Anda di halaman 1dari 8

Apa itu Hukum ?

hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah.

Tujuan Hukum?

hukum bertujuan untuk mencapai keadilan dan sebagai unsur keadilan.


Artinya hukum diciptakan untuk mencapai keadilan di lingkungan masyarakat. 

Pengantar Ilmu Hukum (Pengertian, Peran, dan Fungsi)

PENGANTAR ILMU HUKUM

Pengantar Ilmu Hukum kerap kali dinamakan "Encyclopedia Hukum" dalam dunia studi hukum, yaitu
matakuliah dasar yang merupakan pengantar (introduction atau inleiding) dalam mempelajari ilmu
hukum. Dapat pula dikatakan bahwa PIH merupakan dasar untuk pelajaran lebih lanjut dalam studi
hukum yang mempelajari pengertian-pengertian dasar, atau gambaran dasar tentang sendi-sendi utama
ilmu hukum.

Istilah Pengantar Ilmu Hukum (yang biasa disingkat PIH) pertama kali lahir dan dipergunakan di
Indonesia sejak berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta tanggal 13 Maret
1946. Istilah Pengantar Ilmu Hukum merupakah terjemahan dari bahasa Belanda Inleiding tot
de Rechtswetenschap yang telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1942, pada saat di Jakarta
didirikan Recht Hoge School.

Istilah Pengantar Ilmu Hukum pada dasarnya mengandung beberapa gambaran, antara lain:

Memberikan suatu pandangan umum secara ringkas mengenai seluruh ilmu pengetahuan
hukum.

Memberikan suatu pandangan mengenai kedudukan ilmu hukum di samping ilmu-ilmu yang
lain.

Menjelaskan mengenai pengertian-pengertian dasar asas dan penggolongan cabang-cabang


hukum.
A. PENGERTIAN PENGANTAR ILMU HUKUM

Beberapa pakar telah mendefinisikan Pengantar Ilmu Hukum diantaranya:

1. Menurut Dr. Soejono Dirjosisworo

PIH sering kali disebut juga ensiklopedia hukum oleh dunia studi hukum yang merupakan
pengantar (introduction atau Inleiding) untuk ilmu pengetahuan hukum. Ilmu pengetahuan
hukum berusaha menjelaskan keadaan, inti, maksud, dan tujuan penting hukum, serta pertalian
antara bagian-bagian tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum

2. Menurut Prof. Dr Ahmad Sanusi

PIH termasuk dalam mata pelajaran dasar  (basis leervak). karena sebagai matapelajaran dasar
itulah maka PIH bukan matapelajaran berpraktik, sehingga jarang sekali diperlukan di dalam
praktik pada jabatan-jabatan negeri maupun swasta. Namun demikian sebagai matapelajaran,
PIH harus dikuasai oleh mereka yang ingin mempelajari cabang-cabang ilmu hukum. Maka dari
itu PIH tidak boleh dianggap kecil nilainya.

3. Menurut Cross

Segala pengetahuan yang mempelajari hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya.
4. Menurut Curzon

Ilmu hukum dalam suatu ilmu pengetahuan yang mencakup dan membicarakan segala hal yang
berhubungan dengan hukum.

5. Menurut Kamus Perpustakaan Hukum

Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama Jurisprudence yang berasal dari
kata "jus" atau "juris" yang artinya hukum atau hak, dan kata "prudence" yang berarti melihat
kedepan atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari ilmu hukum.

6. Menurut Prof. Purbacaraka dan Soerjono Soekamto

Ilmu hukum mencakup ilmu tentang kaidah atau norma, yanitu ilmu yang menelaah hukum
sebagai kaidah dengan dokmatik hukum dan sistematika hukum.

Ilmu tentang pengertian, ilmu tentang pengertian-pengertian hukum sebagai subjek hukum,
peristiwa hukum, dan kejadian hukum.

Ilmu tentang kenyataan yang menyoroti hukum sebagai perilaku dan sikap kita mencakup
sosiologi hukum, antropologi hukum, dan fisiologi hukum

Pengantar Ilmu Hukum memiliki tujuan dan kegunaan untuk menjelaskan tentang keadaan, inti,
dan maksud tujuan dari bagianbagian penting dari hukum, serta pertalian antara berbagai
bagian tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum. Adapun kegunaannya adalah untuk dapat
memahami bagian-bagian atau jenis-jenis ilmu hukum lainnya.

B. Peran dan Fungsi Pengantar Ilmu Hukum

Pengantar Ilmu Hukum bisa dikatakan sebagai pendahuluan yang menjadi dasar seseorang
mempelajari ilmu hukum .

