BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
bagi Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Pada tahun 2012
produksi gula nasional hanya mencapai sekitar 2,56 juta ton/ha atau meningkat
dibandingkan pada tahun 2011 yang hanya 2,2 juta ton/ha. Jumlah produksi itu
kristal putih) yang mencapai sekitar 3 juta ton/ha. Pemerintah Indonesia telah
menetapkan swasembada gula nasional dengan target produksi 5,7 juta ton gula
pada tahun 2014. Namun pada kenyataanya target yang telah ditetapkan ini belum
dapat tercapai karena beberapa faktor, antara lain kurangnya luas areal
Upaya lain mencapai target tersebut adalah dengan merehabilitasi lahan melalui
program bongkar ratoon dan penataan varietas. Adanya kegiatan ini berdampak
ekonomis cukup tinggi, karena tanaman ini merupakan bahan baku utama dalam
pembuatan gula. Tanaman tebu mengandung nira yang dapat diolah dalam
penghasil utama gula. Dengan teknik budidaya yang baik tebu dapat
menghasilkan bobot kering rata-rata 1000-1200 kuintal per hektar. Industri gula di
Indonesia semakin berkembang pesat, hal ini dikarenakan gula berperan penting
meningkatkan produksi gula dalam negeri guna memenuhi swasembada gula yang
sesuai tipologi lahan agar diperoleh tingkat produktivitas yang optimum. Varietas
tebu yang dilepas mempunyai karakter tipe kemasakan (awal, awal tengah,
tengah, dan tengah lambat) dan kesesuaian dengan tipologi lahan yaitu pada lahan
bertekstur berat atau ringan, pada lahan tadah hujan atau beririgasi, dan
seharusnya disesuaikan dengan tipologi lahan dan panen pada masa yang
tanaman tebu sangat dipengaruhi oleh penggunaan varietas yang sesuai dan
dan di sentra perkebunan tebu Cinta Manis yaitu serangan hama. Hama utama
tebu di Sumatera Selatan dan sentra perkebunan tebu Cinta Manis antara lain
produksi gula karena serangan hama dapat mencapai 20% per tahun. Kerugian
3
akibat serangan penggerek batang dan pucuk pada pertanaman tebu di Jawa Barat
berkisar antara 30-45%. Kedua hama ini dapat menyebabkan kerugian berkisar
antara 10-35%, Pengendalian penggerek batang dan pucuk tebu saatini cenderung
perbanyakan tanaman dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat.
dibatasi oleh kemampuan tanaman untuk menghasilkan bibit baru dalam jumlah
banyak, seragam dan dalam waktu singkat. Sampai saat ini tebu banyak
diproduksi dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan biji dan stek. Usaha
perbanyakan tanaman tebu menggunakan stek atau biji memiliki kendala, yaitu
pada penggunaan biji untuk perbanyakan tanaman dalam jumlah banyak akan
tanaman dengan jumlah terbatas, dan membutuhkan pohon induk yang banyak
(Miswar, 2012).
Tujuan Makalah
Kegunaan Makalah
2. Untuk mengetahui budidaya Tanaman Tebu Berastagi, Tebu PTPN, dan Tebu
Hijau.
BAB II
ISI
Asal mula tanaman tebu berasal dari Papua New Guinea. Pada 8000 SM,
tanaman ini menyebar ke Kep. Solomon dan Kaledonia Baru. Ekspansi tanaman
ini ke arah timur Papua New Guinea berlangsung pada 6000 SM, dimana tebu
mulai menyebar ke Indonesia, Filipina dan India. Dari India, tebu kemudian
dibawa ke China pada tahun 800 SM, dan mulai dimanfaatkan sebagai pemanis
oleh bangsa China pada tahun 475 SM. Pada tahun 510 Sebelum Masehi, ketika
menguasai India, Raja Darius dari Persia menemukan ”batang rerumputan yang
manusia lainnya, keberadaan tebu sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Graminales
Famili : Graminae
Genus : Saccharum
Akar
Akar tanaman tebu termasuk akar serabut, pada tanah yang cocok akar
tebu dapat tumbuh panjang mencapai 0,5 – 1,0 m. Tanaman tebu memiliki akar
stek yang disebut juga akar bibit. Kemudian pada tanaman tebu muda akan
tumbuh akar tunas, akar ini merupakan penganti akar bibit berasal dari tunas,
umurnya panjang dan tetap bertahan selama tanaman tebu masih hidup.
