Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PRODUKSI TANAMAN HIAS

BUNGA ANGGREK

NAMA KELOMPOK:
1. ANGGUN OKTAVIA R.
2. M. TESA DWI S.

KELAS:
X MIPA 1

GURU MATA PELAJARAN:


SUSANTI, SE

SMA NEGERI 4 PAGARALAM


TAHUN AJARAN 2020/2021
ANGGREK

A. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Dendrobium
Spesies : Dendrobium Macrophylumm, Dendrobium Lineale, Dendrobium
Canaliculatum, Dendrobium Secundum, Dendrobium Bifale.

B. Morfologi Tanaman Anggrek


Berikut morfologi yang dimiliki oleh tanaman anggrek ini.
1. Buah
 Pada bentuk dari buah yang dimiliki oleh tanaman anggrek ini berbeda-beda,
dalam artinya hanya tergantung dari jenis tanaman anggrek.
 Tanaman anggrek capsuar atau lentera mempunyai enam rusuk dan tiga
diantaranya adalah rusuk sejat serta tiga lainnya terletak di bagian dua tepi
daun bunga berlainan.
 Nah buah yang dimiliki oleh tanaman anggrek memiliki warna yang kuning
hingga coklat dengan ukuran yang kecil. Bahkan tersedia biji dengan jumlah
yang banyak didalamnya dan lembut serta halus.
2. Bunga
 Morfologi bunga dari tanaman anggrek ini yaitu tersusun pada karangan
bunga. Perlu diketahui kalau jumlah kuntum disetiap karangan bunga biasanya
mencapai lebih dari satu kuntum.
 Bunga anggrek ini terdiri atas daun kelopak, mahkota, benang sari, putik dan
calon buah serta daun kelopak dari tanaman anggrek ini biasanya memiliki
jumlah tiga buah.
 Pada umumnya warna yang dimiliki oleh bunga anggrek ini berbagai macam
dan berfungsi untuk memperindah tanaman anggrek ini.
 Bahkan fungsi dari bunga ini juga bisa menarik perhatian bagi para serangga
untuk hinggap sehingga bisa terjadinya penyerbukan. Tugu atau collum yang
terletak dibagian tengah bunga adalah salah satu tempat untuk alat reproduksi
betina dan juga jantan.
3. Daun
 Pada dasarnya bentuk daun yang dimiliki oleh tanaman anggrek ini berbagai
macam, ada yang berbentuk oval, ada bentuknya seperti telur yang terbalik.
 Maksudnya bentuk telur yang terbalik seperti daun diatas berukuran lebar
sementara dibagian pangkal terdapat ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan ukuran yang ada diatas.
 Ketebalan daun dari tanaman anggrek ini juga beragam, ada yang terlihat tipis
hingga berdaging serta kaku dengan penampilan yang rata. Anda harus tahu
kalau daun anggrek ini tidak memiliki tangkai, jadi daun anggrek ini langsung
terletak pada batang tanaman anggrek.
 Susunan dari daun tanaman anggrek ini juga berhadapan dan juga berselang-
seling. Untuk soal warna dari daun anggrek ini memiliki warna yang bervariasi,
biasanya warna tanaman anggrek ini hija mudah, namun seringkali hijau tua.
Hal ini hanya tergantung dari jenisnya.
 Dibagian tepi daun tanaman anggrek ini tidak bergerigi dan ujung daunnya
terlihat seperti terbelah. Tepi daun ini berbentuk yang sejajar dengan tulang
daun yang berakhir pada ujung daun tanaman anggrek.
 Daun tanaman anggrek ini memiliki daun dan juga tulang daun berwarna yang
bisa membuat tanaman anggrek menjadi lebih menarik.
4. Akar
 Akar anggrek berbentuk silindris yang berdaging lunak serta mudah untuk
patah. Dibagian ujung akar ini cukup meruncing, sedikit lengket dan licin.
 Jika anggrek ini berkondisi yang kering, maka akarnya akan terlihat berwarna
putih yang keperakan. Akan tetapi dibagian ujung akarnya akan tetap terlihat
warna hijau yang agak keungu-unguan. Akar yang telah tua akan terlihat
kering dengan warna yang coklat.
 Akar anggrek ini biasanya berfilamen, maksudnya lapisan luarnya terdiri atas
berbagai lapisan sel berongga serta transparan. Hal ini bertujuan untuk
melindungi akar, karena filamen berfungsi sebagai pelindung akar terhadap
kehilangan air pada saat proses evapotranspirasi. Dengan begitu hal ini akan
membuat akar tanaman anggrek menjadi lebih menempel pada tempat yang
ditumpanginya.
5. Batang
 Batang tanaman anggrek ini berbentuk dengan berbagai macam, ada yang
berdaging serta gemuk dibagian seluruhnya dan ada pula berdagang pada
bagian yang tertentu saja.
 Berdasarkan pertumbuhannya batang anggrek dapat dibedakan menjadi dua
tipe, yaitu bertipe monopodial dan juga bertipe sympodial.
 Batang yang bertipe monopodial ini bersifat tunggal serta mempunyai sebuah
titik tumbuh. Sementara untuk batang yang bertipe sympodial memiliki sifat
yang berumbi semu serta mempunyai berbagai ruas tahunan.
C. Jenis-jenis Anggrek Berdasarkan Sifat Hidupnya
Berdasarkan atas sifat hidupnya tanaman anggrek dikelompokan menjadi 3 jenis,
yaitu :
1. Anggrek Ephytis
Ketahuilah bahwa jenis anggrek ini hidup dengan cara menumpang pada
tanaman lainnya. Secara umum tanaman yang menjadi tempat hidupnya adalah
tanaman-tanaman besar yang mempunyai batang. Walaupun hidupnya
menumpang ditanaman lainnya namun tanaman anggrek ini sama sekali tidak
merugikan tanaman tersebut.
Cara ia menumpang yakni dengan menempel pada kulit batang dengan
menggunakan akar yang Ia miliki. cara untuk mendapatkan makanan yakni
melaluyi akar gantung yang dimilikinya.
2. Anggrek Semi Ephytis
Sebenarnya jenis anggrek yang satu ini hampir mirip dengan anggrek
ephytis yakni ia juga menumpang kepada tanaman lainnya. Hanya saja yang
membedakannya ialah anggrek semi ephytis sama sekali tidak memiliki akar
gantung atau akar udara. Sehingga cara untuk mencari makan yakni dengan
menggunakan akar sejatinya yang menyerap unsur dari pohon yang ditinggalinya.
3. Anggrek Terrestris
Sedangkan jenis anggrek yang satu ini biasanya disebut sebagai anggrek
tanah. Mengapa demikian? jawabannya sudah jelas dong karena memang hidup
ditanah dan tidak hidup dengan cara menumpang tanaman lainnya.