Peran dan fungsi Ilmu Hukum antara lain sebagai berikut:

Memperkenalkan segala masalah yang berhubungan dengan hukum.

Memperkenalkan ilmu hukum yaitu pengetahuan yang mempelajari segala seluk beluk hukum
dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Berusaha untuk menjelaskan tentang keadaan, inti, maksud, dan tujuan dari bagian-bagian
yang penting dari hukum serta bertalian antara berbagai bagian tersebut dengan ilmu
pengetahuan hukum.

Merupakan dasar dalam rangka studi hukum. Tanpa mempelajari ilmu hukum secara tuntas,
tidak akan memperoleh pengertian yang baik tentang berbagai cabang ilmu hukum. Dengan
demikian pengantar ilmu hukum juga dinamakan "basis leervak" atau matakuliah dasar dari
pelajaran hukum.

Mengkualifikasikan mata pelajaran, pendahuluan, pembukaan ke arah ilmu pengetahuan


hukum pada tingkat persiapan.

PIH merupakan suatu mata pelajaran yang menjadi pengantar dan petunjuk bagi siapapun yang
ingin mempelajarai ilmu hukum yang sangat luas ruang lingkupnya.

Kedudukan PIH merupakan dasar bagi pelajaran lanjutan tentang ilmu pengetahuan dari
berbagai bidang hukum. Sedangkan kedudukan PIH dalam kurikulum Fakultas Hukum adalah
sebagai matakuliah keahlian dan keilmuan. 
Oleh karena itu, PIH berfungsi memberikan pengertian-pengertian dasar baik secara garis besar
maupun secara mendalam mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum. Selain itu,
PIH juga berfungsi pedagogis, yakni menumbuhkan sikap adil dan membangkitkan minat untuk
mempelajari hukum dengan penuh kesungguhan

C. Hakikat Pengantar Ilmu Hukum

Hakikat Pengantar Ilmu Hukum diantaranya adalah:

Pengantar Ilmu Hukum adalah suatu mata pelajaran yang menjadi pengantar dan petunjuk bagi
siapapun yang ingin mempelajari ilmu hukum yang ternyata sangat luas ruang lingkupnya. Kita
tidak mungkin memahami berbagai cabang ilmu hukum dengan baik, tanpa menguasai
Pengantar Ilmu Hukum terlebih dahulu.

Sebagai suatu matapelajaran, Pengantar Ilmu Hukum memberikan dan menanamkan


pengertian dasar mengenai arti, permasalahan, dan persoalan-persoalan di bidang hukum
sehingga menjadi mata pelajaran utama yang harus dikuasai oleh kita yang ingin mendalami
ilmu hukum.

Pengantar Ilmu Hukum memberikan gambaran-gambaran dan dasar-dasar yang jelas mengenai
sendi-sensi utama hukum itu sendiri. Berbeda dengan cabang ilmu hukum lainnya, Pengantar
Ilmu Hukum mempunyai cara pendekatan yang khusus dengan jalan memberikan pandangan
tentang hukum secara umum.

Karena Pengantar Ilmu Hukum merupakan mata pelajaran dasar, maka bagi mereka yang ingin
mempelajari ilmu hukum harus menguasai mata pelajaran Pengantar Ilmu Hukum terlebih
dahulu. Tanpa penguasaan Pengantar Ilmu Hukum, kita akan mendapatkan kesulitan atau
kegagalan

D. Kedudukan Ilmu Hukum dengan Ilmu Lainnya.


Membicarakan kedudukan ilmu hukum terhadap ilmu hukum yang lainnya berarti
mempertanyakan apakah ilmu hukum dapat dikatakan sebagai ilmu atau bukan. Para sarjana
hukum sendiri memperdebatkan kedudukan ilmu hukum ini. Untuk lebih mengetahui apakah
ilmu hukum merupakan sebuah ilmu atau bukan, perlu dikaji apa yang menjadikan sesuatu itu
disebut sebagai ilmu.

Menurut B. Arief Sidharta, ilmu menyandang dua makna, yakni sebagai produk dan sebagai
proses. Ilmu sebagai produk adalah pengetahuan yang sudah terkaji kebenarannya dalam
bidang tertentu dan tersusun dalam suatu sistem. Sedang ilmu sebagai proses, menunjukkan
pada kegiatan akal budi manusia untuk memperoleh pengetahuan dibidang tertentu secara
sistematis.

