Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Krisan atau seruni (Chrysanthemum sp.) merupakan komoditas
andalan dalam industri hortikultura yang memiliki prospek pasar sangat
cerah. Bunga yang dikenal sebagai salah satu” Raja Bunga Potong” ini
semakin banyak penggemarnya. Selain bentuk dan tipe yang beragam,
warna bunganya pun sangat bervariasi, dengan kombinasi warna- warna
yang begitu indah. Karena itu permintaan pasar baik dalam maupun luar
negeri semakin meningkat setiap tahunnya (Marwoto, 2005)
Meningkatnya permintaan pasar memberikan dampak yang positif,
yaitu terbuka peluang usaha bagi petani. Keadaan inilah yang nampak pada
beberapa tahun belakangan ini, yaitu indikasi meluasnya usaha menanam
krisan, baik dalam skala kecil maupun besar. Elevasi lokasi pengusahaan
tanaman krisan juga menyebar.
Budidaya bunga potong tidak hanya terwujud dalam upacara adat
dan keagamaan, namun telah berkembang dalam konteks yang lebih luas.
Bunga potong digunakan untuk mengungkapkan perasaan hati simpati
kepada yang berduka cita atau kegembiraan atas suatu keberhasilan. Hal
ini menunjukkan pangsa pasar bunga potong telah meluas. Perluasan
pangsa pasar akan memberi prospek baik bagi petani maupun pedagang
bunga potong (Santoso, 2006)
Krisan pot memiliki keunggulan mudah dibawa dan digelar untuk
keperluan dekorasi serta tahan lama. Bunga krisan pot dapat tetap segar
selama 10 hari (Prihatman, 2000). Tinggi tanaman krisan pot yang ideal
adalah sekitar 2 sampai 2,5 kali tinggi pot. Kualitas krisan pot terutama
dilihat dari tinggi tanaman, keserempakan berbunga, serta keseimbangan
antara tajuk dan bunga dengan tinggi tanaman (Kartikasari, 2000).
Bunga krisan pot ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-
40 cm, berbunga lebat dan cocok ditanam di pot, polibag atau wadah

1
lainnya. Contoh krisan mini (diameter bunga kecil) adalah varietas Lilac
Cindy (bunga warna ping keungu-unguan), pearl cindy (putih kemerah-
merahan), white cindy (putih dengan tengahnya putih kehijau-hijuan dll.
Krisan introduksi berbunga besar juga banyak ditanam sebagai bunga pot
(Andiani, 2013).
Dalam setiap usaha pasti ada kendalanya, dalam usahatani krisan pun
juga ada kendala dalam kaitannya produksi, biaya usaha tani yang relatif
besar khususnya untuk pembelian bibit, penggunaan tenaga kerja, biaya
perawatan (Soekartawi, 1996), sampai distribusi bunga potong, maka
informasi tentang teknik budidaya sarana dan fasilitas budidaya, teknik
pembibitan, syarat tumbuh, botani, masalah hama dan penyakit dan cara
pengendaliannya, teknik panen sampai pasca panen yang baik sangat
penting dan perlu diperhatikan. Karena dengan pemahaman yang cukup
tentang bagaimana teknik pembudidayaan krisan yang tepat maka
produktivitas bunga potong krisan tersebut dapat dipertahankan. Bahkan
dapat meningkat dengan kualitas bunga yang baik.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari pelaksanaa praktik kerja lapang ini yaitu untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai hubungan antara teori
dengan penerapannya di dunia kerja (lapangan) serta faktor- faktor yang
mempengaruhinya sehingga dapat merupakan bekal bagi siswa setelah
terjun dimasyarakat.
2. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang
berpotensial dalam lapangan kerja .
3. Meningkatkan ketrampilan kerja dibidang budidaya tanaman
4. Menumbuhkembangkan dan memanfaatkan sikap profesional yang
diperlukan siswa untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidangnya.

