidana

Hukum pidana adalah bagian penting dari hukum publik yang mengatur tindak pidana,
penuntutan pelaku kejahatan, dan hukuman yang diberikan kepada mereka jika terbukti
bersalah. Hukum pidana mencakup pengaturan hukum mengenai pembunuhan, pencurian,
penipuan, narkotika, dan tindakan kriminal lainnya.

3. Hukum Administrasi atau Hukum Tata Usaha Negara

Hukum administrasi adalah cabang hukum publik yang mengatur hubungan antara individu
atau perusahaan dengan pemerintah dalam konteks administratif. Mencakup perizinan,
peraturan pemerintah, prosedur administratif, dan tindakan administratif yang diambil oleh
otoritas pemerintah.

10
4. Hukum Lingkungan

Contoh hukum publik juga mencakup hukum lingkungan yang mengatur perlindungan
lingkungan alam, regulasi polusi, pelestarian sumber daya alam, dan upaya-upaya untuk
menjaga ekosistem yang sehat.

5. Hukum Kepailitan (Bankruptcy Law)

Hukum kepailitan adalah bagian dari hukum publik yang mengatur prosedur kepailitan
perusahaan dan individu yang tidak mampu memenuhi kewajiban finansial mereka.

6. Hukum Pemerintah Daerah

Mencakup hukum yang mengatur pemerintah daerah, termasuk pembagian kewenangan


antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta peraturan dan kebijakan yang berlaku
di tingkat lokal.

7. Hukum Internasional

Hukum internasional adalah aturan untuk hubungan antarnegara di tingkat global yang
berdasarkan perjanjian, prinsip-prinsip umum, dan kebiasaan internasional. Organisasi
internasional seperti PBB memainkan peran penting dalam menjalankan hukum ini. Hukum
privat atau yang disebut juga hukum sipil, adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur
hubungan antara individu satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi.
Jenis hukum privat memfokuskan pada kepentingan perseorangan.

Subjek Hukum

 Hukum privat mengatur hubungan antara individu atau entitas swasta, seperti
perorangan, perusahaan, atau organisasi non-profit.

11
 Hubungan hukum dalam hukum privat terjadi antara individu atau entitas swasta satu
dengan yang lain.

2. Tujuan Hukum

 Tujuan hukum privat adalah melindungi hak-hak dan kepentingan individu serta
menyelesaikan sengketa antara pihak-pihak swasta.

 Hukum privat bertujuan untuk memfasilitasi kesepakatan kontraktual antara pihak


swasta dan memberikan kerangka kerja hukum bagi kehidupan sehari-hari, bisnis, dan
transaksi pribadi.

3. Penegakan Hukum

 Penegakan hukum dalam hukum privat melibatkan penyelesaian sengketa antara


individu atau perusahaan melalui proses peradilan perdata atau arbitrase sipil.

 Individu atau perusahaan yang merasa hak mereka dilanggar dapat mengajukan
gugatan perdata terhadap pihak yang diduga melanggar hak mereka.

4. Sumber Hukum

 Sumber hukum privat meliputi kontrak, hukum perdata, hukum keluarga, dan hukum
bisnis.

 Hukum privat umumnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang berkaitan dengan hak
milik pribadi, kepemilikan, dan hubungan kontraktual antara pihak-pihak swasta.

Hukum privat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :

12
 Hukum Perdata, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar individu
secara umum, misalnya yaitu hukum keluarga, hukum perjanjian, hukum kekayaan,
hukum waris, hukum perkawinan, dan sebagainya.
 Hukum Perniagaan, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar
individu di dalam kegiatan perdagangan, misalnya yaitu hukum jual beli, hutang
utang piutang, hukum mendirikan perusahaan dagang, dan sebagainya.

2.4 Contoh Hukum Privat

1. Perjanjian Kontrak

Sebuah perjanjian kontrak adalah salah satu contoh hukum privat yang paling umum. Ketika
dua pihak atau lebih sepakat untuk melakukan bisnis bersama dan mengikatkan diri mereka
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu, maka mereka telah membentuk kontrak.
Misalnya, perjanjian jual beli rumah, kontrak sewa, atau perjanjian kerja sama bisnis adalah
contoh-contoh perjanjian kontrak dalam hukum privat.

