BIOKIMIA
JUDUL PERCOBAAN
ASAM AMINO DAN PROTEIN
DISUSUN OLEH :
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam amino merupakan suatu unit dasar dari protein. Asam amino mengandung
gugus amino dan karboksilat. Asam amino digunakan untuk pembentukan protein. Asam
amino bersifat asam maupun basa. Asam amino bersifat tidak seperti senyawa-senyawa
organik, tetapi miri dengan sifat garam-garam organik. Pada umumnya asam amino larut
dalam air, namun hanya larut sebagian dalam pelarut organik. Jenis-jenis asam amino
dibagi menjadi dua, yaitu asam amino essensial dan asam amino non essensial. Asam
amino essensial dengan contoh lisin, triptofan, fenilalanin, histidin, dan lain sebagainya.
Sedangkan contoh dari asam amino non essensial adalah alanine, asparagine, glutamin,
glisin, tirosin, dan lain sebagainya (Akram dkk, 2011).
Protein tersusun atas 20 asam amino yang berbeda. Protein merupakan senyawa
biomolekul yang tersusun atas beberapa asam amino. Pada protein tersusun dari atom
nitrogen, karbon, dan oksigen. Kelebihan dari protein bukan dari sifatnya yang mudah
mengalami perubahan dan kerusakan akibat perlakuan fisik maupun kimia. Pada protein
terjadi ikatan peptida antara asam amino dengan asam amino lainnya (Purwaningsih dkk,
2013).
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat reaksi asam
amino, asam amino dan protein dapat diidentifikasi, senyawa-senyawa asam amino dapat
ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Asam amino merupakan suatu unit dasar dari protein. Asam amino mengandung
gugus amino dan karboksilat. Asam amino digunakan untuk pembentukan protein. Asam
amino bersifat asam maupun basa. Asam amino bersifat tidak seperti senyawa-senyawa
organik, tetapi miri dengan sifat garam-garam organik. Pada umumnya asam amino larut
dalam air, namun hanya larut sebagian dalam pelarut organik. Jenis-jenis asam amino
dibagi menjadi dua, yaitu asam amino essensial dan asam amino non essensial. Asam
amino essensial dengan contoh lisin, triptofan, fenilalanin, histidin, dan lain sebagainya.
Sedangkan contoh dari asam amino non essensial adalah alanine, asparagine, glutamin,
glisin, tirosin, dan lain sebagainya (Akram dkk, 2011).
Protein tersusun atas 20 asam amino yang berbeda. Protein merupakan senyawa
biomolekul yang tersusun atas beberapa asam amino. Pada protein tersusun dari atom
nitrogen, karbon, dan oksigen. Kelebihan dari protein bukan dari sifatnya yang mudah
mengalami perubahan dan kerusakan akibat perlakuan fisik maupun kimia. Pada protein
terjadi ikatan peptida antara asam amino dengan asam amino lainnya (Purwaningsih dkk,
2013). Adapun perbedaan dari asam amino dan protein adalah terletak pada struktur
senyawanya. Pada asam amino tersusun dari gugus fungsional karboksilat dan amina.
Sedangkan pada protein merupakan polimer dari monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Contoh dari asam amino diantarnya yaitu glisin, alanine, triptofan, asam glutamate,
leusin, prolin, lisin, arginine, dan lain sebagainya (Ferrier, 2014). Sedangkan contoh dari
protein adalah pepton, albumin, kasein, gelatin, dan lain sebagainya (Branden & Tooze,
2009). Berikut merupakan gambar struktur dari asam amino dan protein:
Terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kandungan asam
amino dan protein. Diantaranya yaitu ada uji kelarutan asam amino, uji ninhidrin, uji
xanthiprotein, uji biuret, denaturasi protein, dan pengendapan protein. Uji kelarutan
protein digunakan untuk menguji kelarutan suatu asam amino dalam beberapa pereaksi.
Uji reaksi ninhidrin dapat digunakan untuk penentuan kuantitatif asam amino. Ninhidrin
merupakan reagen pengoksidasi yang sangat kuat, akan bereaksi dengan asam amino
pada pH antara 4 sampai 8. Xanthoprotein memiliki cincin aromatic benzene berupa
fenilalanin, tirosin, triptofan, dan lain sebagainya. Pada reaksi xanthoprotein, asam amino
yang mengandung cincin aromatic akan membentuk derivate nitro apabila dipanaskan
dalam asam nitrat pekat. Pada uji biuret, senyawa yang dalam suasana basa bereaksi
dengan senyawa yang mengandung 2 atau lebih ikatan peptida (Subroto dkk, 2020).
Protein memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan, baik untuk tubuh maupun
alam. Manfaat protein bagi tubuh adalah untuk membentuk jaringan baru dan
mempertahankan jaringan yang telah ada. Manfaat lain dari protein yaitu dapat
dimanfaatkan pada tanaman dan hewan yang kekurangan kandungan protein
(Purwaningsih dkk, 2013).
