Anda di halaman 1dari 2

Secara morfologi, tanaman anggrek terdiri dari bagian batang, daun, akar, bunga, dan

buah. Hal ini perlu diketahui untuk menentukan habitat, pola pertumbuhan, dan syarat
tumbuh. Apalagi tanaman anggrek yang sedemikian jumlahnya, secara morfologi
memiliki cirri yang sama. Hanya lingkungan hidupnya saja yang berbeda, tergantung
habitat asalnya. Kondisi lingkungan pun sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan
pembungaan anggrek. Berikut pembahasan singkat morfologi anggrek:

1. Batang
Bentuk batang anggrek beraneka ragam, ada yang ramping, gemuk berdaging, atau
menebal di bagian tertentu saja. Berdasarkan pertumbuhannya, batang anggrek dapat
dibagi menjadi dua golongan, yaitu
pertama, anggrek tipe simpodial. Memiliki batang yang berumbi semu (pseudobulb)
dengan pertumbuhan ujung batang terbatas. Tangkai bunga dapat keluar dari ujung
pseudobulb, seperti pada anggrek cattleya, atau keluar dari sisi pseudobulb yang telah
dewasa, seperti pada anggrek oncidium. Adapula anggrek yang tangkainya keluar dari
ujung dan sisi samping pseudobulb, yaitu anggrek dendrobium.
Kedua, anggrektipe monopodial. Memiliki batang utama dengan pertumbuhan tidak
terbatas. Bentuk batangnya ramping tidak berumbi. Tangkai bunga akan keluar diantara
dua ketiak daun. Contohnya: anggrek vanda, anggrek aranthera, anggrek phalaenopsis.

2. Daun
Bentuk daun anggrek terdiri dari bermacam bentuk, seperti agak bulat, lonjong, sampai
lanset. Berdasarkan pertumbuhan daunnya, anggrek digolongkan menjadi dua
kelompok:
Evergreen, yaitu daun tetap segar/hijau dan tidak gugur secara serentak, misalnya pada
anggrek cattleya dan beberapa anggrek dendrobium.
Decidous, yaitu semua helaian daun gugur dan tanaman mengalami masa istirahat,
misalnya beberapa anggrek dendrobium.

3. Buah
Buah anggrek berbentuk kapsular. Di dalam buah, terdapat banyak biji berukuran
sangat kecil dan halus, seperti tepung. Biji-biji anggrek tersebut tidak memiliki
endosperm (cadangan makanan), sehingga dalam perkecambahannya diperlukan
tambahan nutrisi dari luar atau lingkungan sekitar.

4. Akar
Pada umumnya, akar anggrek berbentuk silindris, berdaging, lunak, dan mudah patah.
Bagian ujung akar meruncing, licin, dan sedikit lengket. Dalam kondisi yang kering, akar
akan tampak berwarna putih keperak-perakan, dan hanya bagian ujung akar yang
berwarna hijau atau tampak agak keunguan. Akar yang sudah lama tua akan berwarna
coklat dan kering.

5. Bunga
Bunga anggrek tersusun dalam karangan bunga. Jumlah kuntum bunga pada satu
karangan, terdiri dari satu sampai banyak kuntum. Karangan bunga pada beberapa
spesies letaknya terminal, sedangkan pada sebagian besar spesies letaknya lateral.
Bunga anggrek memiliki lima bagian utama, yaitu sepal (daun kelopak), petal (daun
mahkota), stamen (benang sari), pistil (putik), dan ovary (bakal buah).

Anda mungkin juga menyukai