I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tanaman hias sebagai salah satu produk pertanian merupakan salah satu tanaman
rumahan yang mampu menambah keindahan, juga mampu menambah pendapatan jika
dikelola dengan baik dan benar. Tanaman hias saat ini merupakan produk primadona
khususnya bagi masyarakat perkotaan baik untuk hiasan rumahnya maupun untuk hadiah
pada acara – acara tertentu.
salah satu jenis tanaman hias adalah tanaman kaktus. Tanaman kaktus biasa
ditemukan di daerah – daerah kering terutama di daerah gurun. Namun, dewasa ini tanaman
kaktus sudah tersebar di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.. tanaman kaktus banyak
dibudidayakan sebagai tanaman hias yang bersifat rumahan maupun yang bersifat profit atau
untuk dijual. Teknis dan struktur tanaman kaktus yang mudah hidup dan mengkonsumsi
sedikit air memudahkan dalam pembudidayaannya.
Budidaya tanaman kaktus sangat mudah untuk dilaksanakan, tidak memerlukan lahan
yang luas dan tanaman kaktus mudah untuk hidup. Tanaman kaktus yang sebenarnya adalah
tanaman kering namun juga dapat tumbuh pada daerah lembab dengan sama baiknya. Sedikit
perlakuan khusus akan membuat tanaman kaktus dengan baik dan indah sebagai tanaman
penghias pekarangan rumah.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk menulis makalah
yang berjudul “Budidaya Tanaman Kaktus”.
1.2.Rumusan Makalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.Tujuan
Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak,
perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah,
penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan
bunga(Wikipedia). Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam
konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari
tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan
keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah,
batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh,
beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan
untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.
Menurut Acquah (2002) Tanaman hias adalah tanaman bunga-bungaan atau segala
bentuk tanaman yang menghasilkan bunga (organ generatif). Sejalan dengan perkembangan
jaman dan kemajuan keberadaban manusia, tanaman hias diartikan sebagai segala jenis
tanaman yangg memiliki nilai hias (bunga, batang, tajuk, cabang, daun, akar, aroma ) yang
menimbulkan kesan indah (artistik) atau kesan seni. Pada mulanya bunga potong ditujukan
untuk kuntum bunga (organ generatif) beserta tangkainya atau sedikit cabang (terlepas dari
tanaman induknya) yg dimanfaatkan sebagi bahan hiasan maupun kegunaan yang lebih luas
lainnya. Dibutuhkan sedikit keterampilan untuk menghiasi tanaman hias ini supaya cantik
dan enak dilihat. Kini bunga potong tidak saja berupa potongan organ generatif akan tetapi
berlaku juga bagi potongan daun beserta tangkainya yang memberikan kesan indah.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas adalah tanaman bunga bungaan
yang sengaja ditanam berdasarkan pengelompokan - pengelompokan dari bermacam macam
jenis tanaman yang berbentuk unik dan khas dan berfungsi sebagai hiasan untuk
mempercantik dan memperindah baik didalam maupun diluar ruangan.
Tumbuhan yang satu ini memiliki keistimewaan yakni Mampu tumbuh tanpa air
dengan waktu yang cukup lama, sehingga kaktus bisa kita temukan pada daerah yang kering,
seperti gurun.
Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan
air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga
memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air
lewat daun. Hal inilah yang menyebabkan Kaktus bisa bertahan hidup tanpa air dengan waktu
yang cukup lama.
2.3. Klasifikasi, Morfologi, dan Habitat Tanaman Kaktus
2.3.1. Klasifikasi
Klasifikasi kaktus berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi adalah sebagai
berikut:
2.3.2. Morfologi
Morfologi tanaman kaktus adalah sebagai berikut:
- Akar
Sistem perakaran tunggang, akar cabang, dan akar rambut. Ada pula akara yang bersifat epifit
menempel pada batu karang atau pohon lain. Akar kaktus tahan terhadap kekeringan. Akar
biasanya panjang untuk mencari dan memperlebar penyerapan air di dalam tanah.
- Batang
Batang mengandung banyak air (sukulen). Air disimpan dalam bentuk lender dan tidak
mudah menguap. Kulit batang berwarna hijau, hijau kebiru-biruan, abu-abu kebiruan, dan
berlapis lilin. Bentuk batang biasanya bulat, silindris, dan papak seperti tiang. Ukurannya
bervariasi dari yang pendek sam[ai lebih dari 20 meter. Pada permukaan batang terdapat
lekukan (areole) yang berbentuk cembung tempat melekatnya duri-duri.
- Daun
Tidak semua subfamily kaktus mempunyai daun. Seperti pada subfamily pereskiae yang
memiliki daun tunggal, tangkai pendek, dan berukuran besar. Daun ini berfungsi sama
dengan daun pada umumnya yaitu sebagai tempat fotosintesis. Namun, pada subfamily yang
tidak mempunyai daun (opunteae dan cereae) proses fotosintesis dilakukan pada batang.
- Duri
Duri merupakan modifikasi dari daun yang dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap
herbivora. Ukuran dan bentuk duri sangat bervariasi. Duri-duri ini yumbuh pada bagian
areole. Jumlah duri pada setiap areole sekitar 5-15 buah duri.
- Bunga
Bunga kaktus berbentuk corong. Ukuran dan warna bervariasi tergantung jenisnya. Warna
mahkota bunga bervariasi, kuning merah, rose, violet muda, dan sebagainya. Bunga kaktus
mekar pada siang hari, namun pada malam hari masih menebarkan aroma khas panili. Cahaya
matahari sangat berpengaruh terhadap pembungaan. Jenis kaktus yang mudah berbunga
adalah opuntia dan cereus.