2
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Dapat mengetahui dan memahami secara langsung sistem
pembudidayaan dan pengembangan tanaman bunga krisan
(Chrysanthemum sp.) di lokasi tempat pkl.
2. Mengetahui dengan jelas kendala dalam budidaya tanaman krisan

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapang (PKL)


Manfaat praktik kerja lapang adalah :
1. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang pengelolaan
pembiakan vegetatif tanaman hias krisan secara langsung.
2. Mendapatkan informasi tentang cara pengelolaan pembiakan vegetatif
tanaman hias krisan yang baik yang telah dilakukan di tempat PKL.
3. Meningkatkan upaya pendenkatan ataupun meningkatkan mutu siswa-
siswi SMK dan juga menambah bekal untuk masa –masa mendatang .
4. Melatih siswa-siswi untuk berinteraksi dengan masyarakat luar.
5. Melatih kemandirian siswa-siswi dalam dunia usaha secara langsung.
6. Mendidik siswa-siswi untuk mengeluarkan berbagai inspirasi, yang telah
dimiliki.
1.4 Alasan Pemilihan Judul
Judul dari makalah ini sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama
prakerin, yaitu : “ BUDIDAYA TANAMAN KRISAN (Chrysantemum,
sp)”
Tanaman Krisan dipilih sebagai judul lapooran pkl karena tanaman
krisan merupakan tanaman yang sangat menguntungkan, dimana tanaman
tersebut mempunyai keindahan setiap varietas yang banyak disukai oleh
masyarakat, sangat menguntungkan untuk petani/pengusaha yang karena
harga jual yang cukup tinggi dan dapat membuka lapangan pekerjaan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Krisan


Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan
lain seruni atau bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina.
Krisan kuning berasal dari dataran Cina dikenal dengan Chrysanthemum
indicum (kuning), Chrysanthemum morifolium (ungu dan pink) dan
Chrysanthemum daisy (bulat pompom) di Jepang abad ke-4 mulai
membudidayakan krisan dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai
symbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen Of The East
(Reginawanti, 1999)
Tanaman Krisan dari Cina Jepang menyebar kekawasan Eropa dan
Perancis tahun1795, tahun 1808 m Colvil dari Chelsea mengembangkan 8
varietas krisan di Inggris jenis atau varietas krisan modern diduga mulai
ditemukan pada abad ke-17 krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800
sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara komersial (Reginawanti,
1999)
Menurut Rukmana dan Mulyana 1997, terdapat 1000 varietas krisan
yang tumbuh didunia. Beberapa varietas krisan yang dikenal antara lain
adalah C. daisy, C. indicum, C. coccineum, C. frustescens, C. maximum, C.
hornorum dan C. parthenium. varietas krisan yang banyak ditanam di
Indonesia umumnya diintroduksi dari luar negeri terutama dari Belanda,
Amerika Serikat dan Jepang.
Bunga krisan sangat popular dimasyarakat sangat populer
dimasyarakat karena banyaknya jenis, bentuk dan warna bunga. Selain
bentuk mahkota dan jumlah bunga dalam tangkai, warna, bunga juga
menjadi pilihan konsumen. Pada umumnya konsumen lebih menyukai
warna merah, putih dan kuning, sebagai warna dasar krisan namun sekarang
terdapat berbagai macam warna yang merupakan hasil persilangan diantara
warna dasar tadi (Rukmana dan Mulyana, 1997).

4
2.2 Krakteristik Bunga Krisan
Kedudukan tanaman krisan atau seruni dalam taksonomi tumbuhan
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio :Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asterceae
Genus : Chrysanthemum
Species : Chrysanthemum morifolium ramat
(Rukmana dan Mulyana, 1997)

Gambar 1. Bunga Krisan


Menurut Crater (1980), tanaman krisan merupakan tanaman perdu
dengan sifat tumbuh semusim (annual), mempunyai ciri morfologis batang
tegak kokoh, bulat, berwarna hijau, sisi bawah berwarna hijau muda dengan
rambut putih yang rapat, bentuk bervariasi dari bulat telur (ovaltus) sampai
lansel (lanseolantus) dasar bunga segitiga (kuneatus) tepian rata (entire)
dengan kapitulum yang tersusun dari bunga tabung, mahkota tabung
berwarna kuning, sedangkan mahkota bunga tepi bervariasi, berwarna putih,
pink, kuning, atau lila.