Adapun Barda Nawawi mendeskripsikan bahwa ilmu itu sebagai deskripsi data pengalaman
secara lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan yang dinyatakan dalam rumusan yang
sesederhana mungkin. Ilmu juga selalu dimulai dari suatu yang konkrit atau sesuatu yang dapat
diamati dan bersifat individual atau khusus. 

Selanjutnya dengan kemampuan berfikir yang dapat melampaui batas waktu, ruang dan
statistika; ilmu dapat sampai pada suatu yang abstrak dan bersifat umum. Oleh karena itu, demi
keobjektifan ilmu, orang harus bekerja dengan cara-cara ilmiah. Berdasarkan hal itu, maka salah
satu karakteristik sifat keilmuan adalah bersifat empiris dan rasional.

Mengenai syarat-syarat bahwa sesuatu dapat dikatakan ilmu apabila:

Ilmu harus mempunyai objek kajian

Ilmu harus mempunyai metode

Ilmu harus sistematis

Ilmu harus bersifat universal dan berlaku umum


Dari paparan tentang ilmu tersebut, muncul kelompok sarjana hukum yang meyakini bahwa
ilmu hukum layak disebut sebagai sebuah ilmu, diantaranya adalah Kansil, Satjipto Raharjo,
Utrecht, B. Arief Sidharta, dan A. Hamid Attamimi. Mereka saja masih berselisih apakah ilmu
hukum termasuk monodisipliner atau interdisipliner, ilmu empiris atau ilmu normatif

Akan tetapi muncul pula kelompok yang menyangsikan ilmu hukum sebagai sebuah ilmu, di
antaranya adalah Von Kirchmann, alasannya ialah:

Objek kajian dari ilmu hukum adalah hukum yang hidup diantara bangsa tertentu. Namun ilmu
hukum itu tidak mampu menguasai hukum tersebut karena dengan adanya perkembangan atau
dinamika hukum, akan menjadikan ilmu hukum menjadi studi hukum, akan menjadikan ilmu
hukum menjadi studi hukum dari zaman lampau.

Hukum itu terkait pada positifnya masing-masing. Dengan adanya paksaan atau hukuman,
orang akan mentaati hukum, tidak peduli hukumitu baik atau buruk. Dalam lapangan ilmu lain,
pemaksaan itu tidak ada.

Keterikatannya pada undang-undang positif menyebabkan ilmu hukum tidak mungkin menjadi
sebuah ilmu. Hal ini disebabkan karena  ilmu hukum tidak dapat melakukan penelitian secara
bebas karena ia harus taat pada yang berwenang.

Von Kirchmann menganggap bahwa obyek dari rechtswetenschap itu terletak di luar hukum
positif dan terdiri dari natuurlijke wet. Ilmu Hukum yang tidak membahas natuurlijke wet
bukanlah ilmu hukum.

Ilmu menurutnya mempunyai obyek yang khusus, yang absolut, jadi bukan hukum positif

E. Persamaan, Perbedaan, dan Hubungan Pengantar Ilmu Hukum dengan Pengantar Hukum
Indonesia
Pengantar Ilmu Hukum sering dikaitkan dengan Pengantar Hukum Indonesia. Bahwa tidak
dapat dipungkiri jika di dalam hukum yang berlaku di Indonesia memiliki sejarah yang panjang
dan terdapat benang merah dengan hukum yang terdapat didunia khususnya Eropa. Pengantar
Ilmu Hukum bisa dikatakan embrio dari Pengantar Hukum Indonesia, dan dapat dikatakan pula
bahwa Pengantar Ilmu Hukum merupakan penunjang bagi setiap orang yang akan mempelajari
Pengantar Hukum Indonesia.

Pengantar Hukum Indonesia mempunyai peran dan Fungsi yang sama dengan Pengantar Ilmu
Hukum. Sebagai suatu ilmu yang status pengantar, keduanya adalah sama-sama sebagai mata
kuliah dasar keahlian hukum

Selain itu terdapat perbedaan dasar dari Pengantar Ilmu Hukum dengan Pengantar Hukum
Indonesia mengenai kekhususannya. Jika pengantar ilmu hukum mengantarkan setiap orang
untuk mempelajari ilmu hukum pada umumnya, maka Pengantar Hukum Indonesia
mengantarkan setiap orang untuk mempelajari hukum positif yang ada di Indonesia.

Objek kajian dari pengantar Ilmu Hukumsendiri adalah hukum pada umumnya yang tidak
terbatas pada hukum positif di negara tertentu, sedangkan objek kajian pengantar Hukum
Indonesia adalah hukum positif di Indonesia. 

Anda mungkin juga menyukai