2. Hukum Warisan (Succession Law)

Hukum privat juga mencakup aturan mengenai warisan dan pewarisan harta. Hukum warisan
mencakup pembagian harta benda seseorang setelah meninggal dunia berdasarkan wasiat atau
hukum warisan yang berlaku. Kasus ini sering melibatkan proses hukum untuk menentukan
pewaris dan mengatur pembagian warisan.

3. Hukum Keluarga

Hukum privat mengatur pernikahan, perceraian, hak asuh anak, dan adopsi. Contohnya
adalah proses perceraian di pengadilan, penentuan nafkah anak, atau perselisihan perwalian
anak dalam kasus perceraian.

4. Tanggung Jawab Hukum Perdata (Tort Law)

13
Salah satu contoh hukum privat selanjutnya adalah tanggung jawab hukum perdata. Hukum
ini melibatkan kasus di mana seseorang dianggap bertanggung jawab atas kerugian yang
disebabkan. Termasuk klaim ganti rugi dalam kasus kecelakaan lalu lintas atau cedera
pribadi.

5. Hukum Kepemilikan (Property Law)

Hukum privat juga mengatur hak kepemilikan atas properti. Seperti pembelian, penjualan,
sewa, atau penggunaan tanah dan properti lainnya.

6. Hukum Bisnis (Commercial Law)

Hukum bisnis adalah bagian dari hukum privat yang mengatur hubungan hukum dalam dunia
bisnis. Hukum bisnis mencakup pembentukan perusahaan, perjanjian bisnis, transaksi
komersial, dan tanggung jawab hukum perusahaan.

7. Hukum Hak Cipta dan Merek Dagang

Salah satu contoh hukum privat adalah perlindungan hukum terhadap hak cipta, paten, dan
merek dagang. Seringkali kasus melibatkan hak-hak pemilik intelektual atas karya-karya
mereka.

2.5 Pembidangan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankan

Hukum Materil

Hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur kepentingan dan hubungan-


hubungan yang berwujud perintah-perintah dan larangan-larangan.

Contoh : Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Dagang

Hukum Formal (Hukum Proses atau hukun Acara)

Hukun yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana cara-cara melaksanakan


dan mempertahankan hukum materil atau peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana
14
cara-carannya mengajukan suatu perkara ke muka Pengadilan dan bagaimana cara-caranya
Hakim memberi putusan

Contoh : Hukum Acara Pidana,Hukum Acara Perdata

2.6 Pembidangan Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunnya

HUKUM NASIONAL

Hukum yang berlaku dalam suatu negara

HUKUM INTERNASIONAL

Hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia internasional

HUKUM ASING

Hukum yang berlaku dalam negara lain

HUKUM GEREJA

Kumpulan norma-norma yang ditetapkan oleh Gereja untuk para anggotannya.

15
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Pembidangan hukum adalah pengelompokan/pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam


kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap

Ringkasnya pembidangan hukum adalah sebagai berikut:

a. Bentuknya: tertulis dan tidak tertulis

b. Isinya: privat dan publik

c. Pembidangan hukum berdasarkan cara mempertahankan : hukum materil dan hukum


formal

d. Pembidangan hukum berdasarkan tempat berlakunnya : hukum nasional,hukum


internasional,hukum asing dan hukum gereja

B.SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Maka penulis
mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=Pfq2DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA54&dq=
PEMBIDANGAN+HUKUM+DI+INDONESIA&ots=LDq8MWJL-
F&sig=NgTn8yEN6SeqeXXM27XqHAdnjeA&redir_esc=y#v=onepage&q=PEMBIDANGA
N%20HUKUM%20DI%20INDONESIA&f=false

http://repository.iainkudus.ac.id/6448/1/Pengantar%20Ilmu%20Hukum.pdf

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131042-T%2027413-Penerapan%20pasal-Pendahuluan.pdf

http://repository.unissula.ac.id/12004/2/babI.pdf

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6713977/pengertian-hukum-tidak-tertulis-lengkap-
dengan-contohnya

https://fahum.umsu.ac.id/penggolongan-hukum-di-indonesia/

https://mamikos.com/info/contoh-hukum-privat-dan-hukum-publik-
pljr/#:~:text=Salah%20satu%20contoh%20hukum%20privat%20adalah%20perlindungan%2
0hukum%20terhadap,%2C%20paten%2C%20dan%20merek%20dagang.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_di_Indonesia

17

Anda mungkin juga menyukai