5
Bunga krisan merupakan bunga majemuk di dalam satu bonggol
bunga terdapat bunga cakram yang berbentuk tabung dan bunga tepi yang
berbentuk pita. Bunga tabung dapat berkembang dengan warna yang sama
atau berbeda dengan bunga pita. Dengan bentuk dan warna bunga krisan
yang beranekaragam memungkinkan banyak pilihan bagi konsumen
(Sanjaya, 1996)
2.3 Syarat Tumbuh Bunga Krisan :
Krisan dapat tumbuh baik didataran tinggi (>800 mdpl ) dengan pH
tanah 5,5 - 6.Penanaman didaerah pegunungan dengan pH tanah 5 - 5,5
perlu dilakukan pengapuran.Krisan memerlukan tanah dengan kesuburan
sedang, Karena tanah yang subur akan mengakibatkan tanaman menjadi
rimbun. Apabila di tanam di pot pH media yang sesuai adalah 6,2 - 6,7
secara genetik krisan merupakan tanaman hari pendek, untuk mendapatkan
pertumbuhan yang seragam dan produksi bunga yang tinggi, pertumbuhan
vegetatifnya perlu diberi perlakuan hari panjang dengan penambahan
cahaya lampu pijar atau neon (Harry, 1994)
Untuk daerah tropis seperti di Indonesia suhu rata- rata harian di
dataran rendah terlalu tinggi untuk pertumbuhan tanaman krisan, suhu
udara di siang hari yang ideal untuk pertumbuhan tanaman krisan berkisar
antara 20 - 260celcius dengan batas minimum 170celcius dan batas
maksimum 300celcius. Suhu udara pada malam hari merupakan faktor
penting dalam mempercepat pertumbuhan tunas bunga. Suhu ideal berkisar
antara 160 celcius – 180 celcius bila suhu turun sampai dibawah 160 celcius
maka pertumbuhan tanaman menjadi lebih vegetatif bertambah tinggi dan
lambat berbunga. Pada suhu tersebut intensitas warna bunga meningkat
(Cerah) sebaliknya bila suhu malam terlalu tinggi dapat berakibat
melunturnya warna bunga sehingga penampilan tampak kusam walaupun
bunganya masih segar (Hasim dan Reza, 1995)
Kelembaban udara antara 70% - 80% dinilai cocok untuk
pertumbuhan tanaman krisan. Kelembaban udara yang tinggi
mengakibatkan transpirasi (penguapan cair) dari tanaman menjadi kecil

6
dalam waktu pendek, keadaan ini membuat tanaman selalu dalam keadaan
segar. Untuk waktu yang agak lama, dengan tidak adanya sirkulasi air
dalam tubuh tanaman menyebabkan penyerapan air dan unsur hara terlarut
dari dalam tanah juga sedikit. Kekurangan nutrisi kebalikannya,
kelembaban udara yang rendah menyebabkan transpirasi tanaman menjadi
tinggi. Air menguap dengan cepat melalui pori- pori daun dan perakaran ini
berarti menyerap air dari tanah. Bila tanaman terlambat mengganti devicit
air dalam pucuk - pucuk yang baru tumbuh menjadi layu atau mengeringnya
tepian daun yang sudah dewasa (Hasim dan Reza, 1995)
2.4 Hama dan Penyakit
Hama dan Penyakit yang menyerang tanaman krisan berubah - ubah
setiap waktu, sesuai dengan perubahan musim, sehingga pengendaliannya
juga mengikuti pola perubahan musim yang terjadi.
Adapun yang banyak merugikan krisan dijelaskan berikut ini.
a) Leaf miner (Liriomyza sp)
Leaf miner merupakan hama yang paling dominan saat ini,
sepanjang tahun selalu ada, populasinya akan meningkat bila masuk
musim kemarau. Merusak tanaman dengan menggorok daun hingga daun
akan terlihat transparan dan cepat menjadi kering. Untuk menekan
populasi perlu juga dilakukan pembersihan tanaman inang di sekitar
tanaman chrysanthemum atau bisa juga dibuat program penyemprotan
leaf miner di tanaman inang. Kalau memang tanaman inang yang tidak
ada tidak memungkinkan untuk dibuang, minimum pada batas kurang
lebih 4 m dari tanaman krisan tidak terdapat tanaman lain yang menjadi
inang leaf miner.
b) Thrips (Frankliniella occidentalis)
Hama ini bersifat polifag dengan tanaman inang utama yaitu cabai,
bawang merah, bawang daun, tomat. Tanaman inang lain yaitu
tembakau, kopi,ubi jalar, labu siam, bayam, kentang, kapas, tanaman dari
famili crusiferae, crotalaria, kacang- kacangan, mawar dan sedap malam.