Batang
Tanaman tebu mempunyai batang yang tinggi, tumbuh kokoh serta tidak
memiliki cabang. Tanaman tebu yang pertumbanya baik maka, tinggi batangnya
akan mencapai tiga sampai lima meter atau bahkan lebih. Pada batang tebu yang
masih muda terdapat lapisan yang berwarna putih dan keabu-abuan yang
menempel pada batang tebu, lapisan ini disebut dengan lapisan lilin. Ruas-ruas
batang tebu terdapat buku-buku yang merupakan tempat duduk daun. Pada ketiak
daun terdapat mata tunas dimana bentuk mata tunas ini menyerupai kuncup.
Bentuk ruas batang dan warna tebu yang bervariasi merupakan salah satu ciri
Daun
Tanaman tebu memiliki daun yang tidak lengkap karena hanya terdiri dari
helai daun serta pelepah daun saja. Daun pada tanaman tebu berkedudukan pada
cm, bentuk dari ujung daun tanaman tebu ini adalah meruncing. Pelepah tebu
tumbuh memanjang meenutupi ruas-ruas tebu, pelepah ini melekat pada batang
dengan posisi duduk dan berselang-seling pada buku serta melindungi mata tunas.
6
Pembukaan Lahan
a) Pada lahan dibuat petakan berukuran 1.000 m2. Parit membujur, melintang
dibuat dengan lebar 50 cm dan dalam 50 cm. Selanjutnya dibuat parit keliling
b) Lubang tanam dibuat berupa parit dengan kedalaman 35 cm dengan jarak antar
lubang tanam (parit) sejauh 1 m. Tanah galian ditumpuk di atas larikan diantara
Teknik Penanaman
pada bulan Juni-Agustus (di tanah berpengairan) atau pada akhir musim hujan (di
tanah tegalan/sawah tadah hujan). Terdapat dua cara bertanam tebu yaitu dalam
aluran dan pada lubang tanam. Pada cara pertama bibit diletakkan sepanjang
aluran, ditutup tanah setebal 2-3 cm dan disiram. Cara ini banyak dilakukan
penanaman dengan jarak 30-40 cm. Pada kedua cara di atas bibit tebu diletakkan
7
dengan cara direbahkan. Bibit yang diperlukan dalam 1 ha adalah 20.000 bibit.
Cara Penanaman Sebelum tanam, tanah disiram agar bibit bisa melekat ke tanah.
a) Bibit stek (potongan tebu) ditanam berimpitan secara memanjang agar jumlah
b) Untuk bibit bagal/generasi, tanah digaris dengan kedalaman 5-10 cm, bibit
ditimbun dengan tanah. Untuk bibit rayungan bermata satu, bibit dipendam dan
samping dengan kedalaman 1 cm. Satu hari setelah tanam lakukan penyiraman
jika tidak turun hujan. Penyiraman ini tidak boleh terlambat tetapi juga tidak
Pemeliharaan Tanaman
a) Sulaman pertama untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata
satu dilakukan 5-7 hari setelah tanam. Bibit rayungan sulaman disiapkan di
pertama.
b) Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata dua
dilakukan tiga minggu setelah tanam (tanaman berdaun 3-4 helai). Sulaman
akar dan tanah padat di sekitarnya. Bibit yang mati dicabut, lubang diisi
8
tanah gembur kering yang diambil dari guludan, tanah disirami dan bibit
ditanam dan akhirnya ditimbun tanah. Tanah disiram lagi dan dipadatkan.
c) Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit pucuk. Penyulaman pertama
e) Penyulaman bongkaran. Hanya boleh dilakukan jika ada bencana alam atau
yang sudah besar dibongkar dengan hati-hati dan dipakai menyulan tanaman
Penyiangan
Pembubunan
bumbunan tidak boleh lebih dari 5-8 cm secara merata. Ruas bibit harus tertimbun
Bersamaan dengan pelepasan daun kering, anakan tebu yang tidak tumbuh baik
dibuang. Perempalan pertama dilakukan pada saat 4 bulan setelah tanam dan yang
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali yaitu saat tanam atau sampai 7 hari setelah
tanam dengan dosis 7 gram urea, 8 gram TSP dan 35 gram KCl per tanaman (120
kg urea, 160 kg TSP dan 300 kg KCl/ha).dan (2) pada 30 hari setelah pemupukan
ke satu dengan 10 gram urea per tanaman atau 200 kg urea per hektar. Pupuk
diletakkan di lubang pupuk (dibuat dengan tugal) sejauh 7-10 cm dari bibit dan
ditimbun tanah. Setelah pemupukan semua petak segera disiram supaya pupuk
tidak keluar dari daerah perakaran tebu. Pemupukan dan penyiraman harus selesai
dalam satu hari. Agar rendeman tebu tinggi, digunakan zat pengatur tumbuh
seperti Cytozyme (1 liter/ha) yang diberikan dua kali pada 45 dan 75 Hari.
b) Penyiraman lubang tanam ketika tebu masih muda. Waktu tanaman berumur 3
a) Waktu tanam
c) Pematangan.
pada serangan hebat, bentuk daun berubah, terdapat titik-titik atau garis-garis
berwarna merah di pangkal daun; sebagian daun tidak dapat tumbuh lagi; kadang-
kadang batang menjadi busuk dan berbau tidak enak. Pengendalian: dengan
suntikan insektisida Furadan 3G (0,5 kg/ha) pada waktu tanaman berumur 3-5
bulan. Suntikan dilakukan jika terdapat 400 tanaman terserang dalam 1 hektar.
Panen
Ciri dan Umur Panen Umur panen tergantung dari jenis tebu:
c) Varitas dalam masak optimal pada > 14 bulan. Panen dilakukan pada bulan
Cara Panen
b) Pangkal tebu dipotong dengan arit jika tanaman akan ditumbuhkan kembali.
d) Pucuk dibuang.
e) Batang tebu diikat menjadi satu (30-50 batang/ikatan) untuk dibawa ke pabrik
untuk segera digiling Panen dilakukan satu kali di akhir musim tanam.
Pascapanen
1. Pengumpulan Hasil tanam dari lahan panen dikumpulkan dengan cara diikat
2. Penyortiran dan Penggolongan Syarat batang tebu siap giling supaya rendeman
baik:
Persiapan Tanam
2. Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapat jumlah anakan semaksimal
mungkin.
Cara Tanam
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat
dengan tanah.
Jika bermata (tunas) satu, batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap
ke samping dan sedikit miring, + 45o. Jika bibit rayungan bermata dua, batang
cm.Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam
Penyulaman
berumur + 1 bulan.
Rewash
Yaitu melepaskan daun kering di dekat kaki-kaki tebu beserta gulma yang
ada di sekitarnya, dilakukan 1 kali, yaitu umur 4-5 bulan, rewash bertujuan untuk
Pemupukan
musuh alami Tricogramma sp. dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural
BVR.
2. Hama Tikus
burung hantu.
daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit
Kentek
Yaitu melepaskan daun kering di daerah bagian atas tanaman tebu dengan
menyisakan 6 helai daun di pucuk tanaman , harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum
gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang. Adapun tujuan dari
kegiatan klentek ini yaitu untuk membersihkan klaras kering yang berada di atas
tanaman tebu dengan menyisakan beberapa helai daun gunam menambah nilai
estetik, agar sinar matahari langsung mengenai bagian tanaman tebu dan
mempermudah pemanenan.
15
Panen
Umur panen tergantung dari jenis tebu:a) Varitas genjah masak optimal
pada 14 bulan. Panen dilakukan pada bulan Agustus pada saat rendeman
a. Cara Panen
2. Pangkal tebu dipotong dengan arit jika tanaman akan ditumbuhkan kembali.
3. Mencabut batang tebu sampai ke akarnya jika kebun akan dibongkar. Potong
4. Pucuk dibuang.
Lahan Tanam
Lahan tanam yang akan ditanami tebu dipersiapkan dengan 2 cara yaitu
menggemburkan tanah yang kering, kemudian setelah dibajak kita buat alur
pengolahan tanah yang dilakukan pada tanah yang memiliki kandungan air yang
banyak, lahan yang ditanami tebu dibuat cekungan dengan kedalaman sekitar 40
cm.