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Alat
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini diantaranya adalah tabung reaksi,
rak tabung reaksi, pipet tetes, mikropipet, penangas air, spektrofotometer, pH meter,
buret, statif dan klem, corong gelas, gelas ukur, gelas kimia, tissue, magnetik stirer, ksrtas
saring, corong burner, neraca analitik, oven.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam kelarutam asam amino diantaranya yaitu padatan
asam amino berupa glisin, alanine, dan asam glutamate, etanol, HCl, NaOH, aquades,
kloroform. Bahan yang digunakan pada reaksi ninhidrin adalah larutan asam amino yang
terdiri dari glisin, tyrosin, tryptofan, asam glutamate, dan kasein, larutan ninhidrin. Bahan
yang dibutuhkan pada uji xanthoprotein meliputi larutan asam amino berupa glisin,
tyrosin, dan tryptofan, larutan fenol, HNO3 pekat. Bahan yang dibutuhkan untuk uji
biuret yaitu larutan kasein, gelatin, pepton, Cu2SO4, NaOH. Bahan yang digunakan pada
denaturasi protein pada pH ekstrim diantaranya adalah larutan protein yang terdiri dari
albumin, kasein, gelatin, dan pepton, HNO3 pekat, larutan NaOH, larutan HCl. Bahan
yang dibutuhkan untuk pengendapan protein dengan logam berat meliputi albumin,
gelatin, kasein, dan pepton, logam Pb asetat.
3.3 Metode Percobaan
3.3.1 Kelarutan Asam Amino
Mulai
Ditimbang padatan asam amino berupa glisin, asam glutamate, dan alanine sebanyak
0,1 gram.
Hasil
3.3.2 Reaksi Ninhidrin
Mulai
Sebanyak 1 mL larutan asam amino berupa glisin, tirosin, tryptofan, asam glutamate,
kasein dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi.
Hasil
Mulai
Sebanyak 0,5 mL larutan asam amino berupa glisin, tryrosin, dan tryptofan
dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi.
Hasil
3.3.4 Uji Biuret
Mulai
Larutan dihomogenkan.
Hasil
Mulai
Ditambahkan 0,5 mL larutan HCl dan HNO3 pada masing-masing tabung reaksi.
Hasil
Mulai
Larutan dihomogenkan.
Larutan dihomogenkan.
Hasil
Mulai
Diuji dengan tiga larutan asam, yaitu asam sulfusalisilat, asam pikrat jenuh, asam
trikloroasetat.
Larutan dihomogenkan.
Perubahan yang terjadi diamati pada setiap penambahan larutan asam.
Hasil
Mulai
Disiapkan larutan protein lainnya berupa gelatin, albumin, pepton, dan kasein ke
dalam tabung reaksi sebanyak 1 mL.
Diukur absorbansi dari tiap larutan dengan blanko berupa aquades dan reagen biuret.
Hasil
Mulai
Disiapkan asam amino berupa asam glutamate, glisin, dan tyrosin sebanyak
10 mL ke dalam masing-masing beaker glass.
Disiapkan larutan pentitrasi asam berupa HCl dan basa berupa NaOH.
Hasil
Mulai
Disiapkan 100 mL susu dalam gelas kimia dan dipanaskan hingga suhu 100ºC.
Diukur pH larutan sampai 4,8 lalu didinginkan selama 5 menit pada suhu ruangan.
Hasil
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
4.1.1 Kelarutan Asam Amino
6
Asam Glutamat + HCl
5
4 y = -1,002x + 5,133
pH
3
y = -0,1095x + 2,6814
2
0
0 5 10 15
Volume HCl (mL)
14
Asam Glutamat + NaOH
y = 0,0617x + 10,939
12
y = 0,0269x + 11,504
10
y = 1,587x + 6,697
8
pH
0
0 10 20 30 40
Volume NaOH (mL)
9
Tirosin + HCl
8
7 y = -1,548x + 7,152
6
pH
5
4
y = -0,2333x + 3,6189
3
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12
Volume HCl (mL)
4.2.8 Grafik Tirosin + NaOH
14 Tirosin + NaOH
12
y = 0,108x + 11,378 y = 0,0254x + 11,965
10
8
pH
6y = 1,297x + 8,292
4
2
0
0 5 10 15 20 25
Volume NaOH (mL)
a= = = 1,1407035 x 10-6
Kurva Baku
Kurva Baku
0,014
0,012
y = 1E-06x - 0,0006
0,01
Absorbansi
0,008
0,006
0,004
0,002
0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
Konsentrasi (/ppm)
Data Pengamatan
Nama Protein Absorbansi
Pepton 0,133
Albumin 0,137
Gelatin 0,130
Kasein 0,131
%protein = ( (
%protein = ( (
%protein = ( (
( ) (
= 1,028 ( (
= 102,8 gram
Massa rendemen :
%rendemen =
= 3,1557%