7
Hama ini menyerang dengan cara mengisap cairan tanaman (daun
muda/pucuk) dan tunas- tunas muda, sehingga sel- sel tanaman menjadi
rusak dan mati. Gejala serangan paling banyak dijumpai pada permukaan
bawah daun atau bunga. Daun yang terserang menyempit, tepi daun
melipat ke dalam dan permukaan bawah daun berwarna putih keperak-
perakan atau perunggu mengkilat Gejala perubahan warna daun menjadi
keperak-perakan awalnya tampak dekat tulang daun, lalu menjalar ke
tulang daun hingga seluruh permukaan daun menjadi putih.
c) Ulat tanah (Agrotis ipsilon hufn)
Hama ini selain menyerang tanaman krisan, juga menyerang
tanaman tomat, jagung, padi, tembakau, tebu, bawang kubis, dan
kentang. Larva serangga ini aktif pada malam hari dan menyerang
tanaman dengan cara menggigit atau memotong ujung batang tanaman
muda, sehingga mengakibatkan tunas apical atau batang tanaman terkulai
dan layu. Daya serang ulat ini relatif besar sehingga dapat menyebabkan
kerugian yang signifikan (Cahyono, 1999)
d) White Rust (Puccini hariana)
White rust merupakan penyakit yang sangat berbahaya di musim
hujan, penyakit ini disebabkan oleh salah satu jamur di mana sebarannya
cukup cepat karena sporanya bisa terbawa oleh angin, air atau benda –
benda lain yang menempel pada spora tersebut, perkembangan jamur ini
sangat cepat bila kelembaban udara tinggi, oleh karena itu teknik
penyiraman harus benar untuk mencegah penyebaran white rust
(Cahyono, 1999)
Penyakit penting yang menyerang krisan adalah karat daun yang
disebabkan oleh cendawan puccinia horiana. Pengendaliannya dengan
menjaga kebersihan lingkungan. Daun - daun yang telah terinfeksi di
rompes kemudian dibakar. Penyakit lain yaitu bercak daun septoria,
embun tepung, busuk batang dan layu fusarium. Beberapa fungisida
dapat digunakan bergantian setiap minggu, diantaranya zineb, score,
dithane dan benlate (Anonim, 2009)

8
BAB III
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI DU/DI

3.1. Gambaran Umum Perusahaan


.1.1 Profile Perusahaan
Kebun bunga Atha Flora berdiri pada tahun 2008 yang didirikan oleh
Bu Lena Febriariani dan Pak Yusuf Adhari, pada lahan seluas kurang lebih
6000m2, dan ketinggian tempat 800mdpl sehingga cocok untuk budidaya
bunga yang tahan akan suhu dingin. Macam macam bunga yang
dibudidayakan antara lain : Bunga krisan, marigold, petunia, selosia,
torenia (mata kucing), vinka, anyelir, monika, begonia, rantai, anting anting
india, wijaya, hipotes, pacar air, dll. Dengan jumlah karyawan tetap 16, dan
karyawan tidak tetap 5 menjadikan semua pekerjaan di KEBUN BUNGA
ATHA FLORA dapat terselesaikan dengan cepat, jam kerja dilaksanakan
pada pukul 07.00-15.00 dan istirahat pukul 12.00-13.00.
Letak posisi kebun kurang strategis karena tempatnya masuk gang
sehingga jika ada pembeli akan agak kesusahan menjangkau tempat
tersebut, tetapi kebanyakan yang membeli bunga di KEBUN ATHA
FLORA adalah orang yang sudah berlangganan sehingga kebun cenderung
sepi karena orang yang berlangganan adalah orang yang menjual bunga
tersebut di stand bunga pinggir jalan dan di toko bunga. Pemasaran bunga
dipasarkan di pasar lokal di batu dan diluar kota, penjualan bunga dilakukan
secara grosir dan ecer.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan Misi dari Atha Flora adalah sebagai berikut:
- Untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap macam macam aneka tanaman
hias pada pot.
- Membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

9
3.2 Waktu dan Lokasi
KegiatanPraktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan selama 4
bulan, yaitu mulai tanggal 4 Juli 2019 sampai dengan tanggal 30 Oktober
2019. Bertempat di KEBUN ATHA FLORA yang beralamat di Desa Kajar,
Kecamatan Bumiaji - Kota Batu, Jawa Timur.
3.3 Kegiatan kegiatan
1) Menanam tanaman hias :
- Krisan
- Thorenia
- Selosia
- Merrygold
- Petunia
- Monica
- Selvia
- Anyelir
- Hipotes
- Dll.
2) Memupuk cair dan tugal pada tanaman hias
3) Mengisi media untuk bunga krisan maupun hias
4) Meminchig tanaman hias dan krisan
5) Menyetek tanaman yang perlu di stek
6) Mewiwil tanaman bunga krisan
7) Sortasi pada tanaman bunga krisan
8) Menyolder pot untuk bunga hias gantung
9) Memasang kawat pada pot untuk bunga hias gantung
10) Mengalar pada tanaman krisan
11) Penyemprotan (pencegahan hama dan penyakit ) pada bunga krisan dan
tanaman hias .
12) Penyulaman pada tanaman krisan
13) Split pada tanaman krisan
14) Penyiangan gulma