D. Syarat Tumbuh Tanaman Anggrek


Untuk budidaya tanaman anggrek hal pertama yang harus diperhatikan adalah
syarat tumbuhnya. Berikut adalahsyarat tumbuh tanaman anggrek yang harus Anda
pelajari :
1. Sinar Matahari
Syarat tumbuh yang pertama adalah penyinaran matahari. Tanaman ini
akan tumbuh baik apabila ditanam didaerah yang memiliki intensitas cahaya
matahari yang cukup dan memiliki suhu sekitar 14 hingga 36 derajat celcius.
Tentunya setiap anggrek memiliki lama penyinaran matahari yang berbeda-beda
tergantung dari jenisnya.
Untuk senis anggrek Vanda, Renanthera dan Arachnis setidaknya
membutuhkan sinar matahari secara langsung. Sedangkan untuk jenis Ancedium,
Dendrobium dan Cattleya tidak membutuhkan sinar matahari langsung. Jenis yang
lainnya seperti Phaphiopedilum dan Phalaenopsis memiliki habitat didaerah yang
teduh seperti teras atau halaman rumah.
2. Kelembaban Udara
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah masalah kelembaban atau
kadar uap air yang berada di daerah penanaman anggrek. Untuk menjaga
pertumbuhan anggrek tetap baik tentunya Anda harus menjaga tinggat
kelembaban. Tanaman ini tidak akan tumbuh baik bila ditanam didaerah daerah
yang basah hal ini dikarenakan anggrek tidak akan mampu hidup pada daerah
tersebut.
Tanaman ini akan tumbuh baik pada daerah daerah yang relatif kering.
Yang perlu dilakukan oleh pemiliknya adalah selalu rajin dalam menyiram untuk
menjaga keseimbangan kelembaban didaerah sekitarnya.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat dalam sistem budidaya anggrek juga harus
diperhatikan. berbeda jenis tentunya akan berbeda pula ketinggian tempat yang
optimum, misalkan pada jenis  anggrek Vanda dan Arachnis akan baik ditanam
pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sedangkan untuk jenis Anggrek Dendrobium, Oncidium atau Cattleya akan
baik ditanam pada ketinggian 500 sampai 1000 mdpl. Serta anggrek Cymbidium
dan anggrek Miltonia baik apabila ditanam dengan ketinggian di atas 1001 mdpl.