Bibit tebu yang akan ditanam yaitu bisa dibibit pucuk, bibit siwilan, bibit
batang mudah dan bibit rayungan. Bibit pucuk adalah dari tanaman tebu yang
telah berumur sekitar 12 bulan atau setahun dengan cara mengambil tunas muda
sekitar 2-3 dengan panjang sekitar 20 cm. Bibit siwilan adalah bibit tebu yang kita
ambil dari pucuk tanaman tebu yang telah mati. Bibit batang mudah adalah dari
berasal tanaman tebu yang telah berumur sekitar 5-7 bulan, bagian yang diambil
17
adalah seluruh batang yang kemudian dibagi menjadi 2-3 bagiaan untuk distek.
Bibit rayungan adalah bibit tebu yang kita diperoleh dari tanaman tebu yang
Penanaman Tebu
Pada penanaman kita gunakan di daerah kering biasanya bibit yang baik
untuk ditanam adalah bibit hasil stek yang memiliki 8-9 mata tunas dan ditanam
dengan jarak sekitar 1 meter setiap tanaman tebu kita stek. Penanaman stek kita
lakukan pada juringan yang memiliki kedalaman sekitar 1,25 meter – 1,35 meter.
Untuk daerah basah, bibit tanaman tebu yang ditanamin dengan bibit hasil stek
dengan memiliki 3 mata tunas yang ditanam bengan teknik sentuh ujung atau
Penyulaman
Tanaman tebu yang mati atau tidak tumbuh dengan baik di tanam yang
kita ganti baru. Penyulaman dilakukan pada bibit terrlalau kuat yang telah
Penyiraman
Kita lakukan sesuaikan dengan kondisi cuaca dan tanah. Penyiraman baik
kita lakukan setelah pemupukan paling lama 3 hari sekali setelah pemupukan.
Penyiangan
dipotong. Bisa kita lakukan penyemprotan herbisida yang sesuai untuk mengatasi
masalah gulma.
18
Pemupukan
kebutuhan tanaman. Pupuk yang biasa diberikan adalah pupuk ZA, SP36 dan KCl.
Hama yang sering menyerang tanaman tebu adalah ulat pengerek, untuk
mencegah perlu kita lakukan pemilihan varietas tebu yang tahan terhadap hama
atau bisa dilakukan pelepasan predator alami ulat pengerek seperti Trichogama sp,
Pemanenan Tebu
Pemanenan tebu yang dilakukan yaitu dengan cara mencangkul area tanam
tebu dengan kedalaman sekitar 20 cm. kita harus Sisakan 3 ruas batang tebu jika
ingin ditumbuhkan kembali atau jika lahan ingin dibongkar maka cabut tebu
hingga akarnya. Setelah dipanen maka bagian pucuk tebu dibuang kemudian
batang tebu diikat dengan jumlah 20-30 batang/ikat untuk digiling. Waktu
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Tanaman tebu adalah tanaman yang bernilai ekonomis cukup tinggi, karena
tanaman ini merupakan bahan baku utama dalam pembuatan gula. Tanaman
tebu mengandung nira yang dapat diolah dalam perindustrian sebagai kristal-
3. Tanaman Tebu dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: Tebu Berastagi, Tebu
Saran
Agar praktikan lebih sering aktif dalam hal pembelajaran di lahan dan
lebih kondusif.
20
DAFTAR PUSTAKA
Riajaya, P.D dan Kadarwati, F.T. 2016. Kesesuaian Tipe Kemasakan Varietas
Tebu pada Tipologi Lahan Bertekstur Berat, Tadah Hujan, dan Drainase
Lancar. Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri 8(2), Oktober
2016:85−97 ISSN: 2085-6717, e-ISSN: 2406-8853.