10
15) Repotting pada tanaman hias
16) Melipat kertas
17) Mempacking

Tabel 1. Kegiatan sehari – hari selama PKL


No Tanggal/Bulan Materi Bimbingan Tujuan
1. - Juli : 6-17,21,22 Penyiapan Media Untuk Tempat
- Agustus : Tanam Pada Pot Media Tanam
9,10,15,17,19,21,25-27,29 Pada Pot
- September :
5-7,11-14,18-23
- Oktober :
1,2,4,6,7,9-11,14-16,18-21

2. - Juli : Pengawatan Untuk


4,14,15,20,21,27,28 Menggantung
- Agustus : Bunga & Mudah
4-6,8-10,16,28 Saat Dibawa
- September :
5,12,14,17,18
- Oktober :
4,7,9-12,14,16,18,21

3. - Juli : Penanaman Bibit Untuk Produksi


10,11,16,18,23,30 Krisan Tanaman
- Agustus :
7,8,14,15,17,21,27,29
- September :
14,18,19,23
- Oktober :3,5,6,15,16

4. -Juli : Penanaman Untuk

11
10,12-14,16,18,25,26 Berbagai Macam Perbanyakan
-Agustus : Bibit Tanaman Hias Tanaman
7,8,10,16,17,22,27-19 (Selosia,Petunia,Ma
-September : rigold,Torenia,
7,12,13,18-22 Hipotes)
-Oktober : 4,5,6,10-14,18,19
5. -Juli : Disbuding/wiwil Untuk
4-11,13,14,16-19,23-25,28 Menghasilkan
-Agustus : Bunga Yang Besar
4,6-8,10,12-14,20- dan Berkualitas
24,27,29,31
-September :
5,11,16-18,23-25
-Oktober :
6. Juli : 12,15 Pinching Untuk
Agustus : Memperbanyak
13,14,20,23,24,27-29 Percabangan
September : Bunga
5,11,17
Oktober :
7. -Juli : 18,5,17,19,20 Pemupukan Untuk
-September :13 Tanaman Dengan Memperbaiki
-Oktober : 12 Cara Tugal Unsur Hara
8. -Juli : Panen MP (Mother Untuk Distek dan
13,14,26,28 Plant) Ditanam di Pot
-Agustus : 14,19 dan Sortasi
9. -Juli : Stek Bibit Krisan Untuk
15,20,26,28 Memperbanyak
-Agustus : 14 Tanaman
10. -Juli : 20,22 Menyolder Pot Untuk Jalan
-September : Masuknya Kawat
6,7,12,14,20,21 Kedalam Pot
-Oktober :

12
3,4,8,9
11. -Juli : 20,27 Repotting Untuk
Memulihkan
Tanaman dan
Mencegah
Pembusukan
Bunga.
12. -Juli : 21,22 Split Tanaman Untuk
-September : 16 Krisan Mempertahankan
Kualitas Bunga
Krisan
13. -Agustus : Sanitasi Gulma Untuk
4-6,8-10,16,28 Menghilangkan
-September : 16 Gulma
14. -Juli : 27 Menggantungkan Untuk Membantu
-Agustus : 5-9 Tanaman Hias Konsentrasi
-September : 16,17 Pertumbuhan
Bunga
15. -Agustus : 8 Penyiapan Bibit Untuk Produksi
-September : 16 Tanaman
-Oktober :
17. -Agustus : Meliipat Kertas Sebagai Wadah
22,25,30 Untuk Packing Bunga Pengganti
-September : Plastik
11,12,19,25
-Oktober :
18. -Juli : Packing Untuk Melindungi
9,11,18,19,25,27 Bunga Saat
-September : Pengiriman
11,16,17,20,23,25
-Oktober :
3,9,10,11,21

13
19. -Oktober : Pemasaran

3.4 Langkah Langkah Kerja Budidaya Tanaman Bunga Krisan


1. Penyiapan media tanam krisan
Media tanam krisan berupa campuran : cocopeat dan tanah denga
perbandingan 5:1 (arko) setelah dicampur ditambahkan pupuk NPK
dengan dosis pupuk npk kurang lebih 500 gram. Campur semua bahan
dan aduk rata menggunakan cangkul lalu masukan media ke dalam pot
krisan yang berukuran 17.