E. Cara Budidaya Tanaman Anggrek


Paling tidak ada beberapa langkah yang bisa dilakukan supaya budidaya
anggrek tumbuh dengan baik.
1. Memilih Bibit
Langkah pertama yaitu memilih bibit bunga anggrek yang akan dibudidaya.
Dalam hal ini, tentukan juga jenis bunga anggrek seperti apa yang akan
dibudidaya. Tapi banyak yang mememberi rekomendasi agar memilih bunga
anggrek jenis anggrek dendrobium atau anggrek bulan. Alasanya, dua jenis bunga
anggrek tersebut lebih banyak diminati para pecinta bunga dan punya nilai jual
tinggi.
Supaya tingkat keberhasilan budidaya tanaman anggrek makin tinggi,
sebaiknya pilih bibit kompot. Selain unggul dalam aspek ukuran, tingkat
keberhasilan saat dipindah juga sangat tinggi. Setidaknya ada beberapa kriteria
yang harus dipenuhi saat memilih bibit bunga anggrek kompot.
 Pilih bibit yang bagian akarnya tak keluar dari pot untuk menghindari akar
busuk.
 Lihat kondisi akar keseluruhan.
 Pilih bibit dengan daun lebar dan panjang.
 Bibit sehat daunnya akan berwarna hijau cerah.
 Daun tidak berlubang.
 Batang atau cabang tidak memiliki luka.
 Beli bibit di tempat yang jelas.
 Tidak terpapar penyakit dan hama.
 Cari tahu asal mula bibit.
2. Bahan dan Alat
Langkah berikutnya yaitu menyiapkan bahan dan alat yang nantinya
diperlukan untuk menanam bibit kompot. Ini penting supaya proses penanaman
berjalan baik sehingga bibit tak akan layu atau bahkan mati sebelum dipindah.
Bahan dan alat yang harus ada seperti:
 Bibik bunga anggrek kompot.
 Fungisida dan insektisida.
 Pupuk yang berbahan nitrogen tinggi.
 Lokasi budidaya.
 Arang kayu dan batu bata.
 Pot berbahan genteng.
3. Proses Aklimatisasi dan Penanaman
Jika bahan dan alat sudah tersedia, langkah berikutnya yaitu menanam
bunga. Proses penanaman ini biasa disebut dengan aklimatisasi (penyesuaian).
Pada prosesnya, bibit bunga anggrek dipindahkan ke media tanam lain berupa pot
dengan ukuran lebih besar. Langkah aklimatisasi sebagai berikut:
 Media tanam harus disiapkan dengan diisi pecahan batu bata steril (bisa
direbus lebih dulu) ke dalam pot berbahan genteng.
 Pecahan bata diletakkan di 1/3 bagian pot sebagai pemberat agar pot tidak
gampang jatuh.
 Selain batu bata, arang juga harus direbus lebih dulu.
 Masukkan arang hingga hampir memenuhi pot.
 Kalau arang ukurannya terlalu besar, sebaiknya pecah hingga kecil.
 Ambil bibit anggrek dari kompot tapi jangan sampai akarnya rusak.
 Rendam bibit dengan fungisida sekitar 15-20 menit.
 Keringkan bibit lalu tanamkan pada pot.
 Proses penanaman sebaiknya pada sore hari supaya peluang keberhasilan
meningkat.
 Tanamkan anggrek secara tegak lurus hingga akarnya terpendam semua.
 Biarkan selama 3-5 hari tanpa perlu menyiram.
4. Perawatan dan Penyiraman
Setelah masa tanam berumur lima hari, penyiraman baru boleh dilakukan
tiap pagi dan sore. Penyiraman sebaiknya memakai alat penyemprot. Pada musim
kemarau, penyiraman bisa ditambah frekuensinya. Untuk musim penghujan,
baiknya kurangi frekuensi semprotan agar agar tidak busuk.
5. Pemupukan Bunga
Proses pemupukan sebaiknya diberikan dengan cara disemprot memakai
pupuk cair. Pupuk yang disemprotkan pertama kali harus mengandung nitrogen
tinggi. Pupuk sebaiknya disemprotkan pada area daun. Jika pupuk sudah