- Buah
- Buah kaktus berbentuk bulat atau lonjong dan berdaging tebal. Letak buah bergerombol di
atas ujung batang. Tiap butir buah ditututpi oleh duri-duri yang tajam. Produktivitas buah
kaktus sekitar 100 – 200 buah per tanaman. Kaktus yang sering berbuah adalah jenis opuntia
dan disebut sebagai buah tuna.
- Biji
Bentuk biji bulat kecil, berkulit tipis sampai tebal, dank eras. Biji memiliki permukaan kulit
yang mengkilap dan berwarna coklat kehitam-hitaman.
2.3.3. Habitat
Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun.
Sisanya hidup pada daerah padang rumput atau hutan meranggas. Umumnya kaktus hidup
didaerah beriklim tropis dan subtropis.
III. PEMBAHASAN
3.1. Fungsi Tanaman Hias (Kaktus)
3.1.1. Fungsi Tanaman Hias
Beberapa jenis dari tanaman hias memiliki multi fungsi, yaitu selain memiliki fungsi
keindahan. (Dharian:2013) Fungsi tanaman hias yang lain adalah :
1. Fungsi Medis
Dimana beberapa tanaman hias mempunyai kandungan zat-zat tertentu yang mampu
menyembuhkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, masyarakat sering menggunakan
tanaman hias untuk dijadikan sebagai obat penyakit-penyakit tertentu.
Contoh tanaman hias yang memiliki fungsi medis antara lain Bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa), Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus), Mengkudu (Morinda citrifolia),
dan masih banyak lagi.
2. Fungsi Ekologis
Hampir semua tanaman hias mempunya fungsi ekologis. Seperti fungsi tanaman pada
umumnya, tanaman hias juga berkemampuan menyerap karbondioksida dan menghasilkan
oksigen. Selain itu ada beberapa tanaman yang mampu menyerap zat-zat polutan berbahaya
baik di udara, tanah maupun di air.
Contoh tanaman hias yang memiliki kemampuan menyerap zat-zat polutan antara lain
Enceng Gondok (Eichornia crassipes) yang mampu menyerap zat polutan seperti logam berat
berbahaya di perairan, Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria sp.) yang mampu menyerap zat
polutan di udara, Tanaman Purun Tikus (Eleocharissp.) mampu memperbaiki kualitas air.
Purun tikus biasanya tumbuh di daerah rawa pasang surut. Tanaman ini biasa ditata dan
ditanam pada saluran irigasi masuk dan atau keluar sebagai biotreatmen untuk mencegah
masuknya zat beracun ke sawah. Dalam sebuah penelitian, dikemukakan bahwa tanaman ini
juga dapat menaikan pH air 0,1–0,3 danmenurunkan 6-27 ppm Fe dan 30–75 ppm SO4.
Anwar (2003) mengemukakan bahwa purun tikus anakan (Fe = 1559,5 ppm, SO4 = 12,63
ppm) lebih banyak menyerap Fe dan SO4 dibanding purun tikus muda (Fe = 347,40 ppm,
SO4 = 13,56 ppm) dan purun tikus tua (Fe = 303,70 ppm, SO4 = 11,91 ppm). Selain itu
Linda (2008) mengemukakan bahwa pada jaringan akar purun tikus terdapat konsentrasi Fe
dan SO4 sebesar jaringan batang sebesar 0,648%. dan 1,706%.
3. Fungsi Pangan
Selain fungsi-fungsi di atas, beberapa tanaman hias juga dapat dijadikan makanan yang lezat
oleh masyarakat dengan kandungan gizi yang baik pula.
Contoh tanaman hias yang biasa dijadikan makanan antara lain Bunga Matahari yang diambil
bijinya, Pohon Kelapa Mini (bonsai) yang diambil buahnya, Tanaman Lidah Buaya dan
masih banyak lagi yang lain.
Perlakuan bibit hasil perbanyakan sendiri baik semai atau setek harus mendapat
perawatan ekstra agar tumbuh normal. Umumnya bibit ini ditanam di nampan atau pot
ceper. Bibit ini dibesarkan terlebih dahulu hingga dewasa.
Bibit asal semai biasanya disebar secara merata dipermukaan media sehingga ketika sudah
tumbuh jarak tanamnya tidak beraturan. Hal ini tentu saja mempengaruhi pertumbuhannya.
Bibit yang tumbuh berdesak-desakan sebaiknya dipindahkan ke wadah lain sehingga jarak
tanaman tidak terlampau rapat. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang gerak tumbuh.
Lain halnya bibit asal setek jarak tanamnya telah diatur, misal 1 cm x 2 cm. Bibit ini
dibesarkan hingga siap dipindahkan ke pot lain. Pembesaran secara soliter dipot merupakan
salah satu alternatif yang baik. Selain penampilan dapat menunjang keindahan, penanaman
di pot juga cukup memudahkan dalam perawatannya.
Kaktus dari persemaian sebaiknya tidak sekaligus dipindahkan ke pot yang lebih
besar. Pemindahan harus bertahap, dari ukuran kecil, sedang, dan besar. Hal itu
dikarenakan pertumbuhan kaktus lamban. Itu pun tergantung jenisnya. Ada jenis kaktus
yang tumbuh lamban sehingga tidak memerlukan pemindahan pot dalam jangka waktu lebih
2 tahun. Contohnya kaktus dari genus Chephalocereus dan Echinocactus. Lain hanya genus
Opuntia yang cepat pertumbuhannya dan memerlukan pergantian pot setiap tahun.
IV. PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Banyak fungsi dan manfaat yang didapatkan dari tanaman hias kaktus. Pengembangan
tanaman kaktus dengan cara budidaya sudah seharusnya dilaksanakan dengan baik dan
signifikan sehingga mampu mengubah perekonomian bagi pembudidaya.