Anda di halaman 1dari 2

Morfologi Parmelia

Parmelia merupakan lichen dengan thallus berbentuk foliose (berbentuk seperti daun) memiliki
perlekatan yang lemah dengan substrat, sehingga mudah terlepas dari substratnya Hadiyati, M.,
& Tri Rima Setyawati, M., 2013).

Parmelia tergolong dalam lichen yang toleran terhadap bahan pencemar udara. Parmelia
memiliki struktur morfologi yang mendukung untuk dapat bertahan hidup pada kondisi dengan
tingkat polutan yang tinggi dibandingkan dengan lichen yang lain. Menurut Kansri (2003),
struktur Parmelia terdiri dari korteks atas, daerah alga, medulla, dan korteks bawah berupa
rhizines. Rhizines berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan bagi lichen, sehingga
lichen Parmelia dapat tumbuh dengan baik walaupun berada pada lingkungan yang tercemar
(Hadiyati, M., & Tri Rima Setyawati, M., 2013).

Spesies ini memiliki talus berbentuk seperti daun berwarna hijau dan struktur talus lebih longgar
menempel di substrat. Menurut Panjaitan (2012), Lichen Parmeliaceae bentuknya seperti
lembaran daun, warnanya hijau hingga hijau keabuabuan, talusnya berbentuk seperti daun atau
yang dikenal dengan foliose. Famili Parmeliaceae adalah kelompok lichen foliose terbesar yang
memiliki bentuk talus spesifik dan mudah dikenali. Menurut Kansri (2003) dalam Hadiyati
(2013), struktur Parmelia terdiri dari korteks atas, daerah alga, medulla, dan korteks bawah
berupa rhizines. Rhizines berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan bagi lichen,
sehingga lichen Parmelia dapat tumbuh dengan baik walaupun berada pada lingkungan yang
tercemar (Murningsih, M., & Mafazaa, H., 2016).

Parmelia adalah lichen tipe thallus foliose. Thallus berbentuk menyerupai daun. Thallus kompak,
tidak menempel sepenuhnya pada substrat. Thallus pucat dan berwarna hijau keabu-abuan
hingga putih. Bagian bawah lobus ditutupi oleh korteks bawah yang tipis. Photobiont berupa
chlorophyta. Struktur morfologi lichen ini terdiri dari korteks atas, daerah alga, medulla, dan
korteks bawah berupa rhizines. Rhizines berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan.
Parmelia tumbuh menempel pada batang pohon dan bebatuan (Saadah, N. H., 2020).

Parmelia yang menempel pada substrat pada daerah dengan suhu tinggi akan mengering tetapi
tidak mati, setelah turun hujan akan hidup kembali. Parmelia yang ditemukan adalah bulat
menyerupai lingkaran dengan warna thallus putih pucat. Banyak ditemukan pada bebatuan
pinggir aliran sungai dan tempat lembab di Teluk Wang Sakti. Parmelia dapat melapukkan
bebatuan, sehingga disebut sebagai vegetasi perintis (pioneer). Parmelia termasuk dalam kelas
Ascolichens, karena yang menyusunnya tergolong dalam pyrenomycetales, maka thallus yang
dihasilkan berupa peritasium (Laksono,2016) (Saadah, N. H., 2020).

DAFTAR PUSTAKA

Hadiyati, M., & Tri Rima Setyawati, M. (2013). Kandungan sulfur dan klorofil thallus lichen
Parmelia sp. dan Graphis sp. pada pohon peneduh jalan di Kecamatan Pontianak Utara.
Protobiont, 2(1).
Murningsih, M., & Mafazaa, H. (2016). Jenis-Jenis Lichen Di Kampus Undip Semarang. Bioma:
Berkala Ilmiah Biologi, 18(2), 20-29.
Saadah, N. H. (2020). Identifikasi Jenis-Jenis Lumut Kerak (Lichenes) Di Hutan Cagar Alam
Situ Patenggang (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).

Anda mungkin juga menyukai