diberikan, penyiraman dengan air tak perlu diberikan lagi.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Tiap tanaman pasti punya hama dan penyakit masing-masing, termasuk
tanaman budidaya anggrek. Khusus bunga anggrek, hanya dan penyakit yang
menyerang bahkan sangat bervariasi.
Tapi di antara semua hama dan penyakit, busuk daun dan busuk akar
paling sering menyerang anggrek. Dua penyakit tersebut paling sering terjadi saat
musim hujan yang kemudian meningkatkan kadar air dan kelembaban lebih tinggi.
Pengendalian hama dan penyakit bunga anggrek yaitu dengan
menyemprot bakterisida dan fungisida untuk mengatasi bakteri dan jamur yang
menyebabkan busuk.
7. Masa Panen Bunga Anggrek
Dari mulai ditanam sampai anggrek mengeluarkan bunga, paling tidak
memerlukan waktu sampai satu tahun. Untuk tahap awal, bunga anggrek
umumnya menghasilkan bunga dalam jumlah sedikit. Baru pada masa berbunga
selanjutnya anggrek akan menghasilkan bunga lebih banyak.
Khusus jenis anggrek dendrobium, bunga yang dihasilkan bisa bertahan
lebih lama daripada anggrek anggrek phalaenopsis dan anggrek bulan. Saat
bunga muncul dan sudah mekar sempurna, bunga lalu gugur sendiri. Pada musim
selanjutnya, bunga baru akan muncul kembali dengan jumlah lebih banyak.
F. Prospek Bisnis Tanaman Hias Bunga Anggrek
Peluang usaha anggrek ini sebenarnya menjanjikan, hal ini tercermin dari
setiap fase dalam perkembangan anggrek yang bisa dijadikan usaha dimulai dari
mengadakan silangan untuk membuat kultivar baru sampai menghasilkan tanaman
pot anggrek hias berbunga atau produksi bunga potong.
Anggrek biasanya diperjualbelikan dalam tiga bentuk, yaitu bibit anggrek,
tanaman anggrek dewasa (pot plant) dan bunga anggrek potong. Bibit anggrek terbagi
lagi menjadi empat segmen, yaitu bibit botolan, bibit seedling (tanaman dara), bibit
kompot, dan bibit tanaman remaja. Bibit anggrek menjadi komoditas perdagangan di
tingkat petani dan importir bibit, sedangkan tanaman hias anggrek dewasa dan bunga
anggrek potong diperdagangkan di tingkat penjual/ pusat pemasaran.
Untuk menghasilkan bunga yang berkualitas baik perlu disertai dengan tata
cara budidaya yang baik pula. Agribisnis bunga anggrek akan terus meningkat sebab
mempunyai keragaman serta ciri khas tersendiri sebagai bunga tropis. Hal ini
mengakibatkan minat masyarakat untuk memelihara tanaman hias anggrek dengan
tujuan komersial menjadi tinggi, mengingat keadaan pasar lokal, regional dan
internasional yang amat cerah.
Di Pulau Sumatera terdapat lebih dari 731 spesies anggrek, 231 merupakan
anggrek endemik dan terdistribusi secara merata di setiap wilayah. Endemisitas
dikarenakan beragamnya pola topografi di Pulau Jawa, yaitu daerah dataran tinggi
dan dataran rendah. Saat ini permintaan anggrek terus meningkat.
Hal itu disebabkan anggrek sangat populer dipakai dalam berbagai hal, seperti
resepsi pernikahan, lebaran, natal, tahun baru, ataupun ulang tahun. Belum lagi
kebutuhan untuk karangan bunga, untuk ucapan selamat dan rangkaian bunga meja
untuk hotel, perkantoran, restoran, dan bank.
Dilihat dari hal itu, peluang dan prospek bisnis tanaman hias bunga anggrek
sesungguhnya terbuka lebar dan usaha dibidang hortikultura seperti tanaman hias
anggrek bisa mendatangkan banyak keuntungan.