Gambar 2. Penyiapan Media Tanam Gambar 3. Mengisi Media Dalam


Pot

2. Panen MP (Mother Plant) BIBIT ASAL STEK PUCUK


Yaitu dengan menentukan tanaman yang sehat dan bebas penyakit,
memilih tunas yang cukup umur,masih kuncup tidak berbunga (inisiasi)
dan tinggi dengan diameter pangkal 1cm, panjang 5 cm, mempunyai 3
helai daun dewasa berwarna hijau segar, potong bagian tersebut untuk
distek.

14
Gambar 4. Panen Mother Plant
3. Sortasi
Yaitu dengan menyisakan minimal dua daun, dan menyamaratakan
tinggi pendek nya bibit dengan cara menyamakan panjang daun dulu lalu
dipotong kira kira sepanjang kurang lebih 5cm pada batang bawah.
Proses tersebut adalah menyamakan tinggi bibit krisan agar sewaktu di
tanam tinggi bisa seragam.

Gambar 5. Sortasi Bibit Krisan


4. Menyetek Pada Meja Stek
Sebelum ditanam bibit krisan terlebih dahulu di celupkan pada
cairan penumbuh akar (growtone) atau bisa memakai (atonic) untuk
merangsang pertumbuhan akar. Setelah itu bibit krisan ditanam di meja
stek yang telah diberi media berupa sekam bakar. Tanam bibit satu
persatu dengan jarak kurang lebih 2cm dan lakukan dengan rapi, setelah
di stek jangan lupa disiram. Setelah itu tunggu minimal 2 minggu sampai
tumbuh akar lalu dipanen untuk ditanam dalam pot.

15
Gambar 6. Stek Bibit Krisan
5. Menanam Bibit Dalam Pot
Pilih bibit krisan dengan menyamakan panjang,pendek,besar,dan
kecilnya bibit dengan jumlah masing masing pot berisi 6/7 buah bibit .
Tanam 1 bibit pada tengah dan sisanya pada sekeliling pot dengan jarak
kurang lebih 1,5cm. pada saat menanam usahakan posisi sedikit miring
agar pertumbuhan bisa mekar ke atas, setelah selesai siram bibit yang
telah ditanam dalam pot agar tidak layu setelah ditanam.

Gambar 7. Menanam Bibit Krisan Pada Pot


6. Pinching Krisan
Potong/petik pucuk tanaman agar tumbuh cabang, selain itu tujuan
pinching adalah untuk merangsang tumbuhnya tunas lateral, dari satu
stek yg di pinching di harapkan dapat tumbuh 3-4 tunas. Pinching
dilakukan sekitar 7-10 hari setelah tanam.

16
Gambar 8. Pincing Krisan
7. Penyulaman Krisan
Adalah proses menyeragamkan tinggi pendek dan hidup atau mati
nya tanaman.

Gambar 9. Penyulaman Tanaman Krisan


8. Proses Pemupukan Cair
 Pupuk pertama kali diberikan pada umur satu sampai dua minggu .
 Komposisi pupuk krisan adalah : NPK 750 Gram, KNO3 500 gram,
hidrokarat 500 gram, magnesium 200 ml per pot pupuk campur
dengan air berukuran 1 drum atau 1000L.
 Perbedaan pemupukan usia kecil 200 ml per pot pupuk ZA.

17
Gambar 10. Pemupukan Tanaman Krisan
9. Wiwil atau Disbudding
Dengan cara membuang bakal bunga dan menyisahkan satu bagian
teratas bunga, tapi tidak semua bunga krisan ini diwiwil hanya yang
berjenis standart saja. Tujuan diwiwil adalah agar bakal bunga yang akan
tumbuh menjadi besar. Dan jika tidak diwiwil bunga akan tumbuh kecil
kecil.

Gambar 11. Wiwil atau Disbudding Krisan


10. Proses Mengalar
Yaitu proses menyeragamkan tinggi bunga agar seragam
meggunakan paklo. Caranya adalah menyemprotkan pada bagian pucuk
tanaman.
Bahan untuk alar adalah 8L (ukuran sprayer) dan 60 ml apaklo diberikan
pada usia kurang lebih 1-2 bulan.