G. Perhitungan Prospek Keuntungan Tanaman Hias Bunga Anggrek


Mari kita kalkulasikan biaya dan pendapatan prospek bisnis tanaman hias
bunga anggrek.
Harga bunga anggrek spesies yang paling banyak di Indonesia berkisar
Rp.35.000 – 100.000. rata-rata harga kita ambil sebagai patokan yaitu Rp. 60.000.
Ingat, bahwa semua disini adalah perhitungan asumsi/ kisaran saja.

Modal awal/ biaya tahunan:


Sewa lahan 1 hektar Rp. 15.000.000,-
Pembelian sabut kelapa Rp. 9.000.000,-
Pupuk kandang Rp. 4.500.000,-
Pestisida 2 jenis (Dursban dan Akodan) Rp. 90.000,-
Pembelian bambu Rp. 1.500.000,-
Pembelian peralatan pertanian Rp. 900.000,-
Jumlah Rp. 30.490.000,-

Biaya Operasional Bulanan dalam Setahun:


Pestisida Rp. 90.000,-
Transportasi Rp. 300.000,-
Karyawan 2 orang Rp. 4.000.000,-
Jumlah Rp. 4.390.000,-
Biaya Operasional dalam Setahun 12 x 4.390.000,- Rp. 52.680.000,-

Pendapatan/ Omset per tahun


(70 ikat bunga x 4 (minggu) x Rp 60.000) x 12 = Rp 201.600.000,-

Laba bersih
Pendapatan – Biaya operasional – Modal Tahunan
Rp. 201.600.000 – Rp. 52.680.000 – Rp. 30.490.000 Rp 118.430.000,-

Asumsi itu berdasarkan perhitungan jika Anda hanya menyewa 1 hektar lahan.
Biaya-biaya tersebut bisa saja lebih murah atau lebih mahal Anda dapatkan, tetapi
kami rasa tidak akan jauh dari perkiraan.
Itulah tadi prospek bisnis tanaman hias bunga anggrek yang bisa kami
gambarkan, hasilnya tergantung usaha Anda.

H. Kesimpulan 
Sebelum menanam tanaman anggrek Anda harus memastikan terlebih dahulu
jenis anggreknya karena beda jenis akan beda pula cara penangannya. Lokasi
dimana Anda menanam juga menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi
keberhasilan menanam anggrek, hal ini berkaitan tentang sinam matahari yang
diterima, kelembaban, ketinggian tempat dan juga penyakit tanaman yang menterang.

Anda mungkin juga menyukai