18
Gambar 12. Mengalar Krisan Gambar 13. Alat Mengalar Krisan
11. Perawatan Lanjutan
 Penyiraman : dilakukan setiap hari dan sesudah penanaman sebab
krisan merupakan salah satu tanaman yang harus cukup air agar tidak
layu.

Gambar 14. Penyiraman Krisan Dari Kecil Sampai Siap Panen


 Pemupukan : dilakukan 4 kali dalam seminggu .
a. Usia kecil : hanya menggunakan pupuk ZA, pupuk ini diberikan
pada umur 1 minggu-2 minggu ST ( setelah tanam)
b. Usia dewasa : NPK (mutiara) 750g, KnO3 500g, Hidrokarat 500g,
Magnesium 2g.
 Pengendalian HPT (Pengompresan Krisan):
Dilakukan secara rutin pada saat ada serangan hpt maupun tidak
ada serangan yang bersifat untuk pencegahan. Dominan menggunakan
pupuk daun insektisida jarang dipakai. insektisida perdrum 100
cc,pupuk pelekat 100cc ,antrakol ,fungisida sistemik 200 ons.

19
Penyemprotan dilakukan dua hari sekali. Jika keadaan darurat bisa
dicampur semuanya ,jika tidak hanya dua macam contoh insektisida
dan pelekat .Racun pakai pestisida abacel ,asmex yang berguna untuk
cabuk merah thrips.

Gambar 15. Pengompresan Krisan Gambar16.Alat Pengompresan Krisan


12. Split Krisan
Jika terdapat bunga krisan yang pertumbuhannya tidak bagus
seperti lainnya maka keluarkan bunga krisan dari pot lalu potong
menggunakan pisau, bunga yang tidak bagus pertumbuhannyaa lalu ganti
dengan bunga krisan yang pertumbuhannya bagus lalu satukan bunga
krisan yang kualitasnya sama sama bagus dan masukkan lagi kedalam pot,
jangan lupa masukan sedikit media lagi diatasnya dan padatkan media agar
tidak lepas.

Gambar 17. Split Krisan

13. Mengganti Bunga Krisan Dari Pot ke Polibag

20
Pilih bunga krisan yang pertumbuhan bunganya tidak terlalu bagus
lalu cabut dari pot dan tanam kembali ke polybag satu polibag berisi
kurang lebiih 2 – 3 batang krisan tergantung besar kecilnya krisan.
(1 polibag 1 jenis). Tujuan split adalah untuk memperbaiki
pertumbuhan yang kurang sempurna.

Gambar 18. Mengganti Krisan dalam Pot ke Polibag


14. Melipat Kertas Untuk Pengemasan Bunga:
Yaitu dengan cara melingkarkan/melilitkan kertas pada pot krisan
lalu selotip sebanyak 3 buah yaitu pada bagian bawah,sampng
kanan,dan atas. Posisi kertas pada bagian kiri berada diatas kertas
bagian kanan. Setelah contoh selesai dibuat maka lakukan pelipatan
kertas dengan sesuai contoh (usahakan kertas tidak terlalu lebar dan
tidak terlalu kecil agar mempermudah saat dipacking)

Gambar 19. Melipat Kertas Untuk Packing


15. Packing / Pengemasan Siap Jual

21
Yaitu dengan cara memasukan bunga krisan yang sudah dibeli
kedalam plastik/kertas. Tujuan packing(pengemasan) adalah untuk
melindungi bunga agar tidak rusak saat pengiriman/saat dibawa

Gambar 20. Menggunakan Plastik Gambar 21. Menggunakan Kertas


16. Pemasaran
Naikkan ke atas mobil bunga yang telah dipacking dengan rapi,
bunga siap diantarkan ke konsumen.

Gambar 22. Pemasaran Bunga Krisan

BAB IV

22
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Karakteristik tanah yang baik untuk bunga krisan adalah tanah yang
gembur,subur,dan berstektur liat berpasir. Pemeliharaan tanaman sangat
menentukan kelangsungan hidup bunga krisan. Pada dasarnya, perawatan
yang dilkukan pada bunga krisan tidak jauh berbeda dengan perawatan yang
diberikan pada bunga lain yaitu penyiraman dan pemupukan, tetapi bunga
krisan tipe bunga yang tidak tahan panas dan hujan, memiliki umur yang
lumayan pendek yaitu kurang lebih 3 bulan. Hama penggangunya antara
lain dari serangga dan jamur yang dapat menyebabkan tanaman kerdil.

4.2 Saran
- Pencegahan penyakit karat daun sebaiknya dilakukan mulai dari tanaman
induk dan pemilihan bibit yang sehat.
- Sebaiknya karyawan di kebun dipertambah karena kebun sangat luas dan
karyawan yang sedikit akan membuat karyawan kewalahan bekerja.
- Sebaiknya ATHA FLORA memasang spanduk (petunjuk arah lokasi
kebun) agar jika ada pembeli yang akan membeli bunga tidak kesusahan
untuk mencari lokasi kebun.
- Tempat duduk/dingklik seharusnya diperbanyak agar anak pkl & pekerja
tidak berebutan dingklik dan bisa duduk dengan nyaman

LAMPIRAN – LAMPIRAN

23
LAMPIRAN 1. Alat dan Bahan

Stek Bibit Krisan Untuk Ditanam


Mother Plant (MP)
Pada Pot

Growtone (penumbuh akar) Bibit Krisan Yang Sudah Dipanen


Untuk Ditanam Pada Pot

Krisan Yang Sudah Ditanam


Bibit Krisan Yang Sudah
Disortasi Yang Siap Untuk
Ditanam

24
Krisan Yang Sudah Dipinching Krisan Yang Sudah Disulam
(berumur 7-10 hst)

Krisan Yang Sudah


Diwiwil/Disbudding (berumur Pupuk ZA
2minggu hst) (Bahan untuk memupuk cair
krisan)

Pupuk PN Pupuk NPK Mutiara(Bahan untuk


(Bahan untuk memupuk cair memupuk cair krisan)
krisan)

25
Pupuk Magnesium Sulfate (Bahan
Pupuk Calcium Ammonium untuk memupuk cair
Nitrate (Bahan untuk memupuk
cair)

Pestisida
Penyakit Karat Daun

Serangan Hama Leaf Miner Busuk Daun

26
Krisan Dalam Polibag
Busuk Batang

Bunga Krisan Yang Sudah


Mekar (Berumur 10 nst) Krisan Yang Dipacking
Menggunakan Kertas

Gambar 5.30 Krisan Yang Akan


Krisan Yang Sudah Dipacking
Dikirim Ke Konsumen
Menggunakan Plastik

27
LAMPIRAN 2. Kegiatan PKL

Panen MP Untuk di Stek Mengaduk Pupuk Yang Sudah


Dijadikan bibit Dicampur

Menyiram Bibit Krisan Yang Baru


Menyiram Pot Yang Akan
Ditanam
Ditanami Bibit Krisan

Menyiram Krisan Yang Sudah Menyiram Krisan Yang Sudah


Dipinching (berumur 7-10 hst) Diwiwil (berumur 2 minggu hst)

DAFTAR PUSTAKA

28
Anonim. 2009. Bunga Potong Seruni (Krisan) http:// www. Indo next. Com/
report/ report. 380. htm.
Anonim. 2009. Metode OPT Tanaman Hias. http:// www. Deptan- go. Id/ ditlin
horti/ makalah/ bd- krisan. Htm.
Cahyono, F. B. 1999. Tuntunan Membangun Agribisnis. PT Gramedia. Jakarta
Hasim, I Dan M. Reza.1995. Krisan. Penebar Swadaya. Jakarta
Reginawanti.1999. Krisan (C. Morifolium Ramat, C. Indicum, C. daisy).http://
www. Kpel.or.id/ TTGP/ Komoditi/ Krisan I. htm.
Rukmana, R dan A Mulyana. 1997. Krisan. Kanisius. Yogyakarta.
Sanjaya, L. 1996.Krisan, Bunga Potong dan Tanaman Pot Pertanian. No 3 (15):
55 - 60.
Santoso, Agus.2006. Prospek Agribisnis Berbasis Tanaman Hias Usaha Bunga
Sedap Malam dan Anggrek Van Douglas (Tinjauan Khusus Usahatani,
Harga dan Permintaan). Vol XXI nil. Uns Press. Surakarta
Marwoto, B. 2005. Standar Prosedur Operasional budidaya krisan potong.
Direktorat Budidaya Tanaman Hias. Direktorat Jenderal Hortikultura.
Departemen Pertanian. Jakarta.

29

Anda mungkin juga menyukai